B. INTERPRETASI DATA
EPIDEMIOLOGI
1
PENGERTIAN INTERPRETASI DATA
▰ Merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil analisis dengan pernyataan,
kriteria, atau standar tertentu untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan
untuk menjawab permasalahan yang sedang diperbaiki.
▰ Dalam interpretasi dibahas bagaimana cara menemukan makna atau implikasi dari data
yang diperoleh. Hasil interpretasi data digunakan untuk mengevaluasi proses dan hasil
perbaikan pembelajaran yang dilakukan.
2
TEKNIK INTERPRETASI DATA
1. Menghubungkan data dengan pengalaman peneliti,
2. Mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka atau teori
terkait,
3. Memperluas analisis dengan mengajukan pertayaan mengenai
penelitian dan implikasi hasil penelitian, dan/atau
4. Meminta nasihat teman sejawat jika mengalami kesulitan.
3
PENYAJIAN DATA
Tujuan penyajian data adalah:
1. Memberi gambaran yang sistematis tentang hasil penelitian atau
observasi
2. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti
3. Memudahkan dalam membuat analisis
4. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih
tepat, cepat dan akurat
4
MACAM PENYAJIAN DATA
5
NARASI TABEL GRAFIK
▰ Peyajian data dalam
bentuk teks merupakan
gambaran umum tentang
kesimpulan tentang hasil
pengamatan.
▰ Dalam bidang kesehatan,
penyajian dalam bentuk
teks hanya digunakan
untuk member informasi.
▰ Yaitu kumpulan angka-
angka yang disusun
menurut kategori-kategori
▰ Kolom pertama
menunjukkan nilai-nilai
atau kategori dari variable.
Kolom kedua
menunjukkan jumlah
orang atau peristiwa,
kolom ketiga menunjukkan
persentase orang atau
peristiwa.
▰ Merupakan metode untuk
menyajikan data kuantitatif
dengan sistem koordinat, pada
dasarnya terdiri dari 2 garis
sumbu berpotongan tegak lurus.
▰ Setiap sumbu memiliki skala
ukuran dan label petunjuk.
▰ Sumbu X menunjukkan
klasifikasi (umur, waktu) dan
sumbu Y menyajikan frekuensi
kejadian.
TABEL
Tabel satu arah (One Way Table)
▰ memuat keterangan mengenai
satu hal atau satu karakteristik
saja.
6
Tabel dua arah (Two Way Table)
▰ menunjukkan hubungan dua
hal atau dua karakteristik
yang berbeda.
TABEL
Tabel tiga arah (Three Way Table)
▰ yang menunjukkan hubungan
tiga hal atau tiga karakteristik
yang berbeda.
7
GRAFIK
Grafik Garis (Line Chart)
▰ grafik berupa garis, diperoleh dari
beberapa ruas garis yang menghubungkan
titik-titik pada bidang bilangan.
▰ Pada grafik garis digunakan dua garis
yang saling berpotongan.
▰ Pada garis horizontal (sumbu-X)
ditempatkan bilangan-bilangan yang
sifatnya tetap, seperti tahun dan ukuran-
ukuran
8
GRAFIK
Grafik Batangan (Bar Chart)
▰ Grafik data berbentuk persegi panjang yang
lebarnya sama dan dilengkapi dengan skala atau
ukuran sesuai dengan data yang bersangkutan.
▰ Setiap batang tidak boleh saling menempel atau
melekat antara satu dengan lainnya dan jarak
antara setiap batang yang berdekatan harus sama.
▰ Grafik batangan tunggal (single bar chart) - grafik
yang terdiri dari satu batangan untuk
menggambarkan perkembangan (trend) dari suatu
karakteristik.
▰ Grafik batangan berganda (multiple bar chart),
Yaitu grafik yang terdiri dari beberapa garis untuk
menggambarkan beberapa hal/kejadian sekaligus.
9
GRAFIK
Grafik Lingkaran (Pie Chart)
▰ Grafik yang menggambarkan perbandingan nilai-
nilai dari suatu karakteristik.
▰ Untuk mengetahui perbandingan suatu data
terhadap keseluruhan, suatu data lebih tepat
disajikan dalam bentuk diagram lingkaran..
10
INTERPRETASI DATA EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
▰ Studi epidemiologi yang mempelajari distribusi
penyakit pada populasi disebut epidemiologi deskriptif.
▰ Dengan epidemiologi deskriptif dapat diketahui
besarnya beban penyakit (disease burden) pada
populasi tertentu, yang berguna untuk menentukan
diagnosis masalah kesehatan pada populasi dan
menetapkan prioritas masalah kesehatan.
▰ Pengetahuan itu selanjutnya dapat digunakan untuk
membuat rencana alokasi sumber daya yang
diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan.
▰ Studi epidemiologi deskriptif juga berguna untuk
merumuskan hipotesis tentang determinan penyakit.
11
EPIDEMIOLOGI ANALITIK
▰ Epidemiologi mempelajari determinan penyakit pada populasi, disebut epidemiologi analitik.
