SlideShare a Scribd company logo
PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA AIR
ANALISIS KEBUTUHAN AIR
Outline
01
02
04
Kebutuhan Air Irigasi
Kebutuhan Air Non Irigasi
01
04
Kebutuhan Air Irigasi
Kebutuhan air di sawah untuk padi ditentukan oleh faktor-faktor berikut :
• Penyiapan lahan
• Penggunaan konsumtif
• Perkolasi dan rembesan
• Pergantian lapisan air
• Curah hujan efektif
Kebutuhan total air (GFR) mencakup faktor 1 sampai dengan 4, kebutuhan air
bersih di sawah (NFR) juga memperhitungkan curah hujan efektif. Kebutuhan a
ir di sawah dinyatakan dalam mm/hari atau lt/dtk.ha. Effiensi juga dicakup dala
m memperhitungkan kebutuhan pengambilan irigasi (m3/dtk).
Kebutuhan Air
01
Kebutuhan Air Irigasi
Faktor-faktor penting yang menentukan besarnya kebutuhan air untuk penyiap-
an lahan adalah :
• Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan penyiapa
n lahan.
• Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan.
• Jumlah air yang diperlukan selama penyiapan lahan.
Rumus berikut dipakai untuk memperkirakan kebutuhan air untuk penyiapan la-
han :
Kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan
dimana :
IR = Kebutuhan air irigasi ditingkat persawahan pada masa LP, mm/hari
M = Eo + P = Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi
di sawah yang sudah dijenuhkan, mm/hari
Eo = 1,1 ETo = Evaporasi air terbuka selama penyiapan lahan, mm/hari
ETo = Evaporasi potensial dengan metode Penman modifikasi, (berkisar 4-6 mm/hari)
P = Perkolasi, mm/hari
k = MT/S
T = Jangka waktu penyiapan lahan, hari. (Biasanya dilakukan selama 1 atau 1½ bulan dise
luruh petak tersier)
S = Kebutuhan air untuk penjenuhan dan pengolahan tanah ditambah lapisan air (genanga
n awal) 50 mm setelah tranplantasi (pemindahan bibit ke sawah).
Kebutuhan air untuk penjenuhan biasanya diambil 200 mm atau 250 mm
sehingga nilai S = 200 + 50 = 250 mm atau S = 250 + 50 = 300 mm
𝐼𝑅 = 𝑀
𝑒𝑘
(𝑒𝑘 − 1
Penggunaan Konsumtif Tanaman
Penggunaan konsumtif dihitung dengan rumus berikut:
Perkolasi dan Penggantian Air
• Laju perkolasi bergantung kepada sifat-sifat tanah. Pada tanah lemp
ung berat dengan karakteristik pengolahan yang baik, laju perkolasi
dapat mencapai 1-3 mm/hari. Sedangkan untuk tanah yang porous
bisa mencapai hingga 5 mm/hari.
• Penggantian lapisan air di sawah (WLR) biasanya dilakukan sebany
ak 2 kali selama satu musim tanam yaitu 1 bulan dan 2 bulan setela
h pemindahan bibit ke sawah (transplantasi) masing-masing 50 mm
selama 15 hari atau 3,3 mm/hari
Curah hujan efektif
Curah hujan efektif merupakan curah hujan yang dapat dimanfaatkan langsung
oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhan air selama masa pertumbuhan
Untuk irigasi padi, curah hujan efektif bulanan diambil 70 persen dari curah huja
n tengah-bulanan dengan periode ulang 5 tahun yang kemungkinan dapat terla
mpaui 80% atau tidak terlampaui 20% dari waktu dalam periode tersebut.
𝑅𝑒 = 0,7 ×
1
15
𝑅80
Dimana :
Re = Curah Hujan Efektif (mm/hari)
𝑅80 = Curah hujan minimum tengah bulan terlampaui 80% , satuan mm.
Efisiensi Irigasi
Untuk tujuan perencanaan, dianggap bahwa seperempat sampai sepertiga dari ju
mlah air yang diambil akan hilang sebelum air tersebut sampai ke sawah. Kehilan
gan air disebabkan oleh :
• Eksploitasi (pemanfaatan).
• Evaporasi (penguapan), biasanya nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan ak
ibat eksploitasi.
• Perembesan (perkolasi), dihitung apabila faktor kelulusan tanah cukup tinggi.
Nilai Efisiensi untuk jaringan irigasi adalah :
• Jaringan tersier = 80%
• Jaringan Sekunder = 90%
• Jaringan Primer = 90%
02
Kebutuhan Air Non Irigasi
Kebutuhan air domestik (rumah tangga) dihitung berdasarkan jumlah penduduk d
an kebutuhan air per kapita, sehingga parameter utama dalam menentukan kebut
uhan air adalah jumlah penduduk.
Kebutuhan Air Domestik
Sumber : Hidrologi Terapan, 2010
Standar untuk penyediaan air minum domestik ditetapkan dengan
jumlah konsumen domestik yang dapat diidentifikasi dari data kep-
endudukan yang ada. Semakin banyak jumlah penduduk, semakin
banyak pula kebutuhan akan air. Kebutuhan air per kapita dipenga
ruhi oleh aktivitas fisik dan kebiasaan atau tingkat kesejahteraan.
Oleh karena itu, dalam memperkirakan besarnya kebutuhan air do
mestik perlu dibedakan antara kebutuhan air bagi penduduk perko
taan (urban) dan perdesaan (rural).
Kebutuhan air domestik untuk kota dibagi dalam beberapa kategori,
yaitu :
• Kota kategori I (Metropolitan )
• Kota kategori II ( Kota Besar )
• Kota kategori III ( Kota Sedang )
• Kota kategori IV ( Kota Kecil )
• Kota kategori V ( Desa )
Sumber : Direktorat Jendral Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, 1997
Kriteria perencanaan air bersih
Kebutuhan air untuk perkantoran
Kebutuhan air bersih untuk kantor ditetapkan 25 liter/pegawai/
