Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai analisis frekuensi data hidrologi. Tujuan analisis ini adalah menganalisis besaran atau peristiwa ekstrim seperti hujan, banjir, dan kekeringan berdasarkan frekuensi kejadiannya dengan menerapkan distribusi kemungkinan. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah perhitungan analisis frekuensi seperti pemilihan agihan frekuensi, pengujian parameter statistik, dan
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan air irigasi untuk tanaman pertanian. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan air irigasi antara lain jenis tanaman, cara pemberian air, jenis tanah, iklim, dan evapotranspirasi tanaman. Kebutuhan air irigasi dihitung dengan memperhatikan parameter seperti kebutuhan air tanaman, perkolasi, penggantian lapisan air, dan curah hujan efektif.
Dokumen tersebut membahas analisis frekuensi dan probabilitas curah hujan yang meliputi pengertian frekuensi hujan dan periode ulang, asumsi data hidrologi, analisis frekuensi data curah hujan, pengujian kecocokan sebaran menggunakan uji chi-kuadrat dan smirnov-kolmogorov, serta contoh perhitungan."
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan sumber daya air di Indonesia, termasuk banjir, kelangkaan air, dan penurunan kualitas air. Dokumen tersebut menjelaskan sebab-akibat permasalahan tersebut dan solusi-solusi untuk mengatasinya seperti pengelolaan daerah aliran sungai, konservasi, dan kesadaran masyarakat.
Makalah ini membahas tentang limpasan hujan dan pengukurannya. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang:
1. Pemahaman limpasan hujan (runoff) dan bagan siklusnya
2. Metode Mock untuk menghitung ketebalan dan debit limpasan hujan
3. Teknik pengukuran debit sungai
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem drainase untuk beberapa jenis infrastruktur seperti jalan raya, lapangan terbang, pertanian, rel kereta api, rumah tinggal, dan lapangan golf. Ia menjelaskan langkah-langkah perencanaan drainase mulai dari menentukan daerah layanan, menghitung debit rencana, memilih material dan mendesain saluran drainase. Contoh perencanaan drainase jalan raya juga diberikan untuk mendemonstrasikan penerap
1. Dokumen tersebut menjelaskan metode Snyder dan Alexeyev dalam menentukan debit maksimum dengan menggunakan konsep hidrograf satuan sintetik.
2. Metode Snyder memodelkan unsur-unsur hidrograf satuan berdasarkan karakteristik daerah pengaliran, seperti luasnya, panjang sungai, dan kemiringan.
3. Metode Alexeyev menggambarkan hubungan antara debit dan waktu dalam bentuk fungsi eksponensial berdasark
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai analisis frekuensi data hidrologi. Tujuan analisis ini adalah menganalisis besaran atau peristiwa ekstrim seperti hujan, banjir, dan kekeringan berdasarkan frekuensi kejadiannya dengan menerapkan distribusi kemungkinan. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah perhitungan analisis frekuensi seperti pemilihan agihan frekuensi, pengujian parameter statistik, dan
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan air irigasi untuk tanaman pertanian. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan air irigasi antara lain jenis tanaman, cara pemberian air, jenis tanah, iklim, dan evapotranspirasi tanaman. Kebutuhan air irigasi dihitung dengan memperhatikan parameter seperti kebutuhan air tanaman, perkolasi, penggantian lapisan air, dan curah hujan efektif.
Dokumen tersebut membahas analisis frekuensi dan probabilitas curah hujan yang meliputi pengertian frekuensi hujan dan periode ulang, asumsi data hidrologi, analisis frekuensi data curah hujan, pengujian kecocokan sebaran menggunakan uji chi-kuadrat dan smirnov-kolmogorov, serta contoh perhitungan."
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan sumber daya air di Indonesia, termasuk banjir, kelangkaan air, dan penurunan kualitas air. Dokumen tersebut menjelaskan sebab-akibat permasalahan tersebut dan solusi-solusi untuk mengatasinya seperti pengelolaan daerah aliran sungai, konservasi, dan kesadaran masyarakat.
Makalah ini membahas tentang limpasan hujan dan pengukurannya. Secara singkat, makalah ini menjelaskan tentang:
1. Pemahaman limpasan hujan (runoff) dan bagan siklusnya
2. Metode Mock untuk menghitung ketebalan dan debit limpasan hujan
3. Teknik pengukuran debit sungai
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem drainase untuk beberapa jenis infrastruktur seperti jalan raya, lapangan terbang, pertanian, rel kereta api, rumah tinggal, dan lapangan golf. Ia menjelaskan langkah-langkah perencanaan drainase mulai dari menentukan daerah layanan, menghitung debit rencana, memilih material dan mendesain saluran drainase. Contoh perencanaan drainase jalan raya juga diberikan untuk mendemonstrasikan penerap
1. Dokumen tersebut menjelaskan metode Snyder dan Alexeyev dalam menentukan debit maksimum dengan menggunakan konsep hidrograf satuan sintetik.
