Program studi "S 1 Hospitaliti dan Pariwisata" STP Trisakti memiliki misi untuk menghasilkan lulusan sarjana yang mampu mengelola dan mengembangkan pariwisata rekreasi komersial dan pariwisata abad ke-21.
tentang teori sistem kepariwisataan yang telah berkembang di dunia dan sistem kepariwisataan berdasarkan UU 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan PP No. 50 Tahun 2011 tentang Ripparnas Tahun 2010-2025.
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Andrie Trisaksono
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 03.04.2013
oleh Drs. Ukus Kuswara, MM
SEKJEN Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
(materi ini adalah milik Kementerian Parekraf, saya upload hanya untuk membantu mensebar luaskannya saja).
tentang teori sistem kepariwisataan yang telah berkembang di dunia dan sistem kepariwisataan berdasarkan UU 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan PP No. 50 Tahun 2011 tentang Ripparnas Tahun 2010-2025.
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Andrie Trisaksono
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 03.04.2013
oleh Drs. Ukus Kuswara, MM
SEKJEN Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
(materi ini adalah milik Kementerian Parekraf, saya upload hanya untuk membantu mensebar luaskannya saja).
Untuk mengenal apa itu buah naga, kita harus mengetahui apa itu buah naga, buah naga adalah buah yang dihasilkan dari tanaman dari keluarga kaktus-kaktusan (Cactaceae) dan dari marga Hylocereus dan Selenicereus. tanaman buah naga mempunyai sifat merambat dan akan terus tumbuh memanjang jika tidak dilakukan pemangkasan.
Disebuah artikel penyebaran buah naga di mulai pada tahun 1870 di Vietman. pertama kali tanaman buah naga ditujukan sebagai tanaman hias yang dibawa oleh rombongan orang Francis dari negara Guyana. perkembangan waktu tanaman buah naga sudah mulai di Budidayakan di negara-negara asia tenggara lainnya seperti Malaysia, Filipina dan termasuk di Indonesia. (https://id.wikipedia.org/wiki/Buah_naga)
Pesentasi ini disampaikan Oleh Ibu Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D.
dalam sebuah seminar pada tahun 2010,tour operator di jogja,tour operator di yogya
http://odoritour.com/
Untuk mengenal apa itu buah naga, kita harus mengetahui apa itu buah naga, buah naga adalah buah yang dihasilkan dari tanaman dari keluarga kaktus-kaktusan (Cactaceae) dan dari marga Hylocereus dan Selenicereus. tanaman buah naga mempunyai sifat merambat dan akan terus tumbuh memanjang jika tidak dilakukan pemangkasan.
Disebuah artikel penyebaran buah naga di mulai pada tahun 1870 di Vietman. pertama kali tanaman buah naga ditujukan sebagai tanaman hias yang dibawa oleh rombongan orang Francis dari negara Guyana. perkembangan waktu tanaman buah naga sudah mulai di Budidayakan di negara-negara asia tenggara lainnya seperti Malaysia, Filipina dan termasuk di Indonesia. (https://id.wikipedia.org/wiki/Buah_naga)
Pesentasi ini disampaikan Oleh Ibu Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D.
dalam sebuah seminar pada tahun 2010,tour operator di jogja,tour operator di yogya
http://odoritour.com/
2. Man. Pemasaran Pariwisata - Company & Marketing Strategy: Partnering to Bu...Irwan Haribudiman
Marketing Process (Review)
Company and the types of companies
Company-Wide Strategic Planning: Defining Marketing’s Role
Developing Strategies for Growth and Downsizing
Planning Marketing: Partnering to Build Customer Relationships
Marketing Strategy and the Marketing Mix
Measuring and Managing Return on Marketing Investment
Pemasaran pariwisata merupakan ”suatu proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi pariwisata maupun industri pariwisata untuk melakukan identifikasi terhadap wisatawan yang sudah punya keinginan untuk melakukan perjalanan wisata dan wisatawan yang berpotensi akan melakukan perjalanan wisata dengan jalan melakukan komunikasi dengan mereka, mempengaruhi keinginan, kebutuhan, memotivasinya, terhadap apa yang disukai dan yang tidak disukainya, pada tingkat lokal, regional, nasional ataupun internasional dengan menyediakan objek dan atraksi wisata agar wisatawan memperoleh kepuasan optimal” (Salah Wahab dkk dalam Yoeti; 2002:2).
Pedoman RIPPDA beserta Lampiran A, B dan C berasal dari Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, yang berhasil penulis ‘selamatkan’, dari diubah dari format cetakan menjadi format tulisan. Karena itu pada beberapa tempat masih akan didapat kesalahan akibat proses pengubahan.
