Dokumen tersebut membahas tentang peran metrologi dalam pengelolaan energi nasional, termasuk kondisi energi Indonesia saat ini, tantangan ke depan, dan kebijakan energi nasional. Dokumen ini juga membahas peran litbang dalam mendukung kebijakan energi nasional."
Dokumen tersebut membahas tentang Dewan Energi Nasional (DEN) dan Kebijakan Energi Nasional Indonesia (KEN), termasuk target bauran energi dan peran pemerintah daerah dalam implementasi KEN. DEN bertanggung jawab merumuskan kebijakan energi nasional dan menetapkan rencana umum energi nasional, sedangkan KEN mengatur arah kebijakan energi untuk mencapai kemandirian dan ketahanan energi guna mendukung pembangunan berkelan
Dokumen tersebut membahas kondisi keenergian nasional Indonesia dan tantangan yang dihadapi. Sumber daya energi terdiri dari tak terbarukan seperti minyak dan gas serta terbarukan seperti air dan matahari. Indonesia memiliki cadangan minyak, gas, dan batubara yang besar namun belum mandiri dan ketahanan energi. Dokumen ini menganalisis gap antara produksi dan kebutuhan energi serta infrastruktur kelistrikan nasional yang perlu ditingkatkan.
Dokumen tersebut merupakan laporan Outlook Energi Indonesia 2014 yang dikeluarkan Dewan Energi Nasional. Laporan ini memberikan proyeksi kondisi pasokan dan permintaan energi Indonesia hingga tahun 2050 berdasarkan asumsi ekonomi, demografi, dan target pembangunan energi."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai kondisi energi nasional Indonesia, tantangan yang dihadapi, dan peran masyarakat dalam pengelolaan energi. Indonesia memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang besar namun pemanfaatannya masih rendah, dan masih sangat bergantung pada energi fosil walaupun cadangannya terbatas. Tantangan utama adalah memenuhi kebutuhan energi yang tinggi, menjamin pasokan energi berkelanjutan, serta men
Buku ini merupakan Outlook Energi Indonesia 2014 yang diterbitkan oleh Dewan Energi Nasional. Buku ini memproyeksikan kondisi pasokan dan permintaan energi di Indonesia hingga tahun 2050 berdasarkan data tahun 2013 dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan kebijakan pemerintah terkait energi, khususnya mengenai pengurangan penggunaan energi fosil dan peningkatan penggunaan energi baru terbarukan."
Materi ini disampaikan oleh Dr. Ir. Tumiran, M.Eng, anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dalam Diskusi Publik "Penataan Izin Batubara dalam Korsup Batubara" (8/6).
Dokumen tersebut merupakan laporan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang membahas tentang kerangka regulasi, tugas, fungsi, kebijakan, sistem penyediaan dan pemanfaatan energi baru terbarukan dan konservasi energi, informasi layanan publik, serta aplikasi yang digunakan di lingkungan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.
Dokumen tersebut membahas tentang Dewan Energi Nasional (DEN) dan Kebijakan Energi Nasional Indonesia (KEN), termasuk target bauran energi dan peran pemerintah daerah dalam implementasi KEN. DEN bertanggung jawab merumuskan kebijakan energi nasional dan menetapkan rencana umum energi nasional, sedangkan KEN mengatur arah kebijakan energi untuk mencapai kemandirian dan ketahanan energi guna mendukung pembangunan berkelan
Dokumen tersebut membahas kondisi keenergian nasional Indonesia dan tantangan yang dihadapi. Sumber daya energi terdiri dari tak terbarukan seperti minyak dan gas serta terbarukan seperti air dan matahari. Indonesia memiliki cadangan minyak, gas, dan batubara yang besar namun belum mandiri dan ketahanan energi. Dokumen ini menganalisis gap antara produksi dan kebutuhan energi serta infrastruktur kelistrikan nasional yang perlu ditingkatkan.
Dokumen tersebut merupakan laporan Outlook Energi Indonesia 2014 yang dikeluarkan Dewan Energi Nasional. Laporan ini memberikan proyeksi kondisi pasokan dan permintaan energi Indonesia hingga tahun 2050 berdasarkan asumsi ekonomi, demografi, dan target pembangunan energi."
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai kondisi energi nasional Indonesia, tantangan yang dihadapi, dan peran masyarakat dalam pengelolaan energi. Indonesia memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang besar namun pemanfaatannya masih rendah, dan masih sangat bergantung pada energi fosil walaupun cadangannya terbatas. Tantangan utama adalah memenuhi kebutuhan energi yang tinggi, menjamin pasokan energi berkelanjutan, serta men
Buku ini merupakan Outlook Energi Indonesia 2014 yang diterbitkan oleh Dewan Energi Nasional. Buku ini memproyeksikan kondisi pasokan dan permintaan energi di Indonesia hingga tahun 2050 berdasarkan data tahun 2013 dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan kebijakan pemerintah terkait energi, khususnya mengenai pengurangan penggunaan energi fosil dan peningkatan penggunaan energi baru terbarukan."
Materi ini disampaikan oleh Dr. Ir. Tumiran, M.Eng, anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dalam Diskusi Publik "Penataan Izin Batubara dalam Korsup Batubara" (8/6).