2. Metode Snyder memodelkan unsur-unsur hidrograf satuan berdasarkan karakteristik daerah pengaliran, seperti luasnya, panjang sungai, dan kemiringan.
3. Metode Alexeyev menggambarkan hubungan antara debit dan waktu dalam bentuk fungsi eksponensial berdasark
Dokumen tersebut membahas proyeksi kebutuhan air bersih di suatu kota untuk 20 tahun ke depan dengan mempertimbangkan proyeksi jumlah penduduk, kebutuhan air domestik dan non-domestik, serta metode proyeksi penduduk untuk menentukan kebutuhan air di masa mendatang.
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek teknik sipil yang berkaitan dengan pengaturan dan pemanfaatan air, dibutuhkan suatu analisis hidrologi, sehingga dalam mendesain serta menganalisis faktor-faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek seperti keamanan dan nilai ekonomis, aspek hidrologi tidak dapat diabaikan.
Seorang perencana harus dapat merencanakan bangunan air yang secara optimal mampu untuk mempertahankan kekuatan dan umur bangunan itu sendiri, sehingga dalam periode penggunaannya, bangunan tersebut diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh banjir yang terjadi sampai ketinggian debit maksimum tanpa adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah berapa besar debit yang harus disalurkan melalui bangunan yang besarnya tidak tentu dan berubah-ubah karena adanya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu perhitungan hidrologi khususnya analisis banjir rancangan.
Analisis hidrologi digunakan untuk memperkirakan debit banjir rencana, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya debit banjir rencana mulai dari metode Rasional yang cukup sederhana sampai dengan metode yang sangat kompleks yang kemudian telah dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi setempat, dikarenakan dari beberapa metode yang ada belum tentu sesuai dengan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) yang ditinjau. Sehingga dalam memilih metode yang tepat untuk suatu DAS diperlukan kajian yang mendalam agar suatu proyek tersebut aman namun tetap bernilai ekonomis.
Persamaan Rasional merupakan salah satu cara untuk menganalisis debit banjir rencana, namun hasilnya seringkali menghasilkan penyimpangan yang cukup besar sehingga persamaan Rasional dibatasi untuk daerah dengan luas daerah aliran sungai yang kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman et.al.,1986).
Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi dalam penerapannya bahwa koefisien limpasan (C) dianggap sama untuk berbagai frekuensi hujan dan hanya dapat dihitung nilai debit puncaknya saja, volume dan waktu lamanya hidrograf banjir naik dan turun tidak dapat ditentukan.
Salah satu variabel dalam persamaan Rasional adalah koefisien limpasan (C) , faktor ini merupakan variabel yang paling menentukan hasil perhitungan debit banjir. Koefisien limpasan (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara debit puncak aktual dengan debit puncak yang mungkin terjadi. Harga C berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan pada faktor-faktor yang bersangkutan dengan aliran permukaan di dalam sungai, terutama kelembaban tanah, sehingga pemilihan harga koefisien limpasan (C) yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi yang luas.
Dengan didasari latar belakang tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada suatu daerah aliran sungai agar pemilihan harga koefisien limpasan (C) pada persamaan Rasional terhadap hidrograf satuan terukur suatu daerah aliran sungai tepat sesuai dengan kondisi DAS, penelitian ini dalam bentuk tugas ak
Dokumen tersebut membahas tentang evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi serta pengukurannya. Proses evaporasi melibatkan penguapan air dari permukaan air bebas, transpirasi melibatkan pelepasan uap air melalui tumbuhan, sedangkan evapotranspirasi adalah gabungan kedua proses tersebut. Pengukuran dilakukan menggunakan panci evaporasi dan fitometer. Estimasi laju evaporasi dan evapotranspirasi dapat dilakukan menggunakan met
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yangGusti Rusmayadi
Dokumen tersebut membahas berbagai metode perhitungan penguapan air dari permukaan, termasuk metode pemindahan massa, metode aerodinamika, metode korelasi eddy, dan metode nisbah Bowen."
Mata kuliah Teknik Pengelolaan Air membahas tentang pengelolaan air permukaan dan air tanah, termasuk sistem hidrologi, hidrogeologi, dan konflik ruang air. Mata kuliah ini juga membahas pengelolaan air di tambang terbuka dan tambang bawah tanah serta dampaknya terhadap air."
