Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan drama di dunia barat dan Indonesia. Drama berkembang pertama kali di Yunani dan Romawi, kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lain. Di Indonesia, drama tradisional berkembang sebelum zaman Hindu dan dipengaruhi oleh drama Barat saat zaman kolonial. Jenis drama tradisional di Indonesia antara lain wayang, makyong, randai dan lainnya.
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
Makalah ini membahas pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) pada tingkat menengah. Ia menjelaskan pengertian BIPA, media pengajaran tulis BIPA tingkat menengah seperti permainan dan lingkungan sekitar, serta jenis-jenis tulisan yang diajarkan seperti narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Teks ini membahas tentang drama sebagai salah satu bentuk sastra yang menampilkan kehidupan manusia dalam bentuk pertunjukan. Dokumen ini menjelaskan unsur-unsur drama tradisional dan modern seperti alur cerita, tokoh, latar, tema, prolog, dialog, dan epilog. Selain itu juga menjelaskan komponen pentasan drama seperti akting, kostum, tata panggung, musik, dan tata lampu serta cara menanggapi pertunjukan drama
Dokumen tersebut membahas tentang sastra Indonesia pada berbagai angkatan, mulai dari Pujangga Lama, Angkatan 20-an, 30-an, 45, 50-an hingga 66-an. Setiap angkatan memiliki ciri khas berdasarkan kondisi sosial politik masa itu."
Cerita fantasi ini menceritakan tentang Indah, seorang gadis yang duduk sendirian di taman pada saat matahari terbenam. Ia memiliki penampilan pucat dan lusuh. Ketika Indah melirik dan mendekati sang narator dengan sorot mata tajam, narator menjadi terdiam tak berdaya. Indah kemudian bangkit dan berjalan perlahan mendekati narator yang tak dapat kabur.
Pengajaran Bahasa Indonesia Penutur Asing Tingkat Madya (Menulis)Rini Adiani
Makalah ini membahas pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) pada tingkat menengah. Ia menjelaskan pengertian BIPA, media pengajaran tulis BIPA tingkat menengah seperti permainan dan lingkungan sekitar, serta jenis-jenis tulisan yang diajarkan seperti narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Teks ini membahas tentang drama sebagai salah satu bentuk sastra yang menampilkan kehidupan manusia dalam bentuk pertunjukan. Dokumen ini menjelaskan unsur-unsur drama tradisional dan modern seperti alur cerita, tokoh, latar, tema, prolog, dialog, dan epilog. Selain itu juga menjelaskan komponen pentasan drama seperti akting, kostum, tata panggung, musik, dan tata lampu serta cara menanggapi pertunjukan drama
Dokumen tersebut membahas tentang sastra Indonesia pada berbagai angkatan, mulai dari Pujangga Lama, Angkatan 20-an, 30-an, 45, 50-an hingga 66-an. Setiap angkatan memiliki ciri khas berdasarkan kondisi sosial politik masa itu."
Cerita fantasi ini menceritakan tentang Indah, seorang gadis yang duduk sendirian di taman pada saat matahari terbenam. Ia memiliki penampilan pucat dan lusuh. Ketika Indah melirik dan mendekati sang narator dengan sorot mata tajam, narator menjadi terdiam tak berdaya. Indah kemudian bangkit dan berjalan perlahan mendekati narator yang tak dapat kabur.
Dokumen tersebut membahas tentang puisi sebagai karya sastra yang singkat, padat dan menggunakan bahasa yang indah. Dibahas pula unsur-unsur puisi seperti tema, rasa, nada dan amanat. Jenis-jenis puisi dibedakan berdasarkan bentuknya seperti pantun, syair, soneta, dan puisi bebas, serta berdasarkan zamannya seperti puisi lama seperti pantun dan syair.
Prosa merupakan karya sastra berbentuk cerita yang bebas dari rima dan irama. Terdiri atas prosa fiksi berupa cerita rekaan dan prosa nonfiksi yang berisi informasi faktual. Prosa fiksi mencakup cerpen, novel, dan dongeng sedangkan prosa nonfiksi meliputi artikel, biografi, dan reportase. Kedua jenis prosa memiliki unsur-unsur seperti tema, tokoh, alur, dan latar yang membangun cerita.
Teks ini membahas unsur-unsur dan struktur dasar cerita fantasi, yang biasanya berlatar supernatural, memiliki tokoh-tokoh dengan kemampuan gaib, dan berakhir bahagia atau sedih. Unsur pentingnya meliputi keajaiban, ide cerita, dan latar yang luas. Sedangkan strukturnya terdiri atas orientasi, konflik, resolusi, hingga ending.
