Tugas Membuat Slide Tugas Pengantar Ekonomi Mikro Oleh Kelompok 7 Kelas I :
1. LISA O ( 1222200133 )
2. ANNISA N.R ( 1222200131 )
3. FILLAH A.F ( 1222200134 )
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec.
1. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
Oleh Kel 7 Kelas : I
1. Lisa Ovelia(133) 2. Nisa Nur R(131) 3. Fillah A F(134)
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
2. Kelompok 7
NIM : 1222200131
Annisa Nur
Rochmah
NIM : 1222200133
Lisa Ovelia
NIM : 1222200134
Fillah Ardhi
Fadhillah
3. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. I
PERMINTAAN dan PENAWARAN
Oleh Kel 7 Kelas : I
1. Lisa Ovelia(133) 2. Nisa Nur R(131) 3. Fillah A F(134)
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
4. TEORI PERMINTAAN
Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan
konsumen untuk menguasai barang dan jasa tersebut. Keinginan ini timbul
karena barang dan jasa itu mempunyai “nilai”. Dalam kenyataannya, tidak
setiap keinginan konsumen bisa terwujud. Tergantung apakah
permintaannya dapat terealisasi dalam transaksi atau tidak.
Bunyi hukum permintaan.
“jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan bertambah,
sebalik jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang”.
5. Ada beberapa yang harus di perhatikan :
0. Kurva Demand 0.1 Pengecualian Kurva Demand
0.2 Menggambarkan kurva 0.3 permintaan individu dan
Demand dengan matematis permintaan pasar
6. Pergeseran Kurva Demand
Perubahan di sepanjang kurva permintaan dan pergeseran kurva
permintaan dapat dibedakan menjadi
1. perubahan harga barang sendiri mengakibatkan pergeseran disepanjang kurva
permintaan itu sendiri. G.1
2. Perubahan faktor-faktor lain selain berubahnya harga itu sendiri
mengakibatkan pergeseran kurva permintaan. Yang meliputi pendapatan
konsumen harga barang terkait subsidi dan komplementer, selera dan preferensi
konsumen dan perubahan pengharapan harga G.2
G.1 G.2
7. TEORI PENAWARAN
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas
untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual. Dikarenakan adanya
kebutuhan akan barang da jasa, maka sebagian dari masyarakat ada yang
bertindak umtuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan tersebut.
Bunyi hukum Penawaran
“jika harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan
akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang
ditawarkan akan berkurang dengan anggapan ceteris paribus”.
8. Bentuk kurva penawaran
1. Yang Tunduk Pada 2. Yang Tidak Tunduk Pada
Hukum Penawaran Hukum Penawaran
Adanya Perubahan Penawaran
Dapat di lihat pada kurva berikut
9. Ada beberapa faktor mempengaruhi perubahan penawaran :
1. Berubahnya harga input variabel
2. Perubahan Teknologi
3. Perubahan iklim
4. Harga komoditas lain
5. Biaya untuk memperoleh faktor produksi
6. Pajak dan Subsidi
7. Harapan harga dan Tujuan Perusahaan
10. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. II
HARGA KESEIMBANGAN PASAR
Oleh Kel 7 Kelas : I
1. Lisa Ovelia(133) 2. Nisa Nur R(131) 3. Fillah A F(134)
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
11. HARGA PASAR
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu
tersebut mempunyai harga bila barang atau jasa tersebut mempunyai nilai dan kegunaan.
Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia
untuk menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya.
Harga berfungsi yaitu : 1. mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat
pemuas yang diminta. 2.dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan
membatasi kebutuhan sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga barang
dan jasa tersebut jadi, harga akan bertugas “to cut off demand”
12. Kelebihan permintaan akan mengakibatkan harga kembali naik
1. Secara Grafik 2. Secara sistematis
3. Perubahan Permintaan Dan Penawaran Mengubah Harga dan Kuantitas Pasar
a. harga pasar berubah jika b. harga pasar berubah jika c. perubahan keseimbangan jika
Penawaran bertambah sedangkan terjad permintaan meningkat terjadi perubahan permintaan
Permintaan tetap sedangkan penawaran tetap meningkat, penawaran turun
13. Aplikasi praktis keseimbangan pasar
1. kebijakan ceiling price 2. kebijakan floor price 3. cobweb teori
4. surplus produsen dan 5. pengalihan beban pajak 6. kasus
penetapan
konsumen harga barang
bebas dan
potensial
14. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. III
ELASTISITAS
Oleh Kel 7 Kelas : I
1. Lisa Ovelia(133) 2. Nisa Nur R(131) 3. Fillah A F(134)
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
15. Elastisitas permintaan ( elastisitas
deman )
sifat elastisitas deman
1. jika koefisien elastisitas tak
terhingga maka elastisitasnya di
sebut perfect elastic / sangat elastis
2. jika koefisien elastisitas > 1 maka
eltisitasnya di sebut elastis
3. jika koefisien elastisitas < 1 maka
elastisitasnya di sebut inelastis
4. jika koefisien elastisitas = 1 maka
koefisiennya disebut unitary elastic
5. jika koefisien elastisitas = 0 maka
koefisien elastisitasnya id sebut
perfect inelastic / inelastis sempurna
ada 2 cara menukur tingkat elastisitas
1. arc elasticity / elastisitas
busur
2. point elasticity
16. Ada beberapa yang harus di perhatikan :
