Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian kualitatif yang mencakup filsafat ilmu, berfikir deduktif dan induktif, jenis-jenis penelitian, merancang penelitian, dan anatomi ilmu.
Metode kualitatif diawali dengan paradigma penelitian sosial dengan pendekatan kualitatif. Cara berpikir ilmiah merupakan dasar untuk melakukan penelitian ilmiah
Ringkasan materi perkuliahan metodologi penelitian sub tema penelitian kualitatif.
Sumber :
Basuki, Sulistyo, 2005. “Metodologi kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian ilmu perpustakaan dan informasi”, Jurnal Departemen Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan, Universitas Indonesia.
2.Creswell, John.W, 2014, “ Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed ”, Terjemahan Edisi Ketiga, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
3.Salkind, Neil.J. 2006. “Nonexperimental Research : Qualitative Method”. Exploring Research, 6thEd., Ch.10 (P.201-215), New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Metode kualitatif diawali dengan paradigma penelitian sosial dengan pendekatan kualitatif. Cara berpikir ilmiah merupakan dasar untuk melakukan penelitian ilmiah
Ringkasan materi perkuliahan metodologi penelitian sub tema penelitian kualitatif.
Sumber :
Basuki, Sulistyo, 2005. “Metodologi kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian ilmu perpustakaan dan informasi”, Jurnal Departemen Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan, Universitas Indonesia.
2.Creswell, John.W, 2014, “ Research Design, Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed ”, Terjemahan Edisi Ketiga, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
3.Salkind, Neil.J. 2006. “Nonexperimental Research : Qualitative Method”. Exploring Research, 6thEd., Ch.10 (P.201-215), New Jersey: Pearson Prentice Hall.
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, analisis visual, studi pustaka, dan interview (individual atau grup).
Berisi seputar banyak hal mengenai penelitian sosial, khusus nya untuk peserta didik kelas X SMA menjadi sebuah harapan dan kesatuan republik dan pada dasar nya orang-orang tidak tahu menahu bagaimana caranya dan solusinya membuat obat dan tronton dan angkot menjadi robot dan lain sebagainya membuat obat dan telinga dinosaurus nomor satu atau dua atau tiga dan lain sebagainya dan hal-hak perjuangan yang menyebabkan kepada ketuhanan yang maha esa kemanusiaan yang adil dan beradab serta persatuan indonesia serta banyak hal hal yang lain yang mencakup kepada semua yang tidak tahu menahu kabar burung dan kabar kabar lainya yang tidak masuk beserta beberapa bulan lalu tapi cuma bisa pasrah saja yang bisa saya lakukan adalah emas yang paling penting ketika wirausahawan mulai mengalami perubahan kami tidak bisa lepas juga dapat membuat mindmaping lagi kalau sudah begini cara buat blog ini saya ucapkan terima di jam ke 7 yang baru dikirim oleh mesin di Indonesia yang telah ditetapkan oleh mesin EDC yang tidak tahu bagaimana solusinya ya Mba rekap absennya sudah selesai di distribusikan ke arah pintu keluar tol Cipularang yang telah selesai melakukan hal itu tidak akan ada yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kembali Ibu 🙏🏻 berikut ini beberapa contoh teori label yang telah ditetapkan oleh menteri yang bertanggung yang akan di ajarkan kepada semua orang bisa engga ada di era modern ini supaya ada di kampus atau hijau dan merah juga bisa
Tenun adalah teknik membuat kain dengan cara memasukan benang pakan secara horizontal pada benang-benang lungsin, umumnya sudah diikat dahulu dan sudah dicelupkan ke pewarna alami
Menggambar Flora dan Fauna (Drawing Plants and Animals)Murni ati
Drawing is one of the oldest forms of human expression within the visual arts. It is generally concerned with the marking
of lines and areas of tone onto paper/other material,
An illustration is a drawing, painting or printed work of art
which explains, clarifies, illuminates, visually represents, or merely decorates a written text, which may be of a literary or commercial nature.
Berapa banyak pemikir dan jiwa kreatif yang disia-siakan, berapa banyak kakuatan otak yang terbuang percuma karena pandangan kuno dan picik kita tentang otak dan pendidikan.
Unsur-unsur seni rupa, yang diartikan sebagai unsur-unsur yang membentuk kesatuan yang padu sehingga sebuah karya seni dapat dinikmati secara utuh. Adanya unsur-unsur ini membuat seni rupa dapat dilihat dan diamati serta dinikmati dan diapresiasi oleh orang lain.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
2. POKOK BAHASAN
► Filsafat ilmu
► Berfikir deduktif & induktif
► Perspektif penelitian ilmiah
► Metode ilmiah
► Jenis-jenis penelitian
► Penelitian hukum normatif
► Penelitian hukum sosiologis
► Merancang penelitian
► Karya ilmiah
3. REFERENSI :
► Alwasilah, A. Chaedar. 2002. Pokoknya Kualitatif. PT.Dunia Pustaka Jaya.
Jakarta.
► Burhan Bungin. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. PT. RajaGrafindo Persada.
Jakarta.
► Crewell W. John. 2002. Research Design. Qualitative & Quabtitative
Approaches. Sage Publications. Inc.
► Krippendorff, Klaus. 1993. Analsis Isi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
► Lincoln S. Yvonna & Guba G. Egon. 1985. Naturalistic Inquiry. Sage
Publication, Inc. Beverly Hills. California.
► Moleong J. Lexy. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.(Wajib)
► Patton Quinn Michael. 1983. Qualitative Evaluation Methods. Sage
Publications, Inc. Beverly Hills. California.(Wajib)
► Muisman. 1998. Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Alfabeta. Bandung.
► Sumaryono, E. 1999. Hermeneutik. Kanisius. Yogjakarta.
► Suriasumantri S. Jujun. 1990. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer.
Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. (Wajib)
► Sindhunata. 1983. Dilema Usaha Manusia Rasional. PT. Gramedia. Jakarta.
4. PENGETAHUAN & PENELITIAN
1. Pengetahuan
Suriasumantri (2001): ilmu merupakan pengetahuan yg didapat manusia
melalui suatu proses yg dinamakan metode keilmuan.
Suryabrata (1994): pengetahuan yang akan diperoleh manusia adalah
pengetahuan yg mengandung kebenaran. Kebenaran dapat diperoleh
melalui pendekatan ilmiah dan non ilmiah:
- Pendekatan non ilmiah:
a) akal sehat,
b) prasangka,
c) intuisi,
d) penemuan kebetulan dan coba-coba,
e) pendapat otoritas ilmiah dan pikiran praktis.
- Pendekatan ilmiah (dengan dua cara berpikir) :
a) deduktif (rasional dan analitik): pengambilan keputusan dari
pengetahuan yang bersifat umum berupa teori-teori, hukum- hukum,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip (umum ke khusus)
b) induktif (empirik): pengambilan kesimpulan dari pengetahuan yang bersifat
khusus atau fakta-fakta empirik (khusus ke umum)
5. 2. Metode Penelitian
Metode adl prosedur (tata-cara kerja) sistematis utk menuntun langkah2 dalam
rangka mencapai suatu tujuan. Metode mengandung arti cara berfikir, sedangkan
teknik mengandung arti cara mengerjakan hasil pemikiran.
Penelitian adalah kegiatan penyelidikan terhadap suatu obyek tertentu dengan cara
memeriksa, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, & menyajikan data scr
obyektif utk memahami suatu masalah. Dlm hal ini penelitian merupakan rangkaian
kegiatan sistematik, dengan cara-cara tertentu dan terencana untuk mengkaji
permasalahan guna memperoleh pengetahuan teoritik yg dapat memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan dan atau digunakan untuk pemecahan masalah yang
sedang dihadapi.
Metode penelitian adalah rangkaian kegiatan yg sistematik & obyektif, dengan cara-
cara tertentu dan terencana, dalam rangka mengkaji suatu permasalahan untuk
memperoleh pengetahuan teoritik yang dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan dan atau digunakan untuk memecahkan permasalahan yang sedang
dihadapi.
Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari cara kerja utk menyelidiki
atau memeriksa suatu fenomena dalam lingkup ilmu pengetahuan, dengan cara
mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data scr obyektif, valid
dan realibel guna memahami, memecahkan dan mengantisipasi suatu masalah.
6. ► Metode Ilmiah adalah suatu prosedur pemikiran bhw pengetahuan itu terwujud
melalui apa yg dialami oleh pancaindra dan jika pernyataan mengenai gejala-2
diterima sbg kebenaran, maka gejala-2 tsb hrs dpt diverifikasi secara empirik.
Jadi, metode ilmiah merupakan dasar bagi terciptanya pengetahuan ilmiah.
► Dalam penelitian ilmiah, obyektivitas, validitas, & reliabelitas data itu sangat
penting sebab informasi yang dikumpulkan itu berasal dr dan mengenai
kegiatan-kegiatan manusia sbg makhluk sosial & budaya, shg dpt melibatkan
hubungan perasaan dan emosional di antara peneliti dg pelaku yang diteliti.
► Obyektif : semua orang memberikan penafsiran sama terhadap sesuatu.
► Valid : terdapat ketepatan antara data yg terkumpul dg data pd obyek yg diteliti.
► Reliabel : terdapat konsistensi data yg diperoleh dr waktu ke waktu.
7. PERBEDAAN SKRIPSI, TESIS, & DISERTASI
TesisKriteria Skripsi Disertasi
• Tingkat
kesarjanaan
• Jenis Penelitian
• Aplikasi
• Kompleksitas dan
banyaknya
variabel yg terlibat
dalam penelitian
• Strata 1- sarjana • Strata 3- doktor• Strata 2-magister
• Diskriptif (kualitatif/
kuatitatif)
• Korelasi
• Eksperimen
• Diskriptif (kualitatif/
kuatitatif)
• Korelasi
• Eksperimen
• Diskriptif (kualitatif)
• Korelasi
• Eksperimen
• Terapan • Terapan
• Uji teori
• Pengembangan
teori
• Pengembangan
teori
• Penemuan teori
baru
• Sederhana,
minimal 1 variabel
jk diskriptif, atau 2
variabel jk korelasi
• Kompleks,
minimal 3 variabel
• Sangat kompleks,
minimal 5 variabel
atau lebih
8. 1. HERAKLITOS
2. PARMENIDES
PENG. KHUSUS
PENG. UMUM
DEDUKTIF : UMUM - KHUSUS
INDUKTIF : KHUSUS - UMUM
3. SOCRATES
4. P L A T O
INDRAWI
IDE
BENAR JK MENURUT PENGAMATAN INDRAWI
BER-UBAH2
TETAP
REALISTIS/KONKRIT
ABSTRAK
IDE
5. ARISTOTELES 6. AMBAELARDUS
SBLM MASEHI STLH MASEHI
MNRT AMBAELARDUS : NAMA ITU PUNYA ART
MNRT ARISTOTELES : NAMA TDK PUNYA ARTI
GOL NOMINALIS I
SELALU BERTENTANGAN
427 – 347 SM
470 – 400 SM
384 – 322 SM
JERMAN
SEJARAH ILMU PENGETAHUAN
9. Perbedaan : Filsafat dg Filsafat ilmu
FILSAFAT FILSAFAT ILMU
Pengetahuan & penyelidikan dg
menggunakan akal budi ttg sebab-2,
asas-2, hk-2 dll dr sgl sst yg ada di alam
semesta ats kebenaran & arti dr
kebenarannya.
