[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang penyajian data hasil pengolahan, meliputi penggunaan tabel, grafik, dan diagram. Jenis variabel yang disebutkan adalah kualitatif dan kuantitatif, serta metode penyajian datanya seperti distribusi frekuensi dan tabulasi silang.
Materi kuliah tentang rancangan acak lengkap. Lihat lebih banyak di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.co.id/2015/12/materi-kuliah-semester-5.html
Materi kuliah tentang rancangan acak lengkap. Lihat lebih banyak di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.co.id/2015/12/materi-kuliah-semester-5.html
Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, Sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar.
Statistik Kesehatan sesi 1
oleh: Hadi Nugroho, S.K.M., M.Epid.
Pokok Bahasan:
A. Pengantar Statistik
B. Pembagian Statistik
C. Populasi dan Sampel
D. Tahapan Kegiatan Statistik
E. Data, Proses Pengukuran, dan Skala
F. Sajian Statistik
G. Simpulan Numerik/Interpretasi
A. PENDAHULUAN
. Statistik adalah sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasi data tentang bidang kegiatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam situasi dimana ada ketidakpastian dan variasi
. Menurut sejarah, kata statistik diambil dari bahasa latin “status” yang berarti negara. Untuk beberapa dekade, statistikka semata-mata hanya dikaitkan dengan penyajian fakta-fakta dan angka-angka tentang situasi perekonomian, kependudukan, dan politik yang terjadi di suatu negara. Sampai sekarang masih sering dijumpai laporan yang memakai dokumentasi numerik di lembaga pemerintahan dengan judul Statistik Pertanian, Statistik Tenaga Kerja.
B. PEMBAGIAN STATISTIK
Statistik dibedakan atas dua kategori, yaitu:
- Statistik Deskriptif :
-- Merupakan kegiatan mulai dari pengumpulan data sampai mendapatkan informasi dengan jalan menyajikan dan analisis data yang telah terkumpul atau sengaja dikumpulkan.
- Statistik Inferens
-- Adalah kumpulan cara atau metode yang dapat menggeneralisasi niali-nilai dari sampel yang sengaja dikumpulkan menjadi nilai populasi.
C. Populasi dan Sampel
- Populasi
-- Adalah keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan kita lakukan
- Sampel
-- Sebagian dari populasi yang nilai/karakteristiknya kita ukur dan yang nantinya kita pakai untuk menduga karakteristik dari populasi
D. Tahapan Kegiatan Statistik
- Umumnya tahapan dalam kegiatan statistik:
-. Pengumpulan data
-. Pengolahan data
-. Penyajian data
-. Analisis / interpretasi data
E. Data, Proses Pengukuran, dan Skala
- Data adalah himpunan angka yang merupakan nilai dari unit sampel kita sebagai hasil mengamati/mengukurnya.
- Ditinjau dari jenisnya, data dapat dibedakan menjadi beberapa macam, seperti berikut:
-- Data diskrit: yaitu data yang berbentuk bilangan bulat. Misalnya: anak dalam keluarga, jumlah penderita penyakit TBC
-- Data kontinyu: yaitu data yang merupakan rangkaian data, nilainya dapat berbentuk desimal. Misalnya tinggi badan 162,4 cm, Berat Badan 60,7 Kg.
-- Data kualitatif: yaitu data yang berbentuk kualitas, seperti pernyataan mengenai KB, setuju, kurang setuju, tidak setuju.
-- Data kuantitatif: yaitu data dalam bentuk bilangan (numerik). Misalnya, jumlah balita yang telah mendapat imunisasi
- Ditinjau dari sumber data
-- Data primer: adalah data yang dikumpulkan oleh penelitinya sendiri.
-- Data sekunder: data yang diambil dari suatu sumber dan biasanya data itu sudah dikompilasi lebih dahulu oleh instansi atau yang punya data.
