Dokumen tersebut membahas tentang penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan analisis pencapaiannya di Madrasah Aliyah Al-Furqon Cimarik. Terdapat langkah-langkah kegiatan yang meliputi pengantar, simulasi, kerja kelompok, saling cermat, presentasi, dan kesimpulan."
KKM ditetapkan awal tahun ajaran berdasarkan musyawarah guru untuk menilai kompetensi peserta didik. KKM dihitung dengan mempertimbangkan kompleksitas materi, sarana prasarana sekolah, dan kemampuan peserta didik, dengan memberi skor pada ketiga aspek tersebut dan menjumlahkannya. Skor akhir menjadi patokan nilai ketuntasan minimal.
Dokumen ini memberikan panduan tentang penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan kompleksitas materi, sumber daya pendukung, dan kemampuan siswa. KKM ditetapkan untuk setiap Kompetensi Dasar dan rata-rata untuk setiap mata pelajaran berdasarkan ketiga aspek tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan analisis pencapaiannya di Madrasah Aliyah Al-Furqon Cimarik. Terdapat langkah-langkah kegiatan yang meliputi pengantar, simulasi, kerja kelompok, saling cermat, presentasi, dan kesimpulan."
KKM ditetapkan awal tahun ajaran berdasarkan musyawarah guru untuk menilai kompetensi peserta didik. KKM dihitung dengan mempertimbangkan kompleksitas materi, sarana prasarana sekolah, dan kemampuan peserta didik, dengan memberi skor pada ketiga aspek tersebut dan menjumlahkannya. Skor akhir menjadi patokan nilai ketuntasan minimal.
Dokumen ini memberikan panduan tentang penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan kompleksitas materi, sumber daya pendukung, dan kemampuan siswa. KKM ditetapkan untuk setiap Kompetensi Dasar dan rata-rata untuk setiap mata pelajaran berdasarkan ketiga aspek tersebut.
Dokumen ini membahas tentang penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di satuan pendidikan. KKM ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik. KKM berfungsi sebagai acuan penilaian, persiapan peserta didik, evaluasi program pembelajaran, dan kontrak pedagogik. Penetapan KKM mempertimbangkan kompleksitas materi pelajaran, kemampuan peserta didik, dan
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KKM ditetapkan oleh sekolah pada awal tahun pelajaran dengan mempertimbangkan kompleksitas materi, daya dukung sekolah, dan kemampuan siswa. KKM berfungsi sebagai acuan penilaian guru dan target pencapaian kompetensi siswa. Penetapan KKM dilakukan secara bertahap mulai
Perangkat ini memberikan panduan tentang pembelajaran tematik untuk guru SD, mulai dari penjelasan tentang pembelajaran tematik, langkah-langkah penyusunan perangkat pembelajaran tematik, alokasi waktu mata pelajaran dalam tematik, penilaian karakter, sampai kunci keberhasilan pembelajaran tematik.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mulai dari pengertian KKM, prinsip dan langkah-langkah penetapan KKM, kriteria yang mempengaruhi penetapan KKM seperti kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik, serta contoh format penetapan nilai KKM untuk indikator dan mata pelajaran.
Dokumen ini membahas tentang penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah. KKM ditetapkan pada awal tahun ajaran oleh forum Musyawarah Tingkat Satuan Pendidikan dan berkisar antara 0-100 persen. Dalam menentukan KKM mempertimbangkan kompleksitas indikator, sumber daya dukung, dan tingkat kemampuan siswa. Kriteria tersebut diubah menjadi skala nilai antara 50-100 untuk memudahkan penetapan
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang pembelajaran tematik di sekolah dasar. Ia mendefinisikan pembelajaran tematik sebagai pendekatan yang menggunakan tema sebagai pusat perhatian untuk memahami konsep. Dokumen ini juga membahas mengapa pendekatan tematik digunakan, proses pembuatan tema dan perencanaan pelajaran, penilaian karakter siswa, dan kunci keberhasilan pembelajaran tematik.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik menurut Kurikulum 2013, mencakup jenis penilaian autentik dan non-autentik, fungsi penilaian formatif dan sumatif, tujuan dan prinsip-prinsip penilaian, kriteria ketuntasan berbasis kompetensi, dan contoh perhitungan nilai pengetahuan dan keterampilan."
analisis program pembelajaran fisika dan contoh skenario pembelajaran mandiri, oleh: Nispi Hariyani, Uswatunnabila, Muhammad Abdul Karim, Ahmad Juan A., dan Noormiati Z.
