Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Setiap ilmu pasti tidak dapat berdiri sendiri, karena pasti akan saling berhubungan satu dengan lainnya.
Pariwisata erat kaitannya dengan struktur, bentuk, penggunaan lahan dan perlindungan bentang alam (landscape), selain itu juga terkait dengan kondisi alam, kondisi manusia, dan interaksi diantara keduanya.
Menurut Pearce ada 6 komponen peran geografi pariwisata :
1) Pola keruangan penawaran (spatial patterns of supply)
2) Pola keruangan permintaan (spatial patterns of demand)
3) Geografi tempat-tempat wisata (the geography of resort)
4) Geografi dan aliran wisatawan (tourist movement and flows)
5) Dampak pariwisata (the impact of tourism)
6) Model-model keruangan pariwisata (models tourism space)
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...Irwan Haribudiman
Modal Kepariwisataan Dalam Sudut Pandang Geografi
Pariwisata dapat dijadikan sebagai tulang punggung atau sektor unggulan mengingat Indonesia memiliki beberapa keunikan, antara lain:
keragaman dan keindahan alamnya
keragaman suku dan adat istiadatnya
keragaman seni dan hasil kerajinan rakyat, dan lain sebagainya.
tentang teori sistem kepariwisataan yang telah berkembang di dunia dan sistem kepariwisataan berdasarkan UU 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan PP No. 50 Tahun 2011 tentang Ripparnas Tahun 2010-2025.
Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan beradap, melalui pembangunan jiwa dan raga yang berbudaya dimulai dari diri pribadi yang berbudaya hingga Pemimpin yang berbudaya, dimulai dari Kampung Budaya hingga dengan Negara yang ber budaya.Dari sini akan tercipta Peradaban INDONESIA yang Beradab.
kebudayaan adalah sarana hasil Cipta, rasa, dan karsa masyarakat.
Izinkan juga kami memperkenalkan Paket Paintball yang ada di Jogja
Jungle Paintball Jogja adalah tempat bermain Paintball murah di Jogjakarta
Letaknya strategis di area Jl.Selokan Mataram 29 Pringgolayan - Condongcatur - Depok Sleman
Lapangan kami rancang sedemikian rupa mirip dengan area "perang" umumnya
sehingga kami punya tag Line THE REAL OF BETTLE GAME
Anda akan mendapatkan 50 peluru yang di bagi dalam 2 Sesi pertandingan ( masing masing 25 peluru)
Anda akan mendapatkan briefing sebelum pertandingan dan akan dikawal dengan seksama oleh 2 orang instruktur
Harga kami sangat kompetitif
Reservasi : 089608040199 - 085217437657-082138324241-0274486224
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanAde Ela Pratiwi
Menjelaskan tentang motivasi tujuan perjalanan, jenis-jenis wisatawan , karakteristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan di suatu destinasi wisata
Setiap ilmu pasti tidak dapat berdiri sendiri, karena pasti akan saling berhubungan satu dengan lainnya.
Pariwisata erat kaitannya dengan struktur, bentuk, penggunaan lahan dan perlindungan bentang alam (landscape), selain itu juga terkait dengan kondisi alam, kondisi manusia, dan interaksi diantara keduanya.
Menurut Pearce ada 6 komponen peran geografi pariwisata :
1) Pola keruangan penawaran (spatial patterns of supply)
2) Pola keruangan permintaan (spatial patterns of demand)
3) Geografi tempat-tempat wisata (the geography of resort)
4) Geografi dan aliran wisatawan (tourist movement and flows)
5) Dampak pariwisata (the impact of tourism)
6) Model-model keruangan pariwisata (models tourism space)
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.
4. 5. & 6. Geografi Pariwisata - Peran Kajian Geografi Dalam Kegiatan Kepari...Irwan Haribudiman
Modal Kepariwisataan Dalam Sudut Pandang Geografi
Pariwisata dapat dijadikan sebagai tulang punggung atau sektor unggulan mengingat Indonesia memiliki beberapa keunikan, antara lain:
keragaman dan keindahan alamnya
keragaman suku dan adat istiadatnya
keragaman seni dan hasil kerajinan rakyat, dan lain sebagainya.
tentang teori sistem kepariwisataan yang telah berkembang di dunia dan sistem kepariwisataan berdasarkan UU 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan PP No. 50 Tahun 2011 tentang Ripparnas Tahun 2010-2025.
Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan beradap, melalui pembangunan jiwa dan raga yang berbudaya dimulai dari diri pribadi yang berbudaya hingga Pemimpin yang berbudaya, dimulai dari Kampung Budaya hingga dengan Negara yang ber budaya.Dari sini akan tercipta Peradaban INDONESIA yang Beradab.
kebudayaan adalah sarana hasil Cipta, rasa, dan karsa masyarakat.
Izinkan juga kami memperkenalkan Paket Paintball yang ada di Jogja
Jungle Paintball Jogja adalah tempat bermain Paintball murah di Jogjakarta
Letaknya strategis di area Jl.Selokan Mataram 29 Pringgolayan - Condongcatur - Depok Sleman
Lapangan kami rancang sedemikian rupa mirip dengan area "perang" umumnya
sehingga kami punya tag Line THE REAL OF BETTLE GAME
Anda akan mendapatkan 50 peluru yang di bagi dalam 2 Sesi pertandingan ( masing masing 25 peluru)
Anda akan mendapatkan briefing sebelum pertandingan dan akan dikawal dengan seksama oleh 2 orang instruktur
Harga kami sangat kompetitif
Reservasi : 089608040199 - 085217437657-082138324241-0274486224
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanAde Ela Pratiwi
Menjelaskan tentang motivasi tujuan perjalanan, jenis-jenis wisatawan , karakteristik wisatawan dan pola pengeluaran wisatawan di suatu destinasi wisata
HOTEL RESILIENT: STRENGTHENING THE RESILIENCE OF THE TOURISM SECTORWild Asia
A single disaster event has the potential to cause widespread damage and economic disruption, affecting private and public investments in tourism destinations, and the country’s image and reputation, while posing a threat to the lives of tourist, workers and surrounding communities. The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH is collaborating with the United Nations Office for Disaster Risk Reduction Asia and Pacific (UNISDR) and the Pacific Asia Travel Association (PATA) within the framework of the Global Initiative on Disaster Risk Management (GIDRM) to improve climate and disaster risk management and to strengthen resilience in hotels and throughout destinations.
As the rise of corporate social responsibility (CSR) is increasing amongst companies, so too is the rise of CSR in the MICE industry. From corporate gifts to teambuilding to green venues, more and more companies are looking for MICE suppliers that can cater to their corporate values and the justification of MICE spend. Sarah Randall will discuss some of these trends that are emerging and suppliers who are meeting this demand. More importantly, she will address the benefits this provides to the supply chain and wider community and in Asia.
Bali Community-Based Tourism Association (BALI CoBTA)Wild Asia
Bali Community Based Tourism Association (Bali CoBTA) is a non-profit and non-governmental organization that promotes sustainable tourism. By facilitating the development of community based tourism villages, tourists are given a unique opportunity to experience local culture and community life, while communities are empowered to earn an additional income by preserving and showcasing their culture and heritage.
In this presentation Bali CoBTA shares their efforts in poverty alleviation through tourism.
Desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda melalui pemikiran ,pertimbangan,perhitungan,cita,rasa,seni serta kegemaran orang banyak yang dituangkan di atas kertas berwujud gambar.
Di bidang pariwisata, potensi pariwisata Kabupaten Nias Selatan terletak pada jalur yang disebut Segitiga Emas Industri Pariwisata Nias Selatan, yakni Kecamatan Lolowa'u – Gomo - Pulau Batu. Porosnya adalah Omo Hada, rumah tradisional di Desa Bawomataluo, Kecamatan Teluk Dalam, yang merupakan potensi wisata budaya dan bahari.
Desa Bawomataluo merupakan desa tradisional dengan deretan rumah tradisional terbuat dari kayu dengan, arsitektur khas Nias itu dihuni sebagaimana layaknya kompleks perumahan. Ukiran batu megalitik menghias di beberapa tempat. Di perkampungan itu bisa juga disaksikan tradisi Hombo Batu atau Lompat Batu.
Adapun peninggatan zaman megalitik berupa batu-batu megalit di Kecamatan Lahusa dan Gomo. Andalan wisata lainnya adalah Pantai Lagundri yang berpasir putih, serta Pantai Sorake yang ombaknya jadi sarana olahraga selancar dan beberapa kali diadakan lomba berselancar tingkat internasional di Pantai Sorake.
Communicating the Economic Value of TourismAileen Murray
Here's a copy of my presentation at the Ontario's Southwest Conference in 2014. Communicating the contribution of tourism to the local economy can be a challenge. This presentation focused on bridging the gap between tourism and economic development including tips and tools to measure and report the value of tourism in Ontario’s Southwest to the decision makers in our communities.
Pengertian Produk Wisata
Ciri – Ciri Produk Wisata
Produk Industri Pariwisata
USAHA PARIWISATA
Kebijakan dan Langkah-langkah Pengembangan Pariwisata Indonesia
Banyak Biro Perjalanan Wisata di Provinsi Jawa Tengah yang telah membuat paket wisata dan mendistribusikannya melalui berbagai media. Tak bisa dipungkiri, hanya beberapa Biro Perjalanan Wisata yang berhasil menjual ke pasar domestik maupun internasional dan mengoperasikan paket wisata tersebut secara profesional.
pengembangan pariwisata di kabupaten gunungkidul Wiwit dan Sigit Prodi AP UGK...UGK
Tugas Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik (Prodi AP) Universitas Gunung Kidul (UGK) Topik Administrasi Pembangunan Bidang Kepariwisataan (Matkul Administrasi Pembangunan)
2. Topik Perkuliahan
• Definisi kepariwisataan
• Pengenalan organisasi
kepariwisataan
• Peran lembaga pariwisata
• Praktikum: the Global
Code of Ethics for Tourism
4. Definisi Visitor
“any person visiting a country
other than that in which the
person usually resides, for
any reason other than
following an occupation
remunerated from within the
country visited.”
5. Definisi Tourist
“a temporary visitor staying at least 24
hours in the country visited, the purpose of
whose journey can be classified under one
of the following headings:
(a)
leisure, recreation, holiday, health, study, rel
igion or sport; and
(b) business, family, mission or meeting.”
7. Definisi Tourism
“in terms of balance-of-trade accounting, is
defined as travel and transportation and is
determined a „business service‟ export from
the tourism recipient to the tourism
generating economy; the entirety of the
(tourism) industry.”
8. Implikasi dari pariwisata
• Penyumbang ekonomi.
Laporan dari UNWTO (2013), kontribusi
pariwisata terhadap ekonomi dunia.
• Lalu lintas pariwisata lintasnegara ikut
melibatkan aspek politik.
• Lembaga kepariwisataan diperlukan
untuk mengatur aspek-aspek ini.
10. Kelembagaan pariwisata
• Internasional: UNWTO, WTTC.
• Regional: PATA, APEC.
• Nasional: Kementerian
PAREKRAF, PHRI, ASITA, HPI.
• Lokal: dinas pariwisata
provinsi, kabupaten, kelompok
masyarakat, usaha wisata perorangan.
11. UNWTO
• Kepanjangannya: United Nation
World Tourism Organization.
• Kantor pusat di Madrid, Spanyol.
• Anggota terdiri atas 156
negara, 6 associate members
dan lebih dari 400 affiliate
members.
13. Peran UNWTO
• Meningkatkan daya saing pariwisata
(tren pasar, statistik, manajemen krisis).
• Mempromosikan sustainable tourism.
• Memperbaiki kontribusi pariwisata bagi
pengurangan kemiskinan dan pembangunan.
• Mendorong pengetahuan, pendidikan dan
pengembangan kapasitas.
• Membangun kemitraan.
14. PATA
• Dibentuk tahun 1951.
• Kantor pusat di
Bangkok, Thailand.
• Keanggotaan terdiri atas:
pemerintahan, penerbangan, p
endidikan, perusahaan.
15. Peran PATA
• Meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan
dan kualitas pariwisata di kawasan Asia-Pasifik.
• Menyediakan kepemimpinan dan bimbingan bagi
anggota perkumpulan.
• Menawarkan data, analisa, prakiraan dan laporan
pasar pariwisata yang strategis.
• Mendorong pertumbuhan bisnis anggota melalui
beragam events.
• Berkontribusi pada pengembangan pariwisata
yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
16. Organisasi internasional dan
regional
• Organisasi nirlaba dengan keanggotaan
bersifat sukarela.
