Imam Asy-Syaibani memiliki pemikiran ekonomi yang berfokus pada kerja, kekayaan, klasifikasi usaha, kebutuhan, dan distribusi pekerjaan. Tujuannya adalah menggerakan ekonomi dan melaksanakan ibadah kepada Allah.
Teks tersebut merangkum pemikiran ekonomi Abu Abdillah Muhammad bin al-Hasan bin Farqad asy-Syaibani, seorang ulama dan hakim yang hidup pada abad ke-2 Hijriyah. Asy-Syaibani memandang bahwa bekerja untuk mencari nafkah secara halal merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Ia juga mendefinisikan aktivitas produksi sebagai upaya mencari kemaslahatan manusia sesuai tujuan syaria
Teks tersebut merupakan ringkasan perkembangan ekonomi pada masa Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Usmaniyah dalam 3 kalimat. Teks menjelaskan kontribusi tokoh-tokoh ekonomi Islam seperti Abu Yusuf, Ibnu Miskawaih, dan Mawardi terhadap perkembangan pemikiran ekonomi pada masa khilafah Islam.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sejarah pemikiran ekonomi Islam pada masa Ibnu Khaldun, termasuk biografi, karya-karya, dan pemikiran ekonominya seperti teori produksi, nilai, uang, harga, dan distribusi.
2. Ibnu Khaldun dianggap sebagai bapak ekonomi Islam karena mengemukakan teori-teori ekonomi yang logis dan realistis sebelum Adam Smith dan David Ric
Dokumen tersebut merangkum sejarah pemikiran ekonomi Islam dari masa Rasulullah SAW hingga kontemporer. Terdiri dari 4 fase yakni dasar-dasar (450-1058 M), kemajuan (1058-1446 M), stagnasi (1446-1932 M), dan kontemporer. Masa Rasulullah SAW meletakkan dasar sistem keuangan negara melalui Piagam Madinah dan pengumpulan zakat di Baitul Mal. Khulafaur Rasyidin memajukan ekonomi
Imam Asy-Syaibani memiliki pemikiran ekonomi yang berfokus pada kerja, kekayaan, klasifikasi usaha, kebutuhan, dan distribusi pekerjaan. Tujuannya adalah menggerakan ekonomi dan melaksanakan ibadah kepada Allah.
Teks tersebut merangkum pemikiran ekonomi Abu Abdillah Muhammad bin al-Hasan bin Farqad asy-Syaibani, seorang ulama dan hakim yang hidup pada abad ke-2 Hijriyah. Asy-Syaibani memandang bahwa bekerja untuk mencari nafkah secara halal merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Ia juga mendefinisikan aktivitas produksi sebagai upaya mencari kemaslahatan manusia sesuai tujuan syaria
Teks tersebut merupakan ringkasan perkembangan ekonomi pada masa Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Usmaniyah dalam 3 kalimat. Teks menjelaskan kontribusi tokoh-tokoh ekonomi Islam seperti Abu Yusuf, Ibnu Miskawaih, dan Mawardi terhadap perkembangan pemikiran ekonomi pada masa khilafah Islam.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sejarah pemikiran ekonomi Islam pada masa Ibnu Khaldun, termasuk biografi, karya-karya, dan pemikiran ekonominya seperti teori produksi, nilai, uang, harga, dan distribusi.
2. Ibnu Khaldun dianggap sebagai bapak ekonomi Islam karena mengemukakan teori-teori ekonomi yang logis dan realistis sebelum Adam Smith dan David Ric
Dokumen tersebut merangkum sejarah pemikiran ekonomi Islam dari masa Rasulullah SAW hingga kontemporer. Terdiri dari 4 fase yakni dasar-dasar (450-1058 M), kemajuan (1058-1446 M), stagnasi (1446-1932 M), dan kontemporer. Masa Rasulullah SAW meletakkan dasar sistem keuangan negara melalui Piagam Madinah dan pengumpulan zakat di Baitul Mal. Khulafaur Rasyidin memajukan ekonomi
Dokumen tersebut membahas perbedaan pandangan ilmu ekonomi konvensional dan ilmu ekonomi Islam. Ilmu ekonomi konvensional didasarkan pada paham sekuler dan menganggap kelangkaan sumber daya sebagai masalah utama, sedangkan ilmu ekonomi Islam menganggap kurang optimalisasi sumber daya yang disediakan Allah sebagai masalahnya dan menjadikan manusia sebagai subjek utama."
