SlideShare a Scribd company logo
1 of 195
Pengantar Ekonomi Mikro
Dr. Sigit Sardjono, M. Ec.
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AYU DWI JAYANTI PUTRI NABILAH MUTIARA. F. W
anggota kelompok 3 :
1 222300022 1 222300023 1 222300025
DAFTAR ISI
01
TEORI PERMINTAAN,
PENAWARAN DAN HARGA
PASAR
05
03
04
02
06
PENENTUAN HARGA
DALAM PASAR
PERSAINGAN SEMPURNA
TEORI BIAYA
PRODUKSI
PERILAKU KONSUMEN
PERILAKU PRODUSEN
TEORI ELASTISITAS
07
PENENTUAN HARGA PADA
PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
09
08
MENENTUKAN HARGA PADA
PASAR OLIGOPOLI
PENENTUAN HARGA
PADA PASAR MONOPOLI
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
BAB 1
NAMA KELOMPOK 3 :
* AYU DWI J.
(1222300022)
* PUTRI NABILAH
(1222300023)
*MUTIARA F. W.
(1222300025)
DAFTAR ISI :
C1.1 SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI
1.2 MAHZAB-MAHZAB DALAM EKONOMI
1.3 PENGERTIAN ILMU EKONOMI
1.4 KELANGKAAN DAN PROBLEM EKONOMI
1.5 KEGIATAN EKONOMI
1.6 PENGGUNAAN ASUMSI, RUANG LINGKUP, UNSUR PENTING, DAN ALAT
ANALISIS TEORI EKONOMI
1.7 EKONOMI MIKRO DALAM KERANGKA ILMU EKONOMI
Secara harfiah, kata "ekonomi" berasal dari kata Yunani, oikos,
yang berarti "keluarga, rumah tangga", dan nomos yang berarti
“Peraturan, aturan, hukum". Maka ekonomi dapat diartikan
sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga".
Ilmu ekonomi mengalami perubahan besar dalam ide, konsep,
dan metodenya walaupun menurut pendapat kritikus, terkadang
perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga
tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
1.1
SEJARAH SINGKAT
PERKEMBANGAN ILMU
EKONOMI
• Mazhab Merkantilis
Mazhab yang muncul pada kejayaan Laissez-Faire, merkantilisme
merupakan babak panjang pertalian sederhana dalam sejarah
pemikiran ekonomi Eropa dan kebijaksanaan okonomi nasional,
yang membentang sekitar tahun 1500-1800.
• Mazhab Fisiokrat
Pertama kali muncul di prancis menjelang berakhirnya zaman
merkantilis. Fisiokrat memiliki arti supremasi alam. Tokoh mazhab
ini adalah Francois Quesnay yang merupaka dokter dan juga ahli
ekonomi
1.2
MAZHAB-MAZHAB DALAM
EKONOMI
Mazhab Neoklasik
Mahzab yang merujuk pada versi terbaru dari ekonomi klasik
yang dimunculkan pada abad ke-19 oleh Alfred Marshal dan
Leon walras.
Mazhab Keynesian
Mahzab yang dipimpin oleh seorang ekonomi agrerat, yaitu John
Maynard Keyness
Mazhab Chicago
Mazhab yang memiliki aliran kontraevolusi neoklasik yang
menentang institusionalisme dalam metodologi ilmu ekonomi,
makro ekonomi ala keyney
1.2
MAZHAB-MAZHAB DALAM
EKONOMI
1.3 PENGERTIAN
ILMU EKONOMI
Ekonomi merupakan suatu ilmu yang membicarakan tentang
bagaimana usaha manusia untuk mencapai kemakmuran. Oleh
karena itu, tidak asing lagi bahwa ilmu ekonomi sering
disebut.
Kelangkaan adalah dasar masalah inti ekonomi di mana alokasi
sarana yang terbatas untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
yang tidak terbatas. Kelangkaan adalah suatu kondisi di mana
manusia tidak mempunyai cukup sumber daya untuk
memuaskan kebutuhannya.
1.4
KELANGKAAN DAN PROBLEM EKONOMI
Kegiatan Ekonomi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan
oleh manuia untuk memenuhi keutuhan hidupnya.
Beberapa contoh dari kegiatan ekonomi adalah
Kebutuhan manusia, Sumber pemuas, dan juga Teknik
produksi. 1.5
KEGIATAN EKONOMI
- Asumsi Rasionalitas
Berlaku untuk semua teori ekonomi
- Asumsi Ceteris Paribus
Memiliki penyebutan other things being equal atau hal-hal lain
tak berubah
- Asumsi Penyederhanaan
Menjadikan permasalahan lebih mudah dipahami dan di analisis
1.6
PENGGUNAAN ASUMSI,
RUANG LINGKUP, UNSUR
PENTING, DAN ALAT
ANALISIS TEORI EKONOMI
1.6
PENGGUNAAN ASUMSI, RUANG
LINGKUP, UNSUR PENTING, DAN ALAT
ANALISIS TEORI EKONOMI
Adapun unsur penting dalam teori ekonomi mikro adalah
Definisi, Pemisalan (Asumsi), Hipotesis, Membuat Ramalan
Selain itu kita juga harus melakukan pendekatan ilmiah dalam
menjelaskan Teori Ekonomi yang terdiri dari 4 cara yaitu :
Pengamatan, Analisis Ekonomi, Analisis Statistik, dan yang
terakhir yaitu Eksperimen
1.7
EKONOMI MIKRO DALAM KERANGKA
ILMU EKONOMI
Ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari kegiatan ekonomi
dari produsen dan konsumen dalam penentuan kuantitas,
kualitas, dan harga barang atau jasa di pasar. Pelaku ekonomi
dalam ekonomi mikro meliputi individu atau perseorangan dan
perusahaan.
SAATNYA DISKUSI !!
1. Jelaskan secara singkat perkembangan ekonomi di dunia
2. apakah yang dimaksud ilmu ekonomi mikro?
3. sebutkan dan jelaskan mazhab dalam ekonomi
4.sebutkan dan jelaskan problem dalam perekonomian
5.sebutkan dan jelaskan asumsi yang mendasari teori ekonomi mikro
TERIMA KASIH ~
Bab ii
teori permintaan,
penawaran, dan harga
pasar
NAMA KELOMPOK 3 :
- AYU DWI J (1222300022)
- PUTRI NABILAH (1222300023)
- MUTIARA F. W (1222300025)
Daftar isi
2.1 Harga Suatu Barang dan Jasa
2.2 Teori Permintaan
2.3 Teori Penawaran
2.4 Penentuan Harga Pasar
2.5 Aplikasi Praktis Keseimbangan Pasar
Harga suatu barang dan jasa
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu.
Barang dan jasa mempunyai harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan
guna.
Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu pihak yang memiliki dan
bersedia untuk menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk
memintanya. Harga merupakan faktor penting dalam perekonomian. Dalam
Bahasa teori ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi antara permintaan
dan penawaran.
Teori permintaan
Permintaan akan timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai barang dan jasa
yang akan timbul karena barang dan jasa tersebut memiliki nilai. Permintaan adalah
salah satu unsur penting penentu harga, namun keinginan bukanlah suatu unsur yang
akan menentukan harga.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan adalah
• Pendapatan konsumen
• Harga barang terkait subtitusi dan komplementer
• Selera dan preferensi konsumen
• Perubahan faktor lain, misalnya perubahan pengharapan harga
Teori penawaran
Penawaran memiliki istilah dalam teori ekonomi yaitu berbagai jumlah barang
yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. Juga dapat
diartikan dengan “berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual di
pasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan asumsikeadaan lain
dianggap tetap tak berubah”.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penawaran
- Berubahnya harga input variable - Harga komoditas lain
- Perubahan teknologi - Pajak dan subsidi
- Perubahan iklim - dll.
Penentuan harga pasar
Harga pasar terjadi karena adanya interkasi permintaan dan
penawaran. Konsumen bersedia membeli sesuatu barang dalam
jumlah tertentu, sedangkan produsen bersedia melepaskan
jumlah produk yang dihasilkan pada tingkat harga yg telah
disepakati antara konsumen dan produsen.
Peningkatan harga dapat terjadi karena permintaan melebihi
barang yang ditawarkan, sebaliknya jika penawaran melebihi
jumlah yang diminta maka harga akan menurun.
Aplikasi praktis keseimbangan pasar
• Kebijakan ceiling price
Kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi
konsumen agar mendapat harga wajar.
• Kebijakan floor price
Kebijakan pemerintah untuk menetapkan harga diatas harga pasar.
• Cobweb teori-teori sarang laba-laba
Berubahnya harga dan kuantitas untuk berbagai barang secara siklis
dalam jangka panjang.
• Surplus produsen dan konsumen
Ukuran keuntungan yang diperoleh produsen karena mereka
beroperasi pada suatu pasar komoditi.
Aplikasi praktis keseimbangan pasar
• Pengalihan beban pajak (shifting tax)
Apabila produsen mendapat pajak sebesar E2E3 atau
P1P2 maka mereka akan melimpahkan pajak tersebut ke
konsumen, jika pajak dapat dilimpahkan pada konsumen
maka harga barang tersebut meningkat menjadi sebesar
OP4.
• Kasus penetapan harga barang bebas dan barang potensial
– Barang bebas
Barang yang jumlahnya melimpah sehingga tidak memiliki harga, namun
bukan barang yang tidak memiliki peluang untuk bertransaksi di pasar.
– Barang potensial
Barang yang memiliki potensi untuk dijual dengan harga tinggi namun
karena kurangnya minat maka barang tersebut menjadi barang ekonomis
SAATNYA DISKUSI !!
1. Jelaskan pengertian Permintaan dan Bunyi Hukum Permintaan?
2. Jelaskan pengertian dan Bunyi Hukum Penawaran?
3.Jelaskan Mengapa kurva permintaan digambarkan dengan lereng yang
negatif?
4.Jelaskan Mengapa kurva penawaran digambarkan dengan lereng positif?
5.Seutkan Faktor yang menyebabkan terjadinya peruahan penawaran?
TERIMA
KASIH
TEORI
ELASTISITAS
START
INTRODUCTION
AYU DWI JAYANTI
01
PUTRI NABILAH
02
MUTIARA F. W.
03
1222300022 1222300023 1222300025
Elastisitas Silang
Elastisitas Penawaran
Overview
Elastisitas Permintaan Elastisitas Pendapatan
(income elasticity)
Pengertian
Mengukur respons atau reaksi dalam teori ekonomi disebut dengan elastisitas.
Tingkat elastisitas adalah tingkat terpengaruhnya jumlah barang diminta
maupun ditawarkan. jika jumlah yang ditawarkan atau diminta relatif besar
tingkat terpengaruhnya karena ada perubahan harga maka permintaan dan
penawaran ini dikatakan penawaran elastik, jika terjadi sebaliknya maka itu
dinamakan inelastis
PENGERTIAN
ELASTISITAS
PERMINTAAN
koefisien
elastisitas = 1
koefisien
elastisitas < 1
inelastis
koefisien
elastisitas > 1
elastis
koefisien tak
terhingga
perfect
elastic
koefisien
elastisitas = 0
perfect
inelastic
unitary
elastic
Mengukur respons perubahan
jumlah barang yang diminta
karena adanya perubahan harga.
• Art Elasticity
ELASTISITAS
PERMINTAAN
pendekatan ini menghitung
tingkat elastisitas dengan waktu
titik yang terdapat pada kurva
permintaan atau penawaran
2. Point Elasticity
ELASTISITAS
PERMINTAAN
Menghitung Tingkat Elastisitas dengan Mempergunakan Pendekatan
Persamaan Fungsi
Macam cara Menghitung
Tingkat Elastisitas
0
1 Dengan Mengamati Hubungan Elastisitas dengan Total Revenue
(total penerimaan)
02
Mengamati Arah Perubahan Harga dan Total Revenue
Macam cara Menghitung
Tingkat Elastisitas
03
Dengan Melihat Kurva Permintaan (AR)
dengan MR
04
Melihat Kecondongan Kurva
Permintaan
Macam cara Menghitung
Tingkat Elastisitas
05
• D1 : perfect inelastis
• D2 : perfect elastis
• D3 : elastis
• D4 : unitary elastis
• D5 : inelastis
Dari kelima bentuk elastisitas diatas, Bentuk
elastisitas yang ekstrim ada 2, yaitu :
Elastisitas Sempurna Inelastis Sempurna
Elastisitas silang merupakan elastisitas permintaan yang
saling mengukur sampai seberapa jauh berbagai barang
berhubungan satu sama ain.
Elastisitas Silang
Harga X Jumlah X Harga Y Jumlah Y Barang X dan Y
Turun Naik Tetap Naik Komplementer
Turun Naik Tetap Turun Subtitusi
Naik Turun Tetap Naik Subtitusi
Naik Turun Tetap Turun Komplementer
Hubungan
Elastisitas Silang
1. Elastisitas Silang
Barang Subtitusi
2. Elastisitas Silang
Barang Komplementar
No Elastisitas Silang Sifat Hubungan Jika Py naik Jika Py turun
1. Exy > 0 Subtitutes Qx Naik Qx Turun
2. Exy = 0 Tidak ada hubungan Qx Tetap Qx Tetap
3. Exy < 0 Komplemen Qx Turun Qx Naik
Hubungan
Es∞ : perfect elastis
Es >1 : elastis
Es <1 : inelastis
Es = 1 : unitary elastis
Es = 0 : perfect inelastis
Elastisitas
Penawaran
1.Melihat Besarnya
Koef Elastisitasnya
Konsepnya persis dengan
permintaan. Rumus untuk
pengukuran koef juga sama :
S1 = perfect inelastis
S2 = inelastis
S3 = unitary elastis
S4 = elastis
S5 = perfect elastis
Elastisitas
Penawaran
2. Melihat Kecondongan
kurva permintaan
merupakan elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan
dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan
perubahan pendapatan.
Elastisitas
Pendapatan
*barang yang dibeli dalam jumlah lebih banyak jika
pendapatan konsumen bertambah
Kenaikan Income Menyebabkan Perubahan
Permintaan pada Barang :
Lux
*barang yang dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau
dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah
Inferior
No Elastisitas
Income
Jenis Produk Jika income
naik
Jika income
Turun
1. Ei > 1 Luxuries Qx Naik
% lebih besar
Qx Turun
% lebih besar
2. Ei > 0 Kebutuhan Pokok Qx Naik
% lebih kecil
Qx Turun
% lebih kecil
3. Ei = Negatif Inferior Qx Turun Qx Naik
Hubungan
SAATNYA DISKUSI !!
1.Jelaskan pengertian Elastisitas?
2.Jelaskan apa yang dimaksud Elastis Sempurna?
3.Sebut dan Jelaskan Faktor yang mmpengaruhi tingkat elastisitas?
4.Jelaskan apa yang dimaksud Elastisitas penawaran?
5.Jelaskan apa yang dimaksud Elastisitas Pendapatan ( income elasticity)?
THANK YOU
SO MUCH
PERILAKU
KONSUMEN
NAMA KELOMPOK 3 :
MUTIARA F. W.(1222300025)
PUTRI NABILAH (1222300023)
AYU DWI J.(1222300022)
KONSEP YANG
BERKAITAN
Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dari
barang yang diminta. Manfaat ini lah yang dikenal dengan istilah
utility atau nilai guna. Permintaan dapat menggambarkan manfaat
akan barang tersebut merupakan derifikasi (penurunan) dan
manfaat yang berasal dari barang tersebut.
b.
NILAI BARANG
Kebutuhan manusia terbagi
menjadi 2 yaitu Pokok &
Sekunder. Untuk memenuhi
kebutuhan ini diperlukan
barang dan jasa. Sedangkan
kemapuan barang dan jasa
dalam memenuhi kebutuhan
manusia disebut NILAI
NILAI PENGGUNAAN OBJEKTIF
NILAI PENGGUNAAN SUBJEKTIF
arti atau istilah yang diberikan oleh
seseorang kepada suatu barang yang
tertentu untuk memuaskan
kebutuhannya
kesanggupan suatu barang dan jasa
untuk memenuhi keperluan manusia.
Contoh : beras(nasi)
01 - BRANDING
• OBJEKTIF
• SUBJEKTIF
Barang dan jasa selain memiliki nilai kegunaan untuk pemenuhan
kebutuhan, juga mempunyai nilai pertukaran yaitu kemampuan barang dan
jasa tersebut untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lainnya. nilai
pertukaran dibagi menjadi 2, yaitu:
Kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk
ditukarkan dengan barang atau jasa lain.
arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu
barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan
barang tersebut terhadap dirinya.
II
I
Tiap Manusia akan berusaha
memenuhi berbagai kebutuhannya
supaya semua kebutuhannya dapat
dipuaskan dengan seimbang.
PEMENUHAN KEPUASAN
Dikarenakan kebutuhan manusia tak terbatas, sehingga dibutuhkan
keseimbangan antara kebutuhan dan alat pemuasnya untuk mendekati
keseimbangan. Salah satu pendapat yang membahas kebutuhan dan
pemuasnya adalah Gossen yang dikenal dengan Hukum Gossen.
HUKUM GOSSEN II
Jika pemuasan kebutuhan dijalankan
terus-menerus, maka kenikmatannya
akan terus menerus berkurang, hingga
datang kejenuhan
HUKUM GOSSEN I
PENDEKATAN TRADISIONAL
UNTUK MENGUNGKAPKAN
PERILAKU KONSUMEN
4.2
Secara tradisional, perilaku konsumen daapt dijelaskan dengan menggunakan
konsep utilitas. Menurut pendekatan ini setiap barang mempunyai daya guna
atau utilitas karena barang tersebut memiliki kemampuan untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen (pengguna barang).
Atas dasar anggapan dapat diukurnya daya guna barang, pendekatan
tradisional merumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan
barang yang dikonsumsikan melalui suatu fungsi.
U = f (X1; X2; ...... Xn)
U = jumlah daya guna
X2 = jumlah barang tertentu yang dikonsumsi
Jumlah daya guna yang diperoleh akan
naik akibat dari kegitan tersebut.
cardinal utility
PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
TRADISIONAL
MODERN
ordinal utility
Pendekatan Marginal utility &
total utility
Besarnya daya guna yang
diterima atau dialami konsumen
dari tindakan konsumsi barang
dapat diukur
Pendekatan Indifference curve
teori ini muncul akibat adanya
kelemahan pada teori cardinal
utility
CARDINAL
APPROACH
Didalam teori ini, kita tidak perlu mengetahui secara absolut mengenai besar daya guna bagi seorang
konsumen. Cukup dengan mempelajari perilaku seseorang terhadap barang yang dikonsumsi berdasarkan
besar daya guna yang diterimanya. Pendekatn ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan konsumen
bisa diukur, guna dapat dibedakan antara guna total dan guna batas.
4.3
4.3.1
KONSEP
GUNA
BATAS (MU)
& GUNA
TOTAL (TU)
1. Guna Batas (Marginal Utility)
Sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki
oleh orang tersebut. Menurut Hukum Gossen, semakin banyak jumlah
barang yang sejenis dimiliki seseorang maka sumbangan kepuasan dari
barang tersebut akan semakin kecil. Kepuasan maksimum akan diraih
