1. PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV PELAJARAN
FIQIH MATERI “ZAKAT” MELALUI MEDIA KOTAK POS DI MI
MIFTAHUL HUDA DANDER BOJONEGORO
Indah Rahmawati
D07211008
MI Nurul Huda Dander Bojonegoro
Abstrak: Mata pelajaran fiqih merupakan mata pelajaran yang penting untuk
diajarkan di MI karena fiqih sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari siswa-
siswi dan diperlukan sebagai pedoman untuk beribadah kepada Allah. Untuk
mencapai tujuan tersebut, kebanyakan guru pada masa sekarang dalam
mengajarkan fiqih masih tidak menggunakan media yang inovatif dan
menyenangkan. Pembelajaran yang digunakan masih bercorak mekanis dan lebih
mengutamakan pengkayaan materi, sehingga proses pembelajaran cenderung kaku,
statis, monoton, tidak dialogis dan bahkan membosankan. Dalam mengatasi
masalah tersebut, peneliti ingin meningkatkan keterampilan siswa-siswi dalam
materi zakat pada mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan Media Kotak Pos.
Media ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi siswa yang merasa bosan dan
kesulitan dalam mempelajari materi zakat. Masalah yang ingin di kaji dalam
penelitian adalah bagaimana penggunaan media kotak pos pada materi zakat dalam
peningkatan motifasi belajar siswa kelas IV MI Nurul Huda. Penelitian ini
menggunakan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap
siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan kegiatan, pengamatan, refleksi
dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah peserta didik kelas IV di MI Nurul Huda
Dander Bojonegoro dengan jumlah peserta didik 23 anak. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan angket. Dari
analisis didapatkan bahwa ketuntasan belajar karena motifasi belajar siswa di siklus
pertama adalah 5,70 % belum mencapai ketuntasan belajar secara maksimal, dan
pada siklus ke dua motifasi belajar di dapat sebanyak 8,50 % dengan menggunakan
media kotak pos sudah tergolong cukup mencapai standart ketuntasan belajar.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah media kotak pos dapat meningkatkan
motifasi belajar pada peserta didik kelas IV MI Nurul Huda Dander Bojonegoro.
3. PENDAHULUAN
Mata pelajaran fiqih merupakan mata pelajaran yang penting untuk diajarkan
di MI karena fiqih sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari siswa-siswi dan
diperlukan sebagai pedoman untuk beribadah kepada Allah. Untuk mencapai
tujuan tersebut, kebanyakan guru pada masa sekarang dalam mengajarkan fiqih
masih tidak menggunakan media yang inovatif dan menyenangkan. Pembelajaran
yang digunakan masih bercorak mekanis dan lebih mengutamakan pengkayaan
materi, sehingga proses pembelajaran cenderung kaku, statis, monoton, tidak
dialogis dan bahkan membosankan.
Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan guru Fiqih di MI
Miftahul Huda kecamatan Dander kabupaten Bojonegoro pada tanggal 7 Mei
2014. Dari hasil wawancara tersebut, masih banyak yang belum memahami materi
zakat. Dari 23 siswa hanya 30% yang memahami materi selebihnya belum
memahami materi khususnya, pada kompetensi dasar “Menjelaskan macam-macam
zakat”.1
Dari hasil wawancara dengan siswa-siswi yang ditemui peneliti juga
mengatakan bahwa mereka merasa bosan dalam pelajaran fiqih karena mereka
merasa bahwa pembelajaran fiqih itu sulit, banyak materi, dan membosankan
terutama dalam materi zakat. Selain itu, siswa terlihat lemas, lesu, mengantuk, ada
juga yang jenuh sehingga memilih mengobrol bersama temannya saat proses
pembelajaran. Situasi tersebut menyebabkan ketidaknyamanan dalam proses belajar
mengajar. Siswa kurang bisa merespon balik umpan yang diberikan guru karena
kurang fokus. Akibatnya, tujuan pembelajaran tidak tercapai dan suasana kelas
menjadi tidak kondusif.