Menghitung tingkat elastisitas dengan mempergunakan pendekatan
persamaan fungsi
Dengan mengamati hubungan elastisitas dengan total revenue/ total
penerimaan
Mengamati arah perubahan haraga dan total revenue
17. Dengan melihat kurva permintaan ( AR ) dengan MR
Melihat kecondongan kurva permintaan
18. Elastisitas pendapata ( income elasticity
)
Elastisitas pendapatan adalah
elastisitas yang menunjukan tingkat
kepekaan dari perubahan jumlah
barang yang di minta dengan
perubahan pendapatan
hal ini dapat dinyatakan sebagai
berikut
Jika berupa fungsi
ada 2 kemungkinan dalam
elastisitas pendapatan yaitu
:
1. jika Ei> 1; barang yang
diminta adalah barang
superior
2. jika 0 < Ei < 1; barang
yang diminta adalah barang
kebutuhan pokok
19. perubahan permintaan barang lux kareena adanya kenaikan income
perubahan permintaan barang inferior karena adanya kenaikan income
hubungan elastisitas income dan jenis
produk
20. Elastisitas penawaran
melihat besarannya koefisien
elastistasnya
1. jika Es tak terhinggaa disebut
perfect elastis / sangat elastis
2. jika nilai Es > 1 disevut elastis
3. jika nilai Es < 1 disebut inelastis
4. jika Es = 1 disebut unitary elstiss
5. jika nilai Es = 0 disebut perfect
elastis/ inelastis sempurna
Melihatt kecondongan kurva permintaa
jika kecondonga kurva permintaannya
seperti
1. s1 sifat penawarannya disebut perfect
inelastis
2. s2 sifat penawarannya disebut inelastis
3. s3 sifat penawarannya disebut unitary
elastis
4. s4 sifat penawarannya disebut elastis
5. s5 sifat penawannya disebut prfect
elastis
21. Elastisitas Silang
Elastis permintaan silang mengukur
sampai berapa jauh berbagai
barang berhubungan satu sama
lainnya.
Hubungan barang substitusi,
komplementer, dan elastisitas
silang
Ada beberapa juga yang harus di
perhatikan elastisitas silang barang
substitusi
Elastisitas silang barang komplementer
22. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. IV
TEORI BIAYA
Oleh Kel 7 Kelas : I
1. Lisa Ovelia(133) 2. Nisa Nur R(131) 3. Fillah A F(134)
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
23. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. V
PERILAKU KONSUMEN
Dengan Pendekatan Cardinal dan Ordinal
Oleh Kel 7 Kelas : I
1. Lisa Ovelia(133) 2. Nisa Nur R(131) 3. Fillah A F(134)
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
24.
25. PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN
Perilaku Konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk,
jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan
tiga pengertian perilaku konsumen diatas, maka perilaku konsumen diartikan
sebagai proses pengambilan keputusan dalam menilai, membeli, dan
menggunakan barang dan jasa.
26. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU
KONSUMEN
faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi:
1. FAKTOR KEBUDAYAAN
Faktor Budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada
perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh
budaya, subbudaya, dan kelas social pembeli.
a. Budaya (culture) adalah penyebab keinginan dan perilaku
seseorang yang paling dasar mempunyai sifat yang sangat luas dan
menyangkut segala aspek kehidupan manusia. penentu dari mulai
keinginan perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai,
persepsi, preferensi dan tingkah laku.
27. b. Sub- budaya adalah kelompok orang yang berbagi sistem nilai
berdasarkan pengalaman hidup dan situasi yang umum. Sekelompok sub
budaya yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang mempunyai ciri khas
untuk perilaku anggotanya. Termasuk agama,kelompok ras, nasionalisme, dan
wilayah geografis
c. Kelas social adalah bagian-bagian yang relatif permanen , tetap
dalam sebuah masyarakat yang tersusun secara teratur dan anggota- anggota
yang memiliki tata nilai, minat, dan perilaku yang sama.
28. 2. Faktor sosial
Sebagai tambahan faktor kebudayaan, perilaku konsumen
juga dipengaruhi oleh faktor- faktor social, seperti kelompok acuan,
keluarga, dan peran dan status.
a.Kelompok acuan, adalah beberapa kelompok yang
mempengaruhi secara langsung (bertatap muka) atau
tidak langsung dalam pembentukan sikap dan perilaku
seorang.
29. b. Keluarga adalah posisi dimana seseorang mulai tumbuh dan bersosialisi.
Keluarga adalah organisasi pembeli konsumen yang paling penting dalam masyarakat
. Para pemasar menetukan anggota keluarga yaitu suami, istri, dan anak- anak . Anak
yang baik tentu akan melakukan pembelian produk jika orang tua menyetujui.
Keluarga yang mempunyai pengaruh paling besar dalam pemilihan produk dan jasa.
c. Peranan dan status adalah posisi atau kedudukan yang berada di dalam
kelompok. Setiap peran membawa status yang mencerminkan pengakuan
masyarakat.
30. 3. FAKTOR PRIBADI
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang bersangkutan, meliputi :
a.Usia dan daur hidup adalah orang- orang membeli barang dan jasa yang
berbeda- beda sepanjang hidupnya dan sesuai dengan bertambahnya usia.
Pembelian juga berkaitan dengan daur hidup keluarga adalah tahap- tahap yang
akan dilalui keluarga ketika tumbuh dewasa.
b.Pekerjaan adalah mata pencaharian yang dimiliki setiap orang. Seseorang yang
mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli .
31. c. Keadaan ekonomi adalah pemilihan produk dipengaruhi oleh
keadaan ekonomi. Penghasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat, stabilitas,
dan pola waktu), tabungan dan aset (termasuk persentase aset likuid), utang
,kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan.
d.Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam
aktivitas ,minat, dan opininya.
e. Kepribadian adalah setiap orang mempunyai karakteristik pribadi
yang mempengaruhi perilaku pembeliannya.
32. 4. FAKTOR PSIKOLOGI
a.Motivasi atau dorongan adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak
untuk mengarahkan seseorang dengan mencari pemuasan terhadapkebutuhan.
Pemuasan kebutuhan tersebut mengurangi rasa ketegangannya. Menurut para
ahli psikologis telah mengembangkan teori motivasi pada manusia.
b. Persepsi adalah proses pemilihan, pengorganisasian, dan
penginterpretasian masukan informasi untuk menghasilkan makna.
c. Pembelajaran adalah perubahan perilaku atau mendorong perubahan
dalam perilaku kita yang timbul dari informasi dan pengalaman.
33. d. Kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah pikiran deskriptif yang
menjelaskan tentang suatu hal. Kepercayaan membentuk peningkatan
dalam citra terhadap jasa/produk. Pendirian menjelaskan evaluasi kognitif
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan emosional, dan
kecenderungan berbuat yang mapan dari seseorang terhadap satu obyek
atau ide. Sikap menyebabkan orang berperilaku secara tetap yang memiliki
sebuah obyek atau kegitan tertentu.
34. PRODUK
produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah
pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai
usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan
kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta
daya beli pasar. Sebuah produk terdiri dari atribut- atribut, baik yang berwujud
(tangibel) maupun tidak berwujud (intangible), termasuk kemasan, harga, merek dan
kualitas
35. KUALITAS PRODUK
pengertian kualitas produk adalah “the ability of a product to perform its functions, it
includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair,
and other valued attributes” dengan arti kemampuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan
kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
36. MEREK
.
Menurut Kotler dan Armstrong (yahya 2008 :7) mendefinisikan nama, istilah, tanda, simbol, atau
rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau
jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian
merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan
memakan waktu yang lama. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang
meningkat pada produk.
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulannya bahwa merek adalah sebuah nama, istilah,
symbol, desain, atau kombinasi semua itu yang mengidentifikasi produk dari pihak penjual dan
membedakannya dengan produk pesaing.
37. KEMASAN
Seperti halnya ketika kita melihat produk home industri atau produk rumah tangga, kebanyakan
dikemas dengan apa adanya. Berbeda dengan produk bersifat modern kemasannya
mengutamakan kebersihan , keamanan dan pastinya dibuat secara menarik agar konsumen
akan membeli produk. Sebuah etiket yang baik pada produk, dapat mengurangi penjualan
pribadi (personal selling) yang dibutuhkan untuk meyakinkan konsumen membeli produk.
Kemasan yang menarik dapat meningkatkan penjualan secara subtansial. Sebuah kemasan
yang didesain dengan baik mengomunikasikan tingkat kualitas sebuah produk dan dapat
dipasarkan untuk memperoleh tambahan ruang pada rak barang bagi produk perusahaan.
38. KEPUTUSAN PEMBELI
Keputusan pembelian merupakan suatu proses yang berasal dari semua pengalaman mereka
dalam pembelajaran, memilih, menggunakan, dan bahkan menyingkirkan suatu produk.
Proses pengambilan keputusan pembelian adalah proses dimana perilaku melakukan
pertimbangan alternative- alternative tertentu untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
yang telah diterapkan. Proses Keputusan pembelian terdiri dari lima tahap yaitu
pengenalan kebutuhan, Pencarian informasi, Evaluasi alternative, Keputusan pembelian
39. 1. Pengenalan kebutuhan
Proses dimana pembelian dimulai dari pengenalan kebutuhan (need recognition)
pembeli sadar dalam suatu masalah atau kebutuhan. Pada tahap ini ,pemasar harus bisa
meneliti bahwa konsumen untuk menentukan jenis kebutuhan atau masalah yang akan
timbul dan bisa mengarahkan konsumen pada produk tersebut.
2. Pencarian informasi
proses keputusan pembelian dimana konsumen ingin mencari informasi lebih banyak
dan konsumen mungkin hanya membesar perhatian atau melakukan pencarian informasi.
40. 3. Evaluasi alternative
Proses keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk
mengevaluasi merek alternative dalam sekelompok pilihan.
4. Keputusan pembelian
Proses pemilihan dua atau lebih dalam alternative-alternatif tertentu untuk memperoleh
produk atau jasa.
41. 5. Perilaku pasca pembelian
Konsumen akan merasakan puas atau tidak puas yang terlibat dari perilaku
pascapembelian (Pustpurchase behavior) yang harus diperhatikan oleh pemasar.
Konsumen bisa dikatakan puas jika konsumen melakukan pembelian berulang – ulang
dan akan menceritakan atau bisa disebut mempromosikan keorang lain tentang produk
yang dibeli.
42. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. VI
PERILAKU PRODUSEN
Oleh Kel 7 Kelas : I
1. Lisa Ovelia(133) 2. Nisa Nur R(131) 3. Fillah A F(134)
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
43. Dalam teori ekonomi seorang
produsen harus merumuskan dua macam
keputusan yang penting yaitu : 1. Berapa
output yang harus di produksi dan 2.
