SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
SSUUPPEERRVVIISSII 
PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN 
MULYONO
MATERI SUPERVISI 
PEMBELAJARAN 
• Sangat penting bagi pengawas sekolah untuk mengawal 
suksesnya implementasi kurikulum 2013, khususnya 
dalam melakukan supervisi terhadap proses pembelajaran 
yang dilakukan oleh guru dan dalam membantu kepala 
sekolah dalam melakukan supervisi pembelajaran kepada 
guru-guru disekolah yang dipimpinnya. 
• Untuk itu pengawas sekolah harus memiliki kemampuan 
untuk memilih dan melakukan model supervisi 
pembelajaran yang paling relevan dengan tuntutan 
implementasi kurikulum 2013 di sekolah binaan 
masing-masing.
KONSEP SUPERVISIKLINIS 
• Supervisi klinis pada dasarnya merupakan pembinaan 
kinerja guru dalam mengelola proses belajar mengajar 
yang didesain dengan praktis dan rasional, baik desain 
maupun pelaksanaannya dilakukan atas dasar analisis 
data mengenai kegiatan-kegiatan di kelas, selanjutnya 
data tersebut oleh supervisor dijadikan dasar penyusunan 
rencana, program dan prosedur, serta strategi pembinaan 
guru.
TUJUAN SUPERVISI KLINIS 
(1) Memberikan umpan balik yang objektif terhadap guru, 
(2) Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah 
pengajaran, 
(3) Membantu guru mengembangkan pengetahuan, sikap dan 
keterampilannya, 
(4) Mengevaluasi guru untuk berbagai kepentingan (promosi jabatan dan 
keputusan lainnya). 
(5) Membantu guru mengembangkan satu sikap positif terhadap 
pengembangan profesional yang berkesinambungan.
LANGKAH-LANGKAH 
SUPERVISIKLINIS 
Proses supervisi klinis dilakukan melalui tiga tahap esensial 
yang berbentuk siklus, yaitu 
(1) tahap pertemuan awal, 
(2) tahap observasi mengajar, dan 
(3) tahap pertemuan balikan.
TAHAP PERTEMUAN AWAL 
• Tahap pertama dalam proses supervisiklinis adalah tahap 
pertemuan awal (pre-conference). 
• Pertemuan ini dilakukan sebelum melaksanakan observasi 
kelas oleh karena itu disebutpre-observation conference. 
• Menurut Sergiovanni (1982) tidak ada tahap yang lebih 
penting dari pada tahap pertemuan awal ini. Goldhammer, 
dkk. (1981) mendeskripsikan satu agenda yang harus 
dilakukan pada akhir pertemuan awal, yaitu:
Menetapkan Kontrak atau Persetujuan Antara Supervisor 
Dan Guru Tentang Apa Saja Yang Akan Diobservasi, 
• Tujuan instruksional umum dan khusus pengajaran. 
• Hubungan tujuan pengajaran dengan keseluruhan 
program pengajaran yang diimplementasikan. 
• Aktivitas yang akan diobservasi dan kemungkinan 
perubahannya. 
• Deskripsi spesifik tentang masalah-masalah yang ingin 
mendapat balikan.
MENETAPKAN MEKANISME 
ATAU ATURAN OBSERVASI 
• Waktu (jadwal) observasi. 
• Lamanya observasi. 
• Tempat observasi.
MENETAPKAN RENCANA 
SPESIFIK UNTUK 
MELAKSANAKAN 
• Tempat duduk OsupBervSisoEr sRelamVa AobSserIvasi. 
• Perlu tidaknya tujuan observasi dan waktunya. 
• Tindakan khusus. 
• Interaksi supervisor dengan murid-murid. 
• Perlukah adanya material atau persiapan khusus. 
• Kegiatan akhir observasi.
TAHAP OBSERVASI 
PEMBELAJARAN 
• Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah tahap 
observasi proses pembelajaran secara sistematis, obyektif, 
dan holistik. Fokus observasi supervisi klinis adalah pada 
sikap, pengetahuan dan keterampilan guru dalam 
melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Proses 
observasi ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan 
bersama antara supervisor dan guru pada waktu 
mengadakan pertemuan awal.
• Untuk menghindari pelaksanaan observasi ini tidak 
mengalami kesulitan diperlukan bermacam-macam 
keterampilan. Daresh (1989) menyatakan bahwa ada 
dua aspek yang harus diputuskan dan dilaksanakan oleh 
supervisor sebelum dan sesudah melaksanakan observasi 
mengajar, yaitu menentukan aspek-aspek yang akan 
diobservasi mengajar dan bagaimana cara 
mengobservasinya. Aspek-aspek yang akan diobservasi 
harus sesuai dengan hasil diskusi dan kesepakatan antara 
supervisor dan guru pada waktu pertemuan awal.
• Senada dengan ini,Oliva (1984) menegaskan bahwa: “If we follow through with 
the cycle of clinical supervisor theteacher and supervisor in the preobservation 
conference havedecided on the specific behaviors of teacher and students which the 
supervisor will observe. The supervisor concentrates on the presence or absence of 
the spesific behaviors.” Artinya, bahwa jika kita mengikuti fokus spesifik yang akan 
diamati dalam siklus supervisi klinis oleh supervisor kepada guru yang telah 
diputuskan melalui kesepakan dalam pertemuan awal, maka supervisor harus 
berkonsentrasi pada ada atau tidak adanya fokus spesifik yang telah diputuskan 
tersebut. Sedangkan mengenai bagaimana mengobservasi juga perlu mendapatkan 
perhatian. Maksud baik supervisi akan tidak berarti apabila usaha-usaha observasi 
tidak bisa memperoleh data yang seharusnya diperoleh.
• Tujuan utama pengumpulan data adalah untuk memperoleh informasi 
yang nantinya akan digunakan untuk mengadakan tukar pikiran dengan 
guru setelah observasi aktivitas yang telah dilakukan di kelas. Di sinilah 
letak pentingnya teknik dan instrumen oberservasi yang bisa digunakan 
untuk mengobservasi guru mengelola proses belajar mengajar. 
• Sehubungan dengan teknik dan instrumen ini, sebenarnya para peneliti 
telah banyak yang mengembangkan bermacam-macam teknik yang bisa 
digunakan dalam mengobservasi pengajaran. Acheson dan Gall (1987) 
mereview beberapa teknik dan menganjurkan kita untuk 
menggunakannya dalam proses supervisi klinis beberapa teknik tersebut 
adalah sebagai berikut:
SELECTIVE VERBATIM 
• Di sini supervisor membuat semacam rekaman tertulis, yang 
bisa dibuat dengan secara rinci. 
• Sudah barang tentu tidak semua kejadian verbal harus 
direkam dan sesuai dengan kesepakatan bersama antara 
supervisor dan guru pada pertemuan awal, hanya kejadian-kejadian 
tertentu yang harus direkam secara selektif. 
• Transkrip ini bisa ditulis langsung berdasarkan pengamatan 
dan bisa juga menyalin dari apa yang direkam terlebih 
dahulu melalui tape recorder.
REKAMAN OBSERVASIONAL 
DALAM GRAFIK ATAU 
• Di sini, supervisor mendGokuAmenMtasikBan AperilRaku-perilaku murid-murid 
sebagaimana mereka berinteraksi dengan seorang guru selama pengajaran 
berlangsung. 
• Seluruh kompleksitas perilaku dan interaksi di deskripsikan secara 
bergambar. 
• Melalui penggunaan grafik atau gambar ini, supervisor bisa 
mendokumentasikan secara visual interaksi guru dengan murid, murid 
dengan murid. 
• Sehingga dengan mudah diketahui apakah guru hanya berinteraksi 
dengan semua murid atau hanya dengan sebagian murid, apakah semua 
murid atau hanya sebagian murid yang terlibat proses belajar mengajar.
WIDE-LENS TECHNIQUES 
• Di sini supervisor membuat catatan yang lengkap 
mengenai kejadian-kejadian di kelas dan cerita yang 
panjang lebar. 
• Teknik ini bisa juga disebut dengan anecdotal record.
CHECKLIST AND TIMELINE 
CODING 
• Di sini supervisor mengobservasi dan mengumpulkan 
data perilaku belajar mengajar. 
• Perilaku pembelajaran ini sebelumnya telah diklasifikasi 
atau dikategorikan.
TAHAP PERTEMUAN 
BALIKAN 
• Tahap ketiga dalam proses supervisi klinis adalah tahap pertemuan balikan. 
• Pertemuan balikan dilakukan segera setelah melaksanakan observasi pengajaran, dengan terlebih 
dahulu dilakukan analisis terhadap hasil observasi. 
• Tujuan utama pertemuan balikan ini adalah menindaklanjuti apa saja yang dilihat oleh supervisor, 
sebagai observer, terhadap proses belajar mengajar. 
• Pembicaraan dalam pertemuan balikan ini adalah ditekankan pada identifikasi dan analisis persamaan 
dan perbedaan antara perilaku guru dan murid yang direncanakan dan perilaku aktual guru dan 
murid, serta membuat keputusan tentang apa dan bagaimana yang seharusnya akan dilakukan 
sehubungan dengan perbedaan yang ada. 
• Pertemuan balikan ini merupakan tahap yang penting untuk mengembangkan perilaku guru dengan 
cara memberikan balikan tertentu. 