apabila barang terakhir yang dimilikinya tidak memberikan tambahan
kepuasanlagi.
2. Guna Total (Total Utility)
Tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengkonsumsi berbagai
jumlah barang. Guna total ini akan semakinbesar jika barangyang
dikonsumsi semakin banyak sampai pada tingkat tertentu dimana guna
total akan mencapai titik maksimum, maka kepuasan konsumen tidak
akan bertambah lagi dan total gunanya akan menurun walaupun
konsumen terus menambah barang tersebut.
TOTAL UTILITY (TU)
JUMLAH KARUNG (Q) MARGIN UTILITY (MU)
TABEL TOTAL UTILITY & MARGIN UTILITY
1
2
3
4
5
6
10
30 (10+20)
60 (30+30)
60 (60+0)
50 (60-10)
30 (50-20)
-
20
30
0
-10
-20
1
ASUMSI
DALAM
TEORI
CARDINAL
UTILITY SESEORANG DAPAT DIUKUR
DENGAN UANG
4.3.
2
Daya guna diukur dalam satuan util. Namun, satuan util
merupakan satuan yang tidak jelas. Daya guna
mengandung pengertian subjektif sehingga sukar untuk
mengukur util. Oleh karena itu, diperlukan asumsi lain
bahwa utility dapat diukur dalam satuan uang.
Karena daya guna merupakan konsep yang bersifat ojektif,
asumsi ini diartikan sebagai jumlah uang yang bersedia
dibayar konsumen untuk mendapatkan satuan barang
lainnya. Dengan demikian ukuran uang dapat digunakan
untuk membahas perilaku konsumen.
2
ASUMSI
DALAM
TEORI
CARDINAL
BERLAKUNYA HUKUM GOSSEN (LAW OF
DIMINISHING MARGINAL UTILITY)
Fenomena ini berkaitan dalam teori nilai guna yang dikenal
dengan Hukum Diminishing of Marginal Utility, yaitu
pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan
satu unit barang yang dikonsumsi. Dalam arti semakin
banyak barang yang dikonsumsikan
Makin besar pula jumlah daya guna total yang diperoleh
karena mengkonsumsikan satu kesatuan barang makin
lama makin rendah. Jumlah pertambahannya dapat
menjadi nol dan bila penambahan konsumsinya diteruskan
jumlahnya dapat menjadi negatif
4.3.
2
2
ASUMSI
DALAM
TEORI
CARDINAL
BERLAKUNYA HUKUM GOSSEN (LAW OF
DIMINISHING MARGINAL UTILITY)
Fenomena ini berkaitan dalam teori nilai guna yang dikenal
dengan Hukum Diminishing of Marginal Utility, yaitu
pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan
satu unit barang yang dikonsumsi. Dalam arti semakin
banyak barang yang dikonsumsikan
Makin besar pula jumlah daya guna total yang diperoleh
karena mengkonsumsikan satu kesatuan barang makin
lama makin rendah. Jumlah pertambahannya dapat
menjadi nol dan bila penambahan konsumsinya diteruskan
jumlahnya dapat menjadi negatif
4.3.
2
X
1
X
2
X
3
X
4
25
20
15
10
5
0
KURVA DAYA
GUNA
sumbu absis = X skala
kuantitas barang X.
Sumbu ordinat = skala untuk
daya guna
Kurva U (x) = hubungan antara
besarnya daya guna
2
ASUMSI
DALAM
TEORI
CARDINAL
KONSUMEN BERSIFAT RASIONAL
Dikarenakan banyak konsumen bersifat raisonal, sehingga
perilakunya harus dapat dipahami melalui logika umum
Perbedaanantara kepuasan total dan kepuasan marjinal
adalah semakin kecil charging utility yang diperoleh maka
4.3.
2
KRITIK PADA PENDEKATAN
CARDINAL
Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barangtergantung dari subjek
yang memberikan penilaian. Jadi suatu barang baru mempunyai arti bagi seseorang
konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya guna baginya. Besarnya daya guna
tergantung dan konsumen bersangkutan. Dalam contoh yang diberikan, raket bulutangkis
memiliki nilai yang berbeda bagi Taufik Hidayat dan seseorang dengan cacat fisik. Bagi
Taufik, raket tersebut memiliki nilai tinggi karena membantu dia mencapai prestasi
tertinggi dalam olahraga bulutangkis. Akan tetapi bagi penderita cacat fisik memberikan
utilitas yang rendah. Sehingga bila diukur misalnya daya guna raket bagi taufik sebesar
100 util, sedangkan bagi penderita cacat fisik sebesar 10 atau 20 util.
4.3.
3
• ASUMSI UTILITY BISA DIUKUR
ADALAH PEMIKIRAN YANG KELIRU
Bagi Taufik Hidayat maupun penderita cacat tersebut
sebenarnya mempunyai persoalan pokok yang sama,
yaitu bagaimana cara kekayaan atau pendapatan sebaik-
baiknya. Jadi dapat dimengerti bila Taufik Hidayat
mempunyai intensitas permintaan terhadap raket jauh
lebih besar daripada penderita cacat tadi karena dengan
uang yang sama Taufik Hidayat akan memperoleh daya
guna yang lebih tinggi daripada yang diperoleh penderita
cacat bila uang tersebut dikonsumsikan pada raket.
Meskipun demikian, ilmu ekonomi tidak membutakan diri
atas kesulitan ilmu psikologi dalam pengukuran daya
guna yang memang bersifat subjektif itu.
Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin
memberikan kepuasan yang lebih besar. Dapat terjadi
kemungkinan bahwa makin kaya seseorang makin besar
kesediaannya untuk memperoleh satu satuan daya guna
yang sama. Untuk menghindar kemungkinan tersebut
diperlukan asumsi ini.
2. MARGINAL UTILITY DARI UANG
TIDAKLAH KONSTAN
Atau
(TUx=1) - (TUx) = MUx
TUT2 (Sesudah tambahan) -TU1 (Sebelum ada penambahan) = MUx
Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit
barang lagi yang dikonsumsi.Untuk mencari Marginal Utility ini digunakan perhitungan
sebagai berikut :
4.3.
4 MAKSIMALISASI GUNA
Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan
selanjutnya jika total utility menurun karena pertambahan unit
barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif .
Bagi konsumen yang rasional akan selalu berusaha
memaksimalkan guna barang dan jasa yang didapat dari
pengeluaran pendapatannya. Jika mereka hanya menghadapi
satu jenis barang saja maka persoalannya tidaklah begitu sulit.
Barang X
Harga $ 1,-per unit
Jumlah Unit MU
1 40
2 35
3 30
4 24
5 21
6 18
Barang Y
Harga $ 1,-per unit
Jumlah Unit MU
1 35
2 30
3 28
4 25
5 22
6 20
Tabel 4.2 MU barang X dan Y
KERERANGAN :
BERDASARKAN TABEL DISAMPING MAKA
KONSUMEN AKAN MEMBELAJAKAN BARANG X
KARENA BARANG DENGAN KOMPOSISI
SEBAGAI BERIKUT :
• Dolar pertama dari pendapatannya akan
dibelanjakan barang X karena barang X
memberikan MU X > MU Y.
• Dolar kedua akan dibelanjakan barang X
karena barang MU X masih lebih besar dari
MU Y.
• Dolar ketiga akan dibelajakan pada barang
karena pada waktu itu MU X > MU Y.
• Baru pada $ yang kelima dan keenam
konsumen lebih suka membelanjakan barang Y
karena MU Y masih lebih besar dari MU X.
Kesimpulan dari uraian di atas dengan penghasilan 10
dolar tersebut maka konsumen akan membelanjakan
pendapatannya itu dengan 4 unit barang x dan 6 unit
barang Y karena komposisi inilah yang memberikan guna
tertinggi bagi konsumen tersebut.
Adapun contoh konsumen menghadapi 2 jenis barang
yang marginal utility-nya berbeda tetapi harga per
unitnya sama. Bagaimana apabila konsumen
menghadapi dua jenis barang yang marginal utility-nya
berbeda dan harganya pun berbeda? Misalkan
konsumen memerlukan barang X dan Y, harga barang
X$ 1, per unit dan barang Y $2 per unit sedangkan
guna batas kedua barang tersebut :
• OBJEKTIF
Jika konsumen memiliki uang $14. Kombinasi barang X dan Y yang mana
yang akan dipilih olek konsumen agar utility nya maksimal. Dan untuk
memecahkan kasus seperti ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
Rumus diatas memiliki syarat utama yang harus dipenuhi. Dengan
rumus ini dapat diketahui komposisi yang memberikan guna yang
maksimal bagi konsumen. Kelemahan dari rumus ini ialah tidak
diperhatikanya berapa besar pendapatan kosumen.
X . PY + Y . PY = . . . . . . / (Pendapatan)
2
CARA
MEMPERGUNA
KAN
PERSAMAAN
FUNGSI
Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut
yang dapat memenuhi formula (1) kemudian diuji apakah
juga memenuhi formula, dan (2) jika salah satu tidak
terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain. Harga
barang X dan Y mempunyai perbandingan 1:2 karena
harga barang X sebesar $ 1 dan harga barang Y sebesar
$ 2. Jika mengacu pada rumus (formula) 1, jika besarnya
MUy 2 kali MUX, yang artinya setiap $ 1 yang
dikeluarkan konsumen untuk membeli barang y
mempunyai manfaat dua kali dari manfaat barang X.
4.3.
5
Dari Tabel 4.3 yang memenuhi syarat pertama ada 4
kombinasi, yaitu :
• Kombinasi I : 4 barang X dan 1 barang Y
• KOmbinasi II : 6 barang X dan 2 barang Y
• Kombinasi III : 7 barang X dan 4 barang Y
• Kombinasi IV : 8 barang X dan 5 barang Y
kita lihat dari keempat kombinasi di atas yang memenuhi syarat kedua
adalah kombinasi 7 barang X dan 3 barang Y (7 x $ 1 + 3x $2 = $13).
Hal ini dikarenakan dengan jumlah uang yang dimiliki konsumen ($ 13)
mampu memberikan utility yang maksimal (MUx/Px MUy/Py) kombinasi
7 barang:
MUX/PX = MUY/PY
26/1 = 40/2 = 20 . . . . . . . . . (Telah memenuhi syarat 1)
X. Px = Y. Py = I (Income)
7 x $1 + 3 x $2 = 13 . . . . . . . (Memenuhi syarat ke 2)
(1) Syarat Pertama
(1) Syarat Kedua
2
PERUBAHAN
KOMBINASI
BARANG YANG
DIBELI
KONSUMEN
Dengan adanya kenaikan barang yang dibutuhkan dapat
mengubah Kombinasi barang yang dibeli. Hal ini
disebabkan oleh :
4.5.
6
• Adanya efek Subtitusi, yaitu dengan naiknya harga
salah satu barang konsumen secara otomatis akan
mengalihkan barang yang dibeli ke barang pengganti
dengan harga yang lebih murah.
2. Efek pendapatan ( Income ), dengan kenaikan harga
bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan
menyebabkan pendapatan rill konsumen tersebut
berkurang.
Contoh menurunnya fungsi
permintaan pada tabel Marginal
Utility
2
Misalkan harga barang X $ 2 dan harga barang Y S 1. Sedang jumlah uang yang
sdibelanjakan sebesar $ 12. Kombinasi barang X dan Y mana yang dipilih?
Syarat pertama terpenuhi (MUx/Px = MUy/Py) ada beberapa kombinasi,
Yaitu :
• Unit barang X dan 4 unit barang Y
• Unit barang X dan 5 unit barang Y
• Unit barang X dan 6 unit barang Y
• Unit barang X dan 7 unit barang Y
• Unit barang X dan 8 unit barang Y
dari 5 kombinasi diatas yang memenuhi syarat ke2
adalah kombinasi no 3, Karena :
X. Px + Py = $12
3. $2 + 6 . $1 = $12
sebelum terjadi perubahan harga barang X jumlah yang dibeli
adalah sebanyak 3 unit. Sedang yang lainnya tetap. Dengan
turunnya harga barang X jumlah dibeli bertambah menjadi 6 unit.
Fenomena ini menggambarkan hukum permintaan.
INDIFFERENCE CURVE
APPROACH
Ada 3 Kelemahan pada the Cadinalist Approach, yaitu
PROPERTI INDIFERENCE CURVE
4.4.
1.
• Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinalist mengkonsumsi komodl ini adalah
asumsi yang keliru/salah (doubtful). Pendekatan ini beranggapan jika kepuasan
konsumen terhadap komoditi. Sesungguhnya ukuran utulity yang digunakan tidak bersifat
objektif, tetapi ukuran kepuasan bersifat subjektif
2. Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak real karena
jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang aka berubah. Orang
memiliki income meningkat tersebut bisa membeli kombinas yang lebih banyak yang
semula tidak bisa dibeli.
3. Anggapan terjadinya diminshing marginal utility hanya bersifat psikolog saja.
Dalam hal ini mengonsumsi 4 barang/ jasa pada umumnya
lebih memuaskan daripada mengonsumsi 1 barang/jasa, tetapi
berapa nilai kepuasannya tidak dapat diketahui secara pasti.
Pada umumnya masyarakat tidak hanya mengonsumsi satu
barang, tetapi kombinasi barang. Misalkan saja masyarakat
mengonsumsi 2 barang, yaitu buah jeruk dan buah apel.
Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan sama atau
indifference curve , yaitu kurva yang menggambarkan tingkat
utility yang sama untuk berbagai kombinasi barang
• Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve :
a. Konsumen selalu bersifat rasional
b. Nilai guna dari uang bersifat kontastan
c. Utility dinyatakan secara ordinal
d. Berlaku hukum tambahan yang semakin lama semakin
berkurang
e. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa
komoditi
f. Consistency and transitity of choice
JAN
FEB
MAR
APR
MAY
OCT
Secara rasional, utilitas konsumen akan meningkat jika jumlah
komoditi yang dikonsumsi meningkat. Konsumen akan bertindak
secara rasional, yaitu dengan jumlah uang yang dimiliki ingin
mendapatkan utilitas yang maksimum. Lebih banyak lebih disukai dari
sedikit, hal ini juga menjadi alasan rasional. Jika konsumen dapat
menukarkan kombinasi barang X dan Y untuk satu utilitas yang sama,
maka dalam hal ini sebenarnya konsumen menukar nilai manfaat dari
barang X dan Y. Jika konsumen membeli barang karena mengharap
memperoleh manfaat atau nilai guna , tentu saja secara rasional
konsumen berharap memperoleh utilitas yang optimal.
Asumsi yang tidak kalah penting adalah menganggap bahwa
berlakuny constant marginal of money, yang artinya uang sekadar
sebagai alat pembayaran saja Uang tidak dapat memberikan
kepuasan . Dapat terjadi kemungkinan bahwa makin kaya seseorang
makin besar kesediaannya untuk memperoleh satu satuan daya guna
yang sama. Dalam pendekatan ini uang dianggap sebagai alat
pembayaran, bukan ke fungsi yang lain.
JAN
FEB
MAR
APR
MAY
OCT
Konsisten (prinsip transitivity), jika dikatakan kombinasi A lebih disukai
dari B dan B lebih disukai dari C maka A mestilah lebih disukai dari C.
Konsisten dengan dalil ini maka kurva indiferen tidak ada yang
berpotongan.
2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal
Rate of Subtitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen
menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia
mengurangi barangy dengan jumlah tertentu. Lihat gambar di bawah
ini AA”> BB” dan seterusnya.
OCT
Gambar 4.4 Kurva IC
OCT
Dari gambar diatas menunjukkan konsumen mengkonsumsi
kombinasi A, B, C, dan D akan memberikan utility yang sama. Hal ini
dikarenakan kombinasi tersebut terletak pada sati IC yang sama
• Belakunya hukum diminshing rate of
return, yaitu jika kita menambha jumlah
barang X, maka jumlah barang Y yang
ada akan dikurangi. Begitupun
sebaliknya.
• Cembung terhadap titik 0 atau origin
• Dua IC tidak akan saling b erpotongan
3. SIFAT-
SIFAT
INDIFFERENC
E CURVE
Kalau bergerak dari arah titik A menuju titik B berarti pada
awalnya konsumen lebih banyak mempunyai barang Y. Jika
konsumen ingin mendapatkan tambahan barang X maka
konsumen harus bersedia untuk melepas barang Y lebih besar
dari barang X yang diperlukan. Garis ini tidak mungkin
berbentuk garis lurus dari kiri ke kanan bawah atau berbentuk
cekung ke arah origin. Tingkat kesediaan konsumen untuk
melepaskan suatu barang tertentu guna mendapatkan
tambahan barang lain disebut Marginal Rate of Substitution .
4. Jika terjadi Kumpulan Kurva IC, KUrva IC semakin jauh dari
titik origin, Utilitasnya Semakin Besar
Keterangan gambar di bawah kombinasi X dan Y pada
indeference curve akan berubah dengan adanya penambahan
jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2 ini tidak akan
saling memotong karena kombinasi-kombinasi yang ada pada
IC yang berbeda.
Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu maka konsumen harus
mengatur komposisi barang sehingga manfaatnya optimal.
persamaan budget line:
BPX.(X) + Py. Y
Ket:
B = Anggaran
Px =Tingkat harga x
Py = Tingkat harga y
4.4.2 KENDALA ANGGARAN (BUDGET
CONSTRAINT)
Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu maka konsumen harus
mengatur komposisi barang sehingga manfaatnya optimal.
persamaan budget line:
BPX.(X) + Py. Y
Ket:
B = Anggaran
Px =Tingkat harga x
Py = Tingkat harga y
4.4.2 KENDALA ANGGARAN (BUDGET
CONSTRAINT)
Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialah Kombinasi yang terletak
bagi konsumen antara curve indifference dengan kirva anggaran (budget line).
Gambar kurva kombinasi yang memberikan kepuasan optimal:
4.4.3 KESEIMBANGAN KONSUMEN
Keseimbangan Konsumen yang optimal
Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uang tertentu mengonsumsi kombinasi
barang yang optimal.
Slope BL = Slope lC
Slope IC = MRS=MUy/MUx
slope BL = Py/px
Py/Px=MUy/MUx
MUy/Py=MUx/Px
Ada 3 faktor
1.Berubahnya
salah satu dari
harga barang
2.Berubahnya
pendapatan
konsumen
:Jika harga barang X dan Y tidak berubah kombinasi yang
dikehendaki/dibeli konsumen adalah E1.Meningkatnya
pendapatan konsumen menyebabkan preference konsumen
terhadap barang X dan Y berubah,tidak lagi terletak pada titik
E1 tetapi berubah pada titik E2
jika harga barang X dan Y tidak berubah kombinasi yang dikehendakidibeli
Konsumen adalah E1.Meningkatnya pendapatan konsumen menyebabkan
preference konsumen terhadap barang X dan Y berubah tidak lagi terletak
pada E1 tetapi berubah menjadi E2
3.Perubahan harga
pada Barang normal
dan Inferior