Dokumen tersebut membahas sejarah pemikiran ekonomi Islam, mulai dari masa Nabi Muhammad SAW hingga periode kontemporer. Tokoh-tokoh seperti Ibnu Khaldun membahas teori-teori ekonomi Islam tentang manusia, produksi, nilai, uang, dan harga. Perkembangan ekonomi Islam juga membahas empat periode sejarah beserta tantangannya di masa kini.
Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis IslamNana Tauran Sidik
Makalah ini membahas pemikiran dua tokoh Islam tentang etika bisnis, yaitu Ibnu Thaimiyah dan Ibnu Khaldun. Ibnu Thaimiyah menekankan pentingnya pasar bebas dan persaingan yang sehat. Ia juga membahas konsep harga dan upah yang adil, serta peranan negara dalam menjaga stabilitas pasar. Sedangkan Ibnu Khaldun dikenal sebagai bapak sosiologi dan membahas hubungan antara ekonomi, politik, dan masy
Abu Ubaid membahas sumber-sumber penerimaan keuangan negara Islam meliputi kharaj, jizyah, fa'i, shadaqah, zakat, khumus, dan usyr. Ia menjelaskan jenis-jenis pajak dan zakat yang wajib dibayarkan kepada negara berdasarkan sumbernya.
Mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam membahas sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dalam Islam, mulai dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga kontemporer. Materi kuliah meliputi sistem ekonomi pada masa Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin, perkembangan pemikiran ekonomi pada berbagai periode sejarah Islam, serta pemikiran hukum ekonomi Syariah di Indonesia.
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALNeng Putriyanti
Sejarah ekonomi Islam diawali sejak zaman Nabi Muhammad dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan ekonomi. Kebijakan-kebijakan ini kemudian diteruskan dan disempurnakan oleh khalifah-khalifah sesudahnya seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Pemikiran ekonomi Islam didasarkan pada al-Qur'an dan al-Hadits.
Periodisasi Ekonomi Islam dan KonvensionalAmelia Awandi
Ekonomi Islam mempelajari perilaku manusia dalam produksi, distribusi, dan konsumsi berdasarkan syariat Islam untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, berbeda dengan ekonomi konvensional yang hanya mengejar kepuasan material. Sumber hukum ekonomi Islam berasal dari Al-Quran dan Sunnah.
Ekonomi Islam dan Ekonomi Umum memiliki perbedaan pendekatan. Ekonomi Islam didasarkan pada nilai-nilai Islam seperti tercantum dalam Al-Quran dan Hadis, sedangkan Ekonomi Umum lebih menitikberatkan pada pengelolaan sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan. Pemikiran Ekonomi Islam berkembang melalui tiga fase yaitu dasar (abad 5-11 M), cemerlang (abad 11-15 M), dan kemerosotan (1446-1932 M
Makalah ini membahas pemikiran ekonomi Al-Ghazali, cendekiawan muslim abad ke-11. Ia menjelaskan konsep-konsep seperti pertukaran sukarela, evolusi pasar, peran produksi dan perdagangan dalam perekonomian. Al-Ghazali juga membahas hierarki kebutuhan manusia, sumber-sumber pendapatan, dan perlunya keseimbangan antara kebutuhan dan kemewahan.
Perbandingan periodisasi ekonomi islam vs ekonomi konvensionalkusri yati
Ekonomi Islam dan konvensional memiliki periode perkembangan berbeda. Ekonomi Islam pertama kali berkembang pada abad ke-7 M bersamaan dengan lahirnya ajaran Islam, sedangkan ekonomi konvensional mulai berkembang sejak abad ke-2 SM dengan tokoh-tokoh seperti Plato dan Aristoteles. Kedua ekonomi tersebut kemudian mengalami beberapa fase perkembangan hingga abad ke-20 M.
Sejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masaogie nirwan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut menjelaskan sejarah perkembangan sistem ekonomi Islam dari masa ke masa, mulai dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga zaman Abbasiyah.
2. Sistem ekonomi pada masa Nabi SAW didasarkan pada etika dan keadilan serta pemerataan kekayaan.
3. Pada zaman Umayyah dan Abbasiyah, sistem ekonomi semakin berkembang dengan diterbitkann
Teks tersebut membahas berbagai pendapat mengenai pengertian Ekonomi Islam dan Ekonomi Syariah. Beberapa ahli berpendapat bahwa Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi berdasarkan Al-Quran dan Sunnah, sedangkan Ekonomi Syariah sering diartikan sebagai Ekonomi Islam di Indonesia karena sumber teorinya berasal dari syariat Islam.
Dokumen tersebut membahas perbedaan pandangan ilmu ekonomi konvensional dan ilmu ekonomi Islam. Ilmu ekonomi konvensional didasarkan pada paham sekuler dan menganggap kelangkaan sumber daya sebagai masalah utama, sedangkan ilmu ekonomi Islam menganggap kurang optimalisasi sumber daya yang disediakan Allah sebagai masalahnya dan menjadikan manusia sebagai subjek utama."
Dokumen tersebut membahas sejarah pemikiran ekonomi Islam, mulai dari masa Nabi Muhammad SAW hingga periode kontemporer. Tokoh-tokoh seperti Ibnu Khaldun membahas teori-teori ekonomi Islam tentang manusia, produksi, nilai, uang, dan harga. Perkembangan ekonomi Islam juga membahas empat periode sejarah beserta tantangannya di masa kini.
Pemikiran Ibnu Khaldun dan Ibnu Thaimiyah dalam Etika Bisnis IslamNana Tauran Sidik
Makalah ini membahas pemikiran dua tokoh Islam tentang etika bisnis, yaitu Ibnu Thaimiyah dan Ibnu Khaldun. Ibnu Thaimiyah menekankan pentingnya pasar bebas dan persaingan yang sehat. Ia juga membahas konsep harga dan upah yang adil, serta peranan negara dalam menjaga stabilitas pasar. Sedangkan Ibnu Khaldun dikenal sebagai bapak sosiologi dan membahas hubungan antara ekonomi, politik, dan masy
Abu Ubaid membahas sumber-sumber penerimaan keuangan negara Islam meliputi kharaj, jizyah, fa'i, shadaqah, zakat, khumus, dan usyr. Ia menjelaskan jenis-jenis pajak dan zakat yang wajib dibayarkan kepada negara berdasarkan sumbernya.
Mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam membahas sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dalam Islam, mulai dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga kontemporer. Materi kuliah meliputi sistem ekonomi pada masa Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin, perkembangan pemikiran ekonomi pada berbagai periode sejarah Islam, serta pemikiran hukum ekonomi Syariah di Indonesia.
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALNeng Putriyanti
Sejarah ekonomi Islam diawali sejak zaman Nabi Muhammad dengan dikeluarkannya berbagai kebijakan ekonomi. Kebijakan-kebijakan ini kemudian diteruskan dan disempurnakan oleh khalifah-khalifah sesudahnya seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Pemikiran ekonomi Islam didasarkan pada al-Qur'an dan al-Hadits.
Periodisasi Ekonomi Islam dan KonvensionalAmelia Awandi
Ekonomi Islam mempelajari perilaku manusia dalam produksi, distribusi, dan konsumsi berdasarkan syariat Islam untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, berbeda dengan ekonomi konvensional yang hanya mengejar kepuasan material. Sumber hukum ekonomi Islam berasal dari Al-Quran dan Sunnah.