hari, yang merupakan rerata kebutuhan air untuk minum, wud-
hu, mencuci tangan/kaki, kakus dan lain sebagainya yang ber-
hubungan dengan keperluan air di kantor (Bambang Triadmod
jo, 2010).
Kebutuhan air untuk rumah sakit
Kebutuhan air untuk rumah sakit dihitung berdasarkan jumlah t
empat tidur. Menurut Direktorat Teknik Penyehatan, Dirjend Cip
ta Karya DPU, pemakaian air untuk fasilitas Kesehatan adalah
sebesar 250 liter/tempat tidur/hari (Bambang Triadmodjo, 2010)
Kebutuhan air untuk pendidikan
Menurut Direktorat Teknik Penyehatan, Dirjend Cipta Karya DPU,
kebutuhan air bersih untuk siswa sekolah adalah sebesar 25 liter
/siswa/hari (Bambang Triadmodjo, 2010).
Kebutuhan air untuk hotel
Kebutuhan air bersih untuk sarana perhotelan/penginapan
didasarkan pada kebutuhan untuk tiap tempat tidur dan dat
a jumlah tempat tidur yang ada. Satuan pemakaian air me
nurut Direktorat Teknik Penyehatan, Dirjend Cipta Karya D
PU, untuk perhotelan ditentukan sebesar 200 liter/tempat ti
dur/hari (Bambang Triadmodjo, 2010).
Lingkup Layanan
Cakupan pelayanan adalah jumlah penduduk yang terlayani oleh sistem air bersih
dibagi dengan jumlah penduduk di wilayah administrasi atau di wilayah layanan
yang direncanakan yang dinyatakan dalam persentase. Cakupan pelayanan harus
sesuai dengan target pembangunan sektor air bersih yaitu cakupan pelayanan per
kotaan sebesar 90% sedangkan untuk perdesaan sebesar 70%.
Persentase Layanan dengan HU dan SR
Persentase pelayanan dengan HU (Hidran Umum) tergantung dari hasil kebutuhan
air bersih dan kebijakan daerah berkisar antara 20 – 40% pelayanan. Sedangkan
persentase dengan SR (Sambungan Rumah) tergantung kebutuhan air bersih dan
kebijakan daerah berkisar 60 – 80% pelayanan.
Kehilangan Air
Kebutuhan air untuk kehilangan air harus disesuaikan dengan target perencanaan
air bersih yaitu kehilangan untuk kota besar diperkirakan 25% dan untuk kota kecil
30%.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proyeksi penduduk adalah :
• Jumlah penduduk dalam suatu wilayah.
• Kecepatan pertambahan penduduk.
• Kurun waktu proyeksi.
Terdapat beberapa macam metode proyeksi pertambahan penduduk antara lain
(Al-Layla, 1978) :
a) Metode Aritmatik
b) Metode Geometrik
c) Metode Eksponensial
Proyeksi Penduduk
Metode Aritmatik
Metode ini dipakai apabila pertambahan penduduk relatif konsta
n tiap tahunnya. Jika diplot ke grafik, maka pertambahan pendud
uk adalah linear.
Rumus :
Pn = Po ( 1 + n.r ) dengan r =
𝟏
𝒕
(
𝑷𝒕
𝑷𝒐
− 𝟏)
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n
Pt = Jumlah penduduk tahun ke t yang diproyeksi
Po = Jumlah penduduk mula-mula.
n = Periode waktu proyeksi
r = % pertumbuhan penduduk tiap tahun
t = Periode Waktu Proyeksi
Berikut contoh perhitungan rasio metode aritmatik
Diketahui jumlah penduduk tahun 2011 = 70.983 jiwa dan 2012 =
73.816 jiwa, maka rasio pertambahan penduduk :
r =
𝟏
𝒕
(
𝑷𝒕
𝑷𝒐
− 𝟏)
Pt = 73.816 (tahun 2012)
P0 = 70.983 (tahun 2011)
t = 1 tahun data
Sehingga untuk mencari rasio :
r =
𝟏
𝟏
(
𝟕𝟑𝟖𝟏𝟔
𝟕𝟎𝟗𝟖𝟑
− 𝟏) = 0.03991
Metode Geometris
Metode ini digunakan apabila tingkat perkembangan jumlah pen
duduk naik secara berganda atau tingkat pertumbuhan populasi
berubah secara ekuivalen dengan jumlah penduduk tahun sebel
umnya.
Rumus : Pn = Po ( 1 + r )n dengan r = (
𝑷𝒕
𝑷𝒐
)
𝟏
𝒕 − 𝟏
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n
Pt = Jumlah penduduk tahun ke t yang diproyeksi
Po = Jumlah penduduk mula-mula.
n = Periode waktu proyeksi
r = % pertumbuhan penduduk tiap tahun
t = Periode Waktu Proyeksi
Berikut contoh perhitungan rasio untuk metode geometrik :
Diketahui jumlah penduduk tahun 2011 = 70.983 jiwa dan 2012
= 73.816 jiwa, maka rasio pertambahan penduduk :
r = (
𝑷𝒕
𝑷𝒐
)
𝟏
𝒕 − 𝟏
Pt = 73.816 (tahun 2012)
P0 = 70.983 (tahun 2011)
t = 1 tahun data
Sehingga untuk mencari rasio :
r = (
𝟕𝟑𝟖𝟏𝟔
𝟕𝟎𝟗𝟖𝟑
)
𝟏
𝟏 − 𝟏 = 0,03991
Metode Eksponensial
Berikut ini adalah rumusan dari metode eksponensial:
Pn = Po x e^(r.t)
dengan r = 1/t ln(Pt/Po)
Dimana:
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
t = waktu dalam tahun (periode proyeksi)
r = laju pertumbuhan penduduk (%)
Pn = jumlah penduduk pada tahun n
e = bilangan dasar sistem logaritma natural =2.7182818
Proyeksi Kebutuhan Air
2015 2020 2025 2030
1 Kebutuhan Rumah Tangga (Domestik)
- Jumlah Penduduk (jiwa)
- Jumlah Penduduk Terlayani (jiwa)
Dilayani dengan SR
Dilayani melalui HU
Kebutuhan SR ( ….. lt/orang/hari)
Kebutuhan HU ( ….. lt/orang/hari)
- Jumlah kebutuhan Rumah Tangga (m3
)
2 Kebutuhan Non-Domestik
3
4 Kehilangan Air
5 Kebutuhan Rata-rata Harian (m3
)
6 Kebutuhan Maximum Harian (m3
/hari)
(lt/detik)
7 Kebutuhan Jam Puncak (m3
/hari)
(lt/detik)
No
Kebutuhan Air
Uraian / Kriteria
Jumlah (1 + 2)
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

