Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan homestay yang mencakup pengetahuan dasar, pelayanan, dan pengelolaan homestay di desa wisata. Dokumen tersebut juga menjelaskan standar fasilitas yang harus disediakan oleh homestay seperti kamar tidur, kamar mandi, ruang makan, dapur, tamu, dan persyaratan administrasi lainnya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Danau Toba mencakup perencanaan strategis yang terintegrasi secara lintas pemerintahan dan partisipatif untuk meningkatkan daya tarik wisata, layanan, dan kapasitas masyarakat serta melindungi lingkungan setempat. Institut Teknologi Del berperan sebagai mitra pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pendampingan dan pelati
Desa wisata merupakan pariwisata yang dimotori oleh masyarakat pedesaan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pedesaan. Desa wisata menawarkan wisatawan pengalaman hidup bersama masyarakat desa, seperti menginap di homestay, makan masakan lokal, dan menikmati atraksi budaya desa. Pengembangan desa wisata perlu melibatkan masyarakat desa dan memperhatikan aspek pendidikan, kesehatan,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan dan program pembangunan kepariwisataan daerah untuk pemasaran pariwisata berbasis teknologi dan komunikasi, termasuk strategi pemasaran digital dan penggunaan bahasa promosi yang efektif.
Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan beradap, melalui pembangunan jiwa dan raga yang berbudaya dimulai dari diri pribadi yang berbudaya hingga Pemimpin yang berbudaya, dimulai dari Kampung Budaya hingga dengan Negara yang ber budaya.Dari sini akan tercipta Peradaban INDONESIA yang Beradab.
Kelompok Sadar Wisata adalah organisasi masyarakat yang berperan sebagai penggerak dalam menciptakan iklim kondusif bagi tumbuhnya pariwisata dan memberdayakan potensi masyarakat setempat. Kelompok ini bertugas memperkenalkan potensi wisata daerah, memotivasi masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, serta berperan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan bersama pemerintah daerah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Danau Toba mencakup perencanaan strategis yang terintegrasi secara lintas pemerintahan dan partisipatif untuk meningkatkan daya tarik wisata, layanan, dan kapasitas masyarakat serta melindungi lingkungan setempat. Institut Teknologi Del berperan sebagai mitra pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pendampingan dan pelati
Desa wisata merupakan pariwisata yang dimotori oleh masyarakat pedesaan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pedesaan. Desa wisata menawarkan wisatawan pengalaman hidup bersama masyarakat desa, seperti menginap di homestay, makan masakan lokal, dan menikmati atraksi budaya desa. Pengembangan desa wisata perlu melibatkan masyarakat desa dan memperhatikan aspek pendidikan, kesehatan,
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan dan program pembangunan kepariwisataan daerah untuk pemasaran pariwisata berbasis teknologi dan komunikasi, termasuk strategi pemasaran digital dan penggunaan bahasa promosi yang efektif.
Mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan beradap, melalui pembangunan jiwa dan raga yang berbudaya dimulai dari diri pribadi yang berbudaya hingga Pemimpin yang berbudaya, dimulai dari Kampung Budaya hingga dengan Negara yang ber budaya.Dari sini akan tercipta Peradaban INDONESIA yang Beradab.
Kelompok Sadar Wisata adalah organisasi masyarakat yang berperan sebagai penggerak dalam menciptakan iklim kondusif bagi tumbuhnya pariwisata dan memberdayakan potensi masyarakat setempat. Kelompok ini bertugas memperkenalkan potensi wisata daerah, memotivasi masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, serta berperan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan bersama pemerintah daerah
Dokumen tersebut membahas sistem kepariwisataan di Indonesia yang terdiri atas empat pilar utama yaitu industri pariwisata, destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, dan kelembagaan kepariwisataan. Keempat pilar tersebut saling terkait dan berhubungan satu sama lain dalam rangka mengembangkan pariwisata di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Andrie Trisaksono
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 03.04.2013
oleh Drs. Ukus Kuswara, MM
SEKJEN Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
(materi ini adalah milik Kementerian Parekraf, saya upload hanya untuk membantu mensebar luaskannya saja).