Ekonomi Islam dan Ekonomi Umum memiliki perbedaan pendekatan. Ekonomi Islam didasarkan pada nilai-nilai Islam seperti tercantum dalam Al-Quran dan Hadis, sedangkan Ekonomi Umum lebih menitikberatkan pada pengelolaan sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraan. Pemikiran Ekonomi Islam berkembang melalui tiga fase yaitu dasar (abad 5-11 M), cemerlang (abad 11-15 M), dan kemerosotan (1446-1932 M
Makalah ini membahas pemikiran ekonomi Al-Ghazali, cendekiawan muslim abad ke-11. Ia menjelaskan konsep-konsep seperti pertukaran sukarela, evolusi pasar, peran produksi dan perdagangan dalam perekonomian. Al-Ghazali juga membahas hierarki kebutuhan manusia, sumber-sumber pendapatan, dan perlunya keseimbangan antara kebutuhan dan kemewahan.
Perbandingan periodisasi ekonomi islam vs ekonomi konvensionalkusri yati
Ekonomi Islam dan konvensional memiliki periode perkembangan berbeda. Ekonomi Islam pertama kali berkembang pada abad ke-7 M bersamaan dengan lahirnya ajaran Islam, sedangkan ekonomi konvensional mulai berkembang sejak abad ke-2 SM dengan tokoh-tokoh seperti Plato dan Aristoteles. Kedua ekonomi tersebut kemudian mengalami beberapa fase perkembangan hingga abad ke-20 M.
Sejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masaogie nirwan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut menjelaskan sejarah perkembangan sistem ekonomi Islam dari masa ke masa, mulai dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga zaman Abbasiyah.
2. Sistem ekonomi pada masa Nabi SAW didasarkan pada etika dan keadilan serta pemerataan kekayaan.
3. Pada zaman Umayyah dan Abbasiyah, sistem ekonomi semakin berkembang dengan diterbitkann
Teks tersebut membahas berbagai pendapat mengenai pengertian Ekonomi Islam dan Ekonomi Syariah. Beberapa ahli berpendapat bahwa Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi berdasarkan Al-Quran dan Sunnah, sedangkan Ekonomi Syariah sering diartikan sebagai Ekonomi Islam di Indonesia karena sumber teorinya berasal dari syariat Islam.
Makalah ini membahas sejarah pemikiran ekonomi para fuqaha (ulama hukum Islam) seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hambal. Dibahas pula perbandingan pemikiran mereka mengenai topik-topik ekonomi seperti harta, riba, jual beli, dan usaha kemitraan."
Tugas karya ilmiah ini membahas sistem ekonomi Islam dengan membandingkannya dengan sistem ekonomi lain. Dibahas mengenai konsep dasar ekonomi Islam, prinsip-prinsipnya seperti larangan riba, dan perbedaannya dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Tujuannya adalah memahami kaidah ekonomi Islam dan membandingkan dengan sistem lain.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah berdirinya ekonomi konvensional dan ekonomi Islam serta pokok-pokok pemikiran masing-masing sistem ekonomi. Ekonomi konvensional berawal dari buku The Wealth of Nation karya Adam Smith tahun 1776 sedangkan ekonomi Islam berawal sejak zaman Rasulullah saw pada abad ke-7 M. Pokok pemikiran ekonomi konvensional menekankan keuntungan pribadi dan mekanisme pasar sedangkan e
Makalah ini membahas tentang landasan sistem ekonomi Islam meliputi sumber nilai, norma, dan hukum ekonomi Islam. Sumber nilai ekonomi Islam adalah kemanfaatan bukan kepemilikan, keseimbangan aspek manusia, dan keadilan. Norma ekonomi Islam mencakup larangan riba dan peranan negara. Hukum ekonomi Islam bersumber dari Al-Quran, hadist, ijma', ijtihad, dan qiyas.
Resume ini membahas tentang ekonomi mikro islami dengan menjelaskan konsep pasar dan harga dalam mekanisme pasar berdasarkan teori permintaan dan penawaran. Dibahas pula kontribusi ekonomi muslim klasik dan sejarah perkembangan ekonomi di Eropa."
Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatisAn Nisbah
Sistem ekonomi Islam berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis karena didasarkan pada ajaran Al-Quran dan Hadis. Al-Quran dan Hadis menjelaskan bahwa aktivitas ekonomi harus didasarkan pada dua orientasi, yakni orientasi materi dan orientasi ibadah. Orientasi ibadah ini menjadikan praktik ekonomi Islam selalu berlandaskan keadilan dan kepedulian sosial melalui pembayaran zakat.
Urgensi Meluruskan Sejarah Ekonomi Syariah Indonesia - Anto ApriyantoAnto Apriyanto, M.E.I.
Ekonomi Islam telah ada di Indonesia sejak lama, meskipun baru dikenal secara luas setelah berdirinya Bank Muamalat pada 1992. Sejarah ekonomi Islam penting untuk dikaji agar dapat memahami perkembangannya dari masa ke masa, termasuk tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangannya. Sayangnya kajian sejarah ekonomi Islam di Indonesia belum banyak dilakukan."
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikroNurdin Al-Azies
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan pendekatan ekonomi konvensional dan ekonomi Islam. Ekonomi Islam bukanlah ilmu ekonomi murni tetapi merupakan doktrin yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam analisis ekonomi. Ekonomi Islam menekankan bahwa sumber daya alam cukup untuk kebutuhan manusia dan masalah ekonomi disebabkan oleh ketidakmerataan penguasaan sumber daya.
Ilmu ekonomi Islam merupakan studi tentang perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya sesuai prinsip-prinsip syariah untuk mencapai kesejahteraan lahir batin. Metode yang digunakan adalah deduktif untuk mendeduksi prinsip ekonomi Islam dari sumber-sumber hukum Islam dan induktif untuk menyelesaikan masalah ekonomi berdasarkan keputusan sejarah. Ruang lingkupnya meliputi penghilangan unsur riba, g
perbedaan periodisasi ekonomi islam dan ekonomi umumendahretnasusanti
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara ekonomi Islam dan ekonomi umum. Ekonomi Islam didasarkan pada aturan agama Islam seperti larangan riba dan wajibnya zakat, sedangkan ekonomi umum lebih bersifat rasional dan materialistik. Terdapat perbedaan konsep kepemilikan harta, tujuan gaya hidup, dan mekanisme pasar antara ketiga sistem ekonomi yaitu Islam, kapitalisme, dan sosialisme.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
pemikiran ekonomi abu yusuf
1. PEMIKIRAN EKONOMI ABU YUSUF
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah: Sejarah Perkembangan dan Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Lathiful Khuluq, Ph. D.
Disusun oleh:
Siti Aisah (14204210008)
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
KONSENTRASI SAINS
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
2. 1
A. Pendahuluan
Ekonomi berdasarkan islam tumbuh dan berkembang bersamaan
dengan lahir dan berkembangnya agama islam di dunia ini. Ekonomi
syariah mencakup bidang ekonomi yang cukup luas sebagaimana juga
dibicarakan dalam ekonomi modern. Ekonomi islam memiliki system
ekonomi yang secara fundamental berbeda dari system ekonomi yang
lain. System ekonomi islam memiliki syariat yang membentuk
pandangan dunia, strategi dan sasaran yang berbeda dengan system
sekuler yang menguasai dunia saat ini. Konsep ekonomi islam
sasarannya tidak hanya didasarkan kepada material saja, tetapi
mencakup juga hal-hal yang immaterial, seperti kebahagiaan manusia,
kehidupan yang baik, aspek persaudaraan, keadilan sosioekonomi dan
kebutuhan-kebutuhan spiritual umat manusia.1
Jauh sebelum Adam Smith dinobatkan sebagai bapak ilmu
ekonomi modern, telah ada tokoh-tokoh terdahulu yang mengungkap
tentang ilmu ekonomi. Pemikiran ekonomi islam mulai
didokumentasikan kurang lebih sejak tiga abad semenjak wafatnya
nabi. Salah satu pemikir yang cukup terkenal yaitu Abu Yusuf (731-
798M). 2 Pemikiran Abu Yusuf yang paling terkenal adalah tentang
tanggung jawab penguasa terhadap kesejahteraan (perekonomian)
rakyatnya, prinsip perpajakan, penemuan sumber pendapatan negara
dan tentang mekanisme harga.3
B. Biografi Abu Yusuf
Ya’qub bin Ibrahim bin Habib bin Khunais bin Sa’ad Al-Anshari
Al-Jalbi Al-Kuhfi Al-Baghdadi, atau yang lebih dikenal sebagai Abu
Yusuf, lahir di Kufah pada tahun 113 H (731 M) dan meninggal dunia di
1 Nurul Hak, Ekonomi Islam Hokum Bisnis Suariah:Mengupas Ekonomi Islam, Bank Islam,
Bunga Uang dan Bagi Hasil, wakafuang dan sengketa ekonomi syariah,(Yogyakarta: Teras,
2011), hlm. 9.
