Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sejarah pemikiran ekonomi Islam pada masa Ibnu Khaldun, termasuk biografi, karya-karya, dan pemikiran ekonominya seperti teori produksi, nilai, uang, harga, dan distribusi.
2. Ibnu Khaldun dianggap sebagai bapak ekonomi Islam karena mengemukakan teori-teori ekonomi yang logis dan realistis sebelum Adam Smith dan David Ric
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif IslamAsikin Aja
Â
PPT ini ditunjukan untuk memenuhi tugas Ekonomi Makro Syariah
Kelompok 1
Kelas A Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pendapatan Nasional Dalam Perspektif IslamAsikin Aja
Â
PPT ini ditunjukan untuk memenuhi tugas Ekonomi Makro Syariah
Kelompok 1
Kelas A Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
jika bisnis di imbangi dengan ZISWAF, maka bisnis itu tidak akan merugi. melainkan mengganti materi dengan apapun yang bisa membuat bisnis tersebut menjadi lebih berkembang. dengan seizin Allah tentunya
Wallahualam
jika bisnis di imbangi dengan ZISWAF, maka bisnis itu tidak akan merugi. melainkan mengganti materi dengan apapun yang bisa membuat bisnis tersebut menjadi lebih berkembang. dengan seizin Allah tentunya
Wallahualam
Bagaimana sejarah dari seorang ulama besar Asy-Syatibi? Bagaimana konsep ekonomi islam menurut Asy-syatibi? lalu bagaimana kaitannya dengan maqashid syariah?
Pertemuan 9 - Pemikiran Ekonomi Para Ilmuan.pptxnairaazkia89
Â
PERIWAYATAN HADIS DAN SYARAT- SYARAT
PERIWAYAT ................................................................ 45
A. Kompetensi ................................................................... 45
B. Makna Periwayatan Hadis....................................... 45
C. Proses dan Syarat Periwayatan Hadis ................ 46
D. Metode Periwayatan Hadis ..................................... 49
E. Macam-Macam Periwayatan Matan Hadis........ 52
1. Periwayatan matan secara lafzi....................... 52
2. Periwayatan matan secara maknawi............. 55
F. Rangkuman ................................................................... 58
G. Soal-Soal Latihan......................................................... 58
PERIWAYATAN HADIS DAN SYARAT- SYARAT
PERIWAYAT ................................................................ 45
A. Kompetensi ................................................................... 45
B. Makna Periwayatan Hadis....................................... 45
C. Proses dan Syarat Periwayatan Hadis ................ 46
D. Metode Periwayatan Hadis ..................................... 49
E. Macam-Macam Periwayatan Matan Hadis........ 52
1. Periwayatan matan secara lafzi....................... 52
2. Periwayatan matan secara maknawi............. 55
F. Rangkuman ................................................................... 58
G. Soal-Soal Latihan......................................................... 58
PERIWAYATAN HADIS DAN SYARAT- SYARAT
PERIWAYAT ................................................................ 45
A. Kompetensi ................................................................... 45
B. Makna Periwayatan Hadis....................................... 45
C. Proses dan Syarat Periwayatan Hadis ................ 46
D. Metode Periwayatan Hadis ..................................... 49
E. Macam-Macam Periwayatan Matan Hadis........ 52
1. Periwayatan matan secara lafzi....................... 52
2. Periwayatan matan secara maknawi............. 55
F. Rangkuman ................................................................... 58
G. Soal-Soal Latihan......................................................... 58
PERIWAYATAN HADIS DAN SYARAT- SYARAT
PERIWAYAT ................................................................ 45
A. Kompetensi ................................................................... 45
B. Makna Periwayatan Hadis....................................... 45
C. Proses dan Syarat Periwayatan Hadis ................ 46
D. Metode Periwayatan Hadis ..................................... 49
E. Macam-Macam Periwayatan Matan Hadis........ 52
1. Periwayatan matan secara lafzi....................... 52
2. Periwayatan matan secara maknawi............. 55
F. Rangkuman ................................................................... 58
G. Soal-Soal Latihan......................................................... 58
PERIWAYATAN HADIS DAN SYARAT- SYARAT
PERIWAYAT .........................................................