• Balikan ini harus deskriptif, spesifik, konkrit, bersifat memotivasi, aktual, dan akurat sehingga betul-betul 
bermanfaat bagi guru (Sergiovanni, 1987).
MANFAAT PERTEMUAN 
BALIKAN BAGI GURU 
(1)Guru bisa diberi penguatan dan kepuasan kerja, sehingga bisa 
termotivasi dalam kerjanya, 
(2)Isu-isu dalam pengajaran bisa didefinisikan bersama supervisor dan 
guru dengan tepat, 
(3)Supervisor bila mungkin dan perlu, bisa berupaya mengintervensi 
secara langsung guru untuk memberikan bantuan didaktik dan 
bimbingan, 
(4)Guru bisa dilatih dengan teknik ini untuk melakukan supervisi 
terhadap dirinya sendiri, dan 
(5)Guru bisa diberi pengetahuan tambahan untuk meningkatkan 
tingkat analisis profesionalisme diri pada masa yang akan datang.
• Sebelum mengadakan pertemuan balikan supervisor terlebih dahulu 
menganalisis hasil observasi dan merencanakan bahan yang akan 
dibicarakan dengan guru. 
• Begitu pula diharapkan guru menilai dirinya sendiri. Setelah itu 
dilakukan pertemuan balikan ini. 
• Dalam pertemuan balikan ini sangat diperlukan adanya keterbukaan 
antara supervisor dan guru. 
• Sebaiknya, sedari awal supervisor menanamkan kepercayaan pada diri 
guru bahwa pertemuan balikan ini bukan untuk menyalahkan guru 
melainkan untuk memberikan masukan perbaikansebelum melanjutkan 
dengan analisis bersama setiap aspek pengajaran yang menjadi 
perhatian supervisi klinis.
Langkah Penting Pertemuan 
Balikan 
1. Menanyakan perasaan guru secara umum atau kesannya 
terhadap pengajaran yang dilakukan, kemudian supervisor 
berusaha memberikan penguatan. 
2. Menganalisis pencapaian tujuan pengajaran. 
3. Di sini supervisor bersama guru mengidentifikasi 
perbedaan antara tujuan pengajaran yang direncanakan dan 
tujuan pengajaran yang dicapai.
MENGANALISIS TARGET KETERAMPILAN DAN PERHATIAN UTAMA 
GURU 
• Di sini supervisor bersama guru mengidentifikasi target ketrampilan 
dan perhatian utama yang telah dicapai dan yang belum dicapai. 
• Bisa jadi pada saat ini supervisor menunjukkan hasil rekaman 
observasi, sehingga guru mengetahui apa yang telah dilakukan dan 
dicapai, dan yang belum sesuai dengan target keterampilan dan 
perhatian utama guru sebagaimana disepakati pada tahap 
pertemuan awal. 
• Apabila dalam kegiatan observasi supervisor merekam proses 
belajar mengajar dengan alat elektronik, misalnya dengan 
menggunakan alat syuting, maka sebaiknya hasil rekaman ini 
dipertontonkan kepada guru sehingga ia dengan bebas melihat dan 
menafsirkannya sendiri.
• Supervisor menanyakan perasaannya setelah menganalisis target 
keterampilan dan perhatian utamanya. 
• Menyimpulkan hasil dari apa yang telah diperolehnya selama proses 
supervisiklinis. 
• Dalam kegiatan ini supervisi memberikan kesempatan kepada guru 
untuk menyimpulkan target keterampilan dan perhatian utamanya 
yang telah dicapai selama proses supervisi klinis. 
• Mendorong guru untuk merencanakan latihan-latihan berikut 
sekaligus menetapkan rencana berikutnya.
SUPERVISI PEMBELAJARAN SECARA KLINIS 
• Dalam pelaksanaan supervisi klinis sangat diperlukan iklim kerja yang baik dalam 
pertemuan awal, observasi pengajaran, maupun dalam pertemuan balikan. 
• Faktor yang sangat menentukan keberhasilan supervisiklinis sebagai satu pendekatan 
supervisi pengajaran adalah kepercayaan (trust) pada guru bahwa tugas supervisor 
semata-mata untuk membantu mengembangkan pengajaran guru. 
• Upaya memperoleh kepercayaan guru ini memerlukan satu iklim kerja yang oleh para 
teoritisi disebut dengan istilah kolegial (collegial). 
• Pelaksanaan supervisiklinis bisa dikatakan telah memiliki iklim kolegial apabila antara 
supervisor dan guru bukanlah hubungan atasan dan bawahan atau tetapi hubungan 
sesame peer to peer (Daresh, 1989). 
• Hal lain penentu keberhasilan supervisiklinis adalah kesediaan dan kebersamaan 
supervisor dan guru untuk meluangkan waktumasing-masing dalam semua tahapan 
yang harus dilakukan.
Thank You 
MULYONO 
SMKN 36 JAKARTA UTARA 
MULYONO