Cara pengumpulan data
Rutin dan tidak rutin
Istilah dalam pengumpulan data:
Variabel: adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang ni
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
Mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan angka kematian dan interpretasi hasil perhitungan
�
Mampu menjelaskan perbedaan prevalensi dan insidensi
�
Mampu menjelaskan perhitungan odd rasio, risk rasio dan prevalensi rasio.
�
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Biooptik, tersusun atas kata bio dan optik. Bio berkaitan dengan makhluk hidup/ zat hidup atau bagian tertentu dari makhluk hidup, Sedangkan optik dikenal sebagai bagian ilmu fisika yang berkaitan dengan cahaya atau berkas sinar.
Statistik Kesehatan sesi 1
oleh: Hadi Nugroho, S.K.M., M.Epid.
Pokok Bahasan:
A. Pengantar Statistik
B. Pembagian Statistik
C. Populasi dan Sampel
D. Tahapan Kegiatan Statistik
E. Data, Proses Pengukuran, dan Skala
F. Sajian Statistik
G. Simpulan Numerik/Interpretasi
A. PENDAHULUAN
. Statistik adalah sekumpulan konsep dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menginterpretasi data tentang bidang kegiatan tertentu dan mengambil kesimpulan dalam situasi dimana ada ketidakpastian dan variasi
. Menurut sejarah, kata statistik diambil dari bahasa latin “status” yang berarti negara. Untuk beberapa dekade, statistikka semata-mata hanya dikaitkan dengan penyajian fakta-fakta dan angka-angka tentang situasi perekonomian, kependudukan, dan politik yang terjadi di suatu negara. Sampai sekarang masih sering dijumpai laporan yang memakai dokumentasi numerik di lembaga pemerintahan dengan judul Statistik Pertanian, Statistik Tenaga Kerja.
B. PEMBAGIAN STATISTIK
Statistik dibedakan atas dua kategori, yaitu:
- Statistik Deskriptif :
-- Merupakan kegiatan mulai dari pengumpulan data sampai mendapatkan informasi dengan jalan menyajikan dan analisis data yang telah terkumpul atau sengaja dikumpulkan.
- Statistik Inferens
-- Adalah kumpulan cara atau metode yang dapat menggeneralisasi niali-nilai dari sampel yang sengaja dikumpulkan menjadi nilai populasi.
C. Populasi dan Sampel
- Populasi
-- Adalah keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan kita lakukan
- Sampel
-- Sebagian dari populasi yang nilai/karakteristiknya kita ukur dan yang nantinya kita pakai untuk menduga karakteristik dari populasi
D. Tahapan Kegiatan Statistik
- Umumnya tahapan dalam kegiatan statistik:
-. Pengumpulan data
-. Pengolahan data
-. Penyajian data
-. Analisis / interpretasi data
E. Data, Proses Pengukuran, dan Skala
- Data adalah himpunan angka yang merupakan nilai dari unit sampel kita sebagai hasil mengamati/mengukurnya.
- Ditinjau dari jenisnya, data dapat dibedakan menjadi beberapa macam, seperti berikut:
-- Data diskrit: yaitu data yang berbentuk bilangan bulat. Misalnya: anak dalam keluarga, jumlah penderita penyakit TBC
-- Data kontinyu: yaitu data yang merupakan rangkaian data, nilainya dapat berbentuk desimal. Misalnya tinggi badan 162,4 cm, Berat Badan 60,7 Kg.
-- Data kualitatif: yaitu data yang berbentuk kualitas, seperti pernyataan mengenai KB, setuju, kurang setuju, tidak setuju.
-- Data kuantitatif: yaitu data dalam bentuk bilangan (numerik). Misalnya, jumlah balita yang telah mendapat imunisasi
- Ditinjau dari sumber data
-- Data primer: adalah data yang dikumpulkan oleh penelitinya sendiri.
-- Data sekunder: data yang diambil dari suatu sumber dan biasanya data itu sudah dikompilasi lebih dahulu oleh instansi atau yang punya data.
