Dokumen tersebut membahas tentang pengantar teori ekonomi makro yang mencakup perkembangan dari teori mikro ke makro ekonomi, revolusi pemikiran Keynes yang memperkenalkan peran pemerintah dalam perekonomian, fokus perubahan ilmu ekonomi makro seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi, serta konsep-konsep dasar seperti permintaan dan penawaran agregat, kebijakan moneter dan fiskal.
1. PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO
Ir. R. Erdiek Ardhianto, MM. RLA
Pendahuluan
1. Perkembangan Teori Mikro Ekonomi – Makro Ekonomi
Perkembangan ilmu ekonomi modern dimulai pada saat Adam Smith (1723 – 1790) menerbitkan bukunya yang berjudul
An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776).
Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, system ekonomi pun akan mampu
memulihkan dirinya (self adjustment), karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat
(invisible hands).
Dalam bahasa yg sederhana, tangan ghaib tsb adl mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi
berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan
menjadi alat alokasi sumber daya yg efisien, jika pemerintah tdk ikut campur dlm perekonomian.
Kepercayaan thd kemampuan mekanisme pasar semakin menguat ketika seorang ekonom Perancis, Jean Baptiste Say
(1767 – 1832), mematangkan pemikiran Smith dgn melontarkan pendapat yg sekarang dikenal sbg hokum Say (Say’s
Law), “….supply creates it’s own demand…” dalam bukunya : A Treatise and Polical Economy (1803). Maksud dari
pernyataan tsb adl bhw brg dan jasa yg diproduksi pasti terserap oleh permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar.
Asumsi-asumsi yg melatarbelakangi model mekanisme pasar tsb adl:
1) Struktur pasar merupakan persaingan sempurna; informasi sempurna dan simetris; input dan output adl homogeny; para
pelaku ekonomi bersifat nasional dan bertujuan memaksimumkan kegunaan atau keuntungan.
2) Netralitas uang (money neutrality) yg mempunyai konsekuensi hrg bersifat fleksibel, dpt berubah seketika itu juga
(price flexibility).
2. Revolusi Keynesan : Lahirnya Teori Makro Ekonomi
Sebelum terjadinya kelesuan perekonomian dunia thn 1929 – 1933 yg dikenal sbg Depresi Besar (Great Depression)
para ahli ekonom percaya akan mekanisme pasar. Namun Depresi Besar membuyarkan keyakinan thd hipotesis ekonomi
klasik, karena Depresi Besar terjadi dlm jk.waktu yg lama (1929 – 1933) dan menimbulkan masalah-masalah besar.
Misalnya, di Amerika Serikat selama periode Depresi Besar tk.pengangguran mencapai angka lebih dari 25% angkatan
kerja, output perekonomian berkurang sampai 50%, sementara tk.investasi merosot tajam.
John Maynard Keynes, melontarkan pendapat u/ memperbaiki keadaan melalui bukunya The General Theory of
Employment, Interest and Money, yg terbit th 1936. Dalam bukunya, yg lebih dikenal The General Theory. Menurut
Keynes, kelemahan teori klasik adl lemahnya asumsi ttg pasar yg dianggap terlalu idealis (auotoplan) dan terlalu ditekannya
masalah ekonomi pd sisi penawaran. Berkaitan dgn kritik tsb, Keynes menyampaikan pokok pikiran yg kedua berupa usulan
pemulihan dgn memasukkan peranan pemerintah dlm perekonomian dlm rangka menstimulir sisi permintaan.
3. Fokus Perubahan Ilmu Ekonomi Makro
a. Masalah inflasi
b. Masalah pertumbuhan ekonomi
c. Masalah pengangguran
d. Interaksi dg Perekonomian Dunia (Neraca Pembayaran)
e. Siklus ekonomi
4. Aliran-aliran pemikiran dalam Teori Makro Ekonomi
2. Pandangan ttg a. Aliran klasik b. Aliran Keynes
Pasar Keseimbangan perekonomian berpondasikan pd Pasar, dlm kenyataannya tidaklah seperti yg
keseimbangan individu (konsumen&produsen) dibayangkan kaum klasik dimana strukur pasar
cenderung monopolistik, interaksi tdk sempurna dan
asimetris. Sementara input dan output yg
dipertukarkan jg heterogen. Kondisi ini
menyebabkan hrg cenderung kaku (rigid), dlm arti
sulit berubah dlm seketika.