Sementara Lampiran D dan seterusnya, bersumber dari pengalaman mengerjakan berbagai kegiatan pengembangan kepariwisataan. Dari pengalaman tersebut penulis memperoleh sejumlah tulisan yang cukup berharga untuk sekedar disimpan di dalam laptop. Dengan niat untuk turut menyebar luaskan ilmu terkait kepariwisataan, maka kumpulan tulisan tersebut kami hadirkan bersama buku pedoman tersebut, sebagai Lampiran D dan seterusnya.
Tulisan pada Lampiran D dan seterusnya tersebut berasal dari berbagai sumber, yang ‘sayangnya’ sebagian besar tidak tercatat dengan baik. Karena itu, penggunaannya disarankan tidak untuk dijadikan rujukan/referensi ilmiah, di mana dalam lingkungan akademis, keabsahan rujukan/referensi merupakan suatu keharusan. Tulisan ini hanyalah sekedar penambah wawasan tentang kepariwisataan, serta membuka jalan bagi pencarian lebih lanjut rujukan/referensi dari aspek yang dibahas dalam kumpulan tulisan ini. Kepada pihak-pihak yang merupakan sumber dari tulisan tersebut, yang kebetulan tidak kami catat, kami hanya dapat berharap kiranya Allah jualah yang dapat membalas amal shalih tersebut dengan pahala yang mengalir tidak putus-putus, selama ilmu tersebut masih dapat dimanfaatkan. Sedangkan beberapa pihak yang ‘kebetulan’ terekam, dan dapat kami cantumkan dalam kumpulan tulisan ini, antara lain dari UGM, selain adanya balasan dari Allah tersebut, kami juga menghaturkan banyak terima kasih.
Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan beradap, melalui pembangunan jiwa dan raga yang berbudaya dimulai dari diri pribadi yang berbudaya hingga Pemimpin yang berbudaya, dimulai dari Kampung Budaya hingga dengan Negara yang ber budaya.Dari sini akan tercipta Peradaban INDONESIA yang Beradab.
pengembangan pariwisata di kabupaten gunungkidul Wiwit dan Sigit Prodi AP UGK...UGK
Tugas Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik (Prodi AP) Universitas Gunung Kidul (UGK) Topik Administrasi Pembangunan Bidang Kepariwisataan (Matkul Administrasi Pembangunan)
Pemasaran Destinasi Pariwisata Berkelanjutan di Era Digital.pdfNurdin Hidayah
Buku ini menjelaskan bagaimana cara memasarkan destinasi pariwisata secara komprehensif mulai dari pengertian dan karakteristik destinasi pariwisata sampai dengan cara mengelola strategi dan taktik pemasaran terkini atau pada era industri 4.0. dan Marketing 5.0 saat ini.
1. "S 1 Hospitaliti dan Pariwisata"
*** Salah satu misi "S 1 Hospitaliti dan Pariwisata" STP Trisakti adalah menghasilkan SARJANA
yang mempunyai kompetensi mengelola dan mengembangkan "Commercial Recreation and
Tourism" Abad 21. ***
The Commercial Recreation prepares students to work for companies in the fields of tourism
and sports management, as well as special events and conference planning. The curriculum
focuses on recreation planning, facility operations, business management and marketing.
Students who graduate from this program are qualified to work in a variety of professional
roles. They have the skills and knowledge to respond to social and technological changes in
the recreation and leisure profession, as well as the necessary leadership skills to supervise
and administer quality recreation and leisure programs.
Graduates may expect to find employment as resorts-recreation directors, cruise ship activity
leaders, event managers, health-center supervisors and sports-facilities and organization
supervisors.
