Dokumen tersebut membahas tentang formulasi teknologi sediaan suppositoria non steril yang berisi parasetamol. Secara ringkas, dibahas tentang indikasi, farmakokinetik, mekanisme kerja, efek samping, kontraindikasi, peringatan, dan interaksi obat parasetamol. Juga dibahas sifat fisika kimia zat aktif dan bahan tambahan seperti oleum cacao dan cetaceum yang digunakan dalam pembuatan suppositoria. Terakhir
Laporan ini membahas tentang pembuatan sediaan eliksir parasetamol. Terdapat tujuan pembuatan yaitu mahasiswa dapat membuat dan mengevaluasi sediaan eliksir parasetamol dengan baik serta membuat kemasannya. Dokumen ini juga menjelaskan teori, bahan, perhitungan, dan penetapan dosis eliksir parasetamol.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan larutan isotonis, yaitu larutan yang memiliki tekanan osmotis sama dengan cairan tubuh. Terdapat beberapa cara untuk menghitung larutan isotonis yakni menggunakan penurunan titik beku air, ekivalensi NaCl, dan volume isotonik. Dokumen juga menjelaskan cara menghitung larutan isotonis dengan memperhatikan faktor pH tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi teknologi sediaan suppositoria non steril yang berisi parasetamol. Secara ringkas, dibahas tentang indikasi, farmakokinetik, mekanisme kerja, efek samping, kontraindikasi, peringatan, dan interaksi obat parasetamol. Juga dibahas sifat fisika kimia zat aktif dan bahan tambahan seperti oleum cacao dan cetaceum yang digunakan dalam pembuatan suppositoria. Terakhir
Laporan ini membahas tentang pembuatan sediaan eliksir parasetamol. Terdapat tujuan pembuatan yaitu mahasiswa dapat membuat dan mengevaluasi sediaan eliksir parasetamol dengan baik serta membuat kemasannya. Dokumen ini juga menjelaskan teori, bahan, perhitungan, dan penetapan dosis eliksir parasetamol.
Menurut FI edisi III
Kapsul adalah bentuk sediaan obat terbungkus dalam suatu cangkang kapsul keras dan lunak.
Menurut FI edisi IV
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras dan lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan larutan isotonis, yaitu larutan yang memiliki tekanan osmotis sama dengan cairan tubuh. Terdapat beberapa cara untuk menghitung larutan isotonis yakni menggunakan penurunan titik beku air, ekivalensi NaCl, dan volume isotonik. Dokumen juga menjelaskan cara menghitung larutan isotonis dengan memperhatikan faktor pH tertentu.
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan bertujuan untuk mengukur nilai konsentrasi misel kritis (CMC) pada berbagai surfaktan. Prinsip dari tegangan permukaan adalah energi tarik menarik antar partikel, sedangkan prinsip dari turbiditas adalah penghamburan cahaya oleh molekul koloid. Metode yang digunakan adalah pengukuran tegangan permukaan dengan metode pipa kapiler dan turbiditas dengan turbidimetri. Hasil yang diperoleh adalah nilai turbiditas surfaktan akan berbanding lurus dengan konsentrasinya, dan nilai tegangan permukaan akan berbanding terbalik dengan konsentrasinya.
Rancangan formula suppositoria aminofilinRhiza Amalia
Suppositoria aminofilin dibuat dengan menggunakan PEG 1000 dan PEG 4000 sebagai basis. Aminofilin ditimbang sebanyak 5 gram dan dicampur dengan PEG yang dilelehkan untuk membentuk massa yang kemudian dicetak menjadi 8 buah suppositoria. Suppositoria didinginkan sebelum dimasukkan ke dalam kemasan untuk penyimpanan.
Dokumen tersebut membahas tentang rheologi, ilmu yang mempelajari sifat aliran bahan cair dan padat. Terdapat dua jenis aliran, yaitu sistem Newton dan non-Newton. Viskositas dan fluiditas merupakan ukuran sifat aliran bahan. Suhu berpengaruh terhadap viskositas cairan, di mana viskositas cairan akan berkurang dengan peningkatan suhu.
Laporan ini membahas pembuatan unguentum asam salisilat dengan bahan asam salisilat dan vaselinum flavum. Dilakukan evaluasi homogenitas, daya lekat, daya sebar, dan kemampuan proteksi. Hasilnya menunjukkan tidak homogen, daya lekat 1,3 detik, daya sebar semakin besar dengan tambahan beban, dan kemampuan proteksi 42 detik.
This document discusses the calculation of an effervescent formula for vitamin C tablets. It begins by providing the formula for a 1.5g effervescent tablet, which includes 500mg of vitamin C. It then calculates the formula based on the tablet weight, dividing it into inner and outer phases. The weights of the acid and base components are calculated based on their molecular weights and equivalents in the reaction equations provided. Ratios of citric acid, tartaric acid and sodium bicarbonate are determined for an effervescent granule example based on these calculations.
Vitamin K injection ampoules were proposed for a practicum on sterile preparations. The proposal discussed the active ingredient vitamin K, which is used to prevent or treat bleeding caused by vitamin K deficiency. Vitamin K is a crucial cofactor in liver enzyme reactions that activate blood clotting precursor factors. The document provided details on the preformulation data, pharmaceutical technology, and sterilization method for the vitamin K injection ampoules. Key requirements for parenteral solutions like freedom from microbes and pyrogens were also reviewed.
Titrasi nitrimetri menggunakan NaNO2 sebagai titran untuk menitrasi zat yang mengandung gugus amina aromatis atau dapat dihidrolisis menjadi amina aromatis. NaNO2 akan membentuk asam nitrit yang bereaksi dengan sampel membentuk garam diazonium. Titik akhir dapat ditentukan secara visual menggunakan indikator dalam atau luar, atau secara elektrometri menggunakan elektroda. Katalis seperti
Laporan praktikum membuat suspensi kering menggunakan metode granulasi. Tujuannya adalah membuat dan mengevaluasi suspensi kering serta mengetahui pengaruh penambahan bahan eksipien terhadap karakteristik sediaan. Paracetamol dan laktosa digunakan sebagai bahan aktif dan bahan tambahan.
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan bertujuan untuk mengukur nilai konsentrasi misel kritis (CMC) pada berbagai surfaktan. Prinsip dari tegangan permukaan adalah energi tarik menarik antar partikel, sedangkan prinsip dari turbiditas adalah penghamburan cahaya oleh molekul koloid. Metode yang digunakan adalah pengukuran tegangan permukaan dengan metode pipa kapiler dan turbiditas dengan turbidimetri. Hasil yang diperoleh adalah nilai turbiditas surfaktan akan berbanding lurus dengan konsentrasinya, dan nilai tegangan permukaan akan berbanding terbalik dengan konsentrasinya.
Rancangan formula suppositoria aminofilinRhiza Amalia
Suppositoria aminofilin dibuat dengan menggunakan PEG 1000 dan PEG 4000 sebagai basis. Aminofilin ditimbang sebanyak 5 gram dan dicampur dengan PEG yang dilelehkan untuk membentuk massa yang kemudian dicetak menjadi 8 buah suppositoria. Suppositoria didinginkan sebelum dimasukkan ke dalam kemasan untuk penyimpanan.
Dokumen tersebut membahas tentang rheologi, ilmu yang mempelajari sifat aliran bahan cair dan padat. Terdapat dua jenis aliran, yaitu sistem Newton dan non-Newton. Viskositas dan fluiditas merupakan ukuran sifat aliran bahan. Suhu berpengaruh terhadap viskositas cairan, di mana viskositas cairan akan berkurang dengan peningkatan suhu.
Laporan ini membahas pembuatan unguentum asam salisilat dengan bahan asam salisilat dan vaselinum flavum. Dilakukan evaluasi homogenitas, daya lekat, daya sebar, dan kemampuan proteksi. Hasilnya menunjukkan tidak homogen, daya lekat 1,3 detik, daya sebar semakin besar dengan tambahan beban, dan kemampuan proteksi 42 detik.
