SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO
                                                  Ir. R. Erdiek Ardhianto, MM. RLA
Pendahuluan
1. Perkembangan Teori Mikro Ekonomi – Makro Ekonomi
    Perkembangan ilmu ekonomi modern dimulai pada saat Adam Smith (1723 – 1790) menerbitkan bukunya yang berjudul
       An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776).
    Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, system ekonomi pun akan mampu
       memulihkan dirinya (self adjustment), karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat
       (invisible hands).
    Dalam bahasa yg sederhana, tangan ghaib tsb adl mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi
       berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan
       menjadi alat alokasi sumber daya yg efisien, jika pemerintah tdk ikut campur dlm perekonomian.
    Kepercayaan thd kemampuan mekanisme pasar semakin menguat ketika seorang ekonom Perancis, Jean Baptiste Say
       (1767 – 1832), mematangkan pemikiran Smith dgn melontarkan pendapat yg sekarang dikenal sbg hokum Say (Say’s
       Law), “….supply creates it’s own demand…” dalam bukunya : A Treatise and Polical Economy (1803). Maksud dari
       pernyataan tsb adl bhw brg dan jasa yg diproduksi pasti terserap oleh permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar.
    Asumsi-asumsi yg melatarbelakangi model mekanisme pasar tsb adl:
        1) Struktur pasar merupakan persaingan sempurna; informasi sempurna dan simetris; input dan output adl homogeny; para
              pelaku ekonomi bersifat nasional dan bertujuan memaksimumkan kegunaan atau keuntungan.
        2) Netralitas uang (money neutrality) yg mempunyai konsekuensi hrg bersifat fleksibel, dpt berubah seketika itu juga
              (price flexibility).

2. Revolusi Keynesan : Lahirnya Teori Makro Ekonomi
    Sebelum terjadinya kelesuan perekonomian dunia thn 1929 – 1933 yg dikenal sbg Depresi Besar (Great Depression)
         para ahli ekonom percaya akan mekanisme pasar. Namun Depresi Besar membuyarkan keyakinan thd hipotesis ekonomi
         klasik, karena Depresi Besar terjadi dlm jk.waktu yg lama (1929 – 1933) dan menimbulkan masalah-masalah besar.
         Misalnya, di Amerika Serikat selama periode Depresi Besar tk.pengangguran mencapai angka lebih dari 25% angkatan
         kerja, output perekonomian berkurang sampai 50%, sementara tk.investasi merosot tajam.
    John Maynard Keynes, melontarkan pendapat u/ memperbaiki keadaan melalui bukunya The General Theory of
         Employment, Interest and Money, yg terbit th 1936. Dalam bukunya, yg lebih dikenal The General Theory. Menurut
         Keynes, kelemahan teori klasik adl lemahnya asumsi ttg pasar yg dianggap terlalu idealis (auotoplan) dan terlalu ditekannya
         masalah ekonomi pd sisi penawaran. Berkaitan dgn kritik tsb, Keynes menyampaikan pokok pikiran yg kedua berupa usulan
         pemulihan dgn memasukkan peranan pemerintah dlm perekonomian dlm rangka menstimulir sisi permintaan.
3. Fokus Perubahan Ilmu Ekonomi Makro
   a. Masalah inflasi
   b. Masalah pertumbuhan ekonomi
   c. Masalah pengangguran
   d. Interaksi dg Perekonomian Dunia (Neraca Pembayaran)
   e. Siklus ekonomi
4. Aliran-aliran pemikiran dalam Teori Makro Ekonomi
Pandangan ttg                       a. Aliran klasik                                      b. Aliran Keynes
         Pasar          Keseimbangan perekonomian berpondasikan pd Pasar, dlm kenyataannya tidaklah seperti yg
                        keseimbangan individu (konsumen&produsen)               dibayangkan kaum klasik dimana strukur pasar
                                                                                cenderung monopolistik, interaksi tdk sempurna dan
                                                                                asimetris. Sementara input dan output yg
                                                                                dipertukarkan jg heterogen. Kondisi ini
                                                                                menyebabkan hrg cenderung kaku (rigid), dlm arti
                                                                                sulit berubah dlm seketika.
     Uang               Peranan uang tdk lebih sbg alat transaksi (median of Menurutnya uang bukan hnya sekedar alat transaksi
                        exchange). Karena itu uang tdk mempunyai pengaruh thd (medium of exchange), tetapi juga sbg
                        variabel-variabel riil (output dan kesempatan kerja). penyimpanan nilai (store of value). Fungsi
                        Pandangan ini misalnya diwakili oleh aliran klasik yg penyimpanan nilai inilah yg memnungkinkan uang
                        terbaru, yaitu aliran siklus ekonomi riil (Real Economy digunakan sbg alat memperoleh keuntungan melalui
                        Cyeber). Pandangan yg lain adl pandangan yg masih dpt tindakan spekulasi, selain u/ transaksi dan berjaga-
                        menerima peranan pemerintah. Misalnya aliran master, jaga. Karena itu uang tdk bersifat netral, dlm arti
                        masih dapat menerima campur tangan pemerintah, uang dpt mempengaruhi variabel-variabel riil
                        sebatas hanya melalui kebijakan moneter.                (output dan kesempatan kerja).
5. Model diagram alir Makro Ekonomi – Mikro Ekonomi
    a.     Model makroekonomi
                                                                 Pembelian Brg dan jasa
                                                                      (4)
                                   Pembelian Brg & Jasa                            Pajak
                                               (5)                                                (3)


              Perusahaan                                              Pemerintah                                Rumah Tangga
                                               (6)                                               (2)
                                               Pajak                          Gaji, Pembayaran Bunga Peng-
                                                                               hasilan Non Jasa atas Jasa
                                                                                   (Transfer Payment)
                                                                      (1)
                       (7)                                                                                          (8)
                      Ekpor                                                                                       Impor

                 PT dg Pemerintah : PT melaporkan pajak, pemerintah membeli barang
                                                 dan jasa Dunia Internasional
                 Pem dg RT                    : RT membayar pajak, pemerintah memberikan
                                                 benefit kpd RT berupa fasilitas umum/sosial
                 Dunia internasional : membentu dan menjembatani keg. RT &
                                                 Perusahaan dg keg. Exim

    b.     Model mikroekonomi
                                                Penawaran Faktor Produksi (Tenaga Kerja, Modal)
                                                                     (4)
                                                            Pembelian brg & jasa
                                                                     (3)

                              Perusahaan                                                                     Rumah Tangga
Penawaran brg & jasa
                                                                (2)
                                                                (1)
                                          Gaji, pembayaran bunga, penghasilan non balas jasa
key point:

     Makro ekonomi membahas perilaku secara agregat (terus menerus dan berkelanjutan)
     Focus pada perilaku dan investasi, faktor penentu perubahan, upah dan harga, kebijakan fiscal dan moneter, stok uang beredar,
     anggaran belanja pemerintah, suku bunga dan utang pemerintah
     Makro ekonomi membahas hal-hal pokok pada interaksi antar barang, tenaga kerja, dan pasar modal dari perekonomian
INFLASI
Konsep inflasi
    Inflasi adl kenaikan hrg brg2 yg bersifat umum dan terus menerus
    Inflasi: hrg brg2 naik, biasanya pd masa inflasi, penghasilan maupun hrg brg2 keduanya meningkat cepat, namun penghasilan riil
    kita tdk berubah
    Inflasi terjadi apabila tk.harga2, dan biaya2 umum naik, hrg beras, BBM naik; sewa gedung, brg modal
    Deflasi terjadi apabila hrg brg dan biaya2 scr umum turun
    Disflasi : penurunan tk.inlfasi

Permintaan dan Penawaran Agregat
    Tk.output dan tk.hrg ditentukan o/ interaksi antara permintaan dan penawaran agregat
    Permintaan agregat: permintaan total atas brg dan jasa dlm perekonomian yg akan terpengaruh dg adanya KM dan KF
    Penawaran agregat: tk. Hrg yg dihubungkan dg tk.output yg akan tepengaruh dg KF

Kebijakan Moneter (KM) dan Kebijakan Fiskal (KF) bagian dlm Makroekonomi
     Kebijakan moneter (KM) diatur oleh BI, instrumen KM adl perubahan jml uang beredar, perubahan suku bunga
     Kebijakan fiskal (KF) adl wewenang DPR-MPR dan biasanya diprakarsai o/ lembaga eksekutif pemerintah. Instrumrn KF adl
     tarif dan pengeluaran pemerintah
     Kebijakan stabilisasi adl KM dan KF yg dirancang u/ memperlunak fluktuasi perekonomian (inflaso, pengangguran, dan
     pertumbuhan ekonomi)

Tiga bentuk inflasi
     Inflasi moderat, terjadi ketika hrg2 menngkat scr perlahann (<10%/thn) atau 1 digit
     Inflasi ganas (Galloping Inflation), trjd jika brg2 mulai melonjak 20%, 100% atau 200% per thn atau disebut inflasi 3 digit
     Hiperinlasi, bentuk inflasi yg paling mematikan -> terjadi pada tahun 1998 dimana harga mobil dari 40 juta melonjak mjd 120
     juta.
Dua sumber inflasi:
     Demand pull inflation: kenaikan hrg brg disebabkan kenaikan permintaan agregat
Cost push inflation: kenaikan hrg brg disebabkan desakan biaya produksi



                                                              Tekanan permintaan digambarkan dengan bergesernya kurva AD1 ke
                                                              AD2.
                                                                  Tekanan permintaan menyebabkan output perekonomian
                                                                  bertambah, tetapi disertai inflasi, dilihat dari makin tingginya tk.
                                                                  hrg.umum
                                                                  Dlm inflasi tekanan permintaan, tdk selalu berarti penawaran
                                                                  (AS) tdk bertambah, kalaupun terjadi penambahan penawaran
                                                                  agregat, jmlhnya kecil dibanding peningkatan permintaan
                                                                  agregat (Y1 -> Y2).

Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)
     Akibat adanya permintaan total yg berlebih seiring dg meningkatnya likuiditas, shg memicu perubahan pd tk.hrg
     Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yg terkait dg permintaan thd brg dan jasa mengakibatkan bertambahnya
     permintaan thd faktor-faktor produksi tsb
     Contoh: yaitu kenaikan hrg bahan sandang, pangan seiring meningkatnya permintaaan pasar menjelang hari raya

          Mengapa BBM tidak ikut dikategorikan?
          BBM tidak ikut naik hrg karena ada kebijakan pemerintah terkait dg regulasi juga BBM bukan merupakan sumber daya
          pribadi dan dilindungi oleh negara berdasarkan UU No.33




                                                              Inflasi yang timbul akibat naiknya biaya produksi.
                                                                    Bermula pd hrg P1 dan QFE. Kenaikan biaya produksi
                                                                    (disebabkan baik karena faktor alam (untuk hasil bumi),
                                                                    kebijakan setempat (upah), bahan baku (industri), menggeser
                                                                    kurva penawaran dari AS0 ke AS1.
                                                                    Akibat yg akan terjadi hrg naik mjd P1, produksi turun menjadi
                                                                    Q1.
                                                                    Hrg naik (P0 -> P1) dan produksi turun (Q0 -> Q1). Karena
                                                                    kenaikan b.prod. akan menggeser kurva AS mk proses ini akan
                                                                    berhenti apabila kurva penawaran AS tdk lg bergeser keatas.