The document discusses evapotranspiration and methods for calculating it. It defines evaporation, transpiration, and evapotranspiration. It also discusses factors that influence evaporation and several methods for measuring and calculating evapotranspiration, including the Penman, Blaney-Criddle, Thornthwaite, and Penman-Monteith methods. An example calculation is provided using the Penman modified method.
(1) Dokumen tersebut membahas tentang aliran air pada saluran terbuka dan tertutup, termasuk klasifikasi, jenis, dan kondisi aliran. (2) Secara khusus, dibahas tentang aliran seragam pada saluran terbuka dan rumus Chezy untuk menentukan kecepatan aliran. (3) Contoh soal juga diberikan untuk mengaplikasikan rumus tersebut.
1. Dokumen membahas tentang aliran fluida dalam pipa, termasuk jenis aliran, bilangan Reynolds, faktor gesekan, dan kerugian energi akibat gesekan dan kelengkapan pipa.
2. Ada dua jenis aliran yaitu laminar dan turbulen, tergantung nilai bilangan Reynolds. Faktor gesekan penting untuk menghitung kerugian energi, dan nilainya dipengaruhi oleh kekasaran pipa dan bilangan Reynolds.
3. Kerugian energi
Dokumen tersebut membahas tentang aliran fluida dalam sistem pipa, yang dibagi menjadi empat jenis yaitu aliran dalam pipa seri, paralel, bercabang dan jaringan pipa. Juga dijelaskan persamaan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah aliran dalam pipa-pipa tersebut seperti persamaan kontinuitas dan Bernoulli.
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya aliranpermukaan.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian limpasan, aliranmurni, aliranlangsung
b. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber air yang dapat memberikan masukan kepada aliran sungai
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor yang mem-pengaruhi limpasan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk tempat pengukuran tinggi muka air
e. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja alat pengukur presipitasi serta kelebihan dan kekurangan dari setiap alat.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur kecepatan aliran, luas penampang basah, perimeter basah, dan kemiringan aliran.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hidrograf
h. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk hidrograf aliran.
Dokumen tersebut membahas tentang akuifer, yang didefinisikan sebagai lapisan bawah tanah yang mengandung dan mampu mengalirkan air. Dibahas pula jenis, parameter, dan litologi akuifer serta istilah terkait seperti aquiclude dan aquitard.
Dokumen tersebut membahas proyeksi kebutuhan air bersih di suatu kota untuk 20 tahun ke depan dengan mempertimbangkan proyeksi jumlah penduduk, kebutuhan air domestik dan non-domestik, serta metode proyeksi penduduk untuk menentukan kebutuhan air di masa mendatang.
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
Dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek teknik sipil yang berkaitan dengan pengaturan dan pemanfaatan air, dibutuhkan suatu analisis hidrologi, sehingga dalam mendesain serta menganalisis faktor-faktor utama dalam pelaksanaan suatu proyek seperti keamanan dan nilai ekonomis, aspek hidrologi tidak dapat diabaikan.
Seorang perencana harus dapat merencanakan bangunan air yang secara optimal mampu untuk mempertahankan kekuatan dan umur bangunan itu sendiri, sehingga dalam periode penggunaannya, bangunan tersebut diharapkan dapat dilalui dengan aman oleh banjir yang terjadi sampai ketinggian debit maksimum tanpa adanya kerusakan pada bangunan tersebut. Permasalahan yang terjadi adalah berapa besar debit yang harus disalurkan melalui bangunan yang besarnya tidak tentu dan berubah-ubah karena adanya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu perhitungan hidrologi khususnya analisis banjir rancangan.
Analisis hidrologi digunakan untuk memperkirakan debit banjir rencana, ada beberapa metode yang digunakan untuk memperkirakan besarnya debit banjir rencana mulai dari metode Rasional yang cukup sederhana sampai dengan metode yang sangat kompleks yang kemudian telah dikembangkan untuk disesuaikan dengan kondisi setempat, dikarenakan dari beberapa metode yang ada belum tentu sesuai dengan karakteristik daerah aliran sungai (DAS) yang ditinjau. Sehingga dalam memilih metode yang tepat untuk suatu DAS diperlukan kajian yang mendalam agar suatu proyek tersebut aman namun tetap bernilai ekonomis.
Persamaan Rasional merupakan salah satu cara untuk menganalisis debit banjir rencana, namun hasilnya seringkali menghasilkan penyimpangan yang cukup besar sehingga persamaan Rasional dibatasi untuk daerah dengan luas daerah aliran sungai yang kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman et.al.,1986).