Cerita ini menceritakan tentang perjalanan cinta seorang siswi bernama Nessa dengan kekasihnya Asep. Awalnya hubungan mereka berjalan lancar hingga suatu hari Asep memutuskan hubungan mereka secara sepihak melalui telepon dan mengatakan ingin sendiri. Nessa sangat terpukul menerima keputusan sepihak ini namun berusaha menerimanya walaupun hatinya sangat sulit untuk melepas cinta yang tulus
MENGIDENTIFIKASIKAN ALUR CERITA, BABAK DEMI BABAK, DAN KONFLIK DALAM DRAMA YA...Annisa Fitri Ramadhanti
Di dalam Power Point ini terdapat :
1. Pengertian Drama
2. Struktur Drama
3. Bentuk - Bentuk Drama
4. Unsur - Unsur Drama
5. Video Drama Musikal (sumber; youtube)
6. Beberapa Babak & Adegan Dalam Drama
Dokumen tersebut membahas tentang definisi bahasa menurut dua pakar yaitu Kridalaksana dan Djoko Kentjono, yaitu bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk berkomunikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa salah satu ciri bahasa adalah sebagai sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang tersusun secara teratur menurut pola tertentu. Jen
Makalah membahas prinsip-prinsip pengembangan materi ajar bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) dengan mempertimbangkan karakteristik siswa, tujuan belajar, dan integrasi unsur bahasa, kebahasaan, dan budaya. Dibahas pula contoh pengembangan materi berdasarkan analisis kebutuhan siswa untuk tingkat dasar dengan tema perkenalan dan profesi.
Periodisasi sastra Indonesia dibagi menjadi beberapa periode berdasarkan ciri khas masing-masing zaman. Mulai dari sastra Melayu lama, angkatan 20-an yang berfokus pada konflik adat, angkatan 30-an yang memperkenalkan tema emansipasi perempuan, hingga angkatan-angkatan selanjutnya seperti 45, 66, 70-an, dan 2000 yang semakin kompleks dan kritis terhadap situasi sosial dan politik.
Ini adalah materi berkaitan dengan drma dan pementasan drama. Di dalamnya juga terdapat tata cara menulis teks drama agar menarik dan dapat dipentaskan dengan baik.
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa pendekatan analisis drama, yaitu pendekatan objektif, mimesis, ekspresif dan pragmatis. Pendekatan objektif hanya menganalisis teks drama sendiri tanpa hubungan luar, sedangkan pendekatan mimesis menghubungkan temuan dalam teks dengan realitas. Kedua pendekatan tersebut menganalisis unsur-unsur drama seperti tokoh, alur, latar dan bahasa.
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa keduaAndi Sahtiani Jahrir
Teks tersebut membahas teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Teknik ajar mencakup teknik penyampaian materi, menghadapi pelajar, dan penciptaan suasana belajar. Strategi pembelajaran mencakup empat strategi utama yaitu menggunakan pemahaman nonlinguistik, fokus pada objek menarik, pendekatan referensial atau ekspresif, serta memanfaatkan berbagai fungsi bahasa
Dokumen tersebut membahas tentang pemerolehan dan perkembangan bahasa anak, meliputi teori-teori pemerolehan bahasa, faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa, tahap-tahap perkembangan bahasa anak, serta analisis pemerolehan bahasa dalam aspek fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.
Dokumen tersebut membahas berbagai aliran drama beserta ciri-ciri utamanya, yaitu: Klasik, Neo Klasik, Romantik, Realisme, Simbolisme, Ekspresionisme, dan Absurdisme. Aliran-aliran tersebut berkembang sesuai perkembangan zaman dan pandangan seni pada masing-masing periode.
Dokumen tersebut membahas tentang puisi sebagai karya sastra yang singkat, padat dan menggunakan bahasa yang indah. Dibahas pula unsur-unsur puisi seperti tema, rasa, nada dan amanat. Jenis-jenis puisi dibedakan berdasarkan bentuknya seperti pantun, syair, soneta, dan puisi bebas, serta berdasarkan zamannya seperti puisi lama seperti pantun dan syair.
Prosa merupakan karya sastra berbentuk cerita yang bebas dari rima dan irama. Terdiri atas prosa fiksi berupa cerita rekaan dan prosa nonfiksi yang berisi informasi faktual. Prosa fiksi mencakup cerpen, novel, dan dongeng sedangkan prosa nonfiksi meliputi artikel, biografi, dan reportase. Kedua jenis prosa memiliki unsur-unsur seperti tema, tokoh, alur, dan latar yang membangun cerita.