▰ Determinan merupakan faktor, baikfisik, biologis, sosial, kultural, dan perilaku, yang dapat
mempengaruhi terjadinya penyakit yang mencakup factor risiko dan kausa penyakit.
▰ Faktor risiko adalah semua faktor yang berhubungan dengan meningkatnya probabilitas (risiko)
terjadinya penyakit.
▰ Untuk bisa disebut factor risiko,sebuah factor harus berhubungan dengan terjadinya penyakit,
meskipun hubungan itu tidak harus bersifat kausal (sebab-akibat) (Last,2001).
Contoh
▰ Tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok tembakau, merupakan
faktor risiko penyakit jantung koroner, karena faktor-faktor tersebut berhubungan dengan
meningkatnya risiko terjadinya penyakit jantung koroner.
12
FAKTOR RESIKO
Dapat Diubah
13
Contoh, merokok
merupakan faktor risiko
kanker kolon yang dapat
diubah ,karena
kebiasaan merokok bisa
dihentikan
Tidak Dapat Diubah
Usia merupakan factor
risiko kanker kolon yang
tidak dapat diubah.
Faktor Protektif
Faktor yang
berhubungan dengan
berkurangnya risiko
untuk terjadinya
penyakit. Contoh: vaksin,
kolesterol HDL,
penggunaan kondom
PAPARAN
▰ Paparan merupakan prasyarat bagi determinan penyakit untuk bisa
mulai menyebabkan penyakit, atau memula terjadinya infeksi pada
penyakit infeksi.
▰ Jika terdapat determinan, factor risiko, dan kausa penyakit, tetapi
tidak terdapat paparan (kedekatan) individu dengan determinan itu,
maka individu tidak akan mengalami penyakit.
▰ Pengetahuan tentang paparan suatu faktor sebagai kausa penyakit
berguna untuk mencegah dan mengendalikan penyakit pada
populasi, dengan cara mengeliminasi, menghindari, atau mengubah
kausa.
14
Ada 2 (dua) asumsi digunakan dalam epidemiologi deskriptif dan analitik
, yaitu :
▰ Pertama, penyakit tidak terjadi secara random (acak) melainkan
secara selektif terkait dengan factor penyebab penyakit. Artinya,
penyakit pada populasi tidak terjadi secara kebetulan, melainkan
berhubungan dengan factor yang mempengaruhi terjadinya penyakit,
disebut determinan penyakit.
▰ Kedua, factor yang mempengaruhi terjadinya penyakit dapat diubah
sehingga dapat dilakukan upaya pengendalian dan pencegahan
penyakit pada populasi (Hennekens dan Buring, 1987).
15

Interpretasi data epidemiologi

  • 1.
  • 2.
    PENGERTIAN INTERPRETASI DATA ▰Merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil analisis dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab permasalahan yang sedang diperbaiki. ▰ Dalam interpretasi dibahas bagaimana cara menemukan makna atau implikasi dari data yang diperoleh. Hasil interpretasi data digunakan untuk mengevaluasi proses dan hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan. 2
  • 3.
    TEKNIK INTERPRETASI DATA 1.Menghubungkan data dengan pengalaman peneliti, 2. Mengaitkan temuan (data) dengan hasil kajian pustaka atau teori terkait, 3. Memperluas analisis dengan mengajukan pertayaan mengenai penelitian dan implikasi hasil penelitian, dan/atau 4. Meminta nasihat teman sejawat jika mengalami kesulitan. 3
  • 4.
    PENYAJIAN DATA Tujuan penyajiandata adalah: 1. Memberi gambaran yang sistematis tentang hasil penelitian atau observasi 2. Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti 3. Memudahkan dalam membuat analisis 4. Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat dan akurat 4
  • 5.
    MACAM PENYAJIAN DATA 5 NARASITABEL GRAFIK ▰ Peyajian data dalam bentuk teks merupakan gambaran umum tentang kesimpulan tentang hasil pengamatan. ▰ Dalam bidang kesehatan, penyajian dalam bentuk teks hanya digunakan untuk member informasi. ▰ Yaitu kumpulan angka- angka yang disusun menurut kategori-kategori ▰ Kolom pertama menunjukkan nilai-nilai atau kategori dari variable. Kolom kedua menunjukkan jumlah orang atau peristiwa, kolom ketiga menunjukkan persentase orang atau peristiwa. ▰ Merupakan metode untuk menyajikan data kuantitatif dengan sistem koordinat, pada dasarnya terdiri dari 2 garis sumbu berpotongan tegak lurus. ▰ Setiap sumbu memiliki skala ukuran dan label petunjuk. ▰ Sumbu X menunjukkan klasifikasi (umur, waktu) dan sumbu Y menyajikan frekuensi kejadian.
  • 6.
    TABEL Tabel satu arah(One Way Table) ▰ memuat keterangan mengenai satu hal atau satu karakteristik saja. 6 Tabel dua arah (Two Way Table) ▰ menunjukkan hubungan dua hal atau dua karakteristik yang berbeda.
