Dokumen tersebut menjelaskan beberapa pendekatan analisis drama, yaitu pendekatan objektif, mimesis, ekspresif dan pragmatis. Pendekatan objektif hanya menganalisis teks drama sendiri tanpa hubungan luar, sedangkan pendekatan mimesis menghubungkan temuan dalam teks dengan realitas. Kedua pendekatan tersebut menganalisis unsur-unsur drama seperti tokoh, alur, latar dan bahasa.

1. PENDEKATAN
ANALISIS DRAMA
Shared by: weny
ilyasy (on fb )

2. DEFINISI
PENDEKATAN ANALISIS DRAMA
Adalah suatu strategi untuk memahami
dan menjelaskan temuan fiksi yang
diselidiki

3. PENDEKATAN ANALISIS DRAMA
 Pendekatan Objektif
 Pendekatan Mimesis
 Pendekatan Ekspresif
 Pendekatan Pragmatis

4. PENDEKATAN OBJEKTIF
 Adalah suatu pendekatan yang hanya menyelidiki karya
sastra itu sendiri tanpa menghubungkan dengan hal-hal
diluar karya sastra.
 Prinsip Umum Pendekatan Objektif :
a. Penganalisaan hanya bertumpu pada teks drama
b. Karya teks drama dibangun oleh beberapa
unsur, seperti : penggarapan
bahasa, alur, penokohan, ruang, dan latar.
c. Penganalisisan teks drama sebagai genre sastra
adalah dengan membongkar unsur ke subunsur yang
sekecil-kecilnya, untuk disusun kembali dengan
logika rasional.
d. Keseluruhan dan keutuhan drama dipreteli menjadi
unsur-unsur tetapi tidak dibiarkan terpisah dan
terlepas.

5. PENDEKATAN OBJEKTIF
 Prinsip Terapan Pendekatan Objektif :
a. Prinsip penganalisisan unsur penokohan:
 Penamaan tokoh atau gelar merupakan salah
satu bagian yang perlu dijadikan dasar untuk
memahami penokohan dan perwatakan.
 Penokohan tidak sama dengan perwatakan
 Jarang tokoh yang memerankan peran
tunggal, dan pada umumnya setiap tokoh
mempunyai beberapa peran yang sangat
bergantung pada interaksi sosial yang
dilakukannya
 Setiap peran membawa misi permasalahan dan
konflik drama.

6.  setiap peran selalu hadir berpasangan dengan peran
lain dalam membentuk suatu permasalahan.
 Setiap tokoh dapat dibedakan atas tiga keadaan, yaitu
keadaan fisik, psikis, dan sosial.
 Antara keadaan fisik, psikis, dan sosial haruslah
terdapat keserasian

7.  Prinsip Penganalisisan unsur alur :
a. Bagian dalam unsur alur drama adalah
peristiwa dan motivasi
b. Pelaku dalam suatu peristiwa dapat lebih
dari seorang
c. Peristiwa dan motivasi dalam drama tidak
hanya terdiri atas satuan yang setara atau
setingkat.
d. Setiap satuan peristiwa tidaklah berdiri
sendiri

8. PRINSIP PENGANALISISAN UNSUR
LATAR DAN RUANG
 Latar mencakup informasi tentang
suasana, tempat, dan waktu.
 Fungsi latar dan ruang adalah memperjelas
unsur penokohan dan alur
 Pelukisan latar dan ruang dalam drama dapat
saja sama dengan realitas objektif
 Latar dan ruang drama dapat saja berbentuk
gambaran yang abstrak
 Unsur latar dan ruang terkait langsung dengan
unsur penokohan, alur, dan motivasi

9. PRINSIP PENGANALISISAN DRAMA
PADA PENGGARAPAN BAHASA
 Penggarapan bahasa atau gaya bahasa drama
merupakan cara yang sebaik-baiknya untuk
menyampaikan informasi penokohan, peristiwa, dan
motivasi.
 Perbedaan watak tokoh harus dibedakan oleh gaya
bahasa

10. PENDEKATAN MIMESIS
Adalah suatu pendekatan yang setelah
menyelidiki karya sastra sebagai sesuatu yang
otonom, masih merasa perlu dihubng-
hubungkan hasil temuan itu dengan realita
objektif

11. PRINSIP UMUM PENDEKATAN MIMESIS
1. Karya Sastra sesuatu yang otonom tidaklah
berarti tidak boleh dihubungkan dengan
realitas objektif
2. Hubungan rekaan dengan kenyataan
tidaklah berlangsung secara
keseluruhan, tetap berhubungan antara
bagian rekaan dengan bagian kenyataan.
3. Kondisi kehidupan sosial budaya tidaklah
terpilah-pilah sebagai kondisi ekonomi
semata, atau kondisi agama, kondisi
politik, dan kondisi hankam.

12. PRINSIP UMUM PENDEKATAN
MIMESIS
4. Besar atau kecil hubungan antara kenyataan
teks drama dengan realitas objektif tidaklah
dapat dijadikan tolok ukur berhasilnya atau
gagalnya sebuah karya drama
5. Dua metode untuk meninjau hubungan
kenyataan drama dengan kenyataan realitas
objektif : Pertama : bahwa perumusan
permasalahan dunia rekaan ditelusuri ke
permasalahan realitas objektif. Kedua :
permasalahan realitas objektif ditentukan
permasalahan dalam drama.