Prosesnya dg pembentukan pikiran
asosiatif yg menjalin st pikiran dg
kenyataan atau dg pikiran lain bdsrkn
pengalaman berulang-2
Hslnya adalah – “PENGETAHUAN”
(knowledge). Artinya: sebab-2, asas-2,
hk-2 dsb yg diperoleh itu dlm taraf
“tanpa memahami kausalitas hakiki yg
universal”
Cara utk sampai pd st hal yg diungkap
melalui filsafat dg mengakumulasikan
pengetahuan-2 yg tlh ada scr sistematis
dg menggunakan prosedur & metode
tertentu.
Kegiatan analisis prosedur-2, metode-2
dg logikanya dlm rangka penjelasan
ilmiah. Hasilnya “ILMU” (Science)
Sejak lahirnya filsafat ilmu, ilmu
(science) dibedakan dg pengetahuan
(knowledge), seperti ungkapan “Ilmu adl
pengetahuan, ttp tdk semua
pengetahuan adl ilmu”
10. Perkembangan pengetahuan itu menghasilkan terjadinya
perbedaan antara Ilmu dg Pengetahuan
PENGETAHUAN
Pikiran asosiatif yg menjalin st
pikiran dg kenyataan atau dg pikiran
lain brdsrkn pengalaman yg
berulang-2 tanpa pemahaman
“kausalitas hakiki” & “universal”
I L M U
Pemikiran asosiatif yg memahami
kausalitas hakiki & universal, sbg hasil
dr akumulasi pengetahuan yg
diperoleh dg menggunakan prosedur
sistematis & metode-2 tertentu
Menentukan prosedur sistematis bgmn & metode logika apa yg dpt
mengubah pengetahuan menjadi ilmu shg di dalamnya terkandung penjelasan
yang bersifat kausalitas hakiki & universal
PERSOALAN FILSAFAT ILMU
11. ANATOMI ILMU
KAUSALITAS HAKIKI UNIVERSAL
Sebab- akibat :
Proposisi adl kalimat yg
terdiri dr dua variabel
atau lebih yg menyata-
kan hub sebab - akibat
X Y
X I Y
A
X Y
Proposisi itu hrs mem-
perhatikan:
Bentuk hub yg
sebenarnya bhw X, I & A
itu benar-2 mrpkn
penyebab dp Y &
sebaliknya
Kepastian keterikatan
antar variabel (linkage)
Nilai informasi hub.
Berlaku umum, di mana-
2, kapan saja.
Generalisasi abstrak yg
mewakili variasi situasi
kondisi (wkt – ruang) shg
mempunyai daya
aksplanasi & prediksi
serta kontrol yg luas
(abstraksi realita konkrit
ke ilmu yg abstrak)
ANALISIS merupakan langkah-2 mengabstrksi & menguji kehakikian &
keuniversalan kausalitas. Ilmu sbg sistem pengetahuan mempunyai komponen-2
anatominya yg sistematik, prosedural dr realita konkrit ke ilmu abstrak (general)
REALITA Fenomena Konsep Variabel Proposisi Fakta Teori ILMU
12. Keuniversalan itu diperoleh dg cara mengabstraksikan alam (fenomena) dg
prosedur sistematis & metode tertentu, kmdn dikembangkan menurut
ontologi, epistemologi dan aksiologi
REALITA
INDUKTIF 1. FENOMENA TAXONOMICAL RESEARCH
Unsur-2 - Ciri-2 - Sifat-2
Definisi kategori klasifikasi
2. KONSEP
3. VARIABEL
KUALITATIF - NORMATIF KUANTITATIF - SOSIOLOGIS
Tabulasi Kualitatif Pengukuran Kuantitatif
VARIABEL RELATIONSHIP
(Causality – Relationship)
A B S T R A K S I
13. I L M U
DEDUKTIF 4. P R O P O S I S I
H I P O T E S I S
(Logical Deduction)
Pengujian Hipotesis
5. F A K T A
6. T E O R I
THEORETICAL
RESEARCH
14. ONTOLOGI EPISTEMOLOGI AXIOLOGI
Faham Faham Bentuk
Penelitian
Anatomi Ilmu & Metode Ilmiah Tujuan
Descartes, Fascal, Wolf,
Lelhniz, Spinoza,
Malebranche
Bengson, James Whitehead
Kant, Fichts, Hegal
Hobbes, Locke, Barkeley,
Hume
Deducto
hypothetico
Deducto empirici
IIb. Menyusun Kerangka
Pikiran (Logical construct)
a. Bentuk hub var
DEDUKTIF b. Lingkage
c. Informative
values
III. Mengajukan
Hipotesis Hipotesis
IV. Menguji Hipotesis
Tested
V. Pembahasan VI. Kesimpulan
Deskripsi
INDUKTIF
IIa. Pendekatan Masalah
I. Merumuskan & Menetapak Mslh
RASIONALISME
INTUISIONISME
FENOMENALISME
EMPIRISME
SCIENTIFIC
METHODS
LOGICAL
TAXONOMICAL
THEORETICAL
PROPOSISI
FAKTA TEORI
DEFINISI KATEGORI KLASIFIKASI
UNSUR-2 CIRI-2 SIFAT-2
VARIABEL
KONSEP
FENOMENA
REALITA
IDEALISME
DUALISME
MATERIALISME
EKSPLANASI
&
PREDIKSI
DIAGNOSIS
17. BERFIKIR ILMIAH
► Berfikir ilmiah merupakan kegiatan akal budi, dlm kerangka bertanya
karena menghadapi masalah dan berupaya utk memperoleh jawaban
atau penyelesaiannya.
► Tujuan berfikir (jenis) :
1. Berfikir teoretis – mengubah/menambah/mengembang-kan
pengetahuan.
2. Berfikir praktis – mengubah keadaan utk menyelesai-
kan suatu masalah.
► Model berfikir (struktur) :
1. Berfikir sistemik (berfikir aksiomatik) – bertolak dr kebenaran
bebas nilai, lewat rangkaian bebas nilai, sampai pd kesimpulan yg
konklusif. Dalam hal ini pengetahuan dipandang sbg sistem yg
berpuncak pd aksioma-aksioma yg sdh jelas dg sendirinya (eviden).
2. Berfikir problematik (berfikir topikal) – bertolak dr kebenaran yg
tidak bebas nilai, berupaya utk mencapai kesimpulan yg paling
akseptabel. Kekuatannya diuji dlm diskusi.
18. 3. Berfikir problematik tersistematisasi – kombinasi dr berfikir
sistemik dan berfikir problematik. Sistem yg sempurna dipandang sbg
dasar penataan. Menempatkan proses dan hasil berfikir problematik
dalam konteks sistem.
4. Berfikir yuridis – cara berfikir yg terpola & terarah pd sistem
kaidah hukum positif dan kenyataan di masyarakat. Tujuannya utk
memelihara stabilitas dan prediktabilitas (menjamin ketertiban dan
kepastian hukum), serta utk menyelesaikan kasus scr imparsial,
obyektif, adil dan manusiawi.
►Penalaran adalah proses berfikir dari premis ke premis utk
mencapai kesimpulan. Hasilnya disebut argumentasi.
►Jenis-2 Argumentasi :
a. Deduksi.
b. Induksi.
c. Abduksi.
19. ► Argumen deduksi = mengeksplisitkan kesimpulan yg sdh ada dlm
premis-2 scr tersirat. Bentuk dasarnya silogisme. Hakekatnya
merupakan penerapan premis umum pada premis khusus atau
premis mayor pada premis minor.
► Argumen induksi = berdasarkan premis-2 khusus menarik
kesimpulan umum. Prosesnya membanding-bandingkan sejumlah
kejadian atau fakta konkret, selanjutnya berdasarkan kesamaan-2
dan perbedaan-2 menarik kesimpulan umum.
► Argumen abduksi = berdasarkan sebuah kenyataan konkret yg
dipandang sbg problematika, disugestikan ke sbh aturan umum utk
menyelesaikan kejadian khusus ttt.
► Berfikir deduktif, induktif dan abduktif digunakan utk merumuskan
latar belakang suatu penelitian, mengidentifikasi masalah,
merumuskan kerangka pemikiran, membahas/menganalisis hasil
penelitian. Prosesnya dimulai dr observasi thd st fenomena, kmdn
mengumpulkan data/fakta yg terkait dg masalah, selanjutnya
diamati, diklasifikasi, diklarifikasi serta disusun scr sistematis utk
ditarik generalisasi sbg kesimpulan shg terwujud hukum-2, dalil-2
atau teori dr suatu ilmu.
20. ► Penalaran yuridis adalah proses berfikir dalam rangka mengidentifikasi
hak-2 dan kewajiban-2 spesifik dari orang-2 tertentu. Secara teknik
dijabarkan ke dalam enam langkah :
1. Memaparkan selengkap mungkin fakta dari peristiwa yang menimbulkan
masalah.
2. Mengidentifikasi sumber hukum yang aplikabel.
3. Menganalisis sumber-2 hukum utk menetapkan aturan-2 yang aplikabel
& kebijakan (policy, tujuan kemasyarakatan) yang melandasi aturan-2
hukum tersebut.
4. Mensintesiskan aturan-2 hukum yang aplikabel ke dlm suatu struktur
koheren yang di dlm nya aturan yang lebih spesifik dikelompokkan ke
bawah aturan yang lebih umum.
5. Menelaah fakta yang diperoleh utk memilah, menstrukturkan dan
mengkualifikasi fakta yang relevan shg tampil peristiwa hukumnya.
6. Menerapkan struktur aturan-2 pada fakta yang relevan utk menetapkan
hak-2 dan kewajiban-2 yang diciptakan olh fakta tersebut dg mengacu
pada kebijakan yang melandasi aturan-2 tersebut.
► Proses berfikir yuridik – Penalaran hukum = legal reasoning = argumen
yuridis
21. Suryabrata (1994), Kebenaran dapat diperoleh melalui
pendekatan ilmiah dan non ilmiah:
- Pendekatan non ilmiah:
a) akal sehat, b) prasangka, c) intuisi, d) penemuan secara
kebetulan dan coba-coba, e) berdasarkan otoritas, dan (f)
berdasarkan pikiran praktis.
- Pendekatan ilmiah: dengan dua cara berpikir:
a) deduktif (rasional dan analitik): pengambilan keputusan
dari pengetahuan yang bersifat umum berupa teori-teori,
hukum- hukum, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip (umum
ke khusus)
b) induktif (empirik): pengambilan kesimpulan dari
pengetahuan yang bersifat khusus atau fakta-fakta empirik
(khusus ke umum)
KEBENARAN
22. PARADIGMA PENELITIAN
► Paradigma adl pandangan fundamental ttg apa yg menjadi pokok
persoalan (subyect matter) disiplin ilmu tertentu, disusun melalui
seperangkat kepercayaan ttg dunia & sekitarnya. Dlm hal ini
paradigma merumuskan ttg apa yg seharusnya menjadi “obyek
studi” ilmu tertentu & diyakini oleh suatu komunitas ilmuwannya.