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. SEJARAH PEMIKIRAN
EKONOMI ISLAM
“MASA IBNU KHALDUN”
DIPRESENTASIKAN OLEH :
1. TRI HADI SUSANTO (2013002005)
2. MIFTAHUDDIN (2013002009)
STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2014/2015
1miftahiqtishoduna.blogspot.com
2. SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
MASA IBNU KHALDUN
(732-808 H/1322-1406 M)
Pokok Pembahasan :
A. BIOGRAFI IBNU KHALDUN
B. KARYA-KARYA IBNU KHALDUN
2. TEORI NILAI, UANG DAN HARGA
1. TEORI PRODUKSI
C. PEMIKIRAN EKONOMI IBNU KHALDUN
3. TEORI DISTRISBUSI
4. TEORI SIKLUS
2miftahiqtishoduna.blogspot.com
3. A. BIOGRAFI IBNU KHALDUN
Ibnu Khaldun dilahirkan di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 H
/ 27 Mei 1332 M . Nama lengkapnya adalah Abdurrahman
Abu Zaid Waliuddin Ibnu Khaldun. Abdurrahman adalah
nama kecilnya dan Abu Zaid adalah nama panggilan
keluarganya, sedangkan Waliuddin adalah gelar yang
diberikan kepadanya sewaktu ia menjabat sebagai Qadhi di
Mesir. Selanjutnya ia lebih populer dengan sebutan Ibnu
Khaldun .
Dalam karyanya at-Ta’rif, Ibnu Khaldun menerangkan
tentang dirinya dan garis keturunannya sebagai
Abdurrahman Ibnu Muhammad Ibnu al-Hasan Ibnu jabir
Ibnu Muhammad Ibnu Ibrahim Ibnu Abdurrahman Ibnu
Khaldun , berasal dari keluarga Arab Hadramaut.
3miftahiqtishoduna.blogspot.com
4. Ia adalah keturunan dari sahabat Rasulullah saw.
bernama Wail bin Hujr dari kabilah Kindah.
Ibnu Khaldun secara luas dikenal sebagai peletak batu
pertama, pelopor dan sekaligus bapak ilmu sosiologi dan
sejarah sains. Dan ia lebih dikenal lagi karena buku
Muqaddimah-nya di Barat sana dikenal dengan
“Prolegomena”.
Ibnu Khaldun dikenal sebagai sejarawan dan bapak
sosiologi Islam yang hafal Alquran sejak usia dini. Sebagai
ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi
Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori
ekonomi yang logis dan realistis jauh telah
dikemukakannya sebelum Adam Smith (1723-1790) dan
David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori
ekonominya.
4miftahiqtishoduna.blogspot.com
5. B. KARYA-KARYA IBNU KHALDUN
• Karya terbesar Ibnu Khaldun adalah Al-Ibar (Sejarah Dunia). Karya – karya
ini terdiri dari 3 buah buku yang terbagi ke dalam 7 volume, yakni
Muqaddimah (satu volume), Al-Ibar (empat volume), dan Al-Ta’rif bi Ibnu
Khaldun (dua volume).
• Dalam Muqaddimah yang merupakan volume pertama dari Al-Ibar,
setelah memuji sejarah, Ibnu Khaldun berusaha untuk menunjukkan
bahwa kesalahan-kesalahan sejarah terjadi ketika sang sejarahwan
mengabaikan lingkungan sekitar. Ia berusaha mencari pengaruh
lingkungan fisik, nonfisik, institusional, dan ekonomis terhadap sejarah.
• Akibatnya, muqaddimah utamanya adalah buku tentang sejarah. Namun,
Ibnu Khaldun menguraikan dengan panjang lebar teori produksi, teori
nilai, teori distribusi, dan teori siklus yang kesemuanya bergabung menjadi
teori ekonomi umum.
5miftahiqtishoduna.blogspot.com
6. C. PEMIKIRAN EKONOMI IBNU KHALDUN
1. TEORI PRODUKSI
Dalam pemikiran ekonominya Ibnu Khaldun menegaskan bahwa kekayaan
suatu Negara tidak ditentukan oleh banyaknya uang di suatu Negara, tetapi
ditentukan oleh tingkat produksi Negara tersebut dan neraca pembayaran
yang positif (konsekuensi alamiah dari tingkat produksi yang tinggi) . Bisa saja
suatu Negara mencetak uang sebanyak-banyaknya, tetapi bila hal itu bukan
merupakan refleksi pesatnya pertumbuhan sektor produksi, uang yang
melimpah itu tidak ada nilainya. Sektor produksilah yang menjadi motor
pembangunan, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan pekerja
dan menimbulkan permintaan atas faktor produksi lainnya.
Bagi Ibnu Khaldun, produksi adalah aktivitas manusia yang diorganisasikan
secara sosial dan internasional.
a. Tabiat manusiawi dari produksi
Pada satu sisi, manusia adalah binatang ekonomi. Tujuannya adalah produksi.