Bagaimana kombinasi faktor produksi
yang hendak di pergunakan.
Produksi adalah transformasi
atau pengubahan faktor produksi menjadi
barang produksi / input diubah menjadi
output.
PERILAKU
PRODUSEN
44. Konsep Jangka Waktu Dalam
Proses Produksi
Jangka Pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga
perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan.
Periode jangka pendek yaitu satu jangka waktu proses tertentu dimana hanya ada
satu faktor produksi yang bervariabel, sedangkan faktor yang lain tidak dapat di
tambahkan oleh produsen berapapun output dihasilkan
Jangka Panjang merupakan rangkaian saja dari keadaan produksi jangka
pendek. Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat diubah-ubah
jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan
kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efesien. Jadi dalam jangka panjang
semua sumbernya dalah variabel.
45. FUNGSI PRODUKSI
fungsi produksi, Fungsi ini memberikan cara yang mudah untuk menghubungkan
output dengan input. Jumlah input yang dihasilkan suatu perusahaan tergantung
pada jumlah input yang digunakan . Jumlah output yang dihasilkan oleh
perusahaan tergantung pada teknik produksi yang digunakan. Dalam bentuk
umumnya fungsi produksi menunjukan bahwa jumlah barang produksi tergantung
pada jumlah faktor produksinya. Jadi, barang produksi merupakan variabel tidak
bebas dan faktor produksi merupakan variabel bebas.
Secara sistematis fungsi produksi
dapat ditulis
Q ( output ), C ( capital ), L ( labor ), B
( bahan baku, dan S ( skill )
46.
47. ANALISIS PROSES PRODUKSI
JANGKA PENDEK
Add Contents
Title
Dalam analisi proses produksi jangka pendek
dalam teori ekonomi diungkapkan dengan kurva
TP ( total Product ), AP ( average product ), dan
MP ( marginal product).
AP = TP/LABOR
MP = TP2 – TP1
JIKA TP BERFUNGSI MAKA
TURUNAN PERTAMA TP
ADALAH MP
MP = TP/ L
48. HUKUM
TAMBAHAN HASIL
YANG SEMAKIN
BERKURANG
The law of diminishing returns, dalam
hubungan jangka pendek, dimana satu
faktor produksi bersifat Variabel dan
faktorproduksi lainnya tetap, akan di
jumpai suatu kenaikan produksi total
apabila menambah faktor produksi
variabel tersebut secara terus menerus.
Produksi total akan bertambah secara
terus menerus tetapi dengan ambahan
yang semakin kecil, dan setelah suatu
jumlah tertentu akan mencapai
maksimum dan kemudia turun.
Keadaan ini dapat di lihat pada gambar.
50. HUBUNGAN ANTARA TP, AP,
DAN MP
Pertama
Kedua
Kesimpul
an
Hubungan antara produksi marjinal/ MP
dan produksi total/ TP. TP mengalami
peningkatan dari naik menjadi turun,
maka kurva MP mencapai titik maksimum.
Hubunga antara produksi rata-rata/ AP
dan MP. Saat AP meningkat lebih tinggi
dari MP, dan pada saat AP menurun lebih
rendah dari MP. Menunjukan AP
mencapai titik maxsimum.
1. Jika AP semakin bertambah maka MP >
AP
2. Jika AP maximum maka MP = AP
3. Jika AP semakin berkurang maka MP
< AP
Ada beberapa yang akan di bahas. Yaitu :
51. TAHAPAN DALAM
FUNGSI PRODUKSI
Tahapan 2, dari
titik AP mencapai
titik maksimal
sampai TP / MP =
0 maka AP dan
Mp semakin
berkurang tetapi
MP masih positif
02
01
Tahap 1, mulai
dari titik asal/ 0-
titik maksimum AP,
yaitu pada saat MP
sama dengan AP.
Jika Labor
bertambah, AP
dan TP Juga
bertambah. Hal ini
menunjukan
efisiensi labor
Tahapan 3, AP
dan TP
semakin
berkurang,
dan MP
menjadi
negatif karena
luas tanah
tetap dan labor
ditambah trus,
akibatnya TP
menurun terus.
03
53. PRODUKSI
JANGKA
PANJANG
Sifat dari Kurva Isoquant
Yaitu :
1. Cembung ke arah titik origin
2. Menurun dari kiri atas ke
kanan bawah
3. Kurva isoquant yang terletak
dikanan atas menunjukan
jumlah produksi yang lebih
banyak atau dengan kata lain
semakin jauh kurva isoquant
ini dari titik asal menunjukan
semakin tinggi tingkat
produksi barang tersebut
4. Antara kurva yang satu dengan
yang lainnya tidak dapat saling
berpotongan/ bersilang
54. MRTS/ MARGINAL RATE TECHNICAL OF SUBSTITUTION
Merupakan sejumlah faktor X yang harus di kompensasi oleh tambahan
faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi tingkat MRTS adalah
kemiringan isoquant pada titik khusus. Sesuai gambar 5.3
MRTS di C = - K/ L
jika terjadi substitusi satu ke yang lainnya menghasilkan rasio K dan L :
• K1/L1 > K2/L2 proses produksinya capital intensif
• K1/L1 < K2/L2 proses produksinya labor intensif.
