Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
This document provides formulas for calculating intravenous fluid infusion rates based on a patient's weight. It gives three formulas for infusion rates for patients under 10kg, between 10-20kg, and over 20kg. It also provides conversion rates between milliliters (cc) and drop sizes for macro and micro drips. An example calculation is shown for a 3 year old patient weighing 15kg to determine their infusion rate in milliliters per minute.
Dokumen tersebut membahas tentang mikosis superficial, dermatofitosis, dan non-dermatofitosis. Topik utama mencakup definisi, klasifikasi, etiologi, patogenesis, gejala klinis, dan diagnosis dari berbagai jenis infeksi jamur pada kulit seperti pitiriasis versicolor, tinea, dan piedra.
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
This document provides formulas for calculating intravenous fluid infusion rates based on a patient's weight. It gives three formulas for infusion rates for patients under 10kg, between 10-20kg, and over 20kg. It also provides conversion rates between milliliters (cc) and drop sizes for macro and micro drips. An example calculation is shown for a 3 year old patient weighing 15kg to determine their infusion rate in milliliters per minute.
Dokumen tersebut membahas tentang mikosis superficial, dermatofitosis, dan non-dermatofitosis. Topik utama mencakup definisi, klasifikasi, etiologi, patogenesis, gejala klinis, dan diagnosis dari berbagai jenis infeksi jamur pada kulit seperti pitiriasis versicolor, tinea, dan piedra.
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang komposisi darah dan jenis-jenis pemeriksaan hematologi seperti darah rutin, darah lengkap, dan pemeriksaan khusus.
2. Secara khusus membahas tentang eritrosit yang merupakan 45% dari sel darah dan berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida, serta beberapa parameter eritrosit seperti jumlah, bentuk, ukuran, dan warna eritrosit.
3. Ringkasan parameter
Laporan kasus ini membahas kasus hipokalemia pada seorang pria dewasa. Pasien mengeluh lemas dan keram pada kaki selama dua hari. Pemeriksaan menunjukkan penurunan kekuatan otot dan refleks pada ekstremitas bawah serta kadar kalium serum rendah 2,5 mmol/L. Diagnosis hipokalemia ringan ditegakkan dan pasien diberi suplemen kalium secara oral dan infus.
Dokumen tersebut membahas tentang anestesi umum dan teknik-tekniknya seperti intubasi endotrakeal dan Laryngeal Mask Airway. Anestesi umum digunakan untuk menginduksi pasien keadaan tidak sadar agar dapat melakukan tindakan bedah atau prosedur medis lainnya. Ada berbagai persiapan yang perlu dilakukan sebelum anestesi umum dan pemantauan selama prosedur untuk mencegah komplikasi.
Dokumen tersebut membahas lokasi dan pola gangguan pergerakan yang disebabkan oleh berbagai jenis lesi sistem saraf pusat dan perifer. Lesi pada Upper Motor Neurone, Lower Motor Neurone, Neuromuscular Junction, otot, basal ganglia dan cerebellum dapat menyebabkan kelemahan, gangguan pergerakan, dan gangguan sensasi dengan karakteristik yang berbeda untuk setiap lokasi lesi. Dokumen ini berguna untuk mendiagnosis lokasi le
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan patofisiologi sistem saraf pusat. Secara ringkas:
1. Mekanisme muntah proyektil akibat peningkatan tekanan intrakranial yang merangsang pusat muntah.
2. Anatomi meninges terdiri atas tiga lapisan dan menerima vaskularisasi dari arteri meninges.
3. Mekanisme cedera kepala dibedakan menjadi cedera tumpul dan penetrasi, serta ditandai
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia, termasuk definisi anatomi regional dan fungsional, sistem tubuh utama seperti muskuloskeletal, pernafasan, pencernaan, dan lainnya, serta istilah-istilah anatomi yang relevan."
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar tiroid, hormon tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid, pengontrol fungsi tiroid, dan efek hormon tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormon T3 dan T4 yang memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi sistem saraf pusat dan kardiovaskular. Sintesis hormon tiroid melibatkan iodium dan enzim peroksidase tiroid di dalam folikel kelenjar tiroid.