Dokumen tersebut merupakan laporan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang membahas tentang kerangka regulasi, tugas, fungsi, kebijakan, sistem penyediaan dan pemanfaatan energi baru terbarukan dan konservasi energi, informasi layanan publik, serta aplikasi yang digunakan di lingkungan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.
Kebijakan DAK bidang listrik perdesaan Kemen ESDM bertujuan meningkatkan akses listrik di desa-desa tertinggal dengan membangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro dan surya. Dokumen ini menjelaskan kriteria alokasi DAK, kegiatan prioritas seperti pembangunan PLTMH baru, dan kendala seperti keterbatasan SDM daerah beserta solusinya.
Dokumen tersebut membahas lima dasar pemikiran yang mendasari kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Kutai Timur untuk mengembangkan desa mandiri energi berbasis sumber daya energi terbarukan, yaitu alasan ekonomi, kebijakan pemerintah, lingkungan, teknologi, dan dukungan wilayah setempat. Dokumen ini juga menjelaskan langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan desa mandiri energi.
Pp no 79 2014 kebijakan energi nasionalazrashafira
Peraturan Pemerintah ini menetapkan kebijakan energi nasional Indonesia untuk periode 2014-2050 dengan tujuan mencapai kemandirian dan ketahanan energi nasional untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Kebijakan ini mencakup sasaran penyediaan dan pemanfaatan energi serta pencapaian rasio elektrifikasi dan penggunaan gas rumah tangga.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka regulasi dan arah kebijakan energi nasional Indonesia serta kondisi pasokan dan penggunaan energi di Jawa Barat. Dokumen ini juga menunjukkan potensi-potensi energi terbarukan di Jawa Barat seperti panas bumi dan bioenergi kemiri serta sasaran peningkatan pangsa energi terbarukan di provinsi tersebut.
Teknologi nuklear memainkan peranan penting dalam pembangunan negara melalui sumbangannya dalam bidang pertanian, perindustrian, pendidikan, perubatan, dan penjanaan tenaga. Teknologi nuklear membantu meningkatkan hasil pertanian dan kualiti produk perindustrian, serta merupakan asas utama kepada penyelidikan dalam bidang sains. Ia juga digunakan untuk rawatan penyakit seperti kanser dan sterilisasi peralatan
Bahan Bakar kimia (Hidrogen) Adalah Energi Alternatif dimasa depan yang menghasilkan Energi/Output yang Efesien dan Efektif , Perlu pertimabangan serta langkah nyata untuk menjadikan Energi ini sebagai Energi pengganti selain Mesin Konvensional
Dokumen tersebut membahas potensi pembangunan Pusat Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Beberapa lokasi yang memiliki potensi untuk dibangun PLTMH diidentifikasi, seperti Umbul Ponggok, Umbul Ingas Cokro, dan Umbul Nilo. Pembangunan PLTMH diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik desa secara mandiri serta mendorong pembangunan ekon
Energi terbarukan untuk indonesia (terjemah paper IEEE)Dimaz Muda
Merupakan sebuah dokumen hasil translasi dari paper IEEE yg dipublish tahun 2011. Paper tersebut ditulis oleh Mohammad Noor & Furong Li.
link paper http://ieeexplore.ieee.org/xpl/login.jsp?tp=&arnumber=6039326&url=http%3A%2F%2Fieeexplore.ieee.org%2Fxpls%2Fabs_all.jsp%3Farnumber%3D6039326
Tata kelola gas bumi sebagai perwujudan kedaulatan energi di indonesiaSampe Purba
Infrastruktur gas di Indonesia belum terhubung dan terintegrasi dengan cadangan gas terpencil untuk memasok konsumen. Kebijakan pengelolaan gas perlu menyeimbangkan kepentingan jangka pendek dan panjang serta berbagai pihak terkait."
Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Penyediaan Oksigen dan Air...Bos Ariadi Muis
Teks tersebut membahas analisis kebutuhan ruang terbuka hijau (RTH) berdasarkan penyediaan oksigen dan air di Kota Depok, Jawa Barat. Penelitian ini menganalisis kebutuhan luas RTH untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan air masyarakat hingga tahun 2015, serta mengetahui preferensi masyarakat terhadap prioritas pembangunan di kota tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa luas RTH saat ini belum
Modul Diorama PLTA karya Lina Herlinawati. Guru SDN Kamuning, Tangerang juga guru SGI angkatan 17 program School of Master Teacher - Banten. Dompet Dhuafa.
Dokumen tersebut membahas tentang Dewan Energi Nasional, kebijakan energi nasional Indonesia, dan target bauran energi. Dokumen ini menjelaskan peran dan struktur organisasi Dewan Energi Nasional, kondisi energi di Indonesia, tantangan ke depan, dan kebijakan energi nasional termasuk target bauran energi sampai 2050.
The smart energy defined as a core to the concept of the smart city, provides its users with a liveable, affordable, climate friendly and engaging environment that supports the needs and interests of its users is based on a sustainable economy.
Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah Indonesia dalam menjamin akses energi yang berkelanjutan bagi masyarakat dengan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, memperluas jaringan listrik, dan mereformasi kebijakan energi."
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiWijayanto Soehadi
Dokumen tersebut membahas tentang regulasi kebijakan dan program konservasi energi di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahwa kebutuhan energi akan terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan penduduk, namun sumber daya energi fosil bersifat terbatas. Oleh karena itu diperlukan upaya konservasi energi dan peningkatan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional. Dokumen juga menjelaskan kerangka regulasi yang
Kebijakan DAK bidang listrik perdesaan Kemen ESDM bertujuan meningkatkan akses listrik di desa-desa tertinggal dengan membangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro dan surya. Dokumen ini menjelaskan kriteria alokasi DAK, kegiatan prioritas seperti pembangunan PLTMH baru, dan kendala seperti keterbatasan SDM daerah beserta solusinya.
Dokumen tersebut membahas lima dasar pemikiran yang mendasari kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Kutai Timur untuk mengembangkan desa mandiri energi berbasis sumber daya energi terbarukan, yaitu alasan ekonomi, kebijakan pemerintah, lingkungan, teknologi, dan dukungan wilayah setempat. Dokumen ini juga menjelaskan langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan desa mandiri energi.
Pp no 79 2014 kebijakan energi nasionalazrashafira
Peraturan Pemerintah ini menetapkan kebijakan energi nasional Indonesia untuk periode 2014-2050 dengan tujuan mencapai kemandirian dan ketahanan energi nasional untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Kebijakan ini mencakup sasaran penyediaan dan pemanfaatan energi serta pencapaian rasio elektrifikasi dan penggunaan gas rumah tangga.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka regulasi dan arah kebijakan energi nasional Indonesia serta kondisi pasokan dan penggunaan energi di Jawa Barat. Dokumen ini juga menunjukkan potensi-potensi energi terbarukan di Jawa Barat seperti panas bumi dan bioenergi kemiri serta sasaran peningkatan pangsa energi terbarukan di provinsi tersebut.
Teknologi nuklear memainkan peranan penting dalam pembangunan negara melalui sumbangannya dalam bidang pertanian, perindustrian, pendidikan, perubatan, dan penjanaan tenaga. Teknologi nuklear membantu meningkatkan hasil pertanian dan kualiti produk perindustrian, serta merupakan asas utama kepada penyelidikan dalam bidang sains. Ia juga digunakan untuk rawatan penyakit seperti kanser dan sterilisasi peralatan
Bahan Bakar kimia (Hidrogen) Adalah Energi Alternatif dimasa depan yang menghasilkan Energi/Output yang Efesien dan Efektif , Perlu pertimabangan serta langkah nyata untuk menjadikan Energi ini sebagai Energi pengganti selain Mesin Konvensional
Dokumen tersebut membahas potensi pembangunan Pusat Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Beberapa lokasi yang memiliki potensi untuk dibangun PLTMH diidentifikasi, seperti Umbul Ponggok, Umbul Ingas Cokro, dan Umbul Nilo. Pembangunan PLTMH diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik desa secara mandiri serta mendorong pembangunan ekon
Energi terbarukan untuk indonesia (terjemah paper IEEE)Dimaz Muda
Merupakan sebuah dokumen hasil translasi dari paper IEEE yg dipublish tahun 2011. Paper tersebut ditulis oleh Mohammad Noor & Furong Li.
link paper http://ieeexplore.ieee.org/xpl/login.jsp?tp=&arnumber=6039326&url=http%3A%2F%2Fieeexplore.ieee.org%2Fxpls%2Fabs_all.jsp%3Farnumber%3D6039326
Tata kelola gas bumi sebagai perwujudan kedaulatan energi di indonesiaSampe Purba
Infrastruktur gas di Indonesia belum terhubung dan terintegrasi dengan cadangan gas terpencil untuk memasok konsumen. Kebijakan pengelolaan gas perlu menyeimbangkan kepentingan jangka pendek dan panjang serta berbagai pihak terkait."
Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Penyediaan Oksigen dan Air...Bos Ariadi Muis
Teks tersebut membahas analisis kebutuhan ruang terbuka hijau (RTH) berdasarkan penyediaan oksigen dan air di Kota Depok, Jawa Barat. Penelitian ini menganalisis kebutuhan luas RTH untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan air masyarakat hingga tahun 2015, serta mengetahui preferensi masyarakat terhadap prioritas pembangunan di kota tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa luas RTH saat ini belum
Modul Diorama PLTA karya Lina Herlinawati. Guru SDN Kamuning, Tangerang juga guru SGI angkatan 17 program School of Master Teacher - Banten. Dompet Dhuafa.
Dokumen tersebut membahas tentang Dewan Energi Nasional, kebijakan energi nasional Indonesia, dan target bauran energi. Dokumen ini menjelaskan peran dan struktur organisasi Dewan Energi Nasional, kondisi energi di Indonesia, tantangan ke depan, dan kebijakan energi nasional termasuk target bauran energi sampai 2050.
The smart energy defined as a core to the concept of the smart city, provides its users with a liveable, affordable, climate friendly and engaging environment that supports the needs and interests of its users is based on a sustainable economy.
Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah Indonesia dalam menjamin akses energi yang berkelanjutan bagi masyarakat dengan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan, memperluas jaringan listrik, dan mereformasi kebijakan energi."
Presentasi energi baru, terbarukan dan konservasi energiWijayanto Soehadi
Dokumen tersebut membahas tentang regulasi kebijakan dan program konservasi energi di Indonesia. Dokumen menjelaskan bahwa kebutuhan energi akan terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan penduduk, namun sumber daya energi fosil bersifat terbatas. Oleh karena itu diperlukan upaya konservasi energi dan peningkatan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional. Dokumen juga menjelaskan kerangka regulasi yang
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...Smart Villages
Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan, termasuk melalui regulasi, insentif, pembangunan infrastruktur, dan kerja sama. Pemerintah akan terus mempromosikan energi baru terbarukan untuk meningkatkan kemandirian energi dan mengurangi emisi karbon.
Development of Renewable Energy and Energy Conservations towards Net Zero Emi...Sampe Purba
Dokumen tersebut membahas strategi Indonesia dalam mengembangkan energi baru terbarukan untuk mencapai komitmen penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29-41% pada 2030 dan net zero emission pada 2060, meliputi peningkatan porsi energi baru terbarukan di sektor ketenagalistrikan, transportasi, industri, dan bangunan serta penggunaan teknologi hijau seperti penangkapan karbon.
National Energy Industry Development Blueprint in Indonesia 2005 - 2020Frans Wongkaren
Dokumen tersebut merangkum rencana strategis pengembangan industri energi nasional Indonesia untuk periode 2005-2020. Rencana ini bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya energi dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat secara adil.
The contents : National Energy Grand Strategy, National General Energy Plan, Oil and Gas Reserves and Projects, Gas Infrastructures, The role of gas in National Economy, LNG Projection, Conversion of Crude to Gas as fuel in electricity powerplant
Dokumen tersebut membahas upaya pemerintah dalam mengembangkan energi alternatif di Indonesia, meliputi peningkatan pemanfaatan gas alam, batubara, bahan bakar nabati, panas bumi, dan energi baru terbarukan lainnya serta kebijakan dan regulasi terkait.
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdfekosudarmanto4
Dokumen tersebut membahas strategi percepatan pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia, termasuk target capaian 23% porsi EBT dalam bauran energi nasional pada 2025, serta berbagai program dan inisiatif seperti Program Surya Nusantara untuk pengembangan PLTS skala besar dan rooftop."
Pengenalan Kepada Sektor Tenaga, Polisi Dan Perundangan Kecekapan Tenaga Ele...ZAINI ABDUL WAHAB
Dokumen tersebut memberikan ringkasan mengenai:
1. Sumber dan penggunaan tenaga di Malaysia
2. Struktur industri tenaga elektrik dan peranan Suruhanjaya Tenaga
3. Kebijakan dan peraturan terkait kecekapan energi di Malaysia
Dokumen tersebut membahas tentang cukai sebagai pungutan negara untuk barang-barang tertentu seperti yang perlu dikendalikan konsumsinya, peredarannya diawasi, atau berdampak negatif bagi masyarakat. Dokumen ini juga membahas pro dan kontra pengenaan cukai pada BBM serta target dan program pemerintah dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan hingga tahun 2050.
Dokumen tersebut membahas kebijakan energi baru terbarukan, energi, dan konservasi energi di Indonesia yang mencakup paradigma pengelolaan energi nasional, arah kebijakan energi, dan strategi pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi."
Similar to Peran Metrologi dalam Kebijakan Energi Nasional (20)
Dokumen tersebut membahas mengenai peran energi nuklir dalam mendukung kedaulatan energi nasional Indonesia. Indonesia membutuhkan energi nuklir sebagai salah satu sumber energi alternatif utama untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional sebesar 114,81 GW pada 10 tahun mendatang mengingat keterbatasan sumber daya energi fosil. Pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dianggap sebagai pilihan terbaik diband
NUGROHO, RIZKI ADITYA, Trisakti University, August 2011 “ The Effect of Fit Degree between Orientation Strategic, External Environment, and Production Technology on the Production Performance “.
Thesis narulita, riri suci juli 2011-trisakti university jakartaTrisakti University
NALURITA, RIRI SUCI, Trisakti University, Juli 2011 “ Enhancement Productivity Product With The Implementation Of The Value Stream Mapping (Case Study On PT. Multistrada Arah Sarana Tbk)”.
LEGOWO DWI KARTIKO, KRESNO, Trisakti Uiversity, September 2010,” Application of QFD and Serqual approach in improving the service quality of Ram Type Blow Out Preventer repairs by PT. Bernamas Multilaksana Cipta “.
Kurniawan, Dicky, Trisakti University, July 2009, “ The effect of preventive maintenance implementation and availability, performance & quality values to overall equipment effectiveness in manufacturing process of production line (Case Study : PT. Astra Honda Motor).”
