Seri Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam; pandangan islam tentang perkembangan ek...Muhammad Jamhuri
Berisi tentang pandangan Islam dalam faktor utama perkembangan ekonomi Islam, karakteristik pribadi muslim, karakteristik masyarakat muslim dan kaitannya dengan ekonomi
Seri Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam; pandangan islam tentang perkembangan ek...Muhammad Jamhuri
Berisi tentang pandangan Islam dalam faktor utama perkembangan ekonomi Islam, karakteristik pribadi muslim, karakteristik masyarakat muslim dan kaitannya dengan ekonomi
Perpindahan Ibu Kota Dinasti Abbasiyah Dari Kuffah Ke Baghdad.Hikmah Didirikannya Dinasti Abbasiyah.Perjalanan Hidup Abul Abbas As-Saffah
itu yang dirangkum dalam ppt ini supaya bisa lbih spesifik lagi untuk memahaminya.
Sejarah peradaban islam Masa Bani AbbasiyahMahad Alzaytun
Setiap masa ada peradaban yang hidup jaya, dan ada juga terkubur tanpa sisa maka contoh peradaban yang masih bisa dilihat keberadaannya adalah mesti kita syukuri dan pelajari supaya kita bisa mengambil pelajarn dari ada dan ketiadaannya. semoga bermanfaat
Sistem ekonomi islam dialetika antara thesis, antitesis dan plagiatisAn Nisbah
Abstract: Discourses in Islamic economic system are not new in economic study. There is always a big question behind Islamic economic system, what makes Islamic economic system with capitalism economic system and socialism economic system
different! Historically, Moslems had explained earlier before middle century then developed by modern economic theorist. Al Qur’an and Al Hadits have explained how a Moslem must undertake two orientation in his economic activity, there are material orientation and religious orientation. Religious orientation that will be a Moslem can be justful in economic capitalism practice. Even if Moslem has a claim to property but every Moslem is very aware if his property is just a mandate and in property have right a poor and he must distribute zakat/ sadaqah mechanism. Because, zakat/ sadaqah is a social
responsibility for a Moslem. so, Islamic economic system look from historical and conceptual view based on al Qur’an and al Hadits that have strong fundamental, so Islamic economic system is believed to be same with conceptual capitalism economic system and socialism economic system.
Keyword: Islam Economy System, Zakat, capitalism economic
3. Definisi ekonomi
Ilmu Ekonomi Islam Ilmu Ekonomi Konvensional/umum
Manusia sosial namun
religius
Menangani masalah
dengan menentukan
prioritas
Pilihan alternative
kebutuhan dituntun
dengan nilai Islam
Sistem pertukaran
dituntun oleh etika Islami
Manusia sosial
Menangani masalah
sesuai dengan keinginan
individu
Pilihan alternative
kebutuhan dituntun oleh
kepentingan
individu/egois
Pertukaran dituntun oleh
kekuatan pasar
4. Kapitalisme dan Sosialisme
Saat ini kita membagi sistem ekonomi
konvensional menjadi 2 jenis yaitu
kapitalisme dan sosialisme. Kapitalisme
adalah suatu sistem ekonomi yang secara
jelas ditandai oleh berkuasanya uang atau
modal yang dimiliki seseorang sedangkan
sosialisme adalah suatu sistem ekonomi
yang secara jelas ditandai dengan
berkuasanya pemerintah dalam kegiatan
ekonomi yang menghapus penguasaan
faktor-faktor produksi milik pribadi
5. Sistem ekonomi
Ekonomi Islam Ekonomi Kapitalis
Bersumber dari Al-qur’an, As-sunnah,
dan ijtihad
Berpandangan dunia holistik
Kepemilikan individu terhadap
uang/modal bersifat nisbi
Mekanisme pasar bekerja menurut
maslahat
Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat
Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani,
dan akal
Motif mencari keuntungan diakui lewat
cara-cara yang halal
Pemerintah aktif sebagai pengawas,
pengontrol, dan wasit yang adil dalam
kegiatan ekonomi
Pemberlakuan distribusi pendapatan
Bersumber dari pikiran dan pengalaman
manusia
Berpandangan dunia sekuler
Kepemilikan individu terhadap
modal/uang bersifat mutlak
Mekanisme pasar dibiarkan bekerja
sendiri
Kompetisi usaha bersifat bebas dan
melahirkan monopoli
Kesejahteraan bersifat jasadiah
Motif mencari keuntungan diakui tanpa
ada batasan yang berlaku
Pemerintah sebagai penonton pasif
yang netral dalam kegiatan ekonomi
Tidak dikenal distribusi pendapatan
secara merata
6. Perbedaan
Ekonomi islam Ekonomi umum
Bersumber dari Al-qur’an, As-sunnah,
dan ijtihad
Berpandangan dunia holistik
Kepemilikan individu terhadap
uang/modal bersifat nisbi
Mekanisme pasar bekerja menurut
maslahat
Kompetisi usaha dikontrol oleh syariat
Kesejahteraan bersifat jasmani, rohani,
dan akal
Motif mencari keuntungan diakui lewat
cara-cara yang halal
Pemerintah aktif sebagai pengawas,
pengontrol, dan wasit yang adil dalam
kegiatan ekonomi
Pemberlakuan distribusi pendapatan
Bersumber dari hasil pikiran manusia filsafat
dan pengalaman
Berpandangan dunia sekuler ekstrim atau
atheis
Membatasi bahkan menghapuskan
kepemilikan individu atas modal
Perekonomian dijalankan lewat perencanaan
pusat oleh negara
Tidak berlaku mekanisme harga melainkan
disesuaikan dengan kegunaan barang bagi
masyarakat
Negara berperan sebagai pemilik, pengawas,
dan penguasa utama perekonomian
Tidak mengakui motif mencari keuntungan
Pemerintah mengambil alih semua kegiatan
ekonomi
Menyamakan penghasilan dan pendapatan
individu
7. Ekonomi islam
lahirnya sumber hukum dari sistem
ekonomi Islam ada pada periode
Rasulullah Saw hingga periode Ali bin Abi
Thalib, sebab periode Ali adalah periode
shahabat Nabi yang terakhir dimana para
ulama menyebutnya sebagai akhir periode
Khulafaur Rasyidin (Khalifah-Khalifah yang
lurus). Periode shahabat adalah periode
yang termasuk sumber hukum Islam yang
ketiga dari sistem ekonomi Islam, yaitu
Ijma Shahabat Nabi.