Inflasi desakan biaya (cost push inflation)
Akibat adanya kelangkaan produksi dan distribusi, walau permintaan tdk ada perubahan yg meningkat scr signifikan.
     Ketidaklancaran aliran distribusi dan berkurangnya produksi yg tersedia dr kebutuhan rata2, memicu kenaikan hrg (hukum
     permintaan-penawaran) yg dpt menimbulkan nilai keekonomian yg baru thd produk tsb.
     Contoh: terganggunya produksi yg dialami o/ para petani karena diakibatkan o/ iklim cuaca berdampak pd pola dan kuantitas
     produksi cabai. Shg terjadi kenaikan hrg cabau yg terus menerus dan melonjak tajam.


Dampak inflasi:
    Reditribusi pendapatan dan kekayaan antara berbagai kelompok yg berlainan
    Gangguan/distorsi pd hrg relatif dan output dr berbagai brg, atau output penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) bagi
    perekonomian keseluruhan

Tk.inflasi dan Bunga
     Bunga (interest) sejml uang yg dibayarkan o/ peminjam kpd yg memberi pinjaman
     Tk.bunga (interest rate) bunga/thn sbg %tase dr jml uang yg dipinjam
     Tk.bunga nominal: mengukur bunga atas dasar nilai rupiah saat ini yg dibayarkan
     Tk.bunga riil: tk.bunga nominal dikurangi tk.inflasi

Key point:
Hubungan inflasi dan GNP sbg performa ekonomi
     Inflasi adl persentase kenaikan tk.hrg selama periode tertentu
     Pertumbuhan GNP nominal dan GNP riel terjadi karena hrg2 brg meningkat
     Laju pertumbuhan perekonomian menunjukkan tk.kenaikan GNP Riel
     Prestasi makroekonomi diukur menurut 3 ukuran, inflasi, laju pertumbuhan output, dan tk.pengangguran

KESEMPATAN KERJA DAN PENGANGGURAN
Kesempatan Keja
     Kesempatan kerja dan petumbuhan ekonomi
     Pertumbuhan ekonomi dpt didefinisikan sbg “perkembangan keg. dlm perekonomian yg menyebabkan brg dan jasa yg
     diproduksikan dlm masy.bertambah.

Hal yg dpt mempengaruhi kemampuan suatu negara u/ menghasilkan brg dan jasa yaitu:
     Faktor-faktor produksi yg mengalami peningkatan baik kualitas dan kuantitas terdiri dari:
     - Investasi yg bertambah
     - Teknologi yg berkembang
     - Tenaga kerja yg meningkat (kuantitas dan kualitas)
Perkembangan kemampuan memproduksi brg dan jasa sbg akibat pertambahan faktor2 produksi pd umumnya tdk selalu diikuti dg
pertambahan produksi brg dan jasa yg sama besarnya
Pertambahan potensi memproduksi kerap kali lebih besar dr pertambahan produksi yg sebenarnya (contoh: tingginya jml tenaga kerja
tdk seimbang dg adanya kesempatan kerja)

                                Kurva kemungkinan produksi dan pertumbuhan ekonomi (terlampir)

Keterangan:
    Kurva AB adl kurva kemungkinan produksi, yaitu batas maksimum produksi yg dpt dihasilkan o/ suatu negara pd suatu kurun wkt
    tertentu.
    Titik P yaitu kemakmuran masy. mencapai maksimum, menghasilkan Xo brg industri dan Yo brg pertanian
    Dalam kenyataan, misal tk.prod. hanya pd titik M, yaitu menghasilkan X1 produk industri dan Y1 produk pertanian
    Pada periode berikutnya terjadi perubahan kurva kemungkinan prod. dari AB ke CD, dan titik R adl suatu kombinasi produksi yg
    dpt dicapai
    Tetapi keg.ekonomi sebenarnya hanya berkembang dari M ke N

Pengangguran
Adl suatu keadaan dimana seseorang yg tergolong angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dpt memperolehnya.

Berdasarkan aspek terjadinya pengangguran, dpt dibedakan atas Pengangguran Sukarela (voluntary unemployment) dan Pengangguran
Dukalara (involuntary unemployment).
 - Pengangguran sukarela adl pengangguran yg mengannggur u/ sementara wkt karena ingin mencari pekerjaan lain yg lebih baik
 - Pengangguran dukalara adl pengangguran yg menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil
      mendapatkan pekerjaan.
 Macam2 pengangguran berdasarkan pengaruh kondisi:
 1) Pengangguran friksional (dictional unemployment)
      Pengangguran ini bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjangan wkt, informasi maupun karena kondisi
      geografis antara pencari kerja dan kesempatan (lowongan) kerja. Mereka yg masuk dlm kategori pengangguran sementara,
      umumnya rela menganggur (voluntary unemployment) u/ mendapat pekerjaan.
 2) Pengangguran struktural (structural unemployment)
      Dikatakan pengangguran struktural karena sifatnya yg mendasar. Pencari kerja tdk mampu memenuhi persyaratan yg dibutuhkan
      u/ lowongan pekerjaan yg tersedia. Hal ini terjadi dlm perekonomian yg berkembang pesat. Makin tinggi dan rumitnya proses
      produksi dan atau teknologi produksi yg digunakan, menuntut persyaratan tenaga kerja yg jg makin tinggi.
 3) Pengangguran musiman (seasonal unemployment)
      Adl pengangguran yg terjadi akibat faktor musim, umumnya terjadi pd sektor pertanian.
 4) Pengangguran siklikal
      Adl pengangguran yg menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi shg permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada
      penawaran tenaga kerja.

Terjadinya pengangguran
     Kekurangan pengeluaran agregat
     Karena ingin mencari kerja lain yg lebih baik
     Penggunaan teknologi modern yg mengurangi penggunaan tenaga kerja
Ketidaksesuaian ketrampilan pekerja dg yg dibutuhkan dlm perusahaan
     Dan lainnya

Akibat buruk pengangguran
     Stabilitas perekonomian negara akan terganggu: Melemahnya permintaan dan penawaran agregat (salah satu faktor penting yg
     menentukan kemakmuran yaitu tk.pendapatan. pendapatan masy.mancapai maks apabila tk.penggunaan tenaga kerja penuh).
     Stabilitas sosial-politik negara akan terganggu ditinjau dr sudut individu, pengangguran menimbulkan berbagai masalah ekonomi
     dan sosial kpd yg mengalaminya.
     Kekacauan politik dan sosial dan pembangunan ekonomi negara dlm jk.panjang.




                                                           Kurva Philips


PERTUMBUHAN EKONOMI – GNP & TEORI KONSUMSI
Hal yg mendasari laju pertumbuhan produk
     Produk Domestik Bruto (Gross National Product)
     GNP adl nilai semua brg dan jasa yg diproduksi dlm perekonomian pd suatu kurun wkt tertentu.
     GNP adl ukuran pokok dr keg.ekonomi

GNP menggunakan 2 ukuran, GNP Nominal (hrg berlaku) dan GNP Riel (harga konstan thn tertentu)

Hubungan inflasi dg GNP
    Inflasi adl presentase kenaikan tk.hrg selama periode tertentu
    Pertumbuhan GNP Nominal dan GNP Riel terjadi karena hrg2 brg meningkat
    Laju pertumbuhan perekonomian menunjukkan tk.kenaikan GNP Riel

Laju pertumbuhan produksi dan tenaga kerja:
     Pada titik puncak pertumbuhan ekonomi suatu negara, keg.ekonomi relatif lebih tinggi thd trend, sedangkan pd titik lesu, titik
     rendah aktivitas ekonomi telah tercapai
     Kesenjangan output
     Mengukur selisih antara output aktual dan output yg dpt diproduksi perekonomian pd tk.penggunaan tenaga kerja penuh dg
     sumberdaya yg ada.
     Output penggunaan tenaga kerja penuh disebut juga output potensial.
Metode penghitungan pendapatan nasional:
1. Metode output (output approach) atau metode produksi
    NT = NO – NI……………

    Dimana         : NT = nilai tambah
                    NO = nilai output
                     NI = nilai input

    PDB=

    NT = nilai tambah
    i = sektor ekonomi I

2. Metode pendapatan (income approach)
   Q = f(L,K,U,E)……………………..

    Dimana         : Q (output), L (tenaga kerja), K (brg modal), U (uang/financial), E (kemmapuan entrepreneur atau
    kewirausahaan)

    PN = w + r + I + π………………..
    Dimana      : Tenaga kerja  W wage
                   Kapital      R rate
                   Uang         I interest
                   Wirausahawan π

3. Metode pengeluaran (expenditure approach)
   a. Konsumsi RT (household consumption)
   b. Konsumsi pemerintah (government consumption)
   c. Pengeluaran investasi (investment expenditure)
   d. Ekspor netto (net export)
   PDB           = C + I + G + (X – M)

    Dimana         : Rumah tangga                     C
                     Dunia usaha        /investasi    I
                     Pemerintah                                    G
                     Luar negeri (ekspor-impor) X – M
Konsep2:
C + I + G + (X – M)                      = PDB
+                                                  pend. FP Domestik di LN
-                                                  pend. FP LN di domestik
                                                 = Pend. Nasional Bruto
-                                                   penyusutan
                                                  = Produk Nasional Netto
-                                                   pajak tdk langsung
+                                                   subsidi
                                                  = Pend. Nasional
-                                                   laba ditahan
-                                                   pemb. Asuransi sosial
+                                                   pend. bunga personal
+                                                   penerimaan bukan balas jasa
                                                  = pend. personal
-                                                   pajak pend. personal
                                                  = pend. disposable
Pendapatan disposable merupakan pendapatan yang siap dibelanjakan

PDB dan INFLASI
Untuk memperoleh PDB harga konstan, ditentukan terlebih dahulu tahun dasar (based year), yang merupakan tahun dimana
perekonomian berada dalam kondisi baik/stabil. Harga brg pd thn 1999 dianggap sebagai kondisi yg relative baik, maka harga baju
thn 1999 digunakan sbg hrg dasar. Dgn demikian nilai PDB 2000 berdasarkan hrg konstan 1999 adl:
PDB2000 = Q2000 x P1999
                     = 1.000 x Rp 80,- = Rp 80.000,-

Nilai PB 2000 ini disebut sbg PDB Riil (Riel GDP)
Sedangkan nilai PDB 2000 sebesar Rp 120.000,- (yg dihitung atas hrg berlaku) disebut sbg PDB nominal.
Scr umum hubungan antara PDB riil dgn PDB nominal dpt dinyatakan dlm bentuk persamaan dibawah ini:
          PDB riil = PDB nominal/deflator……………


Dimana:

          Deflator = (hrg thn t = hrg thn t-1) x 100%

Dlm kasus diatas, nilai deflator = (Rp 120,00 : Rp 80,00) x 100% = 150%
Dgn demikian,
          PDB riil = 120.000,00 : 150% = Rp 80.000,00

Manfaat dr perhitungan PDB hrg konstan, selain dg segera dpt mengetahui apakah perekonomian mengalami pertumbuhan atau tdk, jg
dpt menghitung perubahan hrg (inflasi).

