Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membincangkan penggabungjalinan dalam pengajaran dan pembelajaran, yang merujuk kepada proses mengintegrasikan pelbagai kemahiran dalam satu aktiviti pembelajaran untuk mencapai objektif pengajaran yang lebih menyeluruh. Ia juga menyentuh strategi penggabungjalinan kemahiran dan contoh penerapannya dalam matapelajaran seperti muzik dan matemat
Tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu: Herdi Mulyana, M.Pd.
Kelas A Semester 7
Program Studi PGSD
Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial, Bahasa dan Sastra
Institut Pendidikan Indonesia
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. PENGGABUNGJALINAN
Menggabungkan pelbagai
kemahiran dalam satu masa:
Contohnya: Menggabungkan
kemahiran lisan dengan
membaca dan kemahiran
membaca dengan menulis.
Penggabungan aktiviti dalam
kelas, secara berkumpulan atau
individu.
Penggunaan alat dan bahan bantu
mengajar yang pelbagai
bersesuaian dengan Proses P&P.
4. Dalam konteks KBSR, penggabungjalinan dalamDalam konteks KBSR, penggabungjalinan dalam
pengajaran dan pembelajaran dibahagikanpengajaran dan pembelajaran dibahagikan
kepada 2 :kepada 2 :
Penggabungjalinan kemahiran-kemahiran
dalam satu mata pelajaran
Penggabungjalinan kemahiran daripada
beberapa mata pelajaran.
5. PENGGABUNGJALINAN DALAM PJ
Kemahiran daya cipta guru dalam membuat
perancangan dan memikirkan kesepaduan adalah
penting supayapnp lebih menarik & efektif
Arahan yang diberikan perlu ringkasdan jelas
dengan menggunakan bahasa yang betul supaya
dapat difahami oleh murid.
Kegiatan dalam PJ perlu menggalakkan pemikiran
kreatif & dramatik.
Memberi peluang murid untuk menunjukkan
kebolehan.
6. CIRI-CIRI PENGGABUNGJALINAN
Mengintegrasikan beberapa kemahiran
Kemahiran utama menjadi fokus, contohnya:
- Kemahiran Lisan digabungkan dengan
kemahiran membaca.
Aktiviti bilik darjah dipelbagaikan, contohnya:
- Aktiviti berkumpulan dan Individu.
- Aktiviti seperti main peranan, lakonan dan
dialog digunakan ketika proses P&P.
Proses bersepadu dan menyeluruh.
7. Kaedah penggabungjalinan
Mengenalpasti kemahiran utama & kemahiranMengenalpasti kemahiran utama & kemahiran
sampingansampingan
Kemahiran utama diberi fokusKemahiran utama diberi fokus
Kemahiran-kemahiran sampingan dikuasaiKemahiran-kemahiran sampingan dikuasai
dahulu untuk kukuhkan kemahiran utamadahulu untuk kukuhkan kemahiran utama
Kemahiran utama digunakan di peringkatKemahiran utama digunakan di peringkat
perkembangan pelajaran, kemahiranperkembangan pelajaran, kemahiran
sampingan digunakan di semua peringkatsampingan digunakan di semua peringkat
pelajaranpelajaran
8. Strategi penggabungjalinan kemahiranStrategi penggabungjalinan kemahiran
hendaklah dirancangkan berdasarkan objektifhendaklah dirancangkan berdasarkan objektif
pelajaran, kebolehan & pencapaian muridpelajaran, kebolehan & pencapaian murid
Kemahiran-kemahiran diintegrasikan dalamKemahiran-kemahiran diintegrasikan dalam
urutan yang sesuai. Setiap kemahiranurutan yang sesuai. Setiap kemahiran
hendaklah dikaitkan dengan kemahiran yanghendaklah dikaitkan dengan kemahiran yang
berikutnya secara logikalberikutnya secara logikal
9. CONTOH PENYERAPAN DALAM
MATAPELAJARAN LAIN
1) MUZIK
-Penghasilan bunyi yang bersesuaian untuk
pergerakan manusia.
2) MATEMATIK
-Pengiraan markah dalam sukan
(tambah,tolak,darab dan operasi- operasi lain
bagi mendapat keputusan)
10. PENERAPAN KEMAHIRAN
BERFIKIR
PJ mendidik murid membuat keputusan yang
bijak & menyelesaikan masalah
Aspek kemahiran berfikir yang sering diserap
ketika PJ:
-Membuat kategori
-Menerangkan
-Menyusul periksa andaian
-Mencipta metafora
-Mencipta definisi
11. PENERAPAN NILAI
Peluang yang disediakan dalam PJ boleh Meransang
individu untuk terlibat dalam pelbagai aktiviti &
membangunkan kemahiran asas bagi mencapai
kejayaan.
Kejayaan yang diperoleh menjadi seseorang individu
lebih berkeyakinan & berpuas hati terutama dari aspek
pembangunan emosi.
Pembangunan sosial boleh membantu individu
menyesuaikan diri sebagai ahli masyarakat.
12. INTEGRASI
Mengikut Sufean
Hussein (1996) integrasi
bermaksud menyatukan
etnik-etnik atau
kelompok-kelompok
yang terasing pada
asalnya kepada satu
bentuk lain yang
tersendiri.