This research aims to determine the optimal lot sizing method (Economic Order Quantity, Periodic Order Quantity, or Fixed Order Quantity) to achieve maximum inventory turnover at PT. Duta Kalingga Pratama. The study analyzes inventory turnover using these three methods for ribbons and scanners. Statistical tests are used to identify differences between the methods and determine the best approach for each product to balance inventory levels with customer demand.
Teks ini membahas manfaat penggunaan Ground Fault Detector (GFD) 3G untuk pemulihan gangguan arus pada sistem tegangan menengah 20 kV. Penggunaan GFD 3G dapat mempercepat waktu manuver gangguan dari 143 menit menjadi 34 menit dan mengurangi kWh tak terjual sebesar 76%. Analisis manfaat keuangan menunjukkan bahwa inovasi ini dapat menghasilkan penghematan Rp17,1 miliar per tahun dan waktu unt
Theses mahardika ardha february 2010-supervisor_prof. syamsir abduhTrisakti University
This document summarizes a thesis on the influence of supply chain orientation on business performance as measured by a balance scorecard. The thesis examines how factors like customer orientation, competitor orientation, and supplier orientation influence overall supply chain orientation. A survey of 29 respondents at an Indonesian fuel depot found that these factors positively influence supply chain orientation, which in turn positively impacts various aspects of business performance related to customers, finances, internal processes, and innovation.
Theses septimiriawati, yenny july 2009-supervisor_prof. syamsir abduhTrisakti University
1) The document summarizes a research study on the effects of perceived service quality, customer trust, and customer satisfaction on customer loyalty, using PT. Jamsostek (Persero) Jakarta as a case study.
2) The study aimed to analyze the relationships between perceived service quality and customer satisfaction, perceived service quality and customer loyalty, perceived service quality and customer trust, customer satisfaction and customer loyalty, and customer trust and customer loyalty.
3) Data was collected through questionnaires measuring variables from an instrument by Darsono (2008) on a Likert scale, and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) to conclude that perceived service quality, customer trust, and customer satisfaction directly
Thesis nogroho, rizki aditya august 2011-Trisakti University-JakartaTrisakti University
This study examines the effect of aligning strategic orientation with external environment and production technology on production performance in the oil and gas industry in Indonesia. The author distributed questionnaires to 60 respondents at oil and gas companies and received 49 responses. The results found that overall, companies' strategic orientations were aligned with external factors and technology to improve production. However, some companies' strategies did not perfectly match the external environment or current production technologies. The goal of the study was to determine how well-aligned different strategies are with external conditions and technologies in driving production outcomes in the oil and gas sector.
Thesis narulita, riri suci juli 2011-trisakti university jakartaTrisakti University
This study focuses on the tools / techniques of lean manufacturing is Value Stream Mapping (VSM) by referring to research done by S. Vinodh, K.R Arvind and M. Somanaathan camshaft in a manufacturing organization in India (2011). Where the production process to be conducted in this study consisted of three activities, that are compound, assembling, and curing.
Thesis legowo dwi kartiko, kresno september 2010. Trisakti University JakartaTrisakti University
This document summarizes a research paper on improving the service quality of repairs for Ram Type Blow Out Preventers by PT. Bernamas Multilaksana Cipta. The research identifies important customer service attributes and measures customer satisfaction levels. It then uses Quality Function Deployment to interpret customer needs and technical characteristics to develop a service quality enhancement strategy. Key findings include identifying gaps in repair quality assurance testing and the need to prioritize improving personnel supervision, training and evaluation, as well as continual recalibration of measurement equipment.
Thesis kurniawan, dicky july 2009-Trisakti University JakartaTrisakti University
The background of this research refers to many companies that cannot identify about the system effect and overall equipment effectiveness (OEE) values, and cannot implement the right system continuously. So that, this research is to investigate some factors that influence the OEE values.
The Minister of Energy and Mineral Resources opened the Workshop on Fossil Fuel Subsidy Reform by welcoming distinguished guests and thanking them for their participation. In the opening remarks, the Minister discussed how fossil fuel subsidies have been a long-standing problem for developing countries like Indonesia, costing the government approximately $274 billion in 2014. To reduce this burden, Indonesia has eliminated subsidies for premium fuels while maintaining a $1,000 per liter diesel subsidy. The workshop aims to discuss recommendations for Indonesia and Mexico to reform energy pricing policies based on each country's experiences in removing fuel subsidies. The Minister declared the workshop officially open.
This curriculum vitae summarizes the educational and professional experience of Syamsir Abduh. He holds a PhD in Energy Economy from Northern University Malaysia and has over 21 years of experience as a Professor of Electrical Engineering at Trisakti University. His areas of expertise include electrical engineering, energy economics, and standardization. He has published extensively in these fields through textbooks, scientific journals, and conference proceedings.
Dokumen tersebut merupakan riwayat hidup Prof. Ir. Syamsir Abduh, PhD yang mencakup informasi pendidikan, organisasi, pekerjaan, dan publikasi ilmiahnya. Prof. Syamsir Abduh adalah guru besar di Universitas Trisakti dengan latar belakang pendidikan sarjana teknik elektro dan magister manajemen serta gelar doktor dalam bidang sistem tenaga listrik/ekonomi energi dari Universitas Utara Malaysia."