Inflasi    = (deflator thn t – deflator thn t-1) 100%
                        Deflator thn t-1)
Dalam kasus diatas, (deflator 00 – Deflator 99) 100%
Inflasi 2002 =           (deflator th t-1)
                                {(150-100)/100} x 100% = 50%
PERTUMBUHAN EKONOMI dan TEORI KONSUMSI
Teori konsumsi penting dlm analisis Makroekonomi sebab:
    a. Pengeluaran konsumsi RT memiliki porsi terbesar dlm total pengeluaran agregat
    b. Konsumsi rumah tangga bersifat endogenus artinya besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor –
          faktor lain yang dianggap mempengaruhinya.
    c. Perkembangan masy. yg begitu cepat menyebabkan perilaku2 konsumsi jg berubah cepat

Beberapa faktor yg berpengaruh dlm teori konsumsi adl:
1. Faktor ekonomi
2. Faktor demografi (kependudukan)
3. Faktor lain, faktor non ekonomi

Beberapa faktor ekonomi adl:
Pendapatan dan kekayaan RT, suku bunga, prakiraan masa depan

Beberapa model teori ekonomi:
    Model konsumsi
    Model pendapatan

1. Teori Keynes (Keynesan Consumption Model)
   a. Hubungan pendapatan Disposabel dan konsumsi
       Keynes menjelaskan bhw konsumsi saat ini (current consumption) sangat dipengaruhi o/ pendapatan disposabel saat ini
       (current disposabel income). Menurut Keynes, ada batas konsumsi minimal yg tdk tergantung tk.pendapatan. artinya,
       tk.konsumsi tsb harus dipenuhi, walaupun tk.pendapatan = 0 (nol). Itulah yg disebut dg konsumsi otonomus (autonomus
       consumption). Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsi jg akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi
       tsb tdk sebesar peningkatan pendapatan disposabel.
                                                 C = Co + b Yd……………

          Dimana: C (konsumsi), Co (konsumsi otonomus), b (MPC), Yd (pendapatan disposabel), 0 ≤b ≤1
     b.   Kecenderungan mengonsumsi marjinal (Marginal Propensity to Consume)
          MPC = øC…………………….. = kemiringan kurva konsumsi
                       øYd
          besarnya MPC menunjukkan kemiringan (slope) kurva konsumsi.
     c.   Kecenderungan mengonsumsi rata2 (Average Propensity to Consume)
          APC = C ……………………….
                       Yd
     d.   Hubungan konsumsi dan tabungan
          Pendapatan disposabel yg diterima RT sebagian besar digunakan untuk konsumsi, sedangkan sisanya ditabung.
          Yd         = C + S………………….
                     Dimana: S (tabungan/saving)
     e.   MPC dan MPS
          Jika setiap tambahan pendapatan disposabel dialokasikan sbg tambahan kosnumsi dan tabungan, maka:
          øYd        = øC + øS
jk kedua sisi persamaan kita bagi dengan øYd, maka:
          øYd        = øC + øS……………
          øYd           øYd øYd
          1                     = MPC + MPS…………………
          Atau MPS              = 1 – MPC…………………………

2. Model konsumsi siklus hidup
   Model konsumsi siklus hidup (Life Cycle Hypothesis), dikembangkan o/ Franco Modigliani, Albert Ando dan Richard Brumberg.
   Model ini berpendapat bhw keg.konsumsi adl keg. seumur hidup. Model siklus ini membagi perjalanan hidup manusia mjd 3 periode:
   a. Periode belum produktif
   b. Periode produktif
   c. Periode tidak produktif lagi

3. Teori pendapatan permanen (permanent income hypothesis)
   Menyatakan bhw tk.konsumsi mempunyai hub. Proporsional dg pendapatan permanen (permanent income).
   C = Yp……………………….
         Dimana;
     C (konsumsi), Yp (pendapatan permanen), (faktor proporsi), (k > 0)
   Pendapatan permanen adl tk.pendapatan rata2 yg ekpektasi/diharapkan dlm jk.panjang. sumber pendapatan itu berasal dr
   pendapatan upah/gaji (expected labour income) dan nonupah/nongaji (expected income from assets). Pendapatan permanen
   akan meningkat bila individu menilai kualitas dirinya (human wealth) makin baik, mempu bersaing dipasar. Dg keyakinan tsb
   ekspektasinya ttg pendapatan upah/gaji makin optimistik. Ekspektasi ttg pendapatan permanen jg akan meningkat jk individu
   menilai kekayaannya (non-human wealth) meningkat. Sebab dg kondisi seperti itu pendapatan nonupah (non-human wealth)
   diperkirakan jg meningkat, adanya perbedaan antara yg diharapkan dg yg diterima adl adanya pendapatan tdk permanen, yg
   besarnya berubah-ubah. Pendapatan ini disebut pendapatan transisi (transisitory income).
4. Teori pendapatan relatif (Relative Income Hypothesis)
   Teori pendapatan relatif dikembangkan o/ James Duessemberry. Kendatipun mengakui pengaruh dominan pendapatan thd
   konsumsi, teori ini lebih memprihatinkan aspek psikologis rumah tangga dlm menghadapi perubahan pendapatan. Dampak
   perubahan pendapatan disposabel dlm jk.pendek akan berbeda dibanding dlm jk.panjang. terdapat Rachet efek yaitu konsumsi tdk
   akan turun mengikuti kurva jk.panjang pd saat pendapatan turun, namun jk pendapatan naik konsumsi akan mengikuti kurva
   jk.panjang.

CAKUPAN TEORI EKONOMI MAKRO, OUTPUT, INFLASI, PENGANGGURAN, DAN VARIABEL EKONOMI MAKRO
LAINNYA
1. Mikroekonomi dan Makroekonomi
         Untuk dpt memahami ilmu ekonomi makro, kita mengenali terlebih dahulu perbedaan antara ilmu makroekonomi dg ilmu
    mikroekonomi. Mikroekonomi merupakan ilmu ekonomi yg mempelajari ttg pilihan, keputusan dan interaksi antara pilihan dan
    keputusan agen2 perekonomian. Sedangkan Makroekonomi merupakan ilmu yg mempelajari perekonomian negara dan
    perekonomian global scr menyeluruh. Utk mengerti perekonomian suatu negara kita hrs mengetahui peran dan target otoritas
    kebijakan fiskal dan moneter setiap negara. Disini saya mengambil contoh Negara Indonesia dimana pemerintah sbg otoritas
    kebijakan fiskal bertujuan u/ mendapatkan tk.pertumbuhan ekonomi yg tinggi dan tk.pengangguran yg rendah. Sedangkan peran
    bank sentralnya yakni Bank Indoenesia sbg otoritas kebijakan moneter adl u/ menjaga kestabilan nilai rupiah sesuai dg pasal 7
UU no.3 th 2004. Dmana kestabilan nilai tukar rupiah ini tercermin dlm pd nilai inflasi dan nilai tukar (rupiah). Scr umum
     terdapat 3 variabel yg mjd isu utama dlm perbedaan para ekonom makroekonomi dunia, yaitu:
     1. Output agregat
     2. Inflasi
     3. Pengangguran