Cara pengumpulan data
Rutin dan tidak rutin
Istilah dalam pengumpulan data:
Variabel: adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang ni
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
Mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan angka kematian dan interpretasi hasil perhitungan
�
Mampu menjelaskan perbedaan prevalensi dan insidensi
�
Mampu menjelaskan perhitungan odd rasio, risk rasio dan prevalensi rasio.
�
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
Rencana Aksi Nasional Penanggulangan AIDS dan Narkoba di Jajaran Pemasyarakat...Sketchpowder, Inc.
RAN DITJENPAS 2010-2014 sebagai Produk Kebijakan Kementerian Hukum
dan HAM adalah merupakan dokumen yang wajib dijadikan pedoman bagi
jajaran pemasyarakatan dalam merespon situasi epidemi HIV, Penyakit Penyerta
dan Penyalahgunaan Narkoba di UPT Pemasyarakatan.
Ukuran Pemusatan data
Ukuran Pemusatan data yaitu “suatu nilai tunggal yang mewakili suatu kumpulan data dan menunjukkan karakteristik dari data tersebut.”
Ukuran penyebaran data
Ukuran Penyebaran adalah “suatu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran data dari nilai rata-ratanya.”
Sugiyono (2017:35) mendefinisikan analisis statistik deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel
Berisi bab 2 Materi Kuliah Statistik Industri
Statistik Deskriptif :
- Tipe Variabel, Tipe Data
- Ukuran Kecenderungan Pusat
- Ukuran Sebaran (Variabilitas)
- Penggambaran Data secara Grafis
Risalah untuk wanita muminah ramadhan albuthyNur Anita Okaya
Seorang penulis terkenal dalam sebuah majalah populer, menganjurkan
kepada muda-mudi Islam untuk menghancurkan dinding perintang pergaulan
bebas dan hijab yang diwajibkan syari’at Islam kepada mereka. Dalam tulisannya
itu ia membawa berbagai dalil-dalil kebenaran yang dibawa Islam.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
3. 3
Dipengaruhi oleh skala variabel
Bentuk penyajian :
1. Narasi - Informasi yg penting
2. Tabel - Sederhana
3. Grafik - Mudah dipahami
4. Mapping - Gunakan media yg tepat
5. Gambar
6. 6
Menyajikan hasil pengolahan data dengan
menggunakan kalimat
Misal :
‘Sejumlah 90 % penderita penyakit Y di kota X
adalah anak usia sekolah dasar yang tinggal di
daerah nelayan’
‘ Tiga diantara tujuh peserta penyuluhan
kesehatan tentang penanggulangan DB
adalah kader kesehatan’
7. 7
Menyajikan hasil pengolahan data dengan
menggunakan tabel dari sederhana- kompleks
Penyajian informasi dalam bentuk angka dengan
menggunakan format baris dan kolom
Tabel hrs mudah dipahami pembaca
Buat sesederhana mungkin
Dua/tiga tabel lebih baik daripada satu variabel
besar dengan banyak variabel
8. 8
Terdiri : judul tabel, badan/isi tabel, catatan kaki
Judul tabel : singkat, jelas, relevan, menjelaskan
apa yg disajikan, dimana,kapan
Badan tabel : lajur baris-kolom, tiap lajur diberi
label, titik temu baris kolom berisi nilai var, ada
lajur berisi jumlah
Catatan kaki : penjelasan label, sumber informasi
dari isi tabel
9. 9
Dibedakan menjadi 2 : umum, khusus
1. Tabel umum
- Berisi seluruh data/ variabel hasil
penelilitian
- Utk data kuantitatif berisi angka
absolut/ nilai asli
Contoh :
11. 11
Dibedakan menjadi 2 : umum, khusus
2. Tabel khusus
- Berisi data hasil ‘variasi’ dari tabel
umum/ master tabel
- Tujuan : menyajikan data dlm bentuk
sederhana, menggambarkan adanya
hubungan
Contoh :
12. 12
Kelompok umur Frekuensi Persentase
Kurang 20 tahun 1 6,3
20 -35 tahun 5 31,3
36-50 tahun 7 43,8
Lebih 50 tahun 3 18,8
Jumlah 16 100,0
Sumber : Survey pada pasien di RS Y di kota X tahun Y
13. 13
Tabel 1. Sasaran Pengobatan Massal Filariasis berdasarkan Puskesmas*
*)Sasaran Pengobatan Massal dilaksanakan serentak yang dimulai pada tanggal 1 s/d 31
Desember 2008 terhadap semua penduduk di wilayah Kabupaten Parigi Moutong Sul-tengah
14. 14
Sumber : Survey pada siswa SMA di kota X tahun 2003
No Alasan Persen
1 Coba-coba 87,2
2 Iseng 69,2
3 Mencari ketenangan 59,0
4 Ikut teman 59,0
5 Menambah keberanian 20,5
6 Dipaksa seseorang 10,3
15. 15
Menyajikan hasil pengolahan data dengan
grafik / diagram tertentu
Penyajian perhatikan skala pengukuran data.