2 Imamudin Yuliadi, Ekonomi Islam Sebuah Pengantar,(Yogyakarta: LPPI, 2001), hlm. 29.
3 Eli Masykuroh, Pengantar Teori Ekonomi,(Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2008),
hlm. 40.
3. 2
Baghdad pada tahun 182 H (798 M). keluarganya bukan dari kalangan
yang berada, tetapi sejak kecil ia mempunyai minat yang sangat kuat
terhadap ilmpu pengetahuan. Hal ini dipengaruhi oleh suasana Kufah
yang ketika itu merupakan salah satu pusat peradaban Islam, tempat para
cendekiawan muslim dari seluruh penjuru dating silih berganti saling
bertukar pikiran tentang berbagai bidang keilmuan.
Abu Yusuf menimba berbagai ilmu kepada banyak ulama besar
seperti, Abu Muhammad Atho bin as-Saib Al-Kufi, Sulaiman bin
Mahran Al-A’masy, Hisyam bin Urwah, Muhammad bin Abdurahman
bin Abi Laila, Muhammad bin Ishaq Yassar bin Jabbar, dan Al-Hajaj bin
Arthah. Selain itu juga ia menuntut ilmu kepada Abu Hanifah. Selama
tujuh belas tahun, Abu Yusuf tak henti-hentinya belajar kepada pendiri
mazhab Hanafi tersebut.
Berkat bimbingan para gurunya serta ditunjang oleh ketekunan dan
kecerdasannya, Abu Yusuf tumbuh sebagai seorang alim yang sangat
dihormati oleh berbagai kalangan baik ulama, penguasa maupun
masyarakat umum. Tidak jarang berbagai pendapatnya dijadikan acuan
dalam kehidupan bermasyarakat.
Sekalipun disibukkan dengan berbagai aktifitas mengajar dan
birokrasi, Abu Yusuf masih meluangkan waktu untuk menulis. Beberapa
karya tulisan yang terpenting adalah al-Jawami’, ar-Radd’ala Siyar al-
Auza’I,al-Atsar, Ikhtilaf Abi Hanifah wa Ibn Abi Laila, Adab al-Qadhi,
dan al-Kharaj.4
C. Pemikiran Ekonomi Abu Yusuf
Dengan latar belakang sebagai seorang fuqaha beraliran ahl ar-
ra’yu, Abu Yusuf cenderung memaparkan berbagai pemikiran
ekonominya dengan menggunakan perangkat analisis qiyas yang
didahului dengan melakukan kajian yang mendalam terhadap alqur’an,
4 Adimarwan Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Edisi Ketiga,(Jakarta:
Grafindo, 2010), hlm. 231-232.
4. 3
hadis nabi, atsar shahabi, serta praktik para pengusaha yang saleh.