Uang Peranan uang tdk lebih sbg alat transaksi (median of Menurutnya uang bukan hnya sekedar alat transaksi
exchange). Karena itu uang tdk mempunyai pengaruh thd (medium of exchange), tetapi juga sbg
variabel-variabel riil (output dan kesempatan kerja). penyimpanan nilai (store of value). Fungsi
Pandangan ini misalnya diwakili oleh aliran klasik yg penyimpanan nilai inilah yg memnungkinkan uang
terbaru, yaitu aliran siklus ekonomi riil (Real Economy digunakan sbg alat memperoleh keuntungan melalui
Cyeber). Pandangan yg lain adl pandangan yg masih dpt tindakan spekulasi, selain u/ transaksi dan berjaga-
menerima peranan pemerintah. Misalnya aliran master, jaga. Karena itu uang tdk bersifat netral, dlm arti
masih dapat menerima campur tangan pemerintah, uang dpt mempengaruhi variabel-variabel riil
sebatas hanya melalui kebijakan moneter. (output dan kesempatan kerja).
5. Model diagram alir Makro Ekonomi – Mikro Ekonomi
a. Model makroekonomi
Pembelian Brg dan jasa
(4)
Pembelian Brg & Jasa Pajak
(5) (3)
Perusahaan Pemerintah Rumah Tangga
(6) (2)
Pajak Gaji, Pembayaran Bunga Peng-
hasilan Non Jasa atas Jasa
(Transfer Payment)
(1)
(7) (8)
Ekpor Impor
PT dg Pemerintah : PT melaporkan pajak, pemerintah membeli barang
dan jasa Dunia Internasional
Pem dg RT : RT membayar pajak, pemerintah memberikan
benefit kpd RT berupa fasilitas umum/sosial
Dunia internasional : membentu dan menjembatani keg. RT &
Perusahaan dg keg. Exim
b. Model mikroekonomi
Penawaran Faktor Produksi (Tenaga Kerja, Modal)
(4)
Pembelian brg & jasa
(3)
Perusahaan Rumah Tangga
3. Penawaran brg & jasa
(2)
(1)
Gaji, pembayaran bunga, penghasilan non balas jasa
key point:
Makro ekonomi membahas perilaku secara agregat (terus menerus dan berkelanjutan)
Focus pada perilaku dan investasi, faktor penentu perubahan, upah dan harga, kebijakan fiscal dan moneter, stok uang beredar,
anggaran belanja pemerintah, suku bunga dan utang pemerintah
Makro ekonomi membahas hal-hal pokok pada interaksi antar barang, tenaga kerja, dan pasar modal dari perekonomian
INFLASI
Konsep inflasi
Inflasi adl kenaikan hrg brg2 yg bersifat umum dan terus menerus
Inflasi: hrg brg2 naik, biasanya pd masa inflasi, penghasilan maupun hrg brg2 keduanya meningkat cepat, namun penghasilan riil
kita tdk berubah
Inflasi terjadi apabila tk.harga2, dan biaya2 umum naik, hrg beras, BBM naik; sewa gedung, brg modal
Deflasi terjadi apabila hrg brg dan biaya2 scr umum turun
Disflasi : penurunan tk.inlfasi
Permintaan dan Penawaran Agregat
Tk.output dan tk.hrg ditentukan o/ interaksi antara permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat: permintaan total atas brg dan jasa dlm perekonomian yg akan terpengaruh dg adanya KM dan KF
Penawaran agregat: tk. Hrg yg dihubungkan dg tk.output yg akan tepengaruh dg KF
Kebijakan Moneter (KM) dan Kebijakan Fiskal (KF) bagian dlm Makroekonomi
Kebijakan moneter (KM) diatur oleh BI, instrumen KM adl perubahan jml uang beredar, perubahan suku bunga
Kebijakan fiskal (KF) adl wewenang DPR-MPR dan biasanya diprakarsai o/ lembaga eksekutif pemerintah. Instrumrn KF adl
tarif dan pengeluaran pemerintah
Kebijakan stabilisasi adl KM dan KF yg dirancang u/ memperlunak fluktuasi perekonomian (inflaso, pengangguran, dan
pertumbuhan ekonomi)
Tiga bentuk inflasi
Inflasi moderat, terjadi ketika hrg2 menngkat scr perlahann (<10%/thn) atau 1 digit
Inflasi ganas (Galloping Inflation), trjd jika brg2 mulai melonjak 20%, 100% atau 200% per thn atau disebut inflasi 3 digit
Hiperinlasi, bentuk inflasi yg paling mematikan -> terjadi pada tahun 1998 dimana harga mobil dari 40 juta melonjak mjd 120
juta.
Dua sumber inflasi:
Demand pull inflation: kenaikan hrg brg disebabkan kenaikan permintaan agregat
4. Cost push inflation: kenaikan hrg brg disebabkan desakan biaya produksi
Tekanan permintaan digambarkan dengan bergesernya kurva AD1 ke
AD2.
Tekanan permintaan menyebabkan output perekonomian
bertambah, tetapi disertai inflasi, dilihat dari makin tingginya tk.
hrg.umum
Dlm inflasi tekanan permintaan, tdk selalu berarti penawaran
(AS) tdk bertambah, kalaupun terjadi penambahan penawaran
agregat, jmlhnya kecil dibanding peningkatan permintaan
agregat (Y1 -> Y2).
Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
Akibat adanya permintaan total yg berlebih seiring dg meningkatnya likuiditas, shg memicu perubahan pd tk.hrg
Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yg terkait dg permintaan thd brg dan jasa mengakibatkan bertambahnya
permintaan thd faktor-faktor produksi tsb
Contoh: yaitu kenaikan hrg bahan sandang, pangan seiring meningkatnya permintaaan pasar menjelang hari raya
Mengapa BBM tidak ikut dikategorikan?
BBM tidak ikut naik hrg karena ada kebijakan pemerintah terkait dg regulasi juga BBM bukan merupakan sumber daya
pribadi dan dilindungi oleh negara berdasarkan UU No.33
Inflasi yang timbul akibat naiknya biaya produksi.
Bermula pd hrg P1 dan QFE. Kenaikan biaya produksi
(disebabkan baik karena faktor alam (untuk hasil bumi),
kebijakan setempat (upah), bahan baku (industri), menggeser
kurva penawaran dari AS0 ke AS1.
Akibat yg akan terjadi hrg naik mjd P1, produksi turun menjadi
Q1.
Hrg naik (P0 -> P1) dan produksi turun (Q0 -> Q1). Karena
kenaikan b.prod. akan menggeser kurva AS mk proses ini akan
berhenti apabila kurva penawaran AS tdk lg bergeser keatas.
Inflasi desakan biaya (cost push inflation)
5. Akibat adanya kelangkaan produksi dan distribusi, walau permintaan tdk ada perubahan yg meningkat scr signifikan.
Ketidaklancaran aliran distribusi dan berkurangnya produksi yg tersedia dr kebutuhan rata2, memicu kenaikan hrg (hukum
permintaan-penawaran) yg dpt menimbulkan nilai keekonomian yg baru thd produk tsb.
Contoh: terganggunya produksi yg dialami o/ para petani karena diakibatkan o/ iklim cuaca berdampak pd pola dan kuantitas
produksi cabai. Shg terjadi kenaikan hrg cabau yg terus menerus dan melonjak tajam.
Dampak inflasi:
Reditribusi pendapatan dan kekayaan antara berbagai kelompok yg berlainan
Gangguan/distorsi pd hrg relatif dan output dr berbagai brg, atau output penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) bagi
perekonomian keseluruhan
Tk.inflasi dan Bunga
Bunga (interest) sejml uang yg dibayarkan o/ peminjam kpd yg memberi pinjaman
Tk.bunga (interest rate) bunga/thn sbg %tase dr jml uang yg dipinjam
Tk.bunga nominal: mengukur bunga atas dasar nilai rupiah saat ini yg dibayarkan
Tk.bunga riil: tk.bunga nominal dikurangi tk.inflasi
Key point:
Hubungan inflasi dan GNP sbg performa ekonomi
Inflasi adl persentase kenaikan tk.hrg selama periode tertentu
Pertumbuhan GNP nominal dan GNP riel terjadi karena hrg2 brg meningkat
Laju pertumbuhan perekonomian menunjukkan tk.kenaikan GNP Riel
Prestasi makroekonomi diukur menurut 3 ukuran, inflasi, laju pertumbuhan output, dan tk.pengangguran
KESEMPATAN KERJA DAN PENGANGGURAN
Kesempatan Keja
Kesempatan kerja dan petumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dpt didefinisikan sbg “perkembangan keg. dlm perekonomian yg menyebabkan brg dan jasa yg
diproduksikan dlm masy.bertambah.
Hal yg dpt mempengaruhi kemampuan suatu negara u/ menghasilkan brg dan jasa yaitu:
Faktor-faktor produksi yg mengalami peningkatan baik kualitas dan kuantitas terdiri dari:
- Investasi yg bertambah
- Teknologi yg berkembang
- Tenaga kerja yg meningkat (kuantitas dan kualitas)
Perkembangan kemampuan memproduksi brg dan jasa sbg akibat pertambahan faktor2 produksi pd umumnya tdk selalu diikuti dg
pertambahan produksi brg dan jasa yg sama besarnya
6. Pertambahan potensi memproduksi kerap kali lebih besar dr pertambahan produksi yg sebenarnya (contoh: tingginya jml tenaga kerja
tdk seimbang dg adanya kesempatan kerja)
Kurva kemungkinan produksi dan pertumbuhan ekonomi (terlampir)
Keterangan:
Kurva AB adl kurva kemungkinan produksi, yaitu batas maksimum produksi yg dpt dihasilkan o/ suatu negara pd suatu kurun wkt
tertentu.