Berdasarkan hasil analisis peneliti, faktor yang diduga sebagai penyebab
rendahnya motivasi belajar siswa pada materi zakat mata pelajaran Fiqih adalah
dalam penggunaan media yang kurang inovatif dan menyenangkan. Padahal zakat
merupakan materi yang sangat erat kaitannya digunakan dalam kehidupan sehari-
hari.
Seharusnya, seorang guru dalam mengajarkan Fiqih memerlukan media yang
mampu menumbuhkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis, sistematis, logis,
inovatif dan berkemampuan bekerja sama yang efektif. Selain itu, mampu
membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah
1
Abdul Rohman, Guru bidang studi Fiqih kelas IV MI Miftahul Huda Dander
Bojonegoro, 7 Mei 2014.
4. hidup dan membentuk manusia yang kreatif dan inovatif, serta mengembangkan
lingkungan belajar yang saling memberdayakan dan menghargai.
Dalam mengatasi masalah tersebut, peneliti ingin meningkatkan keterampilan
siswa-siswi dalam materi zakat pada mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan
Media Kotak Pos. Media ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi siswa yang
merasa bosan dan kesulitan dalam mempelajari materi zakat.
Dari latar belakang inilah maka penulis dalam penelitian ini mengambil
judul” Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas Iv Pelajaran Fiqih Materi “Zakat”
Melalui Media Kotak Pos Di Mi Miftahul Huda Dander Bojonegoro.
Untuk mencapai hal di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana peningkatan motivasi belajar Fiqih materi zakat dengan menggunakan
media kotak pos di MI Miftahul Huda?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar
Fiqih materi zakat dengan menggunakan media kotak pos pada pelajaran Fiqih di
MI Miftahul Huda.
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini adalah
Guru dapat mengetahui suatu media pembelajaran yang dapat meningkatkan
sistem pembelajaran di kelas. Guru mengetahui kelemahan dan kelebihan sistem
pengajarannya sehingga dapat dijadikan bahan perbaikan. Guru mengetahui
kendala - kendala yang dihadapi saat penelitian sangat membantu untuk
meningkatkan pembelajaran selanjutnya.
Bagi Siswa yaitu Menanamkan sikap kreatif, keaktifan siswa dalam
bekerjasama dan komitmen dalam belajar bekerjasama untuk menyelesaikan
problem. Siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran materi fiqih.
Melatih ketrampilan mental berbicara didepan teman – temannya. Motivasi siswa
dapat mengalami peningkatan.
Terakhir, Bagi Sekolah yaitu memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam
rangka perbaikan pembelajaran serta profesionalisme guru yang bersangkutan dan
meningkatkan kualitas sekolah.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model kolabo-
ratif, karena dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas yang
melibatkan beberapa pihak seperti guru pembimbing mata pelajaran dan peneliti
yang secara bersama melakukan penelitian. dilaksanakan di MI Nurul Huda
5. Lokasi Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik Lokasi :
Nama Madrasah : MI Nurul Huda
Alamat Madrasah : Ds. Sendangrejo, Dander, Bojonegoro
Kelas : I V
Lingkungan fisik dan sosial : Masyarakat menengah ke bawah
Komposisi kelas : Satu rombongan belajar terdiri dari 23
peserta didik
Kemampuan akademik : Kemampuan akademik sedang, karena motivasi
belajar Fiqih rendah.
Latar Belakang sosial ekonomi orang tua : Petani dan buruh
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada minggu pertama sampai ke empat bulan
Agustus 2014.
Desain Penelitian
Siklus Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian dari Kurt Lewwin, berbentuk
spiral dari siklus yang satu kesiklus yang lain.
6. Gambar 1: Alur PTK
Identifikasi
masalah
Perencanaa
n
(planning)
Siklus I
Refleksi
(reflecting)
Tindakan
(Acting)
Observasi
(observing)
Siklus IIPerencanaa
n ulang
Dst.