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan desa wisata meliputi proses perencanaan secara bertahap, mulai dari studi pendahuluan, pembuatan rencana induk, pembuatan rencana tapak kawasan, sampai pembuatan desain teknis. Tujuan perencanaan adalah menciptakan lingkungan wisata yang menarik serta memanfaatkan potensi alam secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen kegiatan pariwisata yang meliputi wisatawan, daya tarik wisata, aksesibilitas, dan aspek-aspek lainnya. Dokumen tersebut juga membahas tentang sistem pariwisata yang terdiri dari 5 elemen utama yaitu wilayah penghasil wisatawan, wisatawan yang berangkat, rute transit, wilayah tujuan wisata, dan wisatawan yang kembali serta berbagai sektor yang terlib
1. Dokumen tersebut membahas tahapan perkembangan pariwisata pada suatu daerah, mulai dari tahap awal ketika pariwisata dipandang sebagai sektor yang menjanjikan, hingga mencapai titik jenuh dan masa sulit bagi pengusaha pariwisata.
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanAde Ela Pratiwi
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi dan tujuan perjalanan wisata, karakteristik wisatawan, jenis-jenis wisatawan, dan pola pengeluaran wisatawan. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan dan manfaat pengeluaran wisatawan bagi peningkatan ekonomi daerah wisata.
Sapta pesona merupakan tujuh kondisi yang harus dipenuhi suatu destinasi wisata untuk menarik minat wisatawan, yaitu kondisi yang aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan mampu menciptakan kenangan indah bagi wisatawan.
o Keadaan alam, flora dan fauna, sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, serta peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sebagaimana terkandung dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tuhan 1945.
Masyarakat setempat harus terlibat aktif dalam pengembangan pariwisata mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Partisipasi masyarakat dianggap penting karena mereka adalah pemangku kepentingan utama dan akan memperoleh manfaat langsung dari keberlanjutan pariwisata daerahnya.
Buku Pedoman Desa Wisata edisi kedua ini memberikan panduan untuk mengembangkan desa-desa di Indonesia sebagai destinasi wisata berkelanjutan guna mendukung pemulihan ekonomi masyarakat pedesaan pasca pandemi Covid-19, dengan mengedepankan prinsip "oleh desa, untuk desa, dan berbasis budaya" serta memanfaatkan potensi alam, budaya dan kreativitas masyarakat lokal.
Dokumen tersebut membahas sistem kepariwisataan di Indonesia yang terdiri atas empat pilar utama yaitu industri pariwisata, destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, dan kelembagaan kepariwisataan. Keempat pilar tersebut saling terkait dan berhubungan satu sama lain dalam rangka mengembangkan pariwisata di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 2013Andrie Trisaksono
Pengembangan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Nasional 03.04.2013
oleh Drs. Ukus Kuswara, MM
SEKJEN Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif
(materi ini adalah milik Kementerian Parekraf, saya upload hanya untuk membantu mensebar luaskannya saja).
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan desa wisata meliputi proses perencanaan secara bertahap, mulai dari studi pendahuluan, pembuatan rencana induk, pembuatan rencana tapak kawasan, sampai pembuatan desain teknis. Tujuan perencanaan adalah menciptakan lingkungan wisata yang menarik serta memanfaatkan potensi alam secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen kegiatan pariwisata yang meliputi wisatawan, daya tarik wisata, aksesibilitas, dan aspek-aspek lainnya. Dokumen tersebut juga membahas tentang sistem pariwisata yang terdiri dari 5 elemen utama yaitu wilayah penghasil wisatawan, wisatawan yang berangkat, rute transit, wilayah tujuan wisata, dan wisatawan yang kembali serta berbagai sektor yang terlib
1. Dokumen tersebut membahas tahapan perkembangan pariwisata pada suatu daerah, mulai dari tahap awal ketika pariwisata dipandang sebagai sektor yang menjanjikan, hingga mencapai titik jenuh dan masa sulit bagi pengusaha pariwisata.