More Related Content

What's hot

Apjee28 2013 art6_81_102
Apjee28 2013 art6_81_102Apjee28 2013 art6_81_102
Apjee28 2013 art6_81_102shangirl
 
Uts supervisi pendidikan
Uts supervisi pendidikanUts supervisi pendidikan
Uts supervisi pendidikanSayidina Umar
 
Ppt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryantiPpt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryantisherly heryanti
 
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana rahayumega yuliana
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasiwan Alit
 
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan Pembelajaran
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan PembelajaranPerancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan Pembelajaran
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan PembelajaranSha Amran
 
Siklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelasSiklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelasMAFIA '11
 
Ptk presentasi
Ptk presentasiPtk presentasi
Ptk presentasiibyadul
 
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelasKonsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelaseli priyatna laidan
 
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIObjek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIQonita Aliyatunnuha
 
Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)Ibenk Hallen
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKAida Dwi Astuti
 
Peranan dan tujuan pentaksiran dalam pendidikan - EDUP3063 Pentaksiran dalam ...
Peranan dan tujuan pentaksiran dalam pendidikan - EDUP3063 Pentaksiran dalam ...Peranan dan tujuan pentaksiran dalam pendidikan - EDUP3063 Pentaksiran dalam ...
Peranan dan tujuan pentaksiran dalam pendidikan - EDUP3063 Pentaksiran dalam ...FaFai S.
 
Penelitian tindakan kelas upi
Penelitian tindakan kelas upiPenelitian tindakan kelas upi
Penelitian tindakan kelas upiRisou Kun
 

What's hot (20)

2kgfxe4yc3holy8s91u3
2kgfxe4yc3holy8s91u32kgfxe4yc3holy8s91u3
2kgfxe4yc3holy8s91u3
 
Supervisi pendidikan
Supervisi pendidikanSupervisi pendidikan
Supervisi pendidikan
 
Apjee28 2013 art6_81_102
Apjee28 2013 art6_81_102Apjee28 2013 art6_81_102
Apjee28 2013 art6_81_102
 
Uts supervisi pendidikan
Uts supervisi pendidikanUts supervisi pendidikan
Uts supervisi pendidikan
 
Ppt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryantiPpt. adm.pend sherly heryanti
Ppt. adm.pend sherly heryanti
 
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
Supervisi pendidikan by Rahayu Mega Yuliana
 
Penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
 
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan Pembelajaran
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan PembelajaranPerancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan Pembelajaran
Perancangan Penyampaian Dan Penilaian Pengajaran Dan Pembelajaran
 
Mata kuliah ptk. AFI PARNAWI
Mata kuliah ptk. AFI PARNAWIMata kuliah ptk. AFI PARNAWI
Mata kuliah ptk. AFI PARNAWI
 
Siklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelasSiklus penelitian tindakan kelas
Siklus penelitian tindakan kelas
 
Bagian i jadi (1)
Bagian i jadi (1)Bagian i jadi (1)
Bagian i jadi (1)
 
Ptk presentasi
Ptk presentasiPtk presentasi
Ptk presentasi
 
Lesson study
Lesson studyLesson study
Lesson study
 
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelasKonsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
Konsep dan karakteristik penelitian tindakan kelas
 
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VIObjek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
Objek dalam Penelitian Tindakan Kelas - smst VI
 
Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)
 
Konsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTKKonsep teori dan contoh PTK
Konsep teori dan contoh PTK
 
Peranan dan tujuan pentaksiran dalam pendidikan - EDUP3063 Pentaksiran dalam ...
Peranan dan tujuan pentaksiran dalam pendidikan - EDUP3063 Pentaksiran dalam ...Peranan dan tujuan pentaksiran dalam pendidikan - EDUP3063 Pentaksiran dalam ...
Peranan dan tujuan pentaksiran dalam pendidikan - EDUP3063 Pentaksiran dalam ...
 