Paradigma dpt berubah dg timbulnya pandangan baru, perubahan
tsb dlm dunia ilmu pengetahuan disebut sbg “revolusi ilmu”
(revolusi of science) dalam hal cara berfikir yang merangsang
imajinasi, harapan, kepercayaan, akan tetapi juga resiko.
► Dalam dunia penelitian dikenal paradigma pra-positivisme,
positivisme dan post-poitivisme.
► Pra-positivisme : jaman Aristoteles (350 SM) sampai David Hume
(1750) – orang berpandangan bhw apa yg terjadi bersifat alamiah.
Peneliti mengamatinya sbg pengamat yg pasif, artinya tdk dg
sengaja memanipulasi lingkungan & tdk mengadakan eksperimen dg
linmgkungan.
23. ► Positivisme : awal munculnya metode ilmiah. Pandangan positivisme
bhw realitas dpt dipecah menjadi bagian-2, hukum yg berlaku bagi
bagian yg kecil juga berlaku bagi keseluruhan. Metode empirik yg
didasarkan atas pandangan positvisme menganggap bhw
pengamatan bersifat obyektif & dpt diukur. Realitas hanya ada satu
yg mempunyai hukum-2 atau ciri-2 tertentu yg dpt diselidiki.
► Post-positivisme : paradigma ini dpt dianggap bertentangan dg
positivisme. Kebenaran itu sangat kompleks shg tdk bisa diikat oleh
satu teori tertentu. Teori hrs terbuka (open-ended, non dogmatic,
grounded in the circumtances of everyday life). Oleh karena ini
penelitian ilmiah hrs dilakukan scr wajar (naturalistik) dg cara
mengamati orang dlm lingkungannya, berinteraksi dg mereka,
berusaha memahami bahasa & tafsiran mereka ttg dunia sekitarnya.
Metode penelitian ini dg mengumpulkan data yg bersifat kualitatif
berupa informasi, keterangan2 dr orang yg diteliti, karena itu metode
ini disebut “penelitian kualitatif”.
24. PARADIGMA KEILMUAN THOMAS KHUN
PARADIGMA I
(Pra Ilmu)
PARADIGMA II
(Ilmu Biasa Baru)
NORMAL SCIENCE
(Ilmu Biasa)
ANOMALI
REVOLUSI OF
SCIENCE KRISIS
ANOMALI BARU
PARADIGMA : PANDANGAN FUNDAMENTAL TTG APA YG MENJADI POKOK PERSOALAN
(SUBJECT MATTER) DISIPLIN ILMU
NORMAL SCIENCE
(Ilmu Biasa)
dst
25. PERBEDAAN METODE KUALITATIF DG
KUATITATIF
METODE KUALITATIF METODE KUANTITATIF
Disain :
- Umum
- Fleksibel
- Berkembang, tampil dlm proses
penelitian.
Teori :
Hanya sbg ilham, acuan analisis dr
data empiris.
Hipotesis :
Tdk membuat hipotesis ttp paradigma.
Tujuan Penelitian :
- Memperoleh pemahaman.
- Mengeksplor embrio teori.
- Menggali realitas yg kompleks
Disain :
- Spesifik, jelas, terinci.
- Ditentugas scr tegas sejak awal.
- Menjadi pegangan langkah demi
langkah penelitian.
Teori :
Sbg acuan utama dlm perumusan
variabel dan analisis.
Hipotesis :
Hipotesis sbg panduan penelitian
lapangan.
Tujuan Penelitian :
- Menguji hub variabel.
- Mentes teori.
- Mencari generalisasi.
26. Teknik Penelitian :
-Observasi, partisipan obsevasi.
- Wawancara terbuka & mendalam.
Instrumen penelitian :
- Peneliti sendiri.
- Pedoman wawancara, catatan lap, tape
recorder, video.
Data Penelitian :
-Informasi, catatan lapangan, data
sekunder.
Sumber Data :
Informan.
Teknik Analisis :
- Sejak awal penelitian sdh dilakukan
- Induktif.
- Mencari pola, model, tema.
Teknik Penelitian :
- Survey, experimen, pengembangan
- Wawancara terstruktur.
Instrumen penelitian :
-Kuesioner/angket, test.
- Komputer, SPSS. Minitab, statgrab, exel.
Data Penelitian :
-Kuantitatif (angka – numerik), data
sekunder.
Sumber Data :
Responden.
Teknik Analisis :
- Pd tahap akhir penelitian dg statistik
non-parametrik.
- Induktif.
- Menguji hubungan.
27. PERBEDAAN PARADIGMA POSITIVISME DG
ALAMIAH
AKSIOMA TENTANG POSITIVISME ALAMIAH
Hakekat kenyataan
Hub pencaritahu dg yg tahu
Kemungkinan generalisasi
Kemungkinan hub sebab
akibat
Penranan nilai
► Kenyataan adl tunggal
nyata & fragmentaris
► Pencaritahu & yg tahu adl
bebas – jadi ada dualisme
► Generalisasi ats dasar
bebas wkt & bebas konteks
dimungkinkan
(nomotatik)
► Ada penyebab sebenarnya
scr temporer thd atau
simultan thd akibatnya
► Inkuirinya bebas nilai
► Kenyataan adl ganda,
dibentuk & mrpkn st keutuhan
► Pencaritahu & yg tahu aktif
bersama – tdk dipisahkan
► Hanya wakt & konteks yg
mengikat hipotesis kerja –
pernyataan idiografi yg
dimungkinkan
► Setiap keutuhan berada dlm
keadaan mempengaruhi scr
bersama-sama shg sukar
membedakan mana sebab &
mana akibat
► Inkuirinya terikat nilai
28. ANATOMI
ILMU
TIPE MASALAH SIFAT KERJA
PENELITIAM
CARA
BERFIKIR
TKT
PENELITIAN
METODE
PENELITIAN
TEKNIK
PENENILITIAN
ANALISIS ALAT
ANALISIA
REALITA
FENOMENA
DIFINISI
KONSEP
VARIABEL
1.Belum
menemukan
unsur-2, ciri-2,
sifat-2 st
fenomena (apa
yg terjadi)
2. Belum
mengetahui bbrp
unsur, ciri, sifat
st fenomena pd
sikon ttt (Bgmn
keadaannya)
TAXONOMICAL
RESEARCH
(Descriptive
Research)
INDUKTIF
Penelitian
Eksploratif
(explorative
research)
Penelitian
Pengembangan
(Developmental
Research)
STUDI KASUS
STUDI SEJARAH
KUALITATIF
SURVEY
DESCRIPTIF
STATISTIK
DESKRIPTIF
(deskriptif)
PROPOSISI
FAKTA
TEORI
ILMU
3. Belum dpt
menjelaskan
mengapa
fenomena itu
terjadi (Mengapa
terjadi)
4. Belum
menemukan cara
(metode/teknik)
utk mencapai st
tujuan (Cara
bgmn)
5. Meragukan teori
yg tlh ada.
THEORETICAL
RESEARCH
(CausalitY
Research)
DEDUKTIF
DIUJI
INDUKTIF
Penelitian
verifikatif-
pengujian
(Verificative
research)
SURVEY
EXPLANATORY
(IPS)
KUANTITATIF
PERCOBAAN
(EXPERIMENTAL)
STATISTIK
INFERENSIAL
(argumentasi)
METODOLOGI PENELITIAN
PENGUMPULAN
DATA
SAMPLING
PENGOLAHAN
&
INTERPRETASI
DATA
RANCANGAN
ANALISIS
RANCANGAN
PERCOBAAN
PENULISAN
LAPORAN
ANALISIS
SISTEMIK
ANALISIS
KOMPARATIF
a.Longitudinal
(time series)
b. Cross sectional
(antar unit)
KORELASI
NON
PARAMETRIK
REGRESI
KORELASI
PARAMETRIK
29. 1. Merumuskan Judul
2. Merumuskan & Menetapkan Masalah dari
Tipe-2 Masalah :
III & IV. Membahas hasil penelitian
VI. Menarik kesimpulan
Maksud : Deskripsi
Tujuan : Diagnosis
Taxonomical research or descriptive research
IIa. Menyusun Pendekatan Masalaj (Problem Approach)
Maksud : Teori
Tujuan : Eksplanasi/prediksi
Theoretical Research or Verivicative Research
IIb. Menyusun Kerangka Oikiran (logical construct).
Menyusun var-2 dlm relationship berdasarkan pemikiran dg
menggunakan logika silogisme sampai pd proposisi, yaitu
kalimat yg terdiri dr dua variabel atau lebih yg menyatakan
kausalitas hakiki dan universal (independen, intervening,
antecendent).
III. Merumuskan Hipotesis – Berpegang pd ketentuan-2
bentuk hubungan, linkage, & informative values.
IV. Menguju Hipotesis – Dg data empiris mll operasionalisasi
var pd indikator-2nya. Pengujian dilakukan dg menentukan
teknik statistik scr tepat.
REALITA
FENOMENA
Unsur-2, ciri-2, sifat-2
Belum mengetahui
scr keseluruhan ttg
unsur-2, ciri-2, sifat-2
fenomena
Belum mengetahui
bbrp unsur, ciri,
sifat-2 fenomena pd
sikon ttt
Belum mendapatkan
penjelasan mengapa st
fenomena itu terjadi
Belum mendapatkan
cara (metode/teknik)
utk mencapai st tujuan
Meragukan
keampuhan st
teori yg tlah ada
Diagnosis. Pembahasan scr deskriptif, hasilnya
mengandung definisi-2, kategori-2, & klasifikasi-2 yg bisa
digunakan utk mendignosis fenomena
Ekplanasi & prediksi. Pembahasan scr argumentatif shg
proposisi hipotesis bisa dinyatakan sbg proposisi factual
yg dijalin scr meaningful construct, shg sampai pd suatu
teori.
30. PENGGOLONGAN PENELITIAN
Berdasarkan Fungsi dan Tujuan :
► Penelitian dasar (basic research) adl penelitian yg sepenuhnya bertujuan utk
mengembangkan atau memperbaiki suatu teori tanpa memperhatikan
kegunaan bidang tertentu dlm kehidupan sehari-hari.
► Penelitian terapan (applied research) : adl penelitian yg bertujuan utk
menerapka teori atau menguji teori dlm kaitannya dg pemanfaatan bid
tertentu dlm kehidupan sehari-hari.
► Penelitian evaluasi (evaluation research) : adl penelitian yg berkaitan dg
suatu program tertentu utk membantu proses pengambilan keputusan
mengenai program tsb dilihat dr segi efektifitas, kelayakan, biaya dll.
► Penelitian pengembangan (developmental research) adl penelitian yg
bertujuan utk mengembangkan hal2 baru dlm suatu bid tertentu, tanpa
dimaksudkan utk menguji teori tertentu.
► Penelitian tindakan (action research) adl penelitian yg bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan/kemampuan dan pendekatan baru dlm
memecahkan persoalan yg ada melalui penggunaan metode ilmiah.