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi secara kronis. Faktor reumatoid (RF) adalah antibodi yang bereaksi dengan IgG dan uji RF dilakukan dengan metode aglutinasi lateks. Berdasarkan pemeriksaan, sampel pasien tidak mengandung RF.
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang komposisi darah dan jenis-jenis pemeriksaan hematologi seperti darah rutin, darah lengkap, dan pemeriksaan khusus.
2. Secara khusus membahas tentang eritrosit yang merupakan 45% dari sel darah dan berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida, serta beberapa parameter eritrosit seperti jumlah, bentuk, ukuran, dan warna eritrosit.
3. Ringkasan parameter
Laporan kasus ini membahas kasus hipokalemia pada seorang pria dewasa. Pasien mengeluh lemas dan keram pada kaki selama dua hari. Pemeriksaan menunjukkan penurunan kekuatan otot dan refleks pada ekstremitas bawah serta kadar kalium serum rendah 2,5 mmol/L. Diagnosis hipokalemia ringan ditegakkan dan pasien diberi suplemen kalium secara oral dan infus.
Dokumen tersebut membahas tentang anestesi umum dan teknik-tekniknya seperti intubasi endotrakeal dan Laryngeal Mask Airway. Anestesi umum digunakan untuk menginduksi pasien keadaan tidak sadar agar dapat melakukan tindakan bedah atau prosedur medis lainnya. Ada berbagai persiapan yang perlu dilakukan sebelum anestesi umum dan pemantauan selama prosedur untuk mencegah komplikasi.
Dokumen tersebut membahas lokasi dan pola gangguan pergerakan yang disebabkan oleh berbagai jenis lesi sistem saraf pusat dan perifer. Lesi pada Upper Motor Neurone, Lower Motor Neurone, Neuromuscular Junction, otot, basal ganglia dan cerebellum dapat menyebabkan kelemahan, gangguan pergerakan, dan gangguan sensasi dengan karakteristik yang berbeda untuk setiap lokasi lesi. Dokumen ini berguna untuk mendiagnosis lokasi le
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan patofisiologi sistem saraf pusat. Secara ringkas:
1. Mekanisme muntah proyektil akibat peningkatan tekanan intrakranial yang merangsang pusat muntah.
2. Anatomi meninges terdiri atas tiga lapisan dan menerima vaskularisasi dari arteri meninges.
3. Mekanisme cedera kepala dibedakan menjadi cedera tumpul dan penetrasi, serta ditandai
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia, termasuk definisi anatomi regional dan fungsional, sistem tubuh utama seperti muskuloskeletal, pernafasan, pencernaan, dan lainnya, serta istilah-istilah anatomi yang relevan."
Dokumen tersebut membahas tentang kelenjar tiroid, hormon tiroid, sintesis dan sekresi hormon tiroid, pengontrol fungsi tiroid, dan efek hormon tiroid. Kelenjar tiroid memproduksi hormon T3 dan T4 yang memengaruhi metabolisme, pertumbuhan, dan fungsi sistem saraf pusat dan kardiovaskular. Sintesis hormon tiroid melibatkan iodium dan enzim peroksidase tiroid di dalam folikel kelenjar tiroid.
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi secara kronis. Faktor reumatoid (RF) adalah antibodi yang bereaksi dengan IgG dan uji RF dilakukan dengan metode aglutinasi lateks. Berdasarkan pemeriksaan, sampel pasien tidak mengandung RF.
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis paru yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan besar di negara berkembang dengan diagnosis yang didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan bakteriologi sputum, serta pengobatan yang melibatkan kombinasi obat-obatan anti-TB selama berbulan-bulan.
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk menganalisis hasil gas darah arteri untuk menentukan gangguan asam basa dan oksigenasi, termasuk evaluasi pH, fungsi pernafasan, proses metabolik, gangguan primer dan kompensasi, serta status oksigenasi.
Pemeriksaan HB dan protein urine digunakan untuk mendeteksi kekurangan darah dan gangguan ginjal. HB diukur dengan metode Sahli atau cyanmethemoglobin, sedangkan protein urine dengan mendeteksi kekeruhan urine setelah dipanaskan dan ditambah asam asetat. Kedua pemeriksaan penting untuk mengetahui status kesehatan ibu hamil dan mendeteksi preeklamsi.