7. Tahapan-tahapan dalam siklus tersebut meliputi: pertama, sebalum
melaksanakan tindakan, peneliti harus menyusun perencanaan (planning), yaitu
dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan
fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dikelas, mempersiapkan instrumen
untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. Kedua,
setelah perencanaan tersusun dengan rapi dan matang, barulah peneliti
melaksanakan tindakan (acting) yang telah dirumuskan pada RPP pada situasi yang
aktual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Ketiga,
pada tahapan ini peneliti melaksanakan pengamatan (observing) dikelas yang
meliputi: 1) mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran; 2) memantau kegiatan diskusi/kerja sama antar siswa-siswi dalam
kelompok; 3) mengamati pemahaman tiap-tiap anak terhadap penguasaan materi
pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) Silabus, (2) RPP
(3) Format observasi kegiatan belajar mengajar, berupa lembar pengamatan
terhadap aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran (4)
Membuat alat test/evaluasi.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data dalam PTK ini adalah; observasi, wawancara,
questioner, dan diskusi. Tenik yang pertema adalah Observasi, observasi dilakukan
untuk mengumpulkan data tentang minat belajar siswa. peserta didik dan
penggunaan media kotak pos; kedua adalah Wawancara, yaitu meraih data dengan
cara memberikan pertanyaan lisan dan memerlukan jawaban lisan; Ketiga adalah
Angket, angket digunakan untuk mendapatkan data siswa setelah dan sebelum
adanya media kotak pos; Keempat adalah Catatan Lapangan, yaitu catatan tertulis
lapangan apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka
pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian; Kelima adalah
Ceklis, yaitu daftar cek yang berisi pilihan berdasarkan kriteria tertentu, sehingga
observer hanya memberikan tanda cek pada kriteria yang sesuai dengan yang
diamati.
Alat Pengumpulan data pada PTK kali ini adalah: lembar wawancara, lembar
observasi, serta butir – butir angket. Peneliti mengubah dengan kegiatan
8. pembelajaran memberikan motivasi dengan menggunakan media dan sebelumnya
tidak menggunakan media pembelajaran.
Tekhnik Analisa Data
Dalam penelitian ini, didapatkan data kualitatif dan kuantitatif. Data yang
diperoleh kemudian dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif, yaitu sebagai
berikut: Data kualitatif dalam penelitian ini, yaitu gambaran tentang kegiatan
pembelajaran siswa kelas III MI Miftahul Huda Dander dengan media
pembelajaran kotak pos, yang berkaitan dengan aktifitas siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran, perhatian, antusias dalam pembelajaran, kepercayaan diri
belajar dapat dianalisis secara kualitatif. Data kuantitatif dalam penelitian ini, data
yang diperoleh yaitu hasil angket siswa dianalisis secara statistik deskriptif
menggunakan prosentase. Ketentuan skor angket dibuat dengan ketentuan
mendapatkan respon positif dari angket yang telah diberikan kepada siswa.
Adapun cara menghitung persentase angket sebagai berikut:
Misalkan p adalah presentase rata-rata skor angket respon siswa dari setiap aspek,
maka
Dengan, p = persentase skor hasil angket , K = skor keseluruhan yang diperoleh
siswa, l = jumlah siswa, dan m = skor maksimal
Kategori respon yang dipakai oleh peneliti adalah kriteria pedoman
penilaian dari Riduwan, sebagai berikut: 85 % � 100% dengan persentasi
sangat tinggi, 70% � < 85% dengan persentase tinggi, 55% � < 70% dengan
9. persentase sedang, 40% � < 55% dengan persentase rendah, dan terakhir 0%
� < 40% dengan persentase sangat rendah.
KERANGKA TEORITIK
Motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. (Sardiman, 1996 : 101)
Menurut Wahgo Sumijo, motivasi adalah kekuatan atau tenaga yang dapat
memberikan dorongan pada kegiatan yang dikehendaki dengan asa dan tujuan yang
hendak dimaksudkan. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan
energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala
kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan
sesuatu. Ketika seseorang telah melakukan sesuatu maka ia dikatakan telah belajar.