More Related Content

Similar to Pengembangan Sumber Daya Air

Optimization Analysis of Irrigation Water Using Linear Program
Optimization Analysis of Irrigation Water Using Linear ProgramOptimization Analysis of Irrigation Water Using Linear Program
Optimization Analysis of Irrigation Water Using Linear Program
paperpublications3
 
Water requirements
Water requirementsWater requirements
Water requirements
Bibhabasu Mohanty
 
Priority of Water Supply Service for Community in Gresik City, East Java Prov...
Priority of Water Supply Service for Community in Gresik City, East Java Prov...Priority of Water Supply Service for Community in Gresik City, East Java Prov...
Priority of Water Supply Service for Community in Gresik City, East Java Prov...
Agriculture Journal IJOEAR
 
water supply and Treatment (2).pptx
water supply and Treatment (2).pptxwater supply and Treatment (2).pptx
water supply and Treatment (2).pptx
abdiwasa mahamed
 
Ce 401 introduction to environmental engineering
Ce 401 introduction to environmental engineeringCe 401 introduction to environmental engineering
Ce 401 introduction to environmental engineering
Muhammad Nouman
 
Poster - Adequacy of the treatment capacity in water and wastewater services
Poster - Adequacy of the treatment capacity in water and wastewater servicesPoster - Adequacy of the treatment capacity in water and wastewater services
Poster - Adequacy of the treatment capacity in water and wastewater services
Entidade Reguladora dos Serviços de Águas e Resíduos (ERSAR)
 
Bio engineering 2011_-_2-libre
Bio engineering 2011_-_2-libreBio engineering 2011_-_2-libre
Bio engineering 2011_-_2-libre
Alyssa Gonzales
 
Quality and quantity of water m1
Quality and quantity of water m1Quality and quantity of water m1
Quality and quantity of water m1
Bibhabasu Mohanty
 
Domestic water treatment and supply
Domestic water treatment and supplyDomestic water treatment and supply
Domestic water treatment and supply
satyam gupta
 
Water Requirements
Water RequirementsWater Requirements
Water Requirements
GAURAV. H .TANDON
 
1 Water Demands, Sources and Population Forecasting-converted.pptx
1 Water Demands, Sources and Population Forecasting-converted.pptx1 Water Demands, Sources and Population Forecasting-converted.pptx
1 Water Demands, Sources and Population Forecasting-converted.pptx
Dr. Manoj Garg
 
Quantity of Water
Quantity of WaterQuantity of Water
Quantity of Water
ChandanGupta201
 
L1 - Introduction.ppt
L1 - Introduction.pptL1 - Introduction.ppt
L1 - Introduction.ppt
PRACHI DESSAI
 
quantity of water
quantity of waterquantity of water
quantity of water
GokulKannan194051
 
water supply and treatment introductions
water supply and treatment introductionswater supply and treatment introductions
water supply and treatment introductions
mentwabeasiratu21
 
Water demand
Water demandWater demand
Water demand
Riya2001998
 
Water resilience a
Water resilience aWater resilience a
Water resilience a
Jeremy Gibberd
 
water quality, water demands
water quality, water demandswater quality, water demands
water quality, water demands
Mir Zafarullah
 
Lec 2.pptx
Lec 2.pptxLec 2.pptx
Lec 2.pptx
mrunmayee20
 
Evaluating wetland impacts on nutrient loads
Evaluating wetland impacts on nutrient loadsEvaluating wetland impacts on nutrient loads
Evaluating wetland impacts on nutrient loads
Soil and Water Conservation Society
 

Similar to Pengembangan Sumber Daya Air (20)

Optimization Analysis of Irrigation Water Using Linear Program
Optimization Analysis of Irrigation Water Using Linear ProgramOptimization Analysis of Irrigation Water Using Linear Program
Optimization Analysis of Irrigation Water Using Linear Program
 
Water requirements
Water requirementsWater requirements
Water requirements
 
Priority of Water Supply Service for Community in Gresik City, East Java Prov...
Priority of Water Supply Service for Community in Gresik City, East Java Prov...Priority of Water Supply Service for Community in Gresik City, East Java Prov...
Priority of Water Supply Service for Community in Gresik City, East Java Prov...
 
water supply and Treatment (2).pptx
water supply and Treatment (2).pptxwater supply and Treatment (2).pptx
water supply and Treatment (2).pptx
 