Titik P yaitu kemakmuran masy. mencapai maksimum, menghasilkan Xo brg industri dan Yo brg pertanian
Dalam kenyataan, misal tk.prod. hanya pd titik M, yaitu menghasilkan X1 produk industri dan Y1 produk pertanian
Pada periode berikutnya terjadi perubahan kurva kemungkinan prod. dari AB ke CD, dan titik R adl suatu kombinasi produksi yg
dpt dicapai
Tetapi keg.ekonomi sebenarnya hanya berkembang dari M ke N
Pengangguran
Adl suatu keadaan dimana seseorang yg tergolong angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dpt memperolehnya.
Berdasarkan aspek terjadinya pengangguran, dpt dibedakan atas Pengangguran Sukarela (voluntary unemployment) dan Pengangguran
Dukalara (involuntary unemployment).
- Pengangguran sukarela adl pengangguran yg mengannggur u/ sementara wkt karena ingin mencari pekerjaan lain yg lebih baik
- Pengangguran dukalara adl pengangguran yg menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil
mendapatkan pekerjaan.
Macam2 pengangguran berdasarkan pengaruh kondisi:
1) Pengangguran friksional (dictional unemployment)
Pengangguran ini bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjangan wkt, informasi maupun karena kondisi
geografis antara pencari kerja dan kesempatan (lowongan) kerja. Mereka yg masuk dlm kategori pengangguran sementara,
umumnya rela menganggur (voluntary unemployment) u/ mendapat pekerjaan.
2) Pengangguran struktural (structural unemployment)
Dikatakan pengangguran struktural karena sifatnya yg mendasar. Pencari kerja tdk mampu memenuhi persyaratan yg dibutuhkan
u/ lowongan pekerjaan yg tersedia. Hal ini terjadi dlm perekonomian yg berkembang pesat. Makin tinggi dan rumitnya proses
produksi dan atau teknologi produksi yg digunakan, menuntut persyaratan tenaga kerja yg jg makin tinggi.
3) Pengangguran musiman (seasonal unemployment)
Adl pengangguran yg terjadi akibat faktor musim, umumnya terjadi pd sektor pertanian.
4) Pengangguran siklikal
Adl pengangguran yg menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi shg permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada
penawaran tenaga kerja.
Terjadinya pengangguran
Kekurangan pengeluaran agregat
Karena ingin mencari kerja lain yg lebih baik
Penggunaan teknologi modern yg mengurangi penggunaan tenaga kerja
7. Ketidaksesuaian ketrampilan pekerja dg yg dibutuhkan dlm perusahaan
Dan lainnya
Akibat buruk pengangguran
Stabilitas perekonomian negara akan terganggu: Melemahnya permintaan dan penawaran agregat (salah satu faktor penting yg
menentukan kemakmuran yaitu tk.pendapatan. pendapatan masy.mancapai maks apabila tk.penggunaan tenaga kerja penuh).
Stabilitas sosial-politik negara akan terganggu ditinjau dr sudut individu, pengangguran menimbulkan berbagai masalah ekonomi
dan sosial kpd yg mengalaminya.
Kekacauan politik dan sosial dan pembangunan ekonomi negara dlm jk.panjang.
Kurva Philips
PERTUMBUHAN EKONOMI – GNP & TEORI KONSUMSI
Hal yg mendasari laju pertumbuhan produk
Produk Domestik Bruto (Gross National Product)
GNP adl nilai semua brg dan jasa yg diproduksi dlm perekonomian pd suatu kurun wkt tertentu.
GNP adl ukuran pokok dr keg.ekonomi
GNP menggunakan 2 ukuran, GNP Nominal (hrg berlaku) dan GNP Riel (harga konstan thn tertentu)
Hubungan inflasi dg GNP
Inflasi adl presentase kenaikan tk.hrg selama periode tertentu
Pertumbuhan GNP Nominal dan GNP Riel terjadi karena hrg2 brg meningkat
Laju pertumbuhan perekonomian menunjukkan tk.kenaikan GNP Riel
Laju pertumbuhan produksi dan tenaga kerja:
Pada titik puncak pertumbuhan ekonomi suatu negara, keg.ekonomi relatif lebih tinggi thd trend, sedangkan pd titik lesu, titik
rendah aktivitas ekonomi telah tercapai
Kesenjangan output
Mengukur selisih antara output aktual dan output yg dpt diproduksi perekonomian pd tk.penggunaan tenaga kerja penuh dg
sumberdaya yg ada.
Output penggunaan tenaga kerja penuh disebut juga output potensial.
8. Metode penghitungan pendapatan nasional:
1. Metode output (output approach) atau metode produksi
NT = NO – NI……………
Dimana : NT = nilai tambah
NO = nilai output
NI = nilai input
PDB=
NT = nilai tambah
i = sektor ekonomi I
2. Metode pendapatan (income approach)
Q = f(L,K,U,E)……………………..