16. 16
Terdiri : judul grafik, badan/isi grafik, catatan kaki
/keterangan
Judul grafik : singkat, jelas, relevan, menjelaskan
apa yg disajikan, dimana,kapan
Badan grafik :tampilkan var dgn warna menarik,
batasi jml var yg ditampilkan, lengkapi dgn
legenda yg menjelaskan artinya.
Catatan kaki : penjelasan label, sumber informasi
dari isi grafik
17. 17
Bentuk Skala pengukuran data
Garis, Histogram Kontinyu :
Interval, Rasio
Bar, Pie, Pictogram Kategorikal :
( Nominal, Ordinal )
20. 20
Source: Michigan Department of
Community Health, Bureau of
Epidemiology, HIV/AIDS Surveillance
Section; reported cases as of July 1,
2006
21. 21
0
20
40
60
80
100
120
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr
Cases
2007
Deteksi outbreaks dysentery dengan memonitor
incidence kasus diare berdarah
2008
Grafik 1.1. Trend penderita diare berdarah di Kabupaten Y
Tahun 2007-2008
23. 23
Merupakan grafik dari distribusi frekuensi kumulatif.
Nilai data disajikan pada garis horisontal (sumbu-x).
Pada sumbu vertikal dapat disajikan:
Frekuensi kumulatif, atau
Frekuensi relatif kumulatif, atau
Persen frekuensi kumulatif
Frekuensi yang digunakan (salah satu diatas)masing-
masing kelas digambarkan sebagai titik.
Setiap titik dihubungkan oleh garis lurus.
24. 24
FIGURE 2. Cumulative percentage distribution curve
of the age at which addicts become inactive
25. 25
Diagram scatter (scatter diagram) merupakan metode
presentasi secara grafis untuk menggambarkan
hubungan antara dua variabel kuantitatif.
Salah satu variabel digambarkan pada sumbu horisontal dan
variabel lainnya digambarkan pada sumbu vertikal.
Pola yang ditunjukkan oleh titik-titik yang ada
menggambarkan hubungan yang terjadi antar
variabel.
32. 32
Keterangan tentang jumlah
Keterangan tentang rata-rata
Keterangan tentang persentase
Keterangan tentang rasio
Keterangan tentang range
Dsb.
33. Data kuantitatif berdasarkan pengukuran
interval dan rasio
Data dari responden umumnya bervariasi
sehingga memerlukan penyederhanaan data
dengan cara mengelompokkan data menjadi
kelas-kelas dan interval tertentu
Kaidah yang dipakai untuk penyederhanaan data
biasanya menggunakan kaidah sturgess
34. Distribusi frekuensi
Pengelompokan data ke dalam beberapa
kategori yang menunjukan banyaknya data
dalam setiap kategori dan setiap data tidak dapat
dimasukan ke dalam dua atau lebih kategori
Tujuan
Data menjadi informatif dan mudah dipahami
35. Mengurutkan data
Membuat ketegori atau kelas data
Membuat Interval data
Membuat Tabel Frekuensi
Melakukan penturusan atau tabulasi,
memasukan nilai ke dalam interval kelas
36. Tabel frekuensi
Diagram (grafik) terdiri dari :
Histogram : sama dengan diagram batang, hanya batangnya
menempel (tidak terpisah) karena data yang disajikan bersifat
Kontinyu
Poligon Frekuensi : grafik yang dihasilkan dengan menghubungkan
puncak dari masing-masing nilai tengah kelas histogram.
