SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Sistem Pengambilan Keputusan
Berbasis Spasial
Dosen Pengampu:
Bapak Purnama Budi Santosa, S.T., M.App,Sc., Ph.D
oleh:
Luhur Moekti Prayogo
(19/449597/PTK/12856)
Application of geographical information system-based
analytical hierarchy process as a tool for dengue
risk assessment
Outline
Pendahuluan
Bahan dan Metode
Diskusi
Pendahuluan
(Latar Belakang)
• Demam berdarah merupakan penyakit yang umumnya muncul di musim tertentu dalam setahun
yang ditularkan oleh vektornya/ inangnya
• Opsi utama dalam mencegah penyebaran penyakit ini adalah dengan mengontrol dan
memantau vektornya dengan berfokus pada sumber pengembangbiakan
• Analisis spasial mampu mampu mengidentifikasi kelompok penyakit yang terlokalisasi dengan
menerapkan database spasial, statistik spasial dan menghubungkan informasi dengan faktor
lingkungan di suatu daerah
• Potensi GIS untuk pemetaan penyakit dan studi zonasi risiko telah dibuktikan oleh beberapa
penelitian ketika diintegrasikan dengan AHP (Machiwal, 2015)
• Penelitian ini menilai korelasi risiko deman berdarah dengan faktor lingkungan dan menganalisis
kasus dinamikanya
• Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan variabel lingkungan untuk mengembangkan zonasi
risiko demam berdarah di Subang Jaya dengan menggunakan AHP dalam GIS.
Bahan dan Metode
(Data yg dibutuhkan)
1. Desain Penelitian
Kriteria dan indikator dievaluasi
dengan menerapkan teknik GIS
ditambah dengan faktor lingkungan
fisik dan demografis pada lokasi
demam berdarah
Kriteria Kriteria
Lingkungan fisik Citra satelit
Jenis tutupan lahan Epidemiologi,
Lokasi demam berdarah Data kependudukan
Faktor iklim Topografi
Data populasi termasuk umur
2. AHP
• AHP adalah alat pengambilan keputusan ganda yang digunakan untuk mengevaluasi penilaian lingkungan untuk
mengembangkan peta risiko kerentanan berbasis karakteristik lingkungan
• Langkah pertama dalam metodologi AHP adalah menurunkan masalah keputusan menjadi keputusan hierarki
dengan elemen yang saling terkait
• Tujuan utama (Zona Risiko Demam Berdarah) pada penelitian ini ditempatkan di bagian atas pada struktur hierarki
Faktor yang dipertimbangkan dalam analisis Demam Berdarah terdiri dari lima
sub faktor yang berinteraksi satu sama lain
Faktor yang mempengaruhi analisis demam
berdarah dan Decision Tree untuk Zona Resiko
Demam Berdarah
• Zona risiko didasarkan pada karakteristik lingkungan
dibuat dengan menggunakan 19 peta sebagai faktor
keputusan
• Semua vector peta yang terkait dengan kriteria utama
dan subkriteria yang dipilih diubah menjadi peta raster
• Setiap raster kemudian diklasifikasikan ulang untuk
semua kriteria dan subkriteria dengan bobot dan skor
Faktor pengambilan keputusan sebagai input
analisis
• Dalam proses pengembangan zonasi risiko demam
berdarah di Subang Jaya, 19 faktor diklasifikasikan
menjadi lima jenis menurut sifat dan peran dalam
proses pengambilan keputusan
• Dikelompokkan menurut domain pengaruhnya, yaitu
tata guna lahan, tipe perumahan, penyangga demam
berdarah, ketinggian tanah dan kepadatan penduduk
• Dengan menggunakan pendekatan perbandingan
berpasangan, AHP digunakan untuk mengkalibrasi skala
numerik, khususnya di area baru dimana pengukuran
dan perbandingan kuantitatif belum ada
• Kemudian menghitung Matriks perbandingan
berpasangan untuk semua kriteria
Tabel bobot setiap kriteria
Tabel bobot setiap kriteria
• Bobot semua faktor kelompok dan kriteria diperoleh
pada Tabel 3–7 bersama dengan nilai-nilainya indeks
konsistensi (CI) dan nilai CR
• Nilai CR untuk subkriteria lokasi area yang terkena
demam berdarah (penyangga penduduk), penggunaan
lahan, jenis perumahan, ketinggian dan kepadatan
penduduk adalah 0,04, 0,09, 0,07, 0,06 dan 0,07
• Berdasarkan hasil yang diperoleh, CR kurang dari 0,1
menunjukkan kisaran yang dapat diterima
Tabel bobot setiap kriteria
Peta Zona Risiko Demam Berdarah
• Dari peta zona risiko demam
berdarah (Gambar 3),
ditemukan bahwa sebagian
besar kawasan berisiko tinggi
ditemukan beredar di seluruh
wilayah Subang Jaya dan
kemungkinan besar
dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan
• Bukti kuat zona risiko demam
berdarah ditemukan ketika
total 16 lokasi menunjukkan
risiko tinggi dalam hal tingkat
insiden per 1.000 populasi
(Tabel 9).
Diskusi
• Terdapat dua dampak yang mempengaruhi penyebaran demam berdarah yaitu dampak langsung dan tidak
langsung. Dampak langsung (kondisi lingkungan), dampak tidak langsung (dinamika populasi manusia)
• Teknik AHP dalam GIS dapat menilai resiko demam berdarah dengan cukup baik karena kemampuannya
untuk memberi peringkat pilihan dalam urutan keefektifannya
• Model keseluruhan risiko demam berdarah di Subang Jaya, berdasarkan kombinasi beberapa variabel
menggunakan AHP menunjukkan bahwa daerah berisiko tinggi terletak pada daerah yang memiliki
kepadatan penduduk tinggi, kepadatan bangunan tinggi dan lingkungan dengan kualitas yang rendah
• Penelitian ini juga menemukan bahwa orang dengan latar ekonomi rendah lebih beresiko terdampak
• Kolaborasi GIS dengan AHP dapat memodelkan secara temporal sehingga lebih membantu dalam
menangani risiko demam berdarah di Subang Jaya
Terima Kasih