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013FKIP UHO
Dokumen tersebut merupakan format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terdiri dari 8 bagian utama yaitu Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Media dan Sumber Belajar, Langkah Kegiatan Pembelajaran, serta Penilaian. RPP ini digunakan untuk merencanakan proses pembelajaran di kelas secara terstruktur dan sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), termasuk pengertian, fungsi, prinsip penetapan, langkah-langkah penetapan, dan mekanisme penetapan KKM berdasarkan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Dokumen ini memberikan panduan bagi guru dalam menetapkan KKM di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). KKM ditetapkan dengan mempertimbangkan kompleksitas materi pelajaran, daya dukung sekolah, dan kemampuan awal siswa dengan memberikan skor atau rentang nilai. KKM yang ditetapkan dievaluasi setiap tahun untuk meningkatkan proses pembelajaran.
6 standar kompetensi, kompentensi dasar dan hasil belajarNuzli Muhammad
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator hasil belajar, dan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di STAI SMQ Bangko. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai proses penetapan KKM melalui analisis kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Dokumen ini juga memberikan contoh format penulisan KKM pada laporan hasil belajar peserta didik.
Dokumen ini membahas tentang penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di satuan pendidikan. KKM ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik. KKM berfungsi sebagai acuan penilaian, persiapan peserta didik, evaluasi program pembelajaran, dan kontrak pedagogik. Penetapan KKM mempertimbangkan kompleksitas materi pelajaran, kemampuan peserta didik, dan
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KKM ditetapkan oleh sekolah pada awal tahun pelajaran dengan mempertimbangkan kompleksitas materi, daya dukung sekolah, dan kemampuan siswa. KKM berfungsi sebagai acuan penilaian guru dan target pencapaian kompetensi siswa. Penetapan KKM dilakukan secara bertahap mulai
Perangkat ini memberikan panduan tentang pembelajaran tematik untuk guru SD, mulai dari penjelasan tentang pembelajaran tematik, langkah-langkah penyusunan perangkat pembelajaran tematik, alokasi waktu mata pelajaran dalam tematik, penilaian karakter, sampai kunci keberhasilan pembelajaran tematik.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mulai dari pengertian KKM, prinsip dan langkah-langkah penetapan KKM, kriteria yang mempengaruhi penetapan KKM seperti kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik, serta contoh format penetapan nilai KKM untuk indikator dan mata pelajaran.
Dokumen ini membahas tentang penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah. KKM ditetapkan pada awal tahun ajaran oleh forum Musyawarah Tingkat Satuan Pendidikan dan berkisar antara 0-100 persen. Dalam menentukan KKM mempertimbangkan kompleksitas indikator, sumber daya dukung, dan tingkat kemampuan siswa. Kriteria tersebut diubah menjadi skala nilai antara 50-100 untuk memudahkan penetapan
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang pembelajaran tematik di sekolah dasar. Ia mendefinisikan pembelajaran tematik sebagai pendekatan yang menggunakan tema sebagai pusat perhatian untuk memahami konsep. Dokumen ini juga membahas mengapa pendekatan tematik digunakan, proses pembuatan tema dan perencanaan pelajaran, penilaian karakter siswa, dan kunci keberhasilan pembelajaran tematik.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik menurut Kurikulum 2013, mencakup jenis penilaian autentik dan non-autentik, fungsi penilaian formatif dan sumatif, tujuan dan prinsip-prinsip penilaian, kriteria ketuntasan berbasis kompetensi, dan contoh perhitungan nilai pengetahuan dan keterampilan."
analisis program pembelajaran fisika dan contoh skenario pembelajaran mandiri, oleh: Nispi Hariyani, Uswatunnabila, Muhammad Abdul Karim, Ahmad Juan A., dan Noormiati Z.
Format rpp-berdasarkan-permendikbud-nomor-81a-kurikulum-2013FKIP UHO
Dokumen tersebut merupakan format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terdiri dari 8 bagian utama yaitu Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Media dan Sumber Belajar, Langkah Kegiatan Pembelajaran, serta Penilaian. RPP ini digunakan untuk merencanakan proses pembelajaran di kelas secara terstruktur dan sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), termasuk pengertian, fungsi, prinsip penetapan, langkah-langkah penetapan, dan mekanisme penetapan KKM berdasarkan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Dokumen ini memberikan panduan bagi guru dalam menetapkan KKM di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). KKM ditetapkan dengan mempertimbangkan kompleksitas materi pelajaran, daya dukung sekolah, dan kemampuan awal siswa dengan memberikan skor atau rentang nilai. KKM yang ditetapkan dievaluasi setiap tahun untuk meningkatkan proses pembelajaran.
6 standar kompetensi, kompentensi dasar dan hasil belajarNuzli Muhammad
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator hasil belajar, dan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di STAI SMQ Bangko. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai proses penetapan KKM melalui analisis kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik. Dokumen ini juga memberikan contoh format penulisan KKM pada laporan hasil belajar peserta didik.
Dokumen ini membahas penyusunan laporan hasil belajar (rapport) untuk peserta didik SMK, mencakup tujuan, format, dan kriteria yang harus dipenuhi dalam penyusunan rapport seperti mata pelajaran, nilai, deskripsi kemajuan belajar, dan ketentuan kenaikan kelas."
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di sekolah. Terdapat beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan dalam penetapan KKM, yaitu mempertimbangkan kompleksitas materi, daya dukung sekolah, dan tingkat kemampuan siswa. KKM ditetapkan untuk setiap indikator, kompetensi dasar, standar kompetensi, dan mata pelajaran secara keseluruhan. Analisis kriter
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di sekolah. KKM ditetapkan berdasarkan kompleksitas indikator, daya dukung sekolah, dan tingkat kemampuan siswa. Sekolah dapat menetapkan KKM dengan mempertimbangkan tiga faktor tersebut dan menggunakan salah satu format yang disediakan. Analisis pencapaian KKM digunakan untuk menetapkan KKM pada tahun berikutny
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mencakup penjelasan mengenai kriteria ketuntasan minimal (KKM), fungsi KKM, prinsip penetapan KKM, mekanisme penetapan KKM, dan analisis pencapaian KKM.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. KKM adalah standar minimal kompetensi yang harus dicapai siswa per mata pelajaran.
2. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh guru mata pelajaran dan digunakan sebagai acuan penilaian.
3. Analisis pencapaian KKM dilakukan untuk meningkatkan standar di tahun berikutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya mengenai penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Secara garis besar dibahas tentang format dan kriteria yang digunakan dalam menetapkan nilai KKM, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa. Dokumen juga menjelaskan cara menghitung nilai KKM berdasarkan poin dan rentang nilai dari masing-masing k
Dokumen tersebut membahas tentang langkah-langkah pengembangan silabus meliputi (1) mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar, (2) merumuskan indikator, (3) mengidentifikasi materi, (4) mengembangkan kegiatan pembelajaran, (5) menentukan penilaian, (6) menentukan alokasi waktu, dan (7) menentukan sumber belajar. Dokumen ini memberikan panduan bagi pengembang silabus unt
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam kurikulum berbasis kompetensi. KKM ditetapkan berdasarkan analisis kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa untuk suatu indikator pencapaian kompetensi dengan menggunakan skala penilaian. Hasil analisis digunakan sebagai dasar penetapan nilai KKM tahun berikutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di satuan pendidikan. KKM merupakan acuan untuk menilai pencapaian peserta didik dan ditetapkan melalui musyawarah guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan siswa. KKM berfungsi sebagai pedoman bagi pendidik dan siswa dalam proses pembelajaran dan penilaian.
2. * PENGERTIAN *
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria
ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan
pendidikan.
KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk
kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan
dan teknologi merupakan nilai batas ambang
kompetensi
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 2
3. KKM ditetapkan oleh sekolah pada awal
tahun pelajaran dengan memperhatikan :
1. Intake (kemampuan rata-rata peserta didik)
2. Kompleksitas (mengidentifikasi indikator
sebagai penanda tercapainya kompetensi
dasar)
3. Kemampuan daya pendukung (berorientasi
pada sumber belajar)
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 3
4. * RAMBU - RAMBU *
KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mapel di
satuan pendidikan
Ketuntasan Belajar setiap indikator yang telah ditetapkan
dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100%.
Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan
rentang 0 – 100
Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah nilai ketuntasan
belajar maksimal, dan berupaya secara bertahap
meningkatkan untuk mencapai ketuntasan maksimal
Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
Peserta didik
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 4
5. * FUNGSI KKM *
Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi
peserta didik sesuai KD mata pelajaran yang diikuti.
Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri
mengikuti penilaian mata pelajaran.
Dapat digunakan sebagai bagian komponen dalam
melakukan evaluasi program pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah.
Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan
peserta didik dan satuan pendidikan dengan masyarakat.
Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian
kompetensi tiap mata pelajaran.
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 5
7. A PRINSIP PENETAPAN KKM *
1 Dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal
pada setiap indikator dengan memperhatikan
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik
2 KKM Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari KKM
indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut
3 Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi
(SK) merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD)
yang terdapat dalam SK tersebut
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 7
8. A PRINSIP PENETAPAN KKM *
4 Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan
rata-rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu
semester atau satu tahun pembelajaran, dan
dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor)
peserta didik
5
Pada setiap indikator atau kompetensi dasar
dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan
minimal
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 8
9. B LANGKAH-LANGKAH *
PENETAPAN KKM
1 Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata
pelajaran dengan mempertimbangkan tiga aspek
kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake
peserta didik dengan skema sebagai berikut:
KKM KKM
Indikator Mata Pelajaran
KKM KKM
Kompetensi Dasar Standar Kompetensi
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 9
10. B LANGKAH-LANGKAH *
PENETAPAN KKM
2 Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok
guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah
untuk dijadikan patokan guru dalam melakukan
penilaian
3 KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu peserta
didik, orang tua, dan dinas pendidikan
4 KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil
penilaian dilaporkan kepada orang tua/wali
peserta didik
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 10
11. C PENENTUAN KKM *
1 KOMPLEKSITAS
2 DAYA DUKUNG
3 INTAKE PESERTA DIDIK
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 11
12. 1 KOMPLEKSITAS *
Tingkat Kompleksitas:
(kesulitan dan kerumitan) setiap KD atau indikator
