Pengembangan Media Ensiklomini Sejarah Uang Interaktif.pptx
1. Pengembangan Media Ensiklomini Sejarah Uang Interaktif
Berbasis Guided Inquiry untuk Meningkatkan
Kemandirian dan Rasa Ingin Tahu Siswa
Kelas III SD se-Kecamatan Seyegan
(Lectoranya mana?)
Oleh:
Laela Nur Tantri
NIM. 16712251011
2. Latar Belakang Masalah
Menurut survey Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia
berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang
dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu
hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survey dari lembaga
yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di
dunia (Al Jawi, 2006). Realitas ini mengatakan bahwa kemajuan Indonesia di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) belum maksimal dan masih tertinggal dengan negara lain. Oleh karena itu, warga negara
dipaksa untuk mengikuti perkembangan IPTEK agar tidak tertinggal dengan negara lain. Persaingan antar
negara tersebut harus dihadapi dengan cara memajukan serta mengembangkan kualitas sumber daya
manusianya agar mampu bersaing dalam persaingan global.
Upaya peningkatan sumber daya manusia yang paling strategis yaitu melalui pendidikan. Oleh karena itu
berbagai usaha terus dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satunya dalam pendidikan
IPS melalui berbagai pendekatan, gagasan atau inovasi yang dapat memberikan perubahan positif yang berarti, baik
dalam proses pembelajaran IPS di sekolah. Namun, pada kenyatannya menurut hasil penelitian Wawan Priyanto
(2016) menunjukkan bahwa metode yang digunakan guru dalam pembelajaran IPS cenderung berorientasi pada
transformasi pengetahuan, sehingga pembelajaran yang terjadi lebih mengarahkan guru sebagai pusat
informasi dan siswa dianggap sebagai bejana kosong yang siap diisi oleh berbagai informasi pembelajaran.
Keadaan ini menyebabkan siswa cenderung pasif dalam pembelajaran dan berdampak pada tingkat
kemandirian belajar siswa yang kurang sehingga rasa ingin tahunya terhadap materi IPSpun tergolong rendah.
3. Inovasi dalam pembelajaran IPS sangat dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran
siswa di Sekolah Dasar pada khususnya. Inovasi pembelajaran yang tepat pada era globalisasi
sekarang ini adalah media berbasis berbasis teknologi seperti media pembelajaran interaktif.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti pada tanggal 7 hingga 9 Maret
2017, terdapat 4 SD di Kecamatan Seyegan Sleman memiliki jumlah komputer yang
memadai untuk pembelajaran siswanya, namun komputer di sekolah-sekolah tersebut kurang
dimanfaatkan secara maksimal. Sekolah-sekolah tersebut adalah SD N Gentan, SD N Pete, SD
N Gendengan dan SD N Susukan. Fasilitas komputer di sekolah digunakan hanya sebatas
untuk pembelajaran TIK saja. Guru-guru tidak memanfaatkan fasilitas komputer tersebut
sebagai alat bantu belajar. Menurut hasil observasi dan wawancara peneliti dengan siswa
serta guru pada III SD di Kecamatan Seyegan Sleman, bahwa kemandirian dan rasa ingin tahu
siswa yang paling rendah adalah pada mata pelajaran IPS. Peneliti memperoleh informasi dari
wawancara dengan guru kelas III, bahwa guru kesulitan menentukan media untuk anak-anak
kelas III SD saat pembelajaran IPS khususnya materi “Sejarah Uang”. Masalah ini pun
dirasakan guru tidak hanya pada tahun ajaran 2016/2017, namun pada tahun-tahun
sebelumnya dan disinyalir oleh guru tersebut untuk tahun berikutnyapun akan mangalami hal
yang sama yaitu siswa kurang aktif saat materi “Sejarah Uang”. Dilema dan kesulitan guru
dalam menentukan media pembelajaran yang menarik bagi siswa, sehingga guru mengajar
hanya dengan metode ceramah saja dan hanya menggunakan media buku paket dan LKS.
Metode ceramah ini kurang mengasah kemandirian siswa dalam belajar karena yang terjadi
adalah teacher center learning. Siswa hanya menerima informasi yang diberikan
guru,sehingga kurang dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan kemandirian siswa dalam
belajar.
4. Berdasarkan potensi dan permasalahan-permasalahan yang muncul dari hasil
observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti memperoleh
suatu pemikiran untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif sebagai
suplemen pembelajaran IPS kelas III khususnya materi sejarah uang. Media
interaktif materi sejarah uang ini akan dikemas dalam bentuk esiklopedia mini
interaktif (ensiklomini interaktif). Karena di era yang serba digital ini, ensiklopedia
yang berbentuk buku saja tentu tidak akan mampu bersaing dengan produk
teknologi lain yang kadang-kadang tidak bermanfaat bagi perkembangan seorang
anak. Oleh karena itu diperlukan bentuk ensiklopedia berupa aplikasi yang tidak
hanya berupa gambar dan tulisan saja. Tapi penggabungan dari keduanya ditambah
dengan hasil perkembangan teknologi digital (multimedia) sekarang ini seperti,
suara, video,animasi dan lain- lain.