Teks ini membahas unsur-unsur dan struktur dasar cerita fantasi, yang biasanya berlatar supernatural, memiliki tokoh-tokoh dengan kemampuan gaib, dan berakhir bahagia atau sedih. Unsur pentingnya meliputi keajaiban, ide cerita, dan latar yang luas. Sedangkan strukturnya terdiri atas orientasi, konflik, resolusi, hingga ending.
Cerita ini menceritakan tentang perjalanan cinta seorang siswi bernama Nessa dengan kekasihnya Asep. Awalnya hubungan mereka berjalan lancar hingga suatu hari Asep memutuskan hubungan mereka secara sepihak melalui telepon dan mengatakan ingin sendiri. Nessa sangat terpukul menerima keputusan sepihak ini namun berusaha menerimanya walaupun hatinya sangat sulit untuk melepas cinta yang tulus
MENGIDENTIFIKASIKAN ALUR CERITA, BABAK DEMI BABAK, DAN KONFLIK DALAM DRAMA YA...Annisa Fitri Ramadhanti
Di dalam Power Point ini terdapat :
1. Pengertian Drama
2. Struktur Drama
3. Bentuk - Bentuk Drama
4. Unsur - Unsur Drama
5. Video Drama Musikal (sumber; youtube)
6. Beberapa Babak & Adegan Dalam Drama
Dokumen tersebut membahas tentang definisi bahasa menurut dua pakar yaitu Kridalaksana dan Djoko Kentjono, yaitu bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk berkomunikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa salah satu ciri bahasa adalah sebagai sistem yang terdiri atas unsur-unsur yang tersusun secara teratur menurut pola tertentu. Jen
Makalah membahas prinsip-prinsip pengembangan materi ajar bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) dengan mempertimbangkan karakteristik siswa, tujuan belajar, dan integrasi unsur bahasa, kebahasaan, dan budaya. Dibahas pula contoh pengembangan materi berdasarkan analisis kebutuhan siswa untuk tingkat dasar dengan tema perkenalan dan profesi.
Periodisasi sastra Indonesia dibagi menjadi beberapa periode berdasarkan ciri khas masing-masing zaman. Mulai dari sastra Melayu lama, angkatan 20-an yang berfokus pada konflik adat, angkatan 30-an yang memperkenalkan tema emansipasi perempuan, hingga angkatan-angkatan selanjutnya seperti 45, 66, 70-an, dan 2000 yang semakin kompleks dan kritis terhadap situasi sosial dan politik.
Ini adalah materi berkaitan dengan drma dan pementasan drama. Di dalamnya juga terdapat tata cara menulis teks drama agar menarik dan dapat dipentaskan dengan baik.
Dokumen tersebut menjelaskan beberapa pendekatan analisis drama, yaitu pendekatan objektif, mimesis, ekspresif dan pragmatis. Pendekatan objektif hanya menganalisis teks drama sendiri tanpa hubungan luar, sedangkan pendekatan mimesis menghubungkan temuan dalam teks dengan realitas. Kedua pendekatan tersebut menganalisis unsur-unsur drama seperti tokoh, alur, latar dan bahasa.
Teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa indonesia sebagai bahasa keduaAndi Sahtiani Jahrir
Teks tersebut membahas teknik ajar dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua. Teknik ajar mencakup teknik penyampaian materi, menghadapi pelajar, dan penciptaan suasana belajar. Strategi pembelajaran mencakup empat strategi utama yaitu menggunakan pemahaman nonlinguistik, fokus pada objek menarik, pendekatan referensial atau ekspresif, serta memanfaatkan berbagai fungsi bahasa
Dokumen tersebut membahas tentang pemerolehan dan perkembangan bahasa anak, meliputi teori-teori pemerolehan bahasa, faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa, tahap-tahap perkembangan bahasa anak, serta analisis pemerolehan bahasa dalam aspek fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.
Dokumen tersebut membahas berbagai aliran drama beserta ciri-ciri utamanya, yaitu: Klasik, Neo Klasik, Romantik, Realisme, Simbolisme, Ekspresionisme, dan Absurdisme. Aliran-aliran tersebut berkembang sesuai perkembangan zaman dan pandangan seni pada masing-masing periode.
Drama abad 18 dan 19 di Prancis dan Eropa berkembang dari tradisi neoklasik yang menekankan aturan ketat dalam penulisan drama. Pada abad ke-18, genre romantisme dan melodrama muncul dengan karakteristik baru seperti penekanan pada emosi dan alur cerita yang longgar. Perkembangan ini dipengaruhi oleh Revolusi Industri dan berpindahnya kelas atas ke kota.
Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis dan indah. Terdapat berbagai jenis tari seperti tari tradisional, modern, dan kreasi. Tari Reyog Ponorogo merupakan contoh tari tradisional Jawa Timur yang terdiri dari lima babak dengan gerakan khas dan diiringi musik tradisional.
Historical dramas are typically set in expensive places like palaces to distinguish between the class and status of the characters. They are also set in middle-class villages and towns. These settings reinforce stereotypes by implying that one's place of residence determines whether they are rich or poor, with poor characters rarely shown to live in expensive homes unless they are servants. The extract from Larkrise to Candleford uses non-diegetic sounds like background music that increases in pace to build tension, though the characters cannot hear it.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat dari berbagai aspek seperti bahasa, ilmu, benda, dan aktivitas menurut para ahli filsafat.
2. Dibahas pula sejarah timbulnya filsafat di Yunani kuno yang disebabkan oleh pertentangan mitos dan logos, rasa ingin tahu, serta perkembangan kesusastraan.
3. Hubungan antara filsafat dan ilmu dibah
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang daftar nama siswa beserta nomor absensinya, pengertian drama menurut beberapa sumber, unsur-unsur drama, proses pembuatan drama, dan soal-soal terkait drama.
Makalah ini membahas dasar-dasar ilmu politik. Ia menjelaskan definisi politik dan ilmu politik, perkembangan awal ilmu politik di Yunani Kuno dan negara-negara lain, serta unsur-unsur penting ilmu politik seperti partisipasi politik masyarakat dan manfaatnya bagi demokrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang teater sebagai salah satu cabang seni pertunjukan di Indonesia. Teater dibedakan menjadi teater tradisional dan teater non-tradisional, dengan contoh-contoh jenis teater tradisional seperti wayang golek, lenong, ketoprak. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian teater, drama, dan sandiwara serta unsur-unsur penting dalam karya teater.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis teater dan unsur pemeranan dalam teater tradisional, modern, dan sinematografi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara ketiga jenis teater tersebut dalam hal pemeranan, status tokoh, ciri fisik dan psikis tokoh, kostum, serta peralatan pentas. Teater tradisional memiliki pemeranan yang spontan tanpa latihan, sedangkan teater modern dan sinematografi
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademikCoral Reef
Teks tersebut membahas teori-teori kritik sastra Indonesia pada periode 1956-1988. Pada periode 1956-1975, muncul berbagai pendekatan kritik sastra dari sastrawan dan akademisi. Periode 1976-1988 ditandai dengan berkembangnya teori-teori barat seperti strukturalisme, sosiologi sastra, intertekstualitas, dan feminisme dalam kritik sastra Indonesia.
This 3 sentence document provides information on a presentation given by 3 people: Shatirah binti Ahmad Sakaoff, Syahida binti Shafie, and Siti Fazielah binti Che Omar. It thanks the audience for their time and marks the end of the presentation. The document does not include any other details about the content or topic of the presentation.
The document provides information about museums, beaches, waterfalls, castles, and other places of interest in Kelantan, Malaysia. It summarizes the Royal Museum located in Istana Batu, the War Museum housed in the oldest brick building from 1912, and the Handicraft Museum exhibiting silverware, songket, batik and woodcarvings. It also describes the popular beaches of Pantai Cahaya Bulan, Irama Beach, and Seri Tujuh Beach, and mentions the waterfalls of Jeram Lenang and popular Jeram Pasu. Additionally, it notes the lstana Balai Besar palace built in 1840 and other cultural sites like the Cultural Centre, Merdeka
Dokumen tersebut memberikan pengenalan tentang muzik Mak Yong sebagai seni lakon tradisional Malaysia. Ia menjelaskan ciri-ciri muzik Mak Yong dari segi melodi, alat-alat muzik, repertoire muzik, dan bentuk. Dokumen ini juga menyoroti aspek sejarah dan perkembangan Mak Yong serta pengenalan ringkas tentang unsur-unsur penting dalam persembahan Mak Yong.
Dokumen tersebut membahas tentang hakekat teater dan drama anak. Ia menjelaskan pengertian teater dan drama serta perkembangannya, jenis-jenis drama, dan karakteristik drama anak yang ditulis khusus untuk anak-anak.
Dokumen tersebut membahas 10 jenis teater tradisional Indonesia yaitu wayang, makyong, drama gong, randai, mamanda, longser, ketoprak, ludruk, lenong dan ubrug. Jenis-jenis teater tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan memiliki ciri khas masing-masing seperti bahasa, musik dan tarian yang digunakan.