2. Output agregat
   Output agregat adl jml nilai seluruh output brg dan jasa yg diproduksi pd suatu perekonomian dlm jk.wkt tertentu. Output agregat
   mencerminkan kekayaan negara dlm jk.wkt tertentu. Dg menggunakan logika model circular flow, output agregat atau jml brg yg
   diproduksi memiliki nilai yg sama dg balas jasa yg diterima o/ pihak yg memproduksi atau pendapatan nasional. Pendapatan
   nasional merupakan salah satu indikator yg digunakan dlm pembanding tk.kesejahteraan antar negara. Agar memiliki tk.akurasi
   ukuran kesejahteraan yg baik biasanya pendapatan nasional ini dibagi dg tk,populasi shg nantinya didapatkan variabel pendapatan
   perkapita. Pendapatan nasional dpt dihitung dgn mencari nilai Gross Domestic Product (GDP) atau produk domestik bruto.
   Terdapat 3 pendekatan menghitung GDP:
   a. Pendekatan produksi
        Pendekatan produksi menghitung jml seluruh produksi brg dan jasa final o/ suatu negara selama satu thn. Rumus matematis
        pendekatan ini:
        Y= P1Q1
          Ternyata dlm pendekatan ini menyebabkan double counting karena dlm perhitungan ini memasukkan unsur brg final dan brg
          intermediate. Shg terdapat pendekatan produksi baru u/ mengatasi masalah double counting ini yaitu dg pendekatan nilai
          tambah (value added). Rumus pendekatan matematis nilai tambah
          Y= VAi
        Untuk menghindari tumpang tindih pd perhitungan dg pendekatan nilai tambah, perekonomian indonesia dibagi mjd 9 sektor:
        1. Pertambangan dan penggalian
        2. Pertanian
        3. Industri manufaktur
        4. Listrik, gas dan air minum
        5. Konstruksi
        6. Perdagangan, hotel dan restoran
        7. Transportasi dan komunikasi
        8. Jasa keuangan
        9. Jasa lain
     b. Pendekatan pendapatan
        Pendekatan pendapatan menghitung output berdasarkan jml seluruh pendapatan (balas jasa) yg diterima seluruh faktor
        produksi dlm kurun wkt satu thn. Balas jasa yg diterima faktor produksi dapat berupa:
        1. Upah, u/ tenaga kerja yg merupakan balas jasa yg dominan dlm perekonomian
        2. Bunga, merupakan balas jasa u/ modal
        3. Sewa, merupakan balas jasa u/ sumber daya alam yg digunakan
        4. Profit, balas jasa u/ ketrampilan pengusaha atau entrepreneur
        Pendekatan ini memiliki kelemahan pd validitas data pendapatan yg diterima faktor produksi, terdapat keengganan
        responden dlm memberitahukan jml pendapatan.
     c. Pendekatan pengeluaran
Pendekatan pengeluaran menghitung output berdasarkan jml pengeluaran slrh sektor dlm perekonomian. Logika dr
         pendekatan ini berdasarkan analisa bhw pengeluaran suatu pihak merupakan pendapatan bagi pihak lain.
         Kelemahan dlm perhitungan pendapatan nasional
                     Terdapat beberapa output yg tdk dimasukkan dlm perhitungan, misalnya underground economy karena bersifat
                     illegal, output industri kecil RT, dll.
                     Eksternalitas negative dr aktivitas ekonomi yg tdk dimasukkan kedlm perhitungan
                     Green GDP mjd solusi atas masalah ini, dimana dlm green GDP telah memasukkan unsur eksternalitas negatif
                     dlm perhitungan GDP
                     Perhitungan nilai tambah GDP tdk memperhitungkan penambahan kualitas. Misalnya: komputer yg makin canggih
                     makin murah dibanding komputer masa lalu
3. Pertumbuhan ekonomi
   Pertumbuhan ekonomi berasal dr nilai laju pertumbuhan GDP. Pertumbuhan ekonomi yg positif menandakan perekonomian dlm
   keadaan ekspansif, sedangkan pertumbuhan ekonomi negatif menandakan perekonomian dlm keadaan resesi.
4. Inflasi
   Mishkin (2002) mendefinisikan inflasi sbg kenaikan tk.hrg yg kontinyu dan terus menerus, mempengaruhi individu2, bisnis dan
   pemerintah. Scr umum inflasi dpt dokelompokkan mjd 3 bagian: Inflasi inti (Core Inflation) adl inflasi brg atau jasa yg
   perkembangan hrg nya dipengaruhi o/ perkembangan ekonomi scr umum (faktor2 fundamental spt ekspektasi inflasi, nilai tukar
   dan keseimbangan permintaan dan penawaran agregat) yg akan berdampak pd perubahan hrg2 scr umum dan lebih bersifat
   permanent atau persistent (terus menerus). Inflasi Administered (Administered Price) adl inflasi brg atau jasa yg perkembangan
   hrgnya scr umum diatur pemerintah. Inflasi Bergejolak (Volatile Good Price) adl inflasi brg atau jasa yg perkembangan hrgnya
   sangat bergejolak, umumnya dipengaruhi o/ shocks yg bersifat temporer spt musim panen, gangguan alam, gangguan penyakit, dan
   gangguan distribusi. Terdapat 2 alasan kenapa ekonom peduli inflasi:
         Inflasi dpt memicu distorsi yg lain
         Selama periode inflasi, tdk semua hrg brg dan upah naik scr proporsional, inflasi mempengaruhi distribusi pendapatan.
   Mengacu pd teori ekonomi Neo-Keynesian dlm Gordon (1997) pendekatan determinan inflasi Indonesia dpt dijelaskan, sbb:
   Inflasi permintaan (demand pull inflation)
   Jenis inflasi ini dikenal sbg Philips Curve Inflation, yaitu merupakan inflasi yg dipicu o/ interaksi permintaan dan penawaran
   domestik jk.panjang. contohnya jika terjadi peningkatan permintaan masy. atas barang (peningkatan agregat demand). Contoh
   lain bertambahnya pengeluaran pemerintah yg dibiayai dg pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar negeri akan brg2
   ekspor atau bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit yg murah, dll.
   Inflasi penawaran (cost push inlfation)
   Dikenal sbg Supply shocks inflation merupakan inflasi penawaran yg disebabkan o/ kenaikan pd biaya produksi atau biaya
   pengadaan brg dan jasa. Misalnya karena kenaikan hrg sarana produksi yg didatangkan dr LN, atau karena kenaikan BBM.
         Ekspektasi inlfasi berasal dr faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi o/ perilaku masy. yg dpt bersikap adaptif atau forward
   looking.
   Dampak yg ditimbulkan demand pull inflation tdk menyebabkan berkurangnya kesejahteraan masy. karena kenaikan hrg diiringi dg
   kenaikan jml brg. Sedangkan pd cost push inflation kenaikan hrg menyebabkan penurunan kesejahteraan masy. karena mengurangi
   jml output.
   Ada beberappa cara mengukur tk.inflasi:
   1. GDP deflator adalah rasio antara GDP nominal dan GDP riel dr thn tsb.
         Rumus matematis: GDP deflator = GDPnominalGDPriel
   2. Indeks harga konsumen
3. Indeks harga perdagangan besar

5. Indeks harga
   IHK (indeks harga konsumen) atau CPI (Consumer Price Index)
   IHK mengukur nilai inflasi berdasarkan sekumpulan hrg pd kebutuhan hidup konsumen yg paling banyak digunakan, dan masing2
   item memiliki bobot dlm basket. Indonesia menggunakan sembilan bahan pokok dlm menghitung IHK. Nilai IHK digunakan sbg
   indikator patokan nilai inflasi.
   IHPB (indeks harga perdagangan besar
   IHPB mengukur inflasi berdasarkan hrg2 brg pd tk.produsen, metode perhitungannya sama dg IHK hanya berbeda jml dan jns brg
   dlm keranjang. Brg yg termasuk kategori brg ini merupakan brg mentah dan brg ½   jadi.
6. Pengangguran
   Pengangguran adl kondisi dimana seseorang tdk bekerja, padahal ia masuk kedlm angkatan kerja dan memang mencari pekerjaan.
   Scr umum terdapat 3 jenis pengangguran:
   Pengangguran cyclical adl pengangguran yg terjadi akibat perekonomian yg mengalami resesi shg output berada dibawah level
   full employment. Full employment adl kondisi pd jk.panjang saat seluruh output yg diproduksi merupakan output yg optimal yg dpt
   diproduksi, yg berarti seluruh faktor produksi diberdayakan.
   Penganggruan struktural adl pengangguran yg terjadi akibat ketidaksesuaian jenis pekerjaan dg kapabilitas tenaga kerja. Contoh:
   masa revolusi industri dimana tenaga kerja beralih ke tenaga kerja yg membutuhkan skill u/ menjalankan mesin. Akibatnya tenaga
   kerja yg tdk mampu menjalankan mesin menganggur.
   Pengangguran friksional adl pengangguran yg pasti ada, meskipun dlm kondisi full employment. Pengangguran ini terjadi akibat
   proses rekrutmen tenaga kerja yg membutuhkan wkt u/ mendapatkan pekerjaan. Bisa jg sbg pekerja yg keluar dr tempat kerjanya
   u/ mendapatkan pekerjaan yg lebih sesuai dg keinginannya.

     Rumur matematis pengangguran:
     Angkatan kerja = Bekerja + Tidak Bekerja

     Terdapat 2 alasan ekonom peduli thd tk.pengangguran:
     1. Pengangguran menandakan bhw perekonomian tdk menggunakan sumber dayanya scr efisien
     2. Efek langsungnya pd kesejahteraan yg menganggur

More Related Content

What's hot

Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRetna Rindayani
 
Ekonomi makro 1 ruang lingkup
Ekonomi makro 1 ruang lingkupEkonomi makro 1 ruang lingkup
Ekonomi makro 1 ruang lingkupmuktarif
 
Pengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikroPengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikrojevka
 
Pengantar ilmu ekonomi mikro
Pengantar ilmu ekonomi mikroPengantar ilmu ekonomi mikro
Pengantar ilmu ekonomi mikronanang aw aw
 
Ekonomi makro ayu dan devy
Ekonomi makro ayu dan devyEkonomi makro ayu dan devy
Ekonomi makro ayu dan devyanadevy
 
Teori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikroTeori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikroAep Apriatna
 
Makalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomiMakalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomiDaniel Tumanken
 
pengantar ekonomi mikro
pengantar ekonomi mikropengantar ekonomi mikro
pengantar ekonomi mikronurazizahdekfi
 
Kuliah pengantar-mikro
Kuliah pengantar-mikroKuliah pengantar-mikro
Kuliah pengantar-mikroWtty Mazao
 
Perhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidupPerhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidupAjeng Faiza
 
Tugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomiTugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomiVillia Lokita
 
Makalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroeMakalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroeTeuku Tik-Tok
 

What's hot (20)

Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikroRangkuman kesimpulan ekonomi mikro
Rangkuman kesimpulan ekonomi mikro
 
Ekonomi makro 1 ruang lingkup
Ekonomi makro 1 ruang lingkupEkonomi makro 1 ruang lingkup
Ekonomi makro 1 ruang lingkup
 
Pengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikroPengantar ekonomi mikro
Pengantar ekonomi mikro
 
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian II)
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian II)Pengantar Ekonomi Makro (Bagian II)
Pengantar Ekonomi Makro (Bagian II)
 
Pengantar ilmu ekonomi mikro
Pengantar ilmu ekonomi mikroPengantar ilmu ekonomi mikro
Pengantar ilmu ekonomi mikro
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Mikro ekonomi
Mikro ekonomiMikro ekonomi
Mikro ekonomi
 
Teori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikroTeori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikro
 
Ekonomi makro ayu dan devy
Ekonomi makro ayu dan devyEkonomi makro ayu dan devy
Ekonomi makro ayu dan devy
 
BMP ESPA4220
BMP ESPA4220BMP ESPA4220
BMP ESPA4220
 
April ekonomi
April ekonomiApril ekonomi
April ekonomi
 
Teori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikroTeori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikro
 
Makalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomiMakalah Teori mikro ekonomi
Makalah Teori mikro ekonomi
 
pengantar ekonomi mikro
pengantar ekonomi mikropengantar ekonomi mikro
pengantar ekonomi mikro
 
Kuliah pengantar-mikro
Kuliah pengantar-mikroKuliah pengantar-mikro
Kuliah pengantar-mikro
 
Perhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidupPerhitungan biaya hidup
Perhitungan biaya hidup
 
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keynessBab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
 
Eko makro dan mikro
Eko makro dan mikroEko makro dan mikro
Eko makro dan mikro
 
Tugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomiTugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomi
 
Makalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroeMakalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroe
 

Viewers also liked

Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok PemikirannyaAliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok PemikirannyaYuca Siahaan
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorSucifitria
 
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)A-ttiitudEd Kuu
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIBiyah Djauhar
 

Viewers also liked (7)