Dimana : Q (output), L (tenaga kerja), K (brg modal), U (uang/financial), E (kemmapuan entrepreneur atau
kewirausahaan)
PN = w + r + I + π………………..
Dimana : Tenaga kerja W wage
Kapital R rate
Uang I interest
Wirausahawan π
3. Metode pengeluaran (expenditure approach)
a. Konsumsi RT (household consumption)
b. Konsumsi pemerintah (government consumption)
c. Pengeluaran investasi (investment expenditure)
d. Ekspor netto (net export)
PDB = C + I + G + (X – M)
Dimana : Rumah tangga C
Dunia usaha /investasi I
Pemerintah G
Luar negeri (ekspor-impor) X – M
Konsep2:
C + I + G + (X – M) = PDB
+ pend. FP Domestik di LN
- pend. FP LN di domestik
= Pend. Nasional Bruto
9. - penyusutan
= Produk Nasional Netto
- pajak tdk langsung
+ subsidi
= Pend. Nasional
- laba ditahan
- pemb. Asuransi sosial
+ pend. bunga personal
+ penerimaan bukan balas jasa
= pend. personal
- pajak pend. personal
= pend. disposable
Pendapatan disposable merupakan pendapatan yang siap dibelanjakan
PDB dan INFLASI
Untuk memperoleh PDB harga konstan, ditentukan terlebih dahulu tahun dasar (based year), yang merupakan tahun dimana
perekonomian berada dalam kondisi baik/stabil. Harga brg pd thn 1999 dianggap sebagai kondisi yg relative baik, maka harga baju
thn 1999 digunakan sbg hrg dasar. Dgn demikian nilai PDB 2000 berdasarkan hrg konstan 1999 adl:
PDB2000 = Q2000 x P1999
= 1.000 x Rp 80,- = Rp 80.000,-
Nilai PB 2000 ini disebut sbg PDB Riil (Riel GDP)
Sedangkan nilai PDB 2000 sebesar Rp 120.000,- (yg dihitung atas hrg berlaku) disebut sbg PDB nominal.
Scr umum hubungan antara PDB riil dgn PDB nominal dpt dinyatakan dlm bentuk persamaan dibawah ini:
PDB riil = PDB nominal/deflator……………
Dimana:
Deflator = (hrg thn t = hrg thn t-1) x 100%
Dlm kasus diatas, nilai deflator = (Rp 120,00 : Rp 80,00) x 100% = 150%
Dgn demikian,
PDB riil = 120.000,00 : 150% = Rp 80.000,00
Manfaat dr perhitungan PDB hrg konstan, selain dg segera dpt mengetahui apakah perekonomian mengalami pertumbuhan atau tdk, jg
dpt menghitung perubahan hrg (inflasi).
Inflasi = (deflator thn t – deflator thn t-1) 100%
Deflator thn t-1)
Dalam kasus diatas, (deflator 00 – Deflator 99) 100%
Inflasi 2002 = (deflator th t-1)
{(150-100)/100} x 100% = 50%
10. PERTUMBUHAN EKONOMI dan TEORI KONSUMSI
Teori konsumsi penting dlm analisis Makroekonomi sebab:
a. Pengeluaran konsumsi RT memiliki porsi terbesar dlm total pengeluaran agregat
b. Konsumsi rumah tangga bersifat endogenus artinya besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor –
faktor lain yang dianggap mempengaruhinya.
c. Perkembangan masy. yg begitu cepat menyebabkan perilaku2 konsumsi jg berubah cepat
Beberapa faktor yg berpengaruh dlm teori konsumsi adl:
1. Faktor ekonomi
2. Faktor demografi (kependudukan)
3. Faktor lain, faktor non ekonomi
Beberapa faktor ekonomi adl:
Pendapatan dan kekayaan RT, suku bunga, prakiraan masa depan
Beberapa model teori ekonomi:
Model konsumsi
Model pendapatan
1. Teori Keynes (Keynesan Consumption Model)
a. Hubungan pendapatan Disposabel dan konsumsi
Keynes menjelaskan bhw konsumsi saat ini (current consumption) sangat dipengaruhi o/ pendapatan disposabel saat ini
(current disposabel income). Menurut Keynes, ada batas konsumsi minimal yg tdk tergantung tk.pendapatan. artinya,
tk.konsumsi tsb harus dipenuhi, walaupun tk.pendapatan = 0 (nol). Itulah yg disebut dg konsumsi otonomus (autonomus
consumption). Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsi jg akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi
tsb tdk sebesar peningkatan pendapatan disposabel.
C = Co + b Yd……………
Dimana: C (konsumsi), Co (konsumsi otonomus), b (MPC), Yd (pendapatan disposabel), 0 ≤b ≤1
b. Kecenderungan mengonsumsi marjinal (Marginal Propensity to Consume)
MPC = øC…………………….. = kemiringan kurva konsumsi
øYd
besarnya MPC menunjukkan kemiringan (slope) kurva konsumsi.
c. Kecenderungan mengonsumsi rata2 (Average Propensity to Consume)
APC = C ……………………….