yang harus dicapai oleh peserta didik
Kompleksitas tinggi, apabila dalam mencapai
kompetensi diperlukan :
Guru
GURU Waktu Peserta didik
memahami kompetensi
cukup lama Penalaran dan
yang harus dicapai karena perlu kecermatan
peserta didik pengulangan peserta didik
yang tinggi
kreatif dan inovatif
dalam melaksanakan
pembelajaran
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 12
13. 2 DAYA DUKUNG *
* Ketersediaan Tenaga
Sarana dan prasarana pendidikan
*
yang diperlukan
* Biaya operasional pendidikan
* Manajemen Sekolah
* Kepedulian stakeholders sekolah
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 13
14. 3 INTAKE *
(Tingkat Kemampuan Rata-rata
Peserta Didik)
Kelas X dapat didasarkan
pada hasil seleksi Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB),
Nilai Ujian Nasional (NUN),
Rapor kelas 3 SMP, tes
seleksi masuk, atau psikotes
intake
Kelas XI dan XII didasarkan
pada tingkat pencapaian KKM
peserta didik pada semester
atau kelas sebelumnya
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 14
15. * FORMAT KKM *
KKM
Kompetensi dasar dan Kriteria Penetapan Ketuntasan
Indikator Nilai
Kompleksitas Daya dukung Intake KKM
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 15
16. * Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai *
A. Dengan memberikan poin :
NILAI
NO. KRITERIA
Tinggi Sedang Rendah
1 Kompleksitas 1 2 3
2 Daya Dukung 3 2 1
3 Intake 3 2 1
Jika indikator memiliki Kriteria : kompleksitas
rendah, daya dukung tinggi dan intake peserta didik
sedang nilainya adalah
( 3 + 3 + 2)
9
x 100 = 88,89
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
89
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 16
17. * Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai *
B. Dengan menggunakan rentang nilai :
Penentuan rentang nilai dan penetapan nilai dari setiap kriteria
merupakan kesepakatan forum MGMP sekolah, misalnya :
NILAI
NO. KRITERIA
Tinggi Sedang Rendah
1 Kompleksitas 50 - 64 65 - 80 81 - 100
2 Daya Dukung 81 - 100 65 - 80 50 - 64
3 Intake 81 - 100 65 - 80 50 - 64
Nilai KKM indikator adalah rata-rata dari nilai ketiga kriteria yang
ditentukan. Contoh : kompleksitas sedang (75), daya dukung
tinggi (95), dan intake sedang (70),
maka nilai KKM indikator = (75 + 95 + 70) : 3 = 80
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 17
18. * Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai *
C. Dengan memberikan pertimbangan professional
judgement pada setiap kriteria untuk menetapkan nilai
Kompleksitas Daya Dukung Intake
• Tinggi • Tinggi • Tinggi
• Sedang • Sedang • Sedang
• Rendah • Rendah • Rendah
Contoh :
Jika indikator memiliki kriteria: kompleksitas rendah, daya dukung tinggi
dan intake peserta didik sedang maka terdapat dua komponen yang
memungkinkan untuk menetapkan nilai KKM 100 yaitu kompleksitas
rendah dan daya dukung tinggi. Karena intake peserta didik sedang,
guru dapat mengurangi nilai KKM, misalnya menjadi antara 80 – 90.
90
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 18
19. * PENETAPAN KKM
Contoh : Dengan Memberi Poin
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompetensi dasar dan Indikator Nilai
Daya KKM
Kompleksitas Intake
dukung
1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa
dan unsur-unsur terbentuknya negara 74
Mendeskripsikan kedudukan manusia
Rendah Tinggi Sedang
sebagai makhluk individu dan 89
makhluk sosial. 3 3 2
Menguraikan pengertian bangsa dan Tinggi Sedang Sedang
unsur terbentuknya bangsa. 56
1 2 2
Menganalisis pengertian negara dan Sedang Tinggi Sedang
unsur terbentuknya Negara 78
2 3 2
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 19
20. * PENETAPAN KKM
Contoh : Dengan Memberi Poin
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan Ketuntasan
Kompetensi dasar dan Indikator Nilai
Daya KKM
Kompleksitas Intake
dukung
1.1. Mendeskripsikan hakikat bangsa
dan unsur-unsur terbentuknya negara 75
Mendeskripsikan kedudukan manusia
Sedang Tinggi Sedang