Ekonomi Makro
Ekonomi MakroEkonomi Makro
Ekonomi Makro
 
Teori Ekonomi Makro
Teori Ekonomi MakroTeori Ekonomi Makro
Teori Ekonomi Makro
 
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok PemikirannyaAliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
 
ekonomi mikro makro
ekonomi mikro makroekonomi mikro makro
ekonomi mikro makro
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)INVESTASI (makalah ekonomi makro)
INVESTASI (makalah ekonomi makro)
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
 

Similar to Teori ekonomi makro

Pengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroPengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroWandi Supandi
 
Pengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomiPengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomiWahyu Nurse
 
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptBab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptRahmat751392
 
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptBab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppthasanasysyadzily
 
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptTeori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptRizka85
 
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroJogo Hera
 
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikroBab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikrokawidian_putri
 
Power point pengantar ekonomi 2
Power point pengantar ekonomi 2Power point pengantar ekonomi 2
Power point pengantar ekonomi 2Lia Manday
 
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Dimas Kamil Prayogio
 
Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012bwfitri
 
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektorkeseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor11a4aprilagcr
 
Ekonomi pelaku dan circular flow
Ekonomi pelaku dan circular flowEkonomi pelaku dan circular flow
Ekonomi pelaku dan circular flowYana Na Na Na
 
1. pengantar & persoalan dasar ekonomi
1. pengantar & persoalan dasar ekonomi1. pengantar & persoalan dasar ekonomi
1. pengantar & persoalan dasar ekonomiaaztrader
 
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroKuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroBayu Setiarbi
 
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroKuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroBayu Setiarbi
 
Pertemuan ke i introduction
Pertemuan ke i introductionPertemuan ke i introduction
Pertemuan ke i introductionstephaniejessey
 
Mendeskripsikan ekonomi makro dan mikro
Mendeskripsikan ekonomi makro dan mikroMendeskripsikan ekonomi makro dan mikro
Mendeskripsikan ekonomi makro dan mikroReni9716
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28GabriellElena
 

Similar to Teori ekonomi makro (20)

Pengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makroPengantar teori ekonomi makro
Pengantar teori ekonomi makro
 
1. introduction macro
1. introduction macro1. introduction macro
1. introduction macro
 
Pengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomiPengertian ilmu ekonomi
Pengertian ilmu ekonomi
 
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptBab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
 
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptBab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Bab 2 Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
 
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.pptTeori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
Teori Ekonomi Klasik dan Keyness.ppt
 
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
 
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikroBab 5 ekonomi makro dan mikro
Bab 5 ekonomi makro dan mikro
 
Power point pengantar ekonomi 2
Power point pengantar ekonomi 2Power point pengantar ekonomi 2
Power point pengantar ekonomi 2
 
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
 
Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012
 
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektorkeseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
keseimbangan dan multiplier dalam perekonomian tiga sektor
 
Ekonomi pelaku dan circular flow
Ekonomi pelaku dan circular flowEkonomi pelaku dan circular flow
Ekonomi pelaku dan circular flow
 
Part 1 teori makro
Part 1   teori makroPart 1   teori makro
Part 1 teori makro
 
1. pengantar & persoalan dasar ekonomi
1. pengantar & persoalan dasar ekonomi1. pengantar & persoalan dasar ekonomi
1. pengantar & persoalan dasar ekonomi
 
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroKuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
 
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makroKuliah pie 06 xii-ekonomi makro
Kuliah pie 06 xii-ekonomi makro
 
Pertemuan ke i introduction
Pertemuan ke i introductionPertemuan ke i introduction
Pertemuan ke i introduction
 
Mendeskripsikan ekonomi makro dan mikro
Mendeskripsikan ekonomi makro dan mikroMendeskripsikan ekonomi makro dan mikro
Mendeskripsikan ekonomi makro dan mikro
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
 

More from Retna Rindayani

Pengukuran resiko dengan distribusi peluang
Pengukuran resiko dengan distribusi peluangPengukuran resiko dengan distribusi peluang
Pengukuran resiko dengan distribusi peluangRetna Rindayani
 
(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajak(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajakRetna Rindayani
 
Manajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuanganManajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuanganRetna Rindayani
 
Pasar semen di indonesia mengarah oligopoli
Pasar semen di indonesia mengarah oligopoliPasar semen di indonesia mengarah oligopoli
Pasar semen di indonesia mengarah oligopoliRetna Rindayani
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialRetna Rindayani
 
BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...
BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...
BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...Retna Rindayani
 
MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...
MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...
MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...Retna Rindayani
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterRetna Rindayani
 
Pengantar bisnis manajemen
Pengantar bisnis manajemenPengantar bisnis manajemen
Pengantar bisnis manajemenRetna Rindayani
 
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisKumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisRetna Rindayani
 

More from Retna Rindayani (20)

Pengukuran resiko dengan distribusi peluang
Pengukuran resiko dengan distribusi peluangPengukuran resiko dengan distribusi peluang
Pengukuran resiko dengan distribusi peluang
 
Manajemen operasional
Manajemen operasionalManajemen operasional
Manajemen operasional
 
(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajak(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajak
 
Manajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuanganManajemen lembaga keuangan
Manajemen lembaga keuangan
 
Sistem informasi sdm
Sistem informasi sdmSistem informasi sdm
Sistem informasi sdm
 
Akuntansi biaya
Akuntansi biayaAkuntansi biaya
Akuntansi biaya
 
Pasar semen di indonesia mengarah oligopoli
Pasar semen di indonesia mengarah oligopoliPasar semen di indonesia mengarah oligopoli
Pasar semen di indonesia mengarah oligopoli
 
Hukum bisnis
Hukum bisnisHukum bisnis
Hukum bisnis
 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
 
Akuntansi dasar
Akuntansi dasarAkuntansi dasar
Akuntansi dasar
 
BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...
BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...
BENARKAH MEMPERTAHANKAN MARKET SHARE LEBIH SULIT DIBANDING MENINGKATKAN VOLUM...
 
MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...
MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...
MAKALAH MSDM “PERENCANAAN SDM SEBAGAI SENJATA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ORGA...
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
 
Manajemen Keuangan
Manajemen KeuanganManajemen Keuangan
Manajemen Keuangan
 
Marketing management
Marketing managementMarketing management
Marketing management
 
Pelepasan aktiva tetap
Pelepasan aktiva tetapPelepasan aktiva tetap
Pelepasan aktiva tetap
 
Pengantar bisnis manajemen
Pengantar bisnis manajemenPengantar bisnis manajemen
Pengantar bisnis manajemen
 
Financial statement
Financial statementFinancial statement
Financial statement
 
Makalah pancasila retna
Makalah pancasila retnaMakalah pancasila retna
Makalah pancasila retna
 
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisKumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
 