31. Berdasarkan Metode :
► Survey : penelitian yg dilakukan utk menghadapi populasi besar dlm rangka
membuktikan masalah berdasarkan data yg diambil dr sampel shg
ditemukan kadar hubungan dr variabel.
► Eksperimen : penelitian yg berusaha menemukan, membuktikan, melihat
pengaruh dr suatu variabel tertentu thd variabel lain dlm kondisi terkontrol
scr ketat melalui : (1) pemberian perlakuan (treatment) kpd subyek
penelitian; (2) pengamatan thd gejala yg muncul sbg akibat dr pemberian
perlakuan; (3) pengendalian variabel yg ikut mencampuri pengaruh variabel
perlakuan thd veriabel respon.
► Naturalistik : penelitian aksploratif yg dilakukan utk mengkaji fenomena scr
alami, di mana peneliti menjadi instrumen penelitian dg maksud dpt
memahami scr obyektif makna-makna yg terkandung dlm fenomena tsb.
Penelitian grounded adl penelitian yg melakukan analisis dlm proses
kegiatan penelitian. Etnografi adl penelitian yg menempatkan aneka proses
scr tentatif, emerging, & developing. Analisis dilakukan stlh proses
pengumpulan data selesai. (Pendekatan Kualitatif).
► Studi kasus : penelitian yg digunakan utk menjajagi pokok persoalan suatu
kasus (akar masalah) yg blm jelas scr mendalam. Studi kasus sering
dipasangkan dg penelitian eksploratif atau penelitian deskriptif, ttp tdk dg
penelitian ferivikatif (menguji hubungan variabel)
32. Berdasarkan desain dan teknik analisis :
► Penelitian korelasional adl penelitian yg berusaha utk melihat apakah
antara dua variabel atau lebih terdapat hubngan atau tidak.
► Penelitian kausal-komparatif (ex-post facto) adl penelitian yg bertujuan
utk mencari hubungan sebab akibat yg mungkin terjadi melalui
pengamatan sebagian akibat-akibat yg ada dan melihat kembali ke
belakang utk melihat faktor-faktor penyebabnya. Pengujian adanya
pengaruh satu variabel thd variabel lainnya dilakukan dg menggunakan
analisis atau uji perbedaan dg catatan hrs melakukan kontrol thd
variabel-2 penggangu yg tidak diselidiki pengaruhnya.
Tipe-tipe Penelitian :
► Penelitian eksploratif : penelitian yg bertujuan utk menjawab pertanyaan-
2 yg dirumuskan mll cara mencari hub di antara gejala-2 kemudian
mencoba utk mengetahui bentuk dr hub tsb
► Penelitian deskriptif : penelitian yg bertujuan utk melukiskan st realitas
sosial sbg masalah yg kompleks & memiliki relevansi scr
sosiologis/yuridis/psikologis/manajerial/administratif.
► Penelitian verifikatif : penelitian yg bertjuan utk membuktikan suatu
pendapat yg menurut peneliti dianggap mendekati kebenaran. Peneliti
memasalahkan semua persoalan yg akan diuji melalui hipotesis.
33. PENGGOLONGAN & PERMASALAHAN
PENELITIAN
1. Penggolongan Penelitian
a. Berdasarkan fungsinya:
1) Penelitian dasar (basic research): sepenuhnya bertujuan utk
mengembangkan atau memperbaiki suatu teori tanpa
memperhatikan penerapannya dan kegunaannya dlm bidang tertentu
dalam kehidupan sehari-hari.
2) Penelitian terapan (applied research): bertujuan utk menerapkan teori
atau mengkaji teori dalam kaitannya dengan pemanfaatan bidang
tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
b. Berdaarkan sifat atau tujuannya:
1) Penelitian eksploratif: berusaha menggali dan mengungkap berbagai
keunikan yg terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau
organisasi secara menyeluruh, rinci, dan mendalam.
2) Penelitian deskriptif: berusaha menggambarkan obyek penelitian
secara lengkap, agar jelas keadaan atau kondisi obyek tersebut.
3) Penelitian eksplanatif: berusaha menjelaskan keadaan obyek penelitian
dari hubungan antar variabel melalui uji hipotesis
34. c. Berdasarkan pendekatan:
1) Penelitian kuantitatif: menekankan pengumpulan dan pengolahan
data dalam bentuk angka (numerik), meliputi al:
- Penelitian survei
- Penelitian eksperimen
- Penelitian eks post fakto
2) Penelitian kualitatif: menekankan pengumpulan dan pengolahan data
dalam bentuk uraian atau narasi, meliputi antara lain:
- Penelitian studi kasus
- Penelitian sejarah
- Penelitian etnografi
- Penelitian fenomenologi
Catatan: suatu penelitian survei bisa saja didukung dengan data
kualitatif, dan sebaliknya studi kasus bisa memanfaat-
kan data kuantitatif.
35. d. Berdasarkan metode:
1) Penelitian survei: menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul
data. Kuesioner dalam arti luas meliputi: daftar
pertanyaan, tes, skala sikap, skala penilaian, check list
observasi,dll.
2) Penelitian sejarah: kajian utk mengetahui dan menjelaskan kejadian-
kejadian pada masa lalu shg bisa disimpulkan mengenai penyebab, pengaruh
dan kecenderungan kejadian-
kejadian masa lalu yg mungkin dapat dipergunakan utk
menjelaskan peristiwa yg terjadi sekarang atau antisipasi
peristiwa yanga akan datang.
3) Penelitian eksperimen: merancang dan memberikan perlakuan,
dan kemudian menguji efektifitas pengaruh perlakuan
perlakuan tsb melalui suatu rancangan percobaan. Efektifitas
pengaruh harus dikaitkan dengan suatu tolok ukur tertentu yg
merupakan variabel kriterion (dependen). Rancangan
percobaan dilakukan utk memperoleh informasi utk menguji
hubungan sebab akibat antara variabel perlakuan (sebab) dan
variabel kriterion (akibat)
36. 4) Penelitian tindakan (action research): bertujuan untuk
mengembangkan atau meningkatkan kemampuan, petrampilan atau
pendekatan baru dalam memecahkan persoalan-persoalan
yg ada melalui pendekatan ilmiah.
5) Penelitian lapangan: penelitian kualitatif yang pprosedurnya dirancang
sedemikian rupa sehingga peneliti dapat menghasilkan hipotesis bahkan
teori.
6) Penelitian etnografi: pelukisan yg sistematis dan analitis suatu kebudayaan
kelompok masyarakat atau suku bangsa yg dikumpulkan dari lapangan
dalam kurun waktu yang sama.
7) Studi kasus: penelitian kualitatif yg bersifat komprehensif, intens, rinci,
dan mendalam serta lebih diarahkan sebagai upaya menelaah
permasalahan atau fenomena yg bersifat kontemporer adan kekinian.
8) Penelitian evaluasi: utk memberikan informasi yg valid sebagai
penuntun kebijakan publik.
9) Penelitian pengembangan: mengembangkan hal-hal baru bid
tertentu
37. e. Berdasarkan disain dan teknik analisis yang digunakan:
1) Penelitian korelasional: penelitian kuantitatif yg berusaha utk mengetahui
ada tidaknya hubungan dua variabel atau lebih.
2) Penelitian komparatif: penelitian kualitatif yang bertujuan utk mencari
hubungan sebab akibat dua variabel atau lebih. Pengujian dilakukan
dengan uji perbedaan dengan syarat hrs
melakukan kontrol terhadap variabel-variabel pengganggu yg
tidak diteliti pengaruhnya.
2. Permasalahan Penelitian:
a. Penuntun untuk mewujudkan permasalahan penelitian:
1) Bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya
kesenjangan dalam pengetahuan kita.
2) Bila ada hasil-hasil penelitian yang bertentangan.
3) Bila ada suatu kenyataan dan ingin menjelaskan melalui penelitian.
38. b. Karakteristik permasalahan yang benar (tepat) utk penelitian:
1) Topik atau judul yang dipilih menarik.
2) Pemecahan masalah bermanfaat.
3) Permasalahan yang dipilih merupakan sesuatu yang baru.
4) Mengundang rancangan yang lebih kompleks.
5) Dapat diselesaikan sesuai waktu yang diinginkan.
6) Tidak bertentangan dengan moral.
c. Kegiatan untuk mengidentifikasi permasalahan:
1) Membaca literatur yg berhubungan dgn bidang permasalahan yg
akan diteliti dan bersikap kritis terhadap apa yang dibaca.
2) Menghadiri cerama-ceramah akademis.
3) Melakukan pengamatan thdp kejadian di lingkungan profesinya.
4) Memikirkan ditemukannya permasalahan dari materi kuliah
5) Melakukan penelitian-penelitian kecil dan mencatat temuan.
6) Menghadiri seminar-seminar penelitian.
7) Mengunjungi perpustakaan untuk mencari topik yang diteliti.
8) Berlangganan jurnal atau majalah sesuai bidang permasalahan.
9) Mengumpulkan bahan-bahan yang berhubungan dgn permasalahan
39. PENELITIAN KUALITATIF
1. Pengertian Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian eksploratif yang mempunyai
proses berbeda dg penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat
memberikan gambaran tentang populasi secara umum, sedangkan
penelitian kualitatif memberikan gambaran khusus terhadap suatu
kasus secara mendalam yg tidak didapatkan dari penelitian kuantitatif.
Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati.
Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang individu secara holistik
(utuh). Oleh karena itu, tidak boleh mengisolasi individu atau
organisasi kedalam variabel atau hipotesis, melainkan perlu
memandangnya sebagai bagian dari keseluruhan.
40. 2. Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif
1) Bersifat eksploratif: mencari, mengungkap, menganalisa secara
cermat dan lengkap fakta-fakta yg terkandung dlm suatu
permasalahan yg bersifat spesifik.
2) Teori lahir dan dikembangkan di lapangan: teori lahir atau dapat
dikembangkan dari data. Oleh karena itu, kategori dan konsep-
konsep yang digali serta dikembangkan di lapangan dapat
dimanfaatkan untuk verifikasi teori yang timbul di lapangan dan terus
menerus dikembangkan selama proses penelitian berlangsung.
3) Proses berulang-ulang: Penelitian dilaksanakan seperti tanpa
henti, terus menerus mencari fakta di lapangan, shg data yg
diperoleh menjadi lengkap.
4) Pembahasan lebih bersifat kasus dan spesifik serta hasilnya tidak
digeneralisasi ke populasi.
5) Mengandalkan kecermatan, keuletan dan kesungguhan dalam
melaksanakan pengumpulan data untuk mengungkap secara tepat
keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
42. PENELITIAN PSIKOLOGI
►Penelitian psikologi (pendekatan kualitatif) merupakan kegiatan ilmiah
yg didasarkan pd pemikiran sistematik, metode dan teknik penyeledikan
ttt dg tujuan utk mengungkap satu atau beberapa gejala psikologi dg jl
memeriksa scr mendalam & menganalisisnya berdasarkan teori-teori,
konsep-konsep, & fakta psikologi untuk kmdn memecahkan
permasalahannya dalam rangka mencari kebenaran psikologi.