Yd
d. Hubungan konsumsi dan tabungan
Pendapatan disposabel yg diterima RT sebagian besar digunakan untuk konsumsi, sedangkan sisanya ditabung.
Yd = C + S………………….
Dimana: S (tabungan/saving)
e. MPC dan MPS
Jika setiap tambahan pendapatan disposabel dialokasikan sbg tambahan kosnumsi dan tabungan, maka:
øYd = øC + øS
11. jk kedua sisi persamaan kita bagi dengan øYd, maka:
øYd = øC + øS……………
øYd øYd øYd
1 = MPC + MPS…………………
Atau MPS = 1 – MPC…………………………
2. Model konsumsi siklus hidup
Model konsumsi siklus hidup (Life Cycle Hypothesis), dikembangkan o/ Franco Modigliani, Albert Ando dan Richard Brumberg.
Model ini berpendapat bhw keg.konsumsi adl keg. seumur hidup. Model siklus ini membagi perjalanan hidup manusia mjd 3 periode:
a. Periode belum produktif
b. Periode produktif
c. Periode tidak produktif lagi
3. Teori pendapatan permanen (permanent income hypothesis)
Menyatakan bhw tk.konsumsi mempunyai hub. Proporsional dg pendapatan permanen (permanent income).
C = Yp……………………….
Dimana;
C (konsumsi), Yp (pendapatan permanen), (faktor proporsi), (k > 0)
Pendapatan permanen adl tk.pendapatan rata2 yg ekpektasi/diharapkan dlm jk.panjang. sumber pendapatan itu berasal dr
pendapatan upah/gaji (expected labour income) dan nonupah/nongaji (expected income from assets). Pendapatan permanen
akan meningkat bila individu menilai kualitas dirinya (human wealth) makin baik, mempu bersaing dipasar. Dg keyakinan tsb
ekspektasinya ttg pendapatan upah/gaji makin optimistik. Ekspektasi ttg pendapatan permanen jg akan meningkat jk individu
menilai kekayaannya (non-human wealth) meningkat. Sebab dg kondisi seperti itu pendapatan nonupah (non-human wealth)
diperkirakan jg meningkat, adanya perbedaan antara yg diharapkan dg yg diterima adl adanya pendapatan tdk permanen, yg
besarnya berubah-ubah. Pendapatan ini disebut pendapatan transisi (transisitory income).
4. Teori pendapatan relatif (Relative Income Hypothesis)
Teori pendapatan relatif dikembangkan o/ James Duessemberry. Kendatipun mengakui pengaruh dominan pendapatan thd
konsumsi, teori ini lebih memprihatinkan aspek psikologis rumah tangga dlm menghadapi perubahan pendapatan. Dampak
perubahan pendapatan disposabel dlm jk.pendek akan berbeda dibanding dlm jk.panjang. terdapat Rachet efek yaitu konsumsi tdk
akan turun mengikuti kurva jk.panjang pd saat pendapatan turun, namun jk pendapatan naik konsumsi akan mengikuti kurva
jk.panjang.
CAKUPAN TEORI EKONOMI MAKRO, OUTPUT, INFLASI, PENGANGGURAN, DAN VARIABEL EKONOMI MAKRO
LAINNYA
1. Mikroekonomi dan Makroekonomi
Untuk dpt memahami ilmu ekonomi makro, kita mengenali terlebih dahulu perbedaan antara ilmu makroekonomi dg ilmu
mikroekonomi. Mikroekonomi merupakan ilmu ekonomi yg mempelajari ttg pilihan, keputusan dan interaksi antara pilihan dan
keputusan agen2 perekonomian. Sedangkan Makroekonomi merupakan ilmu yg mempelajari perekonomian negara dan
perekonomian global scr menyeluruh. Utk mengerti perekonomian suatu negara kita hrs mengetahui peran dan target otoritas
kebijakan fiskal dan moneter setiap negara. Disini saya mengambil contoh Negara Indonesia dimana pemerintah sbg otoritas
kebijakan fiskal bertujuan u/ mendapatkan tk.pertumbuhan ekonomi yg tinggi dan tk.pengangguran yg rendah. Sedangkan peran
bank sentralnya yakni Bank Indoenesia sbg otoritas kebijakan moneter adl u/ menjaga kestabilan nilai rupiah sesuai dg pasal 7
12. UU no.3 th 2004. Dmana kestabilan nilai tukar rupiah ini tercermin dlm pd nilai inflasi dan nilai tukar (rupiah). Scr umum
terdapat 3 variabel yg mjd isu utama dlm perbedaan para ekonom makroekonomi dunia, yaitu:
1. Output agregat
2. Inflasi
3. Pengangguran
2. Output agregat
Output agregat adl jml nilai seluruh output brg dan jasa yg diproduksi pd suatu perekonomian dlm jk.wkt tertentu. Output agregat
mencerminkan kekayaan negara dlm jk.wkt tertentu. Dg menggunakan logika model circular flow, output agregat atau jml brg yg
diproduksi memiliki nilai yg sama dg balas jasa yg diterima o/ pihak yg memproduksi atau pendapatan nasional. Pendapatan
nasional merupakan salah satu indikator yg digunakan dlm pembanding tk.kesejahteraan antar negara. Agar memiliki tk.akurasi
ukuran kesejahteraan yg baik biasanya pendapatan nasional ini dibagi dg tk,populasi shg nantinya didapatkan variabel pendapatan
perkapita. Pendapatan nasional dpt dihitung dgn mencari nilai Gross Domestic Product (GDP) atau produk domestik bruto.