Teori ekonomi makro

  • 1. PENGANTAR TEORI EKONOMI MAKRO Ir. R. Erdiek Ardhianto, MM. RLA Pendahuluan 1. Perkembangan Teori Mikro Ekonomi – Makro Ekonomi  Perkembangan ilmu ekonomi modern dimulai pada saat Adam Smith (1723 – 1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776).  Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, system ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya (self adjustment), karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat (invisible hands).  Dalam bahasa yg sederhana, tangan ghaib tsb adl mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yg efisien, jika pemerintah tdk ikut campur dlm perekonomian.  Kepercayaan thd kemampuan mekanisme pasar semakin menguat ketika seorang ekonom Perancis, Jean Baptiste Say (1767 – 1832), mematangkan pemikiran Smith dgn melontarkan pendapat yg sekarang dikenal sbg hokum Say (Say’s Law), “….supply creates it’s own demand…” dalam bukunya : A Treatise and Polical Economy (1803). Maksud dari pernyataan tsb adl bhw brg dan jasa yg diproduksi pasti terserap oleh permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar.  Asumsi-asumsi yg melatarbelakangi model mekanisme pasar tsb adl: 1) Struktur pasar merupakan persaingan sempurna; informasi sempurna dan simetris; input dan output adl homogeny; para pelaku ekonomi bersifat nasional dan bertujuan memaksimumkan kegunaan atau keuntungan. 2) Netralitas uang (money neutrality) yg mempunyai konsekuensi hrg bersifat fleksibel, dpt berubah seketika itu juga (price flexibility). 2. Revolusi Keynesan : Lahirnya Teori Makro Ekonomi  Sebelum terjadinya kelesuan perekonomian dunia thn 1929 – 1933 yg dikenal sbg Depresi Besar (Great Depression) para ahli ekonom percaya akan mekanisme pasar. Namun Depresi Besar membuyarkan keyakinan thd hipotesis ekonomi klasik, karena Depresi Besar terjadi dlm jk.waktu yg lama (1929 – 1933) dan menimbulkan masalah-masalah besar. Misalnya, di Amerika Serikat selama periode Depresi Besar tk.pengangguran mencapai angka lebih dari 25% angkatan kerja, output perekonomian berkurang sampai 50%, sementara tk.investasi merosot tajam.  John Maynard Keynes, melontarkan pendapat u/ memperbaiki keadaan melalui bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money, yg terbit th 1936. Dalam bukunya, yg lebih dikenal The General Theory. Menurut Keynes, kelemahan teori klasik adl lemahnya asumsi ttg pasar yg dianggap terlalu idealis (auotoplan) dan terlalu ditekannya masalah ekonomi pd sisi penawaran. Berkaitan dgn kritik tsb, Keynes menyampaikan pokok pikiran yg kedua berupa usulan pemulihan dgn memasukkan peranan pemerintah dlm perekonomian dlm rangka menstimulir sisi permintaan. 3. Fokus Perubahan Ilmu Ekonomi Makro a. Masalah inflasi b. Masalah pertumbuhan ekonomi c. Masalah pengangguran d. Interaksi dg Perekonomian Dunia (Neraca Pembayaran) e. Siklus ekonomi 4. Aliran-aliran pemikiran dalam Teori Makro Ekonomi
  • 2. Pandangan ttg a. Aliran klasik b. Aliran Keynes Pasar Keseimbangan perekonomian berpondasikan pd Pasar, dlm kenyataannya tidaklah seperti yg keseimbangan individu (konsumen&produsen) dibayangkan kaum klasik dimana strukur pasar cenderung monopolistik, interaksi tdk sempurna dan asimetris. Sementara input dan output yg dipertukarkan jg heterogen. Kondisi ini menyebabkan hrg cenderung kaku (rigid), dlm arti sulit berubah dlm seketika. Uang Peranan uang tdk lebih sbg alat transaksi (median of Menurutnya uang bukan hnya sekedar alat transaksi exchange). Karena itu uang tdk mempunyai pengaruh thd (medium of exchange), tetapi juga sbg variabel-variabel riil (output dan kesempatan kerja). penyimpanan nilai (store of value). Fungsi Pandangan ini misalnya diwakili oleh aliran klasik yg penyimpanan nilai inilah yg memnungkinkan uang terbaru, yaitu aliran siklus ekonomi riil (Real Economy digunakan sbg alat memperoleh keuntungan melalui Cyeber). Pandangan yg lain adl pandangan yg masih dpt tindakan spekulasi, selain u/ transaksi dan berjaga- menerima peranan pemerintah. Misalnya aliran master, jaga. Karena itu uang tdk bersifat netral, dlm arti masih dapat menerima campur tangan pemerintah, uang dpt mempengaruhi variabel-variabel riil sebatas hanya melalui kebijakan moneter. (output dan kesempatan kerja). 5. Model diagram alir Makro Ekonomi – Mikro Ekonomi a. Model makroekonomi Pembelian Brg dan jasa (4) Pembelian Brg & Jasa Pajak (5) (3) Perusahaan Pemerintah Rumah Tangga (6) (2) Pajak Gaji, Pembayaran Bunga Peng- hasilan Non Jasa atas Jasa (Transfer Payment) (1) (7) (8) Ekpor Impor  PT dg Pemerintah : PT melaporkan pajak, pemerintah membeli barang dan jasa Dunia Internasional  Pem dg RT : RT membayar pajak, pemerintah memberikan benefit kpd RT berupa fasilitas umum/sosial  Dunia internasional : membentu dan menjembatani keg. RT & Perusahaan dg keg. Exim b. Model mikroekonomi Penawaran Faktor Produksi (Tenaga Kerja, Modal) (4) Pembelian brg & jasa (3) Perusahaan Rumah Tangga
  • 3. Penawaran brg & jasa (2) (1) Gaji, pembayaran bunga, penghasilan non balas jasa key point: Makro ekonomi membahas perilaku secara agregat (terus menerus dan berkelanjutan) Focus pada perilaku dan investasi, faktor penentu perubahan, upah dan harga, kebijakan fiscal dan moneter, stok uang beredar, anggaran belanja pemerintah, suku bunga dan utang pemerintah Makro ekonomi membahas hal-hal pokok pada interaksi antar barang, tenaga kerja, dan pasar modal dari perekonomian INFLASI Konsep inflasi Inflasi adl kenaikan hrg brg2 yg bersifat umum dan terus menerus Inflasi: hrg brg2 naik, biasanya pd masa inflasi, penghasilan maupun hrg brg2 keduanya meningkat cepat, namun penghasilan riil kita tdk berubah Inflasi terjadi apabila tk.harga2, dan biaya2 umum naik, hrg beras, BBM naik; sewa gedung, brg modal Deflasi terjadi apabila hrg brg dan biaya2 scr umum turun Disflasi : penurunan tk.inlfasi Permintaan dan Penawaran Agregat Tk.output dan tk.hrg ditentukan o/ interaksi antara permintaan dan penawaran agregat Permintaan agregat: permintaan total atas brg dan jasa dlm perekonomian yg akan terpengaruh dg adanya KM dan KF Penawaran agregat: tk. Hrg yg dihubungkan dg tk.output yg akan tepengaruh dg KF Kebijakan Moneter (KM) dan Kebijakan Fiskal (KF) bagian dlm Makroekonomi Kebijakan moneter (KM) diatur oleh BI, instrumen KM adl perubahan jml uang beredar, perubahan suku bunga Kebijakan fiskal (KF) adl wewenang DPR-MPR dan biasanya diprakarsai o/ lembaga eksekutif pemerintah. Instrumrn KF adl tarif dan pengeluaran pemerintah Kebijakan stabilisasi adl KM dan KF yg dirancang u/ memperlunak fluktuasi perekonomian (inflaso, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi) Tiga bentuk inflasi Inflasi moderat, terjadi ketika hrg2 menngkat scr perlahann (<10%/thn) atau 1 digit Inflasi ganas (Galloping Inflation), trjd jika brg2 mulai melonjak 20%, 100% atau 200% per thn atau disebut inflasi 3 digit Hiperinlasi, bentuk inflasi yg paling mematikan -> terjadi pada tahun 1998 dimana harga mobil dari 40 juta melonjak mjd 120 juta. Dua sumber inflasi: Demand pull inflation: kenaikan hrg brg disebabkan kenaikan permintaan agregat
  • 4. Cost push inflation: kenaikan hrg brg disebabkan desakan biaya produksi Tekanan permintaan digambarkan dengan bergesernya kurva AD1 ke AD2. Tekanan permintaan menyebabkan output perekonomian bertambah, tetapi disertai inflasi, dilihat dari makin tingginya tk. hrg.umum Dlm inflasi tekanan permintaan, tdk selalu berarti penawaran (AS) tdk bertambah, kalaupun terjadi penambahan penawaran agregat, jmlhnya kecil dibanding peningkatan permintaan agregat (Y1 -> Y2). Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation) Akibat adanya permintaan total yg berlebih seiring dg meningkatnya likuiditas, shg memicu perubahan pd tk.hrg Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yg terkait dg permintaan thd brg dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan thd faktor-faktor produksi tsb Contoh: yaitu kenaikan hrg bahan sandang, pangan seiring meningkatnya permintaaan pasar menjelang hari raya Mengapa BBM tidak ikut dikategorikan? BBM tidak ikut naik hrg karena ada kebijakan pemerintah terkait dg regulasi juga BBM bukan merupakan sumber daya pribadi dan dilindungi oleh negara berdasarkan UU No.33 Inflasi yang timbul akibat naiknya biaya produksi. Bermula pd hrg P1 dan QFE. Kenaikan biaya produksi (disebabkan baik karena faktor alam (untuk hasil bumi), kebijakan setempat (upah), bahan baku (industri), menggeser kurva penawaran dari AS0 ke AS1. Akibat yg akan terjadi hrg naik mjd P1, produksi turun menjadi Q1. Hrg naik (P0 -> P1) dan produksi turun (Q0 -> Q1). Karena kenaikan b.prod. akan menggeser kurva AS mk proses ini akan berhenti apabila kurva penawaran AS tdk lg bergeser keatas. Inflasi desakan biaya (cost push inflation)
  • 5. Akibat adanya kelangkaan produksi dan distribusi, walau permintaan tdk ada perubahan yg meningkat scr signifikan. Ketidaklancaran aliran distribusi dan berkurangnya produksi yg tersedia dr kebutuhan rata2, memicu kenaikan hrg (hukum permintaan-penawaran) yg dpt menimbulkan nilai keekonomian yg baru thd produk tsb. Contoh: terganggunya produksi yg dialami o/ para petani karena diakibatkan o/ iklim cuaca berdampak pd pola dan kuantitas produksi cabai. Shg terjadi kenaikan hrg cabau yg terus menerus dan melonjak tajam. Dampak inflasi: Reditribusi pendapatan dan kekayaan antara berbagai kelompok yg berlainan Gangguan/distorsi pd hrg relatif dan output dr berbagai brg, atau output penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) bagi perekonomian keseluruhan Tk.inflasi dan Bunga Bunga (interest) sejml uang yg dibayarkan o/ peminjam kpd yg memberi pinjaman Tk.bunga (interest rate) bunga/thn sbg %tase dr jml uang yg dipinjam Tk.bunga nominal: mengukur bunga atas dasar nilai rupiah saat ini yg dibayarkan Tk.bunga riil: tk.bunga nominal dikurangi tk.inflasi Key point: Hubungan inflasi dan GNP sbg performa ekonomi Inflasi adl persentase kenaikan tk.hrg selama periode tertentu Pertumbuhan GNP nominal dan GNP riel terjadi karena hrg2 brg meningkat Laju pertumbuhan perekonomian menunjukkan tk.kenaikan GNP Riel Prestasi makroekonomi diukur menurut 3 ukuran, inflasi, laju pertumbuhan output, dan tk.pengangguran KESEMPATAN KERJA DAN PENGANGGURAN Kesempatan Keja Kesempatan kerja dan petumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi dpt didefinisikan sbg “perkembangan keg. dlm perekonomian yg menyebabkan brg dan jasa yg diproduksikan dlm masy.bertambah. Hal yg dpt mempengaruhi kemampuan suatu negara u/ menghasilkan brg dan jasa yaitu: Faktor-faktor produksi yg mengalami peningkatan baik kualitas dan kuantitas terdiri dari: - Investasi yg bertambah - Teknologi yg berkembang - Tenaga kerja yg meningkat (kuantitas dan kualitas) Perkembangan kemampuan memproduksi brg dan jasa sbg akibat pertambahan faktor2 produksi pd umumnya tdk selalu diikuti dg pertambahan produksi brg dan jasa yg sama besarnya