8. Perkembangan Ekonomi Islam
Abad 7 M/1 H – 12 M/6 H
Masa Rasulullah Saw
Masa Rasulullah adalah masa saat dua sumber hukum Islam turun, yaitu al-Qur’an dan Hadits.
Praktek ekonomi yang sesuai dan tidak sesuai dengan Islam pada masa tersebut akan
dijelaskan dan ditetapkan, baik itu pada al-qur’an maupun hadits Nabi Saw..
Pemanfaatan kepemilikan telah banyak dijelaskan dalam kitab-kitab fiqih ulama yang bersumber
dari kitab-kitab hadits para perawi hadits. Seperti pembahasan seputar kewajiban membayar
zakat, memberi shodaqoh, hibah, wasiat dan lain sebagainya, juga larangan dari sifat bukhl
(pelit), isrof (berlebihan), risywah (suap) dan lain sebagainya. Juga pembahasan seputar hukum
perdagangan atau jual beli, syirkah (kerjasama bisnis), syina’ah (industri), az-zara’ah (bertani)
dan lain sebagainya, juga larangan terhadap praktek qimar (judi), riba, tadlis fil bai’
(menyembunyikan cacat dalam jual beli), ghabn fahisy (penipuan) dan lain sebagainya. Hukum-
hukum demikian adalah hukum-hukum Islam mengenai pemanfaatan kepemilikan, baik
pembelanjaan harta (infaq) maupun pengembangan harta (tanmiyah).
Pendistribusian harta juga telah ditetapkan di masa Rasulullah saw, contohnya yaitu dalam
pendistribusian harta zakat, al-qur’an telah menetapkan dalam surat at-Taubah: 60 bahwa zakat
hanya pada delapan golongan dari masyarakat muslim, dan tidak dibolehkan diberikan pada
selain itu. Apabila pemungut zakat ditetapkan pelakunya adalah negara sebagaimana terdapat
dalam at-Taubah: 103, maka tentu pendistribusi harta tersebut juga tidak lain adalah negara.
9. Masa Khulafaur Rasyidin
Masa Khulafaur Rasyidin (Khalifah-Khalifah yang lurus)
adalah masa saat pemerintahan Islam dipimpin secara
bergantian oleh Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khathab,
Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib selama kurang
lebih 30 tahun pasca wafatnya Rasulullah Saw.
Masa ini juga termasuk masa dimana sumber hukum
Islam masih ada, yaitu sumber hukum Islam yang ketiga,
Ijma Shahabat. Artinya, sumber hukum dari sistem
ekonomi Islam juga masih ada. Dimana kesesuaian dan
ketidaksesuaian praktek ekonomi pada masa itu akan
dijelaskan dan ditetapkan oleh para shahabat Nabi Saw
yang akan kita ketahui melalui kisah-kisahnya.
10. Masa Bani Umayyah
Periode sumber hukum dari sistem ekonomi
Islam telah berakhir. Sebab periode bani
Umayyah adalah periode dimana seringnya
suatu relitas ditentang oleh sebagian dari
shahabat Nabi, sehingga hampir tidak pernah
terjadi ijma shahabat. Tinggal masanya
pemerintahan ini melanjutkan berjalannya
roda sistem ekonomi Islam yang sudah
digelindingkan para pendahulunya, walaupun
perputarannya terkadang keluar masuk pada
jalurnya.