Ce 401 introduction to environmental engineering
Ce 401 introduction to environmental engineeringCe 401 introduction to environmental engineering
Ce 401 introduction to environmental engineering
 
Poster - Adequacy of the treatment capacity in water and wastewater services
Poster - Adequacy of the treatment capacity in water and wastewater servicesPoster - Adequacy of the treatment capacity in water and wastewater services
Poster - Adequacy of the treatment capacity in water and wastewater services
 
Bio engineering 2011_-_2-libre
Bio engineering 2011_-_2-libreBio engineering 2011_-_2-libre
Bio engineering 2011_-_2-libre
 
Quality and quantity of water m1
Quality and quantity of water m1Quality and quantity of water m1
Quality and quantity of water m1
 
Domestic water treatment and supply
Domestic water treatment and supplyDomestic water treatment and supply
Domestic water treatment and supply
 
Water Requirements
Water RequirementsWater Requirements
Water Requirements
 
1 Water Demands, Sources and Population Forecasting-converted.pptx
1 Water Demands, Sources and Population Forecasting-converted.pptx1 Water Demands, Sources and Population Forecasting-converted.pptx
1 Water Demands, Sources and Population Forecasting-converted.pptx
 
Quantity of Water
Quantity of WaterQuantity of Water
Quantity of Water
 
L1 - Introduction.ppt
L1 - Introduction.pptL1 - Introduction.ppt
L1 - Introduction.ppt
 
quantity of water
quantity of waterquantity of water
quantity of water
 
water supply and treatment introductions
water supply and treatment introductionswater supply and treatment introductions
water supply and treatment introductions
 
Water demand
Water demandWater demand
Water demand
 
Water resilience a
Water resilience aWater resilience a
Water resilience a
 
water quality, water demands
water quality, water demandswater quality, water demands
water quality, water demands
 
Lec 2.pptx
Lec 2.pptxLec 2.pptx
Lec 2.pptx
 
Evaluating wetland impacts on nutrient loads
Evaluating wetland impacts on nutrient loadsEvaluating wetland impacts on nutrient loads
Evaluating wetland impacts on nutrient loads
 

More from Aswar Amiruddin

Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfIrigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Aswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdfIrigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Aswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdfIrigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Aswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Aswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdfIrigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Aswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdfIrigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Aswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfIrigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Aswar Amiruddin
 
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdfIrigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Aswar Amiruddin
 
MODUL-14.pdf
MODUL-14.pdfMODUL-14.pdf
MODUL-14.pdf
Aswar Amiruddin
 
MATERI PERTEMUAN 13.pdf
MATERI PERTEMUAN 13.pdfMATERI PERTEMUAN 13.pdf
MATERI PERTEMUAN 13.pdf
Aswar Amiruddin
 
MATERI PERTEMUAN 12.pdf
MATERI PERTEMUAN 12.pdfMATERI PERTEMUAN 12.pdf
MATERI PERTEMUAN 12.pdf
Aswar Amiruddin
 
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Aswar Amiruddin
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Aswar Amiruddin
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
Aswar Amiruddin
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
Aswar Amiruddin
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
Aswar Amiruddin
 
Psda 5
Psda 5  Psda 5
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Aswar Amiruddin
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Aswar Amiruddin
 

More from Aswar Amiruddin (20)

Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfIrigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdfIrigasi dan Bangunan Air 13.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 13.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdfIrigasi dan Bangunan Air 10.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 10.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdfIrigasi dan Bangunan Air 6.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 6.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdfIrigasi dan Bangunan Air 12.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 12.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdfIrigasi dan Bangunan Air 11.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 11.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdfIrigasi dan Bangunan Air 4.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 4.pdf
 
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdfIrigasi dan Bangunan Air 5.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 5.pdf
 
MODUL-14.pdf
MODUL-14.pdfMODUL-14.pdf
MODUL-14.pdf
 
MATERI PERTEMUAN 13.pdf
MATERI PERTEMUAN 13.pdfMATERI PERTEMUAN 13.pdf
MATERI PERTEMUAN 13.pdf
 
MATERI PERTEMUAN 12.pdf
MATERI PERTEMUAN 12.pdfMATERI PERTEMUAN 12.pdf
MATERI PERTEMUAN 12.pdf
 
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docxTugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
Tugas-Observasi-Kelompok-Selumit-Pantai-Salin.docx
 
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswarPpt rekayasa pantai 1 aswar
Ppt rekayasa pantai 1 aswar
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Pertemuan 7
Pertemuan 7Pertemuan 7
Pertemuan 7
 
Psda 5
Psda 5  Psda 5
Psda 5
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2Rekayasa hidrologi pertemuan 2
Rekayasa hidrologi pertemuan 2
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3Rekayasa hidrologi pertemuan 3
Rekayasa hidrologi pertemuan 3
 

Recently uploaded

Textile Chemical Processing and Dyeing.pdf
Textile Chemical Processing and Dyeing.pdfTextile Chemical Processing and Dyeing.pdf
Textile Chemical Processing and Dyeing.pdf
NazakatAliKhoso2
 
Understanding Inductive Bias in Machine Learning
Understanding Inductive Bias in Machine LearningUnderstanding Inductive Bias in Machine Learning
Understanding Inductive Bias in Machine Learning
SUTEJAS
 
Introduction to AI Safety (public presentation).pptx
Introduction to AI Safety (public presentation).pptxIntroduction to AI Safety (public presentation).pptx
Introduction to AI Safety (public presentation).pptx
MiscAnnoy1
 
The Python for beginners. This is an advance computer language.
The Python for beginners. This is an advance computer language.The Python for beginners. This is an advance computer language.
The Python for beginners. This is an advance computer language.
sachin chaurasia
 
