Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikAnitaRohimah
Makalah ini mengulas beberapa hal yang berkaitan dengan penilaian dalam pembelajaran tematik, mudah-mudahan dapat makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pendidik yang belum memahami bagaimana penilaian dalam pembelajaran tematik. Terima kasih
Makalah Penilaian dalam Pembelajaran TematikAnitaRohimah
Makalah ini mengulas beberapa hal yang berkaitan dengan penilaian dalam pembelajaran tematik, mudah-mudahan dapat makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pendidik yang belum memahami bagaimana penilaian dalam pembelajaran tematik. Terima kasih
Upload presentations, documents, infographics, PDFs (300 MB) Formats Supported…
Do not upload materials you do not have copyright for. Read our Terms of service & Privacy policy.
Need Help? Read the troubleshooting tips or contact us.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Perencanaan Berbasis Data dari Raport Pendidikan merupakan langkah penting dalam merencanakan kegiatan pembenahan mutu pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing satuan pendidikan.
Beban kerja Kepala Sekolah untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan.
Sebagai seorang manajer, Kepala Sekolah wajib memanfaatkan Rapor Pendidikan sebagai dasar dalam menyusun program/ kegiatan dan penganggaran sekolah, yang diwujudkan dalam bentuk RKJM, RKT, RKAS
Transformasi satuan pendidikan dan peningkatan mutu pembelajaran dimulai dengan perencanaan dan penganggaran yang tepat melalui perencanaan berbasis data.
Upload presentations, documents, infographics, PDFs (300 MB) Formats Supported…
Do not upload materials you do not have copyright for. Read our Terms of service & Privacy policy.
Need Help? Read the troubleshooting tips or contact us.
Modul ini membahas tentang latar belakang dan konsep dasar asesemen alternatif, bentuk asesmen kinerja, asesmen portofolio, dan pengembangan alat ukur afektif.
Perencanaan Berbasis Data dari Raport Pendidikan merupakan langkah penting dalam merencanakan kegiatan pembenahan mutu pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing satuan pendidikan.
Beban kerja Kepala Sekolah untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan.
Sebagai seorang manajer, Kepala Sekolah wajib memanfaatkan Rapor Pendidikan sebagai dasar dalam menyusun program/ kegiatan dan penganggaran sekolah, yang diwujudkan dalam bentuk RKJM, RKT, RKAS
Transformasi satuan pendidikan dan peningkatan mutu pembelajaran dimulai dengan perencanaan dan penganggaran yang tepat melalui perencanaan berbasis data.
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI - Silabus
Dosen : Dr, Unang Wahidin, S.Pd., M.Pd.I.
Perkuliahan PBA (Program Beasiswa Al-Hidayah) STAI Al-Hidayah Bogor Kampus 2 Ma'had Huda Islami
Sabtu, 17 September 2016 (Pertemuan I Semester VII)
Slide ini dibuat oleh Adi Triasmara, S.Pd. (aditriasmara.com) untuk digunakan sebagai bahan tayang dalam kegiatan sosialisasi program Guru Pembelajar di Sekolah Tunas Indonesia, 2 September 2016.
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Dosen : Dr. Unang Wahidin, S.Pd., M.Pd.I.
Perkuliahan STAI Al-Hidayah Bogor - Program Beasiswa Al-Hidayah (PBA) - Kampus 2 Ma'had Huda Islami
Semester VII - Pertemuan 1 - Sabtu, 17 September 2016
Pengembangan Sistem Evaluasi PAI -.Teknik Nontes
Dosen : Dr, Unang Wahidin, S.Pd., M.Pd.I.
Perkuliahan PBA (Program Beasiswa Al-Hidayah) STAI Al-Hidayah Bogor Kampus 2 Ma'had Huda Islami
Sabtu, 08 Oktober 2016
PANDUAN PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
KKM adalah Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Penentuan KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan dan dapat menentukan KKM diatas KKM yang telah ditentukan oleh pemerintah. Penetapan KKM oleh satuan pendidikan (sekolah) dengan memperhatikan:
1) Intake (kemampuan rata-rata peserta didik)
2) Kompleksitas (mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar)
3) Kemampuan daya dukung (berorientasi pada sumber belajar
Berdasarkan Permendikbud 81 a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum dinyatakan bahwa.
• Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-)
• Untuk KD-KD yang terdapat pada KI-3 dan KI-4, peserta didik dinyatakan tuntas belajar apabila pencapaian nilai ≥ 2.66 dari hasil test formatif.
• Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan peserta didik dilihat dari sikap seluruh mata pelajaran, jika jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan maka ia dinyatakan tuntas.
Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut:
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya ke KD selanjutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari 2.66
c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66
d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2. Peserta didik yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik, maka dilakukan pembinaan secara holistik (oleh guru kelas, matapelajaran, guru BK, dan orang tua).
Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM
1) Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas.
2) Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan kemampuan masing-masing aspek:
a) Aspek Kompleksitas: semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi. Tingkat kesulitan materi dipandang dari sudut penguasaan guru terhadap materi tersebut. Semakin baik penguasaan guru terhadap materi semakin kecil tingkat kompleksitasnya.
b) Aspek Sumber Daya Pendukung: semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.
c) Aspek Intake: semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi.
3) Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap KD.
4) Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan KKM mata pelajaran.
5) KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi (Inteks) siswa.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. PENETAPAN
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 1/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2. * PENGERTIAN *
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria
ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh
satuan pendidikan.
KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk
kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan
dan teknologi merupakan nilai batas ambang
kompetensi
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 2/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
3. KKM ditetapkan oleh sekolah pada awal
tahun pelajaran dengan memperhatikan :
1. Intake (kemampuan rata-rata peserta
didik)
2. Kompleksitas (mengidentifikasi indikator
sebagai penanda tercapainya kompetensi
dasar)
3. Kemampuan daya pendukung (berorientasi
pada sumber belajar)
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 3/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
4. * RAMBU - RAMBU *
KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mapel di
satuan pendidikan
Ketuntasan Belajar setiap indikator yang telah ditetapkan
dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100%.
Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan
rentang 0 – 100
Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan
belajar maksimal, dan berupaya secara bertahap
meningkatkan untuk mencapai ketuntasan maksimal
Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
Peserta didik
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 4/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
5. * FUNGSI KKM *
Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi
peserta didik sesuai KD mata pelajaran yang diikuti.
Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri
mengikuti penilaian mata pelajaran.
Dapat digunakan sebagai bagian komponen dalam melakukan
evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di
sekolah.
Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan
peserta didik dan satuan pendidikan dengan masyarakat.
Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian
kompetensi tiap mata pelajaran.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 5/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
6. * MEKANISME PENETAPAN KKM *
1 PRINSIP PENETAPAN KKM
2 LANGKAH-LANGKAH PENETAPAN KKM
3 PENENTUAN KKM
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 6/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
7. A PRINSIP PENETAPAN KKM *
1 Dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap
indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan
intake peserta didik
2 KKM Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari KKM indikator yang
terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut
3 Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam
SK tersebut
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 7/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
8. A PRINSIP PENETAPAN KKM *
4 Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari
semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun
pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
(LHB/Rapor) peserta didik
5
Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya
perbedaan nilai ketuntasan minimal
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 8/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
9. B LANGKAH-LANGKAH *
PENETAPAN KKM
1 Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:
KKM KKM
Indikator Mata Pelajaran
KKM KKM
Kompetensi Dasar Standar Kompetensi
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 9/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
10. B LANGKAH-LANGKAH *
PENETAPAN KKM
2 Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan
patokan guru dalam melakukan penilaian
3 KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas
pendidikan
4 KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 10/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
11. C PENENTUAN KKM *
1 KOMPLEKSITAS
2 DAYA DUKUNG
3 INTAKE PESERTA DIDIK
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 11/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
12. 1 KOMPLEKSITAS *
Tingkat Kompleksitas:
(kesulitan dan kerumitan) setiap KD atau indikator yang
harus dicapai oleh peserta didik
Kompleksitas tinggi, apabila dalam mencapai kompetensi
diperlukan :
Guru
GURU Waktu Peserta didik
memahami kompetensi
cukup lama karena Penalaran dan
yang harus dicapai perlu pengulangan kecermatan peserta
peserta didik didik yang tinggi
kreatif dan inovatif
dalam melaksanakan
pembelajaran
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 12/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
13. 2 DAYA DUKUNG *
* Ketersediaan Tenaga
Sarana dan prasarana pendidikan
*
yang diperlukan
* Biaya operasional pendidikan
* Manajemen Sekolah
* Kepedulian stakeholders sekolah
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 13/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
14. 3 INTAKE *
(Tingkat Kemampuan Rata-rata Peserta
Didik)
Kelas X dapat didasarkan pada hasil
seleksi Penerimaan Peserta Didik
Baru (PPDB), Nilai Ujian Nasional
(NUN), Rapor kelas 3 SMPLB, tes
seleksi masuk, atau psikotes
intake
Kelas XI dan XII didasarkan pada
tingkat pencapaian KKM peserta didik
pada semester atau kelas sebelumnya
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 14/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
15. * FORMAT KKM *
KKM
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompetensi dasar dan
Indikator Nilai
Kompleksitas Daya dukung Intake KKM
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 15/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
16. * Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai *
A. Dengan memberikan poin :
NILAI
NO. KRITERIA
Tinggi Sedang Rendah
1 Kompleksitas 1 2 3
2 Daya Dukung 3 2 1
3 Intake 3 2 1
Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas rendah, daya
dukung tinggi dan intake peserta didik sedang nilainya
adalah
( 3 + 3 + 2)
9
x 100 = 88,89
89
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 16/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
17. * Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai *
B. Dengan menggunakan rentang nilai :
Penentuan rentang nilai dan penetapan nilai dari setiap kriteria
merupakan kesepakatan forum MGMP sekolah, misalnya :
NILAI
NO. KRITERIA
Tinggi Sedang Rendah
1 Kompleksitas 50 - 64 65 - 80 81 - 100
2 Daya Dukung 81 - 100 65 - 80 50 - 64
3 Intake 81 - 100 65 - 80 50 - 64
Nilai KKM indikator adalah rata-rata dari nilai ketiga kriteria yang
ditentukan. Contoh : kompleksitas sedang (75), daya dukung tinggi (95),
dan intake sedang (70),
maka nilai KKM indikator = (75 + 95 + 70) : 3 = 80
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 17/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
18. * Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai *
C. Dengan memberikan pertimbangan professional
judgement pada setiap kriteria untuk menetapkan nilai
Kompleksitas
Kompleksitas Daya Dukung
Daya Dukung Intake
Intake
• Tinggi • Tinggi • Tinggi
• Sedang • Sedang • Sedang
• Rendah • Rendah • Rendah
Contoh :
Jika indikator memiliki kriteria: kompleksitas rendah, daya dukung tinggi
dan intake peserta didik sedang maka terdapat dua komponen yang
memungkinkan untuk menetapkan nilai KKM 100 yaitu kompleksitas
rendah dan daya dukung tinggi. Karena intake peserta didik sedang,
guru dapat mengurangi nilai KKM, misalnya menjadi antara 80 – 90.
90
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 18/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
19. * PENETAPAN KKM
Contoh : Dengan Memberi Poin
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompetensi dasar dan Indikator Nilai KKM
Kompleksitas Daya dukung Intake
1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa
dan unsur-unsur terbentuknya negara 74
Mendeskripsikan kedudukan manusia Rendah Tinggi Sedang