2
3. Perubahan harga pada barang Normal dan inferior
a.Perubahan harga pada barang normal
Jika terjadi perubahan harga,misalkan barang X lebih murah maka
konsumen akan membeli barang X dalam jumlah banyak,Bisa juga
dikatakan karena harga barang X murah makan konsumen
mensubtitusikan dan mengurangi barang Y.
b.Perubahan harga pada barang Inferior
semakin murahnya barang X menghasilkan efek
pendapatan yang negatif yaitu jumlah barang X yang
diminta berkirang
4.4.5 Derivasi Kurva permintaan dari Kurva PCC
Sesuai dengan hukum pasarnya maka perubahan
harga akan mengubah jumlah yang diminta.Jika
dimisalkan barang X mengalami penurunan sedangkan
barang Y tetapmaka BL akan berubah dari BL1 ke BL2
4.4.6 Penggambaran Kurva Engel dari Kurva ICC
Jika terjadi perubahan tingkat pendapatan maka
permintaanbakan bergeser ke kiri atau ke
kanan(the demand curve) tergantungbapakah
tingkat pendapatan naik atau turun.
4.4.7 Bentuk indefference curve
bentuk indifference curve adalah nonlinier turun
dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung
terhadap titik nol
4.4.8 Kritik dan aplikasi
Pendekatan indifference
curve
1.Kritik
2.Aplikasj menghitung utilitas
konsumen dengan fungsi
Kritik terhadap pendekatan
indifference curve
SAATNYA DISKUSI !!
1.Jelaskan apa pengertian Cardinal approach dan ordinal approach?
2.Jelaskan Perbedaan Hukum Gossn l dan ll?
3. Mengapa Teori numerik (cardinal approach) yang digunakan dalam
Pendekatan perilaku konsumen?
4.Mengapa garis dalam kurva IC yang bersinggungan disebut kepuasan
maksimal?
5.Mengapa garis dlam Kurva IC yang paling luar disebut kepuasan minimal?
THANK YOU
PERILAKU
PRODUSEN
AYU DWI J
1222300022
PUTRI NABILAH
1222300023
MUTIARA F. W.
1222300025
Perilaku Produsen
Suatu tindakan seorang produsen untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimum dengan menggunakan
beberapa input yang dimilikinya. Oleh karena itu, perilaku
produsen juga disebut dengan istilah Producer’s Behaviour.
Saat memperoleh keuntungan besar inilah produsen
dikatakan dalam keadaan ekuilibrium produsen
Konsep
jangka waktu dalam
proses produksi
Terdapat 2 jangka waktu yang dinamakan Jangka Pendek & Jangka
Panjang. Ukuran ini tidak sama antara industri satu dengan lainnya
JangkaPendek
Suatu jangka waktu proses produksi tertentu di
mana hanya ada satu faktor produksi yang
bervariabel. Sedang faktor lain tidak dapat
ditambah atau dikurang
Jika ingin memperpanjang jangka waktu maka
perusahaan dapat mengubah input faktor
produksi.
JangkaPanjang
Dalam jangka waktu ini semua sumber adalah
variabel. Tak ada persoalan untuk membesakan
sumber tetap dan sumber variabel. Perusahaan
juga memiliki cukup waktu untuk mengubah skala
pabrik sesuai denan kebutuhannya.
Fungsi Produksi
produksi adalah kegiatan mengubah input
menjadi output.dalam ekonomi dinyatakan dalam
fungsi produksi yaitu hubungan teknis antara
faktor produksi dan barang produksi yang
dihasilkan dalam proses produksi.
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara
input (bersumber masukan) dengan output
(barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa
memprhitungkan harga.
Q=F(C,LB,S)
Q=Output
C=Capital
L=Labor
B=Bahan baku
S=Skill
ANALISIS PROSES
PRODUKSI JANGKA
PENDEK
Penjelasan analisis proses oroduksi ini, telah
diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP
(Average Product) dan MP (marginal product).
TP: total produksi yng dihasilkan tenaga kerja (labor)
AP: rata rata yg dihasilkan oleh seorang tenaga kerja
(labor)
MP: tambahan hasil produksi apabila menambah satu
tenaga kerja (labor)
• AP = TP/Labor
• MP = TP2-TP1
• Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP
adalah MP
• MP = ∂TP/∂L
Pada hukum ini, dimana satu faktor produksi bersifat
variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan
dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila faktor
produksi tetap ditambah secara terus menerus dalam jumlah
yang semakin mengecil, setelah mencapai titik maksimum
dan kemudian menurun. hal ini terjadi karena adanya hukum
tambahan hasil yang semakin berkurang.
Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang
(the law of diminishing returns)
Tabel Hubungan antara Faktor Produksi
Tenaga Kerja, Tanah, TP, AP, MP
Tanah Labor TP AP MP
1 0 0 0 -
1 1 3 3 3
1 2 7 3.5 4
1 3 12 4 5
1 4 16 4 4
1 5 19 3.8 3
1 6 21 3.5 2
1 7 22 3.15 1
1 8 22 2.25 0
1 9 21 2.33 -1
1 10 16 1.60 -5
Pada tabel tersebut, hasil yang semakin bertambah terjadi
sampai pada penggunaan 3 labor. Mulai labor ke-4, law of
diminishing returns mulai bekerja
Kurva TP cekung keatas untuk
satuan labor pertama. jika sumber
yang bervariabel berubah, yang
sedikit digunakan sumber yang
tetap (tanah) maka hasilnya tidak
efisien. Dengan menambah sumber
variabel terus-menerus, maka TP
akan terus menerus bertambah
sampai titik B yang dimana law
of diminishing mulai bekerja dan
penambahan sumber variabel dengan terus menerus dapat
menyebab kan TP berubah.
Hubungan antara
TP, AP, MP
01 02
MP-TP
pada saat TP mengalami perubahan
produksi dari naik menjadi menurun,
maka pada saat itu krva MP
mencapai titik maks. pada kurva TP
mencapai titik maksimum, maka
kurva MP=0
AP-MP
saat AP meningkat, MP
lebih tinggi dari AP, dan
pada saat AP menurun, MP
lebih rendah daripada AP.
Hal ini menunjukkan bahwa
saat AP mencapai titik maks
MP sama dengan AP atau
kurva AP=MP
Kesimpulan
kesimpulan hubungan MP dan AP adalah :
1. Jika AP bertambah maka
MP>AP
2. Jika AP maksimum maka
MPP=AP
3. Jika AP semakin berkurang maka
MP<AP
TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI TAHAP 1
TAHAP 2 TAHAP 3
Hubungan antara TP, AP, MP
sangat berguna untuk
mengetahui tingkat efisiensi
penggunaan faktor produksi.
Tahap produksi terbagi menjadi
3, yaitu :
Mulai darai titik asal-titik
maksimum AP. yaitu saat MP
sama dengan AP. Jika Labor
ditambah, AP bertambah yang
menunjukkan terjadinya
efisiensi labor. Pada stage ini
TP juga bertambah
AP dan TP semakin berkurang
dan MP menjadi negatif karena
luas tanah tetap dan labor
ditambah terus sehingga terjadi
ketidakefisienan tanah dan
labor, akibatnya TP menurun
terus.
dari titik AP mencapai titik
maksimal atau pada saat MP
sama dengan 0, AP dan MP
semakin berkurang tetapi masih
positif yang dikarenakan TP
masih terus bertambah.
Isoquant
Produksi jangka panjang
Produksi jangka panjang adalah suatu proses semu
a faktor produksi dimana semua faktor produksi dat diubah-ubah jumlahnya
atau semua faktor produksi bersifat variabel.
kurva yang menunjukkan kedudukan dan
titik-titik yang menunjukkan kombinasi
barang-barang atau faktor produksi yang
dibeli oleh produsen dengan sejumlah
anggaran tertentu.
ISOQUANT EKUILIBRIUM PRODUSEN
ISO-BIAYA (ISOCOST) JALUR EKSPANSI
adalah kirva yang menunjukkan
berbagai kemungkinan kombinasi teknis
antara dua input yang bervariabel yang
menghasilkan suatu tingkat output
tertentu.
suatu keadaan seimbang dimana
produsen mendapat keuntungan
maksimum dan tidak ada dorongan
untuk mengubah-ubah tingkat produksi
atau dalam penggunaan faktor-faktor
produksinya
Expantion path atau jalur perluasan
adalah suatu garis yang menunjukkan
titik-titik least cost combination (LLC)
diberbagai isoquant.
Least cost combination adalah suatu
titik yang menunjukkan ongkos terkecil
untuk menghasilkan sejumlah produk
tertentu
Slope kurva isocost
=M/pk:M/PI=M/pk x pl/M=pl/pk
kurva isocost
berubah jika harga
faktor produksi
labor turun atau
naik sedang
lainnya tetap
kurva isocost
berubah jika harga
faktor produksi
kapital turun atau
naik sedang lainnya
tetap
Hasil dari pengembangan Skala Usaha
(Return to scale)
Jalur Ekspansi (Expansion Path)
Expantion path atau jalur perluasan
adalah suatu garis yang menunjukkan titik-
titik least cost combination (LLC)
diberbagai isoquant.
Least cost combination adalah suatu titik
yang menunjukkan ongkos terkecil untuk
menghasilkan sejumlah produk tertentu
Memilih Kombinasi input yang efisien
(Ridge Line)
pada gambar disamping,Kurva lQ1 dititik
L1 menunjukkan minimum labor dan di
titik minimum kapital guna menghasilkan
produk tertentu
Kombunasi Ongkos Terkecil (least Cost Combination)
Jika terjadi perubahan dalam ongkos
(dana prusahaan) sedang lainnya tetap
akan menyebabkan pergeseran kurva
isocost ke kanan atau ke kiri
SAATNYA DISKUSI !!
1.Mengapa dalam kegiatan produksi perusahaan mempertimbangkan harga
dan input?
2.Mengapa terdapat analisis biaya jangka pendek dan jangka panjang?
3.Mengapa dalam konsep jangka panjang produsen mengadakan
penggantian dan penyesuaian faktor produksi?
4.Mengapa biaya alternatif dinamakan biaya terbaik?
5. Mengapa biaya Implisit disebut tidak bisa diperkirakan?
PENENTUAN HARGA DALAM
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
AYU DWI JAYANTI
1222300022
PUTRI NABILAH
1222300023
MUTIARA F. W.
1222300025
BAB VIII
8.1.1 Pengertian
pasar
8.1.2 Ciri-ciri
pasar persaingan
BENTUK
PASAR
PERSAINGAN
8.
1
Pengertian PASAR dalam teori ekonomi berbeda
dengan pengertian fisik.
Pengertian Fisik : Suatu tempat berkumpulnya
para penjual
Teori Ekonomi : Tempat bertemunya pembeli dan
penjual yang bersepakat mengenai harga dan
jumlah yang diperjual belikan/terjadinya
transaksi jual beli suatu barang.
8.1.1 PENGERTIAN PASAR
Sedangkan PERSAINGAN adalah apabila sesama
produsen/ penjual bersaing agar konsumen membeli
produknya dan sesama konsumen bersaing untuk
mendapat barang/jasa yang dibutuhkan
Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara
teori ekonomi mikro menjadi 4 golongan besar
yaitu :
• Pasar Persaingan Sempurna
• Pasar Persaingan Monopolistik
• Pasar Monopoli
8.1.1 PENGERTIAN PASAR
Ciri-ciri Persaingan
Sempurna
Persaingan
Monopolistik
Oligopoli Monopoli
Jml. Penjual Sangat Banyak Banyak Sedikit satu
Jml. Pembeli Sangat Banyak Banyak Banyak Banyak
Kondisi
produk yg
dijual
Identik Subtitusi Hampir sama /
masih bisa
dibedakan
Barang standar /
Beda corak
Tidak ada
subtitusi yang
dekat / Sempurna
Kekuasaan
menentukan
harga
Tidak Ada Sedikit Sedikit(Tanpa
kerjasama)
Sangat Besar
(kerjasama)
Sangat besar
Kemungkinan
keluar/masuk
Sangat tidak
mudah/Tidak ada
hambatan
Cukup mudah Hambatan cukup kuat Tidak Mungkin
8.1.2 Ciri-ciri
pasar persaingan
Ciri-ciri Persaingan
Sempurna
Persaingan
Monopolistik
Oligopoli Monopoli
Reaksi Rival Tidak ada reaksi
dari pesaing jika
terjadi perubahan
harga dan jumlah
Hampir tidak ada
reaksi dari
pesaing jika
terjadi perubahan
harga dan jumlah
Karena penjual hanya
satu, apa yang
dilakukan produsen
tidak ada reaksi
Setiap tindakan
berkaaitan dengan
harga dan jumlah
akan mendapat
revisi dari rival
Persaingan
diluar harga
Tidak ada Sangat besar
terutama di bidang
iklan, mutu, serta
desain
Sangat besar apabila
memghasilkan barang
berbeda corak
Memelihara
hubungan baik
dengan masyarakat
Contoh Transaksi sektor
hasil pertanian
Perusahaan sepatu,
baju, sabun
Pabrik baja, mobil,
sepeda motor,
handphone
Kereta api,
listrik
8.1.2 Ciri-ciri
pasar persaingan
8.2.1 Ciri-ciri
8.2.2 Penentuan Juml.
Produksi & Harga
8.2.3 Periode Jangka Pendek
& Jangka Panjang yang
Dialami Perusahaan
8.2.4 Kelebihan & Kekurangan
yang Dialami Perusahaan
8.2.5 Contoh Perhitungan
Numerik
PASAR
PERSAINGAN
SEMPURNA
8.2
8.2.1 Ciri-ciri Pasar
Persaingan
Murni/Sempurna
• Jumlah penjual dan pembeli
sangat banyak
• Barang yang diperjual belikan
homogen/identik
• Penjual bisa keluar masuk di
pasar dengan mudah
• Informasi terhadap pasar
sempurna
8.2.2 Penentuan
Jumlah Produksi &
Harga
1. Penentuan
harga pasar yang
memperoleh laba
P = OP1 dan Q = OQ1
8.2.2 Penentuan
Jumlah Produksi &
Harga
2. Penentuan
harga pasar yang
memperoleh
kerugian minimum
P = OP2 dan Q = OQ1
8.2.2 Penentuan
Jumlah Produksi &
Harga
3. Penentuan harga
pasar yang
memperoleh normal
profit
P = OP1 dan Q = OQ1
8.2.3 Periode Jangka Pendek dan
Jangka Panjang yang dialami
perusahaan dalam persaingan
sempurna
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna dalam Periode Jangka Pendek
Maksudnya adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga
apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen
tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu
bagi perusahaan-perusahaan untuk menambah perusahaan baru. Ada
3 hal yg dialami dalam Persaingan Sempurna Jangka Pendek :
a. Mendapat laba super normal
b. Mendapat laba normal
c. Menderita kerugian
8.2.3 Periode Jangka Pendek dan
Jangka Panjang yang dialami
perusahaan dalam persaingan
sempurna
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna dalam Periode Jangka Panjang
Yang dimaksud adalah ketika produsen memiliki kesempatan untuk
memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat
mendirikan perusahaan perusahaan baru untuk menaikkan
produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang. Pada
kondisi ini Perusahaan akan mendapat normal profit
KELEBIHAN
• Tidak ada inovasi &
membatasi pilihan konsumen
• Membatasi pilihan konsumen
• Harus bekerja paling
efisien agar tidak
mengalami kerugian
• Produknya identik dengan
kompetitor
KEKURANGAN
Berada di dalam persaingan
sempurna
• Pengalokasian sumber daya
yg efisien
• Kebebasan bertindak
• Persaingannya sangat ketat
• Mudah bagi perusahaan baru
untuk bergabung ke pasar
Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
dengan TC
Ditanya :
a. Apakah perusahaan ibu rugi/buka
b. Jika harga dinaikkan menjadi $24 apakah
jumlah produksi berkurang?
c. Hitung berapa labanya
8.2.5 CONTOH PENGHITUNGAN NUMERIK
JAWAB :
TR = P x Q = 20Q
MR = TR’ =20
TC = Q^2-4Q+40
MC = TC’=2Q-4
Agar laba maksimal/rugi minimal
:
MR = MC
20 = 2Q-4
Q = 12
TR = $240
TC = 144 - 48 + 40 = $136
Laba = $240-$136=$104
JIKA HARGA NAIK MENJADI $25
Maka
TR = 24Q
MR = 24
MR = MC
24 = 2Q-4
Q = 10
TR = $240
TC = 100-40+40
Laba = $240-$100 = $140
SAATNYA DISKUSI !!
1.Bagaimana Revenue yang dimaksud di dalam pendapatan perusahaan?
2.Mengapa Kurva TR brbentuk garis lurus dari kiri bawah menuju kanan
atas?
3.Mengapa pada pasar persaingan sempurna penjual disebut price take?
4.Mengapa dalam pasar peraingan Marginal revenue sama dengan Average
Revenue
5.Mengapa pada pasar persaingan monopolistik dan monopoli harga tidak
konstan?
TERIMA KASIH!
PENENTUAN HARGA PADA PASAR
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
PUTRI NABILAH
1222300023
AYU DWI JAYANTI
1222300022
MUTIARA FRAKUSYARI. W
1222300025
Nama Kelompok 3 :
BENTUK PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Pasar persaingan Monopilistik adalah pasar terdapat
banyak penjual dan masing-masing penjual dapat
mempengaruhi harga dengan jalan deferensasi produk.
Deferensasi produk/product differentiation sendiri
adalah membedakan dua barang yang sebenarnya sama
sehingga menjadsi berbeda. caranya bisa memalui
sebuah Promosi.
9.
1
Model pasar persaingan
monopoli terdapat dua
unsur didalamnya :
Pertama
terdapat unsur monopoli karena
jenis barang tersebut memang
hanya satu macam. Maka kurva
permintaan miring dari kiri atas
ke kanan bawah, meskipun
mendekati Horizontal
Kedua
terdapat juga unsur persaingan
kerena jumlah penjual banyak
sehingga tindakan dari seorang
penjual tidak mempunyai
pengaruh yang berarti terhadap
penjual lainnya.
Teori persaingan monopoli memberikan alat
analisis yang baru. Analisis ini memberikan
kita gambaran yang lebih baik tentang
industri dengan persaingan dimana terdapat
perbedaan produk pengolaan.
Perbedaan produk sendiri juga menyebabkan
sebagian konsumen lebih menyukai produk
penjual tertentu dibandingkan dengan produk
penjual lain. Akibatnya adalah kurva
permintaan yang dihadapi oleh penjual akan
sedikit miring kebawah dan akan menyebabkan
penjual sedikit banyak dapat mengendalikan
harga produknya.
TIGA KONDISI YANG BISA
DIALAMI PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Dalam jangka pendek perusahaan
dalam persaingan monopoli dapat
mengalami tiga hal, yaitu ;
1
2
Mendapat laba supernormal
3 Menderita kerugian
9.2
Mendapat laba normal
Bentuk kurva demand
dari perusahaan
monopolistik berada di
antara perusahaan
sempurna. Bila pada
persaingan sempurna
bentuk kurva demand-nya
Horizontal/elastis
sempurna, kurva demand
dari monopoli bersifat
inelastis. Kurva demand
perusahaan yang
monopolistik berbentuk
elastis. Kemiringannya
diantar kudua kurva
demand dari monopoli