Literature Review Basics and Understanding Reference Management.pptx
Literature Review Basics and Understanding Reference Management.pptxLiterature Review Basics and Understanding Reference Management.pptx
Literature Review Basics and Understanding Reference Management.pptx
Dr Ramhari Poudyal
 
Certificates - Mahmoud Mohamed Moursi Ahmed
Certificates - Mahmoud Mohamed Moursi AhmedCertificates - Mahmoud Mohamed Moursi Ahmed
Certificates - Mahmoud Mohamed Moursi Ahmed
Mahmoud Morsy
 
Computational Engineering IITH Presentation
Computational Engineering IITH PresentationComputational Engineering IITH Presentation
Computational Engineering IITH Presentation
co23btech11018
 
ISPM 15 Heat Treated Wood Stamps and why your shipping must have one
ISPM 15 Heat Treated Wood Stamps and why your shipping must have oneISPM 15 Heat Treated Wood Stamps and why your shipping must have one
ISPM 15 Heat Treated Wood Stamps and why your shipping must have one
Las Vegas Warehouse
 
Generative AI leverages algorithms to create various forms of content
Generative AI leverages algorithms to create various forms of contentGenerative AI leverages algorithms to create various forms of content
Generative AI leverages algorithms to create various forms of content
Hitesh Mohapatra
 
Redefining brain tumor segmentation: a cutting-edge convolutional neural netw...
Redefining brain tumor segmentation: a cutting-edge convolutional neural netw...Redefining brain tumor segmentation: a cutting-edge convolutional neural netw...
Redefining brain tumor segmentation: a cutting-edge convolutional neural netw...
IJECEIAES
 
Casting-Defect-inSlab continuous casting.pdf
Casting-Defect-inSlab continuous casting.pdfCasting-Defect-inSlab continuous casting.pdf
Casting-Defect-inSlab continuous casting.pdf
zubairahmad848137
 
BPV-GUI-01-Guide-for-ASME-Review-Teams-(General)-10-10-2023.pdf
BPV-GUI-01-Guide-for-ASME-Review-Teams-(General)-10-10-2023.pdfBPV-GUI-01-Guide-for-ASME-Review-Teams-(General)-10-10-2023.pdf
BPV-GUI-01-Guide-for-ASME-Review-Teams-(General)-10-10-2023.pdf
MIGUELANGEL966976
 
Electric vehicle and photovoltaic advanced roles in enhancing the financial p...
Electric vehicle and photovoltaic advanced roles in enhancing the financial p...Electric vehicle and photovoltaic advanced roles in enhancing the financial p...
Electric vehicle and photovoltaic advanced roles in enhancing the financial p...
IJECEIAES
 
LLM Fine Tuning with QLoRA Cassandra Lunch 4, presented by Anant
LLM Fine Tuning with QLoRA Cassandra Lunch 4, presented by AnantLLM Fine Tuning with QLoRA Cassandra Lunch 4, presented by Anant
LLM Fine Tuning with QLoRA Cassandra Lunch 4, presented by Anant
Anant Corporation
 
Comparative analysis between traditional aquaponics and reconstructed aquapon...
Comparative analysis between traditional aquaponics and reconstructed aquapon...Comparative analysis between traditional aquaponics and reconstructed aquapon...
Comparative analysis between traditional aquaponics and reconstructed aquapon...
bijceesjournal
 
ML Based Model for NIDS MSc Updated Presentation.v2.pptx
ML Based Model for NIDS MSc Updated Presentation.v2.pptxML Based Model for NIDS MSc Updated Presentation.v2.pptx
ML Based Model for NIDS MSc Updated Presentation.v2.pptx
JamalHussainArman
 
ACEP Magazine edition 4th launched on 05.06.2024
ACEP Magazine edition 4th launched on 05.06.2024ACEP Magazine edition 4th launched on 05.06.2024
ACEP Magazine edition 4th launched on 05.06.2024
Rahul
 
Advanced control scheme of doubly fed induction generator for wind turbine us...
Advanced control scheme of doubly fed induction generator for wind turbine us...Advanced control scheme of doubly fed induction generator for wind turbine us...
Advanced control scheme of doubly fed induction generator for wind turbine us...
IJECEIAES
 
学校原版美国波士顿大学毕业证学历学位证书原版一模一样
学校原版美国波士顿大学毕业证学历学位证书原版一模一样学校原版美国波士顿大学毕业证学历学位证书原版一模一样
学校原版美国波士顿大学毕业证学历学位证书原版一模一样
171ticu
 
Harnessing WebAssembly for Real-time Stateless Streaming Pipelines
Harnessing WebAssembly for Real-time Stateless Streaming PipelinesHarnessing WebAssembly for Real-time Stateless Streaming Pipelines
Harnessing WebAssembly for Real-time Stateless Streaming Pipelines
Christina Lin
 

Recently uploaded (20)

Textile Chemical Processing and Dyeing.pdf
Textile Chemical Processing and Dyeing.pdfTextile Chemical Processing and Dyeing.pdf
Textile Chemical Processing and Dyeing.pdf
 
Understanding Inductive Bias in Machine Learning
Understanding Inductive Bias in Machine LearningUnderstanding Inductive Bias in Machine Learning
Understanding Inductive Bias in Machine Learning
 
Introduction to AI Safety (public presentation).pptx
Introduction to AI Safety (public presentation).pptxIntroduction to AI Safety (public presentation).pptx
Introduction to AI Safety (public presentation).pptx
 
The Python for beginners. This is an advance computer language.
The Python for beginners. This is an advance computer language.The Python for beginners. This is an advance computer language.
The Python for beginners. This is an advance computer language.
 