Ogive : diagram yang dibuat dari frekuensi kumulatif. Sumbu
horizontal menggunakan kelas, sedangkan sumbu vertikal
menggunakan frekuensi kumulatif
Stem and leaf diagram (grafik batang daun) : Batang = bilangan-
bilangan, Daun = bilangan sisanya
37. Mengurutkan data : dari yang terkecil (Min)
ke yang terbesar (Max) atau sebaliknya
Tujuan :
Untuk memudahkan dalam melakukan
perhitungan pada langkah ketiga
38. Data diurut
dari terkecil
ke terbesar
Nilai terkecil
215
Nilai terbesar
9750
No Nama Kecamatan ∑ Masyarakat
yang dilayani
1. Wado 215
2. Ujung Jaya 290
3. Tomo 310
4. Darmaraja 365
5. Conggeang 530
6. Ganeas 580
7. Surian 650
8. Sumedang Selatan 750
9. Sukasari 840
10. Situraja 1200
11. Rancakalong 1280
12. Paseh 1580
13. Tanjungmedar 2050
14. Tanjungkerta 2075
15. Jatinunggal 2175
16. Buahdua 3150
17. Cibugel 3600
18. Cimanggu 5350
19. Tanjungsari 6600
20. Jatinangor 9750
39. Membuat kategori atau kelas data
Tidak ada aturan pasti, berapa banyaknya kelas !
Langkah :
Banyaknya kelas/kategori sesuai dengan
kebutuhan
40. Gunakan pedoman bilangan bulat terkecil
k, dengan demikian sehingga 2k
≥ n atau
aturan Sturges
Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n
Contoh n = 20
(k) = 1 + 3,322 Log 20
(k) = 1 + 3,322 (1,301)
(k) = 1 + 4,322
(k) = 5,322
Jumlah minimal
Ketegori yaitu 5
41. Tentukan interval kelas :batas kelas nyata dan
batas kelas semu.
Interval kelas adalah batas bawah dan batas
atas dari suatu kategori
Rumus :
Nilai terbesar - terkecil
Interval kelas = R /K=
Jumlah kelas
42. Batas kelas nyata:antara kelas tidak terdapat
loncatan nilai
Range (R)= (Max+0,5) – (Min-0,5)
K=kategori/Jumlah kelas
interval=R/K= (Max+0,5) – (Min-0,5) /K
Batas kelas semu: antara kelas terdapat
loncatan nilai
43. Berdasarkan data
Nilai tertinggi = 9750
Nilai terendah = 215
Interval kelas :
= [ 9750 – 215 ] / 5
= 1907
Jadi interval kelas 1907 yaitu jarak nilai
terendah dan nilai tertinggi dalam suatu
kelas atau kategori
44. Kelas
1 215 2122
2 2123 4030
3 4031 5938
4 5939 7846
5 7847 9754
Interval
Nilai tertinggi :
= 215 + 1907
= 2122
Nilai terendah
Kelas ke 2
= 2122 + 1
= 2123
Ada loncatan nilai
antara kelas
45. Kelas Batas Kelas nyata
1 214,5 ≤ x ≥ 2122,5
2 2122,5 ≤ x ≥ 4030,5
3 4030,5 ≤ x ≥ 5938,5
4 5398,5 ≤ x ≥ 7846,5
5 7846,5 ≤ x ≥ 9754,5
Tidak ada loncatan
kelas
46. Batas kelas
Nilai terendah dan tertinggi
Batas kelas dalam suatu interval kelas
terdiri dari dua macam :
Batas kelas bawah – lower class limit
▪ Nilai teredah dalam suatu interval kelas
Batas kelas atas – upper class limit
▪ Nilai teringgi dalam suatu interval kelas
47. Kelas Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122 14
2 2123 4030 4
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
5 7847 9754 1
Interval
Batas kelas bawah
Batas kelas atas
48. Lakukan penturusan atau tabulasi data
Kelas Interval Frekuensi Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122 IIIII IIIII IIII 14
2 2123 4030 III 3
3 4031 5938 I 1
4 5939 7846 I 1
5 7847 9754 I 1
50. Frekuensi setiap kelas dibandingkan dengan
frekuensi total
Tujuan ; Untuk memudahkan membaca data
secara tepat dan tidak kehilangan makna dari
kandungan data