More Related Content

More from Luhur Moekti Prayogo

Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Luhur Moekti Prayogo
 

More from Luhur Moekti Prayogo (20)

Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
 
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
Alat Tangkap Pukat Cincin/ Purse Seine (By. Udis Sunardi)
 
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
Alat Tangkap Ikan Bubu (By. Pratiwi)
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) - GIS untuk Kajian Resiko Demam Berdarah (Paper Review)

  • 1. Sistem Pengambilan Keputusan Berbasis Spasial Dosen Pengampu: Bapak Purnama Budi Santosa, S.T., M.App,Sc., Ph.D oleh: Luhur Moekti Prayogo (19/449597/PTK/12856) Application of geographical information system-based analytical hierarchy process as a tool for dengue risk assessment
  • 3. Pendahuluan (Latar Belakang) • Demam berdarah merupakan penyakit yang umumnya muncul di musim tertentu dalam setahun yang ditularkan oleh vektornya/ inangnya • Opsi utama dalam mencegah penyebaran penyakit ini adalah dengan mengontrol dan memantau vektornya dengan berfokus pada sumber pengembangbiakan • Analisis spasial mampu mampu mengidentifikasi kelompok penyakit yang terlokalisasi dengan menerapkan database spasial, statistik spasial dan menghubungkan informasi dengan faktor lingkungan di suatu daerah • Potensi GIS untuk pemetaan penyakit dan studi zonasi risiko telah dibuktikan oleh beberapa penelitian ketika diintegrasikan dengan AHP (Machiwal, 2015) • Penelitian ini menilai korelasi risiko deman berdarah dengan faktor lingkungan dan menganalisis kasus dinamikanya • Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan variabel lingkungan untuk mengembangkan zonasi risiko demam berdarah di Subang Jaya dengan menggunakan AHP dalam GIS.
  • 4. Bahan dan Metode (Data yg dibutuhkan) 1. Desain Penelitian Kriteria dan indikator dievaluasi dengan menerapkan teknik GIS ditambah dengan faktor lingkungan fisik dan demografis pada lokasi demam berdarah Kriteria Kriteria Lingkungan fisik Citra satelit Jenis tutupan lahan Epidemiologi, Lokasi demam berdarah Data kependudukan Faktor iklim Topografi Data populasi termasuk umur 2. AHP • AHP adalah alat pengambilan keputusan ganda yang digunakan untuk mengevaluasi penilaian lingkungan untuk mengembangkan peta risiko kerentanan berbasis karakteristik lingkungan • Langkah pertama dalam metodologi AHP adalah menurunkan masalah keputusan menjadi keputusan hierarki dengan elemen yang saling terkait • Tujuan utama (Zona Risiko Demam Berdarah) pada penelitian ini ditempatkan di bagian atas pada struktur hierarki
  • 5. Faktor yang dipertimbangkan dalam analisis Demam Berdarah terdiri dari lima sub faktor yang berinteraksi satu sama lain