Belajar merupakan proses di mana timbul perubahan tingkah laku akibat latihan
dan pengalaman. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang
yang tidak memiliki motivasi tidak akan melakukan aktivitas belajar. Motivasi
merupakan kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu untuk melakukan
suatu kegiatan untuk mencapai tujuan. Proses belajar akan terjadi ketika timbul
sebuah motivasi atau dorongan pada diri individu untuk tahu lebih dalam tentang
suatu hal yang ingin ia ketahui.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan
menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang
menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
10. Media pembelajaran merupakan media yang dibuat guna memenuhi
berbagai kebutuhan pembelajaran. Media adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan pembelajaran. Sedangkan pembelajaran adalah sebuah proses
komunikasi antara pembelajaran, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan
berjalan tanpa batuan sarana penyampaian pesan atau media. (Rosyidi, Wahab.
2009 : 28)
Media kotak pos adalah media sebuah kotak yang berbentuk balok,
biasanya berukuran 15 cm x 20 cm dan di dalamnya terdapat barang yang
dimasukkan sesuai dengan tema pembelajaran. Dengan tujuan penggunaan media
kotak pos adalah untuk mempermudah siswa dalam menerima materi terutama
materi zakat.
Adapun Keunggulan Media Kotak yaitu Menarik, Dapat menyenangkan
dan menghibur siswa karena didalamnya ada unsur kompetisi. Siswa aktif untuk
mnegikuti pembelajaran. Seperti yang kita ketahui, belajar yang baik adalah belajar
yang aktif. Mengurangi kebosanan dan kejenuhan dalam belajar.
Kelemahan media kotak pos adalah Tidak mudah untuk dibawa – bawa,
Siswa menjadi gaduh, Guru harus mempersiapkan media kotak pos jauh-jauh hari.
Langkah-langkah penggunaan Media Kotak Pos yaitu, Guru menyiapkan
dua buah kotak yang berbentuk balok, berukuran 15 cm x 20 cm, Dalam satu kotak
sudah terisi kata kunci yang berkaitan dengan materi pokok yang diajarkan, Dalam
dua kelompok masing – masing mendapatkan satu kotak pos, Dalam satu
kelompok ada yang bertugas mengambil satu kata kunci yang ada didalam kotak
lalu ada temannya yang mempelkan pada kertas plano yang telah disiapkan, Anak
yang lain berkompetisi mencari jawaban yang tepat di meja guru yang sebelumnya
guru juga menyediakan 5 kotak kecil berisi jawaban atau penjelasan dari kata kunci
yag didapat oleh siswa, Hal ini dilakukan sampai kata kunci dalam kotak pos sudah
habis, Selanjutnya masing – masing kelompok secara bergantian membacakan hasil
kerjanya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Persoalan yang terjadi di kelas adalah kurangnya minat peserta didik dalam
proses pembelajaran, .hal ini disebabkan karena penggunaan media yang kurang
tepat dengan karakteristik peserta didik, sehingga kejenuhan dan suasana yang
tidak kondusif akan terjadi dan menghambat tercapainya ketuntatasan dalam
belajar.
11. Siklus I
Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi
RPP, LKS, soal pre test, dan alat alat pembelajaran pendukung.
Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus satu dilaksanakan pada
tanggal 15 Oktober 2014 di kelas IV dengan jumlah peserta didik 23 orang. Dalam
kegiatan ini peneliti bertindak sebagai guru pendamping, proses pembelajaran
mengacu kepada Rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan
sebelumnya.
Pada akhir proses pembelajaran peserta didik diberi angket dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran
yang, dilalui.