Selanjutnya dari penjelasan diatas, maka diangkatlah pemikiran untuk
melakukan penelitian tentang pengembangan media ensiklomini sejarah uang
interaktif berbasis guided inquiry untuk meningkatkan kemandirian dan rasa ingin
tahu siswa kelas III SD se-kecamatan Seyegan.
5. Identifikasi Masalah
1. Kegelisahan kebutuhan media pembelajaran interaktif di era yang
serba digital.
2. Belum tersedianya media pembelajaran IPS yang bersifat interaktif.
3. Siswa kurang tertarik dengan metode ceramah yang digunakan guru.
4. Siswa jenuh dengan penggunaan media pembelajaran yang terbatas
pada buku paket dan LKS.
5. Kurangnya tingkat kemandirian belajar siswa.
6. Kurangnya tingkat rasa ingin tahu siswa saat proses pembelajaran.
6. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pengembangan media
ensiklomini sejarah uang interaktif berbasis guided inquiry
untuk meningkatkan kemandirian dan rasa ingin tahu siswa
kelas III SD se-kecamatan Seyegan.
7. Rumusan Masalah
1. Bagimanakah kualitas materi pada media ensiklomini sejarah uang interaktif berbasis
guided inquiry untuk siswa kelas III SD se-kecamatan Seyegan oleh ahli materi?
2. Bagimanakah kualitas media pada media ensiklomini sejarah uang interaktif berbasis
guided inquiry untuk siswa kelas III SD se-kecamatan Seyegan oleh ahli media?
3. Bagimanakah respon siswa pada media ensiklomini sejarah uang interaktif berbasis
guided inquiry untuk siswa kelas III SD se-kecamatan Seyegan?
4. Bagimanakah tingkat kemandirian belajar siswa setelah belajar menggunakan media
ensiklomini sejarah uang interaktif berbasis guided inquiry untuk siswa kelas III SD se-
kecamatan Seyegan?
5. Bagimanakah tingkat rasa ingin tahu siswa setelah belajar menggunakan media
ensiklomini sejarah uang interaktif berbasis guided inquiry untuk siswa kelas III SD se-
kecamatan Seyegan?
8. Tujuan Masalah
1. Mengetahui kualitas materi pada media ensiklomini sejarah uang interaktif berbasis
guided inquiry untuk siswa kelas III SD se-kecamatan Seyegan oleh ahli materi.
2. Mengetahui kualitas media pada media ensiklomini sejarah uang interaktif berbasis
guided inquiry untuk siswa kelas III SD se-kecamatan Seyegan oleh ahli media.
3. Mengetahui respon siswa pada media ensiklomini sejarah uang interaktif berbasis
guided inquiry untuk siswa kelas III SD se-kecamatan Seyegan.
4. Meningkatkan kemandirian belajar siswa setelah belajar menggunakan media
ensiklomini sejarah uang interaktif berbasis guided inquiry untuk siswa kelas III SD se-
kecamatan Seyegan.
5. Meningkatkan rasa ingin tahu siswa setelah belajar menggunakan media ensiklomini
sejarah uang interaktif berbasis guided inquiry untuk siswa kelas III SD se-kecamatan
Seyegan.
9. Spesifikasi Produk
1. Media pembelajaran berupa ensiklomini sejarah uang interaktif berbasis guided inquiry
berbantuan komputer.
2. Media ensiklomini sejarah uang interaktif dapat dikemas dalam bentuk kepingan CD.
3. Media ensiklomini sejarah uang interaktif memuat berbagai materi dan evaluasi tentang
sejarah uang kelas III SD.
4. Media ensiklomini sejarah uang interaktif menampilkan teks, gambar, audio serta video
yang dapat menarik perhatian siswa SD.
5. Media ensiklomini interaktif dapat meningkatkan kemandirian dan rasa ingin tahu siswa
dalam belajar IPS khususnya materi sejarah uang.
6. Media ensiklomini sejarah uang interaktif berbasis guided inquiry yang dapat dijadikan
suplemen dalam pembelajaran IPS dengan kualitas yang baik.
11. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
• Asumsi Pengembangan
a. Dengan media ensiklomini sejarah uang interaktif, siswa dapat
belajar secara mandiri dengan bimbingan guru.
b. Siswa akan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap
materi pembelajaran karena timbul rasa penasaran dan tertarik
untuk menggunakan media ensiklomini interaktif berbantuan
komputer.
• Keterbatsan Pengembangan
a. Penelitian yang dilaksanakan hanya terbatas untuk kecamatan
Seyegan, Sleman.
b. Penelitian yang dilaksanankan hanya terbatas pada sekolah
yang memiliki fasilitas komputer.
c. Memerlukan waktu yang relatif lama untuk membuat media
dan validasi oleh ahli materi dan media hingga media
pembelajaran termasuk dalam kriteria kualitas yang baik.