dan persaingan
sempurna.
• Perusahaan dalam Persaingan
Monopolistik yang mendapat Laba
Supernormal
2. Perusahaan dalam Persaingan
Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
3. Perusahaan dalam Persaingan
Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
AKIBAT PERSAINGAN
MONOPOLI TERHADAP
OUTPUT DAN HARGA
• Bentuk kurva deman-nya bersifat sangat
elastis sehingga dengan sedikit
menaikkan harga maka output akan
mengalami banyak pengurangan. Kurva
permintaan yang dihadapi oleh
persaingan monopolis sangat elastis.
2. Efisiensi Masing-Masing
Perusahaan
terdapat beberapa efisien masing-masing
perusahaan dalam jangka panjang bila
masuknya perusahaan baru kedalam industri
yang bersangkutan bebas dan mudah.
Artinya, peruasahaan tidak akan dirangsang
untuk membangun skala perusahaan yang
telah dibangunnya pada tingkat output
optimum.
3. Pomosi Penjualan
Beberapa pemborosan iklan dari perusahaan
desain dapat terjadi dalam persaingan
monopoli. Usaha setiap perusahaan untuk
memperluas pasarnya dengan cara ini akan
diimbangi dengan kegiatran yang sama oleh
penjual lainnya, dan ini hanya akan
4. Jenis Produk
yang Tersedia
Konsumen akan
memperoleh berbagai
merek produk tertentu
yang berbagai ragam
yang dapat dipilih
dalam pasar persaingan
monopoli. Konsumen
dapat memilih jenis,
gaya, atau warna yang
sangat mendekati
selera dan kemampuan
SAATNYA DISKUSI !!
1.Jelaskan bagaimana saja bentuk pasar di indonesia?
2.Mengapa penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna tidak dapat
memenaruhi harga?
3.Mengapa untuk mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal ditetapkan
dengan kaidah MC=MR?
4.Bagaimana Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna?
5.Mengapa pada harag P=AVC perusahaan tidak perlu tutup usaha?
Terima
Kasih!
MENENTUKAN HARGA PADA
PASAR MONOPOLI
Nama Kelompok 3 :
Ayu Dwi Jayanti
1222300022
Putri Nabilah
1222300023
Mutiara. F . W
1222300025
Monopoli adalah suatu keadaan dimana
dalam pasar hanya ada satu penjual
sehingga tidak ada perusahaan pesaing.
10.1 A RT I M O N O P O L I
Produk yang dijual dipasar tersebut tidak
memiliki barang subtitusinya.
Perubahan harga dan output produk
lain yang dijual dalam perekonomian
tidak mempengaruhi sang monopoli.
Namun sebaliknya, perubahan harga
produk dan output sang monopolis
juga tak mempengaruhi produsen
lain dalam perekonomian.
Lalu jika terjadi suatu perubahan
harga akan mempengaruhi
produsen?
P R I N S I P - P R I N S I P
M O N O P I L I
• Sebagai alat
analisis yang
sangat
berguna
dipakai
dalam
industri-
industri .
2. Sebagai alat
analisi dan
berbagai
modifikasinya
sangat berguna
dalam mempelajari
persaingan
oligopoli dan
persaingan
monopoli
C I R I - C I R I D A N FA K T O R P E N Y E B A B PA S A
M O N O P I L I
1 2 3
Pasar Monopili
adalah Industri
suatu perusahaan
(barang atau jasa
yang
dihasilkannya
vtidak dapat dibeli
ditempat lain).
Tidak memiliki
Barang pengganti
yang mirip (barang
tersebut satu-
satunya jenis
barang yang
seperti itu atau
close subtitute).
Tidak Terdapat
Kemungkinan Masuk
Dalam Industri
(tanpa sifat ini pasar
monopoli tidak akan
terwujud karena
tanpa adanya
halangan tersebut ).
10.2
4 5
Dapat
Maempengaruhi
Penentuan Harga
(oleh karena itu
pasar monopoli
adalah satu-
satunya penjual
dalam pasar),.
Promosi Iklan
Kurang Diperlukan
(oleh karena itu
monopoli adalah
satu-satunya
perusahaan dalam
Industri).
A D A N YA PA S A R
M O N O P O L I
• Perusahaan monopoli memiliki sumber daya
tertentu yang unik yang tidak dimiliki
perusahaan manapun.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat
menikmati skal ekonomi hingga ketingkat
produksi yang tinggi.
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-
undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli
kepada perusahaan.
H A M B ATA N B A G I P E R U S A H A A N
YA N G A K A N M E M A S U K I PA S A R
Mudahnya akses bagi suatu perusahaan untuk
memasuki suatu pasar dampat berdampak
dengan masuknya perusahaan-periusahaan
lainnya. Pada pasar monopoli, hal ini dapat
dicegah dengan melakukan berbagai cara
sebagai berikut :
10.3
• Penguasaan Barang Mentah.
• Hak Paten.
• Terbatasnya Pasar.
• Pemberian Hak Monopili oleh Pemerintah.
P E N E N T U A N B E S A R N YA H A R G A D A N O U T P U T
10.4
Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat
output optimal pada saat MC MR yang secara
matematis kondisi laba maksimal pada
perusahaan monopoli dapat ditunjukkan sebagai
berikut :
π = R - B
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan
pertama dari fungsi laba terhadap tingkat
output sama dengan nol.
P O S I S I K E S E I M B A N G A N
Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen
dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang
dihadapinya adalah kurva permintaan pasar.
10.5
Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan
monopolis terlihat dalam bidang penjualan sebagai berikut :
• Sang Monopiolis akan menghadapi kurva permintaan
akan produknya.
• Lebih banyak yang dijualnya perunit oleh sebab itu
harga harus lebig rendah.
Bentuk kurva seperti ini dikarenakan untuk menjual output yang lebih besar sang monopolis harus
menurunkan harga. Artinya bahwa output tentu monopolis akan mencapai penerimaan total
maksimum. Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan penerimaan total berkurang, bukannya
bertambah.
10.5.1
H U B U N G A N P, T R , D A N M R
• M O N O P I L I S YA N G
M E N D A PAT K E U N T U N G A N
Keuntungan max yang merupakan tujuan
pokok dari seorang produsen dapat dilihat
dari gambar dibawah ini, laba max
(P1KLP2) dicapai pada saat MC=MR.
Laba max dicapai bila monopolis menjual
produksinya OP1 dengan jumlah barang
yang dijual sebanyak OQ. Jika monopolis
menjual dengan jumlah lebih banyak atau
lebih sedikit laba yang diterimanya tidak
maksimal.
10.5.2
L A B A , R U G I D A N I M PA S B A G I
M O N O P O L I S
2 . D A L A M J A N G K A P E N D E K
M O N O P O L I S M E N G A L A M I
I M PA S
Besarnya harga TR=TC. Hal ini terjadi
karena adanya kenaikan ongkos rata-
rata sehingga besarnya AC jangka
pendek naik menjadi sama dengan
harga (P) sehingga TR=OPIK dan
TC=OQKP1.
3. MONOPOLIS YANG
MENDAPATKAN KERUGIAN
Besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini
terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-rata
yang terus menerus sehingga AC jangka
pendek lebih besar daripada harga per unit (P).
Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat
menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena
TR=OP1LQ dan TC=OP2KQ.
K E R U G I A N D A N
P E N G AT U R A N M O N O P O L I
1 2 3
• Output yang Lebih
Kecil (jika suatu
industri, sedang
melakukan
persaingan murni
dijadikan monopoli
maka monopoli akan
menaikkan harga
dan memperkecil
output dari
sebelumnya).
2. Halangan bagi
Perusahaan Lain yang
Hendak Masuk Pasar
(dalam monopoli,
dihalanginya
perusahaan baru
untuk masuk
memungkinkan
diperolehnya laba
jangka panjang).
3. Efisiensi Ekonomi
(perusahaan monopoli
biasanya tidak
menggunakan sumber-
sumber pada tingkat
efisiensi puncaknya.
monopoli biasanhya
menggunakan sumber-
sumber tetap yang
tidak digunakan).
10.6
4. Promosi
Penjualan
(kegiatan
promosi
penjualan
mungkin akan
menguntungkan
sang monopolis.
4
U PAYA YA N G B I S A D I L A K U K A N P E M E R I N TA H
U N T U K E M N G U R A B I S A D I L A K U K A N
P E M E R I N TA H YA N G B I S A M E N G U R A N G I D A M PA K
N E G AT I F PA D A M A S YA R A K AT
yang bisa dilakukan oleh pemerintah antaralain :
• Menetapkan undang-undang antimonopoli.
• Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan.
• Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan
didalam pasar dengan tujuan membatasi kekuasaan
monopoli.
• Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopoli.
P E N G AT U R A N M O N O P O L I O L E H
P E M E R I N TA H
Pengaruran Harga
Pemerintah bisa mengawasiuntuk mengatur harga yang
dikenakan oleh perusahaan monopoli negara, seperti
perusahaan gas dan listrik. Persoalan yang dihadapi adalah
penentu harga yang menraik sang Monopolis untuk
menyediakan produk sebanyak-banyaknya sesuai dengan
permintaan konsumen.
10.6
SAATNYA DISKUSI !!
1.Mengapa pada pasar monopolistik penjual dapat mempengaruhi harga?
2.Bagaimana perusahaan dalam persaingan monopolistik mendapat laba
supernormal?
3.Bagaimana jika dalam perusahaan monopolistik AC lebih besar daripada
AR?
4.Mengapa bentuk kurva demand di pasar monopolistik bersifat sangat
elastis?
5.Mengapa promosi penjualan sangat diutuhkan dalam pasar persaingan
monopolistik?
TERIMA
MENENTUKAN
HARGAPADA
PASAR
OLIGOPOLI
BAB XI
PUTRI N. (1222300023)
AYU D. J. (1222300022) MUTIARA F. W. (1222300025)
PENGERTIAN
Pasar oligopoli, yaitu keadaan dimana hanya
sedikit penjual sehingga tindakan seorang
produsen akan mendorong pordusen lain untk
bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan masing-masing
penjual dapat memengaruhi harga pasar.
CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI
lebih dari 1 (2, 4, 10, dst)
jika ada 4 perusahaan besar (CR
Four) di pasar itu yang mampu
menguasai lebih dari 40% pangsa
pasar
Dalam jangka pendek MC bisa
mengalami penurunan, konstan,
dan meningkat
Produsen oligopoli dihadapkan
dengan jumlah pembeli yang
sangat banyak
Close substitute tetapi bisa
homogen atau terdiferensiasi
strategi penjualan dilakukan
dengan mendorong promosi,
desain produk dan distribusi
channel
setiap tindakan yang erkaitan
dengan harga, servis dan
kuantitas akan mendapat reaksi
dari pesaing.
jumlah penjual kondisi biaya jumlah pembeli
strategi penjualan
kondisi demand reaksi rival
dalam jangka pendek
menginginkan laba yang maksimal
sedang jangka panjang
menginginkan menguasai pasar.
fungsi tujuan
1.
Perusahaan asling
bersepakat untuk
melakukan
penentuan harga
dan jumlah produksi
KARAKTER PASAR
OLIGOPOLI
2.
perusahaan
tidak saling
melakukan
kesepakatan
Struktur pasar oligopoli bisa terjaid dalam industri dimana wilayah pasar suatu
perusahaan sangat kecil. Sederhananya anggap suatu produk tersebut homogen
dan para pembeli memilih produk di antara kedua perusahaan tersebut semata
mata berdasarkan harganya.
Contohnya : perusahaan A berusaha untuk meningkatkan penjualannya dengan
cara mnurunkan harganya, maka semua pembeli akan membeli produk
perusahaan A dan perusahaan B akan kehilangan pangsa pasar yg cukup besar.
Untuk mempertahankan pasarnya maka perusahaan B juga harus menurunkan
harga.
DEMAND OLIGOPOLI
MODEL
OLIGOPOLI
COURNOT
model pertama yang diteliti oleh
augustin cournot tahun 1938.
Model yang beranggapan bahwa
barang yang dihasilkan dua
perusahaan adalah sama dan
bersifat substitut sempurna serta
strutur ongkos produksi per unit
sama.
MODEL
OLIGOPOLI
CHAMBERLIN
keseimbangan stabil di pasar
terjadi apabila pasar ditetapkan
satu harga. Tingkat harga ini
merupakan kesepakatan bersama
dari beebrapa perusahaan yang
ada di pasar untuk
memaksimumkan keuntungannya
MODEL
OLIGOPOLI
STACKELBERG
Apabila di pasar ada dua perusahaan yang
sama kuat dan keduanya berharap menjadi
pemimpin pasar, maka dalam keadaan ini
keseimbangan pasar yang bersifat stabil
tidak akan tercapai. Keadaan yg disebut
“ketidaksimbangan stakelberg” dan
gejalanya terlihat dengan adanya perang
harga, perang harga tersebut akan berhenti
apabila salah satu perusahaan sudah mau
berperan sebagai follower atau sampai
terbentuk penggabungan antara 2
perusahaan tersebut.
MODEL
OLIGOPOLI
MODELKURVA
PERMINTAAN PATAH
kurva permintaanyang dihadapi oleh
oligopolis patah. kurva tersebut patah
pada tingkat harga Pe. yang merupaakn
harga ekuilibrium awal. jika perusahaan
pesaing akanmenandingi kebijakan
tersebut dengan menurunkan harga juga.
akibatnya permintaan naik tetapi tidak
sebanyak apabila perusahaan lain
menurunkan harga.
Sebelum ada reaksi :
Fenomena pergeseran kurva permintaan
dilukiskan dalam gambar 11.7 Perusahaan
A mula mula menghasilkan output sebesar
Q1 dan dijual dengan harga P1, kurva
permintaan D1 yang berlaku disini dengan
mengasumsikan harga harga yang
ditetapkan oleh perusahaan perusahaan
lain tidak berubah dengan asumsi tersebut
penurunan P1 ke P2 akan meningkatkan
permintaan menjadi Q2.
Jika suatu perusahaan menurunkan
harganya dan memperoleh kenaikan
volume penjualan yang cukup tinggi, maka
perusahaan-perusahaan lainnya akan
kehilangan sebagian besar volume usaha
mereka.
PENENTUAN HARGAOUTPUT
DALAM
Setelah ada reaksi :
gambar disamping merupakan kurva reaksi
yang menunjukkan bagaimana reaksi
perusahaan perusahaan saingan
diperhitungkan namun demikian
permasalahan permasalahan dalam
pendekaan ini terletak pada kenyataan
bahwa ada banyak teori yang berbeda
tentang perilaku antar perusahaan dan
mesin mesin teri yang menghasilkan model
penentuan harga yuang berbeda sehingga
akan m enghasilkan aturan auran
pengambilan kepitisan yang berbeda pula.
PENENTUAN HARGAOUTPUT
DALAM
KURVAPERMINTAANTERPISAH
DALAM OLIGOPOLI
dalam psar oligopoli apabila
perusahaan menurukan
harga maka permintaan
akanbertambah dan harga
juga maka permintaan akan
bertambah
apabila perusahaan juga
menurukan harga maka
perubahan permintaan akan
ke titik B & C
memastikan harga
permintaan ada di titik A
karena reaksi perusahaan
mengubah harga maka
kurva permintaan menjadi
D1, ED 2
CIRI-
CIRI
PASAR
OLIGOP
OLI
MENGHASILKAN ATAU MENJUAL BARANG
STANDAR ATAU BARANG BERBEDA
KEKUATAN MENENTUKAN HARGA KADANG
KADANG LEMAH/KUAT
Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit, sed do
eiusmod tempor incididunt ut
labore et dolore magna aliqua. Ut
enim ad minim veniam
PROMOSI MASIH DIPERLUKAN
MODEL
PENETAPAN
PASAR
OLIGOPOLI
Yang paling banyak ditemui antara lain
• PASAR KARTEL
• PASAR DENGAN KEPEMIMPINAN
HARGA (PRICE LEADERSHIP)
Tipe keadaan yang ditimbulkannya adalah
kinked demand curve atau kurva
permintaan yang patah. Seorang penjual
dapat menaikkan jumlah penjualannya
dengan jalan menurukan harganya. Hal ini
mengakibatkan lainnya pembeli dan
penjual yang lain dan datang berbondong
bondong untuk membeli barang tersebut
tidakan ini akan diikuti oleh penjual lain.
PASAR DENGAN KETEGARAN
HARGA
HARGADARIPASAROLIGOPOLI
YG RIGID
Kurva sebesar MC2 hanya akan menjamin
laba maksimal MC=MR adalah OP1. Jika
biaya per unit turun, MC bergeser menjadi
MC1. Turunnya MC tidakmengubah harga
yang menjamin labanya maksimal ttap
sebesar OP1. Demikian juga jika biaya per
unit naik, harga yang menjamin laba
maksimum adalah sebesar OP2. Dari
kondisi tersebut dapat disimpulkan harga
tidak berubah selama MC memotong MR
pada bagian yang patah (tegak lurus) LN
walaupun biaya naik atau turun. inilah
yang bisa menghantarkan mengapa harga
pada pasar oligopoli adalah RIGID.
PERUBAHAN HARGA
OLIGOPOLI
Harga bisa berubah naik atau turn jika MC
memotong MR buka pada bagian yang
patah (tegak lurus LN). Misalkan Jika
biraya terus turn hingga memotong MR
rang turn miring (bukan yang tegak lurus)
maka harga bisa turn. Mula-mula harga
yang menjamin laba maksimal pada sat MC
berpotongan dengan MR (PLN-MR), yaitu
setinggi OP2. Turn menjadi OP1. Demikian
juga jika biaya terus naik hingga
memotone MR vang bukan tegak lurus LN
harga akan meningkat. Dari gambar di
atas biaya produksi naik terus hingga MC3
memotong MR yang miring (bukan yang
tegar lurus LN) maka harga berubah dari
OP2 menjadi OP3.
PENGARUH PASAR
OLIGOPOLITERHADAP
KESEJAHTERAAN
Adanya kentungan yang
terialu besar (excess profit)
yang dinikmati oleh para
produsen oligopoli dalam
jangka panjang.
Adanya ketidakefisienan
produksi karena setiap
produsen tidak beroperasi
pada AC yang minimal.
Ketegaran harga sering
dikatakan menunjang
adanya inflasi yang dapat
merugikan masyarakat
makro.
Kemungkinan adanya
eksploitasi terhadap
konsumen maupun buruh
(karena P › MC; seperti
dalam kasus monopoli).
SAATNYA DISKUSI !!
1.Mengapa pada pasar monopolistik penjual dapat mempengaruhi harga?
2.Bagaimana perusahaan dalam persaingan monopolistik mendapat laba
supernormal?
3.Bagaimana jika dalam perusahaan monopolistik AC lebih besar daripada
AR?
4.Mengapa bentuk kurva demand di pasar monopolistik bersifat sangat
elastis?
5.Mengapa promosi penjualan sangat diutuhkan dalam pasar persaingan
monopolistik?
THANK
YOU
VERY
MUCH!