This document summarizes a course on "International Trade and Standardization" taught at China Jiliang University to 70 junior undergraduate business management students. The course aimed to help students understand major aspects of standardization, including basic theories, standard development procedures, conformity assessment, the relationship between standardization and international trade, and standardization and innovation. Lectures, case studies, group projects and a final exam were used to engage students in the topics and evaluate their learning. Student feedback indicated the course improved their understanding of the role of standards in business and trade.
Buku ini membahas pengantar tentang standardisasi yang disusun oleh tim BSN dan perguruan tinggi. Materi ini dimaksudkan sebagai bahan ajar standarisasi untuk mahasiswa."
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
2. PERAN DAN STRUKTUR ORGANISASI DEWAN ENERGI
NASIONAL
OUTLINES
KONDISI ENERGI INDONESIA
TANTANGAN KE DEPAN
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
PERAN LITBANG DALAM KEN
4. DEWAN ENERGI NASIONAL
3
DEWAN ENERGI NASIONAL
D
E
N
MERANCANG DAN MERUMUSKAN
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL*
MENETAPKAN RENCANA UMUM
ENERGI NASIONAL (RUEN)* *
MENETAPKAN LANGKAH-LANGKAH
PENANGGULANGAN KONDISI
KRISIS DAN DARURAT ENERGI
MENGAWASI PELAKSANAAN
KEBIJAKAN BIDANG ENERGI YANG
BERSIFAT LINTAS SEKTOR
TERWUJUDNYA
KEMANDIRIAN DAN KETAHANAN
ENERGI GUNA MENDUKUNG
PEMBANGUNAN NASIONAL
BERKELANJUTAN
TUJUAN KEN
*) KEN disetujui DPR 28 Januari 2014, ditetapkan
Presiden RI melalui PP 79/2014 tanggal 17
Oktober 2014
**) RUEN disusun oleh Pemerintah
TUGAS DEN
(Pasal 12 Ayat (2) UU No. 30/2007)
Pasal 1 angka 26 UU No. 30/2007
“Dewan Energi Nasional adalah suatu lembaga bersifat nasional, mandiri,
dan tetap, yang bertanggung jawab atas kebijakan energi nasional”
5. DEWAN ENERGI NASIONAL
4
PIMPINAN
Ketua : Presiden
Wakil Ketua : Wakil Presiden
Ketua Harian : Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
ANGGOTA
STRUKTUR ORGANISASI DEWAN ENERGI NASIONAL
(Pasal 12 Ayat (4) dan (5) UU No. 30/2007)
Unsur Pemerintah Unsur Pemangku Kepentingan
1. Menteri Keuangan
2. Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/ Kepala Bappenas
3. Menteri Perhubungan
4. Menteri Perindustrian
5. Menteri Pertanian
6. Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi
7. Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
1. Dr. Ir. Tumiran, M.Eng (Akademisi)
2. Prof.Ir.Rinaldy Dalimi, M.Sc.,Ph.D.
(Akademisi)
3. Dr.Ir. Andang Bachtiar, M.Sc. (Teknologi )
4. Ir. Achdiat Atmawinata (Industri)
5. Ir. Abadi Poernomo, Dipl.Geoth.En.Tech.
(Industri)
6. Dr. A.Sonny Keraf (Lingkungan Hidup)
7. Prof. Dr.Ir. Syamsir Abduh (Konsumen)
8. Ir. Dwi Hary Soeryadi, M.MT (Konsumen)
7. DEWAN ENERGI NASIONAL
6
SUMBER DAYA ENERGI FOSIL SEMAKIN TERBATAS
NO ENERGI FOSIL
SUMBER
DAYA
(SD)
CADANGAN
(CD)
RASIO SD/CD
(%)
PRODUKSI
(PROD)
RATIO CD/PROD
(TAHUN)*)
1 2 3 4 5 = 4/3 6 7 = 4/6
1 Minyak (Miliar barrel) 56.6 7.73 **) 14 0.329 23
2 Gas (TSCF) 334.5 152.9 46 3.07 50
3 Batubara (miliar ton) 161.3 ***) 28.17 17 0.353 80
4 Coal Bed Methane (TSCF) 453 - - - -
5 Shale Gas (TSCF) 574 - - - -
*) asumsi tidak ada penemuan cadangan baru **) Itermasuk blok cepu ***) termasuk 41 miliar Ton underground resources
8. DEWAN ENERGI NASIONAL
7
POTENSI ENERGI TERBARUKAN YANG BESAR,
NAMUN RENDAH PEMANFAATANNYA (1)
NO ENERGI BARU DAN TERBARUKAN SUMBER DAYA (SD) KAPASITAS TERPASANG (KT)
RASIO KT/SD
(%)
1 Hidro 75.670 MW 6.654,29 MW 8,79
2 Panas Bumi 29.038 MW 1.226 MW 4,22
3 Mini/Micro Hidro 769,69 MW 228,983 MW 29,75
4 Biomassa 49.810 MW 1.618,40 MW 3,25
5 Matahari 4,80 kWh/m2/day 22,45 MW -
6 Angin 3 – 6 m/s 1,87 MW -
7 Gelombang Laut 49 GW - -
8 Uranium
3.000 MW (e.q. 24,112 ton) for 11
years*) 30 MW 1,00
*) Kalan – Kalimantan Barat
12. DEWAN ENERGI NASIONAL
11
TANTANGAN PENGEMBANGAN ENERGI
Terwujudnya
Ketahanan
Energi Guna
Mendukung
Pembangunan
Nasional
Berkelanjutan
Kebijakan
Energi
Nasional
kebutuhan
energi
tinggi
Jaminan
pasokan
energi
rendah
Cadangan
energi fosil