Motivasi Tujuan Perjalanan, Krateristik Wisatawan dan Pola Pengeluaran WisatawanAde Ela Pratiwi
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi dan tujuan perjalanan wisata, karakteristik wisatawan, jenis-jenis wisatawan, dan pola pengeluaran wisatawan. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik wisatawan dan manfaat pengeluaran wisatawan bagi peningkatan ekonomi daerah wisata.
Sapta pesona merupakan tujuh kondisi yang harus dipenuhi suatu destinasi wisata untuk menarik minat wisatawan, yaitu kondisi yang aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan mampu menciptakan kenangan indah bagi wisatawan.
o Keadaan alam, flora dan fauna, sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, serta peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sebagaimana terkandung dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tuhan 1945.
Masyarakat setempat harus terlibat aktif dalam pengembangan pariwisata mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Partisipasi masyarakat dianggap penting karena mereka adalah pemangku kepentingan utama dan akan memperoleh manfaat langsung dari keberlanjutan pariwisata daerahnya.
Buku Pedoman Desa Wisata edisi kedua ini memberikan panduan untuk mengembangkan desa-desa di Indonesia sebagai destinasi wisata berkelanjutan guna mendukung pemulihan ekonomi masyarakat pedesaan pasca pandemi Covid-19, dengan mengedepankan prinsip "oleh desa, untuk desa, dan berbasis budaya" serta memanfaatkan potensi alam, budaya dan kreativitas masyarakat lokal.
Dokumen tersebut merangkum rencana perancangan interior untuk restoran bernama Food Village di Manado Town Square 2, Kota Manado, Sulawesi Utara. Dokumen menjelaskan lokasi, orientasi bangunan, aksesibilitas, aktivitas ruang, dan masalah yang ada pada desain interior sebelumnya serta solusi yang diusulkan.
Dokumen tersebut membahas tentang peranan biro perjalanan wisata dalam pengembangan homestay. Homestay merupakan akomodasi berbasis rumah yang menawarkan pengalaman budaya lokal kepada wisatawan. Biro perjalanan wisata dapat turut mempromosikan dan menghubungkan homestay dengan layanan wisatanya, serta membantu pengelolaan homestay. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan melestarikan budaya melalui wisata ber
Kuliah Online 48 - Produk Unggulan Desa Detusoko BaratAkademi Desa 4.0
1. BUMDES Au Wula didirikan pada 2017 untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Detusoko Barat melalui unit usaha perdagangan dan pariwisata.
2. Unit usaha utamanya meliputi kopi, beras, dan homestay yang memanfaatkan sumber daya lokal untuk menarik wisatawan.
3. BUMDES juga membangun pasar daring untuk memperluas jangkauan penjualan produk-produknya.
Dokumen tersebut membahas rencana pengembangan Desa Budaya "Bumi Panggung" di Desa Panggungharjo. Rencananya meliputi pengembangan tiga zona (Selatan sebagai zona agro-religi, Tengah sebagai zona agropolitan, dan Utara sebagai pusat panahan) serta pembentukan lembaga pengelola budaya.
Bahan presentasi disajikan dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
Dokumen tersebut membahas tentang karakter masyarakat Indonesia yang ditinjau dari budaya dan etnisnya, dengan menjelaskan berbagai aspek budaya dari berbagai suku di Indonesia seperti Suku Jawa, Bali, Aceh, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Kalimantan Tengah, dan Lombok."
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam pembangunan lingkungan di dua desa di Jawa, yaitu Desa Ngadisari di Probolinggo dan Desa Wonokitri di Pasuruan. Dokumen ini menganalisis perbedaan lingkungan abiotik, biotik, dan kultural di kedua desa tersebut berdasarkan hasil penelitian lapangan.
Festival Budaya Baduy 2016 akan diselenggarakan pada 4-6 November 2016 di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten. Festival ini bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan budaya dan produk masyarakat Baduy serta meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pariwisata budaya. Berbagai kegiatan akan diselenggarakan seperti pameran produk dan kuliner lokal, pentas seni budaya, workshop, dan kunjungan ke lokasi wis
Desa Lencoh-Kecamatan Boyolali Ditinjau dari Berbagai AspekYuca Siahaan
Dokumen ini membahas potensi wisata desa di Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Desa ini memiliki potensi di sektor pertanian, peternakan, dan pariwisata yang dapat dikembangkan, namun menghadapi berbagai kendala seperti infrastruktur dan SDM yang perlu ditingkatkan."