More Related Content

Similar to TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO

MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7Maurheen Queena Hamada
 
Tugas Teori Ekonomi Mikro
Tugas Teori Ekonomi MikroTugas Teori Ekonomi Mikro
Tugas Teori Ekonomi MikroChavaAnnastasia
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxtrendaardianti
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptxkholishfahmi14
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023ziyakhoir29
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 5
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 5Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 5
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 5WidyaKusuma15
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9nelyaarofatin
 
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020Aminullah Assagaf
 
Compilation microeconomis
Compilation microeconomisCompilation microeconomis
Compilation microeconomisdharma dina
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8Rafi
 
Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu Ekonomi
Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu EkonomiPertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu Ekonomi
Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu EkonomiAditya Panim
 
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfRadhika ayu Maulidia
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4SalsabilaAlyaMaharan
 
Kelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareKelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareDebyShinta5
 
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxKELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxSaviraAnjelinGomez
 

Similar to TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO (20)

Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
 
Tugas Teori Ekonomi Mikro
Tugas Teori Ekonomi MikroTugas Teori Ekonomi Mikro
Tugas Teori Ekonomi Mikro
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
 
Ekonomi Makro
Ekonomi MakroEkonomi Makro
Ekonomi Makro
 
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptxTugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Mikro Kel 9, Prodi Akuntansi, Kelas U.pptx
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro 2023
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 5
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 5Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 5
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro kelompok 5
 
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9
 
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
 
Compilation microeconomis
Compilation microeconomisCompilation microeconomis
Compilation microeconomis
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
 
Cbr eko mikro unimed
Cbr eko mikro unimedCbr eko mikro unimed
Cbr eko mikro unimed
 
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxPENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
 
Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu Ekonomi
Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu EkonomiPertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu Ekonomi
Pertemuan Minggu 1 & 2 Perkembangan Ilmu Ekonomi
 
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
 
Kelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshareKelompok 3 ppt slideshare
Kelompok 3 ppt slideshare
 
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxKELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO

  • 1. Pengantar Ekonomi Mikro Dr. Sigit Sardjono, M. Ec. UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
  • 2.
  • 3. AYU DWI JAYANTI PUTRI NABILAH MUTIARA. F. W anggota kelompok 3 : 1 222300022 1 222300023 1 222300025
  • 4. DAFTAR ISI 01 TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN DAN HARGA PASAR 05 03 04 02 06 PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA TEORI BIAYA PRODUKSI PERILAKU KONSUMEN PERILAKU PRODUSEN TEORI ELASTISITAS
  • 5. 07 PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK 09 08 MENENTUKAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI PENENTUAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI
  • 6. PENGANTAR EKONOMI MIKRO BAB 1 NAMA KELOMPOK 3 : * AYU DWI J. (1222300022) * PUTRI NABILAH (1222300023) *MUTIARA F. W. (1222300025)
  • 7. DAFTAR ISI : C1.1 SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI 1.2 MAHZAB-MAHZAB DALAM EKONOMI 1.3 PENGERTIAN ILMU EKONOMI 1.4 KELANGKAAN DAN PROBLEM EKONOMI 1.5 KEGIATAN EKONOMI 1.6 PENGGUNAAN ASUMSI, RUANG LINGKUP, UNSUR PENTING, DAN ALAT ANALISIS TEORI EKONOMI 1.7 EKONOMI MIKRO DALAM KERANGKA ILMU EKONOMI
  • 8. Secara harfiah, kata "ekonomi" berasal dari kata Yunani, oikos, yang berarti "keluarga, rumah tangga", dan nomos yang berarti “Peraturan, aturan, hukum". Maka ekonomi dapat diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga". Ilmu ekonomi mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya walaupun menurut pendapat kritikus, terkadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. 1.1 SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI
  • 9. • Mazhab Merkantilis Mazhab yang muncul pada kejayaan Laissez-Faire, merkantilisme merupakan babak panjang pertalian sederhana dalam sejarah pemikiran ekonomi Eropa dan kebijaksanaan okonomi nasional, yang membentang sekitar tahun 1500-1800. • Mazhab Fisiokrat Pertama kali muncul di prancis menjelang berakhirnya zaman merkantilis. Fisiokrat memiliki arti supremasi alam. Tokoh mazhab ini adalah Francois Quesnay yang merupaka dokter dan juga ahli ekonomi 1.2 MAZHAB-MAZHAB DALAM EKONOMI
  • 10. Mazhab Neoklasik Mahzab yang merujuk pada versi terbaru dari ekonomi klasik yang dimunculkan pada abad ke-19 oleh Alfred Marshal dan Leon walras. Mazhab Keynesian Mahzab yang dipimpin oleh seorang ekonomi agrerat, yaitu John Maynard Keyness Mazhab Chicago Mazhab yang memiliki aliran kontraevolusi neoklasik yang menentang institusionalisme dalam metodologi ilmu ekonomi, makro ekonomi ala keyney 1.2 MAZHAB-MAZHAB DALAM EKONOMI
  • 11. 1.3 PENGERTIAN ILMU EKONOMI Ekonomi merupakan suatu ilmu yang membicarakan tentang bagaimana usaha manusia untuk mencapai kemakmuran. Oleh karena itu, tidak asing lagi bahwa ilmu ekonomi sering disebut.
  • 12. Kelangkaan adalah dasar masalah inti ekonomi di mana alokasi sarana yang terbatas untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan yang tidak terbatas. Kelangkaan adalah suatu kondisi di mana manusia tidak mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan kebutuhannya. 1.4 KELANGKAAN DAN PROBLEM EKONOMI
  • 13. Kegiatan Ekonomi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh manuia untuk memenuhi keutuhan hidupnya. Beberapa contoh dari kegiatan ekonomi adalah Kebutuhan manusia, Sumber pemuas, dan juga Teknik produksi. 1.5 KEGIATAN EKONOMI
  • 14. - Asumsi Rasionalitas Berlaku untuk semua teori ekonomi - Asumsi Ceteris Paribus Memiliki penyebutan other things being equal atau hal-hal lain tak berubah - Asumsi Penyederhanaan Menjadikan permasalahan lebih mudah dipahami dan di analisis 1.6 PENGGUNAAN ASUMSI, RUANG LINGKUP, UNSUR PENTING, DAN ALAT ANALISIS TEORI EKONOMI
  • 15. 1.6 PENGGUNAAN ASUMSI, RUANG LINGKUP, UNSUR PENTING, DAN ALAT ANALISIS TEORI EKONOMI Adapun unsur penting dalam teori ekonomi mikro adalah Definisi, Pemisalan (Asumsi), Hipotesis, Membuat Ramalan Selain itu kita juga harus melakukan pendekatan ilmiah dalam menjelaskan Teori Ekonomi yang terdiri dari 4 cara yaitu : Pengamatan, Analisis Ekonomi, Analisis Statistik, dan yang terakhir yaitu Eksperimen
  • 16. 1.7 EKONOMI MIKRO DALAM KERANGKA ILMU EKONOMI Ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari kegiatan ekonomi dari produsen dan konsumen dalam penentuan kuantitas, kualitas, dan harga barang atau jasa di pasar. Pelaku ekonomi dalam ekonomi mikro meliputi individu atau perseorangan dan perusahaan.
  • 17. SAATNYA DISKUSI !! 1. Jelaskan secara singkat perkembangan ekonomi di dunia 2. apakah yang dimaksud ilmu ekonomi mikro? 3. sebutkan dan jelaskan mazhab dalam ekonomi 4.sebutkan dan jelaskan problem dalam perekonomian 5.sebutkan dan jelaskan asumsi yang mendasari teori ekonomi mikro
  • 19. Bab ii teori permintaan, penawaran, dan harga pasar NAMA KELOMPOK 3 : - AYU DWI J (1222300022) - PUTRI NABILAH (1222300023) - MUTIARA F. W (1222300025)
  • 20. Daftar isi 2.1 Harga Suatu Barang dan Jasa 2.2 Teori Permintaan 2.3 Teori Penawaran 2.4 Penentuan Harga Pasar 2.5 Aplikasi Praktis Keseimbangan Pasar
  • 21. Harga suatu barang dan jasa Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa mempunyai harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan guna. Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya. Harga merupakan faktor penting dalam perekonomian. Dalam Bahasa teori ekonomi, harga terbentuk karena adanya interaksi antara permintaan dan penawaran.
  • 22. Teori permintaan Permintaan akan timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai barang dan jasa yang akan timbul karena barang dan jasa tersebut memiliki nilai. Permintaan adalah salah satu unsur penting penentu harga, namun keinginan bukanlah suatu unsur yang akan menentukan harga. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan adalah • Pendapatan konsumen • Harga barang terkait subtitusi dan komplementer • Selera dan preferensi konsumen • Perubahan faktor lain, misalnya perubahan pengharapan harga
  • 23. Teori penawaran Penawaran memiliki istilah dalam teori ekonomi yaitu berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. Juga dapat diartikan dengan “berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual di pasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan asumsikeadaan lain dianggap tetap tak berubah”. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penawaran - Berubahnya harga input variable - Harga komoditas lain - Perubahan teknologi - Pajak dan subsidi - Perubahan iklim - dll.
  • 24. Penentuan harga pasar Harga pasar terjadi karena adanya interkasi permintaan dan penawaran. Konsumen bersedia membeli sesuatu barang dalam jumlah tertentu, sedangkan produsen bersedia melepaskan jumlah produk yang dihasilkan pada tingkat harga yg telah disepakati antara konsumen dan produsen. Peningkatan harga dapat terjadi karena permintaan melebihi barang yang ditawarkan, sebaliknya jika penawaran melebihi jumlah yang diminta maka harga akan menurun.
  • 25. Aplikasi praktis keseimbangan pasar • Kebijakan ceiling price Kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen agar mendapat harga wajar. • Kebijakan floor price Kebijakan pemerintah untuk menetapkan harga diatas harga pasar. • Cobweb teori-teori sarang laba-laba Berubahnya harga dan kuantitas untuk berbagai barang secara siklis dalam jangka panjang. • Surplus produsen dan konsumen Ukuran keuntungan yang diperoleh produsen karena mereka beroperasi pada suatu pasar komoditi.
  • 26. Aplikasi praktis keseimbangan pasar • Pengalihan beban pajak (shifting tax) Apabila produsen mendapat pajak sebesar E2E3 atau P1P2 maka mereka akan melimpahkan pajak tersebut ke konsumen, jika pajak dapat dilimpahkan pada konsumen maka harga barang tersebut meningkat menjadi sebesar OP4.
  • 27. • Kasus penetapan harga barang bebas dan barang potensial – Barang bebas Barang yang jumlahnya melimpah sehingga tidak memiliki harga, namun bukan barang yang tidak memiliki peluang untuk bertransaksi di pasar. – Barang potensial Barang yang memiliki potensi untuk dijual dengan harga tinggi namun karena kurangnya minat maka barang tersebut menjadi barang ekonomis
  • 28. SAATNYA DISKUSI !! 1. Jelaskan pengertian Permintaan dan Bunyi Hukum Permintaan? 2. Jelaskan pengertian dan Bunyi Hukum Penawaran? 3.Jelaskan Mengapa kurva permintaan digambarkan dengan lereng yang negatif? 4.Jelaskan Mengapa kurva penawaran digambarkan dengan lereng positif? 5.Seutkan Faktor yang menyebabkan terjadinya peruahan penawaran?
  • 31. INTRODUCTION AYU DWI JAYANTI 01 PUTRI NABILAH 02 MUTIARA F. W. 03 1222300022 1222300023 1222300025
  • 32. Elastisitas Silang Elastisitas Penawaran Overview Elastisitas Permintaan Elastisitas Pendapatan (income elasticity) Pengertian
  • 33. Mengukur respons atau reaksi dalam teori ekonomi disebut dengan elastisitas. Tingkat elastisitas adalah tingkat terpengaruhnya jumlah barang diminta maupun ditawarkan. jika jumlah yang ditawarkan atau diminta relatif besar tingkat terpengaruhnya karena ada perubahan harga maka permintaan dan penawaran ini dikatakan penawaran elastik, jika terjadi sebaliknya maka itu dinamakan inelastis PENGERTIAN
  • 34. ELASTISITAS PERMINTAAN koefisien elastisitas = 1 koefisien elastisitas < 1 inelastis koefisien elastisitas > 1 elastis koefisien tak terhingga perfect elastic koefisien elastisitas = 0 perfect inelastic unitary elastic
  • 35. Mengukur respons perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga. • Art Elasticity ELASTISITAS PERMINTAAN
  • 36. pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang terdapat pada kurva permintaan atau penawaran 2. Point Elasticity ELASTISITAS PERMINTAAN
  • 37. Menghitung Tingkat Elastisitas dengan Mempergunakan Pendekatan Persamaan Fungsi Macam cara Menghitung Tingkat Elastisitas 0 1 Dengan Mengamati Hubungan Elastisitas dengan Total Revenue (total penerimaan) 02
  • 38. Mengamati Arah Perubahan Harga dan Total Revenue Macam cara Menghitung Tingkat Elastisitas 03 Dengan Melihat Kurva Permintaan (AR) dengan MR 04
  • 39. Melihat Kecondongan Kurva Permintaan Macam cara Menghitung Tingkat Elastisitas 05 • D1 : perfect inelastis • D2 : perfect elastis • D3 : elastis • D4 : unitary elastis • D5 : inelastis
  • 40. Dari kelima bentuk elastisitas diatas, Bentuk elastisitas yang ekstrim ada 2, yaitu : Elastisitas Sempurna Inelastis Sempurna
  • 41. Elastisitas silang merupakan elastisitas permintaan yang saling mengukur sampai seberapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama ain. Elastisitas Silang
  • 42. Harga X Jumlah X Harga Y Jumlah Y Barang X dan Y Turun Naik Tetap Naik Komplementer Turun Naik Tetap Turun Subtitusi Naik Turun Tetap Naik Subtitusi Naik Turun Tetap Turun Komplementer Hubungan
  • 43. Elastisitas Silang 1. Elastisitas Silang Barang Subtitusi 2. Elastisitas Silang Barang Komplementar
  • 44. No Elastisitas Silang Sifat Hubungan Jika Py naik Jika Py turun 1. Exy > 0 Subtitutes Qx Naik Qx Turun 2. Exy = 0 Tidak ada hubungan Qx Tetap Qx Tetap 3. Exy < 0 Komplemen Qx Turun Qx Naik Hubungan
  • 45. Es∞ : perfect elastis Es >1 : elastis Es <1 : inelastis Es = 1 : unitary elastis Es = 0 : perfect inelastis Elastisitas Penawaran 1.Melihat Besarnya Koef Elastisitasnya Konsepnya persis dengan permintaan. Rumus untuk pengukuran koef juga sama :
  • 46. S1 = perfect inelastis S2 = inelastis S3 = unitary elastis S4 = elastis S5 = perfect elastis Elastisitas Penawaran 2. Melihat Kecondongan kurva permintaan
  • 47. merupakan elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan. Elastisitas Pendapatan
  • 48. *barang yang dibeli dalam jumlah lebih banyak jika pendapatan konsumen bertambah Kenaikan Income Menyebabkan Perubahan Permintaan pada Barang : Lux *barang yang dibeli dalam jumlah lebih sedikit atau dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah Inferior
  • 49. No Elastisitas Income Jenis Produk Jika income naik Jika income Turun 1. Ei > 1 Luxuries Qx Naik % lebih besar Qx Turun % lebih besar 2. Ei > 0 Kebutuhan Pokok Qx Naik % lebih kecil Qx Turun % lebih kecil 3. Ei = Negatif Inferior Qx Turun Qx Naik Hubungan
  • 50. SAATNYA DISKUSI !! 1.Jelaskan pengertian Elastisitas? 2.Jelaskan apa yang dimaksud Elastis Sempurna? 3.Sebut dan Jelaskan Faktor yang mmpengaruhi tingkat elastisitas? 4.Jelaskan apa yang dimaksud Elastisitas penawaran? 5.Jelaskan apa yang dimaksud Elastisitas Pendapatan ( income elasticity)?
  • 52. PERILAKU KONSUMEN NAMA KELOMPOK 3 : MUTIARA F. W.(1222300025) PUTRI NABILAH (1222300023) AYU DWI J.(1222300022)
  • 53. KONSEP YANG BERKAITAN Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dari barang yang diminta. Manfaat ini lah yang dikenal dengan istilah utility atau nilai guna. Permintaan dapat menggambarkan manfaat akan barang tersebut merupakan derifikasi (penurunan) dan manfaat yang berasal dari barang tersebut.
  • 54. b. NILAI BARANG Kebutuhan manusia terbagi menjadi 2 yaitu Pokok & Sekunder. Untuk memenuhi kebutuhan ini diperlukan barang dan jasa. Sedangkan kemapuan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan manusia disebut NILAI NILAI PENGGUNAAN OBJEKTIF NILAI PENGGUNAAN SUBJEKTIF arti atau istilah yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang yang tertentu untuk memuaskan kebutuhannya kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi keperluan manusia. Contoh : beras(nasi)
  • 55. 01 - BRANDING • OBJEKTIF • SUBJEKTIF Barang dan jasa selain memiliki nilai kegunaan untuk pemenuhan kebutuhan, juga mempunyai nilai pertukaran yaitu kemampuan barang dan jasa tersebut untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lainnya. nilai pertukaran dibagi menjadi 2, yaitu: Kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan barang atau jasa lain. arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang dan jasa, bertalian dengan kegunaan barang tersebut terhadap dirinya.
  • 56. II I Tiap Manusia akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua kebutuhannya dapat dipuaskan dengan seimbang. PEMENUHAN KEPUASAN Dikarenakan kebutuhan manusia tak terbatas, sehingga dibutuhkan keseimbangan antara kebutuhan dan alat pemuasnya untuk mendekati keseimbangan. Salah satu pendapat yang membahas kebutuhan dan pemuasnya adalah Gossen yang dikenal dengan Hukum Gossen. HUKUM GOSSEN II Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus-menerus, maka kenikmatannya akan terus menerus berkurang, hingga datang kejenuhan HUKUM GOSSEN I
  • 57. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN 4.2 Secara tradisional, perilaku konsumen daapt dijelaskan dengan menggunakan konsep utilitas. Menurut pendekatan ini setiap barang mempunyai daya guna atau utilitas karena barang tersebut memiliki kemampuan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (pengguna barang).
  • 58. Atas dasar anggapan dapat diukurnya daya guna barang, pendekatan tradisional merumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan barang yang dikonsumsikan melalui suatu fungsi. U = f (X1; X2; ...... Xn) U = jumlah daya guna X2 = jumlah barang tertentu yang dikonsumsi Jumlah daya guna yang diperoleh akan naik akibat dari kegitan tersebut.
  • 59. cardinal utility PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN TRADISIONAL MODERN ordinal utility Pendekatan Marginal utility & total utility Besarnya daya guna yang diterima atau dialami konsumen dari tindakan konsumsi barang dapat diukur Pendekatan Indifference curve teori ini muncul akibat adanya kelemahan pada teori cardinal utility
  • 60. CARDINAL APPROACH Didalam teori ini, kita tidak perlu mengetahui secara absolut mengenai besar daya guna bagi seorang konsumen. Cukup dengan mempelajari perilaku seseorang terhadap barang yang dikonsumsi berdasarkan besar daya guna yang diterimanya. Pendekatn ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan konsumen bisa diukur, guna dapat dibedakan antara guna total dan guna batas. 4.3
  • 61. 4.3.1 KONSEP GUNA BATAS (MU) & GUNA TOTAL (TU) 1. Guna Batas (Marginal Utility) Sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut Hukum Gossen, semakin banyak jumlah barang yang sejenis dimiliki seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang tersebut akan semakin kecil. Kepuasan maksimum akan diraih apabila barang terakhir yang dimilikinya tidak memberikan tambahan kepuasanlagi. 2. Guna Total (Total Utility) Tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengkonsumsi berbagai jumlah barang. Guna total ini akan semakinbesar jika barangyang dikonsumsi semakin banyak sampai pada tingkat tertentu dimana guna total akan mencapai titik maksimum, maka kepuasan konsumen tidak akan bertambah lagi dan total gunanya akan menurun walaupun konsumen terus menambah barang tersebut.
  • 62. TOTAL UTILITY (TU) JUMLAH KARUNG (Q) MARGIN UTILITY (MU) TABEL TOTAL UTILITY & MARGIN UTILITY 1 2 3 4 5 6 10 30 (10+20) 60 (30+30) 60 (60+0) 50 (60-10) 30 (50-20) - 20 30 0 -10 -20
  • 63. 1 ASUMSI DALAM TEORI CARDINAL UTILITY SESEORANG DAPAT DIUKUR DENGAN UANG 4.3. 2 Daya guna diukur dalam satuan util. Namun, satuan util merupakan satuan yang tidak jelas. Daya guna mengandung pengertian subjektif sehingga sukar untuk mengukur util. Oleh karena itu, diperlukan asumsi lain bahwa utility dapat diukur dalam satuan uang. Karena daya guna merupakan konsep yang bersifat ojektif, asumsi ini diartikan sebagai jumlah uang yang bersedia dibayar konsumen untuk mendapatkan satuan barang lainnya. Dengan demikian ukuran uang dapat digunakan untuk membahas perilaku konsumen.
  • 64. 2 ASUMSI DALAM TEORI CARDINAL BERLAKUNYA HUKUM GOSSEN (LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY) Fenomena ini berkaitan dalam teori nilai guna yang dikenal dengan Hukum Diminishing of Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi. Dalam arti semakin banyak barang yang dikonsumsikan Makin besar pula jumlah daya guna total yang diperoleh karena mengkonsumsikan satu kesatuan barang makin lama makin rendah. Jumlah pertambahannya dapat menjadi nol dan bila penambahan konsumsinya diteruskan jumlahnya dapat menjadi negatif 4.3. 2
  • 65. 2 ASUMSI DALAM TEORI CARDINAL BERLAKUNYA HUKUM GOSSEN (LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY) Fenomena ini berkaitan dalam teori nilai guna yang dikenal dengan Hukum Diminishing of Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi. Dalam arti semakin banyak barang yang dikonsumsikan Makin besar pula jumlah daya guna total yang diperoleh karena mengkonsumsikan satu kesatuan barang makin lama makin rendah. Jumlah pertambahannya dapat menjadi nol dan bila penambahan konsumsinya diteruskan jumlahnya dapat menjadi negatif 4.3. 2
  • 66. X 1 X 2 X 3 X 4 25 20 15 10 5 0 KURVA DAYA GUNA sumbu absis = X skala kuantitas barang X. Sumbu ordinat = skala untuk daya guna Kurva U (x) = hubungan antara besarnya daya guna
  • 67. 2 ASUMSI DALAM TEORI CARDINAL KONSUMEN BERSIFAT RASIONAL Dikarenakan banyak konsumen bersifat raisonal, sehingga perilakunya harus dapat dipahami melalui logika umum Perbedaanantara kepuasan total dan kepuasan marjinal adalah semakin kecil charging utility yang diperoleh maka 4.3. 2
  • 68. KRITIK PADA PENDEKATAN CARDINAL Aliran ini menganggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barangtergantung dari subjek yang memberikan penilaian. Jadi suatu barang baru mempunyai arti bagi seseorang konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya guna baginya. Besarnya daya guna tergantung dan konsumen bersangkutan. Dalam contoh yang diberikan, raket bulutangkis memiliki nilai yang berbeda bagi Taufik Hidayat dan seseorang dengan cacat fisik. Bagi Taufik, raket tersebut memiliki nilai tinggi karena membantu dia mencapai prestasi tertinggi dalam olahraga bulutangkis. Akan tetapi bagi penderita cacat fisik memberikan utilitas yang rendah. Sehingga bila diukur misalnya daya guna raket bagi taufik sebesar 100 util, sedangkan bagi penderita cacat fisik sebesar 10 atau 20 util. 4.3. 3 • ASUMSI UTILITY BISA DIUKUR ADALAH PEMIKIRAN YANG KELIRU
  • 69. Bagi Taufik Hidayat maupun penderita cacat tersebut sebenarnya mempunyai persoalan pokok yang sama, yaitu bagaimana cara kekayaan atau pendapatan sebaik- baiknya. Jadi dapat dimengerti bila Taufik Hidayat mempunyai intensitas permintaan terhadap raket jauh lebih besar daripada penderita cacat tadi karena dengan uang yang sama Taufik Hidayat akan memperoleh daya guna yang lebih tinggi daripada yang diperoleh penderita cacat bila uang tersebut dikonsumsikan pada raket. Meskipun demikian, ilmu ekonomi tidak membutakan diri atas kesulitan ilmu psikologi dalam pengukuran daya guna yang memang bersifat subjektif itu.
  • 70. Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan yang lebih besar. Dapat terjadi kemungkinan bahwa makin kaya seseorang makin besar kesediaannya untuk memperoleh satu satuan daya guna yang sama. Untuk menghindar kemungkinan tersebut diperlukan asumsi ini. 2. MARGINAL UTILITY DARI UANG TIDAKLAH KONSTAN