sebagai makhluk individu dan 78
makhluk sosial. 75 90 70
Menguraikan pengertian bangsa dan Tinggi Sedang Sedang
unsur terbentuknya bangsa. 68
55 80 70
Menganalisis pengertian negara dan Sedang Tinggi Sedang
unsur terbentuknya Negara 78
78 85 70
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 20
21. Contoh : Mata Pelajaran BIOLOGI kelas X Semester 1
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai
Kompetensi dasar dan Indikator
Kompleksitas Daya dukung Intake KKM
2.4. Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-
jenis jamur berdasarkan hasil
pengamatan, percobaan, dan kajian
literatur, serta peranannya bagi
67
kehidupan
Rendah Tinggi Sedang
Mengidentifikasi jenis-jenis jamur. 89
3 3 2
Tinggi Tinggi Sedang
Menjelaskan klasifikasi jamur. 78
1 3 2
Tinggi Sedang Sedang
Membuat preparat basah jamur 56
1 2 2
Menganalisis bagian-bagian jamur Tinggi Sedang Sedang
56
secara mikrokopis 1 2 2
Mendeskripsikan peranan jamur Tinggi Sedang Sedang
56
bagi kehidupan manusia 1 2 2
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 21
22. Contoh : Mata Pelajaran BIOLOGI kelas X Semester 1
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kompetensi dasar dan Indikator
Kriteria Penetapan Ketuntasan Nilai
Kompleksitas Daya dukung Intake KKM
2.4. Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-
jenis jamur berdasarkan hasil
pengamatan, percobaan, dan kajian
literatur, serta peranannya bagi
67
kehidupan
Rendah Tinggi Sedang
Mengidentifikasi jenis-jenis jamur. 87
90 100 70
Tinggi Tinggi Sedang
Menjelaskan klasifikasi jamur. 80
75 95 70
Tinggi Sedang Sedang
Membuat preparat basah jamur 70
60 80 70
Menganalisis bagian-bagian jamur Tinggi Sedang Sedang
70
secara mikrokopis 62 78 70
Mendeskripsikan peranan jamur Tinggi Sedang Sedang
69
bagi kehidupan manusia 60 76 70
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 22
23. * PENULISAN KKM PADA LHB PESERTA DIDIK
LAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
SEKOLAH MENENGAH ATAS
Nama Peserta Didik : …………………….
……………………. Nama Sekolah : ………………………………..
………………………………..
Nomor Induk : …………………….
……………………. Tahun Pelajaran : 200…. / 200….
Kelas / Semester : ………./…………..
………./…………..
NILAI HASIL BELAJAR
SIKAP /
NO. NAMA MATA PELAJARAN KKM PENGETAHUAN PRAKTIK
AFEKTIF
ANGKA HURUF ANGKA HURUF PREDIKAT
1. PENDIDIKAN AGAMA 75
PENDIDIKAN
2. 75
KEWARGANEGARAAN
3. BHS. INDONESIA 70
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 23
24. * ANALISIS KETUNTASAN *
Analisis ketuntasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat ketercapaian KKM yang telah
ditetapkan
Hasil analisis ditindaklanjuti dengan memberikan
perbaikan (remedial) bagi peserta didik yang belum
tuntas dan pengayaan (enrichment) bagi yang sudah
tuntas.
Manfaat Analisis:
1. Sebagai dasar untuk menetapkan KKM
pada tahun berikutnya
2. Perbaikan proses pembelajaran
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 24
25. ANALISIS PENCAPAIAN KETUNTASAN
BELAJAR PESERTA DIDIK PER KD
SMA :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
PENCAPAIAN KETUNTASAN BELAJAR PESERTA DIDIK Per KD
NAMA SK 1 SK 2 SK 3
PESERTA DST.
NO. KD KD KD
DIDIK
1.1 1.2 1.3 dst 2.1 2.2 2.3 dst. 3.1 3.2 3.3 dst
KKM Sekolah
1.
2.
3.
DST.
Rata - Rata
≤ 49
Frekwensi 50 – 74
Jumlah
Peserta Didik 75 - 100
≥ KKM Sekolah
Persentase Yang
Tuntas
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 25
26. REKAPITULASI PENCAPAIAN
KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL
Nama Sekolah : Kelas :
Mata Pelajaran : Kondisi Bulan :
KKM Tingkat KKM Sekolah Pencapaian KKM
No. SK No. KD
Rata- Rata-
Sekolah Pencapaian Maks. Min Maks. Min
rata rata
KD 1.1 70,00 75,00
SK 1 75,00 72,50 70,00 80,00 77,50 75,00
KD 1.2 75,00 80,00
KD 2.1 75,00 75,00
SK 2 KD 2.2 70,00 75,00 75,00 70,00 65,00 75,00 72,33 67,00
KD 2.3 65,00 67,00
DST.
DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009
DEPDIKNAS – DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 26