Metode Rasional dikembangkan berdasarkan asumsi dalam penerapannya bahwa koefisien limpasan (C) dianggap sama untuk berbagai frekuensi hujan dan hanya dapat dihitung nilai debit puncaknya saja, volume dan waktu lamanya hidrograf banjir naik dan turun tidak dapat ditentukan.
Salah satu variabel dalam persamaan Rasional adalah koefisien limpasan (C) , faktor ini merupakan variabel yang paling menentukan hasil perhitungan debit banjir. Koefisien limpasan (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara debit puncak aktual dengan debit puncak yang mungkin terjadi. Harga C berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan pada faktor-faktor yang bersangkutan dengan aliran permukaan di dalam sungai, terutama kelembaban tanah, sehingga pemilihan harga koefisien limpasan (C) yang tepat memerlukan pengalaman hidrologi yang luas.
Dengan didasari latar belakang tersebut di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian pada suatu daerah aliran sungai agar pemilihan harga koefisien limpasan (C) pada persamaan Rasional terhadap hidrograf satuan terukur suatu daerah aliran sungai tepat sesuai dengan kondisi DAS, penelitian ini dalam bentuk tugas ak
Dokumen tersebut membahas tentang evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi serta pengukurannya. Proses evaporasi melibatkan penguapan air dari permukaan air bebas, transpirasi melibatkan pelepasan uap air melalui tumbuhan, sedangkan evapotranspirasi adalah gabungan kedua proses tersebut. Pengukuran dilakukan menggunakan panci evaporasi dan fitometer. Estimasi laju evaporasi dan evapotranspirasi dapat dilakukan menggunakan met
3 pengukuran evapotranspirasi (metode perhitungan uap air yangGusti Rusmayadi
Dokumen tersebut membahas berbagai metode perhitungan penguapan air dari permukaan, termasuk metode pemindahan massa, metode aerodinamika, metode korelasi eddy, dan metode nisbah Bowen."
Mata kuliah Teknik Pengelolaan Air membahas tentang pengelolaan air permukaan dan air tanah, termasuk sistem hidrologi, hidrogeologi, dan konflik ruang air. Mata kuliah ini juga membahas pengelolaan air di tambang terbuka dan tambang bawah tanah serta dampaknya terhadap air."
The document discusses evapotranspiration and methods for calculating it. It defines evaporation, transpiration, and evapotranspiration. It also discusses factors that influence evaporation and several methods for measuring and calculating evapotranspiration, including the Penman, Blaney-Criddle, Thornthwaite, and Penman-Monteith methods. An example calculation is provided using the Penman modified method.
(1) Dokumen tersebut membahas tentang aliran air pada saluran terbuka dan tertutup, termasuk klasifikasi, jenis, dan kondisi aliran. (2) Secara khusus, dibahas tentang aliran seragam pada saluran terbuka dan rumus Chezy untuk menentukan kecepatan aliran. (3) Contoh soal juga diberikan untuk mengaplikasikan rumus tersebut.
1. Dokumen membahas tentang aliran fluida dalam pipa, termasuk jenis aliran, bilangan Reynolds, faktor gesekan, dan kerugian energi akibat gesekan dan kelengkapan pipa.
2. Ada dua jenis aliran yaitu laminar dan turbulen, tergantung nilai bilangan Reynolds. Faktor gesekan penting untuk menghitung kerugian energi, dan nilainya dipengaruhi oleh kekasaran pipa dan bilangan Reynolds.
3. Kerugian energi
Dokumen tersebut membahas tentang aliran fluida dalam sistem pipa, yang dibagi menjadi empat jenis yaitu aliran dalam pipa seri, paralel, bercabang dan jaringan pipa. Juga dijelaskan persamaan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah aliran dalam pipa-pipa tersebut seperti persamaan kontinuitas dan Bernoulli.
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses terjadinya aliranpermukaan.
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian limpasan, aliranmurni, aliranlangsung
b. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber-sumber air yang dapat memberikan masukan kepada aliran sungai
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dan menyebutkan faktor-faktor yang mem-pengaruhi limpasan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk tempat pengukuran tinggi muka air
e. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja alat pengukur presipitasi serta kelebihan dan kekurangan dari setiap alat.
f. Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengukur kecepatan aliran, luas penampang basah, perimeter basah, dan kemiringan aliran.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian hidrograf
h. Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk hidrograf aliran.