56. PRODUKSI JANGKA PANJANG
ISOCOST
Isocost atau Iso-Biaya
kurva yang menunjukan
kedudukan dan titik yang menunjukan
kombinasi barang-barang atau faktor
produksi yang dibeli oleh produsen dengan
sejumlah anggaran tertentu.
kurva yang memperlihatkan
berbagai kombinasi dari sumber-sumber
yang dapat dibeli oleh perusahaan dengan
harga tertentu dari masing-masing sumber
persatuan dan pengeluaran ongkos yang
tertentu dilakukan oleh perusahaan itu.
Pengertian Isocost
57. GAMBAR KURVA ISOCOST
Slope kurva isocost adalah
= M/Pk : M/PI = M/Pk x PI =
PI/Pk
Sedangkan fungsi TC = PI L + Pk K
58. PRODUKSI JANGKA PANJANG
Perubahan isocost dapat disebabkan oleh :
1. Harga faktor produksi labor turun atau naik
sedang lainnya tetap
2. Harga faktor produksi kapital turun atau naik
sedang lainnya tetap
3. Jumlah modal/ dana berubah berkurang atau
bertambah
59. 1. Kurva Isocost Berubah
Jika Harga Faktor Produksi
Labor Turun Atau Naik
Sedang lainnya tetap
60. 2. Kurva Isocost Berubah
Jika Harga Fktor Produksi
Kapital Turun Atau Naik
Sedeng Lainnya Tetap
61. 3. Kurva Isocost Berubah
Jika Jumlah Modal/Dana
Berubah Berkurang Atau
Bertambah
62. EKUILIBRIUM PRODUSEN
Ekuilibrium produsen adalah garis anggaran belanja/
isocost dan peta isoquant . Dapat diartikan juga suatu keadaan
seimbang dimana produsen mendapatkan keuntungan maksimum
dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat produksi
atau dalam penggunaan faktor-faktor produksinya.
Pada titik singgung antara garis isocost dan isoquant
inilah merupakan titik terbaik bagi produsen/ titik yang
memberikan tingkat produksi yang memberikan keuntungan
paling besar dengan biaya yang paling kecil. Disebut juga titik
keseimbangan produsen/ Equilibrium.
63. Pada saat itu dalam posisi
MRTS = SLOPE ISO QUANT
- MPI/MPk = - PI/Pk
PI. MPk = Pk. MPI
Persamaan diatas masing-
masing ruas kiri dan kanan
dibagi PI. Maka hasil
PI.MPk/PI. PK = PK. MPI/PI.
Pk
MPk/Pk = MPI/PI
64. JALUR EKSPANSI ( EXPANSION
PATH )
Expanasion path/ jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukan
titik-titik least cost combination ( LCC ) di berbagai isoquant. LCC
adalah suatu titik yang menunjukan ongkos terkecil untuk menghasilkan
sejumlah produk tertentu. Jadi produsen yang mempunyai uang yang
akan digunakan untuk ongkos produksi yang semakin lama semakin
besar dan ingin memperluas produksinya, agar dapat diperoleh ongkos
yang paling kecil produsen harus mengkombinasikan penggunaan input-
input L dan K pada titik-titik garis expanation path.
66. HASIL DARI PENGEMBANGAN
SKALA USAHA ( RETURN TO
SCALE )
Jika input ditambah maka output akan bertambah. Jika L adalah labor ,
C adaah kapital, dan Q adalah output maka :
= L + C { akan menghasilkan Q }
Jika input L dan C ditambah maka Q juga akan berubah
= aL + aC bQ
Hasil penambahan input a. Berakibat perusahaan output ( b ) bisa dalam
keadaan :
1. b > a; [ di sebut dengan increasing return to scale ]
2. b = a; [ di sebut dengan cosntant return to scale ]
3. b < a [ di sebut dengan decreasing return to scale ]
70. FAKTOR PENYEBAB
PROSES PRODUKSI LEBIH
EFISIEN
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan proses produksi lebih efisien yaitu :
1. Terjadi spesialisasi dari para pekerja. Semakin banyak terlibat dalam proses produksi
tenaga kerjanya semakin terampil .
2. Penggunaan teknologi.
3. Ada beberapa biaya yang bisa digunakan bersama.
4. Semakin besar skala produksinya, semakin efisien
71. MEMILIH KOMBINASI INPUT
YANG EFISIEN
RIDGE LINE
Pada umumnya setiap fungsi produksi akan membentuk satu peta
isoquant dimana antara isoquant yang satu dengan isoquant yang lain
tidak saling berpotongan. Isoquant yang terletak semakin jauh dan titik
0 menunjukan tingkat output yang semakin besar. Dalam memproduksi
suatu tingkat output ada batas dalam memilih kombinasi input labor atau
kapital. Dengan mempertimbangkan peta isoquant pada gambar
dibawah ini produsen dapat membaca sejumlah kombinasi faktor
produksi yang akan menghasilkan suatu tingkatan output tertentu.
73. KOMBINASI ONGKOS
TERKECIL
Kombinasi ongkos terkecil/ Least Cost Combination, jika terjadi perubahan dalam
ongkos/ dana perusahaan sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva
isocost ke kanan atau ke kiri.
Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik
singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan. Bagi perusahaan
yang ingin memiinimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu.
75. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. VII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Oleh Kel 7 Kelas : I
1. Lisa Ovelia(133) 2. Nisa Nur R(131) 3. Fillah A F(134)
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
76. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. VIII
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR PERSAINGAN MONOPOLITIS
Oleh Kel 7 Kelas : I
1. Lisa Ovelia(133) 2. Nisa Nur R(131) 3. Fillah A F(134)
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
77. PENENTUAN HARGA PADA
PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Pasar Persaingan Monopolistik adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat
mempengaruhi hrga dengan jalan deferensiasi produk
Deferensiasi Produk atau Product differentiation
merupakan membedaakan dua barang yang sebenarnya sama
menjadi beda.
78. Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik berada diantara
perusahaan monopoli dan persaingan sempurna. Bila pada persaingan
sempurna bentuk kurva demannya horizontal atau elastis sempurna, kurva
demand dari monopoli bersifat inelastis. Kurva demand perusahaan yang
monopolistik berbentul elastis. Kemiringannya diantara kedua kurva
demand dari monopoli dan persaingan sempurna.
85. 1. PERUBAHAN HARGA BERAKIBAT
PERUBAHAN PERMINTAAN YANG
BESAR
Bentuk kurva demannya bersifat sangat elastis sehingga dengan
sedikit menaikan harga maka output akan mengalami banyak
pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh persaingan
monopolis sangat elastis .
86. 2. EFISIENSI MASING-MASING PERUSAHAAN
Akan terdapat efisiensi masing-masing perusahaan dalam janga
panjang apabila masuknya perusahaan baru ke dalam industri yang
bersangkutan. Perusahaan baru akan trus masuk sehingga tidak ada laba
yang diperoleh. Keluarnya perusahaan dan industri akan trus
berlangsung sehingga kurva biaya rata-rata jangka panjang untuk setiap
perusahaan bersinggungan kembali dengan kurva permintaan yang
dihadapi.
87. 3. PROMOSI PENJUALAN
Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi
dalam persaingan monopoli. Dalam persaingan monopoli iklan yang
dilakukan oleh salah satu perusahaan tidak menimbulkan tindakan
balasan dan yang lain. Bila iklan yang dilakukan oleh salah satu penjual
diimbangi oleh yang lain. Maka tindakan balasan tersebut sebenarnya
merupakan usaha yang sama untuk memperluas pasar masing-masing.
Tidak ada yang bereaksi atas penggerogotan pasarnya oleh penjual lain.
88. 4. JENIS PRODUK YANG TERSEDIA
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu
yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar persaingan
monopoli. Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna sangat ,
mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi, suatu peringatan perlu
diberikan di ragam produk tertentu demikian banyak sehingga
membingungkan konsumen dan persoalan pemilihan dapat menjadi sulit
.
89. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. IX
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR MONOPOLI
Oleh Kel 7 Kelas : I
1. Lisa Ovelia(133) 2. Nisa Nur R(131) 3. Fillah A F(134)
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
90. ARTI MONOPOLI
Monopoli adalah suatu keadaan dimana suatu pasar hanya ada
penjual sehingga tidak ada pesaing. Monopoli merupakan kebalikan
ekstrem dari persaingan sempurna dalam rangkaian kesatuan struktur
pasar. Walaupun monopoli sangat jarang terjadi, tetapi masih tetap
penting untuk ditelaah secara mendalam. Selain itu, suatu pahaman yang
mendalam tentang hubungan-hubungan dalam pasar monopoli
memberikan landasan yang diperlukan untuk menelaah ekonomi
pengaturan.
91. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
1. Pasar Monopoli adalah industri satu perusahaan
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industri
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga
5. Promosi iklan kurang diperlukan
92. FAKTOR YANG MENIMBULKAN
PASAR MONOPOLI
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu
yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya
2.Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi sehingga tingkat produksi yang sangat tinggi
3.Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan
93. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN
YANG AKAN MEASUKI PASAR
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa
sebab :
1. Pengusaha bahan mentah
2. Hak paten
3. Terbatasnya pasar
4. Pemberian hak monopoli oleh pemerintah
94. PENENTUAN BESARNYA
HARGA DAN OUTPUT
Gambar diatas menunjukan seorang monopolis dalam menentukan tingkat output
optimal
95. POSISI KESEIMBANGAN
Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan
monopolis terlihat dalam bidang penjualan. Penjualan sangan monopolis
menghadapi kurva permintaan atas produknya. Oleh karena itu, lebih
banyak yang dijual perunit waktu sehingga hargannya harus lebih rendah.
Hal ini mempunyai akibat penting bagi pendapatan marginal sang
monopolis dalam hubungannya dengan harga.
98. LABA, RUGI DAN IMPAS BAGI
MONOPOLIS
1. Monopolis yang mendapat
keuntungan
99. LABA, RUGI DAN IMPAS BAGI
MONOPOLIS
2. Dalam jangka pendek monopolis
mengalami impas
100. LABA, RUGI DAN IMPAS BAGI
MONOPOLIS
3. Monopolis yang mendapat rugi
101. KERUGIAN DAN PENGATURAN
MONOPOLI
Kerugian adanya monopoli
1. Output yang lebih kecil
2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasar
3. Efisiensi ekonomi
4. Promosi penjualan
107. MONOPOLI DAN EKONOMI
EFISIENSI
Kekuatan harga monopoli dipasar, kasus ekonomi dan sosial standar
terhadap monopoli tidak lagi mudah. Pasar berubah sepanjang waktu dan
sebagainya adalah kondisi dimana bisnis harus beroperasi terlepas dari
apakah mereka memiliki kekuatan pasar yang nyata. Dengan kondisi
tersebut, mungkin ada kasus ekonomi untuk beberapa bentuk investasi
pemerintah untuk membatasi atau mengurangi skala kekuatan monopoli,
misalkan melalui penerapan kebijakan persaingan yang ketat atau proses
deregulasi pasar.