TUJUAN PENELITIAN PSIKOLOGI
Menggali informasi maupun data ttg suatu gejala utk merumuskan
masalah psikologi yg sesungguhnya. (Apa)
Mengetahui scr lengkap aspek-2 psikologi dlm konteks pola perilaku
individu maupun kelompok.(Mengapa)
Menggambarkan scr mendalam eksistensi kaedah psikologi dalam
penerapannya.(Bagaimana)
Menguji validitas suatu fenomena psikologi. (Sejauhmana)
44. KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF DI BIDANG
PSIKOLOGI
1. Kejelasan fenomena (kasus/peristiwa).
Peneliti kualitatif di bidang psikologi menghadapi fenomena yg tdk
hanya berkaitan dg temperamen manusia, akan tetapi juga
berhadapan dg kondisi sosial yg merefleksikan berbagai
kepentingan.
2. Pentingnya dokumen (kepustakaan).
Secara umum dokumen diperlukan oleh penelitian kualitatif di
bidang psikologi utk memahami dunianya. Perhatian peneliti di
arahkan pd pemikiran-2 pakar psikologi & fenomena yg akan
diteliti.
3. Integritas peneliti.
Di setiap penelitian ada peluang utk melakukan kecurangan atau
tindakan yg tdk etis. Etika ilmiah meletakkan derajat kepercayaan
kepada peneliti kualitatif di bidang psikologi utk mengontrol dirinya
sendiri karena tingkat subyektifitasnya tinggi.
45. 4. Pengecekan.
Utk membangun keyakinan & kepercayaan atas hasil
penelitiannya, peneliti kualitatif di bidang psikologi perlu
menyampaikan bukti-bukti (data, informasi) scr lengkap
dengan dilandasi pendapat-2 para ahli, konsep-2 maupun
teori.
5. Perbedaan pandangan.
Peneliti kualitatif di bid psikologi perlu menyampaikan
kronologi proses penelitiannya agar bukti-2 yg dikumpulkan
tdk menimbulkan kejanggalan.
6. Konteks penelitian kualitatif.
Teori dasar (grand theory) & paradigma merupakan dasar
dlm penelitian.
46. F E N O M E N A
► Fenomena adl gejala atau kejadian (peristiwa)
yg dpt ditangkap oleh pancaindra manusia &
diterangkan serta dinilai scr ilmiah.
► Fenomena menjadi titik awal dlm upaya
mendapatkan informasi-2 baru dan dijadikan
suatu masalah yg ingin diketahui.
► Untuk menyusun proposal penelitian scr
kualitatif, fenomena diabstraksikan dalam
konsep-konsep (= istilah yg mengandung
pengertian singkat dr fenomena).
► Suatu fenomena akan dapat diketahui scr jelas
setelah dilakukan penelitian.
47. Keterkaitan Manusia dg Fenomena
► Dalam suatu fenomena atau kejadian, tindakan manusia
itu tdk sepenuhnya ditentukan oleh norma-2, kebiasaan-
2, nilai-2 yg berlaku dilingkungannya.
► Pada dasarnya manusia memiliki kebebasan untuk
bertindak di luar batas kontrol struktur dan pranata sosial
di mana ia berada.
► Manusia secara aktif dan kreatif mengembangkan dirinya
melalui respon-2 thd stimulus dlm dunia kognitifnya. Jadi
fenomena itu diciptakan olh manusia yg relatif bebas di
dalam dunia sosialnya.
► Jadi fenomena itu memiliki realitas ganda.
48. Manusia Dalam Jaringan Hubungan Fenomena
ditentukan oleh :
(B.R. Rijkschroeff)
1. GAGASAN, (keyakinan, pendirian, dan pengertian)
merupakan dimensi IDEAL dari kehidupan bersama
(kesadaran sosialnya).
2. NORMATIF, (aturan, norna, nilai, ketentuan, dan cita-cita)
merupakan dimensi NORMATIF dari kehidupan bersama
(institusi sosialnya).
3. INTERAKSI, merupakan dimensi TINDAKAN dalam
kehidupan bersama (organisasi sosialnya).
4. KEPENTINGAN, (peluang hidup, kesempatan, akses
terhadap sumberdaya) merupakan dimensi KESEMPATAN
kehidupan bersana (hierarki sosialnya)
GAGASAN + NORMATIF = KEBUDAYAAN
INTERAKSI + KESEMPATAN = MEMPERKUATA IKATAN SOSIAL
50. DIKOTOMI FENOMENA SOSIAL
STUDI
SINKRONIK/CROSS
SECTIONAL
UPAYA UNTUK
MENEMUKAN
HUKUM-HUKUM
KESTABILAN
(mengapa fenomena
sosial tertentu selalu
muncul bersama)
mempelajari
manusia dalam
keadaan statis, tanpa
batas waktu
STUDI DIAKHRONIK
UPAYA UNTUK
MENEMUKAN
HUKUM-HUKUM
PERGANTIAN
(mengapa fenomena
sosial tertentu selalu
mendahului, atau
mengikuti fenomena
sosial lain)
memperhatikan
rentetan waktu dan
memusatkan perhatian
pada perubahan
perilaku manusia
VS
51. MENCARI, MENGIDENTIFIKASI DAN MERUMUSKAN MASALAH
►Tetapkan obyek yg ingin dikaji dan dielaborasi, kemudian tetapkan scr
spesifik dengan mengajukan pertanyaan penelitian (research question),
yaitu pertanyaan thd sesuatu yg belum diperoleh penjelasannya
(explanation) scr memuaskan berdasarkan teoti, hukum maupun dalil yg
ada.
►Cara sederhana utk menemukan pertanyaan penelitian adl lewat data
sekunder. Wujudnya berupa beberapa kemungkinan, a,l :
1. Melihat st proses dr perwujudan fenomena.
2. Melihat ketegasan fenomena, kmdn bermaksud memperbaiki.
3. Merisaukan berlakunya st fenomena di st tempat ttt atau pd wakt
ttt, atau melihat dr tingkat informatif values kemudian bermaksud
meningkatkan.
4. Terdapat st fenomena yg tdk dpt dijelaskan dg teori atau belum dpt
dijelaskan dg sempurna.
►Masalah penelitian tidak berisi pernyataan tentang fakta tetapi
mencerminkan kejelasan pikir teoritikal.
52. ► Perumusan tujuan penelitian berkaitan dg bentuk kalimat tanya dp
masalah yg ditetapkan.
► Perumusan manfaat penelitian berkaitan dg kepentingan akademis
(teoretis) dan kepentingan praktis.
► Penyusunan paradigma berkitan dg mendudukan masalah penelitian scr
teoretis, di mulai dr teori dasar, konsep-2 hingga teori-2 pendukan.
► Penetapan metode penelitian – dg mengacu pada masalah penelitian
tentukan pendekatan penelitian yg digunakan, teknik pencarian data, alat
pencarian data, teknik tabulasi, teknik analisis, sumber informasi, dan
jadwal penelitian.
► Penyajian hasil penelitian, uraian data yg tlh dikumpulkan & ditabulasi.
► Pebahasan masalah, menghubung-hubungkan data – teori &
permasalahan yg hendak dipecahkan.
► Kesimpulan – jawaban atas permasalahan yg ditetapak, saran merupakan
langkah alternatif yg dpt diambil spy masalah dapat diatasi dg baik.
53. Karakteristik permasalahan yang baik (tepat) utk penelitian:
1) Topik atau judul yang dipilih sangat menarik,
2) Pemecahan masalah bermanfaat bagi yg berkepentingan dalam bidang
tertentu,
3) Permasalahan yang dipilih merupakan sesuatu yang baru,
4) Mengundang rancangan yang lebih kompleks,
5) Dapat diselesaikan sesuai waktu yang diinginkan,
6) Tidak bertentangan dengan moral.
Kegiatan untuk mengidentifikasi permasalahan:
1) Membaca literatur yg berhubungan dgn bidang permasalahan yg akan diteliti
dan bersikap kritis terhadap apa yang dibaca,
2) Menghadiri cerama-ceramah akademis,
3) Melakukan pengamatan thdp kejadian di lingkungan profesinya
4) Memikirkan kemungkinan ditemukannya permasalahan dari materi kuliah
5) Melakukan penelitian-penelitian kecil dan mencatat temuan,
6) Menghadiri seminar-seminar penelitian,
7) Mengunjungi perpustakaan untuk mencari topik yang diteliti,
8) Berlangganan jurnal atau majalah sesuai bidang permasalahan
9) Mengumpulkan bahan-bahan yang berhubungan dgn permasalahan
54. PROSES PENELITIAN KUALITATIF
1. Perumusan Permasalahan
Untuk dapat merumuskan suatu permasalahan dengan baik, perlu
dilakukan studi awal atau pendahuluan thdp topik yg akan dibahas.
Studi awal juga mencakup langkah kedua dalam proses penelitian, yaitu
studi literatur.
Obyek studi pendahuluan:
1) Paper (literatur): buku yang relevan, dokumen, majalah, dan
bahan tulisan lainnya, spt laporan penelitian, hasil seminar, dll
2) Person (nara sumber, informan): konsultasi atau diskusi
3) Place (lokasi, tempat peristiwa atau keadaan yang akan diteliti):
untuk memastikan luasnya area, cara datang ke lokasi, dan
hubungannya dengan daerah lain yg relevan.
Manfaat studi pendahuluan:
1) Dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti,
2) Tahu dimana dan kepada siapa informasi akan diperoleh.
3) Tahu bagaimana cara memperoleh informasi tersebut
4) Dapat menemukan cara yang tepat untuk menganalisis data
5) Yakin bahwa penelitian dapat dilakukan karena mengetahui keempat
kondisi diatas.
55. 2. Perumusan Paradigma
Penelitian kualitatif tidak menggunakan hipotesis yang diuji.
Walaupun demikian, penelitian kualitatif mengenal adanya
hipotesis kerja atau paradigma, bedanya paradigma dirumuskan
bersamaan dengan pengumpulan data atau merupakan hasil
penelitian.
Paradigma dapat digunakan oleh peneliti sebagai pedoman untuk
melanjutkan proses pengumpulan data, khususnya tentang
informasi apa yang akan dicari di lapangan, kepada siapa atau
dimana informasi tersebut dapat ditemukan. Temuan lapangan
akan memberi konfirmasi apakah dalam paradigma terdapat
bidang-bidang yang dapat atau tidak dapat diterima.
Dalam penelitian yang cukup lama dan mendalam, peneliti ahli
dapat secara terus menerus menyempurnakan dan menguji
paradigma yang diterima sehingga menghasilkan teori.
56. 3. Pengumpulan data
a.Wawancara mendalam
Didasarkan pada rasa skeptis yang tinggi, sehingga banyak
diwarnai oleh probing.
Pra-kondisi: kedekatan atau keakraban antara pewawancara
dan responden, serta tingkat pemahaman pewawancara
thdp keinginan, persepsi, prinsip, dan budaya responden.
Wawancara mendalam dilakukan secara berulang-ulang dan
biasanya menggunakan kuesioner terbuka dan pertanyaan
yang diajukan sangat ditentukan oleh situasi wawancara.