Negara-negara Asia memiliki tradisi teater yang kuat, seperti India dengan Ramayana dan Mahabharata, Cina dengan opera Peking, dan Jepang dengan drama Noh dan Kabuki. Teater Asia sering mengambil cerita dari mitologi dan agama setempat serta dipengaruhi budaya lain namun tetap mempertahankan ciri khasnya masing-masing.
PPT IV SENI BUDAYA KB 2: TEATER TRADISIONAL, MODERN, DAN KONTEMPORERppghybrid4
Ada tiga jenis teater tradisional di Indonesia menurut klasifikasi Kasim Ahmad: teater rakyat, teater klasik, dan teater transisi. Teater rakyat bersifat improvisasi, sederhana, dan spontan serta menyatu dengan kehidupan rakyat. Teater klasik sudah teratur dengan cerita, pelaku terlatih, dan gedung tetap. Teater transisi bersumber dari tradisional tetapi dipengaruhi gaya barat.
Sejarah Perkembangan Drama Di Dunia dan MalaysiaArifahAzlanShah2
[Ringkasan]
Perkembangan drama di dunia bermula sejak zaman Yunani Kuno hingga kini telah mengalami pelbagai perubahan bergantung kepada zaman dan budaya. Drama Yunani Kuno berkembang pada abad ke-5 SM dan menampilkan tokoh-tokoh seperti Plato dan Sophocles. Drama kemudiannya berkembang di Rom Purba dan negara-negara Eropah seperti Perancis, England dan Jerman. Di Malaysia pula, drama tradisional seperti Wayang Kulit dan Makyung mer
Bangsawan bermula dari teater Parsi yang dipersembahkan di Pulau Pinang pada tahun 1880-an. Teater Parsi ini kemudian diambil alih oleh seorang warga tempatan bernama Mohamed Pusi dan dinamakan Wayang Bangsawan. Bangsawan berkembang menjadi genre teater dramatik yang popular di Malaysia selama 70 tahun berikutnya dengan cerita-cerita yang menampilkan kisah raja-raja dan golongan bangsawan.
Ringkasan dokumen ini adalah:
Analisis teks-teks muzikal karya Prof. Dr. Hatta Azad Khan mengenai penggunaan elemen absurdisme dan ekspresionisme. Dua karya muzikalnya iaitu KL dan RAM menggunakan pendekatan absurdisme melalui peristiwa yang tidak masuk akal, sementara ekspresionisme melalui luahan perasaan penulis.
Dokumen tersebut membahas tentang makna dan peranan teater dalam konteks kehidupan budaya masyarakat. Terdapat penjelasan mengenai definisi teater dan drama, bentuk-bentuk teater tradisional dan modern yang berkembang di masyarakat, serta jenis-jenis teater yang ada."
Dokumen tersebut membandingkan perkembangan kesusasteraan di China dan Eropa. Di China, kesusasteraan berkembang pesat pada zaman Dinasti Zhou dengan puisi rakyat dan pepatah. Pada zaman Dinasti Song dan Han, karya-karya sejarah dan leksikografi mulai dihasilkan. Di Eropa, kesusasteraan bermula dengan puisi epik Homer di Yunani, kemudian berkembang jenis puisi lirik dan drama pada abad ke-5 SM. Drama Yunani men
Teater tradisional Nusantara meliputi berbagai jenis seperti Lenong dari Betawi, Longser dari Sunda, Ketoprak dari Yogyakarta, Ludruk dari Jawa Timur, Arja dari Bali, Kemidi Rudat dari Lombok, Kondobuleng dari Sulawesi Selatan, Dul Muluk dari Sumatera Selatan, Randai dari Minangkabau, dan Makyong dari Riau, yang masing-masing memiliki ciri khas dalam bentuk pertunjukan, busana, b
Teater telah ada sejak zaman Yunani Kuno pada abad kelima SM. Teater bermula dari upacara keagamaan yang kemudian berkembang menampilkan cerita. Ada beberapa jenis teater seperti teater rakyat, keraton, urban, dan kontemporer. Masing-masing jenis teater memiliki karakteristik tersendiri dalam penceritaan dan penontonnya.
Teks tersebut memberikan informasi mengenai beberapa jenis kesenian tradisional Indonesia seperti wayang orang, ketoprak, ludruk, srandul, randai, dan longser. Kesenian-kesenian tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan memiliki ciri khas masing-masing dalam hal cerita, alat musik, kostum, dan cara penyajiannya.
2. Latar Belakang
• Drama terlebih dahulu berkembang di dunia
barat yang disebut drama klasik pada zaman
Yunani dan Romawi.
• Pada masa kejayaan kebudayaan Yunani
maupun Romawi banyak sekali karya yang
bersifat abadi terkenal hingga kini.