• Tidak mengeluarkan aturan yang punya
implikasi hukum.
• Mendukung sustainable tourism.
• Fokus pada riset pasar dan statistik.
17. Pentingnya statistik pariwisata
• Menilai seberapa besar peranan dan
sumbangan pariwisata terhadap keseluruhan
ekonomi negara.
• Menyediakan ukuran yang lebih objektif untuk
memonitor dan mengevaluasi perkembangan
pariwisata.
• Menyediakan landasan yang kokoh untuk
merencanakan pengembangan pariwisata.
18. Informasi kunci pariwisata
• Volume, misal: jumlah wisatawan, lama
menginap.
• Pengeluaran, selama perjalanan maupun
di tempat wisata.
• Karakteristik, profil dan tingkah laku
wisatawan.
19. Metode pengumpulan informasi
• Sample survei liburan nasional ke
golongan penduduk tertentu.
• Survei di destinasi wisata.
• Laporan dari jasa penginapan.
• Data dari imigrasi.
21. Struktur PAREKRAF
• Menteri PAREKRAF dibantu oleh
lima direktorat jenderal (dirjen).
• Dua dirjen berhubungan dengan
pariwisata dan dua lainnya
tentang ekonomi kreatif.
• Satu dirjen lagi bersifat umum.
23. Peran Kementerian Pariwisata
• Perumusan, penetapan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang
pariwisata dan ekonomi kreatif.
• Pelaksanaan bimbingan teknis
dan supervisi atas pelaksanaan
urusan kementerian di daerah.
• Pelaksanaan kegiatan teknis
yang berskala nasional.
24. Kebijakan Pariwisata Nasional
Contoh produk kebijakan pariwisata
nasional:
• Peraturan Pemerintah no. 50 tahun
2011 tentang rencana induk
pembangunan kepariwisataan
nasional tahun 2010-2025.
• Rencana strategis 2012-2014
Dirjen Pengembangan Destinasi
Pariwisata.
25. Asosiasi Profesi (plat merah)
• Perhimpunan Hotel dan
Restoran Indonesia (PHRI).
• Association of the Indonesia
Tours and Travel Agencies
(ASITA).
• Himpunan Pramuwisata
Indonesia (HPI).
26. Peran Asosiasi Profesi
Studi kasus ASITA:
• Melayani dan melindungi kepentingan
anggota perhimpunan.
• Menjembatani kepentingan anggota secara
internal maupun eksternal.
• Menjaga keharmonisan hubungan dan
kerjasama anggota, baik di bidang
kepariwisataan maupun non-pariwisata.
• Meningkatkan citra pariwisata Indonesia.
27. Lembaga pariwisata lokal
• Mencakup kawasan yang lebih
sempit, misal: kabupaten/kota, desa atau
satu lingkungan tertentu.
• Bersifat mandiri atau kepanjangan tangan
dari lembaga nasional.
28. Praktikum
• Kerja kelompok (2 orang).
• Baca Global Code of Ethics for Tourism.
Sumber:
http://ethics.unwto.org/en/content/full-text-
global-code-ethics-tourism
• Diskusikan dalam kelompok:
29. Praktikum
Diskusikan dalam kelompok:
http://ethics.unwto.org/en/content/full-text-global-code-
ethics-tourism
• Apa yang melatarbelakangi pembentukan kode etik
pariwisata dunia ini?
• Bagaimana gambaran pariwisata dunia yang ingin
diwujudkan dalam kode etik ini?
• Siapa saja para pihak yang perlu terlibat dalam
mewujudkan pariwisata tersebut? Apa saja kewajiban
para pihak itu?
• Jelaskan tantangan atau hambatan dalam menerapkan
kode etik ini di Indonesia dan bagaimana cara
mengatasinya.
30. Literatur
• Edgell, David L. Tourism Policy and Planning:
Yesterday, Today and Tomorrow. Oxford:
Butterworth-Heinemann, 2008.
• Spillane, James J. Ekonomi Pariwisata:
Sejarah dan prospeknya. Yogyakarta:
Kanisius, 1991.
• http://asita.org/
• http://www.parekraf.go.id/asp/index.asp
• http://www.phrionline.com/content/