Pada sisi lainnya, faktor produksi yang utama adalah tenaga kerja manusia.
Ibn Khaldun berpendapat bahwa: “laba [produksi] adalah nilai utama yang
dicapai dari tenaga manusia.”
6miftahiqtishoduna.blogspot.com
7. b. Organsasi sosial dari produksi
Manusia tidak dapat sendirian memproduksi cukup makanan untuk
hidupnya. Apabila ia ingin bertahan, ia harus mengorganisasikan
tenaganya. Melalui modal atau keterampilan, operasi produksi yang
paling sederhana mensyaratkan kerjasama dari banyak orang dan latar
belakang teknis dari keseluruhan peradaban.
Setiap makanan memerlukan sejumlah kegiatan dan setiap kegiatan
memerlukan sejumlah peralatan dan keahlian. Organisasi sosial dari
tenaga kerja ini harus dilakukan melalui spesialisasi yang lebih tinggi
dari pekerja. Hanya melalui spesialisasi dan pengulangan operasi-
operasi sederhanalah orang menjadi terampil dan dapat memproduksi
barang dan jasa yang bermutu baik dengan kecepatan yang baik. Oleh
karena itu, Ibn Khaldun menganjurkan sebuah organisasi sosial dari
produksi dalam bentuk suatu spesialisasi kerja.
Spesialisasi kerja bisa disebut juga dengan pembagian kerja. Menurut
Ibn Khaldun, sebagaimana yang ia kemukakan pada bab kelima al-
muqaddimah, ada tiga kategori utama dalam kerja:
7miftahiqtishoduna.blogspot.com
8. 1) Pertanian
Pertanian adalah sarana produksi yang paling sederhana. Hal ini disebabkan
tiga alasan. Pertama, tidak memerlukan ilmu yang luas dan dalam, sebab siapa
saja bisa menjadi petani tanpa harus sekolah pertanian. Kedua, bila ditinjau dari
segi besarnya penghasilan, para petani umumnya berpenghasilan rendah
dibanding orang-orang kota. Ketiga, para petani diwajibkan membayar pajak.
2) Perdagangan
Perdagangan ini secara kronologis timbul setelah adanya produksi pertanian.
Perdagangan adalah upaya memproduktifkan modal yaitu dengan membeli
barang-barang dan berusaha menjualnya dengan harga yang lebih tinggi. Laba
perdangangan yang diperoleh pedagang akan kecil bila modalnya kecil. Tetapi
bilamana kapital besar maka laba tipis pun akan merupakan keuntungan yang
besar”. Pekerjaan pedagang ini, menurut Ibn Khaldun, memerlukan perilaku
tertentu bagi pelakunya, seperti keramahan dan pembujukan.
3) Perindustrian
Perindustrian, menduduki peringkat budaya yang tinggi dan lebih kompleks
ketimbang pertanian dan perdagangan. Perindustrian umumnya terdapat pada
kawasan-kawasan perkotaan di mana penduduknya lebih mencapai peringkat
kebudayan yang lebih maju. Menurut Ibn Khaldun kegiatan perindustrian ini
membutuhkan bakat praktis dan ilmu pengetahuan. 8
9. c. Organisasi internasional dari produksi
Pembagian kerja internasional ini tidak didasarkan kepada
sumber daya alam dari negeri-negeri tersebut, tetapi
didasarkan kepada keterampilan penduduknya, karena
bagi Ibnu Khaldun, tenaga kerja adalah faktor produksi
yang paling penting. Karena itu, semakin banyak populasi
yang aktif, semakin banyak produksinya.
Sejumlah surplus barang dihasilkan dan dapat diekspor,
dengan demikian meningkatkan kemakmuran kota
tersebut. Pada pihak lain, semakin tinggi kemakmuran,
semakin tinggi permintaan penduduk terhadap barang
dan jasa. Kenaikan permintaan terhadap barang dan jasa
ini menyebabkan naiknya harga-harga barang dan jasa
tersebut, dan juga naiknya gaji yang dibayarkan kepada
pekerja-pekerja terampil.
9miftahiqtishoduna.blogspot.com
10. d. Faktor-Faktor Produksi.
Faktor-faktor produksi menurut Ibnu Khaldun ada tiga, yaitu alam,
pekerjaan, dan modal.