2. Manajemen
Pariwisata & Biro Perjalanan
Dosen Pembimbing : Drs. Noersal Samad, MA
Disusun Oleh :
Agrifina Amanda Nathania / 1353010011
Merry Dwi Susanti / 1353010012
Kevin Kurniawan / 1353010013
Filia Yapriadi / 1353010014
4. MARKETING MENURUT SEKTOR
Menurut sektor nya marketing di bagi menjadi 2, yaitu :
• Marketing menurut sektor publik
• Marketing menurut sektor khusus
5. Marketing menurut sektor publik
Memiliki beberapa perbedaan dengan
marketing sektor khusus antara lain:
• Statistik penjualan ke pasar
• Penelitian pasar untuk menjual produk
• Kunjungan dari operator / biro perjalanan
wisata
• Kantor pariwisata
6. Marketing menurut sektor khusus
• Definisi dari marketing sektor khusus adalah
marketing yang di tunjukan kepada biro
perjalanan rujukan atau biro perjalanan yang
sudah memiliki izin dan kantor pusat dari biro
perjalanan nya sendiri
• Penting untuk bisa bertahan dalam pasar
marketing dengan melawan pesaing yang lain
7. Penelitian Biro Perjalanan
• Penelitian Pasar biro perjalanan
• Mengumpulkan data apa saja yang dapat di
kumpulkan untuk dijadikan database perjalanan
wisata di berbagai daerah
• Penelitian Konsumen biro perjalanan
• Membuat riset kepada para konsumen terhadap
apa yang mereka mau dalam mengikuti
perjalanan wisata agar kita bisa memberikan
kepuasan ke pada konsumen secara maksimal
8. Membuat rencana penjualan dan cara
untuk menjual
• Apa yang merugikan untuk wisatawan dan apa yang
menguntungkan untuk wisatawan
• Membuat iklan dan publikasi agar calon wisatawan dapat
mengetahui promosi-promosi apa yang ditawarkan kepada calon
wisatawan tersebut
• Menggunakan media massa bila memungkinkan untuk memperluas
periklanan dan publikasi
• Membuat formulir langsung diarahkan kepada calon wisatawan dan
membuat formulir tidak langsung dan di terbitkan di internet yang
berbentuk kuisioner agar kita dapat mengetahui keinginan
konsumen atau calon wisatawan
• Membuat faktor yang mempengaruhi pikiran para calon wisatawan
agar mereka ingin mengikuti rencana tur perjalanan kita
9. Membangun kepercayaan konsumen
• Membuat member bagi pelanggan yang sudah sering
menggunakan jasa dan memberikan benefit untuk mereka
agar mereka merasakan dampak menjadi member
• Menggurangi harga dan memberikan nilai tambah pada
perjalanan wisata dari biro perjalanan kita
• Membuat data perjalanan yang kita buat agar konsumen
tidak ragu untuk menggunakan jasa kita
• Memiliki tempat yang aman dan nyaman serta pelayanan
yang maksimal agar konsumen dapat kembali lagi
menggunakan jasa biro perjalanan yang kita buat
• Memberikan cinderamata agar para konsumen merasakan
kepuasan yang maksimal ketika menggunakan jasa biro
perjalanan
10. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN
PARIWISATA
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Kegiatan pemasaran mencakup upaya melakukan identifikasi
keinginan/kebutuhan konsumen jasa pariwisata, penentuan produk yang
ditawarkan, penentuan harga, promosi, dan penelitian pasar.
Dalam dunia persaingan yang semakin tajam pengusaha harus aktif mendekati
pasar. Konsumen adalah raja. Oleh karena kepuasan konsumen harus dijaga.
3. Kepuasan langganan dapat ditingkatkan melalui marketing proses yang
meliputi:
Identifikasi keinginan (saat ini dan yang akan datang) untuk menganalisis
permintaan pasar
Analisis SWOT produsen jasa pariwisata
Penentuan target
Perencanaan marketing mix
Menciptakan produk yang tepat (product)
Menentukan harga yang tepat (pricing) & Mendistribusikan secara efektif (place)
Melakukan promosi (promotion)
Evaluasi hasilnya.
11. Pendekatan Pemasaran Pariwisata
1. Konsep pemasaran produk pariwisata
Di dalam pemasaran pariwisata diperlukan adanya
pemahaman yang mendalam terhadap produk yang
dimiliki dan dijual. Demikian pula persepsi dan
preferensi wisatawan atau calon wisatawan.
Persepsi dan preferensi wisatawan ini akan
menimbulkan perilaku yang mendorong proses
pembelian. Dikenal ada beberapa konsep
pemasaran, yang dapat dipergunakan untuk
menjual produk pariwisata sebagai berikut:
12. – a) Konsep produksi
• Konsep ini menempatkan pertimbangan bahwa
konsumen hanya mau membeli barang yang bisa
dibeli dengan harga murah dan mudah didapat.
Untuk pariwisata yang memenuhi dua criteria ini
adalah produk pariwisata buatan atau kemasan
baru dan untuk mass production.Taman rekreasi ,
resort wisata buatan, souvenir buatan pabrik dan
event olahraga dan convention dapat
menggunaan pendekatan produksi ini.
13. – b) Konsep produk
• Konsep produk ini menggunakan asumsi
bahwa konsumen hanya akan membeli
barang yang memiliki keunikan , inovatif dan
superioritas. Produk pariwisata yang dapat
dijual dengan pendekatan ini adalah
pariwisata minat khusus yang bertemakan
budaya (heritage dan living culture), alam
(ekowisata, wisata pendidikan dan penelitian)
dan souvenir kerajinan tangan.