Kemampuan dan ketekunan pewawancara sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan wawancara. Biasanya
peneliti langsung sebagai pewawancara, dibantu asisten
lapangan yang hanya berfungsi menyiapkan fasilitas
lapangan untuk mendukung kelancaran wawancara.
57. b. Pengamatan Partisipasi:
1) Complete participant: pertisipasi penuh, dimana pengamat secara
natural berinteraksi dgn subjek tanpa memperkenalkan
identitas diri serta kegiatan dan tujuan penelitian.
2) Participant as observer: pengamat ikut berpartisipasi dlm
lingkungan kerja subjek dan kedua belah pihak menyadari
bahwa mereka sedang dalam hubungan kerja sama berkenaan
dengan suatu penelitian.
3) Observer as participant: Sama dengan kedua, tetapi
pengamat lebih berperan sebagai pengamat daripada
berpartisipasi dalam pekerjaan subyek.
4) Complete Observer: Pengamatan secara terselubung
mengamati proses kegiatan subyek tanpa disadari olehnya.
Pengamatan 1) dan 4) biasa disebut pengamatan terselubung (covert
observation), sedangkan 2) dan 3) pengamatan terbuka (overt obs)
58. c. Diskusi Kelompok (FGD):
Mengelompokkan responden dgn ciri-ciri homogen (sejenis) kemudian
diajak diskusi dibawah pimpinan seorang moderator. Bahan diskusi
ditentukan terlebih dahulu. Kebebasan bicara dan mengemukakan
pendapat dalam diskusi memungkinkan penggalian informasi yg dalam
dan bercakupan luas tentang aspek-aspek permasalahan yg relevan.
Homogenitas kelompok mendorong peserta diskusi berinteraksi dengan
santai dan bebas.
d. Analisis/telaah Dokumen
Menelaah dokumen yang ada untuk mempelajari pengetahuan atau fakta
yang hendak diteliti. Telaah dokumen biasanya dilakukan dalam penelitian
sejarah, dan harus didukung pengetahuan teoritik dari peneliti. Telaah
dokumen dapat merupakan teknik utama dalam suatu penelitian kualitatif
dan dapat juga hanya sebagai pendukung.
59. 4. Analisis dan Pemaknaan Data Penelitian Kualitatif
- Tidak mengandalkan rumus baku (seperti analisis kuantitatif)
- Merupakan kegiatan yg dilakukan bersamaan dan saling saling menjalin diantara
reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi, dimulai dari
pengumpulan data dan kembali memberi umpan
balik pada pengumpulan data.
- Analisis adalah gagasan inti untuk melaksanakan ”penteorian dari lapangan” dengan
pengumpulan data yg diarahkan secara strategis melalui pengembangan teori.
Pengumpulan data dan analisis berjalan seiring untuk mengembangkan suatu teori yg
substansif berdasarkan data empirik.
a. Proses Analisis Data
- Organisasi data: karena data banyak perlu diorganisir u
- Kategorisasi, Tema dan Pola: Tahapan paling sulit dan perlu kretifitas
- Verifikasi data: upaya mengevaluasi data utk melihat kelayakan, kredibilitas,
kemanfaatan, dan pemusatan informasi.
- Analisis data : model tri-anggulasi.
- Laporan Penelitian
b. Unsur Utama Analisis Data
- Reduksi data: tegas, pendek, fokus, buang yg tdk perlu, dan atur data
- Sajian data: dalam bentuk matriks, gambar, skema, jaringan kerja, tabel
- Penarikan kesimpulan/verifikasi
c. Validitas dan Reliabilitas data
60. MERANCANG PARADIGMA KUALITATIF
► Penjelasan konsep dlm penelitian kualitatif pada dasarnya
ditujukan utk menjelaskan fenomena penelitian.
► Konsep dalam penelitian kualitatif adl suatu makna kognitif,
atau makna sosiologis yg hidup dlm alam pikiran informan
atau subyek-subyek penelitian. Bukan suatu konsep yg
ditawarkan olh peneliti utk dikembangkan saat pengumpulan
data.
► Ketentuan “etik” & “emik” menjadi pedoman utama dalam
penyusunan konsep.
► Etik adl pedoman dalam bentuk norma & nilai, yg
berhubungan dg apa yg seharusnya dilakukan.
► Emik berhubungan dg apa yg scr nyata dipahami, dimaknai,
dan dirasakan oleh informan dan subyek-2 penelitian sbgmn
apa adanya yg mereka maksud.
61. PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF
Manusia
Tionghoa
Indonesia
Falsafah :
Konfusianisme
Taoisme
Budhisme
Sejarah :
PP 10/1960 – Pengusiran wrg
Cina dr pedesaan.
1965 – Pembunuhan thd
Cina komunis.
Inpres 14/1967 – Budaya Cina
dilarang.
Intrinsik
Ekstrinsik
Spirit Traumatis
Kompleks inferioritas :
- Keterasingan
- Kurang percaya diri
- Self harted
- Pengucilan diri
Kompleks Superioritas :
- Merasa unggul
- Percaya diri
- Optimis
- Imajinatif
- Senang berpeluang
KEPRIBADIAN KREATIF
ORANG TIONGHOA
-Adaptif
-Pandai melihat peluang
-Minat luas
-Relationship
-Pekerja keras/ulet
-Berani mengambil resiko
-Inovatif
Sublimasi
Contoh :
62. PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF
BELAJAR DARI
PENGALAMAN
PENGARUH
EKSTERNAL :
• MATERIALISME
•RASIONALITAS
•KEKERASAN
PRINSIP-PRINSIP KEHIDUPAN :
• MENGHAYATI, MEMAHAMI
KEKUATAN YANG MAHA
• MEMAHAMI KEAJAIBAN ALAM
SEMESTA
• SADAR AKAN KELEHAMAN DIRI
• SADAR AKAN KEMAMPUAN DIRI
• SADAR PERLUNYA MEMILIKI
TUJUAN HIDUP
MAKNA HIDUP REGULASI
DARI
FAKTOR INTERNAL :
• OBSERVASI DIRI
• EVALUASI DIRI
• REAKSI DIRI
PANCA CARA PENEMUAN MAKNA
HIDUP :
• PEMAHAMAN DIRI
• BERTINDAK POSITIF
• PENGAKRABAN HUBUNGAN
• PENDALAMAN DAN PENERAPAN
NILAI-NILAI BUDAYA
• IBADAH
KARAKERISTIK :
• KEYAKINAN PD KEKUATAN
ROHKANI
• MAMPU MENGHARGAI
DIRI SENDIRI & ORANG LAIN
• PERCAYA DIRI & MERASA
ISTIMEWA DG KEUNIKANNYA
• BERTANGGUNGJAWAB
• BERANI MENCOBA & YAKIN
UTK DPT MENGATASI SST
• TANGGAP THD LINGKUNGAN
• BERSIKAP SEIMBANG DLM
MENGAMBIL KEPUTUSAN
• SADAR AKN PERUBAHAN &
BERANI MELAKUKAN PERBAIKAN
• MAMPU BERKONSENTRASI UTK
MELAKUKAN VISUALISASI
• MAMPU MENERIMA KESALAHAN
& KEBERHASILAN
Contoh :
63. DESAIN VARIABEL PENELITIAN KUANTITATIF
X 1
X 2
X 3
X 4
Z Y
X1 = ORIENTASI BUDAYA
X2 = INTENSITAS KOMUNIKASI
X3 = ADAPTASI
X4 = INOVASI
Z = NILAI TAMBAH
Y = PRESTASI BELAJAR
Contoh :
64. DESAIN VARIABEL PENELITIAN KUANTITATIF
X1
X2
ZY2
Y3
Y1
X1 = FAKTOR KEBUDAYAAN
X1 = FAKTOR PERSONAL
Y1 = SEMANGAT KERJA
Y1 = SIKAP KEMANDIRIAN
Y1 = KINERJA
Z = RESPON TERHADAP
WIRAUSAHA
Contoh :
65. TAHAPAN-2 PENELITIAN
1. Mendifinisikan masalah penelitian.
2. Masalah penelitian tsb dinyatakan/diungkapkan dlm kaitan dg suatu
kerangka teori tertentu & berkaitan pula dg penemuan-2 yg tlh ada dr
hasil-2 penelitian sebelumnya.
3. Sebuah hipotesis atau sejumlah hipotesis yg berkaitan dg masalah
penelitian tsb diciptakan, dibuat berdasarkan atas teori-2 yg tlh ada
sebelumnya & hipotesis tsb menjadi landasan bagi terciptanya masalah
penelitian.
4. Prosedur pengumpulan data ditentukan.
5. Data dikumpulkan dg menggunakan teknik-2 penelitian.
6. Data dianalisis utk menentukan apakah hipotesis yg tlh ditentukan itu
dibenarkan/diterima atau ditolak.
7. Kesimpulan dr kajian/penelitian yg dilakukan dihubungkan dg kerangka
teori semula yg digunakan, yg dpt menghasilkan sesuatu perubahan dr
teori yg digunakan tsb stlh diperbandingkan & dianalisis dg hasil-2
penemuan dr penelitian tsb.
66. MASALAH PENELITIAN
1. Perumusan sbh masalah penelitian dilakukan dg berlandaskan pd
pembuatan sbh proposisi (teori atau hipotesis yg blm diuji
kebenarannya) yg kerangka acuannya adl hasil pengkajian
mengenai kaitan hubungan antara sejumlah teori yg sdh ada &
relevan, & kajian tsb dikaitkan dg kenyataan-2 yg dihadapi. Dr
hasil kajian tsb dpt diciptakan masalah atau masalah-2 teoretis
yg perlu dikaji kebenarannya berdasarkan atas fakta empiris.
2. Penciptaan sebuah masalah penelitian dg demikian adl sama juga
dg menciptakan suatu model teori atau hipotesis yg dpt
digunakan sebagai pedoman bagi kegiatanpenelitian & untuk
mengungkapkan kebenaran dr proposisi yg tlh dibuat tsb.
3. Setiap kegiatan ilmiah sebenarnya sama dengan serangkaian
kegiatan yg betujuan utk menguji & memantapkan kebenaran
suatu teori atau teori-2 yg ada dg berdasarkan atas bukti-2 yg
tlh dikumpulkan dlm penelitian.
67. Perumusan masalah penelitian dimulai dari memilih fenomena penelitian. Ada
dua cara yd dpt ditempuh dlm memilih masalah penelitian:
Pertama : dibuat berdasarkan atas masalah sosial yg ada dalam kehidupan
sehari-hari yg dilihat & dirasakan sbg sbh masalah konseptual. (Misalnya :
Lemahnya kontrol sosial terhadap pelaksanaan penegakan hukum).
Kedua : masalah penelitian dibuat berdasarkan atas memperhubungkan
kaitan antara satu konsep dg konsep atau konsep-2 lain yg diakibatkannya,
dan menuntut adanya pembuktian mengenai kebenaran hakikat (teori atau
hipotesis) tsb berdasarkan aras bukti-2 empirik atau scr obyektif & alamiah
dpt dipertanggungjawabkan (Contoh: habungan antar komponen
profesionalisme, peralatan, biaya operasional dengan dinamika penegakan
hukum)
Dari pemilihan masalah, yg dihasilkan blm berbentuk sebuah masalah
penelitian, tetapi baru sebuah “pernyataan maksud penelitian” atau
“statement of intent”
68. TAHAPAN MENGOLAH PERNYATAAN
MAKSUD PENELITIAN
1. Membaca, menyeleksi & memperdalam konsep-2 yg relevan dg
masalah penelitian yg dipilih.