Terdapat 3 pendekatan menghitung GDP:
a. Pendekatan produksi
Pendekatan produksi menghitung jml seluruh produksi brg dan jasa final o/ suatu negara selama satu thn. Rumus matematis
pendekatan ini:
Y= P1Q1
Ternyata dlm pendekatan ini menyebabkan double counting karena dlm perhitungan ini memasukkan unsur brg final dan brg
intermediate. Shg terdapat pendekatan produksi baru u/ mengatasi masalah double counting ini yaitu dg pendekatan nilai
tambah (value added). Rumus pendekatan matematis nilai tambah
Y= VAi
Untuk menghindari tumpang tindih pd perhitungan dg pendekatan nilai tambah, perekonomian indonesia dibagi mjd 9 sektor:
1. Pertambangan dan penggalian
2. Pertanian
3. Industri manufaktur
4. Listrik, gas dan air minum
5. Konstruksi
6. Perdagangan, hotel dan restoran
7. Transportasi dan komunikasi
8. Jasa keuangan
9. Jasa lain
b. Pendekatan pendapatan
Pendekatan pendapatan menghitung output berdasarkan jml seluruh pendapatan (balas jasa) yg diterima seluruh faktor
produksi dlm kurun wkt satu thn. Balas jasa yg diterima faktor produksi dapat berupa:
1. Upah, u/ tenaga kerja yg merupakan balas jasa yg dominan dlm perekonomian
2. Bunga, merupakan balas jasa u/ modal
3. Sewa, merupakan balas jasa u/ sumber daya alam yg digunakan
4. Profit, balas jasa u/ ketrampilan pengusaha atau entrepreneur
Pendekatan ini memiliki kelemahan pd validitas data pendapatan yg diterima faktor produksi, terdapat keengganan
responden dlm memberitahukan jml pendapatan.
c. Pendekatan pengeluaran
13. Pendekatan pengeluaran menghitung output berdasarkan jml pengeluaran slrh sektor dlm perekonomian. Logika dr
pendekatan ini berdasarkan analisa bhw pengeluaran suatu pihak merupakan pendapatan bagi pihak lain.
Kelemahan dlm perhitungan pendapatan nasional
Terdapat beberapa output yg tdk dimasukkan dlm perhitungan, misalnya underground economy karena bersifat
illegal, output industri kecil RT, dll.
Eksternalitas negative dr aktivitas ekonomi yg tdk dimasukkan kedlm perhitungan
Green GDP mjd solusi atas masalah ini, dimana dlm green GDP telah memasukkan unsur eksternalitas negatif
dlm perhitungan GDP
Perhitungan nilai tambah GDP tdk memperhitungkan penambahan kualitas. Misalnya: komputer yg makin canggih
makin murah dibanding komputer masa lalu
3. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi berasal dr nilai laju pertumbuhan GDP. Pertumbuhan ekonomi yg positif menandakan perekonomian dlm
keadaan ekspansif, sedangkan pertumbuhan ekonomi negatif menandakan perekonomian dlm keadaan resesi.
4. Inflasi
Mishkin (2002) mendefinisikan inflasi sbg kenaikan tk.hrg yg kontinyu dan terus menerus, mempengaruhi individu2, bisnis dan
pemerintah. Scr umum inflasi dpt dokelompokkan mjd 3 bagian: Inflasi inti (Core Inflation) adl inflasi brg atau jasa yg
perkembangan hrg nya dipengaruhi o/ perkembangan ekonomi scr umum (faktor2 fundamental spt ekspektasi inflasi, nilai tukar
dan keseimbangan permintaan dan penawaran agregat) yg akan berdampak pd perubahan hrg2 scr umum dan lebih bersifat
permanent atau persistent (terus menerus). Inflasi Administered (Administered Price) adl inflasi brg atau jasa yg perkembangan
hrgnya scr umum diatur pemerintah. Inflasi Bergejolak (Volatile Good Price) adl inflasi brg atau jasa yg perkembangan hrgnya
sangat bergejolak, umumnya dipengaruhi o/ shocks yg bersifat temporer spt musim panen, gangguan alam, gangguan penyakit, dan
gangguan distribusi. Terdapat 2 alasan kenapa ekonom peduli inflasi:
Inflasi dpt memicu distorsi yg lain
Selama periode inflasi, tdk semua hrg brg dan upah naik scr proporsional, inflasi mempengaruhi distribusi pendapatan.