  • 6. Pertambahan potensi memproduksi kerap kali lebih besar dr pertambahan produksi yg sebenarnya (contoh: tingginya jml tenaga kerja tdk seimbang dg adanya kesempatan kerja) Kurva kemungkinan produksi dan pertumbuhan ekonomi (terlampir) Keterangan: Kurva AB adl kurva kemungkinan produksi, yaitu batas maksimum produksi yg dpt dihasilkan o/ suatu negara pd suatu kurun wkt tertentu. Titik P yaitu kemakmuran masy. mencapai maksimum, menghasilkan Xo brg industri dan Yo brg pertanian Dalam kenyataan, misal tk.prod. hanya pd titik M, yaitu menghasilkan X1 produk industri dan Y1 produk pertanian Pada periode berikutnya terjadi perubahan kurva kemungkinan prod. dari AB ke CD, dan titik R adl suatu kombinasi produksi yg dpt dicapai Tetapi keg.ekonomi sebenarnya hanya berkembang dari M ke N Pengangguran Adl suatu keadaan dimana seseorang yg tergolong angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dpt memperolehnya. Berdasarkan aspek terjadinya pengangguran, dpt dibedakan atas Pengangguran Sukarela (voluntary unemployment) dan Pengangguran Dukalara (involuntary unemployment). - Pengangguran sukarela adl pengangguran yg mengannggur u/ sementara wkt karena ingin mencari pekerjaan lain yg lebih baik - Pengangguran dukalara adl pengangguran yg menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan pekerjaan. Macam2 pengangguran berdasarkan pengaruh kondisi: 1) Pengangguran friksional (dictional unemployment) Pengangguran ini bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjangan wkt, informasi maupun karena kondisi geografis antara pencari kerja dan kesempatan (lowongan) kerja. Mereka yg masuk dlm kategori pengangguran sementara, umumnya rela menganggur (voluntary unemployment) u/ mendapat pekerjaan. 2) Pengangguran struktural (structural unemployment) Dikatakan pengangguran struktural karena sifatnya yg mendasar. Pencari kerja tdk mampu memenuhi persyaratan yg dibutuhkan u/ lowongan pekerjaan yg tersedia. Hal ini terjadi dlm perekonomian yg berkembang pesat. Makin tinggi dan rumitnya proses produksi dan atau teknologi produksi yg digunakan, menuntut persyaratan tenaga kerja yg jg makin tinggi. 3) Pengangguran musiman (seasonal unemployment) Adl pengangguran yg terjadi akibat faktor musim, umumnya terjadi pd sektor pertanian. 4) Pengangguran siklikal Adl pengangguran yg menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi shg permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran tenaga kerja. Terjadinya pengangguran Kekurangan pengeluaran agregat Karena ingin mencari kerja lain yg lebih baik Penggunaan teknologi modern yg mengurangi penggunaan tenaga kerja
  • 7. Ketidaksesuaian ketrampilan pekerja dg yg dibutuhkan dlm perusahaan Dan lainnya Akibat buruk pengangguran Stabilitas perekonomian negara akan terganggu: Melemahnya permintaan dan penawaran agregat (salah satu faktor penting yg menentukan kemakmuran yaitu tk.pendapatan. pendapatan masy.mancapai maks apabila tk.penggunaan tenaga kerja penuh). Stabilitas sosial-politik negara akan terganggu ditinjau dr sudut individu, pengangguran menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial kpd yg mengalaminya. Kekacauan politik dan sosial dan pembangunan ekonomi negara dlm jk.panjang. Kurva Philips PERTUMBUHAN EKONOMI – GNP & TEORI KONSUMSI Hal yg mendasari laju pertumbuhan produk Produk Domestik Bruto (Gross National Product) GNP adl nilai semua brg dan jasa yg diproduksi dlm perekonomian pd suatu kurun wkt tertentu. GNP adl ukuran pokok dr keg.ekonomi GNP menggunakan 2 ukuran, GNP Nominal (hrg berlaku) dan GNP Riel (harga konstan thn tertentu) Hubungan inflasi dg GNP Inflasi adl presentase kenaikan tk.hrg selama periode tertentu Pertumbuhan GNP Nominal dan GNP Riel terjadi karena hrg2 brg meningkat Laju pertumbuhan perekonomian menunjukkan tk.kenaikan GNP Riel Laju pertumbuhan produksi dan tenaga kerja: Pada titik puncak pertumbuhan ekonomi suatu negara, keg.ekonomi relatif lebih tinggi thd trend, sedangkan pd titik lesu, titik rendah aktivitas ekonomi telah tercapai Kesenjangan output Mengukur selisih antara output aktual dan output yg dpt diproduksi perekonomian pd tk.penggunaan tenaga kerja penuh dg sumberdaya yg ada. Output penggunaan tenaga kerja penuh disebut juga output potensial.
  • 8. Metode penghitungan pendapatan nasional: 1. Metode output (output approach) atau metode produksi NT = NO – NI…………… Dimana : NT = nilai tambah NO = nilai output NI = nilai input PDB= NT = nilai tambah i = sektor ekonomi I 2. Metode pendapatan (income approach) Q = f(L,K,U,E)…………………….. Dimana : Q (output), L (tenaga kerja), K (brg modal), U (uang/financial), E (kemmapuan entrepreneur atau kewirausahaan) PN = w + r + I + π……………….. Dimana : Tenaga kerja W wage Kapital R rate Uang I interest Wirausahawan π 3. Metode pengeluaran (expenditure approach) a. Konsumsi RT (household consumption) b. Konsumsi pemerintah (government consumption) c. Pengeluaran investasi (investment expenditure) d. Ekspor netto (net export) PDB = C + I + G + (X – M) Dimana : Rumah tangga C Dunia usaha /investasi I Pemerintah G Luar negeri (ekspor-impor) X – M Konsep2: C + I + G + (X – M) = PDB + pend. FP Domestik di LN - pend. FP LN di domestik = Pend. Nasional Bruto
  • 9. - penyusutan = Produk Nasional Netto - pajak tdk langsung + subsidi = Pend. Nasional - laba ditahan - pemb. Asuransi sosial + pend. bunga personal + penerimaan bukan balas jasa = pend. personal - pajak pend. personal = pend. disposable Pendapatan disposable merupakan pendapatan yang siap dibelanjakan PDB dan INFLASI Untuk memperoleh PDB harga konstan, ditentukan terlebih dahulu tahun dasar (based year), yang merupakan tahun dimana perekonomian berada dalam kondisi baik/stabil. Harga brg pd thn 1999 dianggap sebagai kondisi yg relative baik, maka harga baju thn 1999 digunakan sbg hrg dasar. Dgn demikian nilai PDB 2000 berdasarkan hrg konstan 1999 adl: PDB2000 = Q2000 x P1999 = 1.000 x Rp 80,- = Rp 80.000,- Nilai PB 2000 ini disebut sbg PDB Riil (Riel GDP) Sedangkan nilai PDB 2000 sebesar Rp 120.000,- (yg dihitung atas hrg berlaku) disebut sbg PDB nominal. Scr umum hubungan antara PDB riil dgn PDB nominal dpt dinyatakan dlm bentuk persamaan dibawah ini: PDB riil = PDB nominal/deflator…………… Dimana: Deflator = (hrg thn t = hrg thn t-1) x 100% Dlm kasus diatas, nilai deflator = (Rp 120,00 : Rp 80,00) x 100% = 150% Dgn demikian, PDB riil = 120.000,00 : 150% = Rp 80.000,00 Manfaat dr perhitungan PDB hrg konstan, selain dg segera dpt mengetahui apakah perekonomian mengalami pertumbuhan atau tdk, jg dpt menghitung perubahan hrg (inflasi). Inflasi = (deflator thn t – deflator thn t-1) 100% Deflator thn t-1) Dalam kasus diatas, (deflator 00 – Deflator 99) 100% Inflasi 2002 = (deflator th t-1) {(150-100)/100} x 100% = 50%
  • 10. PERTUMBUHAN EKONOMI dan TEORI KONSUMSI Teori konsumsi penting dlm analisis Makroekonomi sebab: a. Pengeluaran konsumsi RT memiliki porsi terbesar dlm total pengeluaran agregat b. Konsumsi rumah tangga bersifat endogenus artinya besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor – faktor lain yang dianggap mempengaruhinya. c. Perkembangan masy. yg begitu cepat menyebabkan perilaku2 konsumsi jg berubah cepat Beberapa faktor yg berpengaruh dlm teori konsumsi adl: 1. Faktor ekonomi 2. Faktor demografi (kependudukan) 3. Faktor lain, faktor non ekonomi Beberapa faktor ekonomi adl: Pendapatan dan kekayaan RT, suku bunga, prakiraan masa depan Beberapa model teori ekonomi: Model konsumsi Model pendapatan 1. Teori Keynes (Keynesan Consumption Model) a. Hubungan pendapatan Disposabel dan konsumsi Keynes menjelaskan bhw konsumsi saat ini (current consumption) sangat dipengaruhi o/ pendapatan disposabel saat ini (current disposabel income). Menurut Keynes, ada batas konsumsi minimal yg tdk tergantung tk.pendapatan. artinya, tk.konsumsi tsb harus dipenuhi, walaupun tk.pendapatan = 0 (nol). Itulah yg disebut dg konsumsi otonomus (autonomus consumption). Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsi jg akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi tsb tdk sebesar peningkatan pendapatan disposabel. C = Co + b Yd…………… Dimana: C (konsumsi), Co (konsumsi otonomus), b (MPC), Yd (pendapatan disposabel), 0 ≤b ≤1 b. Kecenderungan mengonsumsi marjinal (Marginal Propensity to Consume) MPC = øC…………………….. = kemiringan kurva konsumsi øYd besarnya MPC menunjukkan kemiringan (slope) kurva konsumsi. c. Kecenderungan mengonsumsi rata2 (Average Propensity to Consume) APC = C ………………………. Yd d. Hubungan konsumsi dan tabungan Pendapatan disposabel yg diterima RT sebagian besar digunakan untuk konsumsi, sedangkan sisanya ditabung. Yd = C + S…………………. Dimana: S (tabungan/saving) e. MPC dan MPS Jika setiap tambahan pendapatan disposabel dialokasikan sbg tambahan kosnumsi dan tabungan, maka: øYd = øC + øS