PROGRAM SAPTA PESONA
Seyogianya program pembangunan pariwisata Indonesia bisa berjalan dengan baik dan dapat menunjukkan hasil yang nyata bagi pembangunan nasional kalau dijalankan dengan sepenuh hati oleh segenap lapisan elemen bangsa. Salah satu program yang perlu dilaksanakan secara berkesenambungan adalah Program Sapta Pesona.
Pendampingan Di Sekolah Citra Alam: Persoalan Lingkungan HidupSekretariat Jpl Jpl
Dokumen tersebut membahas tentang persoalan lingkungan, keanekaragaman hayati, dan kearifan tradisional di Indonesia. Indonesia memiliki kekayaan alam yang besar dengan banyak spesies endemik namun terancam punah, dan masyarakat lokal memiliki pengetahuan tradisional yang berperan dalam pelestarian sumber daya alam.
Dokumen tersebut membahas tentang kebudayaan Desa Dasun yang masih dilestarikan melalui aktivitas keseharian warga seperti permainan tradisional, penggunaan alat tangkap ikan, proses pembuatan garam, tanaman obat, dan hajatan. Dokumen juga menjelaskan hasil temu kenali budaya Desa Dasun yang menemukan aktivitas kebudayaan masih berlangsung dalam konteks kearifan lokal serta penggunaan alat-alat tradisional dan
[Ringkasan]
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa. BUM Desa dapat didirikan oleh satu desa atau beberapa desa secara bersama, dan memperoleh badan hukum setelah didaftarkan ke Menteri Hukum dan HAM. BUM Desa dapat bergerak di bidang ekonomi dan pelayanan umum sesuai peraturan perundangan.
Peraturan ini mengatur tentang Anggaran Rumah Tangga Badan Usaha Milik Desa Kridabo di Desa Seboro. Peraturan ini mengatur tentang organisasi, tugas dan wewenang pegawai BUMDesa seperti direktur, sekretaris dan bendahara. Juga mengatur tentang pengangkatan, pemberhentian, masa bakti dan jam kerja pegawai serta tata cara pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban BUMDesa.
Peraturan Desa Seboro Nomor 2 Tahun 2021 menetapkan pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Kridabo untuk mengelola usaha dan aset Desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BUMDesa akan menjalankan bisnis perdagangan, pertanian, dan pelayanan masyarakat.
Musyawarah Desa adalah organ tertinggi dalam pengambilan keputusan BUMDesa Kridabo. Musyawarah Desa terdiri atas masyarakat Desa dan berwenang menetapkan kebijakan BUMDesa, mengangkat dan memberhentikan pelaksana operasional, serta memberikan persetujuan laporan tahunan dan rencana program kerja BUMDesa. BUMDesa bergerak dalam bidang perdagangan, pertanian, perternakan, air bersih, dan pengelola
Perbup no.19. tahun 2021 pedoman pembentukan lembaga kemasyarakatan desa dan ...Pemdes Seboro Sadang
Peraturan ini mengatur tentang pedoman pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan di Kabupaten Kebumen, termasuk ketentuan umum, pembentukan, tugas dan fungsi, serta jenis-jenis lembaga kemasyarakatan yang dapat dibentuk."
The document discusses the importance of developing a growth mindset and embracing challenges as opportunities to learn and improve. It notes that people with a growth mindset believe their talents and abilities can be developed through effort, good strategies, input from others, and hard work over time. They do not necessarily believe their talents alone will lead to their success.
Surat edaran Bupati Kebumen mengenai pelaksanaan Gerakan Kebumen di Rumah Saja pada 11 dan 18 Juli 2021 untuk mencegah penyebaran Covid-19. Surat ini menginstruksikan masyarakat untuk tinggal di rumah kecuali sektor penting seperti kesehatan dan energi, serta menutup pasar dan melarang kegiatan yang menimbulkan kerumunan. Camat dan kepala desa diminta mensosialisasikan dan mengawasi gerakan ini.
Intruksi mendagri nomor 16 tahun 2021 tentang perubahan inmendagri nomor 15 t...Pemdes Seboro Sadang
Instruksi Menteri Dalam Negeri mengubah Instruksi sebelumnya tentang pembatasan kegiatan masyarakat di Jawa dan Bali selama darurat COVID-19. Perubahan tersebut menambahkan sanksi bagi pelaku usaha dan orang yang melanggar protokol kesehatan, serta menjelaskan sanksi khusus untuk pemimpin daerah yang tidak menerapkan aturan pembatasan. Instruksi ini berlaku dari 3 Juli hingga 20 Juli 2021.
Pemerintah mengumumkan paket stimulus ekonomi baru untuk menyelamatkan bisnis dan pekerjaan. Stimulus ini meliputi insentif pajak, bantuan langsung untuk UMKM, serta subsidi upah bagi perusahaan yang menahan PHK. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kembali dan menekan angka pengangguran.
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gsPemdes Seboro Sadang
Peraturan ini menetapkan pedoman umum pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa yang memberikan acuan bagi masyarakat desa, pemerintah desa, kementerian, dan lembaga pemerintah lainnya dalam melaksanakan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Pedoman ini mencakup definisi, prinsip-prinsip, dan tata cara pelaksanaan berbagai aspek pembangunan desa dan pemberdayaan masyar
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
2. Sedikit Perkenalan....
Nama : ARIS WIDIANTO
Alamat : Bobotsari RT 01 RW 08, Kab. Purbalingga - Jateng
Profesi : Dari tahun 2003 bekerja di Bidang Pariwisata – Sekarang
NO HP : 081329674440
ASESOR – LSP PRAMINDO JAKARTA
TRAINER KEMENTERIAN PARIWISATA (2016 - TOT : PROV. JAWA TENGAH)
FASILITATOR DESA WISATA
WAKIL KETUA FORUM KOMUNIKASI DESA WISATA SE JAWA TENGAH
INSTRUKTUR/PENGAJAR BIDANG PENDIDIKAN & PELATIHAN DPP HPI PUSAT
WAKIL KETUA TIM PEMERHATI PARIWISATA INDONESIA
SEKRETARIS DPD HPI PROVINSI JAWA TENGAH
DIREKTUR VERTICAL ADVENTURE INDONESIA (Tour Operator & Provider Outbound)
GUIDE AKTIF (Indonesian Tourist Guide Association)
Overland Guide – BNSP No. Reg. PAR.103.003660.2016
Lisensi Dinporapar Prov Jateng/Ktpp : 14.556.00532 - 2019
ASPPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia)
PEMBINA & INSTRUKTUR SAKA PARIWISATA
HP. 081329674440
IG : @aris_vertical
6. FAKTOR POSITIF WISATAWAN DATANG KE JAWA TENGAH
Penduduk yang ramah.
Iklim yang cukup baik.
Pemandangan alam yang indah.
Sejarah, bahasa, cara hidup, adat istiadat penduduk
yang menarik dan beragam.
DTW unik
Murah.
6
7. Beberapa faktor negatif yang sering dikeluhkan
oleh wisatawan :
Kotor (Tempat)
Kondisi yang tidak sehat (Makanan)
Masalah bahasa (berkomunikasi)
7
8. TREND PARIWISATA SEKARANG
TAK PERNAH ADA TUJUAN TUNGGAL
4F :
• FUN = Senang
• FOOD = Makanan
• FAMILY SHELTER = Homestay
• FASHION = Oleh-oleh
9. Homestay
Usaha penyediaan akomodasi berupa bangunan rumah tinggal
yang dihuni oleh pemiliknya dan dimanfaatkan sebagian untuk
disewakan dengan memberikan kesempatan kepada wisatawan
untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari pemiliknya.
(Permenparekraf Tahun 2012)
Sumba Barat
10. HISTORY......
10
Homestay awalnya, dikenal di Amerika
sebagai rumah kecil yang menjadi pelindung
bagi petani dari cuaca dengan fasilitas yang
sangat sederhana.
Tahun 2009 mulai dikembangkan oleh
pemerintah di Indonesia sejak dimulainya
program PNPM Mandiri Pariwisata.
11. A PRODUK HOMESTAY
Fasilitas Utama :
Bangunan rumah tinggal dengan
yang kokoh dan dihuni oleh
pemiliknya serta dimanfaatkan
sebagian kamarnya untuk
disewakan.
Dilengkapi dengan :
Papan nama yang terlihat dengan jelas,
Jalan menuju homestay terpelihara
dengan baik.
15. KAMAR TIDUR
Setiap kamar tidur memiliki :
Sirkulasi udara yang cukup, sesuai dengan kondisi
lingkungan atau iklim setempat.
Jendela dan dinding secara proporsional dan
disesuaikan dengan kondisi ruang.
Penerangan yang memadai dengan pencahayaan
lampu tradisional atau listrik.
Pintu Kamar dan jendela harus ada tirai/korden.
Dekorasi pemilihan warna (sebaiknya cat satu warna
yang cerah).
Pengaturan barang yang tertata rapi.
Setiap kamar tidur terjaga kebersihan dan
kesehatannya
16. Tempat tidur/kasur
Bantal dengan sarung bantal
Sprei (satu warna cerah) = Putih
Selimut
Meja dan kaca rias
Tempat sampah
Lemari/tempat penyimpanan pakaian & Gantungan
baju
Terdapat beberapa amenitas pendukung yang lain;
PERLENGKAPAN KAMAR TIDUR
21. Kamar mandi yang digunakan merupakan tempat yang
menyatu dengan bangunan homestay
Tersedia kamar mandi dan toilet dengan perbandingan 1
unit untuk 2 kamar
Dilengkapi dengan pancuran air (shower) atau kran air
(dapat juga menggunakan bak mandi, ember dan gayung)
Sirkulasi udara yang cukup
Tersedia air bersih yang cukup & Penerangan yang cukup
Lantai keras dan tidak licin
Terjaga kebersihannya dan tidak berbau
Terdapat gantungan baju/celana.
KAMAR MANDI (BATHROOM)
22.
23. Terletak dekat dapur untuk mempermudah penyajian
& Dilengkapi dengan meja makan dan kursi yang
layak
Tersedia perlengkapan makan dan minum
Sirkulasi udara dan penerangan yang cukup
Adanya Tisu / Lap makan
Terjaga kebersihannya dan tidak berbau
RUANG MAKAN (DINNING ROOM)
24.
25. Tersedia perlengkapan dapur yang
bersih dan aman
Tersedia bak cuci peralatan dapur
Tersedia air yang bersih yang cukup
Lantai tidak licin
Sirkulasi udara dan penerangan
yang cukup
Terhindar dari gangguan serangga
(lalat, kecoa dan lainnya)
Tersedia saluran pembuangan
limbah dan bak sampah
Terjaga kebersihannya
RUANG DAPUR (KITCHEN)
26. Ruang tamu digunakan
sebagai tempat untuk
berkumpul pengguna
homestay, dan tersedia:
– Kursi dan meja tamu
sesuai dengan kebutuhan
– Sirkulasi udara dan
penerangan yang cukup
– Terjaga kebersihannya
– Adanya tempat sampah
(asbak)
RUANG TAMU (LIVING ROOM)
27.
28. 1) TERSEDIA BUKU TAMU
– Mengetahui data jumlah banyaknya tamu yang berkunjung ke
suatu homestay
– Mengenal tamu yang berkunjung lebih dekat
– Mengetahui tujuan tamu dan pesan yang diberikan sebagai
masukan bagi pengelola homestay
– Tolak ukur perkembangan suatu homestay
– Bentuk kedekatan antara tamu dan pengelola homestay
Sarana Administrasi
29.