Mengacu pd teori ekonomi Neo-Keynesian dlm Gordon (1997) pendekatan determinan inflasi Indonesia dpt dijelaskan, sbb:
Inflasi permintaan (demand pull inflation)
Jenis inflasi ini dikenal sbg Philips Curve Inflation, yaitu merupakan inflasi yg dipicu o/ interaksi permintaan dan penawaran
domestik jk.panjang. contohnya jika terjadi peningkatan permintaan masy. atas barang (peningkatan agregat demand). Contoh
lain bertambahnya pengeluaran pemerintah yg dibiayai dg pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar negeri akan brg2
ekspor atau bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit yg murah, dll.
Inflasi penawaran (cost push inlfation)
Dikenal sbg Supply shocks inflation merupakan inflasi penawaran yg disebabkan o/ kenaikan pd biaya produksi atau biaya
pengadaan brg dan jasa. Misalnya karena kenaikan hrg sarana produksi yg didatangkan dr LN, atau karena kenaikan BBM.
Ekspektasi inlfasi berasal dr faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi o/ perilaku masy. yg dpt bersikap adaptif atau forward
looking.
Dampak yg ditimbulkan demand pull inflation tdk menyebabkan berkurangnya kesejahteraan masy. karena kenaikan hrg diiringi dg
kenaikan jml brg. Sedangkan pd cost push inflation kenaikan hrg menyebabkan penurunan kesejahteraan masy. karena mengurangi
jml output.
Ada beberappa cara mengukur tk.inflasi:
1. GDP deflator adalah rasio antara GDP nominal dan GDP riel dr thn tsb.
Rumus matematis: GDP deflator = GDPnominalGDPriel
2. Indeks harga konsumen
14. 3. Indeks harga perdagangan besar
5. Indeks harga
IHK (indeks harga konsumen) atau CPI (Consumer Price Index)
IHK mengukur nilai inflasi berdasarkan sekumpulan hrg pd kebutuhan hidup konsumen yg paling banyak digunakan, dan masing2
item memiliki bobot dlm basket. Indonesia menggunakan sembilan bahan pokok dlm menghitung IHK. Nilai IHK digunakan sbg
indikator patokan nilai inflasi.
IHPB (indeks harga perdagangan besar
IHPB mengukur inflasi berdasarkan hrg2 brg pd tk.produsen, metode perhitungannya sama dg IHK hanya berbeda jml dan jns brg
dlm keranjang. Brg yg termasuk kategori brg ini merupakan brg mentah dan brg ½ jadi.
6. Pengangguran
Pengangguran adl kondisi dimana seseorang tdk bekerja, padahal ia masuk kedlm angkatan kerja dan memang mencari pekerjaan.
Scr umum terdapat 3 jenis pengangguran:
Pengangguran cyclical adl pengangguran yg terjadi akibat perekonomian yg mengalami resesi shg output berada dibawah level
full employment. Full employment adl kondisi pd jk.panjang saat seluruh output yg diproduksi merupakan output yg optimal yg dpt
diproduksi, yg berarti seluruh faktor produksi diberdayakan.
Penganggruan struktural adl pengangguran yg terjadi akibat ketidaksesuaian jenis pekerjaan dg kapabilitas tenaga kerja. Contoh:
masa revolusi industri dimana tenaga kerja beralih ke tenaga kerja yg membutuhkan skill u/ menjalankan mesin. Akibatnya tenaga
kerja yg tdk mampu menjalankan mesin menganggur.
Pengangguran friksional adl pengangguran yg pasti ada, meskipun dlm kondisi full employment. Pengangguran ini terjadi akibat
proses rekrutmen tenaga kerja yg membutuhkan wkt u/ mendapatkan pekerjaan. Bisa jg sbg pekerja yg keluar dr tempat kerjanya
u/ mendapatkan pekerjaan yg lebih sesuai dg keinginannya.
Rumur matematis pengangguran:
Angkatan kerja = Bekerja + Tidak Bekerja
Terdapat 2 alasan ekonom peduli thd tk.pengangguran:
1. Pengangguran menandakan bhw perekonomian tdk menggunakan sumber dayanya scr efisien
2. Efek langsungnya pd kesejahteraan yg menganggur