Konsep dasar ptk
Konsep dasar ptkKonsep dasar ptk
Konsep dasar ptk
 
Penelitian tindakan kelas upi
Penelitian tindakan kelas upiPenelitian tindakan kelas upi
Penelitian tindakan kelas upi
 

Similar to Supervisi pembelajaran

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptKantorDESAPAPAGARANG
 
Supervisi Akademik.pptx
Supervisi Akademik.pptxSupervisi Akademik.pptx
Supervisi Akademik.pptxchoirulfatah5
 
Penyeliaan Instruksional
Penyeliaan InstruksionalPenyeliaan Instruksional
Penyeliaan InstruksionalALSAFII
 
3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf
3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf
3. COACHING PEMBELAJARAN.pdfLilikMasrukhah3
 
Supervisi dengan Coaching.pptx
Supervisi dengan Coaching.pptxSupervisi dengan Coaching.pptx
Supervisi dengan Coaching.pptxJokoSusanto500553
 
Supervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptx
Supervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptxSupervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptx
Supervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptxSuyatnoGanteng
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptWahyulKudus
 
Ulasan Buku edit
Ulasan Buku editUlasan Buku edit
Ulasan Buku editmalingall
 
Ulasan Buku edit
Ulasan Buku editUlasan Buku edit
Ulasan Buku editmalingall
 
penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)Prasetyo Widodo
 
2. Supervisi Akademik guru oleh kepala sekolah
2. Supervisi Akademik guru oleh kepala sekolah2. Supervisi Akademik guru oleh kepala sekolah
2. Supervisi Akademik guru oleh kepala sekolahATIKWAHYUSRIMIARTI
 
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.pptPENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.pptAnaMariAHeni1
 
Supervisi akademik.pptx
Supervisi akademik.pptxSupervisi akademik.pptx
Supervisi akademik.pptxhambali37
 

Similar to Supervisi pembelajaran (20)

05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
05. ppt 5.1. supervisi pembelajaran
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Supervisi Akademik.pptx
Supervisi Akademik.pptxSupervisi Akademik.pptx
Supervisi Akademik.pptx
 
Penyeliaan Instruksional
Penyeliaan InstruksionalPenyeliaan Instruksional
Penyeliaan Instruksional
 
Sosialisasi guru pamong
Sosialisasi guru pamongSosialisasi guru pamong
Sosialisasi guru pamong
 
3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf
3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf
3. COACHING PEMBELAJARAN.pdf
 
Supervisi dengan Coaching.pptx
Supervisi dengan Coaching.pptxSupervisi dengan Coaching.pptx
Supervisi dengan Coaching.pptx
 
Supervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptx
Supervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptxSupervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptx
Supervisi Akademik Guru-Tendik 2022.pptx
 
Manajemen Kurikulum 2013 SMP
Manajemen Kurikulum 2013 SMPManajemen Kurikulum 2013 SMP
Manajemen Kurikulum 2013 SMP
 
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.pptSupervisi_Pendidikan_ppt.ppt
Supervisi_Pendidikan_ppt.ppt
 
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
 
Ulasan Buku edit
Ulasan Buku editUlasan Buku edit
Ulasan Buku edit
 
Ulasan Buku edit
Ulasan Buku editUlasan Buku edit
Ulasan Buku edit
 
penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)penelitian tindakan kelas (PTK)
penelitian tindakan kelas (PTK)
 
2. Supervisi Akademik guru oleh kepala sekolah
2. Supervisi Akademik guru oleh kepala sekolah2. Supervisi Akademik guru oleh kepala sekolah
2. Supervisi Akademik guru oleh kepala sekolah
 
Ppt resume teknologi pendidikan
Ppt resume teknologi pendidikanPpt resume teknologi pendidikan
Ppt resume teknologi pendidikan
 
Ulasan Buku
Ulasan BukuUlasan Buku
Ulasan Buku
 
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.pptPENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
PENGANTAR SUPERVISI PENDIDIKAN.ppt
 
Definisi pengelolaan kelas
Definisi pengelolaan kelasDefinisi pengelolaan kelas
Definisi pengelolaan kelas
 
Supervisi akademik.pptx
Supervisi akademik.pptxSupervisi akademik.pptx
Supervisi akademik.pptx
 

More from SMKN 36 JAKARTA UTARA (20)

KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEURKEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR
 
MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK MANAJEMEN KONFLIK
MANAJEMEN KONFLIK
 
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
TQM DALAM JASA PENDIDIKAN
 
TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR TIPS CARA BELAJAR
TIPS CARA BELAJAR
 
TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA TEORI KEPUASAN KERJA
TEORI KEPUASAN KERJA
 
TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL TEKNIK MENGHAFAL
TEKNIK MENGHAFAL
 
Teknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektifTeknik komunikasi yang paling efektif
Teknik komunikasi yang paling efektif
 
Sumber daya manusia
Sumber daya manusiaSumber daya manusia
Sumber daya manusia
 
Struktur alternatif kepemimipinan
Struktur alternatif  kepemimipinanStruktur alternatif  kepemimipinan
Struktur alternatif kepemimipinan
 