This document discusses HIV and TB co-infection. It notes that HIV increases the risk of developing active TB due to immunosuppression. Diagnosing TB is more difficult in HIV patients as sputum smears can be negative and symptoms are atypical. WHO recommends treating TB first before beginning antiretroviral therapy for co-infected patients, and directly observed treatment to ensure adherence. Clinical trials are exploring optimal antiretroviral regimens for co-infected patients.
This document summarizes methods for diagnosing tuberculous infections. Key methods include:
1. Clinical examination, routine lab tests like ESR, sputum smear microscopy, culture and nucleic acid amplification tests from clinical samples.
2. Chest radiography and collection of appropriate clinical samples from sites of disease are important.
3. Newer rapid diagnostics like Xpert MTB/RIF and line probe assays can directly detect tuberculosis and multidrug-resistant strains in a few hours.
A presentation on TB presented by my wife.This presentation is meant to educate the masses especially in rural area in Kelantan.I used the concept of proximity, contrast and alignment alot.
Wan Yusof Wan Jeffery
zenslides.com [Eng]
presentasipukau.com [Malay]
3. Pokok bahasan TBC
II PENDAHULUAN
IIII PATOGENESIS
IIIIII KLASIFIKASI TUBERKULOSIS
IIVV DIAGNOSIS
VV KOMPLIKASI
VVII PENGOBATAN
VVIIII MULTI DRUG RESISTANCE ( MDR )
VVIIIIII TB PADA KEADAAN KHUSUS
IIXX D O T S ( Directly Observed Treatment Short Course )
4. Mikobakterium tuberkulosa
It was first described on March 24, 1882 by Robert Koch,
who subsequently received the Nobel
5. II.. PPPPeeeennnnddddaaaahhhhuuuullluluuuaaaannnn
TTBBCC aaddaallaahh :: PPeennyyaakkiitt ““ MMeennuullaarr ““
Penyebab : Kuman “ MMyyccoobbaacctteerriiuumm TTuubbeerrccuulloossaa ““
KKaaddaanngg--22 :: MMyyccoobbaacctteerriiuumm BBoovviiss // MMyyccoo bbaacctt.. AAffiiccaannuumm
Organ terkena : Sebagian besar ke PPAARRUU,
a. TBC : Infeksi menular saluran nafas tersering
di Indonesia.
b. TBC masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat
c. Kematian akibat TB : 8000 / hari ( WHO 2004 )
a. TBC : Infeksi menular saluran nafas tersering
di Indonesia.
b. TBC masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat
c. Kematian akibat Organ TB : 8000 lain bisa / hari terkena ( WHO infeksi..
2004 )
TTBBCC MMaassiihh mmeerruuppaakkaann mmaassaallaahh PPeennyy.. ddii IInnddoonneessiiaa
6. TBC dan Permasalahan
1/3 Penduduk dunia telah terinfeksi Tuberkulosis
WHO 2000 : 95 % TBC ada di Negara berkembang.
75 % kelompok usia produktif ( 15 – 50 th )
50 % Kasus tidak terdiagnosa
Munculnya HIV / AIDS : Penderita TBC meningkat
TB/HIV A Clinical Manual 2’nd WHO
Masalah Dunia
7. PPRROOPPOORRSSII TTBBCC DDII IINNDDOONNEESSIIAA
DDAALLAAMM PPEETTAA DDUUNNIIAA
IInnddoonneessiiaa 1100%% China
Bangladesh 4%
Philippines 3%
Nigeria 3%
South Africa 2%
15%
India
30%
Lainnya
28%
Pakistan 4%
Russia 1%
National TB Program Indonesia
8. BBESARNYA MASALAH TTBBCC DI IINDONESIA
Penderita TB baru : 582.000 / tahun
Kematian ok TBC : 140.000 / tahun
Keberhasilan Pengobatan : 86,3% ( 2002 )
1 BTA pos (+) dlm 1 tahun menulari : 10-15
pddk
Peningkatan ancaman AIDS.