Literature Review Basics and Understanding Reference Management.pptx
Literature Review Basics and Understanding Reference Management.pptxLiterature Review Basics and Understanding Reference Management.pptx
Literature Review Basics and Understanding Reference Management.pptx
 
Certificates - Mahmoud Mohamed Moursi Ahmed
Certificates - Mahmoud Mohamed Moursi AhmedCertificates - Mahmoud Mohamed Moursi Ahmed
Certificates - Mahmoud Mohamed Moursi Ahmed
 
Computational Engineering IITH Presentation
Computational Engineering IITH PresentationComputational Engineering IITH Presentation
Computational Engineering IITH Presentation
 
ISPM 15 Heat Treated Wood Stamps and why your shipping must have one
ISPM 15 Heat Treated Wood Stamps and why your shipping must have oneISPM 15 Heat Treated Wood Stamps and why your shipping must have one
ISPM 15 Heat Treated Wood Stamps and why your shipping must have one
 
Generative AI leverages algorithms to create various forms of content
Generative AI leverages algorithms to create various forms of contentGenerative AI leverages algorithms to create various forms of content
Generative AI leverages algorithms to create various forms of content
 
Redefining brain tumor segmentation: a cutting-edge convolutional neural netw...
Redefining brain tumor segmentation: a cutting-edge convolutional neural netw...Redefining brain tumor segmentation: a cutting-edge convolutional neural netw...
Redefining brain tumor segmentation: a cutting-edge convolutional neural netw...
 
Casting-Defect-inSlab continuous casting.pdf
Casting-Defect-inSlab continuous casting.pdfCasting-Defect-inSlab continuous casting.pdf
Casting-Defect-inSlab continuous casting.pdf
 
BPV-GUI-01-Guide-for-ASME-Review-Teams-(General)-10-10-2023.pdf
BPV-GUI-01-Guide-for-ASME-Review-Teams-(General)-10-10-2023.pdfBPV-GUI-01-Guide-for-ASME-Review-Teams-(General)-10-10-2023.pdf
BPV-GUI-01-Guide-for-ASME-Review-Teams-(General)-10-10-2023.pdf
 
Electric vehicle and photovoltaic advanced roles in enhancing the financial p...
Electric vehicle and photovoltaic advanced roles in enhancing the financial p...Electric vehicle and photovoltaic advanced roles in enhancing the financial p...
Electric vehicle and photovoltaic advanced roles in enhancing the financial p...
 
LLM Fine Tuning with QLoRA Cassandra Lunch 4, presented by Anant
LLM Fine Tuning with QLoRA Cassandra Lunch 4, presented by AnantLLM Fine Tuning with QLoRA Cassandra Lunch 4, presented by Anant
LLM Fine Tuning with QLoRA Cassandra Lunch 4, presented by Anant
 
Comparative analysis between traditional aquaponics and reconstructed aquapon...
Comparative analysis between traditional aquaponics and reconstructed aquapon...Comparative analysis between traditional aquaponics and reconstructed aquapon...
Comparative analysis between traditional aquaponics and reconstructed aquapon...
 
ML Based Model for NIDS MSc Updated Presentation.v2.pptx
ML Based Model for NIDS MSc Updated Presentation.v2.pptxML Based Model for NIDS MSc Updated Presentation.v2.pptx
ML Based Model for NIDS MSc Updated Presentation.v2.pptx
 
ACEP Magazine edition 4th launched on 05.06.2024
ACEP Magazine edition 4th launched on 05.06.2024ACEP Magazine edition 4th launched on 05.06.2024
ACEP Magazine edition 4th launched on 05.06.2024
 
Advanced control scheme of doubly fed induction generator for wind turbine us...
Advanced control scheme of doubly fed induction generator for wind turbine us...Advanced control scheme of doubly fed induction generator for wind turbine us...
Advanced control scheme of doubly fed induction generator for wind turbine us...
 
学校原版美国波士顿大学毕业证学历学位证书原版一模一样
学校原版美国波士顿大学毕业证学历学位证书原版一模一样学校原版美国波士顿大学毕业证学历学位证书原版一模一样
学校原版美国波士顿大学毕业证学历学位证书原版一模一样
 
Harnessing WebAssembly for Real-time Stateless Streaming Pipelines
Harnessing WebAssembly for Real-time Stateless Streaming PipelinesHarnessing WebAssembly for Real-time Stateless Streaming Pipelines
Harnessing WebAssembly for Real-time Stateless Streaming Pipelines
 