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikanStrategi peningkatan mutu layanan pendidikan
Strategi peningkatan mutu layanan pendidikan
 
Sistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektifSistem membaca cepat dan efektif
Sistem membaca cepat dan efektif
 
Strategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelasStrategi pengelolaan kelas
Strategi pengelolaan kelas
 
Rasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detikRasa pd dlm hitungan detik
Rasa pd dlm hitungan detik
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
PTK TKR
PTK TKR PTK TKR
PTK TKR
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Profesional guru
Profesional guruProfesional guru
Profesional guru
 
Presentasi memikat
Presentasi memikatPresentasi memikat
Presentasi memikat
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Supervisi pembelajaran

  • 2. MATERI SUPERVISI PEMBELAJARAN • Sangat penting bagi pengawas sekolah untuk mengawal suksesnya implementasi kurikulum 2013, khususnya dalam melakukan supervisi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan dalam membantu kepala sekolah dalam melakukan supervisi pembelajaran kepada guru-guru disekolah yang dipimpinnya. • Untuk itu pengawas sekolah harus memiliki kemampuan untuk memilih dan melakukan model supervisi pembelajaran yang paling relevan dengan tuntutan implementasi kurikulum 2013 di sekolah binaan masing-masing.
  • 3. KONSEP SUPERVISIKLINIS • Supervisi klinis pada dasarnya merupakan pembinaan kinerja guru dalam mengelola proses belajar mengajar yang didesain dengan praktis dan rasional, baik desain maupun pelaksanaannya dilakukan atas dasar analisis data mengenai kegiatan-kegiatan di kelas, selanjutnya data tersebut oleh supervisor dijadikan dasar penyusunan rencana, program dan prosedur, serta strategi pembinaan guru.
  • 4. TUJUAN SUPERVISI KLINIS (1) Memberikan umpan balik yang objektif terhadap guru, (2) Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah pengajaran, (3) Membantu guru mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya, (4) Mengevaluasi guru untuk berbagai kepentingan (promosi jabatan dan keputusan lainnya). (5) Membantu guru mengembangkan satu sikap positif terhadap pengembangan profesional yang berkesinambungan.
  • 5. LANGKAH-LANGKAH SUPERVISIKLINIS Proses supervisi klinis dilakukan melalui tiga tahap esensial yang berbentuk siklus, yaitu (1) tahap pertemuan awal, (2) tahap observasi mengajar, dan (3) tahap pertemuan balikan.
  • 6. TAHAP PERTEMUAN AWAL • Tahap pertama dalam proses supervisiklinis adalah tahap pertemuan awal (pre-conference). • Pertemuan ini dilakukan sebelum melaksanakan observasi kelas oleh karena itu disebutpre-observation conference. • Menurut Sergiovanni (1982) tidak ada tahap yang lebih penting dari pada tahap pertemuan awal ini. Goldhammer, dkk. (1981) mendeskripsikan satu agenda yang harus dilakukan pada akhir pertemuan awal, yaitu:
  • 7. Menetapkan Kontrak atau Persetujuan Antara Supervisor Dan Guru Tentang Apa Saja Yang Akan Diobservasi, • Tujuan instruksional umum dan khusus pengajaran. • Hubungan tujuan pengajaran dengan keseluruhan program pengajaran yang diimplementasikan. • Aktivitas yang akan diobservasi dan kemungkinan perubahannya. • Deskripsi spesifik tentang masalah-masalah yang ingin mendapat balikan.
  • 8. MENETAPKAN MEKANISME ATAU ATURAN OBSERVASI • Waktu (jadwal) observasi. • Lamanya observasi. • Tempat observasi.
  • 9. MENETAPKAN RENCANA SPESIFIK UNTUK MELAKSANAKAN • Tempat duduk OsupBervSisoEr sRelamVa AobSserIvasi. • Perlu tidaknya tujuan observasi dan waktunya. • Tindakan khusus. • Interaksi supervisor dengan murid-murid. • Perlukah adanya material atau persiapan khusus. • Kegiatan akhir observasi.
  • 10. TAHAP OBSERVASI PEMBELAJARAN • Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah tahap observasi proses pembelajaran secara sistematis, obyektif, dan holistik. Fokus observasi supervisi klinis adalah pada sikap, pengetahuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Proses observasi ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama antara supervisor dan guru pada waktu mengadakan pertemuan awal.