  • 71. Atau (TUx=1) - (TUx) = MUx TUT2 (Sesudah tambahan) -TU1 (Sebelum ada penambahan) = MUx Guna batas ini adalah tambahan guna pada guna total karena ada tambahan satu unit barang lagi yang dikonsumsi.Untuk mencari Marginal Utility ini digunakan perhitungan sebagai berikut : 4.3. 4 MAKSIMALISASI GUNA
  • 72. Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan selanjutnya jika total utility menurun karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif . Bagi konsumen yang rasional akan selalu berusaha memaksimalkan guna barang dan jasa yang didapat dari pengeluaran pendapatannya. Jika mereka hanya menghadapi satu jenis barang saja maka persoalannya tidaklah begitu sulit.
  • 73. Barang X Harga $ 1,-per unit Jumlah Unit MU 1 40 2 35 3 30 4 24 5 21 6 18 Barang Y Harga $ 1,-per unit Jumlah Unit MU 1 35 2 30 3 28 4 25 5 22 6 20 Tabel 4.2 MU barang X dan Y KERERANGAN : BERDASARKAN TABEL DISAMPING MAKA KONSUMEN AKAN MEMBELAJAKAN BARANG X KARENA BARANG DENGAN KOMPOSISI SEBAGAI BERIKUT : • Dolar pertama dari pendapatannya akan dibelanjakan barang X karena barang X memberikan MU X > MU Y. • Dolar kedua akan dibelanjakan barang X karena barang MU X masih lebih besar dari MU Y. • Dolar ketiga akan dibelajakan pada barang karena pada waktu itu MU X > MU Y. • Baru pada $ yang kelima dan keenam konsumen lebih suka membelanjakan barang Y karena MU Y masih lebih besar dari MU X.
  • 74. Kesimpulan dari uraian di atas dengan penghasilan 10 dolar tersebut maka konsumen akan membelanjakan pendapatannya itu dengan 4 unit barang x dan 6 unit barang Y karena komposisi inilah yang memberikan guna tertinggi bagi konsumen tersebut. Adapun contoh konsumen menghadapi 2 jenis barang yang marginal utility-nya berbeda tetapi harga per unitnya sama. Bagaimana apabila konsumen menghadapi dua jenis barang yang marginal utility-nya berbeda dan harganya pun berbeda? Misalkan konsumen memerlukan barang X dan Y, harga barang X$ 1, per unit dan barang Y $2 per unit sedangkan guna batas kedua barang tersebut :
  • 75.
  • 76. • OBJEKTIF Jika konsumen memiliki uang $14. Kombinasi barang X dan Y yang mana yang akan dipilih olek konsumen agar utility nya maksimal. Dan untuk memecahkan kasus seperti ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut : Rumus diatas memiliki syarat utama yang harus dipenuhi. Dengan rumus ini dapat diketahui komposisi yang memberikan guna yang maksimal bagi konsumen. Kelemahan dari rumus ini ialah tidak diperhatikanya berapa besar pendapatan kosumen. X . PY + Y . PY = . . . . . . / (Pendapatan)
  • 77. 2 CARA MEMPERGUNA KAN PERSAMAAN FUNGSI Mencari kemungkinan dari kombinasi-kombinasi tersebut yang dapat memenuhi formula (1) kemudian diuji apakah juga memenuhi formula, dan (2) jika salah satu tidak terpenuhi maka harus dicari kombinasi yang lain. Harga barang X dan Y mempunyai perbandingan 1:2 karena harga barang X sebesar $ 1 dan harga barang Y sebesar $ 2. Jika mengacu pada rumus (formula) 1, jika besarnya MUy 2 kali MUX, yang artinya setiap $ 1 yang dikeluarkan konsumen untuk membeli barang y mempunyai manfaat dua kali dari manfaat barang X. 4.3. 5 Dari Tabel 4.3 yang memenuhi syarat pertama ada 4 kombinasi, yaitu : • Kombinasi I : 4 barang X dan 1 barang Y • KOmbinasi II : 6 barang X dan 2 barang Y • Kombinasi III : 7 barang X dan 4 barang Y • Kombinasi IV : 8 barang X dan 5 barang Y
  • 78. kita lihat dari keempat kombinasi di atas yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 7 barang X dan 3 barang Y (7 x $ 1 + 3x $2 = $13). Hal ini dikarenakan dengan jumlah uang yang dimiliki konsumen ($ 13) mampu memberikan utility yang maksimal (MUx/Px MUy/Py) kombinasi 7 barang: MUX/PX = MUY/PY 26/1 = 40/2 = 20 . . . . . . . . . (Telah memenuhi syarat 1) X. Px = Y. Py = I (Income) 7 x $1 + 3 x $2 = 13 . . . . . . . (Memenuhi syarat ke 2) (1) Syarat Pertama (1) Syarat Kedua
  • 79. 2 PERUBAHAN KOMBINASI BARANG YANG DIBELI KONSUMEN Dengan adanya kenaikan barang yang dibutuhkan dapat mengubah Kombinasi barang yang dibeli. Hal ini disebabkan oleh : 4.5. 6 • Adanya efek Subtitusi, yaitu dengan naiknya harga salah satu barang konsumen secara otomatis akan mengalihkan barang yang dibeli ke barang pengganti dengan harga yang lebih murah. 2. Efek pendapatan ( Income ), dengan kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan rill konsumen tersebut berkurang.
  • 80. Contoh menurunnya fungsi permintaan pada tabel Marginal Utility
  • 81. 2 Misalkan harga barang X $ 2 dan harga barang Y S 1. Sedang jumlah uang yang sdibelanjakan sebesar $ 12. Kombinasi barang X dan Y mana yang dipilih? Syarat pertama terpenuhi (MUx/Px = MUy/Py) ada beberapa kombinasi, Yaitu : • Unit barang X dan 4 unit barang Y • Unit barang X dan 5 unit barang Y • Unit barang X dan 6 unit barang Y • Unit barang X dan 7 unit barang Y • Unit barang X dan 8 unit barang Y dari 5 kombinasi diatas yang memenuhi syarat ke2 adalah kombinasi no 3, Karena : X. Px + Py = $12 3. $2 + 6 . $1 = $12
  • 82. sebelum terjadi perubahan harga barang X jumlah yang dibeli adalah sebanyak 3 unit. Sedang yang lainnya tetap. Dengan turunnya harga barang X jumlah dibeli bertambah menjadi 6 unit. Fenomena ini menggambarkan hukum permintaan.
  • 83. INDIFFERENCE CURVE APPROACH Ada 3 Kelemahan pada the Cadinalist Approach, yaitu PROPERTI INDIFERENCE CURVE 4.4. 1. • Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinalist mengkonsumsi komodl ini adalah asumsi yang keliru/salah (doubtful). Pendekatan ini beranggapan jika kepuasan konsumen terhadap komoditi. Sesungguhnya ukuran utulity yang digunakan tidak bersifat objektif, tetapi ukuran kepuasan bersifat subjektif 2. Asumsi yang menggambarkan utility dari uang yang konstan adalah tidak real karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang aka berubah. Orang memiliki income meningkat tersebut bisa membeli kombinas yang lebih banyak yang semula tidak bisa dibeli. 3. Anggapan terjadinya diminshing marginal utility hanya bersifat psikolog saja.
  • 84. Dalam hal ini mengonsumsi 4 barang/ jasa pada umumnya lebih memuaskan daripada mengonsumsi 1 barang/jasa, tetapi berapa nilai kepuasannya tidak dapat diketahui secara pasti. Pada umumnya masyarakat tidak hanya mengonsumsi satu barang, tetapi kombinasi barang. Misalkan saja masyarakat mengonsumsi 2 barang, yaitu buah jeruk dan buah apel. Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan sama atau indifference curve , yaitu kurva yang menggambarkan tingkat utility yang sama untuk berbagai kombinasi barang • Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve : a. Konsumen selalu bersifat rasional b. Nilai guna dari uang bersifat kontastan c. Utility dinyatakan secara ordinal d. Berlaku hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang e. The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi f. Consistency and transitity of choice
  • 85. JAN FEB MAR APR MAY OCT Secara rasional, utilitas konsumen akan meningkat jika jumlah komoditi yang dikonsumsi meningkat. Konsumen akan bertindak secara rasional, yaitu dengan jumlah uang yang dimiliki ingin mendapatkan utilitas yang maksimum. Lebih banyak lebih disukai dari sedikit, hal ini juga menjadi alasan rasional. Jika konsumen dapat menukarkan kombinasi barang X dan Y untuk satu utilitas yang sama, maka dalam hal ini sebenarnya konsumen menukar nilai manfaat dari barang X dan Y. Jika konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh manfaat atau nilai guna , tentu saja secara rasional konsumen berharap memperoleh utilitas yang optimal. Asumsi yang tidak kalah penting adalah menganggap bahwa berlakuny constant marginal of money, yang artinya uang sekadar sebagai alat pembayaran saja Uang tidak dapat memberikan kepuasan . Dapat terjadi kemungkinan bahwa makin kaya seseorang makin besar kesediaannya untuk memperoleh satu satuan daya guna yang sama. Dalam pendekatan ini uang dianggap sebagai alat pembayaran, bukan ke fungsi yang lain.
  • 86. JAN FEB MAR APR MAY OCT Konsisten (prinsip transitivity), jika dikatakan kombinasi A lebih disukai dari B dan B lebih disukai dari C maka A mestilah lebih disukai dari C. Konsisten dengan dalil ini maka kurva indiferen tidak ada yang berpotongan. 2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Rate of Subtitution Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi barangy dengan jumlah tertentu. Lihat gambar di bawah ini AA”> BB” dan seterusnya.
  • 88. OCT Dari gambar diatas menunjukkan konsumen mengkonsumsi kombinasi A, B, C, dan D akan memberikan utility yang sama. Hal ini dikarenakan kombinasi tersebut terletak pada sati IC yang sama
  • 89. • Belakunya hukum diminshing rate of return, yaitu jika kita menambha jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi. Begitupun sebaliknya. • Cembung terhadap titik 0 atau origin • Dua IC tidak akan saling b erpotongan 3. SIFAT- SIFAT INDIFFERENC E CURVE
  • 90. Kalau bergerak dari arah titik A menuju titik B berarti pada awalnya konsumen lebih banyak mempunyai barang Y. Jika konsumen ingin mendapatkan tambahan barang X maka konsumen harus bersedia untuk melepas barang Y lebih besar dari barang X yang diperlukan. Garis ini tidak mungkin berbentuk garis lurus dari kiri ke kanan bawah atau berbentuk cekung ke arah origin. Tingkat kesediaan konsumen untuk melepaskan suatu barang tertentu guna mendapatkan tambahan barang lain disebut Marginal Rate of Substitution . 4. Jika terjadi Kumpulan Kurva IC, KUrva IC semakin jauh dari titik origin, Utilitasnya Semakin Besar Keterangan gambar di bawah kombinasi X dan Y pada indeference curve akan berubah dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2 ini tidak akan saling memotong karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC yang berbeda.
  • 91. Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu maka konsumen harus mengatur komposisi barang sehingga manfaatnya optimal. persamaan budget line: BPX.(X) + Py. Y Ket: B = Anggaran Px =Tingkat harga x Py = Tingkat harga y 4.4.2 KENDALA ANGGARAN (BUDGET CONSTRAINT)
  • 92. Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu maka konsumen harus mengatur komposisi barang sehingga manfaatnya optimal. persamaan budget line: BPX.(X) + Py. Y Ket: B = Anggaran Px =Tingkat harga x Py = Tingkat harga y 4.4.2 KENDALA ANGGARAN (BUDGET CONSTRAINT)
  • 93. Kombinasi yang akan memberikan guna maksimal bagi konsumen ialah Kombinasi yang terletak bagi konsumen antara curve indifference dengan kirva anggaran (budget line). Gambar kurva kombinasi yang memberikan kepuasan optimal: 4.4.3 KESEIMBANGAN KONSUMEN
  • 94. Keseimbangan Konsumen yang optimal Keseimbangan konsumen terjadi dengan jumlah uang tertentu mengonsumsi kombinasi barang yang optimal. Slope BL = Slope lC Slope IC = MRS=MUy/MUx slope BL = Py/px Py/Px=MUy/MUx MUy/Py=MUx/Px
  • 95. Ada 3 faktor 1.Berubahnya salah satu dari harga barang 2.Berubahnya pendapatan konsumen :Jika harga barang X dan Y tidak berubah kombinasi yang dikehendaki/dibeli konsumen adalah E1.Meningkatnya pendapatan konsumen menyebabkan preference konsumen terhadap barang X dan Y berubah,tidak lagi terletak pada titik E1 tetapi berubah pada titik E2 jika harga barang X dan Y tidak berubah kombinasi yang dikehendakidibeli Konsumen adalah E1.Meningkatnya pendapatan konsumen menyebabkan preference konsumen terhadap barang X dan Y berubah tidak lagi terletak pada E1 tetapi berubah menjadi E2 3.Perubahan harga pada Barang normal dan Inferior 2
  • 96.
  • 97. 3. Perubahan harga pada barang Normal dan inferior a.Perubahan harga pada barang normal Jika terjadi perubahan harga,misalkan barang X lebih murah maka konsumen akan membeli barang X dalam jumlah banyak,Bisa juga dikatakan karena harga barang X murah makan konsumen mensubtitusikan dan mengurangi barang Y.
  • 98. b.Perubahan harga pada barang Inferior semakin murahnya barang X menghasilkan efek pendapatan yang negatif yaitu jumlah barang X yang diminta berkirang
  • 99. 4.4.5 Derivasi Kurva permintaan dari Kurva PCC Sesuai dengan hukum pasarnya maka perubahan harga akan mengubah jumlah yang diminta.Jika dimisalkan barang X mengalami penurunan sedangkan barang Y tetapmaka BL akan berubah dari BL1 ke BL2
  • 100. 4.4.6 Penggambaran Kurva Engel dari Kurva ICC Jika terjadi perubahan tingkat pendapatan maka permintaanbakan bergeser ke kiri atau ke kanan(the demand curve) tergantungbapakah tingkat pendapatan naik atau turun.
  • 101. 4.4.7 Bentuk indefference curve bentuk indifference curve adalah nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol
  • 102. 4.4.8 Kritik dan aplikasi Pendekatan indifference curve 1.Kritik 2.Aplikasj menghitung utilitas konsumen dengan fungsi Kritik terhadap pendekatan indifference curve
  • 103. SAATNYA DISKUSI !! 1.Jelaskan apa pengertian Cardinal approach dan ordinal approach? 2.Jelaskan Perbedaan Hukum Gossn l dan ll? 3. Mengapa Teori numerik (cardinal approach) yang digunakan dalam Pendekatan perilaku konsumen? 4.Mengapa garis dalam kurva IC yang bersinggungan disebut kepuasan maksimal? 5.Mengapa garis dlam Kurva IC yang paling luar disebut kepuasan minimal?
  • 105. PERILAKU PRODUSEN AYU DWI J 1222300022 PUTRI NABILAH 1222300023 MUTIARA F. W. 1222300025
  • 106. Perilaku Produsen Suatu tindakan seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya. Oleh karena itu, perilaku produsen juga disebut dengan istilah Producer’s Behaviour. Saat memperoleh keuntungan besar inilah produsen dikatakan dalam keadaan ekuilibrium produsen
  • 107. Konsep jangka waktu dalam proses produksi Terdapat 2 jangka waktu yang dinamakan Jangka Pendek & Jangka Panjang. Ukuran ini tidak sama antara industri satu dengan lainnya JangkaPendek Suatu jangka waktu proses produksi tertentu di mana hanya ada satu faktor produksi yang bervariabel. Sedang faktor lain tidak dapat ditambah atau dikurang Jika ingin memperpanjang jangka waktu maka perusahaan dapat mengubah input faktor produksi. JangkaPanjang Dalam jangka waktu ini semua sumber adalah variabel. Tak ada persoalan untuk membesakan sumber tetap dan sumber variabel. Perusahaan juga memiliki cukup waktu untuk mengubah skala pabrik sesuai denan kebutuhannya.
  • 108. Fungsi Produksi produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output.dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi yaitu hubungan teknis antara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memprhitungkan harga.
  • 110. ANALISIS PROSES PRODUKSI JANGKA PENDEK Penjelasan analisis proses oroduksi ini, telah diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP (Average Product) dan MP (marginal product). TP: total produksi yng dihasilkan tenaga kerja (labor) AP: rata rata yg dihasilkan oleh seorang tenaga kerja (labor) MP: tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor) • AP = TP/Labor • MP = TP2-TP1 • Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP • MP = ∂TP/∂L
  • 111. Pada hukum ini, dimana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila faktor produksi tetap ditambah secara terus menerus dalam jumlah yang semakin mengecil, setelah mencapai titik maksimum dan kemudian menurun. hal ini terjadi karena adanya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang. Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (the law of diminishing returns)
  • 112. Tabel Hubungan antara Faktor Produksi Tenaga Kerja, Tanah, TP, AP, MP Tanah Labor TP AP MP 1 0 0 0 - 1 1 3 3 3 1 2 7 3.5 4 1 3 12 4 5 1 4 16 4 4 1 5 19 3.8 3 1 6 21 3.5 2 1 7 22 3.15 1 1 8 22 2.25 0 1 9 21 2.33 -1 1 10 16 1.60 -5 Pada tabel tersebut, hasil yang semakin bertambah terjadi sampai pada penggunaan 3 labor. Mulai labor ke-4, law of diminishing returns mulai bekerja Kurva TP cekung keatas untuk satuan labor pertama. jika sumber yang bervariabel berubah, yang sedikit digunakan sumber yang tetap (tanah) maka hasilnya tidak efisien. Dengan menambah sumber variabel terus-menerus, maka TP akan terus menerus bertambah sampai titik B yang dimana law of diminishing mulai bekerja dan penambahan sumber variabel dengan terus menerus dapat menyebab kan TP berubah.
  • 113. Hubungan antara TP, AP, MP 01 02 MP-TP pada saat TP mengalami perubahan produksi dari naik menjadi menurun, maka pada saat itu krva MP mencapai titik maks. pada kurva TP mencapai titik maksimum, maka kurva MP=0 AP-MP saat AP meningkat, MP lebih tinggi dari AP, dan pada saat AP menurun, MP lebih rendah daripada AP. Hal ini menunjukkan bahwa saat AP mencapai titik maks MP sama dengan AP atau kurva AP=MP Kesimpulan kesimpulan hubungan MP dan AP adalah : 1. Jika AP bertambah maka MP>AP 2. Jika AP maksimum maka MPP=AP 3. Jika AP semakin berkurang maka MP<AP
  • 114. TAHAPAN DALAM FUNGSI PRODUKSI TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 Hubungan antara TP, AP, MP sangat berguna untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi. Tahap produksi terbagi menjadi 3, yaitu : Mulai darai titik asal-titik maksimum AP. yaitu saat MP sama dengan AP. Jika Labor ditambah, AP bertambah yang menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada stage ini TP juga bertambah AP dan TP semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisienan tanah dan labor, akibatnya TP menurun terus. dari titik AP mencapai titik maksimal atau pada saat MP sama dengan 0, AP dan MP semakin berkurang tetapi masih positif yang dikarenakan TP masih terus bertambah.
  • 116. Produksi jangka panjang Produksi jangka panjang adalah suatu proses semu a faktor produksi dimana semua faktor produksi dat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel.
  • 117. kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang atau faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. ISOQUANT EKUILIBRIUM PRODUSEN ISO-BIAYA (ISOCOST) JALUR EKSPANSI adalah kirva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu. suatu keadaan seimbang dimana produsen mendapat keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam penggunaan faktor-faktor produksinya Expantion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik-titik least cost combination (LLC) diberbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu
  • 118. Slope kurva isocost =M/pk:M/PI=M/pk x pl/M=pl/pk kurva isocost berubah jika harga faktor produksi labor turun atau naik sedang lainnya tetap kurva isocost berubah jika harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap
  • 119. Hasil dari pengembangan Skala Usaha (Return to scale)
  • 120. Jalur Ekspansi (Expansion Path) Expantion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik- titik least cost combination (LLC) diberbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu
  • 121. Memilih Kombinasi input yang efisien (Ridge Line) pada gambar disamping,Kurva lQ1 dititik L1 menunjukkan minimum labor dan di titik minimum kapital guna menghasilkan produk tertentu
  • 122. Kombunasi Ongkos Terkecil (least Cost Combination) Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana prusahaan) sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri
  • 123. SAATNYA DISKUSI !! 1.Mengapa dalam kegiatan produksi perusahaan mempertimbangkan harga dan input? 2.Mengapa terdapat analisis biaya jangka pendek dan jangka panjang? 3.Mengapa dalam konsep jangka panjang produsen mengadakan penggantian dan penyesuaian faktor produksi? 4.Mengapa biaya alternatif dinamakan biaya terbaik? 5. Mengapa biaya Implisit disebut tidak bisa diperkirakan?
  • 124. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA AYU DWI JAYANTI 1222300022 PUTRI NABILAH 1222300023 MUTIARA F. W. 1222300025 BAB VIII
  • 125. 8.1.1 Pengertian pasar 8.1.2 Ciri-ciri pasar persaingan BENTUK PASAR PERSAINGAN 8. 1
  • 126. Pengertian PASAR dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian fisik. Pengertian Fisik : Suatu tempat berkumpulnya para penjual Teori Ekonomi : Tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjual belikan/terjadinya transaksi jual beli suatu barang. 8.1.1 PENGERTIAN PASAR
  • 127. Sedangkan PERSAINGAN adalah apabila sesama produsen/ penjual bersaing agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk mendapat barang/jasa yang dibutuhkan Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro menjadi 4 golongan besar yaitu : • Pasar Persaingan Sempurna • Pasar Persaingan Monopolistik • Pasar Monopoli 8.1.1 PENGERTIAN PASAR
  • 128. Ciri-ciri Persaingan Sempurna Persaingan Monopolistik Oligopoli Monopoli Jml. Penjual Sangat Banyak Banyak Sedikit satu Jml. Pembeli Sangat Banyak Banyak Banyak Banyak Kondisi produk yg dijual Identik Subtitusi Hampir sama / masih bisa dibedakan Barang standar / Beda corak Tidak ada subtitusi yang dekat / Sempurna Kekuasaan menentukan harga Tidak Ada Sedikit Sedikit(Tanpa kerjasama) Sangat Besar (kerjasama) Sangat besar Kemungkinan keluar/masuk Sangat tidak mudah/Tidak ada hambatan Cukup mudah Hambatan cukup kuat Tidak Mungkin 8.1.2 Ciri-ciri pasar persaingan