  • 6. Faktor yang mempengaruhi analisis demam berdarah dan Decision Tree untuk Zona Resiko Demam Berdarah • Zona risiko didasarkan pada karakteristik lingkungan dibuat dengan menggunakan 19 peta sebagai faktor keputusan • Semua vector peta yang terkait dengan kriteria utama dan subkriteria yang dipilih diubah menjadi peta raster • Setiap raster kemudian diklasifikasikan ulang untuk semua kriteria dan subkriteria dengan bobot dan skor
  • 7. Faktor pengambilan keputusan sebagai input analisis • Dalam proses pengembangan zonasi risiko demam berdarah di Subang Jaya, 19 faktor diklasifikasikan menjadi lima jenis menurut sifat dan peran dalam proses pengambilan keputusan • Dikelompokkan menurut domain pengaruhnya, yaitu tata guna lahan, tipe perumahan, penyangga demam berdarah, ketinggian tanah dan kepadatan penduduk • Dengan menggunakan pendekatan perbandingan berpasangan, AHP digunakan untuk mengkalibrasi skala numerik, khususnya di area baru dimana pengukuran dan perbandingan kuantitatif belum ada • Kemudian menghitung Matriks perbandingan berpasangan untuk semua kriteria
  • 9. Tabel bobot setiap kriteria • Bobot semua faktor kelompok dan kriteria diperoleh pada Tabel 3–7 bersama dengan nilai-nilainya indeks konsistensi (CI) dan nilai CR • Nilai CR untuk subkriteria lokasi area yang terkena demam berdarah (penyangga penduduk), penggunaan lahan, jenis perumahan, ketinggian dan kepadatan penduduk adalah 0,04, 0,09, 0,07, 0,06 dan 0,07 • Berdasarkan hasil yang diperoleh, CR kurang dari 0,1 menunjukkan kisaran yang dapat diterima
  • 10. Tabel bobot setiap kriteria
  • 11. Peta Zona Risiko Demam Berdarah • Dari peta zona risiko demam berdarah (Gambar 3), ditemukan bahwa sebagian besar kawasan berisiko tinggi ditemukan beredar di seluruh wilayah Subang Jaya dan kemungkinan besar dipengaruhi oleh kondisi lingkungan • Bukti kuat zona risiko demam berdarah ditemukan ketika total 16 lokasi menunjukkan risiko tinggi dalam hal tingkat insiden per 1.000 populasi (Tabel 9).
  • 12. Diskusi • Terdapat dua dampak yang mempengaruhi penyebaran demam berdarah yaitu dampak langsung dan tidak langsung. Dampak langsung (kondisi lingkungan), dampak tidak langsung (dinamika populasi manusia) • Teknik AHP dalam GIS dapat menilai resiko demam berdarah dengan cukup baik karena kemampuannya untuk memberi peringkat pilihan dalam urutan keefektifannya • Model keseluruhan risiko demam berdarah di Subang Jaya, berdasarkan kombinasi beberapa variabel menggunakan AHP menunjukkan bahwa daerah berisiko tinggi terletak pada daerah yang memiliki kepadatan penduduk tinggi, kepadatan bangunan tinggi dan lingkungan dengan kualitas yang rendah • Penelitian ini juga menemukan bahwa orang dengan latar ekonomi rendah lebih beresiko terdampak • Kolaborasi GIS dengan AHP dapat memodelkan secara temporal sehingga lebih membantu dalam menangani risiko demam berdarah di Subang Jaya