Pengembangan Sumber Daya Air

  • 4. Kebutuhan air di sawah untuk padi ditentukan oleh faktor-faktor berikut : • Penyiapan lahan • Penggunaan konsumtif • Perkolasi dan rembesan • Pergantian lapisan air • Curah hujan efektif Kebutuhan total air (GFR) mencakup faktor 1 sampai dengan 4, kebutuhan air bersih di sawah (NFR) juga memperhitungkan curah hujan efektif. Kebutuhan a ir di sawah dinyatakan dalam mm/hari atau lt/dtk.ha. Effiensi juga dicakup dala m memperhitungkan kebutuhan pengambilan irigasi (m3/dtk). Kebutuhan Air
  • 5. 01 Kebutuhan Air Irigasi Faktor-faktor penting yang menentukan besarnya kebutuhan air untuk penyiap- an lahan adalah : • Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan penyiapa n lahan. • Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan. • Jumlah air yang diperlukan selama penyiapan lahan. Rumus berikut dipakai untuk memperkirakan kebutuhan air untuk penyiapan la- han :
  • 6. Kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan dimana : IR = Kebutuhan air irigasi ditingkat persawahan pada masa LP, mm/hari M = Eo + P = Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan, mm/hari Eo = 1,1 ETo = Evaporasi air terbuka selama penyiapan lahan, mm/hari ETo = Evaporasi potensial dengan metode Penman modifikasi, (berkisar 4-6 mm/hari) P = Perkolasi, mm/hari k = MT/S T = Jangka waktu penyiapan lahan, hari. (Biasanya dilakukan selama 1 atau 1½ bulan dise luruh petak tersier) S = Kebutuhan air untuk penjenuhan dan pengolahan tanah ditambah lapisan air (genanga n awal) 50 mm setelah tranplantasi (pemindahan bibit ke sawah). Kebutuhan air untuk penjenuhan biasanya diambil 200 mm atau 250 mm sehingga nilai S = 200 + 50 = 250 mm atau S = 250 + 50 = 300 mm 𝐼𝑅 = 𝑀 𝑒𝑘 (𝑒𝑘 − 1
  • 7. Penggunaan Konsumtif Tanaman Penggunaan konsumtif dihitung dengan rumus berikut:
  • 8. Perkolasi dan Penggantian Air • Laju perkolasi bergantung kepada sifat-sifat tanah. Pada tanah lemp ung berat dengan karakteristik pengolahan yang baik, laju perkolasi dapat mencapai 1-3 mm/hari. Sedangkan untuk tanah yang porous bisa mencapai hingga 5 mm/hari. • Penggantian lapisan air di sawah (WLR) biasanya dilakukan sebany ak 2 kali selama satu musim tanam yaitu 1 bulan dan 2 bulan setela h pemindahan bibit ke sawah (transplantasi) masing-masing 50 mm selama 15 hari atau 3,3 mm/hari
  • 9. Curah hujan efektif Curah hujan efektif merupakan curah hujan yang dapat dimanfaatkan langsung oleh tanaman untuk memenuhi kebutuhan air selama masa pertumbuhan Untuk irigasi padi, curah hujan efektif bulanan diambil 70 persen dari curah huja n tengah-bulanan dengan periode ulang 5 tahun yang kemungkinan dapat terla mpaui 80% atau tidak terlampaui 20% dari waktu dalam periode tersebut. 𝑅𝑒 = 0,7 × 1 15 𝑅80 Dimana : Re = Curah Hujan Efektif (mm/hari) 𝑅80 = Curah hujan minimum tengah bulan terlampaui 80% , satuan mm.
  • 10. Efisiensi Irigasi Untuk tujuan perencanaan, dianggap bahwa seperempat sampai sepertiga dari ju mlah air yang diambil akan hilang sebelum air tersebut sampai ke sawah. Kehilan gan air disebabkan oleh : • Eksploitasi (pemanfaatan). • Evaporasi (penguapan), biasanya nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan ak ibat eksploitasi. • Perembesan (perkolasi), dihitung apabila faktor kelulusan tanah cukup tinggi. Nilai Efisiensi untuk jaringan irigasi adalah : • Jaringan tersier = 80% • Jaringan Sekunder = 90% • Jaringan Primer = 90%
  • 12. Kebutuhan air domestik (rumah tangga) dihitung berdasarkan jumlah penduduk d an kebutuhan air per kapita, sehingga parameter utama dalam menentukan kebut uhan air adalah jumlah penduduk. Kebutuhan Air Domestik Sumber : Hidrologi Terapan, 2010
  • 13. Standar untuk penyediaan air minum domestik ditetapkan dengan jumlah konsumen domestik yang dapat diidentifikasi dari data kep- endudukan yang ada. Semakin banyak jumlah penduduk, semakin banyak pula kebutuhan akan air. Kebutuhan air per kapita dipenga ruhi oleh aktivitas fisik dan kebiasaan atau tingkat kesejahteraan. Oleh karena itu, dalam memperkirakan besarnya kebutuhan air do mestik perlu dibedakan antara kebutuhan air bagi penduduk perko taan (urban) dan perdesaan (rural). Kebutuhan air domestik untuk kota dibagi dalam beberapa kategori, yaitu : • Kota kategori I (Metropolitan ) • Kota kategori II ( Kota Besar ) • Kota kategori III ( Kota Sedang ) • Kota kategori IV ( Kota Kecil ) • Kota kategori V ( Desa )
  • 14. Sumber : Direktorat Jendral Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, 1997 Kriteria perencanaan air bersih