3. Sejarah Perkembangan Drama di
Dunia Barat
• Yang disebut drama klasik adalah drama yang
hidup pada zaman Yunani dan Romawi. Pada
masa kejayaan kebudayaan Yunani maupun
Romawi banyak sekali karya drama yang
bersifat abadi, terkenal sampai kini.
4. Zaman Yunani
• Asal mula drama adalah kultus Dyonisisus. Pada
waktu itu drama dikaitkan dengan upacara
penyembahan kepada Dewa Domba/lembu.
Sebelum pementasan drama dilakukan upacara
korban domba/lembu kepada Dyonisisus dan
nyanyian yang disebut “tragedi”. Dalam
perkembangannya, Dyonisius yang tadinya
berupa dewa yang berwujud binatang itu,
berubah menjadi manusia, dan dipuja sebagai
dewa anggur dan kesuburan.
5. • Ada 3 tokoh Yunani yang terkenal, yaitu:
Plato, Aristoteles, dan Sophocles. Menurut
Plato, keindahan bersifat relatif. Karya karya seni
dipandanganya sebagai mimetik, yaitu imitasi dari
kehidupan jasmaniah manusia.
• Aristoteles juga tokoh Yunani yang terkenal. Ia
memandang karya seni bukan hanya sebagai
imitasi kehidupan fisik, tetapi harus juga
dipandang sebagai karya yang mengandung
kebijakan dalam dirinya.
6. Bentuk Tragedi Klasik dengan Ciri-ciri
Tragedi Yunani
• Lakon tidak selalu di akhiri dengan kematian tokoh
utama atau tokoh protagonis.
• Lamanya lakon lebih kurang satu jam.
• Koor sebagai selingan dan pengiring sangat berperan
(berupa nyanyian rakyat atau pujian).
• Tujuan pementasan sebagai katarsis atau penyuci jiwa
melalui kasih dan rasa takut.
• Lakon biasanya terdiri atas 3-5 bagian, yang diselingi
koor (stasima). Kelompok koor biasanya keluar paling
akhir (exodus).
• Menggunakan prolog yang cukup panjang.
7. Zaman Romawi
• Terdapat tiga tokoh drama Romawi
Kuno, yaitu: Plutus, Terence atau Publius
Terence Afer, dan Lucius Seneca. Teater
Romawi mengambil alih gaya teater Yunani.
Mula-mula bersifat religius, lama-kelamaan
bersifat mencari uang (show biz). Bentuk
pentas lebih megah dari zaman Yunani.
8. 2. Drama Abad Pertengahan
Pengaruh gereja Katolik atas drama sangat besar
pada zaman pertengahan ini. Dalam pementasan
ada nyanyian yang dilagukan oleh para rahib dan
diselingi dengan koor. Kemudian ada pagelaran
"Pasio" seperti yang sering dilaksanakan di gereja
menjelang upacara Paskah sampai saat ini.
• Ciri-ciri khas drama abad pertengahan
• Pentas kereta.
• Dekor bersifat sederhana dan simbolis.
• Pementasan simultan bersifat berbeda dengan
pementasan simultan drama modern.
9. Zaman Italia
• Istilah yang populer dalam zaman italia adalah
Comedial del ‘Arte yang bersumber dari
komedi Yuanani. Tokoh-tokohnya antara lain:
Dante dengan karya-karyanya: The Divina
Comedy; Torquato Tassso dengan karyanya
drama-drama liturgis dan pastoral; dan
Niccolo Machiavelli dengan karyanya
Mandrake.
10. Ciri-ciri Drama pada Zaman Itali
• Improvisatoris atau tanpa naskah.
• Gayanya dapat dibandingkan dengan gaya
jazz, melodi ditentukan dulu, baru kemudian
pemain berimprovisasi (bandingkan teater
tradisional di Indonesia).
• Cerita berdasarkan dongeng dan fantasi dan
tida berusaha mendekati kenyataan.
• Gejala acting: pantomime, gila-gilaan, adegan
dan urutan tidak diperhatikan.
11. Zaman Elizabeth
• Pada awal pemerintahan Raru Elizabeth I di
Inggris (1558-1603), drama berkembang
dengan pesatnya. Teater-teater didirikan
sendiri atas prakarsa sang ratu. Shakespeare,
tokoh drama abadi adalah tokoh yang hidup
pada zaman Elizabeth.
12. Zaman Elizabeth
• Ciri-ciri naskah zaman Elizabeth
• Naskah puitis.
• Dialognya panjang-panjang.
• Penyusunan naskah lebih bebas, tidak mengikuti
hukum yang sudah ada.