111. POTENSI MANFAAT DARI
MONOPOLI
Dalam hampir setiap industri pasar tersegmentasi menjadi produk yang
berbada, dan dampak dari globalisasi membuat sulit untuk mengukur
tingkat kekuatan monopoli sejati yang mungkin ada dalam suatu industri
pada setiap saat dalam waltu. Semakin pasar dimana monopoli tampak
ada sebenarnya menjadi perebutan karena efek kompetisi internasional
yang terus berkembang
113. DISKRIMINASI HARGA
Kondisi terjadinya diskriminasi harga :
1. Pembeli-pembeli mempunyai elastisitas permintaan yang berbeda-
beda secara tajam
2. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat
menggolongkan pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan
elastisitas yang berbeda-beda
3. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali
barang-barang yang dibeli
114. DISKRIMINASI HARGA
Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi :
1. Diskriminasi harga derajat pertama
2. Diskriminasi harga derajat kedua
3. Diskriminasi harga derajat tiga
117. PENENTUAN HARGA PADA
PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Pasar Persaingan Monopolistik adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat
mempengaruhi hrga dengan jalan deferensiasi produk
Deferensiasi Produk atau Product differentiation
merupakan membedaakan dua barang yang sebenarnya sama
menjadi beda.
118. Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik berada diantara
perusahaan monopoli dan persaingan sempurna. Bila pada persaingan
sempurna bentuk kurva demannya horizontal atau elastis sempurna, kurva
demand dari monopoli bersifat inelastis. Kurva demand perusahaan yang
monopolistik berbentul elastis. Kemiringannya diantara kedua kurva
demand dari monopoli dan persaingan sempurna.
125. 1. PERUBAHAN HARGA BERAKIBAT
PERUBAHAN PERMINTAAN YANG
BESAR
Bentuk kurva demannya bersifat sangat elastis sehingga dengan
sedikit menaikan harga maka output akan mengalami banyak
pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh persaingan
monopolis sangat elastis .
126. 2. EFISIENSI MASING-MASING PERUSAHAAN
Akan terdapat efisiensi masing-masing perusahaan dalam janga
panjang apabila masuknya perusahaan baru ke dalam industri yang
bersangkutan. Perusahaan baru akan trus masuk sehingga tidak ada laba
yang diperoleh. Keluarnya perusahaan dan industri akan trus
berlangsung sehingga kurva biaya rata-rata jangka panjang untuk setiap
perusahaan bersinggungan kembali dengan kurva permintaan yang
dihadapi.
127. 3. PROMOSI PENJUALAN
Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain dapat terjadi
dalam persaingan monopoli. Dalam persaingan monopoli iklan yang
dilakukan oleh salah satu perusahaan tidak menimbulkan tindakan
balasan dan yang lain. Bila iklan yang dilakukan oleh salah satu penjual
diimbangi oleh yang lain. Maka tindakan balasan tersebut sebenarnya
merupakan usaha yang sama untuk memperluas pasar masing-masing.
Tidak ada yang bereaksi atas penggerogotan pasarnya oleh penjual lain.
128. 4. JENIS PRODUK YANG TERSEDIA
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu
yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar persaingan
monopoli. Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna sangat ,
mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi, suatu peringatan perlu
diberikan di ragam produk tertentu demikian banyak sehingga
membingungkan konsumen dan persoalan pemilihan dapat menjadi sulit
.
129. TUGAS MEMBUAT SLIDE
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO
BAB. X
MENENTUKAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN
PASAR OLIGOPOLI
Oleh Kel 7 Kelas : I
1. Lisa Ovelia(133) 2. Nisa Nur R(131) 3. Fillah A F(134)
Dosen : DR. Sigit Sardjono, M.Ec
FEB Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Desember 2022
130. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar
oligopoli, yaitu keadaan dimana hanya sedikit penjual sehingga tindakan
produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli
adalah pasar yag terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual
dapat mempengaruhi harga pasar
132. DEMAND OLIGOPOLI
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri dimana wilayah
pasar suatu perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa bensin.
Dalam industri ini hanya ada sedikit sekali penjual yang bersaing dalam
suatu wilayah geografis yang kecil. Oleh karena jumlah penjual yang
sedikit kecil inilah, maka saling pengaruh antara mereka bisa dimasukkan
dalam masalah penentuan harga/output dari oligopoli.
133. MACAM-MACAM PASAR
OLIGOPOLI
1. Model cournot
Model cournot adalah model pasar duopoli (dua penjual), model
ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua perusahaan adalah
sama dan bersifat subtitusi sempurna serta struktur ongkos produksi per
unit sama. Jika salah satu perusahaan pasif dan yang lainnya bereaksi
maka kurva reaksi dapat digambar dengan mudah. Jika perusahaan
pertama memproduksi setengah maka perusahaan kedua akan
memproduksi seperempat. Jika perusahaan pertama memproduksi 1,
maka perusahaan kedua akan memproduksi 0. Jika perusahaan pertama
memproduksi 0 maka perusahaan kedua akan memaksimumkan laba
dengan memproduksi setengah.
134.
135. Model cournot ditinjaui dari kurva reaksi seperti yang ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.
136. MACAM-MACAM PASAR
OLIGOPOLI
2. Model Bertrand
Model bertrand dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh J.Bertrand
yang menyatakan bahwa masing-masing perusahaan dalam pasar duopoli
memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan
tingkat harga jualnya apapun yang ditentukan perusahaan. masing-masing
perusahaan dihadapkan pada kurva permintaan pasar yang sama dan
berusaha memaksimalkan keuntungannya dengan asumsi bahwa harga
yang ditetapkan oleh pesaingnya tetap.