sebagai makhluk individu dan makhluk 89
sosial. 3 3 2
Menguraikan pengertian bangsa dan unsur Tinggi Sedang Sedang
terbentuknya bangsa. 56
1 2 2
Menganalisis pengertian negara dan unsur Sedang Tinggi Sedang
terbentuknya Negara 78
2 3 2
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 19/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
20. * PENETAPAN KKM
Contoh : Dengan Memberi Poin
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompetensi dasar dan Indikator Nilai KKM
Kompleksitas Daya dukung Intake
1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa
dan unsur-unsur terbentuknya negara 75
Mendeskripsikan kedudukan manusia Sedang Tinggi Sedang
sebagai makhluk individu dan makhluk 78
sosial. 75 90 70
Menguraikan pengertian bangsa dan unsur Tinggi Sedang Sedang
terbentuknya bangsa. 68
55 80 70
Menganalisis pengertian negara dan unsur Sedang Tinggi Sedang
terbentuknya Negara 78
78 85 70
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 20/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
21. Contoh : Mata Pelajaran BIOLOGI kelas X Semester 1
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompetensi dasar dan Indikator Nilai
Kompleksitas Daya dukung Intake KKM
2.4. Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-
jenis jamur berdasarkan hasil
pengamatan, percobaan, dan kajian
literatur, serta peranannya bagi
67
kehidupan
Rendah Tinggi Sedang
Mengidentifikasi jenis-jenis jamur. 89
3 3 2
Tinggi Tinggi Sedang
Menjelaskan klasifikasi jamur. 78
1 3 2
Tinggi Sedang Sedang
Membuat preparat basah jamur 56
1 2 2
Menganalisis bagian-bagian jamur Tinggi Sedang Sedang
secara mikrokopis 56
1 2 2
Mendeskripsikan peranan jamur Tinggi Sedang Sedang
56
MATERI PELATIHAN KTSP 2009
bagi kehidupan manusia
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
1 21/27
HALAMAN
2 2
22. Contoh : Mata Pelajaran BIOLOGI kelas X Semester 1
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kompetensi dasar dan Indikator Kriteria Penetapan Ketuntasan
Nilai
Kompleksitas Daya dukung Intake KKM
2.4. Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-
jenis jamur berdasarkan hasil
pengamatan, percobaan, dan kajian
literatur, serta peranannya bagi
67
kehidupan
Rendah Tinggi Sedang
Mengidentifikasi jenis-jenis jamur. 87
90 100 70
Tinggi Tinggi Sedang
Menjelaskan klasifikasi jamur. 80
75 95 70
Tinggi Sedang Sedang
Membuat preparat basah jamur 70
60 80 70
Menganalisis bagian-bagian jamur Tinggi Sedang Sedang
secara mikrokopis 70
62 78 70
Mendeskripsikan peranan jamur Tinggi Sedang Sedang
bagi kehidupan manusia 69
60 76 70
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 22/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
23. * PENULISAN KKM PADA LHB PESERTA DIDIK
LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH ATAS
Nama Peserta Didik : …………………….
……………………. Nama Sekolah : ………………………………..
………………………………..
Nomor Induk : …………………….
……………………. Tahun Pelajaran : 200…. / 200….
Kelas / Semester : ………./…………..
………./…………..
NILAI HASIL BELAJAR
SIKAP /
NO. NAMA MATA PELAJARAN KKM PENGETAHUAN PRAKTIK
AFEKTIF
ANGKA HURUF ANGKA HURUF PREDIKAT
1. PENDIDIKAN AGAMA 75
PENDIDIKAN
2. 75
KEWARGANEGARAAN
3. BHS. INDONESIA 70
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 23/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
24. * ANALISIS KETUNTASAN *
Analisis ketuntasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan
Hasil analisis ditindaklanjuti dengan memberikan perbaikan
(remedial) bagi peserta didik yang belum tuntas dan pengayaan
(enrichment) bagi yang sudah tuntas.
Manfaat Analisis:
1. Sebagai dasar untuk menetapkan KKM
pada tahun berikutnya
2. Perbaikan proses pembelajaran
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 24/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
25. ANALISIS PENCAPAIAN KETUNTASAN
BELAJAR PESERTA DIDIK PER KD
SMPLB :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
PENCAPAIAN KETUNTASAN BELAJAR PESERTA DIDIK Per KD
SK 1 SK 2 SK 3
NAMA
KD KD KD DST.
NO. PESERTA DIDIK
1.1 1.2 1.3 dst 2.1 2.2 2.3 dst. 3.1 3.2 3.3 dst
KKM Sekolah
1.
2.
3.
DST.
Rata - Rata
≤ 49
Frekwensi 50 – 74
Jumlah
Peserta Didik 75 - 100
≥ KKM Sekolah
Persentase Yang Tuntas
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 25/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
26. REKAPITULASI PENCAPAIAN
KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL
Nama Sekolah : Kelas :
Mata Pelajaran : Kondisi Bulan :
KKM Tingkat KKM Sekolah Pencapaian KKM
No. SK No. KD
Rata- Rata-
Sekolah Pencapaian Maks. Min Maks. Min
rata rata
KD 1.1 70,00 75,00
SK 1 75,00 72,50 70,00 80,00 77,50 75,00
KD 1.2 75,00 80,00
KD 2.1 75,00 75,00
SK 2 KD 2.2 70,00 75,00 75,00 70,00 65,00 75,00 72,33 67,00
KD 2.3 65,00 67,00
DST.
MATERI PELATIHAN KTSP 2009 HALAMAN 26/27
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL