SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
Komputer Keperawatan
Ardian Adhiwijaya
Pengetahuan dan Ilmu
• Pengetahuan menjawab pertanyaan ‘what’
• Ilmu menjawab pertanyaan ‘why’ dan ‘how’
• Pengetahuan dapat berkembang menjadi ilmu
jika memenuhi kriteria
- objek kajian
- Metode pendekatan
- disusun secara sistematis
- universal (pengakuan secara umum)
Landasan Ilmu
• Landasan Ontologis
tentang objek yang ditelaah ilmu, objek yang jelas, ilmu
harus spesifikasi terhadap objek telaahannya, dan tiap
disiplin ilmu mempunyai landasan ontologi berbeda
• Landasan Epistemologi
cara yang digunakan untuk mengkaji atau menelaah
objek sehingga diperoleh ilmu tersebut,
• Landasan Aksiologi
berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut dalam
rangka pemenuhan kebutuhan manusia
Metode Ilmu Pengetahuan
• Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar.
Untuk memenuhi rasa ingin tahu ini, manusia sejak
zaman dahulu telah berusaha mengumpulkan
pengetahuan.
• Proses perkembangan ilmu pengetahutan memerlukan
waktu yang sangat panjang serta melalui banyak
tahapan.
• Pendapat-pendapat yang kemudian dianggap sebagai
pengetahuan dapat berubah secara drastis
• Bumi adalah pusat alam semesta, dibantah oleh
copernicus dan dibuktikan oleh galileo, kepler dan
newton
Cara memperoleh pengetahuan
• Trial and error
mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan pemecahan
masalah yang bisa muncul, jika kemungkinan salah, maka diambil
kemungkinan yang lain, sampai menemukan kemungkinan yang
cocok/benar
• Secara kebetulan
• Cara kekuasaan atau otoritas
• Cara akal sehat (common sense) – punishment and reward
• Kebenaran secara intiutif
• INDUKSI dan DEDUKSI
Deduktif dan induktif
• Semua kejadian atau peristiwa dalam kehidupan
manusia dapat disimpulkan menjadi 2
kemungkinan, yaitu deduktif atau induktif
• Deduktif
penarikan kesimpulan dari pernyataan –
pernyataan umum ke khusus
• Induksi
Proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan
bersifat umum
Deduksi
• Aristoles (384-322 SM) mengembangkan cara
berpikir deduksi ke dalam suatu cara yang
disebut SILOGISME
• SILOGISME terdiri dari 3 pernyataan atau
proposisi
• Pernyataan pertama disebut premis mayor
• Pernyataan kedua disebut premis minor
• Pernyataan ketiga disebut konklusi
(kesimpulan) atau konsekuen
SILOGISME
• Silogisme juga terbagi yaitu silogisme kategoris
dan silogisme hipotesis
• Silogisme kategoris ialah proses berpikir dengan
melakukan penyelidikan identitas (kesamaan)
atau diversitas (perbedaan) dua konsep objektif,
dengan membandingkan ketiga konsep secara
berturut-turut
• Silogisme hipotesis : silogisme dimana premis
mayornya merupakan pernyataan hipotesis dan
premis minornya mengakui atau menolak salah
satu bagian dari premis mayor
Silogisme hipotesis
• Terbagi 3
- silogisme kondisional
- Silogisme Disjungtif (pemisahan)
- Silogisme Konjungtif (Penghubung)
Cara Ilmiah memperoleh pengetahuan
• Cara baru atau modern dalam memperoleh
pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
metode penelitian ilmiah atau lebih populer
disebut metodologi penelitian (Research
Methodology)
Kriteria metode ilmiah
a) Berdasarkan fakta
Informasi –informasi atau keterangan yang akan
diperoleh penelitian, baik yang dikumpulkan maupun
dianalisis hendaknya berdasarkan fakta-fakta atau
kenyataan, bukan berdasarkan pemikiran-pemikiran
sendiri atau dugaan.
b) Menggunakan prinsip analisis
fakta atau data yang diperoleh melalui penggunaan
metode ilmiah tidak hanya apa adanya. Fakta serta
kejadian tersebut harus dicari sebab akibatnya atau
alasan-alasanya menggunakan prinsip analisi
C) Menggunakan Hipotesis
Hipotesis atau dugaan (bukti) sementara diperlukan
untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang
ingin dicapai. Dengan hipotesis peneliti akan dipandu
jalan pikirannya ke arah mana hasil penelitiannya
akan dianalisis
d) Menggunakan ukuran objektif
Pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus
menggunakan ukuran-ukuran yang objektif. Ukuran
tidak boleh dinyatakan berdasarkan pertimbanganpertimbangan objektif (pribadi).
Penelitian
• Suatu usaha penyelidikan yang hati-hati dan
secara teratur terhadap suatu objek tertentu
untuk memperoleh suatu kebenaran atau bukti
kebenaran dengan menggunakan metode ilmiah.
• Penelitian adalah rangkaian pengamatan yang
sambung menyambung, berakumulasi dan
melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan
dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian
sering diasosiasikan dengan metode ilmiah
sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk
melakukan penelitian.
Penelitian kesehatan
• Penelitian yang berfokus pada masalah –
masalah yang timbul di bidang
kesehatan/kedokteran/keperawatan
• Masalah kesehatan terdiri dari 2 sub pokok
- kesehatan individu
- kesehatan kelompok
Jenis penelitian kesehatan
- Metode Penelitian Kuantitatif (Survey)
Suatu penelitian yang dilakukan tanpa melakukan
intervensi terhadap subjek penelitian, sehingga
sering disebut penelitian non eksprimen
– Metode Penelitian Kualitatif (Eksprimen)
Pada penelitian, peneliti melakukan percobaan /
perlakuan terhadap variabel independent,
kemudian mengukur akibat atau pengaruh
percobaan tersebut pada variabel dependen.
LANDASAN ILMU
Kuantitatif

Kualitatif

Ontologi

Bersifat Objektif, tunggal
dan terpisah dari peneliti

Bersifat Subjektif dan
multipel, partisipasi selama
proses

Epistemologi

Bersifat independen,
deduktif, dirancang baku,
generalisasi mengarah
pada prediksi, reliabilitas
dipertahankan

Berinteraksi dengan objek
yang diteliti, induktif,
desain dinamis,
berkembang selama proses

Aksiologi

Penelitian bersifat bebas
bias

Penelitian bersifat nyata
dan aplikatif
Jenis-jenis penelitian kuantitatif
a. Potong silang (cross sectional)
variabel sebab dan akibat yang terjadi pada
objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara
simultan (dalam waktu bersamaan)
b. Studi Retrospektif
penelitian yang melihat ke belakang (backward
looking), artinya pengumpulan data dimulai dari
efek atau akibat yang telah terjadi. Kemudian
dari efek tersebut ditelusuri ke belakang tentang
penyebab atau variabel yang mempengaruhi
akibat tersebut
c. Studi Prospektif
penelitian yang bersifat melihat ke depan
(forward looking), artinya penelitian dimulai
dari variabel penyebab atau faktor
risiko, kemudian diikuti akibatnya pada waktu
yang akan datang.
• Penelitian dasarDilakukan untuk memahami atau
menjelaskan gejala-gejala yang muncul pada
suatu kejadian, kesimpulan merupakan teori
baruPenelitian terapandilakukan untuk
memperbaiki atau memodifikasi proses suatu
sistem dengan menerapkan teori-teori kesehatan
yang adapenelitian tindakandilakukan terutama
untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis
guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan
kesehatan masyarakat yang dilakukan secara
terbatas
• Penelitian Evaluasi
dilakukan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau
program yang sedang dilakukan dalam rangka
mencari umpan balik yang akan dijadikan
dasar untuk memperbaiki suatu program atau
sistem
Usulan Penelitian (proposal)
•
•
•
•
•
•
•
•
•

Judul penelitian
Latar belakang masalah
Perumusan masalah (rumusan masalah)
Tujuan penelitian (khusus dan Umum)
Manfaat penelitian
Tinjauan pustaka
Kerangka konsep, hipotesis, definisi operasional
Metode penelitian
Daftar pustaka
Judul Penelitian
• Judul penelitian harus menggambarkan keseluruhan isi
kegiatan dan laporan yang dikerjakan. Judul mempunyai
pengaruh yang tinggi untuk pembaca. Hanya dengan
membaca judul suatu penelitian, seseorang akan tertarik
untuk lebih jauh membaca isi makalah penelitian
tersebut.
• Merupakan cerminan dari tujuan penelitian. Oleh karena
tujuan penelitian itu dirumuskan dari masalah penelitian,
atau dengan kata lain. Tujuan penelitian itu merupakan
jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan
penelitian, maka judul penelitian juga mencerminkan
masalah penelitian
Judul Penelitian
•
•
•
•

Singkat dan jelas
Menggunakan kata-kata baku
Mencerminkan tujuan penelitian
Memuat objek yang diteliti, lokasi dan tahun
atau waktu penelitian
• Mencakup variabel-variabel yang akan diteliti
• Maksimal 20 puluh kata
Latar belakang
• Dalam latar belakang, akan diuraikan fakta-fakta,
pengalaman-pengalaman peneliti, hasil-hasil
penelitian terdahulu, atau teori-teori yang
melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti.
• Dari uraian-uraian di atas maka pihak
pembimbing atau pemberi dana diyakinkan
bahwa masalah yang akan diajukan tersebut
cukup penting dan cukup justified untuk diteliti
• Latar belakang masalah merupakan kunci dari
sebuah proposal penelitian, karena logika
penelitian dilakukan berdasar adanya fenomena
problematik yang harus diatasi. Sehingga latar
belakang harus menunjukkan sistematika yang
menjurus ke arah pemilihan suatu masalah
tertentu.
• Di tahap ini peneliti sudah mengindentifikasi awal
permasalahan utama serta faktor-faktor utama
yang menjadi penyebabnya, sudah diketahui
variabel dependen dan independen
• Tekhnik penulisan latar belakang
permasalahan dalam penelitian dimulai dari
pengungkapan secara sistematis deskripsi
maslah makro pada tingkat global menuju
permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi
di lokasi penelitian.
Latar belakang
• Latar belakang memuat
- penguatan alasan masalah tersebut diangkat,
- data-data penunjang masalah
- alasan kenapa masalah tersebut diangkat di
daerah tersebut
Rumusan Masalah
• Masalah adalah terjadi kesenjangan (gap) antara
harapan dengan kenyataan.
• kriteria
• Relatif masih baru
• Praktis
• Aktual, masalah yang diteliti bersifat kekinian
• Memadai, sesuai kemampuan dan yang
diharapkan peneliti
• Sesuai dengan kebijakan pemerintah, artinya
merupakan kebutuhan dari program layanan
Syarat-syarat penulisan rumusan
masalah
• Dikemukakan dalam kalimat tanya (interogatif);
rumusan masalah dalam kalimat tanya, sangat
dianjurkan karena dapat lebih bersifat khas dan
tajam
• Rumusan hendaknya khas, spesifik dan tidak
bermakna ganda
• Pertanyaan rumusan masalah harus ditanyakan
terpisah
• Rumusan hendaklah padat dan jelas
• Rumusan masalahharus berisi implikasi adanya
data untuk memecahkan masalah
Awal kalimat rumusan masalah
• Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah
tersebut di atas, dapat dirumuskan pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
• Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di
atas memberi dasar bagi peneliti untuk
merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian
berikut :
• Dengan memperhatikan latar belakang masalah
di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut :
Tujuan Penelitian
• Suatu indikasi ke arah mana, atau data
(informasi) apa yang akan dicari melalui
penelitian itu.
• Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang konkret, dapat diamati
(observable) dan dapat diukur (measureble)
• Merumuskan tujuan khusus yang merupakan
penjabaran dari tujuan umum
Manfaat Penelitian
• Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil
penelitian nanti, baik bagi kepentingan
pengembangan program maupun kepentingan
ilmu pengetahuan
• Manfaat penelitian ini harus diuraikan secara
terinci manfaat atau guna hasi penelitian nanti,
dengan kata lain, informasi yang akan diperoleh
dari penelitian tersebut akan dimanfaatkan untuk
apa, dalam rangka pengembangan program
kesehatan
• Manfaat praktis atau aplikatif
adalah manfaat penelitian dari aspek praktis dan
aplikatif, yakni manfaat penelitian bagi program. Di
bidang kesehatan dengan sendirinya manfaat
penelitiannya adalah bagi pembangunan kesehatan
atau bagi pengembangan program kesehatan
• Manfaat teoritis atau akademis
manfaat penelitian bagi pengembangan ilmu. Di bidang
kesehatan atau kedokteran dengan sendirinya manfaat
penelitian tersebut harus dapat menambah khasanah
ilmu kesehatan, khususnya terkait dengan kekhususan
budang kesehatan yang diteliti
Tinjauan Pustaka
• Untuk mendukung permasalahan yang
diungkapkan dalam usulan
penelitian, diperlukan tinjauan pustaka yang
kuat. Tinjauan pustaka sangat penting dalam
mendasari penelitian yang akan dilakukan
• Tinjauan pustaka mencakup :
• Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
diteliti. Hal ini dimaksudkan agar para peneliti mempunyai wawasan
luas sebagai dasar untuk mengembangkan atau mengidentifikasi
variabel-variabel yang akan diteliti.
• Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan dengan
masalah yang kan diteliti. Hal ini penting, di samping akan
memperluas pandangan dan pengetahuan peneliti, juga peneliti
dapat menghindari “pengulangan” dari penelitian-penelitian yang
telah dilakukan
• Dalam tinjauan pustaka, peneliti mencoba meninjau atau review
terhadap teori-teori dan hasil-hasil penelitian orang lain
• Pemikiran dan pendapatpendapat caln peneliti tidak seyogianya
dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka
Kerangka konsep, hipotesis dan definisi
operasional
• Kerangka konsep
Suatu uraian atau visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau
antara variabel ke variabel

• Hipotesis
jawaban atau dugaan sementara dari
pertanyaan penelitian. Hipotesis dirumuskan
dalam bentuk hubungan antara dua variabel ;
independen dan dependen
• Definisi Operasional
batasan variabel yang dimaksud, atau tentang
data yang akan diukur oleh variabel yang
bersangkutan.
Kerangka konsep
• Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka
hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau di
ukur melalui penelitian yang akan dilakukan
• Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara
konsep konsep yang ingin diamati atau diukur melalui
penelitian yang akan dilakukan
Sehat adalah konsep, untuk bisa mengetahui seseorang itu
sehat atau tidak, diperlukan variabel; misalnya: tekanan
darah, denyut jantung, suhu badan
Jadi variabel adalah operasionalisasi dari suatu konsep atau
konsep yang telah operasional, artinya dapat diamati, diukur
sehingga dapat terlihat adanya variasi
• Pada kerangka konseptual, semua variabel
yang berhubungan ditulis, baik diteliti maupun
tidak diteliti. Diberi tanda antara variabel yang
diteliti dengan variabel yang tidak diteliti
• Kerangka Operasional, sama dengan Kerangka
Konsep, hanya bedanya variabel yang
dimasukan dalam kerangka operasional hanya
variabel yang akan diteliti saja
hIPOTTESIS
• Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke arah
pembuktian, atau perntanyaan yang harus
dibuktikan
• Rumusan hipotesis sudah akan tercermin
vaiabel yang akan diukur atau diamati
HIPOTESIS
• Jawaban Sementara suatu penelitian yang kan
dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan
• Kesimpulan yang diperoleh dari pembuktian
atau analisis data dalam menguji rumusan
jawaban sementara atau hipotesis itulah, hasil
akhir suatu penelitian
• Hipotesis sangat penting bagi suatu penelitian
karena dengan hipotesis ini maka penelitian
diarahkan.
• Secara garis besar peranan hipotesis yaitu :
– Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan
penelitian
– Memfokuskan erhatian dalam rangka
pengumpulan data
– Sebagai penduan dalam pengujian serta
penyesuaian dengan fakta atau data
– Membantu mengarahkan dalam
mengidentifikasikan variabel-variabel yang akan
diteliti
• Mengingat hipotesis merupakan panduan
dalam menganalisis hasil penelitian,
sedangkan hasil penelitian harus menjawab
tujuan penelitian maka suatu hipotesis harus
sejalan atau konsisten dengan tujuan
penelitian, utamanya tujuan khusus
Jenis-jenis rumusan hipotesis
• Hipotesis kerja/ hipotesis alternatif (Ha)
– Suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk
membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi
apabila suatu gejala muncul, biasanya
menggunakan rumusan pernyataan
“jika...maka..”artinya jika suatu faktor/variabel
terdapat/terjadi suatu situasi, maka ada akibat
tertentu yang dapat ditimbulkannya”
– Atau dengan kata-kata “ada hubungan antara...
Dengan....
• Hipotesis Nol (H0)
– Dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan atau
tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna
antara kedua kelompok atau lebih mengenai suatu
hal yang dipermasalahkan.
Defenisi Operasional Variabel
• Dibuat Agar variabel dapat diukur dengan
menggunakan instrumen atau alat ukur, maka
variabel harus diberi batasan atau defenisi
yang operasional. Dan untuk menjaga data
tetap konsisten
• Selain definisi operasional, variabel juga perlu
dijelaskan cara atau metode pengukuran, hasil
ukur atau kategorinya serta skala pengukuran
yang digunakan, berikut penjelasannya
• Definisi operasional
– Uraian tentang batasan variabel yang dimaksud,
misalnya
– Definisi operasional tentang variabel “status gisi”
anak balita adalah hasil penimbangan atau
pengukuran berat badan dan tinggi badan anak
balita berdasarkan umur
– Definisi operasional pendidikan adalah lamanya
sekolah atau tingkat sekolah yang telah diikuti
oleh responden
• Cara pengukuran
– Adalah metode atau cara yang digunakan apa yang
digunakan peneliti untuk mengukur atau memperoleh
informasi untuk variabel
– Untuk variabel status gizi cara pengukurannya dengan
menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
– Untuk variabel pendidikan cara pengukurannya
dengan wawancara
– Beberapa cara yang digunakan untuk mengukur suatu
variabel : kuesioner, wawancara, observasi,
pengukuran langsung
• Hasil ukur atau kategori
– Mengelompokkan hasil pengukuran variabel yang
bersangkutan
• Variabel status gizi ukurannya : gizi buruk, gizi kurang
dan gizi baik
• Pendidikan : SD, SMP, SMA
Metode Penelitian
• Metode penelitian terdiri dari
– Jenis dan Metode Penelitian
– Lokasi penelitian dan waktu penelitian
– Populasi dan sampel
• Populasi dan sampel
• Cara pengambilan sampel
• Kriteria sampel
Populasi dan sampel
• Populasi merupakan keseluruhan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian, atau keseluruhan
unit atau individu dalam ruang lingkup yang
akan diteliti.
• Sampel adalah sebagian yang di ambil dari
keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi
Rumus penentuan sampel
• Besar sampel
n =
Dimana: n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = derajat ketepatan (digunakan 0,1)
Teknik pengambilan sampel
• Random sampling
– Pengambilan sampling secara acak, teknik ini
hanya boleh digunakan apabila setiap unit atau
anggota populasi bersifat homogen atau
diasumsukan homogen. Berarti semua anggota
populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk menjadi sampel
• Non probability sampling (non random)
– Pengambilan sampel bukan secara acak adalah
pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas
kemungkinan yang dapat diperhitungkan. Tetapi
semata-mata hanya berdasarkan kepada segi-segi
kepraktisan belaka
Non probability sampling
• A.Purposive sampling
– Pengambilan sampel secara purposive didasarkan
pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat
oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifatsifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
B. Quota Sampling
- pengambilan sampel dengan menetapkan
sejumlah anggota sampel secara quotum/jatah.
• Accidental sampling
– Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil
kasus atau responden yang kebetulan ada atau
tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks
penelitian
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
• Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari
populasinya, maka sebelum dilakukan
pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria
inklusi, maupun kriteria eksklusi.
• Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang
perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang
dapat diambil sebagai sampel
• Kriteria Eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi
yang tidak dapat diambil sebagai sampel
Menulis daftar pustaka
Pengertian
Informasi mengenai sumber referensi (acuan)
yang digunakan dalam penulisan sebuah karya
ilmiah.
Daftar pustaka (bibliografi) perlu dilampirkan
dalam sebuah karya ilmiah sebagai bentuk
penghargaan atas pikiran/pendapat orang lain
yang dikutip dalam karya ilmiah tersebut
Unsur-unsur yang harus dicantumkan dalam
penulisan daftar pustaka :
1.
2.
3.
4.
5.

Nama pengarang
Tahun terbit
Judul buku
Tempat terbit
Nama penerbit
Aturan umum penulisan daftar pustaka

1. Penyusunan daftar pustaka disusun secara
alfabetis (urut abjad) berdasarkan nama
belakang dari pengarang.
2. Penulisan daftar pustaka tidak perlu diberi
nomor urut.
3. Daftar pustaka diletakkan di bagian akhir karya
ilmiah.
4. Gelar akademik, pangkat, kebangsawanan
tidak perlu dicantumkan.
Nama Pengarang

1. Apabila nama pengarang terdiri lebih dari satu
unsur/kata, maka nama yang paling belakang
diletakkan di depan. (M. Arif Rahman Hakim 
Hakim, M. Arif Rahman)
2. Apabila pengarangnya ada 2 maka yang dibalik
cukup nama pengarang yang pertama saja. (Fuad
Abdul Hamid dan Taufik Ismail  Hamid, Fuad
Abdul dan Taufik Ismail).
3. Apabila pengarangnya lebih dari 2 maka yang
ditulis cukup nama pengarang yang pertama saja
dan diberi singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau
et.al. (Suwanto, Daud, Nurdin, dan Agus 
Suwanto, dkk.)
4. Apabila dalam sebuah daftar pustaka
terdapat dua atau lebih buku yang dikarang
oleh pengarang yang sama maka
pengurutannya berdasarkan tahun terbitnya
dan nama pengarang cukup ditulis sekali dan
selanjutnya digantikan dengan garis.
5. Pemisahan antara nama belakang dan nama
depan menggunakan tanda koma.
6. Setelah unsur nama pengarang diakhiri
dengan tanda titik.
Tahun terbit

1. Apabila ada 2 buku atau lebih yang dikarang
oleh pengarang yang sama, maka yang
dituliskan pertama kali adalah yang tahun
terbitnya paling dulu.
2. Apabila buku tersebut tidak diketahui tahun
terbitnya, maka cukup ditulis dengan ‘t.t.’
(tanpa tahun)
3. Pemisahan antara unsur tahun terbit dengan
unsur judul buku menggunakan tanda titik.
Judul buku

1. Semua huruf pertama dari setiap kata dalam judul
buku ditulis dengan menggunakan huruf kapital
KECUALI kata-kata tugas seperti ‘dan’, ‘untuk’, ‘di’,
‘yang’, ‘atau’, ‘dari’, ‘ke’, dll.
2. Jika daftar pustaka diketik dengan komputer maka
penulisan judul buku dengan menggunakan huruf
miring (italics).
3. Jika ditulis tangan atau diketik manual maka
penulisan judul buku diberi garis bawah.
4. Pemisahan antara unsur judul buku dengan unsur
tempat terbit menggunakan tanda titik.
Tempat (kota terbit)

1. Tempat terbit cukup dengan
menyebutkan kota di mana
penerbit buku itu berlokasi.
2. Pemisahan antara unsur tempat
terbit dengan nama penerbit
menggunakan tanda titik dua (:)
Nama penerbit

1. Pada bagian ini, kita cukup
menuliskan nama
perusahaan/lembaga yang
menerbitkan buku tersebut.
2. Setelah unsur nama penerbit
diakhiri dengan tanda titik.

More Related Content

What's hot

Metode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanMetode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanDedi Yulianto
 
Pengantar metodologi penelitian
Pengantar metodologi penelitianPengantar metodologi penelitian
Pengantar metodologi penelitianArip Amin
 
Konsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitianKonsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitianAldry Azharry
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitianLucy Wong
 
Konsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitianKonsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitianAdri Hermawan
 
Metode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianMetode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianFaizal Sofyan
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitianFela Aziiza
 
Kaedah penyelidikan tn.hj jamaluddin hashim
Kaedah penyelidikan tn.hj jamaluddin hashimKaedah penyelidikan tn.hj jamaluddin hashim
Kaedah penyelidikan tn.hj jamaluddin hashimHishamuddin Jabar
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianFredika Ayu Lestari
 
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianBahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianJey Queenn
 
Metode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxMetode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxM Agphin Ramadhan
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianAlfaze Ghautama
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDhenok Citra Panyuluh
 

What's hot (19)

Metode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanMetode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikan
 
Pengantar metodologi penelitian
Pengantar metodologi penelitianPengantar metodologi penelitian
Pengantar metodologi penelitian
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Konsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitianKonsep metodologi penelitian
Konsep metodologi penelitian
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Konsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitianKonsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitian
 
Metode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitianMetode penelitian dan desain penelitian
Metode penelitian dan desain penelitian
 
Kul metpen1
Kul metpen1Kul metpen1
Kul metpen1
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
Makalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi PenelitianMakalah Metodologi Penelitian
Makalah Metodologi Penelitian
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitian
 
Kaedah penyelidikan tn.hj jamaluddin hashim
Kaedah penyelidikan tn.hj jamaluddin hashimKaedah penyelidikan tn.hj jamaluddin hashim
Kaedah penyelidikan tn.hj jamaluddin hashim
 
Pengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitianPengertian dan urgensi penelitian
Pengertian dan urgensi penelitian
 
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitianBahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
Bahan ajar-mata-kuliah-metodologi-penelitian
 
Metode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docxMetode penelitian pendidikan.docx
Metode penelitian pendidikan.docx
 
Urgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis PenelitianUrgensi dan jenis Penelitian
Urgensi dan jenis Penelitian
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-EksperimentalDesain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
Desain Penelitian Kuantitatif Non-Eksperimental
 
Ppt Eksperimen
Ppt EksperimenPpt Eksperimen
Ppt Eksperimen
 

Similar to Komputer keperawatan

Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptxSesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptxajidwiyuniarso
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF.pdf
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF.pdfMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF.pdf
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF.pdfssuser7c01e3
 
Pendahuluan Metotologi Penelitian
Pendahuluan Metotologi PenelitianPendahuluan Metotologi Penelitian
Pendahuluan Metotologi PenelitianJatmiko Susilo
 
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB KUMER2.pptx
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB  KUMER2.pptxPPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB  KUMER2.pptx
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB KUMER2.pptxRatnaSugianti1
 
Mata Kuliah Metode Penelitian I.ppt
Mata Kuliah Metode Penelitian I.pptMata Kuliah Metode Penelitian I.ppt
Mata Kuliah Metode Penelitian I.pptbudiresno
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianSuaidin -Dompu
 
Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)
Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)
Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)MadnurMadnur1
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu PenelitianRatzman III
 
02 penelitian-dan-metode-ilmiah
02 penelitian-dan-metode-ilmiah02 penelitian-dan-metode-ilmiah
02 penelitian-dan-metode-ilmiahZahra Zakira
 
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptxKelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptxdaffaelanghendraalba
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifNona Zesifa
 
metodologi penelitian karya tulis semester 4
metodologi penelitian karya tulis semester 4metodologi penelitian karya tulis semester 4
metodologi penelitian karya tulis semester 4NadiyaSujatmiko
 
Metode penelitian kuantitatif dasar bagi pemula
Metode penelitian kuantitatif dasar bagi pemulaMetode penelitian kuantitatif dasar bagi pemula
Metode penelitian kuantitatif dasar bagi pemulamasykurabdillah2
 
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTAPertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTAEndang Retnoningsih
 

Similar to Komputer keperawatan (20)

Kuliah ke 1
Kuliah ke 1Kuliah ke 1
Kuliah ke 1
 
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptxSesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
Sesi 2 Pengantar Metode Penelitian_Indonesia 2024.pptx
 
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF.pdf
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF.pdfMETODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF.pdf
METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF.pdf
 
Pendahuluan Metotologi Penelitian
Pendahuluan Metotologi PenelitianPendahuluan Metotologi Penelitian
Pendahuluan Metotologi Penelitian
 
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB KUMER2.pptx
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB  KUMER2.pptxPPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB  KUMER2.pptx
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 BAB KUMER2.pptx
 
Mata Kuliah Metode Penelitian I.ppt
Mata Kuliah Metode Penelitian I.pptMata Kuliah Metode Penelitian I.ppt
Mata Kuliah Metode Penelitian I.ppt
 
Metode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitianMetode dan penderkatan penelitian
Metode dan penderkatan penelitian
 
Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)
Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)
Ppt materi sosiologi kelas xii bab 4. rancangan penelitian sosial (ktsp) (1)
 
PENELITIAN KUANTITATIF.pdf
PENELITIAN KUANTITATIF.pdfPENELITIAN KUANTITATIF.pdf
PENELITIAN KUANTITATIF.pdf
 
1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian1 - Apa Itu Penelitian
1 - Apa Itu Penelitian
 
02 penelitian-dan-metode-ilmiah
02 penelitian-dan-metode-ilmiah02 penelitian-dan-metode-ilmiah
02 penelitian-dan-metode-ilmiah
 
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptxKelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
Kelas X BAB 2 (Penelitian Sosial)-2.pptx
 
METLIT P II 2023.pdf
METLIT P II 2023.pdfMETLIT P II 2023.pdf
METLIT P II 2023.pdf
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 
metodologi penelitian karya tulis semester 4
metodologi penelitian karya tulis semester 4metodologi penelitian karya tulis semester 4
metodologi penelitian karya tulis semester 4
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
maheni lahijah 11140904
maheni lahijah 11140904maheni lahijah 11140904
maheni lahijah 11140904
 
Metode penelitian kuantitatif dasar bagi pemula
Metode penelitian kuantitatif dasar bagi pemulaMetode penelitian kuantitatif dasar bagi pemula
Metode penelitian kuantitatif dasar bagi pemula
 
Pendekatan Penelitian
Pendekatan PenelitianPendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian
 
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTAPertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
Pertemuan 4 Seminar Karya Ilmiah & MPTA
 

Komputer keperawatan

  • 2. Pengetahuan dan Ilmu • Pengetahuan menjawab pertanyaan ‘what’ • Ilmu menjawab pertanyaan ‘why’ dan ‘how’ • Pengetahuan dapat berkembang menjadi ilmu jika memenuhi kriteria - objek kajian - Metode pendekatan - disusun secara sistematis - universal (pengakuan secara umum)
  • 3. Landasan Ilmu • Landasan Ontologis tentang objek yang ditelaah ilmu, objek yang jelas, ilmu harus spesifikasi terhadap objek telaahannya, dan tiap disiplin ilmu mempunyai landasan ontologi berbeda • Landasan Epistemologi cara yang digunakan untuk mengkaji atau menelaah objek sehingga diperoleh ilmu tersebut, • Landasan Aksiologi berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia
  • 4. Metode Ilmu Pengetahuan • Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar. Untuk memenuhi rasa ingin tahu ini, manusia sejak zaman dahulu telah berusaha mengumpulkan pengetahuan. • Proses perkembangan ilmu pengetahutan memerlukan waktu yang sangat panjang serta melalui banyak tahapan. • Pendapat-pendapat yang kemudian dianggap sebagai pengetahuan dapat berubah secara drastis • Bumi adalah pusat alam semesta, dibantah oleh copernicus dan dibuktikan oleh galileo, kepler dan newton
  • 5. Cara memperoleh pengetahuan • Trial and error mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah yang bisa muncul, jika kemungkinan salah, maka diambil kemungkinan yang lain, sampai menemukan kemungkinan yang cocok/benar • Secara kebetulan • Cara kekuasaan atau otoritas • Cara akal sehat (common sense) – punishment and reward • Kebenaran secara intiutif • INDUKSI dan DEDUKSI
  • 6. Deduktif dan induktif • Semua kejadian atau peristiwa dalam kehidupan manusia dapat disimpulkan menjadi 2 kemungkinan, yaitu deduktif atau induktif • Deduktif penarikan kesimpulan dari pernyataan – pernyataan umum ke khusus • Induksi Proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan bersifat umum
  • 7. Deduksi • Aristoles (384-322 SM) mengembangkan cara berpikir deduksi ke dalam suatu cara yang disebut SILOGISME • SILOGISME terdiri dari 3 pernyataan atau proposisi • Pernyataan pertama disebut premis mayor • Pernyataan kedua disebut premis minor • Pernyataan ketiga disebut konklusi (kesimpulan) atau konsekuen
  • 8. SILOGISME • Silogisme juga terbagi yaitu silogisme kategoris dan silogisme hipotesis • Silogisme kategoris ialah proses berpikir dengan melakukan penyelidikan identitas (kesamaan) atau diversitas (perbedaan) dua konsep objektif, dengan membandingkan ketiga konsep secara berturut-turut • Silogisme hipotesis : silogisme dimana premis mayornya merupakan pernyataan hipotesis dan premis minornya mengakui atau menolak salah satu bagian dari premis mayor
  • 9. Silogisme hipotesis • Terbagi 3 - silogisme kondisional - Silogisme Disjungtif (pemisahan) - Silogisme Konjungtif (Penghubung)
  • 10. Cara Ilmiah memperoleh pengetahuan • Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer disebut metodologi penelitian (Research Methodology)
  • 11. Kriteria metode ilmiah a) Berdasarkan fakta Informasi –informasi atau keterangan yang akan diperoleh penelitian, baik yang dikumpulkan maupun dianalisis hendaknya berdasarkan fakta-fakta atau kenyataan, bukan berdasarkan pemikiran-pemikiran sendiri atau dugaan. b) Menggunakan prinsip analisis fakta atau data yang diperoleh melalui penggunaan metode ilmiah tidak hanya apa adanya. Fakta serta kejadian tersebut harus dicari sebab akibatnya atau alasan-alasanya menggunakan prinsip analisi
  • 12. C) Menggunakan Hipotesis Hipotesis atau dugaan (bukti) sementara diperlukan untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai. Dengan hipotesis peneliti akan dipandu jalan pikirannya ke arah mana hasil penelitiannya akan dianalisis d) Menggunakan ukuran objektif Pelaksanaan penelitian atau pengumpulan data harus menggunakan ukuran-ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dinyatakan berdasarkan pertimbanganpertimbangan objektif (pribadi).
  • 13. Penelitian • Suatu usaha penyelidikan yang hati-hati dan secara teratur terhadap suatu objek tertentu untuk memperoleh suatu kebenaran atau bukti kebenaran dengan menggunakan metode ilmiah. • Penelitian adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
  • 14. Penelitian kesehatan • Penelitian yang berfokus pada masalah – masalah yang timbul di bidang kesehatan/kedokteran/keperawatan • Masalah kesehatan terdiri dari 2 sub pokok - kesehatan individu - kesehatan kelompok
  • 15. Jenis penelitian kesehatan - Metode Penelitian Kuantitatif (Survey) Suatu penelitian yang dilakukan tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian, sehingga sering disebut penelitian non eksprimen – Metode Penelitian Kualitatif (Eksprimen) Pada penelitian, peneliti melakukan percobaan / perlakuan terhadap variabel independent, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada variabel dependen.
  • 16. LANDASAN ILMU Kuantitatif Kualitatif Ontologi Bersifat Objektif, tunggal dan terpisah dari peneliti Bersifat Subjektif dan multipel, partisipasi selama proses Epistemologi Bersifat independen, deduktif, dirancang baku, generalisasi mengarah pada prediksi, reliabilitas dipertahankan Berinteraksi dengan objek yang diteliti, induktif, desain dinamis, berkembang selama proses Aksiologi Penelitian bersifat bebas bias Penelitian bersifat nyata dan aplikatif
  • 17. Jenis-jenis penelitian kuantitatif a. Potong silang (cross sectional) variabel sebab dan akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu bersamaan) b. Studi Retrospektif penelitian yang melihat ke belakang (backward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi. Kemudian dari efek tersebut ditelusuri ke belakang tentang penyebab atau variabel yang mempengaruhi akibat tersebut
  • 18. c. Studi Prospektif penelitian yang bersifat melihat ke depan (forward looking), artinya penelitian dimulai dari variabel penyebab atau faktor risiko, kemudian diikuti akibatnya pada waktu yang akan datang.
  • 19. • Penelitian dasarDilakukan untuk memahami atau menjelaskan gejala-gejala yang muncul pada suatu kejadian, kesimpulan merupakan teori baruPenelitian terapandilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi proses suatu sistem dengan menerapkan teori-teori kesehatan yang adapenelitian tindakandilakukan terutama untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan kesehatan masyarakat yang dilakukan secara terbatas
  • 20. • Penelitian Evaluasi dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau program yang sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu program atau sistem
  • 21. Usulan Penelitian (proposal) • • • • • • • • • Judul penelitian Latar belakang masalah Perumusan masalah (rumusan masalah) Tujuan penelitian (khusus dan Umum) Manfaat penelitian Tinjauan pustaka Kerangka konsep, hipotesis, definisi operasional Metode penelitian Daftar pustaka
  • 22. Judul Penelitian • Judul penelitian harus menggambarkan keseluruhan isi kegiatan dan laporan yang dikerjakan. Judul mempunyai pengaruh yang tinggi untuk pembaca. Hanya dengan membaca judul suatu penelitian, seseorang akan tertarik untuk lebih jauh membaca isi makalah penelitian tersebut. • Merupakan cerminan dari tujuan penelitian. Oleh karena tujuan penelitian itu dirumuskan dari masalah penelitian, atau dengan kata lain. Tujuan penelitian itu merupakan jawaban sementara dari pertanyaan-pertanyaan penelitian, maka judul penelitian juga mencerminkan masalah penelitian
  • 23. Judul Penelitian • • • • Singkat dan jelas Menggunakan kata-kata baku Mencerminkan tujuan penelitian Memuat objek yang diteliti, lokasi dan tahun atau waktu penelitian • Mencakup variabel-variabel yang akan diteliti • Maksimal 20 puluh kata
  • 24. Latar belakang • Dalam latar belakang, akan diuraikan fakta-fakta, pengalaman-pengalaman peneliti, hasil-hasil penelitian terdahulu, atau teori-teori yang melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti. • Dari uraian-uraian di atas maka pihak pembimbing atau pemberi dana diyakinkan bahwa masalah yang akan diajukan tersebut cukup penting dan cukup justified untuk diteliti
  • 25. • Latar belakang masalah merupakan kunci dari sebuah proposal penelitian, karena logika penelitian dilakukan berdasar adanya fenomena problematik yang harus diatasi. Sehingga latar belakang harus menunjukkan sistematika yang menjurus ke arah pemilihan suatu masalah tertentu. • Di tahap ini peneliti sudah mengindentifikasi awal permasalahan utama serta faktor-faktor utama yang menjadi penyebabnya, sudah diketahui variabel dependen dan independen
  • 26. • Tekhnik penulisan latar belakang permasalahan dalam penelitian dimulai dari pengungkapan secara sistematis deskripsi maslah makro pada tingkat global menuju permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi di lokasi penelitian.
  • 27. Latar belakang • Latar belakang memuat - penguatan alasan masalah tersebut diangkat, - data-data penunjang masalah - alasan kenapa masalah tersebut diangkat di daerah tersebut
  • 28. Rumusan Masalah • Masalah adalah terjadi kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan. • kriteria • Relatif masih baru • Praktis • Aktual, masalah yang diteliti bersifat kekinian • Memadai, sesuai kemampuan dan yang diharapkan peneliti • Sesuai dengan kebijakan pemerintah, artinya merupakan kebutuhan dari program layanan
  • 29. Syarat-syarat penulisan rumusan masalah • Dikemukakan dalam kalimat tanya (interogatif); rumusan masalah dalam kalimat tanya, sangat dianjurkan karena dapat lebih bersifat khas dan tajam • Rumusan hendaknya khas, spesifik dan tidak bermakna ganda • Pertanyaan rumusan masalah harus ditanyakan terpisah • Rumusan hendaklah padat dan jelas • Rumusan masalahharus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah
  • 30. Awal kalimat rumusan masalah • Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : • Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di atas memberi dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut : • Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
  • 31. Tujuan Penelitian • Suatu indikasi ke arah mana, atau data (informasi) apa yang akan dicari melalui penelitian itu. • Tujuan penelitian dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang konkret, dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measureble) • Merumuskan tujuan khusus yang merupakan penjabaran dari tujuan umum
  • 32. Manfaat Penelitian • Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian nanti, baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan • Manfaat penelitian ini harus diuraikan secara terinci manfaat atau guna hasi penelitian nanti, dengan kata lain, informasi yang akan diperoleh dari penelitian tersebut akan dimanfaatkan untuk apa, dalam rangka pengembangan program kesehatan
  • 33. • Manfaat praktis atau aplikatif adalah manfaat penelitian dari aspek praktis dan aplikatif, yakni manfaat penelitian bagi program. Di bidang kesehatan dengan sendirinya manfaat penelitiannya adalah bagi pembangunan kesehatan atau bagi pengembangan program kesehatan • Manfaat teoritis atau akademis manfaat penelitian bagi pengembangan ilmu. Di bidang kesehatan atau kedokteran dengan sendirinya manfaat penelitian tersebut harus dapat menambah khasanah ilmu kesehatan, khususnya terkait dengan kekhususan budang kesehatan yang diteliti
  • 34. Tinjauan Pustaka • Untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam usulan penelitian, diperlukan tinjauan pustaka yang kuat. Tinjauan pustaka sangat penting dalam mendasari penelitian yang akan dilakukan
  • 35. • Tinjauan pustaka mencakup : • Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Hal ini dimaksudkan agar para peneliti mempunyai wawasan luas sebagai dasar untuk mengembangkan atau mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti. • Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang kan diteliti. Hal ini penting, di samping akan memperluas pandangan dan pengetahuan peneliti, juga peneliti dapat menghindari “pengulangan” dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan • Dalam tinjauan pustaka, peneliti mencoba meninjau atau review terhadap teori-teori dan hasil-hasil penelitian orang lain • Pemikiran dan pendapatpendapat caln peneliti tidak seyogianya dimasukkan ke dalam tinjauan pustaka
  • 36. Kerangka konsep, hipotesis dan definisi operasional • Kerangka konsep Suatu uraian atau visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel ke variabel • Hipotesis jawaban atau dugaan sementara dari pertanyaan penelitian. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel ; independen dan dependen
  • 37. • Definisi Operasional batasan variabel yang dimaksud, atau tentang data yang akan diukur oleh variabel yang bersangkutan.
  • 38. Kerangka konsep • Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau di ukur melalui penelitian yang akan dilakukan • Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan Sehat adalah konsep, untuk bisa mengetahui seseorang itu sehat atau tidak, diperlukan variabel; misalnya: tekanan darah, denyut jantung, suhu badan Jadi variabel adalah operasionalisasi dari suatu konsep atau konsep yang telah operasional, artinya dapat diamati, diukur sehingga dapat terlihat adanya variasi
  • 39. • Pada kerangka konseptual, semua variabel yang berhubungan ditulis, baik diteliti maupun tidak diteliti. Diberi tanda antara variabel yang diteliti dengan variabel yang tidak diteliti • Kerangka Operasional, sama dengan Kerangka Konsep, hanya bedanya variabel yang dimasukan dalam kerangka operasional hanya variabel yang akan diteliti saja
  • 40. hIPOTTESIS • Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke arah pembuktian, atau perntanyaan yang harus dibuktikan • Rumusan hipotesis sudah akan tercermin vaiabel yang akan diukur atau diamati
  • 41. HIPOTESIS • Jawaban Sementara suatu penelitian yang kan dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan • Kesimpulan yang diperoleh dari pembuktian atau analisis data dalam menguji rumusan jawaban sementara atau hipotesis itulah, hasil akhir suatu penelitian • Hipotesis sangat penting bagi suatu penelitian karena dengan hipotesis ini maka penelitian diarahkan.
  • 42. • Secara garis besar peranan hipotesis yaitu : – Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian – Memfokuskan erhatian dalam rangka pengumpulan data – Sebagai penduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta atau data – Membantu mengarahkan dalam mengidentifikasikan variabel-variabel yang akan diteliti
  • 43. • Mengingat hipotesis merupakan panduan dalam menganalisis hasil penelitian, sedangkan hasil penelitian harus menjawab tujuan penelitian maka suatu hipotesis harus sejalan atau konsisten dengan tujuan penelitian, utamanya tujuan khusus
  • 44. Jenis-jenis rumusan hipotesis • Hipotesis kerja/ hipotesis alternatif (Ha) – Suatu rumusan hipotesis dengan tujuan untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu gejala muncul, biasanya menggunakan rumusan pernyataan “jika...maka..”artinya jika suatu faktor/variabel terdapat/terjadi suatu situasi, maka ada akibat tertentu yang dapat ditimbulkannya” – Atau dengan kata-kata “ada hubungan antara... Dengan....
  • 45. • Hipotesis Nol (H0) – Dibuat untuk menyatakan sesuatu kesamaan atau tidak adanya suatu perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok atau lebih mengenai suatu hal yang dipermasalahkan.
  • 46. Defenisi Operasional Variabel • Dibuat Agar variabel dapat diukur dengan menggunakan instrumen atau alat ukur, maka variabel harus diberi batasan atau defenisi yang operasional. Dan untuk menjaga data tetap konsisten • Selain definisi operasional, variabel juga perlu dijelaskan cara atau metode pengukuran, hasil ukur atau kategorinya serta skala pengukuran yang digunakan, berikut penjelasannya
  • 47. • Definisi operasional – Uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, misalnya – Definisi operasional tentang variabel “status gisi” anak balita adalah hasil penimbangan atau pengukuran berat badan dan tinggi badan anak balita berdasarkan umur – Definisi operasional pendidikan adalah lamanya sekolah atau tingkat sekolah yang telah diikuti oleh responden
  • 48. • Cara pengukuran – Adalah metode atau cara yang digunakan apa yang digunakan peneliti untuk mengukur atau memperoleh informasi untuk variabel – Untuk variabel status gizi cara pengukurannya dengan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan – Untuk variabel pendidikan cara pengukurannya dengan wawancara – Beberapa cara yang digunakan untuk mengukur suatu variabel : kuesioner, wawancara, observasi, pengukuran langsung
  • 49. • Hasil ukur atau kategori – Mengelompokkan hasil pengukuran variabel yang bersangkutan • Variabel status gizi ukurannya : gizi buruk, gizi kurang dan gizi baik • Pendidikan : SD, SMP, SMA
  • 50. Metode Penelitian • Metode penelitian terdiri dari – Jenis dan Metode Penelitian – Lokasi penelitian dan waktu penelitian – Populasi dan sampel • Populasi dan sampel • Cara pengambilan sampel • Kriteria sampel
  • 51. Populasi dan sampel • Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. • Sampel adalah sebagian yang di ambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
  • 52. Rumus penentuan sampel • Besar sampel n = Dimana: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = derajat ketepatan (digunakan 0,1)
  • 53. Teknik pengambilan sampel • Random sampling – Pengambilan sampling secara acak, teknik ini hanya boleh digunakan apabila setiap unit atau anggota populasi bersifat homogen atau diasumsukan homogen. Berarti semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel
  • 54. • Non probability sampling (non random) – Pengambilan sampel bukan secara acak adalah pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas kemungkinan yang dapat diperhitungkan. Tetapi semata-mata hanya berdasarkan kepada segi-segi kepraktisan belaka
  • 55. Non probability sampling • A.Purposive sampling – Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifatsifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. B. Quota Sampling - pengambilan sampel dengan menetapkan sejumlah anggota sampel secara quotum/jatah.
  • 56. • Accidental sampling – Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian
  • 57. Kriteria Inklusi dan Eksklusi • Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya, maka sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan kriteria inklusi, maupun kriteria eksklusi. • Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel • Kriteria Eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel
  • 59. Pengertian Informasi mengenai sumber referensi (acuan) yang digunakan dalam penulisan sebuah karya ilmiah. Daftar pustaka (bibliografi) perlu dilampirkan dalam sebuah karya ilmiah sebagai bentuk penghargaan atas pikiran/pendapat orang lain yang dikutip dalam karya ilmiah tersebut
  • 60. Unsur-unsur yang harus dicantumkan dalam penulisan daftar pustaka : 1. 2. 3. 4. 5. Nama pengarang Tahun terbit Judul buku Tempat terbit Nama penerbit
  • 61. Aturan umum penulisan daftar pustaka 1. Penyusunan daftar pustaka disusun secara alfabetis (urut abjad) berdasarkan nama belakang dari pengarang. 2. Penulisan daftar pustaka tidak perlu diberi nomor urut. 3. Daftar pustaka diletakkan di bagian akhir karya ilmiah. 4. Gelar akademik, pangkat, kebangsawanan tidak perlu dicantumkan.
  • 62. Nama Pengarang 1. Apabila nama pengarang terdiri lebih dari satu unsur/kata, maka nama yang paling belakang diletakkan di depan. (M. Arif Rahman Hakim  Hakim, M. Arif Rahman) 2. Apabila pengarangnya ada 2 maka yang dibalik cukup nama pengarang yang pertama saja. (Fuad Abdul Hamid dan Taufik Ismail  Hamid, Fuad Abdul dan Taufik Ismail). 3. Apabila pengarangnya lebih dari 2 maka yang ditulis cukup nama pengarang yang pertama saja dan diberi singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al. (Suwanto, Daud, Nurdin, dan Agus  Suwanto, dkk.)
  • 63. 4. Apabila dalam sebuah daftar pustaka terdapat dua atau lebih buku yang dikarang oleh pengarang yang sama maka pengurutannya berdasarkan tahun terbitnya dan nama pengarang cukup ditulis sekali dan selanjutnya digantikan dengan garis. 5. Pemisahan antara nama belakang dan nama depan menggunakan tanda koma. 6. Setelah unsur nama pengarang diakhiri dengan tanda titik.
  • 64. Tahun terbit 1. Apabila ada 2 buku atau lebih yang dikarang oleh pengarang yang sama, maka yang dituliskan pertama kali adalah yang tahun terbitnya paling dulu. 2. Apabila buku tersebut tidak diketahui tahun terbitnya, maka cukup ditulis dengan ‘t.t.’ (tanpa tahun) 3. Pemisahan antara unsur tahun terbit dengan unsur judul buku menggunakan tanda titik.
  • 65. Judul buku 1. Semua huruf pertama dari setiap kata dalam judul buku ditulis dengan menggunakan huruf kapital KECUALI kata-kata tugas seperti ‘dan’, ‘untuk’, ‘di’, ‘yang’, ‘atau’, ‘dari’, ‘ke’, dll. 2. Jika daftar pustaka diketik dengan komputer maka penulisan judul buku dengan menggunakan huruf miring (italics). 3. Jika ditulis tangan atau diketik manual maka penulisan judul buku diberi garis bawah. 4. Pemisahan antara unsur judul buku dengan unsur tempat terbit menggunakan tanda titik.
  • 66. Tempat (kota terbit) 1. Tempat terbit cukup dengan menyebutkan kota di mana penerbit buku itu berlokasi. 2. Pemisahan antara unsur tempat terbit dengan nama penerbit menggunakan tanda titik dua (:)
  • 67. Nama penerbit 1. Pada bagian ini, kita cukup menuliskan nama perusahaan/lembaga yang menerbitkan buku tersebut. 2. Setelah unsur nama penerbit diakhiri dengan tanda titik.