  • 11. • Untuk menghindari pelaksanaan observasi ini tidak mengalami kesulitan diperlukan bermacam-macam keterampilan. Daresh (1989) menyatakan bahwa ada dua aspek yang harus diputuskan dan dilaksanakan oleh supervisor sebelum dan sesudah melaksanakan observasi mengajar, yaitu menentukan aspek-aspek yang akan diobservasi mengajar dan bagaimana cara mengobservasinya. Aspek-aspek yang akan diobservasi harus sesuai dengan hasil diskusi dan kesepakatan antara supervisor dan guru pada waktu pertemuan awal.
  • 12. • Senada dengan ini,Oliva (1984) menegaskan bahwa: “If we follow through with the cycle of clinical supervisor theteacher and supervisor in the preobservation conference havedecided on the specific behaviors of teacher and students which the supervisor will observe. The supervisor concentrates on the presence or absence of the spesific behaviors.” Artinya, bahwa jika kita mengikuti fokus spesifik yang akan diamati dalam siklus supervisi klinis oleh supervisor kepada guru yang telah diputuskan melalui kesepakan dalam pertemuan awal, maka supervisor harus berkonsentrasi pada ada atau tidak adanya fokus spesifik yang telah diputuskan tersebut. Sedangkan mengenai bagaimana mengobservasi juga perlu mendapatkan perhatian. Maksud baik supervisi akan tidak berarti apabila usaha-usaha observasi tidak bisa memperoleh data yang seharusnya diperoleh.
  • 13. • Tujuan utama pengumpulan data adalah untuk memperoleh informasi yang nantinya akan digunakan untuk mengadakan tukar pikiran dengan guru setelah observasi aktivitas yang telah dilakukan di kelas. Di sinilah letak pentingnya teknik dan instrumen oberservasi yang bisa digunakan untuk mengobservasi guru mengelola proses belajar mengajar. • Sehubungan dengan teknik dan instrumen ini, sebenarnya para peneliti telah banyak yang mengembangkan bermacam-macam teknik yang bisa digunakan dalam mengobservasi pengajaran. Acheson dan Gall (1987) mereview beberapa teknik dan menganjurkan kita untuk menggunakannya dalam proses supervisi klinis beberapa teknik tersebut adalah sebagai berikut:
  • 14. SELECTIVE VERBATIM • Di sini supervisor membuat semacam rekaman tertulis, yang bisa dibuat dengan secara rinci. • Sudah barang tentu tidak semua kejadian verbal harus direkam dan sesuai dengan kesepakatan bersama antara supervisor dan guru pada pertemuan awal, hanya kejadian-kejadian tertentu yang harus direkam secara selektif. • Transkrip ini bisa ditulis langsung berdasarkan pengamatan dan bisa juga menyalin dari apa yang direkam terlebih dahulu melalui tape recorder.
  • 15. REKAMAN OBSERVASIONAL DALAM GRAFIK ATAU • Di sini, supervisor mendGokuAmenMtasikBan AperilRaku-perilaku murid-murid sebagaimana mereka berinteraksi dengan seorang guru selama pengajaran berlangsung. • Seluruh kompleksitas perilaku dan interaksi di deskripsikan secara bergambar. • Melalui penggunaan grafik atau gambar ini, supervisor bisa mendokumentasikan secara visual interaksi guru dengan murid, murid dengan murid. • Sehingga dengan mudah diketahui apakah guru hanya berinteraksi dengan semua murid atau hanya dengan sebagian murid, apakah semua murid atau hanya sebagian murid yang terlibat proses belajar mengajar.
  • 16. WIDE-LENS TECHNIQUES • Di sini supervisor membuat catatan yang lengkap mengenai kejadian-kejadian di kelas dan cerita yang panjang lebar. • Teknik ini bisa juga disebut dengan anecdotal record.
  • 17. CHECKLIST AND TIMELINE CODING • Di sini supervisor mengobservasi dan mengumpulkan data perilaku belajar mengajar. • Perilaku pembelajaran ini sebelumnya telah diklasifikasi atau dikategorikan.
  • 18. TAHAP PERTEMUAN BALIKAN • Tahap ketiga dalam proses supervisi klinis adalah tahap pertemuan balikan. • Pertemuan balikan dilakukan segera setelah melaksanakan observasi pengajaran, dengan terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap hasil observasi. • Tujuan utama pertemuan balikan ini adalah menindaklanjuti apa saja yang dilihat oleh supervisor, sebagai observer, terhadap proses belajar mengajar. • Pembicaraan dalam pertemuan balikan ini adalah ditekankan pada identifikasi dan analisis persamaan dan perbedaan antara perilaku guru dan murid yang direncanakan dan perilaku aktual guru dan murid, serta membuat keputusan tentang apa dan bagaimana yang seharusnya akan dilakukan sehubungan dengan perbedaan yang ada. • Pertemuan balikan ini merupakan tahap yang penting untuk mengembangkan perilaku guru dengan cara memberikan balikan tertentu. • Balikan ini harus deskriptif, spesifik, konkrit, bersifat memotivasi, aktual, dan akurat sehingga betul-betul bermanfaat bagi guru (Sergiovanni, 1987).