• Laku bersifat simultan, berganda dan rangkap.
• Campuran antara drama dan humor.
• Tokoh besarnya adalah William Shakespeare
(1564-1616).
13. Drama Modern
• Perkembangan drama modern di beberapa negara
yang melanjutkan kejayaan tradisi pementasan dan
penulisan drama yang telah dimulai pada jaman
Yunani Kuno.
• tokoh drama seperti Ibsen (Norwegia), Strindberg
(Swedia), Bernard Shaw (Inggris), tokoh dari
Irlandia, Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, Rusia, dan
terakhir Amerika Serikat yang menunjukkan
perkembangan pesat. Semua ini sekedar informasi
untuk memperluas cakrawala pengetahuan kita di
Indonesia tentang perkembangan drama di luar
Indonesia.
14. Sejarah Perkembangan Drama di
Indonesia
• Teater Tradisional
• Kasim Achmad dalam bukunya Mengenal Teater
Tradisional di Indonesia (2006) mengatakan,
sejarah teater tradisional di Indonesia dimulai
sejak sebelum Zaman Hindu.
• Pada zaman itu, ada tanda-tanda bahwa unsur-
unsur teater tradisional banyak digunakan untuk
mendukung upacara ritual. Teater tradisional
merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan
ataupun upacara adat-istiadat dalam tata cara
kehidupan masyarakat kita.
15. Sejarah Perkembangan Drama di
Indonesia
• Teater tradisional
• Teater yang berkembang di kalangan rakyat di
sebut teater tradisional, sebagai lawan dari
teater modern dan kontemporer. Teater
tradisional tanpa naskah (bersifat improvisasi).
Sifatnya supel, artinya dipentaskan di
sembarang tempat.
16. Kasim Ahmad Diklasifikasikan menjadi
3 Macam
• Teater Rakyat
• Sifat teater rakyat seperti halnya teater
tradisional, yaitu improvisasi, sederhana,
spontan, dan menyatu dengan kehidupan
rakyat. Contohnya Maknyong dan Mendu di
daerah Riau dan Kalimantan Barat.
17. Teater Klasik
• Sifat teater ini sudah mapan, artinya segala
sesuatunya sudah teratur, dengan cerita,
perilaku yang terlatih, gedung pertunjukan
yang memadai dan tidak lagi menyatu dengan
kehidupan rakyat (penontonnnya). Sifat
feodalistik tampak dalam jenis teater ini.
Ceritanya statis, tetapi memiliki daya tarik
berkat kreativitas dalang atau pelaku teater
tersebut dalam menghidupkan lakon.
18. Teater Transisi
• Teater transisi merupakan teater yang
bersumber dari teater tradisional, tetapi gaya
penyajiannnya sudah dipengaruhi oleh teater
barat. Jenis teater seperti Komidi Stambul,
Sandiwara Dardanela, Sandiwara Srimulat,
dan sebagainya merupakan contoh teater
transisi.
19. Teater Transisi
• Dalam teater penonton tidak hanya disuguhi
pengetahuan tentang baik/buruk, indah/jelek,
dan cantik/buruk, tetapi ikut menyikapi dan
melihat action. Sejak akhir dekade 1990-an
muncul Ketoprak Humor Samiaji yang personil
pendukungnya kebanyakan anggota srimulat
dan wayang gaya baru yabg bersifat gila-
gilaan.
20. Wayang
Wayang merupakan suatu bentuk teater tradisional
yang sangat tua dan dapat ditelusuri bagaimana asal
muasalnya. Dalam menelusuri sejak kapan ada
pertunjukan wayang di Jawa, dapat kita temukan
berbagai prasasti pada zaman raja Jawa, antara lain
pada masa Raja Balitung.
Pada masa pemerintahan Raja Balitung, telah ada
petunjuk adanya pertunjukan wayang seperti yang
terdapat pada Prasasti Balitung dengan tahun 907
Masehi. Prasasti tersebut mewartakan bahwa pada
saat itu telah dikenal adanya pertunjukan wayang.
21. Wayang Wong (Wayang Orang)
• Wayang Wong dalam bahasa Indonesia artinya wayang
orang, yaitu pertunjukan wayang kulit, tetapi
dimainkan oleh orang.
• Wayang wong adalah bentuk teater tradisional Jawa
yang berasal dari Wayang Kulit yang dipertunjukan
dalam bentuk berbeda dimainkan oleh orang, lengkap
dengan menari dan menyanyi, seperti pada umumnya
teater tradisional dan tidak memakai topeng.
• Pertunjukan wayang orangterdapat di Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Sedangkan di Jawa Barat ada juga
pertunjukan wayang orang (terutama di Cirebon)
tetapi tidak begitu populer.