  • 15. Kebutuhan air untuk perkantoran Kebutuhan air bersih untuk kantor ditetapkan 25 liter/pegawai/ hari, yang merupakan rerata kebutuhan air untuk minum, wud- hu, mencuci tangan/kaki, kakus dan lain sebagainya yang ber- hubungan dengan keperluan air di kantor (Bambang Triadmod jo, 2010). Kebutuhan air untuk rumah sakit Kebutuhan air untuk rumah sakit dihitung berdasarkan jumlah t empat tidur. Menurut Direktorat Teknik Penyehatan, Dirjend Cip ta Karya DPU, pemakaian air untuk fasilitas Kesehatan adalah sebesar 250 liter/tempat tidur/hari (Bambang Triadmodjo, 2010)
  • 16. Kebutuhan air untuk pendidikan Menurut Direktorat Teknik Penyehatan, Dirjend Cipta Karya DPU, kebutuhan air bersih untuk siswa sekolah adalah sebesar 25 liter /siswa/hari (Bambang Triadmodjo, 2010). Kebutuhan air untuk hotel Kebutuhan air bersih untuk sarana perhotelan/penginapan didasarkan pada kebutuhan untuk tiap tempat tidur dan dat a jumlah tempat tidur yang ada. Satuan pemakaian air me nurut Direktorat Teknik Penyehatan, Dirjend Cipta Karya D PU, untuk perhotelan ditentukan sebesar 200 liter/tempat ti dur/hari (Bambang Triadmodjo, 2010).
  • 17.
  • 18.
  • 19. Lingkup Layanan Cakupan pelayanan adalah jumlah penduduk yang terlayani oleh sistem air bersih dibagi dengan jumlah penduduk di wilayah administrasi atau di wilayah layanan yang direncanakan yang dinyatakan dalam persentase. Cakupan pelayanan harus sesuai dengan target pembangunan sektor air bersih yaitu cakupan pelayanan per kotaan sebesar 90% sedangkan untuk perdesaan sebesar 70%. Persentase Layanan dengan HU dan SR Persentase pelayanan dengan HU (Hidran Umum) tergantung dari hasil kebutuhan air bersih dan kebijakan daerah berkisar antara 20 – 40% pelayanan. Sedangkan persentase dengan SR (Sambungan Rumah) tergantung kebutuhan air bersih dan kebijakan daerah berkisar 60 – 80% pelayanan. Kehilangan Air Kebutuhan air untuk kehilangan air harus disesuaikan dengan target perencanaan air bersih yaitu kehilangan untuk kota besar diperkirakan 25% dan untuk kota kecil 30%.
  • 20. Beberapa faktor yang mempengaruhi proyeksi penduduk adalah : • Jumlah penduduk dalam suatu wilayah. • Kecepatan pertambahan penduduk. • Kurun waktu proyeksi. Terdapat beberapa macam metode proyeksi pertambahan penduduk antara lain (Al-Layla, 1978) : a) Metode Aritmatik b) Metode Geometrik c) Metode Eksponensial Proyeksi Penduduk
  • 21. Metode Aritmatik Metode ini dipakai apabila pertambahan penduduk relatif konsta n tiap tahunnya. Jika diplot ke grafik, maka pertambahan pendud uk adalah linear. Rumus : Pn = Po ( 1 + n.r ) dengan r = 𝟏 𝒕 ( 𝑷𝒕 𝑷𝒐 − 𝟏) Dimana : Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n Pt = Jumlah penduduk tahun ke t yang diproyeksi Po = Jumlah penduduk mula-mula. n = Periode waktu proyeksi r = % pertumbuhan penduduk tiap tahun t = Periode Waktu Proyeksi
  • 22. Berikut contoh perhitungan rasio metode aritmatik Diketahui jumlah penduduk tahun 2011 = 70.983 jiwa dan 2012 = 73.816 jiwa, maka rasio pertambahan penduduk : r = 𝟏 𝒕 ( 𝑷𝒕 𝑷𝒐 − 𝟏) Pt = 73.816 (tahun 2012) P0 = 70.983 (tahun 2011) t = 1 tahun data Sehingga untuk mencari rasio : r = 𝟏 𝟏 ( 𝟕𝟑𝟖𝟏𝟔 𝟕𝟎𝟗𝟖𝟑 − 𝟏) = 0.03991
  • 23. Metode Geometris Metode ini digunakan apabila tingkat perkembangan jumlah pen duduk naik secara berganda atau tingkat pertumbuhan populasi berubah secara ekuivalen dengan jumlah penduduk tahun sebel umnya. Rumus : Pn = Po ( 1 + r )n dengan r = ( 𝑷𝒕 𝑷𝒐 ) 𝟏 𝒕 − 𝟏 Dimana : Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n Pt = Jumlah penduduk tahun ke t yang diproyeksi Po = Jumlah penduduk mula-mula. n = Periode waktu proyeksi r = % pertumbuhan penduduk tiap tahun t = Periode Waktu Proyeksi
  • 24. Berikut contoh perhitungan rasio untuk metode geometrik : Diketahui jumlah penduduk tahun 2011 = 70.983 jiwa dan 2012 = 73.816 jiwa, maka rasio pertambahan penduduk : r = ( 𝑷𝒕 𝑷𝒐 ) 𝟏 𝒕 − 𝟏 Pt = 73.816 (tahun 2012) P0 = 70.983 (tahun 2011) t = 1 tahun data Sehingga untuk mencari rasio : r = ( 𝟕𝟑𝟖𝟏𝟔 𝟕𝟎𝟗𝟖𝟑 ) 𝟏 𝟏 − 𝟏 = 0,03991
  • 25. Metode Eksponensial Berikut ini adalah rumusan dari metode eksponensial: Pn = Po x e^(r.t) dengan r = 1/t ln(Pt/Po) Dimana: Po = jumlah penduduk pada tahun awal t = waktu dalam tahun (periode proyeksi) r = laju pertumbuhan penduduk (%) Pn = jumlah penduduk pada tahun n e = bilangan dasar sistem logaritma natural =2.7182818
  • 26. Proyeksi Kebutuhan Air 2015 2020 2025 2030 1 Kebutuhan Rumah Tangga (Domestik) - Jumlah Penduduk (jiwa) - Jumlah Penduduk Terlayani (jiwa) Dilayani dengan SR Dilayani melalui HU Kebutuhan SR ( ….. lt/orang/hari) Kebutuhan HU ( ….. lt/orang/hari) - Jumlah kebutuhan Rumah Tangga (m3 ) 2 Kebutuhan Non-Domestik 3 4 Kehilangan Air 5 Kebutuhan Rata-rata Harian (m3 ) 6 Kebutuhan Maximum Harian (m3 /hari) (lt/detik) 7 Kebutuhan Jam Puncak (m3 /hari) (lt/detik) No Kebutuhan Air Uraian / Kriteria Jumlah (1 + 2)
  • 27. Thank you Insert the title of your subtitle Here