National TB Program Indonesia
9. Pokok bahasan TBC
II PENDAHULUAN
IIII PATOGENESIS
IIIIII KLASIFIKASI TUBERKULOSIS
IIVV DIAGNOSIS
VV KOMPLIKASI
VVII PENGOBATAN
VVIIII MULTI DRUG RESISTANCE ( MDR )
VVIIIIII TB PADA KEADAAN KHUSUS
IIXX D O T S ( Directly Observed Treatment Short Course )
10. II.. PPPPaaaattttooooggggeeeennnneeeessssiiisisss
Penyebab : Kuman “ MMyyccoobbaacctteerriiuumm TTuubbeerrccuulloossaa ““
KKaaddaanngg--22 :: MMyyccoobbaacctteerriiuumm BBoovviiss // MMyyccoo bbaacctt.. AAffiiccaannuumm
Port d’entrée kasus infeksi TB : 98% lewat Paru
11. 1. Bentuk batang ( Ukuran 4 Mikron )
2. Aerob Obligat ( Hidup dengan Kadar O2 tinggi )
3. Mati pada air mendidih
4. Mudah mati dg SINAR MATAHARI ( 5 menit )
5. Dapat hidup lama pd UDARA LEMBAB / GELAP
6. Tahan pada pd PEWARNAAN
( = BATANG TAHAN ASAM )
1. Dalam Tubuh manusia bisa Bentuk dormat ( seperti
kepompong )
Sifat –– ssiiffaatt kkuummaann TTBBCC
B T A
IIII.. PPaattooggeenneessiiss
M. tuberculosis divides every 15 to 20 hours ,
extremely slowly compared to other bacteria
12. Tuberculosis is spread by droplet nuclei which are
expelled when a person with infectious TB coughs,
sneezes, speaks, or sings
13.
14. FFaakkttoorr tteerrjjaaddiinnyyaa iinnffeekkssii TTBB
Mycobac TB
SSUUMMBBEERR
IINNFFEEKKSSII
KKUUMMAANN
TTBBCC
1. Ada sumber Infeksi ( Open Case )
2. Jumlah Kuman, Terpapar terus menerus
3. Virulensi Kuman TBC
4. Daya Tahan Tubuh TURUN
15. KKoonnddiissii DDaayyaa ttaahhaann ttuubbuuhh mmeennuurruunn
11 UUMMUURR Usia lanjut
2 LLIINNGGKKUUNNGGAANN Nutrisi jelek, perumahan , pekerjaan
3 TTOOKKSSIIKK Peminum alkohol, perokok.
4 IIMMMMUUNNOOLLOOGGIISS Infeksi berat , pemakaian steroid jangka
lama
5 PPEENNYYAAKKIITT
Diabetes , Keganasan, HIV
6 GGEENNEETTIIKKAA Diturunkan
17. Fig : Patogenesis Mycobacterium Tuberculosis
B. Primary Pulmonary Tuberculosis 0 - 3 weeks
B. Primary Pulmonary Tuberculosis > 3 weeks
Mantoux Test
18. Perkembangan Infeksi TB
PPeennyyeebbaarraann kkuummaann
Inflamasi
lokal
FIBROSIS
KALSIFIKASI
REACTIVASI
Pengkejuan
Kavitas
Erosi ke bronkus
Pengkejuan
19. Hasil pertempuran antara
Inang >< Kuman TB
Kuman mati Kuman hidup
Basil TBC lemah,
Jumlah sedikit
Individu terinfeksi
menjadi TBC Aktif
Basil TBC dihancurkan
Sehat
Mantoux Tes positif
( 10 – 15 mm )
85 –90 % terjadi
infeksi latent
Basil TBC masih hidup,
tapi terkontrol
Kesimbangan terganggu
( HIV, DM, Malnutrisi )
TBC Aktiv
20. KKaalleennddeerr PPeerrjjaallaannaann PPeennyyaakkiitt TTBBCC PPrriimmeerr
Komplek Primer
Sebagian besar
Sembuh sendiri
(3-24 bulan )
Infeksi
Erosi bronkus
(3-6 bulan ) Meningitis
Pleural effusion
(3-6 bulan )
TB Millier
(12 bulan )
TB Tulang
(3 tahun)
TB Ginjal
(5 tahun)
2-12 Minggu
( 6-8 Minggu)
TES TUBERKULIN POSITIF
Time table “ Wallgren”
21. Patologi Primer komplek TB
Fokus Primer
+
Limfangitis
+
Limfadenitis
Primer komplek TB
Limfadenitis
Fokus primer
22. Ghon complex
• The Ghon complex is seen here at closer range.