1) Alam merupakan sumberdaya yang membekali manusia
berupa materi yang adakalanya dapat dipergunakan secara
langsung dan adakalanya pula setelah ia olah
2) Pekerjaan mempunyai kelebihan dengan coraknya yang positif dan
merupakan faktor yang selalu ada dalam semua bentuk produksi,
malah hasil alam tidak mungkin diperoleh kecuali dengan
pekerjaan. Pada masa Ibn Khaldun sendiri pekerjaan mengungguli
faktor-faktor produksi lainnya.
3) Modal adalah kekayaan dan saham di samping faktor pekerjaan dan
alam. Ibn Khaldun tidak memisahkan modal dari kerja.
10miftahiqtishoduna.blogspot.com
11. 2. TEORI NILAI, UANG DAN HARGA
a. Teori nilai
Bagi Ibn Khaldun, nilai suatu produk sama dengan jumlah tenaga kerja
yang dikandungnya: “Laba yang dihasilkan manusia adalah nilai yang
terealisasi dari tenaga kerjanya.”
b. Teori Uang
Bagi Ibn khaldun, dua logam yaitu emas dan perak, adalah ukuran nilai.
Logam-logam ini diterima secara alamiah sebagai uang dimana nilainya
tidak dipengaruhi oleh fluktuasi subjektif.
Ibn Khaldun mendukung penggunaan emas dan perak sebagai standar
moneter. Baginya, pembuatan uang logam hanyalah merupakan
sebuah jaminan yang diberikan oleh penguasa bahwa sekeping uang
logam mengandung sejumlah kandungan emas dan perak tertentu.
Percetakannya adalah sebuah kantor religius, dan karenanya tidak
tunduk kepada aturan-aturan temporal. Jumlah emas dan perak yang
dikandung dalam sekeping koin tidak dapat diubah begitu koin
tersebut sudah dimulai (diterbitkan).
11miftahiqtishoduna.blogspot.com
12. c. Teori Harga
Bagi Ibn Khaldun, harga adalah hasil dari hukum permintaan
dan penawaran. Pengecualian satu-satunya dari hukum ini
adalah harga emas dan perak, yang merupakan standar
moneter. Semua barang-barang lainnya terkena fluktuasi
harga yang tergantung pada pasar. Bila suatu barang langka
dan banyak diminta, maka harganya tinggi. Jika suatu barang
berlimpah, maka harganya rendah.
Mengenai hukum penawaran dan permintaan, Ibnu khaldun
berpendapat bahwa apabila sebuah kota berkembang pesat,
mengalami kemajuan dan penduduknya padat, maka
persediaan bahan makanan pokok melimpah. Hal ini dapat
diartikan penawaran meningkat yang berakibat pada
murahnya harga barang pokok tersebut.
12miftahiqtishoduna.blogspot.com
13. Dalam mengkaji masalah demand, Ibnu Khaldun membahas faktor-faktor
penentu yang menaikkan dan menurunkan permintaan:
1) Pendapatan
2) Jumlah penduduk
3) Kebiasaan dan adat masyarakat
4) Pembangunan kesejahteraan umum dalam masyarakat
Sedangkan dalam konteks supply, faktor-faktor penentunya ada enam.
1) Permintaan
2) Laju keuntungan relative
3) Jangkauan usaha manusia
4) Ukuran angkatan kerja dan pengetahuan serta keterampilan mereka
5) Kedamaian dan keamanan
6) Latar belakang teknis dan pembangunan keseluruhan masyarakat
Ibnu Khaldun merumuskan bahwa peningkatan supply akan menurunkan
harga. Sebaliknya, jika terjadi penurunan penawaran akan menaikkan harga.
13miftahiqtishoduna.blogspot.com
14. 3. TEORI DISTRIBUSI
Harga suatu produk terdiri dari tiga unsur : gaji, laba, dan pajak. Setiap unsur ini
merupakan imbal jasa bagi setiap kelompok dalam masyarakat : gaji adalah imbal jasa
bagi produser, laba adalah imbal jasa bagi pedagang, dan pajak adalah imbal jasa bagi
pegawai negeridan penguasa.
Karenanya Ibnu Khaldun membagi perekonomian ke dalam tiga sektor : produksi,
pertukaran, dan layanan masyarakat.
a. Pendapat Tentang Penggajian Elemen-Elemen Tersebut
1) Gaji
Karena nilai suatu produk adalah sama dengan jumlah tenaga kerja yang dikandungnya,
gaji merupakan unsur utama dari harga barang-barang. Harga tenaga kerja adalah basis
harga suatu barang.
2) Laba
Laba adalah selisih antara harga jual dengan harga beli yang diperoleh oleh pedagang.