  • 7.
    TABEL Tabel tiga arah(Three Way Table) ▰ yang menunjukkan hubungan tiga hal atau tiga karakteristik yang berbeda. 7
  • 8.
    GRAFIK Grafik Garis (LineChart) ▰ grafik berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis yang menghubungkan titik-titik pada bidang bilangan. ▰ Pada grafik garis digunakan dua garis yang saling berpotongan. ▰ Pada garis horizontal (sumbu-X) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya tetap, seperti tahun dan ukuran- ukuran 8
  • 9.
    GRAFIK Grafik Batangan (BarChart) ▰ Grafik data berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama dan dilengkapi dengan skala atau ukuran sesuai dengan data yang bersangkutan. ▰ Setiap batang tidak boleh saling menempel atau melekat antara satu dengan lainnya dan jarak antara setiap batang yang berdekatan harus sama. ▰ Grafik batangan tunggal (single bar chart) - grafik yang terdiri dari satu batangan untuk menggambarkan perkembangan (trend) dari suatu karakteristik. ▰ Grafik batangan berganda (multiple bar chart), Yaitu grafik yang terdiri dari beberapa garis untuk menggambarkan beberapa hal/kejadian sekaligus. 9
  • 10.
    GRAFIK Grafik Lingkaran (PieChart) ▰ Grafik yang menggambarkan perbandingan nilai- nilai dari suatu karakteristik. ▰ Untuk mengetahui perbandingan suatu data terhadap keseluruhan, suatu data lebih tepat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran.. 10
  • 11.
    INTERPRETASI DATA EPIDEMIOLOGIDESKRIPTIF ▰ Studi epidemiologi yang mempelajari distribusi penyakit pada populasi disebut epidemiologi deskriptif. ▰ Dengan epidemiologi deskriptif dapat diketahui besarnya beban penyakit (disease burden) pada populasi tertentu, yang berguna untuk menentukan diagnosis masalah kesehatan pada populasi dan menetapkan prioritas masalah kesehatan. ▰ Pengetahuan itu selanjutnya dapat digunakan untuk membuat rencana alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan. ▰ Studi epidemiologi deskriptif juga berguna untuk merumuskan hipotesis tentang determinan penyakit. 11
  • 12.
    EPIDEMIOLOGI ANALITIK ▰ Epidemiologimempelajari determinan penyakit pada populasi, disebut epidemiologi analitik. ▰ Determinan merupakan faktor, baikfisik, biologis, sosial, kultural, dan perilaku, yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit yang mencakup factor risiko dan kausa penyakit. ▰ Faktor risiko adalah semua faktor yang berhubungan dengan meningkatnya probabilitas (risiko) terjadinya penyakit. ▰ Untuk bisa disebut factor risiko,sebuah factor harus berhubungan dengan terjadinya penyakit, meskipun hubungan itu tidak harus bersifat kausal (sebab-akibat) (Last,2001). Contoh ▰ Tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok tembakau, merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner, karena faktor-faktor tersebut berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya penyakit jantung koroner. 12
  • 13.
    FAKTOR RESIKO Dapat Diubah 13 Contoh,merokok merupakan faktor risiko kanker kolon yang dapat diubah ,karena kebiasaan merokok bisa dihentikan Tidak Dapat Diubah Usia merupakan factor risiko kanker kolon yang tidak dapat diubah. Faktor Protektif Faktor yang berhubungan dengan berkurangnya risiko untuk terjadinya penyakit. Contoh: vaksin, kolesterol HDL, penggunaan kondom
  • 14.
    PAPARAN ▰ Paparan merupakanprasyarat bagi determinan penyakit untuk bisa mulai menyebabkan penyakit, atau memula terjadinya infeksi pada penyakit infeksi. ▰ Jika terdapat determinan, factor risiko, dan kausa penyakit, tetapi tidak terdapat paparan (kedekatan) individu dengan determinan itu, maka individu tidak akan mengalami penyakit. ▰ Pengetahuan tentang paparan suatu faktor sebagai kausa penyakit berguna untuk mencegah dan mengendalikan penyakit pada populasi, dengan cara mengeliminasi, menghindari, atau mengubah kausa. 14
  • 15.
    Ada 2 (dua)asumsi digunakan dalam epidemiologi deskriptif dan analitik , yaitu : ▰ Pertama, penyakit tidak terjadi secara random (acak) melainkan secara selektif terkait dengan factor penyebab penyakit. Artinya, penyakit pada populasi tidak terjadi secara kebetulan, melainkan berhubungan dengan factor yang mempengaruhi terjadinya penyakit, disebut determinan penyakit. ▰ Kedua, factor yang mempengaruhi terjadinya penyakit dapat diubah sehingga dapat dilakukan upaya pengendalian dan pencegahan penyakit pada populasi (Hennekens dan Buring, 1987). 15