Dokumen tersebut membahas tentang akuifer, yang didefinisikan sebagai lapisan bawah tanah yang mengandung dan mampu mengalirkan air. Dibahas pula jenis, parameter, dan litologi akuifer serta istilah terkait seperti aquiclude dan aquitard.
Teks tersebut membahas tentang air tanah dan siklus hidrologi. Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah dan terkandung di antara butir-butir tanah atau pori-pori batuan. Air tanah berasal dari air hujan yang merembes ke dalam tanah dan mengalir di bawah permukaan tanah hingga memasuki akuifer. Siklus hidrologi meliputi proses evaporasi, infiltrasi, aliran permukaan, dan aliran air tanah yang saling terkait
Teks tersebut membahas tentang air tanah dan siklus hidrologi. Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah dan terkandung di antara butir-butir tanah. Siklus hidrologi meliputi proses evaporasi, infiltrasi ke tanah, dan aliran permukaan air. Air akan terus bergerak melalui siklus ini antara atmosfer, daratan, dan samudera.
Teks tersebut membahas tentang air tanah dan siklus hidrologi. Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah dan terkandung di antara butir-butir tanah atau pori-pori batuan. Air tanah berasal dari air hujan yang merembes ke dalam tanah dan mengalir di bawah permukaan tanah hingga memasuki akuifer. Siklus hidrologi meliputi proses evaporasi, infiltrasi, aliran permukaan, dan aliran air tanah yang saling terkait
Teks tersebut membahas tentang air tanah dan siklus hidrologi. Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah dan terkandung di antara butir-butir tanah atau pori-pori batuan. Air tanah berasal dari air hujan yang merembes ke dalam tanah dan mengalir di bawah permukaan tanah hingga memasuki akuifer. Siklus hidrologi meliputi proses evaporasi, infiltrasi, aliran permukaan, dan aliran air tanah yang saling terkait
Air tanah merupakan air yang bergerak di dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Hidrologi mempelajari siklus air di bumi, termasuk asal, pergerakan, dan distribusi air baik di atas maupun di bawah permukaan tanah. Air tanah berfungsi sebagai sumber air bersih dan penopang beban permukaan. Air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah bebas dan tertekan, dan bergerak sesuai model alir
Air tanah merupakan air yang bergerak di dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Hidrologi mempelajari tentang air termasuk siklus hidrologi di mana air berpindah antara atmosfer, daratan, dan samudera melalui proses evaporasi, transpirasi, presipitasi, infiltrasi, dan aliran permukaan maupun bawah tanah. Air tanah terdiri atas air bebas dan tertekan, serta dipengaruhi oleh litologi dan geomorfolog
Air tanah merupakan air yang bergerak di dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Hidrologi mempelajari air di bumi, termasuk siklus dan pergerakan air tanah. Air tanah dapat bergerak ke permukaan melalui celah tanah atau mengalir ke sungai, danau, atau laut.
Air tanah merupakan air yang bergerak di dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Hidrologi mempelajari tentang air termasuk siklus hidrologi di mana air berpindah antara atmosfer, daratan, dan samudera melalui proses evaporasi, presipitasi, dan aliran permukaan maupun bawah tanah. Air tanah terbentuk dari air hujan yang menyusup ke dalam tanah dan bergerak di antara butir-butir tanah serta
Teks tersebut membahas tentang hidrologi air tanah dan siklus hidrologi. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa air di bumi terbentuk dari komet dan asteroid yang membawa air ke bumi, lalu air tersebut membentuk lautan dan samudra. Teks tersebut juga menjelaskan proses siklus hidrologi dimana air berpindah dari atmosfer ke daratan dan kembali ke atmosfer melalui evaporasi, presipitasi, kondensasi
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosfer yang meliputi siklus air, perairan darat seperti sungai, danau dan rawa, serta upaya penanggulangan banjir. Juga membahas tentang perairan laut seperti klasifikasi, morfologi dasar laut, dan sifat-sifat air laut.
Siklus air adalah pergerakan air di bumi yang terjadi secara terus menerus. Air berpindah antara lautan, atmosfer, dan daratan melalui proses penguapan, kondensasi, hujan, dan limpasan. Energi yang mendorong siklus air berasal dari panas matahari. Gangguan terhadap siklus air dapat terjadi akibat aktivitas manusia seperti pembangunan berlebihan dan kerusakan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis bangunan air untuk irigasi seperti gorong-gorong, syphon, talang, bangunan terjun tegak dan miring. Memberikan penjelasan tentang parameter perencanaan seperti kehilangan energi akibat gesekan, peralihan, dan belokan serta contoh perhitungan dimensi talang.