  • 11. jk kedua sisi persamaan kita bagi dengan øYd, maka: øYd = øC + øS…………… øYd øYd øYd 1 = MPC + MPS………………… Atau MPS = 1 – MPC………………………… 2. Model konsumsi siklus hidup Model konsumsi siklus hidup (Life Cycle Hypothesis), dikembangkan o/ Franco Modigliani, Albert Ando dan Richard Brumberg. Model ini berpendapat bhw keg.konsumsi adl keg. seumur hidup. Model siklus ini membagi perjalanan hidup manusia mjd 3 periode: a. Periode belum produktif b. Periode produktif c. Periode tidak produktif lagi 3. Teori pendapatan permanen (permanent income hypothesis) Menyatakan bhw tk.konsumsi mempunyai hub. Proporsional dg pendapatan permanen (permanent income). C = Yp………………………. Dimana; C (konsumsi), Yp (pendapatan permanen), (faktor proporsi), (k > 0) Pendapatan permanen adl tk.pendapatan rata2 yg ekpektasi/diharapkan dlm jk.panjang. sumber pendapatan itu berasal dr pendapatan upah/gaji (expected labour income) dan nonupah/nongaji (expected income from assets). Pendapatan permanen akan meningkat bila individu menilai kualitas dirinya (human wealth) makin baik, mempu bersaing dipasar. Dg keyakinan tsb ekspektasinya ttg pendapatan upah/gaji makin optimistik. Ekspektasi ttg pendapatan permanen jg akan meningkat jk individu menilai kekayaannya (non-human wealth) meningkat. Sebab dg kondisi seperti itu pendapatan nonupah (non-human wealth) diperkirakan jg meningkat, adanya perbedaan antara yg diharapkan dg yg diterima adl adanya pendapatan tdk permanen, yg besarnya berubah-ubah. Pendapatan ini disebut pendapatan transisi (transisitory income). 4. Teori pendapatan relatif (Relative Income Hypothesis) Teori pendapatan relatif dikembangkan o/ James Duessemberry. Kendatipun mengakui pengaruh dominan pendapatan thd konsumsi, teori ini lebih memprihatinkan aspek psikologis rumah tangga dlm menghadapi perubahan pendapatan. Dampak perubahan pendapatan disposabel dlm jk.pendek akan berbeda dibanding dlm jk.panjang. terdapat Rachet efek yaitu konsumsi tdk akan turun mengikuti kurva jk.panjang pd saat pendapatan turun, namun jk pendapatan naik konsumsi akan mengikuti kurva jk.panjang. CAKUPAN TEORI EKONOMI MAKRO, OUTPUT, INFLASI, PENGANGGURAN, DAN VARIABEL EKONOMI MAKRO LAINNYA 1. Mikroekonomi dan Makroekonomi Untuk dpt memahami ilmu ekonomi makro, kita mengenali terlebih dahulu perbedaan antara ilmu makroekonomi dg ilmu mikroekonomi. Mikroekonomi merupakan ilmu ekonomi yg mempelajari ttg pilihan, keputusan dan interaksi antara pilihan dan keputusan agen2 perekonomian. Sedangkan Makroekonomi merupakan ilmu yg mempelajari perekonomian negara dan perekonomian global scr menyeluruh. Utk mengerti perekonomian suatu negara kita hrs mengetahui peran dan target otoritas kebijakan fiskal dan moneter setiap negara. Disini saya mengambil contoh Negara Indonesia dimana pemerintah sbg otoritas kebijakan fiskal bertujuan u/ mendapatkan tk.pertumbuhan ekonomi yg tinggi dan tk.pengangguran yg rendah. Sedangkan peran bank sentralnya yakni Bank Indoenesia sbg otoritas kebijakan moneter adl u/ menjaga kestabilan nilai rupiah sesuai dg pasal 7
  • 12. UU no.3 th 2004. Dmana kestabilan nilai tukar rupiah ini tercermin dlm pd nilai inflasi dan nilai tukar (rupiah). Scr umum terdapat 3 variabel yg mjd isu utama dlm perbedaan para ekonom makroekonomi dunia, yaitu: 1. Output agregat 2. Inflasi 3. Pengangguran 2. Output agregat Output agregat adl jml nilai seluruh output brg dan jasa yg diproduksi pd suatu perekonomian dlm jk.wkt tertentu. Output agregat mencerminkan kekayaan negara dlm jk.wkt tertentu. Dg menggunakan logika model circular flow, output agregat atau jml brg yg diproduksi memiliki nilai yg sama dg balas jasa yg diterima o/ pihak yg memproduksi atau pendapatan nasional. Pendapatan nasional merupakan salah satu indikator yg digunakan dlm pembanding tk.kesejahteraan antar negara. Agar memiliki tk.akurasi ukuran kesejahteraan yg baik biasanya pendapatan nasional ini dibagi dg tk,populasi shg nantinya didapatkan variabel pendapatan perkapita. Pendapatan nasional dpt dihitung dgn mencari nilai Gross Domestic Product (GDP) atau produk domestik bruto. Terdapat 3 pendekatan menghitung GDP: a. Pendekatan produksi Pendekatan produksi menghitung jml seluruh produksi brg dan jasa final o/ suatu negara selama satu thn. Rumus matematis pendekatan ini: Y= P1Q1 Ternyata dlm pendekatan ini menyebabkan double counting karena dlm perhitungan ini memasukkan unsur brg final dan brg intermediate. Shg terdapat pendekatan produksi baru u/ mengatasi masalah double counting ini yaitu dg pendekatan nilai tambah (value added). Rumus pendekatan matematis nilai tambah Y= VAi Untuk menghindari tumpang tindih pd perhitungan dg pendekatan nilai tambah, perekonomian indonesia dibagi mjd 9 sektor: 1. Pertambangan dan penggalian 2. Pertanian 3. Industri manufaktur 4. Listrik, gas dan air minum 5. Konstruksi 6. Perdagangan, hotel dan restoran 7. Transportasi dan komunikasi 8. Jasa keuangan 9. Jasa lain b. Pendekatan pendapatan Pendekatan pendapatan menghitung output berdasarkan jml seluruh pendapatan (balas jasa) yg diterima seluruh faktor produksi dlm kurun wkt satu thn. Balas jasa yg diterima faktor produksi dapat berupa: 1. Upah, u/ tenaga kerja yg merupakan balas jasa yg dominan dlm perekonomian 2. Bunga, merupakan balas jasa u/ modal 3. Sewa, merupakan balas jasa u/ sumber daya alam yg digunakan 4. Profit, balas jasa u/ ketrampilan pengusaha atau entrepreneur Pendekatan ini memiliki kelemahan pd validitas data pendapatan yg diterima faktor produksi, terdapat keengganan responden dlm memberitahukan jml pendapatan. c. Pendekatan pengeluaran
  • 13. Pendekatan pengeluaran menghitung output berdasarkan jml pengeluaran slrh sektor dlm perekonomian. Logika dr pendekatan ini berdasarkan analisa bhw pengeluaran suatu pihak merupakan pendapatan bagi pihak lain. Kelemahan dlm perhitungan pendapatan nasional Terdapat beberapa output yg tdk dimasukkan dlm perhitungan, misalnya underground economy karena bersifat illegal, output industri kecil RT, dll. Eksternalitas negative dr aktivitas ekonomi yg tdk dimasukkan kedlm perhitungan Green GDP mjd solusi atas masalah ini, dimana dlm green GDP telah memasukkan unsur eksternalitas negatif dlm perhitungan GDP Perhitungan nilai tambah GDP tdk memperhitungkan penambahan kualitas. Misalnya: komputer yg makin canggih makin murah dibanding komputer masa lalu 3. Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan ekonomi berasal dr nilai laju pertumbuhan GDP. Pertumbuhan ekonomi yg positif menandakan perekonomian dlm keadaan ekspansif, sedangkan pertumbuhan ekonomi negatif menandakan perekonomian dlm keadaan resesi. 4. Inflasi Mishkin (2002) mendefinisikan inflasi sbg kenaikan tk.hrg yg kontinyu dan terus menerus, mempengaruhi individu2, bisnis dan pemerintah. Scr umum inflasi dpt dokelompokkan mjd 3 bagian: Inflasi inti (Core Inflation) adl inflasi brg atau jasa yg perkembangan hrg nya dipengaruhi o/ perkembangan ekonomi scr umum (faktor2 fundamental spt ekspektasi inflasi, nilai tukar dan keseimbangan permintaan dan penawaran agregat) yg akan berdampak pd perubahan hrg2 scr umum dan lebih bersifat permanent atau persistent (terus menerus). Inflasi Administered (Administered Price) adl inflasi brg atau jasa yg perkembangan hrgnya scr umum diatur pemerintah. Inflasi Bergejolak (Volatile Good Price) adl inflasi brg atau jasa yg perkembangan hrgnya sangat bergejolak, umumnya dipengaruhi o/ shocks yg bersifat temporer spt musim panen, gangguan alam, gangguan penyakit, dan gangguan distribusi. Terdapat 2 alasan kenapa ekonom peduli inflasi: Inflasi dpt memicu distorsi yg lain Selama periode inflasi, tdk semua hrg brg dan upah naik scr proporsional, inflasi mempengaruhi distribusi pendapatan. Mengacu pd teori ekonomi Neo-Keynesian dlm Gordon (1997) pendekatan determinan inflasi Indonesia dpt dijelaskan, sbb: Inflasi permintaan (demand pull inflation) Jenis inflasi ini dikenal sbg Philips Curve Inflation, yaitu merupakan inflasi yg dipicu o/ interaksi permintaan dan penawaran domestik jk.panjang. contohnya jika terjadi peningkatan permintaan masy. atas barang (peningkatan agregat demand). Contoh lain bertambahnya pengeluaran pemerintah yg dibiayai dg pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar negeri akan brg2 ekspor atau bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit yg murah, dll. Inflasi penawaran (cost push inlfation) Dikenal sbg Supply shocks inflation merupakan inflasi penawaran yg disebabkan o/ kenaikan pd biaya produksi atau biaya pengadaan brg dan jasa. Misalnya karena kenaikan hrg sarana produksi yg didatangkan dr LN, atau karena kenaikan BBM. Ekspektasi inlfasi berasal dr faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi o/ perilaku masy. yg dpt bersikap adaptif atau forward looking. Dampak yg ditimbulkan demand pull inflation tdk menyebabkan berkurangnya kesejahteraan masy. karena kenaikan hrg diiringi dg kenaikan jml brg. Sedangkan pd cost push inflation kenaikan hrg menyebabkan penurunan kesejahteraan masy. karena mengurangi jml output. Ada beberappa cara mengukur tk.inflasi: 1. GDP deflator adalah rasio antara GDP nominal dan GDP riel dr thn tsb. Rumus matematis: GDP deflator = GDPnominalGDPriel 2. Indeks harga konsumen
  • 14. 3. Indeks harga perdagangan besar 5. Indeks harga IHK (indeks harga konsumen) atau CPI (Consumer Price Index) IHK mengukur nilai inflasi berdasarkan sekumpulan hrg pd kebutuhan hidup konsumen yg paling banyak digunakan, dan masing2 item memiliki bobot dlm basket. Indonesia menggunakan sembilan bahan pokok dlm menghitung IHK. Nilai IHK digunakan sbg indikator patokan nilai inflasi. IHPB (indeks harga perdagangan besar IHPB mengukur inflasi berdasarkan hrg2 brg pd tk.produsen, metode perhitungannya sama dg IHK hanya berbeda jml dan jns brg dlm keranjang. Brg yg termasuk kategori brg ini merupakan brg mentah dan brg ½ jadi. 6. Pengangguran Pengangguran adl kondisi dimana seseorang tdk bekerja, padahal ia masuk kedlm angkatan kerja dan memang mencari pekerjaan. Scr umum terdapat 3 jenis pengangguran: Pengangguran cyclical adl pengangguran yg terjadi akibat perekonomian yg mengalami resesi shg output berada dibawah level full employment. Full employment adl kondisi pd jk.panjang saat seluruh output yg diproduksi merupakan output yg optimal yg dpt diproduksi, yg berarti seluruh faktor produksi diberdayakan. Penganggruan struktural adl pengangguran yg terjadi akibat ketidaksesuaian jenis pekerjaan dg kapabilitas tenaga kerja. Contoh: masa revolusi industri dimana tenaga kerja beralih ke tenaga kerja yg membutuhkan skill u/ menjalankan mesin. Akibatnya tenaga kerja yg tdk mampu menjalankan mesin menganggur. Pengangguran friksional adl pengangguran yg pasti ada, meskipun dlm kondisi full employment. Pengangguran ini terjadi akibat proses rekrutmen tenaga kerja yg membutuhkan wkt u/ mendapatkan pekerjaan. Bisa jg sbg pekerja yg keluar dr tempat kerjanya u/ mendapatkan pekerjaan yg lebih sesuai dg keinginannya. Rumur matematis pengangguran: Angkatan kerja = Bekerja + Tidak Bekerja Terdapat 2 alasan ekonom peduli thd tk.pengangguran: 1. Pengangguran menandakan bhw perekonomian tdk menggunakan sumber dayanya scr efisien 2. Efek langsungnya pd kesejahteraan yg menganggur