  • 129. Ciri-ciri Persaingan Sempurna Persaingan Monopolistik Oligopoli Monopoli Reaksi Rival Tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan jumlah Hampir tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan jumlah Karena penjual hanya satu, apa yang dilakukan produsen tidak ada reaksi Setiap tindakan berkaaitan dengan harga dan jumlah akan mendapat revisi dari rival Persaingan diluar harga Tidak ada Sangat besar terutama di bidang iklan, mutu, serta desain Sangat besar apabila memghasilkan barang berbeda corak Memelihara hubungan baik dengan masyarakat Contoh Transaksi sektor hasil pertanian Perusahaan sepatu, baju, sabun Pabrik baja, mobil, sepeda motor, handphone Kereta api, listrik 8.1.2 Ciri-ciri pasar persaingan
  • 130. 8.2.1 Ciri-ciri 8.2.2 Penentuan Juml. Produksi & Harga 8.2.3 Periode Jangka Pendek & Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan 8.2.4 Kelebihan & Kekurangan yang Dialami Perusahaan 8.2.5 Contoh Perhitungan Numerik PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 8.2
  • 131. 8.2.1 Ciri-ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna • Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak • Barang yang diperjual belikan homogen/identik • Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah • Informasi terhadap pasar sempurna
  • 132. 8.2.2 Penentuan Jumlah Produksi & Harga 1. Penentuan harga pasar yang memperoleh laba P = OP1 dan Q = OQ1
  • 133. 8.2.2 Penentuan Jumlah Produksi & Harga 2. Penentuan harga pasar yang memperoleh kerugian minimum P = OP2 dan Q = OQ1
  • 134. 8.2.2 Penentuan Jumlah Produksi & Harga 3. Penentuan harga pasar yang memperoleh normal profit P = OP1 dan Q = OQ1
  • 135. 8.2.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang dialami perusahaan dalam persaingan sempurna 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Pendek Maksudnya adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan-perusahaan untuk menambah perusahaan baru. Ada 3 hal yg dialami dalam Persaingan Sempurna Jangka Pendek : a. Mendapat laba super normal b. Mendapat laba normal c. Menderita kerugian
  • 136. 8.2.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang dialami perusahaan dalam persaingan sempurna 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang Yang dimaksud adalah ketika produsen memiliki kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang. Pada kondisi ini Perusahaan akan mendapat normal profit
  • 137. KELEBIHAN • Tidak ada inovasi & membatasi pilihan konsumen • Membatasi pilihan konsumen • Harus bekerja paling efisien agar tidak mengalami kerugian • Produknya identik dengan kompetitor KEKURANGAN Berada di dalam persaingan sempurna • Pengalokasian sumber daya yg efisien • Kebebasan bertindak • Persaingannya sangat ketat • Mudah bagi perusahaan baru untuk bergabung ke pasar
  • 138. Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dengan TC Ditanya : a. Apakah perusahaan ibu rugi/buka b. Jika harga dinaikkan menjadi $24 apakah jumlah produksi berkurang? c. Hitung berapa labanya 8.2.5 CONTOH PENGHITUNGAN NUMERIK
  • 139. JAWAB : TR = P x Q = 20Q MR = TR’ =20 TC = Q^2-4Q+40 MC = TC’=2Q-4 Agar laba maksimal/rugi minimal : MR = MC 20 = 2Q-4 Q = 12 TR = $240 TC = 144 - 48 + 40 = $136 Laba = $240-$136=$104 JIKA HARGA NAIK MENJADI $25 Maka TR = 24Q MR = 24 MR = MC 24 = 2Q-4 Q = 10 TR = $240 TC = 100-40+40 Laba = $240-$100 = $140
  • 140. SAATNYA DISKUSI !! 1.Bagaimana Revenue yang dimaksud di dalam pendapatan perusahaan? 2.Mengapa Kurva TR brbentuk garis lurus dari kiri bawah menuju kanan atas? 3.Mengapa pada pasar persaingan sempurna penjual disebut price take? 4.Mengapa dalam pasar peraingan Marginal revenue sama dengan Average Revenue 5.Mengapa pada pasar persaingan monopolistik dan monopoli harga tidak konstan?
  • 142. PENENTUAN HARGA PADA PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK PUTRI NABILAH 1222300023 AYU DWI JAYANTI 1222300022 MUTIARA FRAKUSYARI. W 1222300025 Nama Kelompok 3 :
  • 143. BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK Pasar persaingan Monopilistik adalah pasar terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga dengan jalan deferensasi produk. Deferensasi produk/product differentiation sendiri adalah membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadsi berbeda. caranya bisa memalui sebuah Promosi. 9. 1
  • 144. Model pasar persaingan monopoli terdapat dua unsur didalamnya : Pertama terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satu macam. Maka kurva permintaan miring dari kiri atas ke kanan bawah, meskipun mendekati Horizontal Kedua terdapat juga unsur persaingan kerena jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya.
  • 145. Teori persaingan monopoli memberikan alat analisis yang baru. Analisis ini memberikan kita gambaran yang lebih baik tentang industri dengan persaingan dimana terdapat perbedaan produk pengolaan. Perbedaan produk sendiri juga menyebabkan sebagian konsumen lebih menyukai produk penjual tertentu dibandingkan dengan produk penjual lain. Akibatnya adalah kurva permintaan yang dihadapi oleh penjual akan sedikit miring kebawah dan akan menyebabkan penjual sedikit banyak dapat mengendalikan harga produknya.
  • 146. TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat mengalami tiga hal, yaitu ; 1 2 Mendapat laba supernormal 3 Menderita kerugian 9.2 Mendapat laba normal
  • 147. Bentuk kurva demand dari perusahaan monopolistik berada di antara perusahaan sempurna. Bila pada persaingan sempurna bentuk kurva demand-nya Horizontal/elastis sempurna, kurva demand dari monopoli bersifat inelastis. Kurva demand perusahaan yang monopolistik berbentuk elastis. Kemiringannya diantar kudua kurva demand dari monopoli dan persaingan sempurna.
  • 148. • Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang mendapat Laba Supernormal
  • 149. 2. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
  • 150. 3. Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik yang Mendapat Laba Normal
  • 151. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA • Bentuk kurva deman-nya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. Kurva permintaan yang dihadapi oleh persaingan monopolis sangat elastis.
  • 152. 2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan terdapat beberapa efisien masing-masing perusahaan dalam jangka panjang bila masuknya perusahaan baru kedalam industri yang bersangkutan bebas dan mudah. Artinya, peruasahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat output optimum. 3. Pomosi Penjualan Beberapa pemborosan iklan dari perusahaan desain dapat terjadi dalam persaingan monopoli. Usaha setiap perusahaan untuk memperluas pasarnya dengan cara ini akan diimbangi dengan kegiatran yang sama oleh penjual lainnya, dan ini hanya akan
  • 153. 4. Jenis Produk yang Tersedia Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar persaingan monopoli. Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat mendekati selera dan kemampuan
  • 154. SAATNYA DISKUSI !! 1.Jelaskan bagaimana saja bentuk pasar di indonesia? 2.Mengapa penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna tidak dapat memenaruhi harga? 3.Mengapa untuk mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal ditetapkan dengan kaidah MC=MR? 4.Bagaimana Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna? 5.Mengapa pada harag P=AVC perusahaan tidak perlu tutup usaha?
  • 156. MENENTUKAN HARGA PADA PASAR MONOPOLI Nama Kelompok 3 : Ayu Dwi Jayanti 1222300022 Putri Nabilah 1222300023 Mutiara. F . W 1222300025
  • 157. Monopoli adalah suatu keadaan dimana dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. 10.1 A RT I M O N O P O L I Produk yang dijual dipasar tersebut tidak memiliki barang subtitusinya.
  • 158. Perubahan harga dan output produk lain yang dijual dalam perekonomian tidak mempengaruhi sang monopoli. Namun sebaliknya, perubahan harga produk dan output sang monopolis juga tak mempengaruhi produsen lain dalam perekonomian. Lalu jika terjadi suatu perubahan harga akan mempengaruhi produsen?
  • 159. P R I N S I P - P R I N S I P M O N O P I L I • Sebagai alat analisis yang sangat berguna dipakai dalam industri- industri . 2. Sebagai alat analisi dan berbagai modifikasinya sangat berguna dalam mempelajari persaingan oligopoli dan persaingan monopoli
  • 160. C I R I - C I R I D A N FA K T O R P E N Y E B A B PA S A M O N O P I L I 1 2 3 Pasar Monopili adalah Industri suatu perusahaan (barang atau jasa yang dihasilkannya vtidak dapat dibeli ditempat lain). Tidak memiliki Barang pengganti yang mirip (barang tersebut satu- satunya jenis barang yang seperti itu atau close subtitute). Tidak Terdapat Kemungkinan Masuk Dalam Industri (tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya halangan tersebut ). 10.2
  • 161. 4 5 Dapat Maempengaruhi Penentuan Harga (oleh karena itu pasar monopoli adalah satu- satunya penjual dalam pasar),. Promosi Iklan Kurang Diperlukan (oleh karena itu monopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam Industri).
  • 162. A D A N YA PA S A R M O N O P O L I • Perusahaan monopoli memiliki sumber daya tertentu yang unik yang tidak dimiliki perusahaan manapun. 2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skal ekonomi hingga ketingkat produksi yang tinggi. 3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang- undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
  • 163. H A M B ATA N B A G I P E R U S A H A A N YA N G A K A N M E M A S U K I PA S A R Mudahnya akses bagi suatu perusahaan untuk memasuki suatu pasar dampat berdampak dengan masuknya perusahaan-periusahaan lainnya. Pada pasar monopoli, hal ini dapat dicegah dengan melakukan berbagai cara sebagai berikut : 10.3 • Penguasaan Barang Mentah. • Hak Paten. • Terbatasnya Pasar. • Pemberian Hak Monopili oleh Pemerintah.
  • 164. P E N E N T U A N B E S A R N YA H A R G A D A N O U T P U T 10.4 Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC MR yang secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut : π = R - B Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan nol.
  • 165. P O S I S I K E S E I M B A N G A N Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah kurva permintaan pasar. 10.5 Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan monopolis terlihat dalam bidang penjualan sebagai berikut : • Sang Monopiolis akan menghadapi kurva permintaan akan produknya. • Lebih banyak yang dijualnya perunit oleh sebab itu harga harus lebig rendah.
  • 166. Bentuk kurva seperti ini dikarenakan untuk menjual output yang lebih besar sang monopolis harus menurunkan harga. Artinya bahwa output tentu monopolis akan mencapai penerimaan total maksimum. Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan penerimaan total berkurang, bukannya bertambah. 10.5.1 H U B U N G A N P, T R , D A N M R
  • 167. • M O N O P I L I S YA N G M E N D A PAT K E U N T U N G A N Keuntungan max yang merupakan tujuan pokok dari seorang produsen dapat dilihat dari gambar dibawah ini, laba max (P1KLP2) dicapai pada saat MC=MR. Laba max dicapai bila monopolis menjual produksinya OP1 dengan jumlah barang yang dijual sebanyak OQ. Jika monopolis menjual dengan jumlah lebih banyak atau lebih sedikit laba yang diterimanya tidak maksimal. 10.5.2 L A B A , R U G I D A N I M PA S B A G I M O N O P O L I S
  • 168. 2 . D A L A M J A N G K A P E N D E K M O N O P O L I S M E N G A L A M I I M PA S Besarnya harga TR=TC. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata- rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR=OPIK dan TC=OQKP1.
  • 169. 3. MONOPOLIS YANG MENDAPATKAN KERUGIAN Besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-rata yang terus menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar daripada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR=OP1LQ dan TC=OP2KQ.
  • 170. K E R U G I A N D A N P E N G AT U R A N M O N O P O L I 1 2 3 • Output yang Lebih Kecil (jika suatu industri, sedang melakukan persaingan murni dijadikan monopoli maka monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari sebelumnya). 2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar (dalam monopoli, dihalanginya perusahaan baru untuk masuk memungkinkan diperolehnya laba jangka panjang). 3. Efisiensi Ekonomi (perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber- sumber pada tingkat efisiensi puncaknya. monopoli biasanhya menggunakan sumber- sumber tetap yang tidak digunakan). 10.6
  • 172. U PAYA YA N G B I S A D I L A K U K A N P E M E R I N TA H U N T U K E M N G U R A B I S A D I L A K U K A N P E M E R I N TA H YA N G B I S A M E N G U R A N G I D A M PA K N E G AT I F PA D A M A S YA R A K AT yang bisa dilakukan oleh pemerintah antaralain : • Menetapkan undang-undang antimonopoli. • Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan. • Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan didalam pasar dengan tujuan membatasi kekuasaan monopoli. • Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopoli.
  • 173. P E N G AT U R A N M O N O P O L I O L E H P E M E R I N TA H Pengaruran Harga Pemerintah bisa mengawasiuntuk mengatur harga yang dikenakan oleh perusahaan monopoli negara, seperti perusahaan gas dan listrik. Persoalan yang dihadapi adalah penentu harga yang menraik sang Monopolis untuk menyediakan produk sebanyak-banyaknya sesuai dengan permintaan konsumen. 10.6
  • 174. SAATNYA DISKUSI !! 1.Mengapa pada pasar monopolistik penjual dapat mempengaruhi harga? 2.Bagaimana perusahaan dalam persaingan monopolistik mendapat laba supernormal? 3.Bagaimana jika dalam perusahaan monopolistik AC lebih besar daripada AR? 4.Mengapa bentuk kurva demand di pasar monopolistik bersifat sangat elastis? 5.Mengapa promosi penjualan sangat diutuhkan dalam pasar persaingan monopolistik?
  • 175. TERIMA
  • 176. MENENTUKAN HARGAPADA PASAR OLIGOPOLI BAB XI PUTRI N. (1222300023) AYU D. J. (1222300022) MUTIARA F. W. (1222300025)
  • 177. PENGERTIAN Pasar oligopoli, yaitu keadaan dimana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong pordusen lain untk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga pasar.
  • 178. CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI lebih dari 1 (2, 4, 10, dst) jika ada 4 perusahaan besar (CR Four) di pasar itu yang mampu menguasai lebih dari 40% pangsa pasar Dalam jangka pendek MC bisa mengalami penurunan, konstan, dan meningkat Produsen oligopoli dihadapkan dengan jumlah pembeli yang sangat banyak Close substitute tetapi bisa homogen atau terdiferensiasi strategi penjualan dilakukan dengan mendorong promosi, desain produk dan distribusi channel setiap tindakan yang erkaitan dengan harga, servis dan kuantitas akan mendapat reaksi dari pesaing. jumlah penjual kondisi biaya jumlah pembeli strategi penjualan kondisi demand reaksi rival dalam jangka pendek menginginkan laba yang maksimal sedang jangka panjang menginginkan menguasai pasar. fungsi tujuan
  • 179. 1. Perusahaan asling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi KARAKTER PASAR OLIGOPOLI 2. perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan
  • 180. Struktur pasar oligopoli bisa terjaid dalam industri dimana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil. Sederhananya anggap suatu produk tersebut homogen dan para pembeli memilih produk di antara kedua perusahaan tersebut semata mata berdasarkan harganya. Contohnya : perusahaan A berusaha untuk meningkatkan penjualannya dengan cara mnurunkan harganya, maka semua pembeli akan membeli produk perusahaan A dan perusahaan B akan kehilangan pangsa pasar yg cukup besar. Untuk mempertahankan pasarnya maka perusahaan B juga harus menurunkan harga. DEMAND OLIGOPOLI
  • 181. MODEL OLIGOPOLI COURNOT model pertama yang diteliti oleh augustin cournot tahun 1938. Model yang beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan bersifat substitut sempurna serta strutur ongkos produksi per unit sama.
  • 182. MODEL OLIGOPOLI CHAMBERLIN keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini merupakan kesepakatan bersama dari beebrapa perusahaan yang ada di pasar untuk memaksimumkan keuntungannya
  • 183. MODEL OLIGOPOLI STACKELBERG Apabila di pasar ada dua perusahaan yang sama kuat dan keduanya berharap menjadi pemimpin pasar, maka dalam keadaan ini keseimbangan pasar yang bersifat stabil tidak akan tercapai. Keadaan yg disebut “ketidaksimbangan stakelberg” dan gejalanya terlihat dengan adanya perang harga, perang harga tersebut akan berhenti apabila salah satu perusahaan sudah mau berperan sebagai follower atau sampai terbentuk penggabungan antara 2 perusahaan tersebut.
  • 184. MODEL OLIGOPOLI MODELKURVA PERMINTAAN PATAH kurva permintaanyang dihadapi oleh oligopolis patah. kurva tersebut patah pada tingkat harga Pe. yang merupaakn harga ekuilibrium awal. jika perusahaan pesaing akanmenandingi kebijakan tersebut dengan menurunkan harga juga. akibatnya permintaan naik tetapi tidak sebanyak apabila perusahaan lain menurunkan harga.
  • 185. Sebelum ada reaksi : Fenomena pergeseran kurva permintaan dilukiskan dalam gambar 11.7 Perusahaan A mula mula menghasilkan output sebesar Q1 dan dijual dengan harga P1, kurva permintaan D1 yang berlaku disini dengan mengasumsikan harga harga yang ditetapkan oleh perusahaan perusahaan lain tidak berubah dengan asumsi tersebut penurunan P1 ke P2 akan meningkatkan permintaan menjadi Q2. Jika suatu perusahaan menurunkan harganya dan memperoleh kenaikan volume penjualan yang cukup tinggi, maka perusahaan-perusahaan lainnya akan kehilangan sebagian besar volume usaha mereka. PENENTUAN HARGAOUTPUT DALAM
  • 186. Setelah ada reaksi : gambar disamping merupakan kurva reaksi yang menunjukkan bagaimana reaksi perusahaan perusahaan saingan diperhitungkan namun demikian permasalahan permasalahan dalam pendekaan ini terletak pada kenyataan bahwa ada banyak teori yang berbeda tentang perilaku antar perusahaan dan mesin mesin teri yang menghasilkan model penentuan harga yuang berbeda sehingga akan m enghasilkan aturan auran pengambilan kepitisan yang berbeda pula. PENENTUAN HARGAOUTPUT DALAM
  • 187. KURVAPERMINTAANTERPISAH DALAM OLIGOPOLI dalam psar oligopoli apabila perusahaan menurukan harga maka permintaan akanbertambah dan harga juga maka permintaan akan bertambah apabila perusahaan juga menurukan harga maka perubahan permintaan akan ke titik B & C memastikan harga permintaan ada di titik A karena reaksi perusahaan mengubah harga maka kurva permintaan menjadi D1, ED 2
  • 188. CIRI- CIRI PASAR OLIGOP OLI MENGHASILKAN ATAU MENJUAL BARANG STANDAR ATAU BARANG BERBEDA KEKUATAN MENENTUKAN HARGA KADANG KADANG LEMAH/KUAT Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam PROMOSI MASIH DIPERLUKAN
  • 189. MODEL PENETAPAN PASAR OLIGOPOLI Yang paling banyak ditemui antara lain • PASAR KARTEL • PASAR DENGAN KEPEMIMPINAN HARGA (PRICE LEADERSHIP)
  • 190. Tipe keadaan yang ditimbulkannya adalah kinked demand curve atau kurva permintaan yang patah. Seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan menurukan harganya. Hal ini mengakibatkan lainnya pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong bondong untuk membeli barang tersebut tidakan ini akan diikuti oleh penjual lain. PASAR DENGAN KETEGARAN HARGA
  • 191. HARGADARIPASAROLIGOPOLI YG RIGID Kurva sebesar MC2 hanya akan menjamin laba maksimal MC=MR adalah OP1. Jika biaya per unit turun, MC bergeser menjadi MC1. Turunnya MC tidakmengubah harga yang menjamin labanya maksimal ttap sebesar OP1. Demikian juga jika biaya per unit naik, harga yang menjamin laba maksimum adalah sebesar OP2. Dari kondisi tersebut dapat disimpulkan harga tidak berubah selama MC memotong MR pada bagian yang patah (tegak lurus) LN walaupun biaya naik atau turun. inilah yang bisa menghantarkan mengapa harga pada pasar oligopoli adalah RIGID.
  • 192. PERUBAHAN HARGA OLIGOPOLI Harga bisa berubah naik atau turn jika MC memotong MR buka pada bagian yang patah (tegak lurus LN). Misalkan Jika biraya terus turn hingga memotong MR rang turn miring (bukan yang tegak lurus) maka harga bisa turn. Mula-mula harga yang menjamin laba maksimal pada sat MC berpotongan dengan MR (PLN-MR), yaitu setinggi OP2. Turn menjadi OP1. Demikian juga jika biaya terus naik hingga memotone MR vang bukan tegak lurus LN harga akan meningkat. Dari gambar di atas biaya produksi naik terus hingga MC3 memotong MR yang miring (bukan yang tegar lurus LN) maka harga berubah dari OP2 menjadi OP3.
  • 193. PENGARUH PASAR OLIGOPOLITERHADAP KESEJAHTERAAN Adanya kentungan yang terialu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P › MC; seperti dalam kasus monopoli).
  • 194. SAATNYA DISKUSI !! 1.Mengapa pada pasar monopolistik penjual dapat mempengaruhi harga? 2.Bagaimana perusahaan dalam persaingan monopolistik mendapat laba supernormal? 3.Bagaimana jika dalam perusahaan monopolistik AC lebih besar daripada AR? 4.Mengapa bentuk kurva demand di pasar monopolistik bersifat sangat elastis? 5.Mengapa promosi penjualan sangat diutuhkan dalam pasar persaingan monopolistik?