1. Gorong-gorong dan siphon adalah bangunan persilangan yang mengalirkan air di bawah struktur lain seperti jalan.
2. Perencanaan bangunan persilangan mempertimbangkan kehilangan energi akibat gesekan, peralihan, dan belokan.
3. Kecepatan aliran harus dihitung dengan tepat agar air dapat mengalir melalui siphon.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis bangunan air yaitu Cipoletti, pintu sorong, dan balok sekat. Cipoletti digunakan untuk mengukur debit, sedangkan pintu sorong dan balok sekat digunakan untuk mengatur tinggi muka air. Dokumen ini juga menjelaskan rumus debit untuk ketiga bangunan air tersebut beserta contoh perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan air untuk irigasi dan pertanian, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air, cara perhitungannya, serta contoh perhitungan kebutuhan air untuk tanaman padi di beberapa musim tanam.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan bangunan talang untuk jaringan irigasi, termasuk parameter perencanaan seperti kehilangan energi, dimensi, kemiringan, dan penulangan beton."
Kuliah dilaksanakan di lapangan Embung Bengawan Kota Tarakan membahas dua jenis bangunan pengatur muka air yaitu pintu skot balok dan pintu sorong. Pintu sorong terdiri dari rangkat pintu, daun pintu, stang ulir untuk membuka dan menutup daun pintu. Pintu skot balok terbuat dari susunan balok-balok kayu yang dapat diatur tingginya untuk mengontrol debit masuk. Perhitungan hidrolis untuk menentuk
Laporan ini menganalisis perkembangan wilayah pesisir Selumit Pantai melalui pengamatan pola pemukiman, infrastruktur, dan tingkat perkembangannya. Pola pemukiman berkelompok karena mata pencaharian penduduk sebagai nelayan. Infrastruktur belum memadai dengan beberapa fasilitas dasar. Tingkat perkembangan wilayah masih rendah meski memiliki potensi untuk ditingkatkan.
Mata kuliah ini membahas konsep integral tak tentu, tertentu, dan operasi matriks untuk memecahkan permasalahan teknik. Mahasiswa akan mempelajari teknik-teknik integral seperti integral dasar, integral pecah rasional, dan integral parsial beserta penerapannya dalam masalah teknik sipil menggunakan integral. Penilaian terdiri atas tugas, UTS, dan UAS. Kuliah dilaksanakan secara tatap muka atau daring tergantung kebijakan univers
1) The document discusses the continuity of functions at a point and over an interval.
2) A function f is defined to be continuous at a point c if the limit of f(x) as x approaches c exists and is equal to f(c).
3) For a function to be continuous over an interval (a,b), it must be continuous at every point c within the interval.
This document discusses rainfall (presipitasi) in Indonesia. It defines presipitasi as water falling from the atmosphere to Earth's surface, including rain, snow, fog, dew and hail. In tropical areas like Indonesia, the main contributor is rain. Rain occurs when moist air rising in the atmosphere cools and condenses. Factors like wind, temperature, atmospheric and local pressures influence rainfall amounts. The types of rain discussed are convective (from air masses lifted by heating), cyclonic (from uneven solar heating creating pressure systems), and orographic (from moist air lifted over mountains). Methods for measuring and analyzing rainfall data using rainfall stations are also outlined.
The document discusses methods for analyzing rainfall data and estimating areal rainfall, including:
1. Methods for correcting missing data like the normal ratio method and reciprocal method.
2. Consistency testing of rainfall data using double mass curve analysis.
3. Methods for estimating areal rainfall including arithmetic mean, Thiessen polygon, and isohyetal methods. Worked examples are provided for the Thiessen polygon and isohyetal methods.
This document discusses frequency analysis of hydrological data. The goals of frequency analysis are to understand the relationship between extreme events and their frequency using probability distributions. Four common distributions used in hydrology are discussed: normal, log normal, log Pearson III, and Gumbel. Key statistical parameters like mean, standard deviation, and coefficients are defined. Chi-square and Smirnov-Kolmogorov tests are introduced to select the best fitting distribution. Tables of critical values for these tests are also included.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. Rencana pembelajaran
Deskripsi mata kuliah :
a. Nama mata kuliah : Rekayasa Hidrologi
b. Kode mata kuliah : TW122016
c. Capaian pembelajaran : Mahasiswa mampu menganalisis data-data hidrologi
untuk keperluan perencanaan, dan pengelolaan sumber daya air.
d. Pengajar : Rosmalia Handayani, ST, MT. ;
Aswar Amiruddin, ST., MT.