2. Membaca & menyeleksi hasil-2 penelitian yg relevan dg masalah
penelitian yg tlh dipilih, & scr terseleksi menggunakan penemuan-2 yg
tlh dihasilkan olh penelitian terdahulu, baik mengenai tesis atau
teorinya maupun datanya yg relevan kegunaannya bagi masalah
penelitian tsb.
3. Membuat hipotesis, yaitu memperlakukan masalah penelitian yg tlh
dipilih sbg terdiri atas satuan-2 veriabel hubungan sebab akibat di
antara veriabel-2 tsb menghasilkan hipoyesis atau teori yg perlu
dibuktikan kebenarannya.
4. Membaca & mempelajari wilayah-2 masyarakat & kebudayaan- nya,
utk diseleksi dan dijadikan sasaran penelitian (kasus)dlm rangka
pembuktian hipotesis yg tlh dibuat, atau teori-2 yg ada dg
berdasarkan atas bukti-2 yg tlh dikumpulkan dlm penelitian.
69. PENDEKATAN PENELITIAN
► Bila masalah penelitian tlh dibuat, tahap selanjutnya adl membuat
“rencana penelitian” yg pembuatannya dilakukan dg berlandaskan pd
“masalah penelitian”.
► Adalah “masalah” penelitian yg menentukan “luasnya” ruang lingkup
penelitian & tingkat “kedalaman” data yang akan dikumpulkan dalam
penelitian, serta menentukan “pendekatan” yg akan digunakan
sebagaimana terwujud dlm teknik-2 pengumpulan data dan analisis data.
► Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pd prinsip-2 umum yg
mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yg ada dalam suatu
kehidupan sosial manusia.
► Bedanya : Pendekatan kuantitatif memusatkan perhatian pd gejala-gejala
yang mempunyai karakteristik tertentu dlm masyarakat yg disebut
sebagai variabel.
70. ►Dalam pendekatan normatif yg dianalisis adl hubungan kaedah-2 dg
prinsip-2 umum ttg pola perilaku manusia. Pendekatan kualitatif yang
dianalisis adl hubungan prinsip-2 umum dg gejala-gejala sosial yang
dilatarbelakangi oleh kebudayaan masyarakat. Pendekatan kuantitatif yang
dianalisis adl hubungan antar variabel dg menlandasi teori yang obtektif.
►Umumnya sasaran pendekatan normatif adalah kaedah-2 hukum yg
berlaku, juga penerapan dp kaedah-2 dlm kehidupan masyarakat. Sasarana
pendekatan kualitatif adalah prinsip-2 umum yg mendasari perwujudan
gejala-2, sedangkan sasaran pendekatan kuantitatif adl gejala-2 dalam
kehidupan masyarakat.
►Penelitian sll dimulai dg pertanyaan : Apa, siapa, bagaimana, kapan,
mengapa, dan di mana.
►Fokus : Apa/siapa – pengidentifikasian.
Bagaimana – proses peristiwa.
Mengapa - seba-sebab dr suatu peristiwa.
►Tesis = kebenaran dalam suatu penelitian
►Teori = tesisi yg tlh berlaku sbg kebenaran umum.
►Kebenaran (tesis/teori) = pernyataan yg jelas ttg hakikat hub di antara
konsep/variabel dr masalah yg dijadikan perhatian.
71. ► Masalah penelitian = masalah sosial.
► Masalaah penelitian adl hasil konstruksi berpikir dg cara merangkai gejala-
2 umum yg diteliti, bukan dr menseleksi konsep-2 & teori-2 yg menjadi
perhatiannya
► Masalah sosial adl masalah yg dirasakan sebagai merugikan dalam
kehidupan masyarakat dari para warganya.
► Masalah penelitian dlm bentuk pertanyaan – masalah penelitian tdk sama
dengan pertanyaan penelitian (research question).
► Fokus atau inti penelitian adl “masalah penelitiannya”.
► Masalah yang sering dihadapi oleh seorang peneliti adl kemampuan
merumuskan masalah penelitian, menggunakan teori, dan mengkaji/
membahas/menganalisis hasil penelitiannya.
► Integritas peneliti : di setiap penelitian sangat terbuka peluang bagi
peneliti utk melakukan kecurangan, kebohongan, penipuan atau perilaku
yg tdk etis. Etika ilmiah meletakkan derajat kepercayaan & pengecekan
kpd para peneliti melalui prosedur penelitian dan interpretasi hasilnya.
KESALAHAN YG SERING DILAKUKAN PENELITI
72. PRINSIP-2 UTK MENJAGA OBYEKTIFITAS DATA
► Untuk mendekati obyek yg akan dikaji hrs bersikap skeptis (penuh keraguan).
► Hrs bersikap obyektif dlm menilai data dg membebaskan diri dari sikap ego dan
keinginan-keinginan pribadinya yg cenderung menolak atau menyukai data yg
dikumpulkan.
► Bersikap netral atau terbebas dari penilaian menurut nilai budayanya sendiri
mengenai penemuannya.
PENELITIAN HRS BERPEDOMAN PD METODE ILMIAH
Prosedur penelitian hrs terbuka utk diperiksa. Setiap penelitian hrs disebutkan
“metode apa” yg digunakan dan”bagaimana” menggunakan metode itu.
Definisi-2 yg dibuat hrs benar & dibuat berdasarkan konsep-2 & teori-2 yg
sdh ada.
Pengumpulan data dilakukan scr obyektif dg metode-2 penelitian ilmiah yg
baku.
Keabsahan hasil penelitiannya ditentukan ulang oleh peneliti yg lain.
Tujuan penelitian adl utk pembuatan teori, interpretasi teori-teori yg sdh ada,
dan membuat prediksi-2 berdasarkan atas gejala-2 yg diteliti. Jadi tdk sekedar
mengumpulkan data saja
73. J U D U L
►Aktual & menarik utk dibahas
►Mengandung masalah penting
►Tidak bersifat kontroversial & bombastis
►Data utk penulisan mudah diperoleh
Yang diekpose dlm judul penelitian kualitatif adl
beberapa aspek yang berkaitan dengan
interpretasi (pemaknaan) suatu fenomena. Pada
penelitian kuantitatif yg diekspose adl hubungan
variabel dan jenis pengukuran yg akan dilakukan.
74. ►Judul karya ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi) dirumuskan dalam
“kalimat pernyataan”, terdiri dr satu atau dua kalimat yg saling
berkaitan. Kalimat pernyataan itu menggambarkan scr singkat
fenomena psikologi yg akan dikaji, disusun dg istilah-2 akademis
(teori, konsep), tdk dengan kata-2 puitis atau bombastis apalagi
sensasional.
PEDOMAN MEMBUAT JUDUL :
1. Judul diusahakan aktual & menarik utk dibahas.
2. Mengandung masalah hukum yang penting utk dopecahkan.
3. Pernyataan dlm judul tdk kontroversial.
4. Data maupun referensi utk penulisan mudah didapat.
►Dr judul tesis tersirat “ide dasar” atau “fokus masalah” yg akan
dikembangkan. Ide dasar itu kemudian menjadi pedoman dlm
penulisan tema sentral yg isinya menggambarkan ttg situasi, kondisi,
dan tantangan atau hambatan dari fenomena yg akan dikaji.
75. JUDUL PENELITIAN KUALITATIF
I. PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1. Kemampuan Intelijensia, Tingkat Pendidikan Orang Tua, dan
Jenis Kelamin dalam Menumbuhkan Prestasi Belajar Anak …….
2. Analisis Status Sosial Ekonomi Dalam Kaitan Dengan Proses
Belajar Siswa di Sekolah…………
3. Studi Tentang Disiplin, Kosistensi, dan Semangat Belajar
Mahasiswa Jurusan Psikologi Pada Universitas……..
4. Intelijensi, Semangat, dan Kemampuan Adaptasi Mahasiswa
……….Dalam Mengikuti Out Wall Study.
5. Alienasi, Stress, dan Kegalauan Staf Pengajar Universitas…..
Dalam Menghadapi Perubahan Sistem Manajemen Perguruan
Tinggi Swasta.
6. Studi Tentang Kepribadian Yang Diuangkap Melalui Drawing
Completion Test Dalam Kerangka Meraih Prestasi Belajar di……
Contoh :
76. II. PSIKOLOGI INDUSTRI
1. Peningkatan Status, Jaminan Sosial, dan Insentif Dalam
rangka Menumbuhkan Semangat Kerja Karyawan PT………
2. Studi Tentang Test Bakat Pada Karyawan Bagian Produksi
Dalam Kaitan Prestasi Kerja di PT………
3. Dorongan Emosi, Agresivitas, dan Taraf Intelijensi Karyawan
PT……….Dalam Rangka Meningkatkan Produksi.
4. Tingkat Penghasilan, Sistem Promosi, dan Mutasi Dalam
Rangka Menumbuhkan Kerjasama Antara Staf dan Direksi.
5. Pembenahan Sistem Rekrutmen, Pendidikan Dan Latihan
PT……….Dalam Kerangka Manajemen Personel.
6. Pembinaan Rokhani, Konseling, dan Rekreasi Bersama di
Lingkungan Karyawan PT………Guna Mengurangi Stresor.
7. Dialog dan Komunikasi Efektif Dalam Pelayanan Prima di
Bank……..Guba Meningkatkan Nasabah.
8. Perselingkuhan Di Kalangan Eksekutif Muda ……..Sebagai
Gaya Hidup dan Pendorong Semangat Kerja.
77. III. PSIKOMETRI
1. Penelitian Empiris Tempat Tinggal Dalam Kaitan IQ dengan
Verbal Wechs ler Adult Intelligence Scale Mahasiswa UPI –
YAI.
2. Studi Tentang Motif Ibu Muda Di………. Dalam Mengikuti
Akseptor Keluarga Berencana dan Sikap Terhadap Nilai
Anak.
3. Studi Tentang Sikap dan Tindakan Agresif Aparat Kepolisian
Terhadap Tahanan di Polres ……….
4. Studi Tentang Tindakan Brutalitas Aparat TNI dan POLRI
Dalam Menghadapi Demo Mahasiswa di Jakarta.
5. Studi Tentang Taraf Kecemasan Mahasiswa UPI –YAI dan
Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Dalam Menghadapi
Tawuran Antar Kampus.
6. Studi Tentang Sublimasi Spirit dan Sikap Traumatis Orang
Tionghoa di………Sebagai Dasar Pembentukan Kepribadian
Kreatif.
79. METODE PENELITIAN LAPANGAN
1. Pengertian
Penelitian lapangan dalam pengertian ”field research” merupakan metode
penelitian tersendiri dalam penelitian, yang mempelajari fenomena sosial secara
langsung dan lengkap (comprehensive) sehingga diharapkan dapat memahami
permasalahan yang diteliti secara mendalam dan utuh, bukan ”turun ke lapangan”
seperti penelitian survei,dll.