30. 2) SARANA KOMUNIKASI
Tersedia telepon/fax/jaringan internet yang berfungsi dengan baik
3) SARANA UTILITAS
Tersedia air, gas/sumber lainnya, listrik/ sumber energi lainnya, yang mencukupi
4) SARANA KESELAMATAN DAN KEAMANAN
APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Peralatan dan obat obatan P3K
Ketersediaan kunci rumah dan kamar selamatan dan keamanan
5) PENGELOLAAN LIMBAH
Saluran pembuangan air limbah cair dan padat tertata dengan baik, sehingga
tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Dengan cara membuat septic-tank
dengan standar dan ukuran yang memadai dan cukup.
31.
32. Pelayanan Penerimaan Tamu
Pelayanan penerimaan tamu adalah bagian yang melakukan
pendaftaran semua tamu yang datang untuk menginap di
homestay. Adapun ruang lingkup tugas bagian penerima
tamu meliputi :
• Pelayanan informasi
• Pelayanan pemesananan kamar
• Pelayanan pembayaran
33. Pelayanan Tata Graha
Bagian tata graha adalah salah satu bagian yang
mempunyai perananan dan fungsi yang cukup vital
dalam memberikan pelayanan kepada para tamu di
homestay.
Tanggung jawab bagian tata graha dapat dikatakan
mulai dari pengurusan tentang bahan-bahan yang
terbuat dari kain seperti taplak meja (table cloth),
sprei, sarung bantal, korden menjaga kerapihan
dan kebersihan ruangan beserta peralatan dan
perlengkapan, serta pemeliharaan seluruh ruangan
homestay.
• Pembersihan kamar tidur dan perlengkapannya
• Membereskan tempat tidur
• Membersihkan dan merapikan kamar
• Pembersihan kamar mandi dan toilet
34. • Pembersihan area lainnya terutama ruang tamu, ruang makan
dan ruang dapur.
Pembersihan area lainnya dibersihkan dengan cara :
- Mengelap (dusting )
- Menyapu (sweeping)
- Mengepel (mopping )
- Mengumpulkan sampah (collect rubbish )
• Pembersihan area lainya dapat dibuat daftar seperti :
- Harian
- Mingguan
- Bulanan
Desa Sidokarto (Jethak II), Sleman, DIY
35. Pelayanan Makanan Dan Minuman
1. Variasi hidangan yang disajikan
(mengenalkan makanan lokal)
2. Cara Menyajikan yang baik
(menimbulkan kesan dan
kepribadian, mencerminkan
budaya kearifan lokal.
3. Kebersihan makanan minuman :
bebas dari berbagai macam hal
yang akan menyebabkan
penyakit
4. Info Halal Food
Makanan dan minuman merupakan pendukung penting,
menjadi daya tarik karena :
46. PENGERTIAN HOMESTAY DESA WISATA
Rumah tinggal masyarakat di
Desa Wisata yang disiapkan
untuk wisatawan.
Wisatawan tinggal bersama yang
punya rumah
47. FUNGSI HOMESTAY DESA WISATA
1. Homestay sebagai sarana akomodasi di
Desa Wisata
2. Sebagai bagian atraksi (daya tarik) dari
Desa Wisata
3. Sebagai sarana interaksi antara wisatawan
dengan tuan rumah
4. Sebagai sarana edukasi bagi wisatawan
untuk belajar tentang kearifan lokal
5. Sebagai sarana pengenalan budaya lokal
49. Buku Tamu menginap
Meja kursi yang tertata rapi.
Makanan Kecil atau snack bisa disajikan makanan daerah sekaligus
bisa menjadi media promosi utk makanan khas sekitar.
Peta Desa Wisata atau potensi wisata, brosur paket wisata
Papan informasi, Bisa diisi tentang informasi potensi wisata sekitar
Etalase promosi untuk promosi kerajinan dan makanan kuliner khas.
Papan peraturan/tata tertib tamu menginap.
Tempat sampah.
Kalender.
Rak Sepatu.
Kotak P3K.