14. – c) Konsep penjualan
• Pemasaran yang yag bertjuan untuk menjual
produk untuk mendapatkan laba dari
penjualan yang banyak volumenya an dengan
promosi yang agresif. Produk pariwisata yang
dapat dijual dengan pendekatan ini adalah
bentuk pariwisata profane misalnya taman
rekereasi, souvenir produksi masal buatan
pabrik, event olah raga , exhibition dan
convention.
15. • d) Konsep pemasaran , suatu konsep yang diterapkan
dengan mempertimbangkan bahwa keuntungan akan
dicapai melalui upaya memberikan kepuasan pada
konsumen yang terlebih dahulu
melakukan pengidentifikasian kebutuhan dan
keinginan wisatawan. Seluruh produk wisata
seharusnya menggunakan pendekatan ini.
16. – e) Konsep pelanggan
• Konsep ini merupakan pengembangan dari
konsep pemasaran, dimana kepuasan
konsumen harus diusahakan tercapainya
kepuasan setiap pelanggan secara individual.
Seluruh produk wisata hendaknya
menggunakan konsep ini dalam pemasaran
pariwisata.
17. – f) Konsep ekologikal dan humanistik
• Konsep yang mempertimbangkan adanya profit
dicapai melalui kepuasan konsumen dengan cara
pengidentifikasian kebutuhan wisatawan dengan
pengintegrasian kegiatan pemasaran dengan
mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat
dalam jangka panjang. Pemasaran yang demikian
ini diperankan oleh pemerintah untuk produk
produk pariwisata kawasan yang dimiliki dan
dikelola oleh pemerintah seperti halnya kawasan
taman nasional dan taman hutan raya.
18. 2. Sistem Informasi Pemasaran
Di dalam pemasaran pariwisata peran dari sistem
informasi pariwisata (Marketing Information
System atau isingkat MIS) ini sangat penting. Sebab
perilaku calon wisatawan sagat dinamis
perkembangannya dari waktu ke waktu. Keputusan
harus dapat cepat diambil untuk menyesuaikan
dengan perubahan yang terjadi. Skema sistem
informasi pemasaran komponennya disajikan oleh
Kotler, et al (1999) berikut.
19. – (1 ) Manajer Pemasaran
• Manajer pemasaran melaksanakan analisis
terhadap informasi yang didapat, kemudian
membuat perencanaan, pelaksanaan,
pengorgansasian dan melakukan kontrol
terhadap pelaksanaan pemasaran.
20. • -(2) Membuat keputusan untuk melakukan
pemasaran dan mengkomunikasikan
keseluruh bagian terkait.
21. Alat Pemasaran Strategi Marketing
Mix
Product
1.Souvenir
2.Services
3. ODTW
4.Fasilitas
utilitas
5.Penglaman/
pengetahuan
6. Kreativitas
7. SDM
8.Organisasi
Price
1.Memadai
2.Tarif tercatat
3.Tidak
slalu
berubah
Place
1.Pameran
2.Setiap
pemberhentian
3.Disetiap
berlangsung
wisatawan
beraktifitas
Promotion
1. Iklan
2.Promosi dan
sekaligus
penjualan
3.Promosi
personal
4.Publikasi
5.Pemasaran
langsung
22. Strategi Pembangunan Pariwisata
• 1.Pariwisata Berbasis Ekonomi Kerakyatan
• yaitu pembangunan pariwisata harus mampu untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat kecil/kurang
mampu sehingga mereka dapat ikut menikmati perbaikan tingkat
hidup. Konsep keberpihakan pada ekonomi rakyat, dapat dilakukan
melalui :
• Kemitraan dan kesetaraan antara usaha pariwisata besar,
menengah, kecil dan produksi.
• Mengembangkan produk wisata yang berbasis pedesaan seperti :
desa wisata, ekowisata, agrowisata dan sebagainya.
• Pengembangan perwilayahan khususnya kawasan-kawasan
prioritas.
23. • 2. Pengembangan produk wisata yang
dititkberatkan pada kelokalan dan keaslian .
• yaitu keunikan dan kekhasan seni budaya
dan keadaan alam merupakan keunggulan dan
keandalan pariwisata yang harus dijaga
kelestariannya karena hal tersebut merupakan
sumber daya wisata yang saat ini
merupakan trend untuk wisatawan.
25. "S 1 Hospitaliti dan Pariwisata"
*** Salah satu misi "S 1 Hospitaliti dan Pariwisata" STP Trisakti
adalah menghasilkan SARJANA yang mempunyai kompetensi
mengelola dan mengembangkan "Commercial Recreation and
Tourism" Abad 21. ***