Penelitian lapangan memadukan teknik pengamatan (observasi) dan wawancara
(terbuka)-bila diperlukan dengan pemeriksaan dokumen; dalam pengumpulan
data.
Kalau pendekatan kuantitatif bergerak dari level konseptual-teoritikal ke level
empirikal untuk menyimpulkan apakah hasil data empirik mendukung kebenaran
suatu teori/konsep, penelitian kualitatif bergerak dari level empirikal ke level
konseptual/teoritikal untuk merumuskan suatu kesimpulan teoritis atau hipotesis.
Glaser&Strauss menyebut penelitian teori grounded.
Pada penelitian teori grounded, peneliti langsung turun ke lapangan tanpa
membawa rancangan konsepttual, teori, dan hipotesis tertentu. Datang dengan
”kepala kosong” tanpa membawa apapun yang sifatnya a priori, karena
dikhawatirkan akan terjebak pada ”penyakit”studi verifikatif yg memaksakan level
empirikal menyesuaikan diri dengan ”apa maunya” level konseptual/teoritikal.
80. 2. Karakteristik Penelitian Lapangan
- Membutuhkan waktu relatif panjang
- Menuntut pengamat lapangan berupaya memainkan peran dalam dua
level yang berbeda: sebagai orang dalam (insider) sementara tetap
bertahan sbg pengamat dari luar (outsider).
Pengamat tidak boleh terlalu berperan masuk terlalu jauh (going
native), sehingga yg patut dilaporkan dapat terabaikan. Dianjurkan agar
peneliti tidak merupakan warga yang cukup lama menjadi bagian dari
objek yang diteliti. Pada saat yang bersamaan pengamat harus mampu
melaporkan pola sikap & pengarus bias moral.
Oleh karena itu netralitas pengamat sebagai orang luar menjadi
sangat berarti, karena subjek yang diteliti bersedia memberikan
informasi yang berarti hanya kepada orang luar yang netral atau dapat
dipercaya.
81. METODE PENELITIAN TINDAKAN
1. Pengertian
Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif yang secara kolektif
dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan
praktek pendidikan dan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai
praktek ini dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek ini.
2. Macam-macam penelitian tindakan:
1) Penelitian tindakan diagnostik
2) Penelitian tindakan partisipan
3) Penelitian tindakan empiris
4) Penelitian tindakan eksperimental
3. Azas dalam melakukan penelitian tindakan:
1) Azas kritik reflektif
2) Azas kritik dialektis
3) Azas sumber daya kolaboratif
4) Azas resiko
5) Azas struktur majemuk
6) Azas teori, praktik, dan transformasi
82. 4. Fungsi Penelitian Tindakan
1) sebagai alat untuk memecahkan masalah yang dilakukan melalui diagnosis
dalam situasi tertentu,
2) sebagai alat pelatihan dalam jabatan,
3) sebagai alat untuk mengenalkan pendekatan tambahan atau inovatif pada
pengajaran.
5. Karakteristik penelitian Tindakan
1) bersifat situasional kontekstual yang terkait dengan mendiagnosis dan
memecahkan masalah dalam konteks tertentu,
2) menggunakan pendekatan yang kolaboratif,
3) bersifat partisiparory yakni anggota tim ikut mengambil bagian dalam
pelaksanaan penelitiannya,
4) bersifat self-evaluatif dimana peneliti melakukan evaluasi sendiri secara
kontinyu untuk meningkatkan praktik kerja,
5) prosedur penelitian tindakan bersifat on the spot yang didesain untuk
menangani masalah konkrit.
83. SEKILAS TTG PENELITIAN KUANTITATIF
Pengertian
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan
cara-cara tertentu dalam mengumpulkan data, mengolah dan menganalisa data
dengan teknik statistik, mengambil kesimpulan dengan generalisasi.
Berdasarkan disain dan teknik analisis yang digunakan, penelitian kuantitatif
dikelompokkan menjadi: penelitian korelasional dan komparatif. Dalam
pelaksanaannya, kedua jenis penelitian itu dapat saja diterapkan kedalam
penelitian survei, eksperimen, penelitian eks post facto, penelitian evaluasi, dsb.
Salah satu ciri utama penelitian kuantitatif adalah penghitungan statistik pada
kegiatan menentukan sampel penelitian, menyajikan data, dan menganalisis data.
Dalam penelitian statistik dikenal dua jenis statistik: stat deskriptif dan statistik
inferensial
84. 1. Proses Penelitian
1) Pemilihan masalah:
- Menguraikan latar belakang masalah penelitian
- Mengidentifikasi berbagai masalah berkaitan variabel penelitian
- Merumuskan masalah dengan menformulasikan secara tersurat
hubungan atau pengaruh antar variabel-variabel yg akan diteliti.
2) Penyusunan kerangka teoritis dan pengajuan hipotesis:
- Mengkaji berbagai teori yang relevan dgn variabel penelitian,
- Mengkaji berbagai hasil penelitian yg relevan dgn var penelitian.
- Menyusus kerangka berfikir yg mengarah kpd perumusan hypothesis
- Merumuskan hipotesis sbg jawaban teoritik dari rumusan masalah.
3) Menyusun rancangan penelitian
- Menentukan tempat dan waktu penelitian
- Menentukan metode penelitian yang digunakan
- Menentukan sumber data
- Memilih teknik pengambilan sample yang sesuai
- Memilih instrumen penelitian yang tepat,
- Memilih teknik pengumpulan data yg tepat
- Memilih teknik analisis data yang sesuai.
85. 4) Menyusun instrumen penelitian:
- Mengkaji dengan cermat teori dan hasil penelitian sub
variabel/dimensi.
- Menjabarkan variabel-variabel tsb menjadi sub variabel/dimensi.
- Mencari indikator/aspek dari setiap variabel/dimensi
- Mencari deskriptor dari setiap indikator
- Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir instrumen.
5) Mengumpulkan data
Dilakukan setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel
melalui uji coba instrumen.
6) Pengolahan dan Analisis data:
7) Membuat kesimpulan dan saran penelitian.
86. VARIABEL DLM PENELITIAN KUANTITATIF
1. Pengertian Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, atau mempunyai lebih dari
satu nilai, keadaan, kategori atau kondisi.
Konsep adalah definisi dari apa yang perlu diamati atau diteliti. Konsep
menentukan variabel-variabel mana yang ada hubungan empiriknya.
Konsep ada yang sederhana ada yang rumit.
Konsep yang sederhana misalnya konsep meja, kursi, rumah, cukup dengan
menunjuk benda yang dimaksud.
Konsep yang rumit memerlukan pengertian abstrak yang disebut konstruk
(constructs). Dalam ilmu sosial, konsep jenis inilah yang merupakan unsur utama
penelitian. Misalnya konsep kedudukan, peranan, partisipasi, dsb merupakan
konstruk.
Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian harus dinyatakan dalam bahasa
variabel. Misalnya ”badan” bukan variabel karena tidak mengandung pengertian
adanya nilai yg bervariasi, tapi ”berat badan” sudah mengandung nilai bervariasi.
87. 2. Jenis Variabel Penelitian
a. Menurut bentuk:
1) Variabel kategorikal (categorical variables), yaitu variabel yang
mempunyai dua golongan dikotomi atau bergolongan banyak
politomi.
2) Variabel bersambungan (continuous variables) adalah variabel yang
memiliki jarak jangkau (range) tertentu, karena itu variabel
bersambungan harus memiliki nilai peringkat (rangking) yaitu nilai
yang lebih besar berarti memiliki kualitas yang baik.
b. Menurut ciri pokok:
1) Variabel diskrit (discrete variables): variasi tidak dalam dalam bentuk
pecahan, tapi utuh
2) Variabel bersambungan (continuous variables): variasi dgn pecahan
88. c. Menurut skala pengukuran:
1) Nominal: angka yg diberikan merupakan simbol dari kelompok-
kelompok yg terpisah, tetapi tidak mempunyai makna besaran. Contoh, laki-
laki kode 1, perempuan kode 2.
2) Ordinal: angka simbol dari kelompok kelompok yang terpisah
berurutan dan urutan menunjukkan intensitas.
Contoh: Sangat tidak puas 1, puas 2, dan sangat puas 3
3) Interval: angka dalam satuan jarak yang sama, misalnya kerugian, kode
1: antara 1-2 juta, kode 2: antara 2-3 juta,
4) rasio: angka simbol dari 0 keatas, misalnya umur 16 thn
d. Menurut hubungan
1) Variabel bebas (independent variables) adalah variabel penyebab,
terjadi lebih dahulu.
2) Variabel tidak bebas (dependent variables) adalah variabel akibat,
terjadi kemudian.
89. 3. Berbagai hubungan antar variabel
1) Variabel kontrol: variabel yang ikut mempengaruhi variabel tidak bebas dan
pengaruhnya dikontrol atau dinetralisir.
2) Variabel moderator: variabel lain yang mempengaruhi variabel bebas tetapi
tidak mempunyai pengaruh utama.
3) Variable intervening atau variabel antara: jika hubungan suatu variabel yang
satu dengan variabel tidak bebas tidak dipengaruhi langsung tetapi oleh
variabel tsb karena ada variabel lain diantaranya.
4) Variabel anteseden: sebelum variabel bebas mempengaruhi variabel tidak
bebas, variabel bebas tersebut dipengaruhi variabel lain yang disebit variabel
anteseden.
5) variabel penekan atau pengganggu: variabel ketiga (penggaggu) yang
menggangu hubungan antara dua variabel sehingga hubungannya tidak logis atau
sebaliknya hubungan antara dua variabel menjadi logis setelah variabel ketiga
(penekan) dimasukkan.
90. JENIS HUBUNGAN ANTAR VARIABEL PENELITIAN
1. Hubungan simetris
Variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetri apabila variabel yg satu
tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4 kelompok
hub simetris:
1) Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama
2) Kedua variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama
3) Kedua variabel berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang
lainnya pun pasti disana
4) Hubungan yang kebetulan semata-mata
2. Hubungan timbal balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan dimana satu variabel dapat menjadi
sebab dan juga sebagai akibat dari variabel lainnya.
3. Hubungan Asimetris
Satu variabel mempengaruhi variabel lainnya
1) Hubungan antara stimulus dan respons
2) Hubungan antara disposisi dan respons
3) Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku
4) Hubungan antara prakondisi yang perlu dengan akibat tertentu
5) Hubungan yang imanen antara dua variabel
6) Hubungan antara tujuan dan cara
91. RANCANGAN PENELITIAN
I. MENGAPA SUATU TOPIK PENTING DITELITI
. JUSTIFIKASI TEORITIK
. JUSTIFIKASI EMPIRIK
II. PERUMUSAN TUJUAN
. RINGKAS
. JELAS FOCUS
III. STATE OF THE ART
. KISI-KISI TEORI
. KERANGKA TEORI
IV. CARA/OPERASIONALISASI PENELITIAN
. METODE PENGUMPULAN DATA
. UNIT AMATAN
. UNIT ANALISIS
. METODA ANALISIS