• Primary tuberculosis is the pattern seen with initial infection
with tuberculosis in children.
• Reactivation, or secondary tuberculosis, is more typically
seen in adults
43. Patologi Millier TB
• When the immune response is poor or
is overwhelmed by an extensive
infection, then it is possible to see the
gross pattern of granulomatous
disease seen here.
• This is a "miliary" pattern of
granulomas because there are a
multitude of small tan granulomas,
about 2 to 4 mm in size, scattered
throughout the lung parenchyma.
• The miliary pattern gets its name from
the resemblence of the granulomas to
millet seeds.
44. Pokok bahasan TBC
II PENDAHULUAN
IIII PATOGENESIS
IIIIII KLASIFIKASI TUBERKULOSIS
IIVV DIAGNOSIS
VV KOMPLIKASI
VVII PENGOBATAN
VVIIII MULTI DRUG RESISTANCE ( MDR )
VVIIIIII TB PADA KEADAAN KHUSUS
IIXX D O T S ( Directly Observed Treatment Short Course )
45. III. Diagnosis Tuberkulosis
11 Gejala Klinis
22 Pemeriksaan Fisik
33 Pemeriksaan Bakteriologis ( Sputum BTA )
44 Pemeriksaan radiologi ( Foto Toraks )
55 Pemeriksaan
Khusus
* Serologi ( ELISA; ICT TB; Mycodot; PAP; IgG TB )
* Kultur ( BACTEC; MGIT )
• PCR ( Polymerase Chain Reaction ): DNA kuman TB
Cairan Pleura, Liquor cerebrospinal, asites, sinovia
66 Pemeriksaan
lain
- Analisa cairan Pleura
- Biopsi Jaringan :
( Kelenjar Limfe, Pleura, Jaringan Paru, Organ diluar Paru )
77 Pemeriksaan Darah ( LED, Hitung Jenis )
88 Uji Tuberkulin ( Mantoux Test )
46. Kapan dikatakan Suspek TB ?
1) Batuk terus menerus > 2 minggu
2) Batuk darah
3) Demam meriang > 1 bulan, nafsu makan turun,
berat badan turun, malaise.
4) Berkeringat malam
5) Pasien kontak erat dengan penderita TB
6) TB Ekstra Paru ( Pembesaran kelenjar limfe,
gibbus, skrofuloderma )
47. 1. Gejala Klinis
General Symptoms of TB
Lethargy/weakness/fatigue
Fever
Weight loss
Persistent productive cough > 2 weeks
Coughing up blood
Loss of appetite
Trias TB
Night sweats
48. 2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik tergantung organ yang terlibat.
Pada awal Penyakit : tak ditemukan kelainan
Pada“ limfadenitis TB “ : pembesaran kelenjar getah
bening.
Pemeriksaan Fisik Paru : Tergantung kelainan paru.
Pada “ Pleuritis TB / Efusi Pleura “ : perkusi redup,
suara nafas melemah – tak terdengar, egofoni.
49. 33.. PPeemmeerriikkssaaaann BBaakktteerriioollooggii (( KKuummaann BBTTAA ))
WWAAKKTTUU PPEENNGGAAMMBBIILLAANN DDAAHHAAKK :: (( SS PP SS ))
1. S ( SEWAKTU ) : Pada saat berkunjung pertama kali
2. P ( PAGI ) : Dikumpulkan dirumah pagi hari
3. S ( SEWAKTU ) : Pada hari ke dua saat serahkan dahak
pagi
51. Pengumpulan sputum
Dalam wadah khusus dari plastik disposable
Wadah harus steril & tidak bocor
Tidak mengandung sisa bahan kimia pembersih
atau wax
Harus hati-hati Cegah adanya kontaminan
kuman lain
52. Kriteria sampel sputum yang baik :
Dibatukkan langsung dari paru
Mengandung 3 - 5 cc sputum
Kental atau setengah menggumpal
Purulen (warna agak kekuningan)
Bukan hanya saliva
53. CCaarraa PPeemmeerriikkssaaaann SSppuuttuumm BBTTAA
22.. Teteskan lrt.
CARBOL FUCHSIN
0,3% pd sediaan.
3. Panaskan pada
nyala api spiritus 3
– 5 menit
1. Dahak purulen
ditempatkan pada slide,
difiksasi pada lampu
spiritus
44. DIALIRI DG AIR SP
ZAT WARNA TERBUANG
5.Teteskan dgn HCL
ALKOHOL sp warna
merah hilang.
6. Bilas dgn air pelan.
77. Teteskan METHYLEN
BLUE 0,3% selama 10 –
20 detik
8. Bilas dgn air
9. Keringkan
Periksa dengan
KKUUMMAANN BB TT AA mikroskop
54. Pemeriksaan Sputum BTA
• Pembacaan sediaan dahak:
1. Cari lebih dahulu lapang pandang dengan objektif 10 x
2. Teteskan satu tetes minyak emersi diatas hapusan dahak.
3. Periksa dengan menggunakan lensa okuler 10 x dan objektif 100x
4. Carilah Basil Tahan Asam (BTA) yang berbentuk batang berwarna merah.
5. Periksa paling sedikit 100 lapang pandang atau dalam waktu kurang lebih 10
menit, dengan cara menggeserkan sediaan menurut arah seperti gambar
dibawah ini.
6. Sedian dahak yang telah diperiksa kemudian direndam dalam xylol selama 15-30
menit, lalu disimpan dalam kotak sediaan. Bila menggunakan anisol,
7. sediaan dahak tidak perlu direndam dalam xylol.
56. Sources of infection TB
• The main reservoir of M. tuberculosis .
• 100.000.000 bacilli in a cavity of 2 cm in diameter.
Patients with cavitary the main source of infection in the
transmission of tuberculosis
57. UNTUK DIAGNOSIS TBC
BTA POSITIF
PERLU PERIKSA 3 SPESIMEN DAHAK
(SALAH SATU HARUS DAHAK PAGI
SPS)
DIAGNOSIS TBC DITEGAKKAN
BILA SEKURANG-KURANGNYA
2 DARI 3 SPESIMEN
TERSEBUT BTA POSITIF
58. Interpretasi pemeriksaan sputum BTA ( skala IUATLD )
100 lap pandang
100 lap pandang
100 lap pandang
1 lap pandang
1 lap pandang
Tak ada kuman
1 – 9 kuman BTA
10 – 99 kuman BTA
1 – 10 kuman BTA
> 10 kuman BTA
Negatif
Catat hasil
+
+ +
+ + +
1
2
3
4
5
Hasil perhitungan Pencatatan
Catatan :
Bila dalam 100 lap. Pandang ditemukan : 1 -3 BTA Periksa ulang dahak baru,
Bila hasilnya : tetap 1 – 3 BTA ( dilaporkan NEGATIF )
: 4 – 9 BTA ( dilaporkan POSITIF )
International Union Against Tuberculosis & Lung Diseases, 2000
59. Apabila penderita sukar mengeluarkan
dahak ?
Prosedur untuk mengumpulkan
sampel sputum
Induksi sputum
Kumbah lambung
Bronkoskopi
60. Induksi sputum
Menggunakan nebulisasi air / larutan
garam hipertonis ( NaCL 3 % )
Menghasilkan droplet nuclei yang sangat
menular
Sebaiknya hanya dilakukan di Rumah
Sakit dengan fasilitas khusus : ruang
tertutup atau semi tertutup oleh petugas
kesehatan yang terlatih
62. Alur Diagnose TB Paru
Batuk berdahak > 2 minggu
tanpa sebab yang jelas
Batuk berdahak > 2 minggu
tanpa sebab yang jelas
PPeerriikkssaa ddaahhaakk 33kkaallii
63. ALL PULMONARY TB SUSPECTS
Sputum AFB Microscopy
Two or three
smears positive
Only one
smear positive
Three
smears negative
X-ray and
medical officer’s
judgment Repeat AFB
One or more
smears positive
Non-anti TB
antibiotics
No Improved
Improvement
All smears negative
X-ray and medical
officer’s judgment
Yes TB No TB
WHO (2003) : Treatment of TB Guidelines for National Programmes
68. 5. Pemeriksaan Khusus
KULTUR Mycobacterium tuberculosis
Buku Panduan Pelatihan Diagnostik Standar Tuberkulose
69. Metode Kultur TB
Merupakan metode Gold Standart
Dapat mendeteksi : 1 – 100 kuman / ml
Sensitifitas > 95 %
Spesifitasnya 100%
Kuman dapat dideteksi : 3 – 6 minggu
TB Update 2002, Global Management of TB To Reach an Indonesian Health
71. Pemeriksaan PCR TB
(Polymerase Chain Reaction)
Dapat mendeteksi DNA. M.tuberculosis
dalam waktu 24 - 48 jam
Dapat mendeteksi : 1 – 10 kuman
Perlu alat canggih & biaya mahal
TB Update 2002, Global Management of TB To Reach an Indonesian Health
73. Histology Tuberculosis
Epithelioid giant cell follicle
(without central caseating necrosis)
The follicle is surrounded by a crown of lymphocytes; in the centre are two giant
cells and a cluster of epithelioid cells.