Landasan pemikirannya adalah mewujudkan al-mashlahah al-‘ammah
(kemaslahatan umum).5
Dalam pemikiran ekonomi Abu Yusuf menfokuskan pada masalah
kesejahteraan masyrakat, perpajakan, dan mekanisme harga. Abu Yusuf
juga memberikan beberapa saran tentang cara-cara mendapatkan sumber
perbelanjaan untuk pembangunan jangka panjang seperti membangun
jembatan dan bendungan, serta menggali saluran-saluran besar dan
kecil.6
Berikut pemikiran ekonomi Abu Yusuf: 7
1. Negara dan Aktivitas Ekonomi
Dalam pandangan Abu Yusuf, tugas utama penguasa adalah
mewujudkan serta menjamin kesejahteraan rakyatnya. Ia selalu
menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan rakyat dan
mengembangkan berbagai proyek yang berorientasi kepada
kesejahteraan umum.
Ketika berbicara tentang pengadaan fasilitas infrastruktur, Abu
Yusuf menyatakan bahwa Negara bertanggung jawab untuk
memenuhinya agar dapat meningkatkan produktifitas tanah,
kemakmuran rakyat serta pertumbuhan ekonomi. Ia berpendapat
bahwa semua biaya yang dibutuhkan bagi pegadaan proyek public,
seperti pembangunan tembok dan bendungan, harus ditanggung oleh
Negara. Namun demikian, Abu Yusuf menegaskan bahwa jika
proyek tersebut hanya menguntungkan suatu kelompok tertentu,
biaya proyek akan dibebankan kepada pemiliknya.
Menarik untuk dicatat bahwa persepsi Abu Yusuf tentang
pengadaan barang-barang public muncul dalam teori konvensional
tentang keuangan public. Teori konvensional mengilustrasikan
5 Ibid, hlm. 235.
6 Adimarwan Azwa Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 206), hlm. 11.
7 Adimarwan Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi…, hlm. 236-253.
5. 4
bahwa barang-barang sosial yang bersifat umum harus disediakan
secara umum oleh Negara dan dibiayai oleh kebijakan anggaran.
Akan tetapi, jika manfaat barang-barang public tersebut
diinternalisasikan dan mengonsumsinya berlawanan dan mungkin
menghalangi pihak yang lain dalam memanfaatkann proyek tersebut,
maka biaya akan dibebankan secara langsung.
Untuk mengimplementasikan berbagai kebijakan ekonomi
seperti di atas, Negara tentu membutuhkan administrasi yang efisien
dan jujur serta disiplin moral yang tegas dan rasa tanggung jawab
dalam menunjuk para pejabatnya. Berkaitan dengan hal tersebut,
Abu Yusuf menyarankan agar Negara menunjuk pejabat yang jujur
dan amanah dalam berbagai tugas.
Penunjukkan pejabat yang jujur dan amanah juga disebutkan
pada QS. An-nisa ayat 5 yang berbunyi:
“Hai orang-orang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri diantara kamu".
Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa ulil amri, umara atau
penguasa adalah orang yang mendapat amanah untuk mengurus
urusan orang lain. Dengan kata lain, pemimpin itu adalah orang yang
mendapat amanah untuk mengurus urusan rakyat. Jika ada pemimpin
yang tidak mau mengurus kepentingan rakyat, maka ia bukanlah
pemimpin (yang sesungguhnya).
Pernyataan Abu Yusuf tersebut menunjukkan bahwa Negara
bertanggung jawab atas tegaknya keadilan, keamanan, hokum,
ketentraman, dan stabilitas dalam rangka memberikan lingkungan
yang kondusif bagi aktivis ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
umum serta pertumbuhan ekonomi.
6. 5
2. Perpajakan
Dalam hal penetapan pajak, Abu Yusuf cenderung menyetujui
Negara mengambil bagian dari hasil pertanian para petani. Abu
Yususf merekomendasikan system muqasamah dalam mengambil
pajak. Jumlah pajak yang diambil oleh Negara berdasarkan pada
hasil pertanian. Untuk mengantisipasi hasil pertanian yang sedikit
dan berdampak pada keungan Negara maka Negara harus memberi
dan meningkatkan fasilitas pertanian, seperti pembangunan irigasi
dan perawatannya.