52. Tanda atau perinci dari suatu interval kelas
dan merupakan suatu angka yang dapat
dianggap mewakili suatu interval kelas
Nilai tengah kelas kelasnya berada di tengah-
tengah pada setiap interval kelas
53. Kelas Nilai tengah
1 215 2122 1168.5
2 2123 4030 3076.5
3 4031 5938 4984.5
4 5939 7846 6892.5
5 7847 9754 8800.5
Interval
Nilai tengah Kelas ke 1
= [ 215 + 2122] / 2
= 1168.5
Nilai tengah Kelas ke 1
= [ 215 + 2122] / 2
= 1168.5
54. Nilai batas antara kelas yang memisahkan
nilai antara kelas satu dengan kelas lainnya
Penjumlahan nilai atas kelas dengan nilai
bawah kelas diantaranya dan di bagi dua
55. Nilai tepi kelas ke 2
= [ 2122 +2123 ] / 2
= 2122,5
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Nilai Tepi Kelas
1 215 2122 14 214.5
2 2123 4030 3 2122.5
3 4031 5938 1 4030.5
4 5939 7846 1 5938.5
5 7847 9754 1 7846.5
9754.5
56. Menunjukan seberapa besar jumlah frekuensi
pada tingkat kelas tertentu
Diperoleh dengan menjumlahkan frekuensi
pada kelas tertentu dengan frekuensi kelas
selanjutnya
Frekuensi kumulatif terdiri dari ;
Frekuensi kumulatif kurang dari
Frekuensi kumulatif lebih dari
57. Merupakan penjumlahan dari mulai
frekuensi terendah sanpai kelas tertinggi
dan jumlah akhirnya merupakan jumlah
data (n)
0 + 0 = 0
0 + 14 = 14
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
Kurang dari
1 215 2122 214.5 0
2 2123 4030 2122.5 14
3 4031 5938 4030.5 17
4 5939 7846 5938.5 18
5 7847 9754 7846.5 19
9754.5 20
58. Merupakan pengurangan dari jumlah data
(n) dengan frekuensi setiap kelas dimulai
dari kelas terendah dan jumlah akhirnya
adalah nol
20 – 0 = 20
20 – 14 = 6
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
Lebih dari
1 215 2122 214.5 20
2 2123 4030 2122.5 6
3 4031 5938 4030.5 3
4 5939 7846 5938.5 2
5 7847 9754 7846.5 1
9754.5 0
59. Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
Kurang dari Lebih dari
1 215 2122 214.5 0 20
2 2123 4030 2122.5 14 6
3 4031 5938 4030.5 17 3
4 5939 7846 5938.5 18 2
5 7847 9754 7846.5 19 1
9754.5 20 0
60. Distribusi Frekuensi Relatif
n=20
Jumlah
Anak Frekuensi (F) Prosentase(%)
1 2 10
2 6 30
3 3 15
4 4 20
5 5 25
Total 20 100
Interpretasi: jumlah anak yang dimiliki bervariasi dan tdk terlihat
kecenderungan apakah jumlah anak cenderung besar atas sedikit.hal ini
terlihat pada jumlah anak 2 (30%) dan 5 (25%)
61. LATIHAN :
Berikut dilaporkan sebaran data waktu keterlambatan 50 pegawai
yang tidak mengikuti apel pagi (menit
Buatlah - Tabel Distribusi Frekuensi
- Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
20.8 25.3 23.7 21.3 19.7 22.8 20.7 20.3 21.5 24.2
21.9 22.5 23.6 23.1 22.8 22.0 21.2 19.0 19.9 20.7
20.7 23.8 25.1 24.2 23.8 20.9 23.3 25.0 24.1 23.3
25.0 20.0 19.5 19.8 21.1 22.2 22.9 24.1 23.9 20.9
22.8 23.5 24.2 22.8 21.6 20.1 19.5 21.8 23.9 22.7
62. Contoh :
Data berikut merupakan nilai ujian Mata Ku-
liah Pengantar Statistika Sosial dari 34 Praja
71 75 57 88 64 80 75 82 90
68 90 88 71 75 71 81 81 48
82 72 62 68 74 79 84 75 57
75 75 68 65 68 75 80
Contoh :
Data berikut merupakan nilai ujian Mata Ku-
liah Pengantar Statistika Sosial dari 34 Praja
71 75 57 88 64 80 75 82 90
68 90 88 71 75 71 81 81 48
82 72 62 68 74 79 84 75 57