11. Masa Bani Abbasyiah
sebagaimana masa bani Umayyah, masa bani
Abbasyiah juga masa dimana roda dari praktek
sistem ekonomi Islam terkadang keluar dan masuk
pada relnya. Oleh karena itu masa Abbasyiah adalah
masa dimana banyak lahir para ulama sekaligus
ekonom muslim yang memantau dan menjaga agar
sistem ekonomi Islam tetap berjalan diatas relnya,
sekaligus merumuskan ilmu-ilmu ekonomi Islam
dengan lebih spesifik dari masa-masa sebelumnya.
Diantaranya yang tersohor adalah Abu Yusuf, al-
Syaibani, Abu Ubaid, Yahya bin Umar, al-Mawardi,
al-Ghazali, al-Syatibi, Ibnu Taimiyah dan Ibnu
Khaldun.
12. Perkembangan Ekonomi Islam
Abad 13 M/7 H – 20 M/14 H
Masa Bani Utsmani
Sebutan lainnya adalah Turki Utsmani, yang
biasa disebut bangsa Eropa sebagai Ottoman.
Adalah pemerintahan Islam yang beribu kota
di bekas ibu kota kekaisaran Romawi Timur,
Konstantinopel. Wilayahnya terbentang dari
barat Afrika bagian utara, jazirah Arab, Syam,
Persia hingga Eropa bagian timur. Tidak
banyak perkembangan ilmu ekonomi Islam
yang dikisahkan dari sejarahnya, melainkan
hanya cerita tentang keadaan ekonomi yang
melanda pemerintahan tersebut.
13. Lenyapnya Ekonomi Islam
Lenyapnya ekonomi Islam pada periode sebelum ini seiring dengan
lenyapnya sistem Islam yang menaunginya. Kekhilafahan Islam bani
Utsmani tercatat runtuh pada 3 Maret 1924 dengan diproklamirkan
sistem kenegaraan yang baru, Republik Turki. Sejak saat itu tidak ada
lagi penerapan ekonomi Islam sebagai sebuah sistem. Yang ada hanya
penerapan ekonomi Islam bagi individu masyarakat yang ingin
menerapkan untuk dirinya saja.
Namun demikian tidak dapat memaksakan agar orang lain juga
menerapkan sebagaimana yang ia terapkan, sebab saat itu hingga
saat ini ekonomi Islam bukanlah suatu sistem ekonomi yang memaksa
suatu masyarakat untuk menerapkannya. Berbeda tentunya dengan
saat ekonomi Islam sebagai sebuah sistem ekonomi yang diterapkan
sebelum saat keruntuhan sistem Islam yang menaunginya. Dimana
masyarakat dengan rela maupun tidak, akan tetap menerapkan
ekonomi Islam, sebab ekonomi Islam saat itu adalah sebuah sistem
ekonomi yang memaksa. Sebagaimana sistem ekonomi Kapitalisme
saat ini yang juga memaksa.
14. Ekonomi Islam Abad 20-21
M/14-15 H
Lahirnya Kembali Ekonomi Islam
Kemunculan kembali isu ekonomi Islam lebih banyak
dipengaruhi karena kecintaan masyarakat Islam
terhadap praktek ekonomi yang diridhoi oleh Allah
dan RasulNya. Terbukti pada kasus lain, seperti
penggunaan jilbab, dimana pasca keruntuhan
Khilafah Turki Utsmani pakaian jilbab dilarang untuk
digunakan oleh rakyat Turki, namun belakangan
pakaian bercirikhaskan Islam itu mulai banyak yang
menggunakannya kembali. Termasuk di Indonesia,
kita dapat melihat perbedaanya antara tahun 1970-
an dengan tahun-tahun sekarang. Ini menunjukkan
kerinduan terhadap praktek kehidupan dengan cara
yang diridhoi Allah dan RasulNya mulai kembali
dirindukan.
15. Perkembangan sistem ekonomi
islam di Indonesia
Adapun di Indonesia, ekonomi Islam dengan wujud
lembaga keuangan perbankan syariah baru muncul dan
berkembang sejak tahun 1991, dan lembaga keuangan
asuransi syariah tahun 1994. Baru beberapa tahun
kemudian yaitu tahun 2000, banyak Perguruan Tinggi di
Indonesia beramai-ramai membuka jurusan atau program
studi ekonomi Islam.
perkembangan ekonomi Islam juga telah mengalami
kemajuan yang pesat. Berbagai Undang-Undang yang
mendukung tentang sistem ekonomi tersebut mulai
dibuat, seperti UU No. 7 tahun 1992 Tentang Perbankan
sebagaimana yang telah di ubah dalam Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 dan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia (BI) yang dalam
Pasal 10, menyatakan bahwa BI dapat menerapkan
policy keuangan berdasarkan prinsip-prinsip Syariah.
16. Ekonomi umum
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani
οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga"
dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan,
hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai
"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli
ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan
konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan
yang jumlahnya terbatas.
17. Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu
ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu
pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba
mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang
ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang
dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran
ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred
Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi
tahun 2006, Edmund Phelps
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi
diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama
dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam
mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah
menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble
hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga
sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun
1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap
gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan
teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang
menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan
karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya
mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia
ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new
classical, neo klasik,new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain,
seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta
aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan
kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.