Hal ini berkaitan dengan QS An-nisa ayat 29:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan cara yang batil…”
Dalam ayat tersebut di atas Allah melarang hamba-Nya saling
memakan harta sesamanya dengan jalan yang tidak dibenarkan. Dan
pajak adalah salah satu jalan yang batil untuk memakan harta
sesamanya apabila dipungut tidak sesuai aturan.
Abu Yusuf berpendapat bahwa ketika fasilitas infrastruktur
ditingkatkan maka akan mempengaruhi produktifitas petani.
Sehingga petani dapat membayar pajak tepat waktu dan
menguntungkan Negara. Dengan system muqasamah, para petani
dan pemerintah sama-sama merasa nyaman dan tidak ada yang
dirugikan.
7. 6
3. Mekanisme Harga
Melihat fenomena yang terjadi di pasar pada masa Abu Yusuf,
maka ia mengemukakan bahwa hubungan antara harga dan kuantitas
hanya memperhatikan kurva demand. Teori ini menjelaskan
hubungan antara harga dengan banyaknya permintaan. Hubungan
harga dan permintaan berbalik dimana barang sedikit maka harga
naik, dan ketika barang banyak harga menurun.
(gb. Kurva demand)
Abu Yusuf membantah pemahaman seperti ini, karena pada
kenyataannya tidak selalu terjadi bahwa bila persediaan barang
sedikit maka harga akan mahal, dan bila persediaan barang
melimpah harga akan murah. Dalam hokum penawaran barang
dikatakan bahwa hubungan antara harga dan jumlah barang
mempunyai kemiringan yang positif. Hokum penawaran mengatakan
bila harga komoditi naik maka jumlah barang naik dan begitu
sebaliknya.
Harga
Barang
8. 7
(gb. Kurva hokum penawaran)
Perlu diketahui pada periode Abu Yusuf, para penguasa
umumnya memecahkan masalah kenaikan harga dengan menambah
suplai bahan makanan dan mereka menghindari control hrga.
Kecenderungan yang ada pada pemikiran ekonomi islam adalah
membersihkan pasar dari praktik penimbunan, monopoli, dan praktik
korup lainnya dan kemudian membiarkan penentuan harga kepada
kekuatan permintaan dan penawaran.
D. Kesimpulan
Dengan latar belakang sebagai seorang fuqaha beraliran ahl ar-
ra’yu, Abu Yusuf cenderung memaparkan berbagai pemikiran
ekonominya dengan menggunakan perangkat analisis. Landasan
pemikirannya adalah mewujudkan al-mashlahah al-‘ammah
(kemaslahatan umum). Dalam pemikiran ekonomi Abu Yusuf
menfokuskan pada masalah kesejahteraan masyrakat, dimana ia
menyebutkan bahwa kesejahteraan masyarakat adalah tanggung jawab
penguasa. Kemudian dalam sistem perpajakan, pajak yang dibayarkan
oleh petani adalah pajak dari hasil pertaniannya. Pemerintah harus
memberi dan mendukung fasilitas infrastruktur, sehingga produktifitas
Harga
Barang
9. 8
menigkat dan keungan negara meningkat. Untuk mekanisme harga Abu
Yusuf membantah teori demand, beliau mengatakan tidak selamanya
harga berbalik terhadap jumlah permintaan. Dengan menggunakan teori
penawaran maka harga dan jumlah barang mempunyai kemiringan yang
positif.
E. Daftar pustaka
Hak, Nurul. 2011. Ekonomi Islam Hokum Bisnis Suariah: Mengupas
Ekonomi Islam, Bank Islam, Bunga Uang dan Bagi Hasil, wakaf
uang dan sengketa ekonomi syariah, (Yogyakarta: Teras.
Karim, Adimarwan Azwa. 2006. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Karim, Adimarwan Azwar. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Edisi
Ketiga. Jakarta: Grafindo.
Masykuroh, Eli. 2008. Pengantar Teori Ekonomi. Ponorogo: STAIN
Ponorogo Press.
Yuliadi, Imamudin. 2001. Ekonomi Islam Sebuah Pengantar.
Yogyakarta: LPPI.