  • 19. MANFAAT PERTEMUAN BALIKAN BAGI GURU (1)Guru bisa diberi penguatan dan kepuasan kerja, sehingga bisa termotivasi dalam kerjanya, (2)Isu-isu dalam pengajaran bisa didefinisikan bersama supervisor dan guru dengan tepat, (3)Supervisor bila mungkin dan perlu, bisa berupaya mengintervensi secara langsung guru untuk memberikan bantuan didaktik dan bimbingan, (4)Guru bisa dilatih dengan teknik ini untuk melakukan supervisi terhadap dirinya sendiri, dan (5)Guru bisa diberi pengetahuan tambahan untuk meningkatkan tingkat analisis profesionalisme diri pada masa yang akan datang.
  • 20. • Sebelum mengadakan pertemuan balikan supervisor terlebih dahulu menganalisis hasil observasi dan merencanakan bahan yang akan dibicarakan dengan guru. • Begitu pula diharapkan guru menilai dirinya sendiri. Setelah itu dilakukan pertemuan balikan ini. • Dalam pertemuan balikan ini sangat diperlukan adanya keterbukaan antara supervisor dan guru. • Sebaiknya, sedari awal supervisor menanamkan kepercayaan pada diri guru bahwa pertemuan balikan ini bukan untuk menyalahkan guru melainkan untuk memberikan masukan perbaikansebelum melanjutkan dengan analisis bersama setiap aspek pengajaran yang menjadi perhatian supervisi klinis.
  • 21. Langkah Penting Pertemuan Balikan 1. Menanyakan perasaan guru secara umum atau kesannya terhadap pengajaran yang dilakukan, kemudian supervisor berusaha memberikan penguatan. 2. Menganalisis pencapaian tujuan pengajaran. 3. Di sini supervisor bersama guru mengidentifikasi perbedaan antara tujuan pengajaran yang direncanakan dan tujuan pengajaran yang dicapai.
  • 22. MENGANALISIS TARGET KETERAMPILAN DAN PERHATIAN UTAMA GURU • Di sini supervisor bersama guru mengidentifikasi target ketrampilan dan perhatian utama yang telah dicapai dan yang belum dicapai. • Bisa jadi pada saat ini supervisor menunjukkan hasil rekaman observasi, sehingga guru mengetahui apa yang telah dilakukan dan dicapai, dan yang belum sesuai dengan target keterampilan dan perhatian utama guru sebagaimana disepakati pada tahap pertemuan awal. • Apabila dalam kegiatan observasi supervisor merekam proses belajar mengajar dengan alat elektronik, misalnya dengan menggunakan alat syuting, maka sebaiknya hasil rekaman ini dipertontonkan kepada guru sehingga ia dengan bebas melihat dan menafsirkannya sendiri.
  • 23. • Supervisor menanyakan perasaannya setelah menganalisis target keterampilan dan perhatian utamanya. • Menyimpulkan hasil dari apa yang telah diperolehnya selama proses supervisiklinis. • Dalam kegiatan ini supervisi memberikan kesempatan kepada guru untuk menyimpulkan target keterampilan dan perhatian utamanya yang telah dicapai selama proses supervisi klinis. • Mendorong guru untuk merencanakan latihan-latihan berikut sekaligus menetapkan rencana berikutnya.
  • 24. SUPERVISI PEMBELAJARAN SECARA KLINIS • Dalam pelaksanaan supervisi klinis sangat diperlukan iklim kerja yang baik dalam pertemuan awal, observasi pengajaran, maupun dalam pertemuan balikan. • Faktor yang sangat menentukan keberhasilan supervisiklinis sebagai satu pendekatan supervisi pengajaran adalah kepercayaan (trust) pada guru bahwa tugas supervisor semata-mata untuk membantu mengembangkan pengajaran guru. • Upaya memperoleh kepercayaan guru ini memerlukan satu iklim kerja yang oleh para teoritisi disebut dengan istilah kolegial (collegial). • Pelaksanaan supervisiklinis bisa dikatakan telah memiliki iklim kolegial apabila antara supervisor dan guru bukanlah hubungan atasan dan bawahan atau tetapi hubungan sesame peer to peer (Daresh, 1989). • Hal lain penentu keberhasilan supervisiklinis adalah kesediaan dan kebersamaan supervisor dan guru untuk meluangkan waktumasing-masing dalam semua tahapan yang harus dilakukan.
  • 25. Thank You MULYONO SMKN 36 JAKARTA UTARA MULYONO