FASILITAS RUANG TAMU
51. Contoh Surat
pernyataan
kesiapan menjadi
homestay
SURAT PERNYATAAN
KESANGGUPAN MENJADI HOMESTAY
SEBAGAI AKOMODASI DI DESA WISATA BEJALEN
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama lengkap :
Umur :
Alamat :
Bersedia untu dijadikan homestay untuk keperluan akomodasi di Desa Wisata Bejalen,
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang dengan kesiapan dan fasilitas sebagai berikut :
1. Jumlah Kamar Tidur :
2. Kapasitas jumlah orang :
3. Jumlah Kamar Mandi :
Dan setuju harga homestay yang ditentukan per orang Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah)
dengan fasilitas makan pagi 1 (satu) kali berdasarkan kesepakatan harga dengan Pengurus
Pokdarwis Desa Wisata Bejalen, sesuai dengn standar harga homestay yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat, apabila dikemudian hari terdapat perubahan
segala sesuatunya bisa dimusyawarahkan bersama.
Bejalen, ....................................................
Hormat Saya,
Pemilik Homestay
.........................................
52. TATA TERTIB TAMU MENGINAP DI HOMESTAY
1. Tamu bermalam dimohon menyerahkan kartu identitas berupa (KTP, SIM, atau
Kartu Identitas lainnya).
2. Tamu bermalam wajib mengisi buku tamu yang sudah disediakan.
3. Tamu bermalam dilarang keras membawa minuman-minuman keras dan obat-
obatan terlarang.
4. Tidak menerima tamu bermalam yang bukan pasangan nikahnya atau bukan
suami isteri dalam 1 (satu) kamar.
5. Tamu bermalam tidak diperbolehkan mencorat - coret ataupun merusak
fasilitas homestay, jika hal ini terjadi maka pihak homestay atau pengurus
Pokdarwis Desa Wisata Bejalen berhak memberikan sanksi atau denda sesuai
dengan nominal barang.
6. Tamu bermalam dilarang merokok di dalam kamar yang dapat menimbulkan
bahaya kebakaran.
7. Tamu bermalam dapat meninggalkan homestay maksimal (Waktu Check Out)
pada Pukul 13.00 WIB. Jika melebihi waktu yang ditentukan maka dikenakan
biaya denda sebesar 50%.
Bejalen, April 2017
Ketua Pokdarwis
52
Contoh
Stata tertib
penghuni
homestay
53. 2. Fisik dan Bangunan
Jika memungkinkan diupayakan
menonjolkan ciri khas adat istiadat
setempat, misal rumah panggung
Khusus desa wisata, agar
memperbanyak fasilitas, kegiatan dan
atraksi.
Doc Desa Wisata Sumatera
54. 3.Sumber Daya Manusia
Pemilik dan tenaga kerja mampu :
- Menerapkan tata krama dan adat istiadat setempat
- Mampu berinteraksi dengan tamu
- Memberikan informasi mengenai daerah setempat
- Mampu melayani dengan jujur dan tanggung jawab
- Mempunyai komitmen untuk mengembangkan pariwisata
di daerahnya dengan menerapkan Sapta Pesona
55. PROMOSI - PEMASARAN
• Promosikan homestay sendiri/kelompok atau
kerjasama dengan pihak lain
• Gunakan media internet, brosur, elektronik
• Jika memiliki paket wisata, tawarkan
• Buat harga dan contact person yang jelas
• buat kuisioner survey kepuasan konsumen
57. Contoh Feed back / umpan balik
(tandai dengan “√” pada kolom penilaian anda)
Kurang
Baik
baik
Sangat
baik
Keramahan
Kebersihan kamar
Kebersihan kamar mandi
Makanan dan Minuman
Dll.....
Guest
.................................
59. Cara menghadapi komplein/keluhan tamu homestay :
1. Dengarlah baik – baik yang disampaikan oleh tamu.
2. Tataplah mata customer dengan tatapan bersahabat.
3. Apabila kita tidak mengerti maksud tamu, tanyalah
dengan bahasa yang sopan.
4. Tunjukan ketulusan kita dalam melayani keluhan tamu.
5. Mintalah maaf, meski kita merasa bahwa kita benar.
6. Segeralah bertindak mengatasi masalah, apabila di luar
wewenang anda, segera laporkan ke pimpinan.
7. Anda harus bertanggungjawab untuk menangani
masalah, jangan pernah melemparkan masalah itu
kepada rekan anda yang lain.
8. Pergunakanlah bahasa yang sama dengan bahasa tamu.