74. 7. Pemeriksaan Darah
LED = Laju Enap Darah
TB Aktif : LED Naik / Normal
TB aktif dengan LED tinggi, setelah pengobatan
LED menjadi Normal
LED tidak menunjukan indikator spesifik
LED dapat digunakan indikator penyembuhan
LED normal tidak menyingkirkan TB
78. Makna klinis Uji Tuberkulin ( Mantoux Tes )
Mantoux Tes (+) Mantoux Tes (+)
1. Infeksi TB tanpa sakit
2. Infeksi TB & sakit
3. TB telah sembuh
4. Imunisasi BCG
5. Inf. M Atipik
1. Tidak ada Infeksi TB
2. Masa Inkubasi
3. Anergi
79. Pokok bahasan TBC
II PENDAHULUAN
IIII PATOGENESIS
IIIIII KLASIFIKASI TUBERKULOSIS
IIVV DIAGNOSIS
VV KOMPLIKASI
VVII PENGOBATAN
VVIIII MULTI DRUG RESISTANCE ( MDR )
VVIIIIII TB PADA KEADAAN KHUSUS
IIXX D O T S ( Directly Observed Treatment Short Course )
81. Tuberkulosa Anak
TB Anak berbeda dengan TB dewasa
Gejala TB anak sering tidak khas
Sulit mendapatkan spesimen diagnostik yg baik
Kuman TB jarang ditemukan pada sediaan langsung
Mantoux Tes pegang peranan pada
Mantoux Tes pegang peranan pada
diagnosa TB anak
diagnosa TB anak
82. Faktor risiko infeksi TB
1) Anak terpajan TB aktif dewasa
2) Daerah endemis
3) Kemiskinan
4) Lingkungan tidak higienis
5) Tempat penampungan ( panti asuhan, penjara )
TB anak jarang menularkan kuman pada anak lain / orang
dewasa
83. Anak yang terpapar kuman TB tidak selalu akan mengalami sakit TB
Faktor risiko sakit TB
1) Anak usia < 5th resiko lebih besar
2) HIV
3) Keganasan
4) Diabetes, penyakit ginjal kronik
84. GGeejjaallaa UUmmuumm TTBBCC ppaaddaa AAnnaakk
1. Kontak erat dengan pasien TBC
2. Demam ( subfebril ) lama ( ≥ 2 minggu ) dan / berulang tanpa
sebab jelas.
3. Berat Badan turun tanpa sebab jelas.
4. Batuk lama ( > 3 minggu )
5. Malaesa ( Anak tidak mau makan )
6. Ada benjolan tidak nyeri di Leher / Ketiak / Lipat Paha..
Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak edisi ke-2, 2007
86. Alur tatalaksana pasien TB anak pada unit
pelayanan kesehatan dasar
Beri OAT selama 2
bulan dan dievaluasi
Beri OAT selama 2
bulan dan dievaluasi
Teruskan terapi TB sambil
mencari penyebabnya
TTeerraappi iT TBB d ditieterruusskkaann Teruskan terapi TB sambil
mencari penyebabnya
Diagram Kue Pie diatas menunjukkan bahwa secara proporsi permasalahan TB di Indonesia cukup besar dan memerlukan penanganan yang serius, komprehensif, terpadu melibatkan semua pihak
Lebih kurang 10% dari jumlah penderita TB duia ada di Indonesia