menurun
Energi fosil
masih sebagai
komoditi ekspor
Pengelolaan
belum efisien,
upaya konservasi
dan kelestarian
LH rendah
Pemanfaatan
EBT belum
optimal
Kapasitas
litbang, industri
& infrastruktur
belum optimal
Akses
masyarakat
terhadap
energi rendah
Harga
belum sesuai
keekonomian
Cadangan
penyangga
belum
tersedia
Kondisi
Energi
Kondisi
geopolitik
dunia dan isu
lingkungan
global
Ketahanan Energi adalah suatu kondisi
terjaminnya ketersediaan energi, akses
masyarakat terhadap energi pada harga yang
terjangkau dalam jangka panjang dan tidak
terpengaruh oleh gejolak regional maupun
internasional
14. DEWAN ENERGI NASIONAL
13
ARAH KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
(Pasal 3, PP 79/2014)
Kebijakan Utama:
1. Ketersediaan Energi
2. Prioritas Pengembangan Energi
3. Pemanfaatan Sumber Daya Energi Nasional
4. Cadangan Energi Nasional
Kebijakan Pendukung:
1. Konservasi dan Diversifikasi
2. Lingkungan dan Keselamatan
3. Harga, Subsidi, dan Insentif
4. Infrastruktur dan Industri Energi
5. Penelitian dan Pengembangan Energi
6. Kelembagaan dan Pendanaan
15. DEWAN ENERGI NASIONAL
14
TUJUAN KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
(Pasal 5 & 6, PP 79/2014)
Tujuan kebijakan energi nasional : mewujudkan kemandirian energi dan
ketahanan energi guna mendukung pembangunan nasional
berkelanjutan, melalui:
a. Perubahan paradigma dalam pengelolaan energi;
b. Kemandirian pengelolaan energi;
c. Menjamin ketersediaan energi di dalam negeri;
d. Optimalisasi pengelolaan sumber daya energi;
e. Efisiensi pemanfaatan energi;
f. Meningkatkan akses energi;
g. Mengembangkan kemampuan dan kemandirian teknologi dan industri
energi;
h. Penciptaan lapangan kerja;
i. Menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup.
16. DEWAN ENERGI NASIONAL
15
TARGET BAURAN ENERGI SAMPAI DENGAN 2050
(Pasal 8 & 9, PP 79/2014)
23%
25%30%
22%5%
46%
31%
18%
31%
20%
25%
24%
2013
Total 194
MTOE
2025
Total 400
MTOE
2050
Total 1000
MTOE
Energi Baru dan Terbarukan
Minyak Bumi
Gas Bumi
Batubara
Pembangkit:51 GW
Konsumsi Energi: 0.8 TOE/kap
Konsumsi Listrik: 776 KWh/kap
Pembangkit:115 GW
Konsumsi Energi: 1.4 TOE/kap
Konsumsi Listrik: 2500 KWh/kap
Pembangkit:430 GW
Konsumsi Energi: 3.2 TOE/kap
Konsumsi Listrik: 7000 KWh/kap
17. DEWAN ENERGI NASIONAL
16
16
NILAI TAMBAH INDUSTRI GAS ALAM
EKSPOR 700 MMSCFD $8.00 /MMBtu $1.85 miliar
$14.00 /MMBtu $3.23 miliar
350 MMSCFD $400 /ton
3.61 juta ton
INDUSTRI Ekspor Ammonia
$743 juta
700 MMSCFD 1.65 juta ton
$450 /ton
700
MMSCFD 350 MMSCFD $400
3.61 juta ton 2.18 juta ton
$600
600,000 ton
$2,000
900,000 ton
$800
90,000 ton
$800
90,000 ton
*) Harga jual gas rata-rata 2001-2010 TOTAL $5.36 miliar
AN
Acrylonitrile
miliar
$1.44 miliar
$0.87 miliar
Methanol
Ammonia Urea
Gas alam
$72 juta
$72 juta
Asam Formiat
H2O2
$360 juta
$1.80
rp/wgp/09082011
19. DEWAN ENERGI NASIONAL
18
Sumber: - Diolah dari DMRA
- Pada harga crude oil $62/bbl
88%
12%
Crude
Oil
BBM
Naphtha
R
E
F
I
N
E
R
Y
4 juta
barel/hari
$86,4 miliar
Total Industri $103,2 miliar
Industri Antara
270 Perusahaan
97.000 tenaga kerja
Industri Hilir
61.349 Perusahaan
3,8 juta tenaga kerja
Industri Hulu
12 Perusahaan
9.000 tenaga
PERUSAHAAN DAN TENAGA KERJA INDUSTRI BERBASIS
MINYAK BUMI
21. DEWAN ENERGI NASIONAL
20
SASARAN KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
a. terwujudnya paradigma baru bahwa energi sebagai modal
pembangunan
b. tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari 1 (satu) pada
tahun 2025 yang diselaraskan dengan target pertumbuhan
ekonomi
c. tercapainya penurunan intensitas energi final sebesar 1 (satu)
persen per tahun pada tahun 2025
d. tercapainya rasio elektrifikasi sebesar 85% pada tahun 2015
dan mendekati sebesar 100% pada tahun 2020
e. tercapainya rasio penggunaan gas rumah tangga pada tahun
2015 sebesar 85%
f. terpenuhinya sasaran penyediaan dan pemanfaatan energi
g. tercapainya bauran energi primer yang optimal
20
22. DEWAN ENERGI NASIONAL
21
PERAN LITBANG DALAM KEN
Pasal 25
(1) Kegiatan penelitian dan pengembangan, dan penerapan
teknologi Energi diarahkan untuk mendukung Industri Energi
Nasional.