3. Rencana pembelajaran
Referensi
1. Linsley Ray K. Max A Kohler. Joseph L H Paulhaus. Hydrology for Engineers.
McGraw-Hill. Auckland, 1975
2. Chow, V.T., D.R., Maidment dan L.W., Mays, 1988, Applied Hydrology, McGraw-
Hill Book Company, New York.
3. Harto, Sri. HidrologiTerapan, 2000
4. Greg, Neil S. Water Resources Planning.
5. Mandel. S. & Z L Shiftan. Groundwater Resources. Academic Press. New York,
1981
6. Sosrodarsono. S. & KensakuTakeda.Hidrologi untuk Pengairan.
7. Triatmodjo, Bambang. Hidrologi Terapan. Beta offset. Yogyakarta, 2013
8. Montarcih, Lily. Hidrologi. Universitas Brawijaya, 2010
9. Indarto. Hidrologi Metode Analisis dan Tool untuk Interpretasi Hidrograf Aliran
Sungai. Bumi Aksara. 2016
5. Rencana pembelajaran
Bahan kajian/materi (RPS
Rekayasa Hidrologi):
1.Siklus hidrologi
2.Hujan
3.Evaporasi, transpirasi dan Evapotranspirasi
4.Analisis Frekuensi
5.Hidrometri
6.Analisis banjir rancangan
7.Penelusuran banjir
8.Keseimbangan air (neraca air)
14
Pertemuan
6. Metode perkuliahan
Hybrid class : gabungan tatap muka di kelas dan online
Tatap muka di kelas (25%) online (75%)
Tatap muka dilaksanakan secara bergilir setiap minggunya (berdasarkan
kelompok)
Online meet : Borneo e-learning, Zoom, Google Classroom
7. Observasi kondisi mahasiswa
Silahkan klik berikut untuk mengetahui kondisi belajar mahasiswa
Link : https://forms.gle/fpNVVrHfRZJhEjRE8
(waktu pengisian 5 menit)
8.
9. Pengertian Hidrologi
Hydro = Air dan logy = logos = ilmu pengetahuan
Hidrologi = Ilmu pengetahuan tentang air
Hidrologi adalah pengetahuan tentang air yang ada di bumi dan atmosfir
Ilmu yang membahas mengenai sirkulasi air yang ada di bumi meliputi :
- Kejadiannya, Distribusinya, Pergerakannya
- Sifat-Sifat Fisik dan Kimianya
- Hubungannya dengan Lingkungan Kehidupan terutama Air yang ada di atas, di bawah atau
dekat dengan permukaan tanah, di mana unsur pokoknya dapat disajikan dalam SIKLUS
HIDROLOGI, terdiri dari :
- Presipitasi, Evaporasi, Evapotranspirasi
- Infiltrasi, Perkolasi
- Aliran Tanah, Aliran Permukaan
10. ❑ Memperkirakan besarnya banjir akibat hujan, sehingga dapat
direncanakan bangunan untuk mengendalikannya ;
Misal: Tanggul banjir, saluran drainase, gorong-gorong, jembatan, dll.
❑ Memperkirakan jumlah air yang dibutuhkan tanaman sehingga dapat
direncanakan bangunan untuk melayani kebutuhan air tsb.
❑ Memperkirakan jumlah air yang tersedia di suatu sumber air (mata air,
sungai, danau Dsb.) untuk dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan, seperti air baku (untuk keperluan rumah tangga,
perdagangan, industri), irigasi, pembangkit listrik tenaga air, perikanan,
peternakan, dsb.
Keterkaitan hidrologi dengan Teknik Sipil
18. Ruang Lingkup
Ilmu hidrologi sangat berhubungan dengan alam :
❑ Dalam mempelajari Hujan & Evaporasi : perlu pengetahuan tentang
klimatologi dan meteorologi.
❑ Dalam mempelajari Infiltrasi : perlu pengetahuan tentang ilmu
mekanika tanah dan aliran air tanah. (dibahas khusus pada
hidrogeologi)
❑ Dalam ilmu hidrologi, diperlukan kemampuan untuk memperkirakan
kelakuan fenomena alam, kemudian diuji melalui pengamatan.
❑ Merupakan hal yang sangat kompleks karena dipengaruhi oleh hujan
yang sifatnya acak dan merupakan proses yang tidak pasti.
19. Ruang Lingkup
Harus diterapkan Ilmu Statistik untuk menyaring sejumlah data hidrologi
hasil pengukuran yang kritis kemudian dilakukan test.Ilmu Hidrologi bukan
Ilmu yang Eksak, tetapi merupakan ilmu yang bersifat menafsirkan, karena
masih diperlukan interpretasi.