Dari data yang diperoleh, dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan media
pembelajaran yang konvaensional (peserta didik diber waktu 15 sampai 20 menit
untuk menghafal sendiri terjemahan surah-surah pendek) untuk peserta diperoleh
nilai rata rata peserta didik 5,20 hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus
pertama secara klasikal peserta didik belum tuntas belajar karena memperoleh nilai
kurang dari 65 sebesar 62 % lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang diharapkan
yaitu 80 % dikarenakan sebagian peserta didik kurang antusias dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Dengan adanya ketidak tuntasan belajar
peserta didik maka motivasi yang ada pada peserta didik masih rendah. Atau belum
termotifasi untuk mengikuti pelajaran fiqih.
Siklus II
Tahap Perencanaan
Pada tahapan ini peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi
RPP 2, Lembar kerja siswa , soal pos-test dan media kotak pos.
Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran untuk siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 22
Januari 2015 di kelas IV dengan peserta didik 23. Dalam kegiatan pembelajaran ini
peneliti bertindak sebagai guru , proses pembelajaran mengacu pada RPP 2 yang
12. telah direvisi dari pengalaman disiklus satu sehingga kekurangan dan kesalahan
yang terjadi pada kegiatan siklus satu tidak terulang pada siklus 2. Pada akhir proses
pembelajaaran peserta didik diberi pos-test dengan tujuan untuk mengetahui
keberhasilan peserta didik selama proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Data hasil penilaian pada siklus II.
Dari data dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan media pembelajaran
kotak pos diperoleh nilai rata raata peserta didik 8,22 dan ketuntasan belajar
peserta didik mencapai 80 % atau seluruh peserta didik sudah bisa dikatakan
tuntas dalam belajar. Dengan data tersebut bisa di katakan dengan menggunakan
media kotak pos, minat atau motifasi belajar siswa meningkat mencapai 80%.
Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus 2 dengan menerapkan media kotak
pos peserta didik mengalami peningkatan yanag lebih baik dari siklus yang pertama
yang menggunakan media yang tidak menarik. Adanya peningkatan ini diharapkan
dapat memberi motivasi kepada peserta didik untuk lebih aktif belajar dan
bersemangat dalam proses pembelajaran.
Refleksi
Dari hasil pengamatan yang dilakukan penmeliti pada siklus pertama peserta
didik kurang antusias dalam mengikutai proses pembelajaaran sehingga pencapaian
hasil belajar kurang maksimal, keadaan ini berbeda ketika dilaksanakan siklus 2
yang menggunakan metode mnemonik gerak, peserta didik sangat aktif dalam
megikuti pelajaran sehingga diperoleh hasil akhir telah mencapai standar kelulusan
pencapaian hasil belajar.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
siklus 1 siklus 2
sebelum
sesudah
13. PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaaran yang telah dilakukan selasa dua siklus dan
berdasarkan seluruh pembahasan serta análisa yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa pembelajaran dengan media kotak pos memiliki dampak positif
terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik dengan indikator siklus pertama
nilai rata- rata 6,20 dan setelah dilakukan siklus kedua dengan segala revisi yang
telah dilakukan peneliti nilai rata rata mencapai 8,22 Penggunakan media kotak
pos tergolong cukup baik dan telah diterapkan oleh beberapa guru. Dari adanya
data ketuntasan dalam belajar, dapat disimpulkan bahwa motifasi peserta didik
dapat meningkat dengan baik menggunakan media kotak pos.
DAFTAR PUSTAKA
Abd, Wahab Rosyidi. 2009. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Malang :UIN-Malang
Press
Ash Shiddieqy, Hasbi. 1987. Pengantar Ilmu Fiqh. Jakarta : Bulan Bintang
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta
Kurniyanto, Rido. dkk, 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya : LAPIS PGMI,
paket. 3
Purwati, Eni. dkk, 2009. Penelitian Tindakan Kelas Paket 5, Surabaya: LAPIS PGMI.
Sanjaya,Wina. 2008. Strategi Pembelajaran, Jakarta : Kencana
Sardiman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
SK dan KD Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Madrasah
Ibitidiyah
Sudjana, Nana. 1998. Evaluasi Hasil Belajar, Bandung: Pustaka Mertiana.