137. Namun, model inipun tidak lepas dari kritik seperti halnya model
cournut yaitu:
a. Anggapan dalam model bertrand mengenai perilaku produsen
yang tidak pernah menggunakan pengalamannya untuk
mengantisipasi pesaingnya tidaklah realistis
b. Masing-masing perusahaan dapat memaksimumkan
keuntungannya,tetapi tidak untuk pasar
c. Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar mengarah pada
tingkat harga persaingan pasar, tetapi bersifat tertutup dan tidak
dimungkinkan perusahaan atau pesaing baru untuk masuk/keluar
pasar
138. MACAM-MACAM PASAR
OLIGOPOLI
3. Model Chamberlin
Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasr terjadi
apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini merupakan
kesepakatan bersama dari beberapa perusahaan yang ada di pasar untuk
memaksimumkan keuntungnya. Chamberlin berpendapat bahwa apabila
masing-masing perusahaan tidak menyadari akan ketergantungan mereka,
maka pasar akan mencapai keseimbangan courtnot jika masing-masing
perusahaan menganggap bahwa pesaingnya akan mempertahankan
tingkat outputnya.
139. MACAM-MACAM PASAR
OLIGOPOLI
4. Model kurva permintaan patah
P. Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939.
Ada tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaah kurva permintaan
yang patah, yaitu:
a. Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa
deferensi produk.
b. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan lainnya
dalam industri akan mengikuti menandingi penurun harga tersebut.
c. Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan lain tidak
akan mengikutinya
140.
141. Dalam gambar tersebut terlihat bahwa kurva permintaan yang dihadapi
oleh oligopolis patah. Kurva tersebut patah pada tingkat harga PE, yang
merupakan harga equilibrium awal. Jika perusahaan oligopolis
menurunkan harga jualnya, maka perusahaan pesaing akan menandingi
kebijakan tersebut dengan menurunkan harga juga. Akibatnya,
permintaan yng ada dipasar naik, tapi tidak sebanyak apabila perusahaan
lain tidak menurunkan harga.
142. MACAM-MACAM PASAR
OLIGOPOLI
5. Model Stackelberg
Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Heinrich Von Stackelberg
pada tahun 1952, yang merupakan pengembang dari model Cournot.
Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar
oligopoli cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan pesaing
mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya perusahaan yang
digambarkan oleh model cournot. Adanya pengakuan ini berarti bahwa
perusahaa duopolis yang kuat dapat menentukan kurva reaksi dari
perusahaan pesaing dan bergabung dengan fungsi keuntungannya.
143.
144. Pada gambar tersebut terlihat bentuk kurva isoprofit dan kurva reaksi
yang dimiliki oleh masing-masing duopolis. Apabila perusahaan A yang
kuat menduga bahwa perusahaan pesaingnya akan bereaksi atas kurva
reaksinya Dngan demikian, Perusahaan akan menentukan tingkat outPut
yaitu dititik a(Qa) yang dapat memaksimukan keuntungannya.
145. PENENTUAN HARGA DAN
OUTPUT DALAM
Perusahaan A mula-mula menghasilkan output sebesar Q1 unit dan
menjualnya dengan harga P1 kurva permintaan D1 yang berlaku disini,
dengan mengasumsikan harga-harga yang ditetapkan oleh perusahaan-
perusahaan lain tidak berubah. Dengan asumsi tersebut, penurunan harga
dari P1 menjadi P2 akan meningkatkan permintaan menjadi Q2. Sekarang
anggap bahwa hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang beroperasi di
pasar dan masing-masing mempunyai pangsa pasar yang cukup besar
terhadap penjualan total.
146.
147. KURVA PERMINTAAN
TERPATAH
a. Dalam pasar oligopoli apabila perusahaan menurunkan harga ke P1
maka permintaan akan bertambah ke C1 harga ke P1 maka
permintaan bertambah ke B
b. Sedangkan apabila perusahaan juga menurunkan harga ke P1 dan P2
perubahan permintaan akan ke titik B dan C
c. Menaikan harga ke P3 permintaan ada di titik A karena reaksi
perusahaan mengubah harga maka kurva permintaab menjdai D1ED2
148.
149. CIRI-CIRI OLIGOPOLI
Ciri-ciri pasar oligopoli
1. Menghasilkan barang standar misalnya perusahaan baja,aluminium,
sedangkan yang menghasilkan barang berbeda misalnya perusahaan
mobil,motor,dan truk.
2. Kekuatan menentukan harga kadang lemah kadang kuat,. Apabila
tanpa adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga sangat terbatas.
Suatu perusahaan menurunkan suatu harga, perusahaan lain akan
membalas menurukan yang lebih besar lagi sehingga keduanya akan
sama kehilangan pelanggan.
3. Promosi masih diperlukan. Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih
pembeli lama, terutama pada perusahaan yang menghasilkan barang yang
berbeda.
150. PENGARUH OLIGOPOLI
TERHADAP KESEJAHTERAAN
Pengaruh oligopoli terhadap kesejahteraan:
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati oleh para
produsen oligopoli dalam jangka panjang.
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak
beroperasi pada AC yang minimal
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh.
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang ada inflasi yang dapat
merugikan masyarakar makro.