This document discusses the calculation of an effervescent formula for vitamin C tablets. It begins by providing the formula for a 1.5g effervescent tablet, which includes 500mg of vitamin C. It then calculates the formula based on the tablet weight, dividing it into inner and outer phases. The weights of the acid and base components are calculated based on their molecular weights and equivalents in the reaction equations provided. Ratios of citric acid, tartaric acid and sodium bicarbonate are determined for an effervescent granule example based on these calculations.
Vitamin K injection ampoules were proposed for a practicum on sterile preparations. The proposal discussed the active ingredient vitamin K, which is used to prevent or treat bleeding caused by vitamin K deficiency. Vitamin K is a crucial cofactor in liver enzyme reactions that activate blood clotting precursor factors. The document provided details on the preformulation data, pharmaceutical technology, and sterilization method for the vitamin K injection ampoules. Key requirements for parenteral solutions like freedom from microbes and pyrogens were also reviewed.
Titrasi nitrimetri menggunakan NaNO2 sebagai titran untuk menitrasi zat yang mengandung gugus amina aromatis atau dapat dihidrolisis menjadi amina aromatis. NaNO2 akan membentuk asam nitrit yang bereaksi dengan sampel membentuk garam diazonium. Titik akhir dapat ditentukan secara visual menggunakan indikator dalam atau luar, atau secara elektrometri menggunakan elektroda. Katalis seperti
Laporan praktikum membuat suspensi kering menggunakan metode granulasi. Tujuannya adalah membuat dan mengevaluasi suspensi kering serta mengetahui pengaruh penambahan bahan eksipien terhadap karakteristik sediaan. Paracetamol dan laktosa digunakan sebagai bahan aktif dan bahan tambahan.
1. Metode pengeringan digunakan untuk menentukan kadar air dalam minyak goreng. Minyak dipanaskan hingga suhu 105°C selama satu jam untuk menguapkan airnya.
2. Kadar air dalam minyak tersebut adalah 0,08% yang tergolong normal menurut standar.
3. Dokumen ini memberikan prosedur penentuan kadar air dalam minyak menggunakan metode pengeringan.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi dan teknologi sediaan steril. Menguraikan konsep sterilisasi, jenis-jenis sediaan steril seperti sediaan parenteral dan persyaratannya, serta metode-metode pengaturan tonisitas sediaan untuk mendapatkan sediaan yang isotonis seperti metode kelas satu dan dua.
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHMas Mahardika
Laporan ini membahas praktikum biokimia tentang enzim dan kadar glukosa darah. Terdapat empat percobaan utama yaitu hidrolisa pati oleh air liur, pengaruh suhu dan pH terhadap kerja enzim ptyalin, serta penetapan kadar glukosa darah menggunakan metode O-toluidin. Hasilnya menunjukkan bahwa ptyalin dapat menghidrolisis pati menjadi maltose dan suhu optimal kerjanya adalah 37°C.
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHMas Mahardika
Laporan ini membahas praktikum biokimia tentang enzim dan kadar glukosa darah. Terdapat empat percobaan utama yaitu hidrolisa pati oleh air liur, pengaruh suhu dan pH terhadap kerja enzim ptyalin, serta penetapan kadar glukosa darah menggunakan metode O-toluidin. Hasilnya menunjukkan bahwa ptyalin dapat menghidrolisis pati menjadi maltose dan suhu optimal kerjanya adalah 37°C.
Eksperimen membuat biodiesel dari minyak jelantah melalui proses transesterifikasi menggunakan metanol dan katalis basa NaOH. Hasil pengujian menunjukkan kadar asam lemak bebas dan densitas biodiesel sesuai standar, namun viskositas biodiesel terlalu tinggi karena metanol habis sebelum reaksi selesai.
Resep membuat obat tidak terecampur mengandung asam sitrat dan natrium karbonat dengan menghitung dosis dan bahan, melakukan penimbangan bahan, mempersiapkan larutan asam dan natrium, memasukkan larutan ke dalam botol secara hati-hati, memberi label dan menyerahkan ke pasien.
Metode titrimetri didasarkan pada prinsip pengukuran volume yang digunakan untuk analisis kuantitatif. Metode ini melibatkan reaksi antara analit dengan titran hingga mencapai titik ekivalen yang ditandai perubahan indikator. Metode titrimetri memiliki keunggulan seperti mudah, murah, dan presisi tinggi.
Analisa BOD5 menggunakan prinsip pengukuran penurunan oksigen terlarut selama inkubasi 5 hari pada suhu 20°C. Prosedurnya meliputi persiapan larutan nutrisi, suspensi mikroba, dan air pengencer; pengukuran DO awal dan akhir untuk sampel, blanko, dan kontrol; serta perhitungan BOD5 berdasarkan selisih penurunan DO. Kontrol standar harus menghasilkan 198±30.5 mg/L untuk memenuhi
Laporan praktikum iodometri menjelaskan tentang prinsip dan prosedur analisis titrimetrik untuk menentukan kadar logam atau senyawa oksidator seperti besi dan tembaga dengan mereaksikan larutan sampel dengan larutan iodium dan natrium tiosulfat sebagai titran. Peralatan dan bahan kimia yang digunakan dijabarkan, data pengamatan dan perhitungan kadar zat diuraikan, serta kesimpulan bahwa titrasi iodometri
Metode titrimetri didasarkan pada prinsip pengukuran volume yang digunakan untuk analisis kuantitatif. Metode ini melibatkan reaksi antara analit dengan titran hingga mencapai titik ekivalen yang ditandai perubahan indikator. Metode titrimetri memiliki keunggulan seperti mudah, murah, dan presisi tinggi.
Laporan praktikum menganalisis kesadahan air dengan metode titrasi kompleksometri menggunakan NaEDTA sebagai titran. Tujuannya adalah menentukan kesadahan sampel air. Standarisasi larutan NaEDTA dilakukan dengan larutan standar Ca2+ sebanyak tiga kali ulangan. Analisis sampel air memberikan hasil rata-rata kesadahan sebesar 121,67 ppm yang termasuk kategori tinggi.
Similar to PENETAPAN KADAR VITAMIN C DENGAN POTENSIOMETRI (20)
Presentasi ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Nutrasetika. Presentasi ini bisa di copy-paste sesuai keinginan dan kebutuhan. Semoga bermanfaat.
Dokumen tersebut memberikan tips dan strategi untuk mahasiswa agar dapat lulus dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), diantaranya dengan memilih topik yang bermanfaat bagi masyarakat, membentuk tim dengan anggota yang kompeten dan rajin, serta berdoa untuk keberhasilan program.
Dokumen tersebut memberikan tips dan strategi untuk mahasiswa agar proposal PKM-nya lolos, diantaranya mencari ide PKM dari proposal yang sudah lolos sebelumnya, membentuk tim dengan anggota yang kompeten dan tanggung jawab, serta berdoa agar usaha mereka mendapat keberkahan.