(2) Dana kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan
teknologi Energi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
difasilitasi sampai kepada tahap komersial.
(3) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah mendorong
terciptanya iklim pemanfaatan dan keberpihakan terhadap
hasil penelitian, pengembangan dan penerapan teknologi
Energi nasional.
(4) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melakukan
penguatan bidang penelitian, pengembangan, dan penerapan
teknologi paling sedikit melalui: penyiapan dan peningkatan
SDM dalam penguasaan dan penerapan teknologi
21
23. DEWAN ENERGI NASIONAL
22
Produk kompetitif dan obyek
teknologi dan perdagangan
Optimisasi produk dan obyek
Penelitian dan
pengembangan
perancangan
dan produksi
Karakterisasi untuk memenuhi
spesifikasi dan regulasi
Pengukuran dan pengujian yang
kompeten
Kalibrasi alat ukur dan alat uji
yang kompeten
Standar pengukuran nasional dan diseminasinya yang ekivalen di
tingkat internasional recognized NMI: the CIPM MRA
accredited calibration : the ILAC MRA
accredited testing : the ILAC MRA
accredited certification of
management system: the IAF MLA
internationally harmonized regulation: WTO; APEC; OIML
internationally harmonized standards: ISO,IEC, ITU, CODEX
Internationally harmonized conformity assessment procedure:
17025; 15189, Guide 65; 17020; Guide 62; 17024; etc
accredited conformity assessment activities: ILAC MRA; IAF MLA
KESIAPAN MENGAKSES PASAR GLOBAL
Peran METROLOGI Dalam pengelolaan Energi Nasional
INFRASTRUKTUR
METROLOGI
NASIONAL
24. DEWAN ENERGI NASIONAL
23
Metrologi bukan “bahan bakar” mesin
ekonomi, melainkan oli (pelumas)
Tanpa pelumas friksi, panas, kerusakan
struktur
Tanpa metrologi sengketa, dis-trust,
kerugian negara, penurunan daya saing dan
inovasi
Terlalu banyak (kental) pelumas ekstra
beban perlambatan
Efek-efek metrologi terhadap kehidupan
ekonomi dan sosial perlu dikenali dalam
keberagaman konteks
Aturan hukum perlu dibuat berdasarkan
pemahaman tentang konteks kemetrologian
untuk menciptakan takaran metrologi yang
‘pas’
Apakah regulasi metrologi pemerintah harus
mengatur tingkat ketelitian alat ukur yang
digunakan dalam transaksi langsung business
to customer ? YA
Apakah regulasi metrologi pemerintah perlu
mengatur tingkat ketelitian peralatan yang
digunakan oleh produsen komoditi ekspor ?
TIDAK, tetapi pemerintah harus menetapkan
aturan hukum yang dapat menjamin akses
produsen pada standar pengukuran nasional
yang ekivalen dengan standar pengukuran
negara lain……………….
lesson learned:
law and regulation
26. DEWAN ENERGI NASIONAL
25
• IMPOR-Tingkat ketelitian pengukuran aliran gas dalam
pipa tekanan tinggi +0,5%. Risiko kerugian atas kelebihan
pembayaran gas setara 0,5 Miliar Dollar AS pertahun
(impor gas alam AS, 100 miliar Dolar per tahun).
• EKSPOR-Tingkat ketelitian pengukuran yang dimiliki
Indonesia +1%. Risiko kerugian Indonesia dalam transaksi
ini adalah 80 Miliar Dollar AS pertahun (Ekspor Migas AS
80 Miliar Dollar AS per tahun).
Perlindungan Devisa Negara : Ketidakpastiaan
Alat Ukur (1)
27. DEWAN ENERGI NASIONAL
26
• Ketidakpastian alat ukur di titik kirim lebih
besar dari ketidakpastian alat ukur
mereka di titik terima sehingga mereka
dapat melakukan penyesuaian untuk
justifikasi volume gas yang mereka
terima yang tidak akan dapat dideteksi
alat ukur kita di titik kirim.
Perlindungan Devisa Negara :
Ketidakpastiaan Alat Ukur (2)