75 75 68 65 68 75 80
Latihan :
63. Cross-tabulation adalah sebuah teknik visual
yang memungkinkan peneliti menguji relasi
antar variabel.
Cross tabulation ini juga berfungsi untuk
memeberikan gambaran tentang data yang
dikumpulkan selama penelitian.
Untuk menerangkan secara umum mengenai
populasi yang diteliti biasanya digunakan
statistik inferensial (inferential statistics).
63
64. Korelasi merupakan suatu metode yang
menggambarkan hubungan diantara satu variabel
dengan variabel lainnya.
Korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan
hubungan (asosiasi) linier diantara dua variable.
contoh kita ingin melihat bagaimana hubungan
antara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian yang
didapatkan.
Korelasi ini tidak menunjukkan hubungan sebab
akibat.
Korelasi ada yang bernilai positif, negatif dan nol
(tidak ada hubungan). 64
65. Analisis Regresi merupakan proses membuat
fungsi atau model matematis yang dapat
digunakan untuk memprediksi atau
menentukan satu variabel dari variabel
lainnya.
y = b0+ b1X y
dimana : b0 = intercept sampel
b1 = slope sampel
65
Editor's Notes
Analysis of responsiveness of primary myoblasts to myostatin. (A) Influence of myostatin on myoblast proliferation. Data are shown as cumulative rank ogives of the numbers of myoblasts accumulating around isolated fiber cultures from wild-type mice (green), mstn−/− mice (red), and J16-antibody-treated cultures of isolated fibers from mstn−/− mice (blue). The number of cells that had accumulated around each single myofiber during 72 h in tissue culture is plotted on the horizontal axis. The vertical axis is the individual ranks, normalized to the rank total for each experiment to permit comparison of data sets of different sample size. (B) Effect of myostatin on growth of primary cultures of satellite cells from single myofibers isolated from wild-type mice. After 2 days in culture, 100 ng/mL myostatin was added to half of the cultures (full red squares) but not to the control group (full green circles). The numbers of cells present 1 day later in each individual culture are displayed as empty red squares for the myostatin-treated and open green circles for the nontreated cultures, pairing the data for each culture between days 2 and 3. (C) Plot of the data from B of the cell number present at day 2 against that in the same culture on day 3 in cultures treated with myostatin (red squares) and in controls (green circles). The regression lines for myostatin-treated cultures (red) and controls (green) are shown with mean square error of prediction (R2) and regression equation that indicates the rate of cell increase before and after treatment with myostatin. (D) Expression profiling of activin receptors during muscle progenitor maturation. Real-time PCR comparing of activin receptors 2 a and b expression in Pax3GFP/+ muscle progenitors during embryonic (E13.5), fetal (E17.5), and postnatal (P12) stages. The relative levels of expression of activin receptors AcvR2A and AcvR2B, shown normalized to MyoD expression, decrease dramatically between early development and the neonatal growth phase.