Dokumen tersebut membahas stilben, senyawa yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran. Stilben memiliki bentuk E dan Z, dan bentuk Z memiliki aktivitas antioksidan dan antikanker yang lebih kuat. Senyawa stilben yang terkenal adalah resveratrol, yang bermanfaat sebagai antiinflamasi, antikanker, dan agen kemoprotektif. Dokumen ini juga membahas sumber dan faktor yang mempengaruhi kadar stilben dalam
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI, MINYAK LEMAK, LEMAK, DAN LILINAnnie Rahmatillah
Presentasi ini dibuat untuk memenuhi syarat mengikuti mata kuliah praktikum farmakognosi. Berikut adalah presentasi tentang cara identifikasi minyak atsiri, minyak lemak, lemak dan juga lilin.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan ketentuan umum dari UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan. Ia menjelaskan definisi warga negara, kewarganegaraan, dan pewarganegaraan. Dokumen tersebut juga menjelaskan siapa saja yang termasuk warga negara Indonesia berdasarkan asal usul orang tua, tempat kelahiran, dan pengakuan kewarganegaraan ganda.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. Modul I aplikasi 3
“PENETAPAN KADAR VITAMIN C DALAM TABLET SECARA
IODIMETRI DENGAN POTENSIOMETRI”
DISUSUN OLEH:
1.AHMAD RIFQY KURNIA (K100110140)
2.ANNIE RAHMATILLAH (K100110155)
3.AMIRA (K100110156)
4.ANGGRIANA ARISTYA (K100110162)
2. PENDAHULUAN
potensial electrode indikator tidak dapat dihitung secara
sendirian akan tetapi harus menggabungkan elektroda
– elektroda indicator dengan elektroda pembanding
( electrode referens )yang mempunyai harga potensial
yang tetap selama pengukuran. Elektroda pembanding
yang diambil sebagai bahan baku internasional adalah
elektroda hidrogen beku. Harga potensial ini di tetapkan
sebesar nol pada keadaan baku yakni pada konsentrasi
[H+] 1M tekanan gas H2 1atm dan suhu 25oC,
sementara gaya gerak listrik atau elekromotive force
diukur dengan bantuan potensiometer yang sesuai yang
biasanya dipakai degan peralatan elektronik (voltmeter
bertransitor).
3. TUJUAN
• mampu menetapkan kadar senyawa
vitamin C secara potensiometri serta
mampu mengolah data titrasi
potensiometri menggunakan kurva
turunan pertama sampai kedua.
4. PROSEDUR RESMI
Lebih kurang 400mg asam askorbat di timbang
secara seksama
Dilarutkan dalam campuran yang terdiri atas
100ml air bebas karbon dioksida dan 25 ml
asam sulfat encer
Larutan di titrasi segera dengan iodium 0,1N
menggunakan indikator KI sampai terbentuk
warna biru tetap.
5. CARA KERJA
Lebih kurang 400mg asam askorbat di timbang seksama
Dimasukkan dalam bekker glass di atas pengaduk magnetic
Dilarutkan dalam camuran 100ml air bebas CO 2 dan 25 ml H2SO4
encer
Pengaduk magnetic dijalankan (tanpa pemanasan ) dengan
kecepatan sedang
6. Disiapkan 2 macam larutan dapar pH 7 dan
pH 4 aquadest
Dikeringkan elektroda sebelum di pakai.
Dicuci elektroda dengan aquadest 3x dan di
lap dengan tissue
Dipasang alat potensiometri dengan
bantuan statif dan klem hingga elektroda
tercelup dalam larutan titrat
7. Titrasi dimulai dengan membuka
kran buret pelan – pelan
Dilakukan orientasi dan replikasi
sebanyak 3x
Dicatat setiap MV setiap
penambahan 0,5 ml larutan titran
dan untuk relplikasi setiap
penambahan 0,1ml volume titran
8. DATA HASIL PERHITUNGAN
V (ml) E (MV) ΔE ΔV ΔE/ΔV Vavg Δ2E/ ∆Vavg
6,5 ml 288
-5 0,5µl -10 6,75
32
7,0 ml 283
3 0,5µl 6 7,25
-68
7,5 ml 286
-14 0,5µl -28 7,75
40
8,0 ml 272
-4 0,5µl -8 8,25
12
8,5 ml 268
-1 0,5µl -2 8,75
-4
9,0 ml 267
-2 0,5µl -4 9,25
268
9,5 ml 269
65 0,5µl 130 9,75
10,0 ml 334 -220
10 0,5µl 20 10,25
9. HASIL DAN PERHITUNGAN
Contoh salah satu perhitungan pada table
•ΔE = E2 – E1
= 283 - 288
= -5
• ΔV = V2 – V1
= 7,0 – 6,5
= 0,5
• ΔE/ΔV = -5/0,5
= -10
• Vavg = 7,0 + 6,5
2
= 6,75
= 32
10. Contoh perhitungan TAT , kadar, dan mg tablet
Volume titrasi pada TAT = 10,0 +
=10,0 + 0,55
=10,55
Kadar b/b =
= 63,54% b/b
Mg/tablet = 63,54% b/b x 143,5
= 91,08 mg/tablet
11. PEMBAHASAN
• Penetapan kadar vitamin C kali ini menggunakan
metode iodometri. Dasar dari metode ini adalah
mereduksi asam askorbat dan menggunakan larutan
baku Iodium 0,1 N.