RUANG LINGKUP HIDROLOGI :
Hidrologi berkisar tentang :
mengestimasi volume air yang tersedia ⇒ sangat penting untuk keperluan
Sumber Daya Air (SDA).
20. Adalah proses perjalanan sejumlah
air yang menguap dari lautan,
sungai, permukaan tanah/tanaman
dsb. ke atmosfir yangkemudian
turun sebagai hujan dan akhirnya
kembali lagi ke laut. Proses ini sudah
sangat disederhanakan, karena
kenyataan yang sesungguhnya
terjadi di lapangan sangat kompleks.
Siklus Hidrologi
22. Akibat panas matahari maka terjadi penguapan (evaporasi) pada air permukaan (sungai,
danau, laut) dan juga terjadi penguapan dari permukaan tanaman (transpirasi).
Uap air ini diangkut oleh udara yang bergerak, pada ketinggian tertentu akan dipadatkan
membentuk awan (kondensasi), kemudian dengan kondisi alam yang memungkinkan dengan
suhu yang semakin dingin sehingga terkondensasi menjadi butir air, menjadi hujan
(presipitasi).
Air hujan yang jatuh di atas permukaan tanah akan mengalir sebagai aliran permukaan,
sementara yang lainnya akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi).
Apabila kondisi tanah memungkinkan, sebagian air infiltrasi akan mengalir secara horizontal
sebagai aliran antara (interflow), sebagian lagi tetap tinggal dalam massa tanah sebagai
moisture content dan sisanya akan mengalir vertikal sebagai perkolasi yang akhirnya akan
mencapai air tanah (ground water flow)
Siklus Hidrologi
23. Evaporasi dan Transpirasi
Evaporasi dan transpirasi: Transformasi air dari fase cair menjadi fase gas
saat air bergerak dari tanah atau badan air ke atmosfer atasnya. Sumber
energi untuk penguapan terutama adalah radiasi matahari. Penguapan
seringkali secara implisit mencakup transpirasi dari tumbuhan, meskipun
secara bersama-sama mereka secara khusus disebut sebagai
evapotranspirasi.
24. Presipitasi
➢ Presipitasi merupakan proses ketika segala bentuk pertikel air jatuh dari
atmosfir menuju ke tanah
➢ Uap air yang terkondensasi jatuh ke permukaan bumi. Sebagian besar
presipitasi terjadi sebagai hujan, di beberapa lokasi termasuk salju, hujan
es, tetesan kabut, hujan es, dll.
➢ Di Indonesia presipitasi terukur adalah hujan.
➢ Satuan pengukuran presipitasi adalah mm
25. Limpasan
Limpasan adalah air yang jatuh di permukaan bumi kemudian mengalir
melalui aliran permukaan.
Berbagai proses air yang bergerak melintasi daratan. Ini termasuk
limpasan permukaan dan limpasan saluran. Saat mengalir, air dapat
menyusup ke dalam tanah, menguap ke udara, disimpan di danau atau
waduk, atau diekstraksi untuk keperluan pertanian atau keperluan
manusia lainnya.
26. Infiltrasi dan aliran bawah tanah
Infiltrasi adalah aliran air dari permukaan tanah masuk ke dalam tanah.
Setelah disusupi, air menjadi kelembaban tanah atau air tanah.
Aliran bawah permukaan adalah aliran air di bawah tanah, di zona
vadose dan akuifer. Air di bawah permukaan dapat kembali ke
permukaan (misalnya sebagai mata air atau dengan dipompa) atau
akhirnya meresap ke lautan. Air kembali ke permukaan tanah pada
ketinggian yang lebih rendah daripada tempat ia menyusup, di bawah
gaya gravitasi atau tekanan yang diinduksi gravitasi. Air tanah
cenderung bergerak lambat, dan diisi ulang secara perlahan, sehingga
dapat bertahan di akuifer selama ribuan tahun.
30. Pemodelan Hidrologi
Hec HMS (Hydrologic Engineering
Center-US.ARMY)
HEC-HMS dirancang untuk
mensimulasikan proses presipitasi
menjadi limpasan pada suatu sistem DAS.
Software ini dapat memodelkan hidrograf
debit banjir rancangan
31. Pemodelan Hidrologi
ArcSWAT
ArcSWAT merupakan tools dari program
ArcGis yang digunakan pada pemodelan
DAS. ArcSWAT dapat digunakan untuk
melakukan Delineasi batas DAS dan
analisis respon hidrologi (HRU) dari suatu
DAS