22. Makyong
Makyong merupakan suatu jenis teater
tradisional yang bersifat kerakyatan. Makyong
yang paling tua terdapat di pulau Mantang,
salah satu pulau di daerah Riau. Pada mulanya
kesenian Makyong berupa tarian joget atau
ronggeng.
Dalam perkembangannya kemudian dimainkan
dengan cerita-cerita rakyat, legenda dan juga
cerita-cerita kerajaan. Makyong juga digemari
oleh para bangsawan dan sultan-sultan, hingga
sering dipentaskan di istana-istana.
23. Randai
• Randai merupakan suatu bentuk teater
tradisional yang bersifat kerakyatan yang terdapat
di daerah Minangkabau, Sumatera Barat. Sampai
saat ini, randai masih hidup dan bahkan
berkembang serta masih digemari oleh
masyarakatnya, terutama di daerah pedesaan
atau di kampung-kampung.
• Teater tradisional di Minangkabau bertolak dari
sastra lisan. begitu juga Randai bertolak dari
sastra lisan yang disebut “kaba” (dapat diartikan
sebagai cerita). Bakaba artinya bercerita.
24. Mamanda
• Daerah Kalimantan Selatan mempunyai cukup banyak
jenis kesenian antara lain yang paling populer adalah
Mamanda, yang merupakan teater tradisional yang
bersifat kerakyatan, yang orang sering menyebutnya
sebagai teater rakyat.
• Pada tahun 1897 datang ke Banjarmasin suatu
rombongan Abdoel Moeloek dari Malaka yang lebih
dikenal dengan Komidi Indra Bangsawan. Pengaruh
Komidi Bangsawan ini sangat besar terhadap
perkembangan teater tradisional di Kalimantan Selatan.
Sebelum Mamanda lahir, telah ada suatu bentuk teater
rakyat yang dinamakan Bada Moeloek, atau dari kata
Ba Abdoel Moeloek. Nama teater tersebut berasal dari
judul cerita yaitu Abdoel Moeloek karangan Saleha.
25. Lenong
• Lenong merupakan teater rakyat Betawi. Apa yang
disebut teater tradisional yang ada pada saat ini, sudah
sangat berbeda dan jauhberkembang sesuai dengan
perkembangan masyarakat
lingkungannya,dibandingkan dengan lenong di zaman
dahulu.
• Kata daerah Betawi, dan bukan Jakarta, menunjukan
bahwa yang dibicarakan adalah teater masa lampau.
Pada saat itu, di Jakarta, yang masih bernama Betawi
(orang Belanda menyebutnya: Batavia) terdapat empat
jenis teater tradisional yang disebut topeng Betawi,
lenong, topeng blantek, dan jipeng atau jinong. Pada
kenyataannya keempat teater rakyat ersebut banyak
persamaannya. Perbedaan umumnya hanya pada cerita
yang dihidangkan dan musik pengiringnya.
26. Longser
• Longser merupakan jenis teater tradisional yang bersifat
kerakyatan dan terdapat di Jawa Barat, termasuk kelompok
etnik Sunda. Ada beberapa jenis teater rakyat di daerah etnik
Sunda serupa dengan longser, yaitu banjet. Adalagi di daerah
(terutama, di Banten), yang dinamakan ubrug. Ada pendapat
yang mengatakan bahwa longser berasal dari kata melong
(melihat) dan seredet (tergugah). Artinya barang siapa melihat
(menonton) pertunjukan, hatinya akan tergugah.
• Pertunjukan longser sama dengan pertunjukan kesenian rakyat
yang lain, yang bersifat hiburan sederhana, sesuai dengan sifat
kerakyatan, gembira dan jenaka. Sebelum longser lahir, ada
beberapa kesenian yang sejenis dengan
27. Sejarah teater
• sejarah seni teater diyakini berasal dari
usaha-usaha perburuan manusia primitif
dalam mempertahankan kehidupan mereka.
Pada perburuan ini, mereka menirukan
perilaku binatang buruannya. Setelah selesai
melakukan perburuan, mereka mengadakan
ritual atau upacara-upacara sebagai bentuk
“rasa syukur” mereka, dan “penghormatan”
terhadap Sang Pencipta semesta.
28. • Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pada awalnya drama
berkembang di Dunia Barat kemudian
merambah ke tanah air Indonesia. Masuknya
pengaruh drama ke indonesia di pengaruhi
oleh Dramawan luar negeri yang menjadi
inspirasi bagi Dramawan Indonesia serta
dramawan Indonesia yang banyak belajar di
luar negeri.