• Langkah kerja yang pertama adalah preparasi
sampel yaitu dengan menimbang tablet vitamin C dan
digerus halus. Dan dimasukkan ke dalam beker gelas
yang bersih agar tidak terkontaminasi oleh zat-zat
pengotor yang dapat mempengaruhi proses analisis.
Setelah itu, dilarutkan dalam campuran 100 ml
aquades dan 25 ml H2SO4 encer dan diaduk dengan
batang pengaduk.
12. • Sementara sampel disiapkan, dilakukan
kalibrasi terhadap potensiometer. Setelah
selesai preparasi sampel kalibrasi, dimulailah
melakukan titrasi dengan larutan baku
Iodium tepatnya 0,0980 yang sebelumnya
potensiometer ORP dipasang dengan
bantuan statif dan klem hingga elektrodanya
tercelup ke dalam larutan asam askorbat
(vitamin C) yang berperan sebagai titrat.
Namun, pemasangan elektroda harus hati-
hati dan tidak boleh menyentuh dasar beker
glass agar indikatornya tidak rusak.
13. • Saat orientasi, penambahan larutan titran (Iodium
0,0980 N) dilakukan 0,5 ml sekali dan dicatat
potensialnya sampai menunjukkan kenaikan yang tajam
dan penambahan pun dilakukan hingga titik keenam
setelah mencapai puncak kenaikan potensial. Tercatat
saat penambahan 10,0 ml titran, potensiometer
menunjukkan angka 334 mV, padahal saat penambahan
sebelumnya, masih 269 mV. Sehingga, didapatkan data
potensiometer mengalami kenaikan yang tajam saat
penambahan 10,0 ml titran.
• Proses yang sama juga dilakukan untuk replikasi 1,
2, ataupun 3. Hanya saja, saat orientasi, dilakukan
pencatatan nilai potensial saat penambahan 0,5 ml
titran, namun untuk replikasi, pencatatan nilai potensial
dilakukan saat penambahan 0,1 ml titran.
14. • Dari perhitungan, dapat ditentukan kadar
%b/b dan kadar mg/tablet. Secara teoritis,
kadar vitamin C yang terkandung dalam setiap
tablet adalah 100 mg. Hasil kami tidak sesuai
dengan hal tersebut, sehingga kami
menganalisa kesalahan-kesalahan yang ada
saat analisis. Kemungkinan besar terjadi
ketidak telitian saat pembacaan potensial dan
masih ada zat yang tersisa pada kertas
perkamen saat pemindahan ke beker gelas.
15. KESIMPULAN
• Analisis vitamin C dengan metode Iodometri menggunakan
larutan baku Iodium 0,0980 N.
• Titrasi vitamin C dengan titran Iodium 0,0980 N dilakukan
secara manual, namun memakai potensiometer ORP untuk
menentukan potensialnya.
• Kadar vitamin C:
– Orientasi : 63,54 % b/b dan 91,08 mg/tablet
– Replikasi 1 :89,75 %b/b dan 128,6 mg/tablet
– Replikasi 2 :87,71 % b/b dan 128,6 mg/tablet
– Replikasi 3 :79%b/b dan 113,20 mg/tablet
16. DAFTAR PUSTAKA
• Anonim, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, DepKes RI, Jakarta.
• Gandjar, 2007, Kimia Analisis Farmasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
• Hamdani,S, 2012, Diktat Praktikum Kimia Analisis, Sekolah Tinggi Farmasi
Indonesia, Bandung.
• Sudjadi, 2008, Analisis Kualitatif Obat, Gajah Mada University press,
Yogyakarta.
• Rheza, D, 2011. Sumber: http://google.com/laporan-resmi-pdtk-1.pdf
diakses pada tanggal 12 September 2012.