Namun selisih ini bergantung pada hukum permintaan dan penawaran, yang menentukan
harga beli melalui gaji dan menentukan harga jual melalui pasar.
3) Pajak
Pajak bervariasi menurut kekayaan penguasa dan penduduknya. Karenanya, jumlah pajak
ditentukan oleh permintaan dan penawaran terhadap produk, yang pada gilirannya
menentukan pendapatan penduduk dan kesiapannya untuk membayar.
14miftahiqtishoduna.blogspot.com
15. b. Eksistensi Distribusi Optimum
Besarnya ketiga jenis pendapatan ini ditentukan oleh hukum permintaan
dan penawaran. Menurut Ibn Khaldun pendapatan ini memiliki nilai
optimum.
1) Gaji
Bila gaji terlalu rendah, pasar akan lesu dan produksi tidak mengalami
peningkatan. Jika gaji terlalu tinggi, akan terjadi tekanan inflasi dan
produsen kehilangan minat untuk bekerja.
2) Laba
Jika laba sangat rendah, pedagang terpaksa melikuidasi saham-sahamnya
dan tidak dapat memperbaruinya karena tidak ada modal. Jika laba terlalu
tinggi, para pedagang akan melikuidasi saham-sahammnya pula dan tidak
dapat memperbaruinya karena tekanan inflasi.
3) Pajak
Jika pajak terlalu rendah, pemerintah tidak dapat menjalani fungsinya. Jika
pajak terlalu tinggi, tekanan fiskal menjadi terlalu kuat, sehingga laba para
pedagang dan produsen menurun dan hilanglah insentif mereka untuk
bekerja.
15miftahiqtishoduna.blogspot.com
16. 4. Teori Siklus
a. Siklus Populasi
Produksi ditentukan oleh populasi. Semakin banyak populasi, semakin
banyak produksinya. Demikian pula, semakin besar populasi semakin
besar permintaannya terhadap pasar dan semakin besar produksinya.
Namun populasi sendiri ditentukan oleh produksi. Semakin besar
produksi, semakin benyak permintaan terhadap tenaga kerja dipasar.
Hal ini menyebabkan semakin tinggi gajinya, semakin banyak pekerja
yang berminat untuk masuk ke lapangan tersebut, dan semakin besar
kenaikan populasinya. Akibatnya, terhadap suatu proses kumulatif dari
pertumbuhan populasi dan produksi, pertumbuhan ekonomi
menentukan pertumbuhan populasi dan sebaliknya.
b. Siklus Keuangan Publik
Negara juga merupakan faktor produksi yang penting. Dengan
pengeluarannya, Negara meningkatkan produksi, dan dengan pajaknya
Negara membuat produksi menjadi lesu.
16miftahiqtishoduna.blogspot.com
17. 1) Pengeluaran Pemerintah
Bagi Ibn Khaldun, sisi pengeluaran keuangan publik sangatlah penting. Pada satu sisi,
sebagian dari pengeluaran ini penting bagi aktivitas ekonomi. Tanpa infrastruktur yang
disiapkan oleh Negara, mustahil terjadi populasi yang besar. Tanpa ketertiban dan
kestabilan politik, produsen tidak memiliki insentif untuk berproduksi.
Oleh karenanya, semakin banyak yang dibelanjakan oleh pemerintah, semakin baik
akibatnya bagi perekonomian.
2) Perpajakan
Uang yang dibelanjakan oleh pemerintah berasal dari penduduk melalui pajak.
Pemerintah dapat meningkatkan pengeluarannya hanya jika pemerintah menaikkan
pajaknya, tapi tekanan fiskal yang terlalu tinggi akan melemahkan semangat kerja
orang. Akibatnya, timbul siklus fiskal. Pemerintah harus menasionalisasi perusahaan-
perusahaan, karena produsen tidak memiliki insentif laba untuk menjalankannya.
Jadi bagi Ibn Khaldun, terdapat optimum fiskal tapi juga mekanisme yang tidak dapat
dibalik, yang memaksa pemerintah untuk membelanjakan lebih banyak dan
memungut lebih banyak pajak, yang menimbulkan siklus produksi. Dengan demikian,
Ibn Khaldun menguraikan sebuah teori dinamik yang berdasarkan hukum populasi dan
hukum keuangan publik. Menurut hukum yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, suatu
negeri tidak dapat tidak, ,harus melalui siklus-siklus perkembangan ekonomi dan
depresi.
17miftahiqtishoduna.blogspot.com