SlideShare a Scribd company logo
Pengertian Gonorrhoeae

Penyakit kelamin yang bersifat akut yang pada
  permulaan keluar nanah dari orifisium uretra
   eksternum, sesudah melakukan hubungan
                   kelamin
KLASIFIKASI
•   (Dunia : Bakteria)
•   (Filum : Proteobakteria)
•   (Kelas : Beta Proteobakteria)
•   (Ordo : Neisseriales)
•   (Famili : Neisseriaceae)
•   (Genus : Neisseria)
•   (Spesies : N. gonorrhoeae)
Sifat Bakteri Neisseria gonorrhoeae

 Fastidious
 Pertumbuhannya perlu media yang
lengkap dan baik
 Rentan terhadap panas dan kekeringan
Penyebab gonorrhoeae
Kuman gonococcus yang ditemukan oleh
 Neisser pada tahun 1879 dan baru diumumkan
 pada tahun 1882
Kelompok Neisseria yang dikenal
       ada 4 spesies:


Ne i s s e r i a
                           Pathogen
g o n o r r h o e a e
 Ne i s s e r i a
me n i n g i t i d e s   Komensalisme


 Ne i s s e r i a
p h a r y n g i s
 Ne i s s e r i a
Ciri – ciri Neisseria
Bakteri gram negatif (-)
Diplococcus non motil

 Berdiameter mendekati 0,8 μm
 Biasanya ditemukan bergabung atau
di dalam sel polimorfonuklear
 Pada gonococci memiliki 70 % DNA
homolog
 Tidak memiliki kapsul polosakarida
Memiliki plasmid
Gonorrhoeae - gram of urethral
         discharge
Patogenesis
Gonococci menyerang membrane selaput lendir dari saluran
  genitourinaria, mata, rektum dan tenggorokan, menghasilkan nanah
  akut yang mengarah ke invasi jaringan; hal yang diikuti dengan
  inflamasi kronis dan fibrosis.
Pada pria, biasanya terjadi peradangan uretra, nanah berwarna kuning
  dan kental, disertai rasa sakit ketika kencing. Infeksi urethral pada
  pria dapat menjadi penyakit tanpa gejala.
Pada wanita, infeksi primer terjadi di endoserviks dan menyebar ke
  urethra dan vagina, meningkatkan sekresi cairan mukopurulen. Ini
  dapat berkembang ke tuba uterina, menyebabkan salpingitis, fibrosis
  dan obliterasi tuba
Gejala Klinis secara umum
 Keluarnya cairan hijau kekuningan dari vagina
 Demam
 Muntah – muntah
 Rasa gatal dan sakit pada anus serta sakit ketika buang air
besar, umunya terjadi pada wanita dan homoseksual yang
melakukan anal seks dengan pasangan yang terinfeksi
 Rasa sakit pada sendi
 Munculnya ruam pada telapak tangan
 Sakit pada tenggorokan (pada orang yang melakukan oral
seks dengan pasangan yang terinfeksi)
Diagnosis
 Sediaan Langsung
 Kultur
 Tes Desinitif
 Tes Beta Laktamase
 Tes Thomson
Pengobatan
• Menggunakan Penicilin G
• Jika terjadi resistensi pada penggunaan tetracycline dan
  spectinomycin maka pengobatan pada infeksi genital
  dengan tanpa kombinasi menggunakan ceftriaxone
  125mg secara intramuskular dengan dosis sekali pakai.
• Terapi tambahan dengan doxycycline 100mg 2 kali
  sehari selama 7 hari(per oral) direkomendasikan untuk
  infeksi concomitant chlamydia; erythromycin 500mg
  4x sehari selama 7 hari (per oral) sebagai pengganti
  doxycycline bagi wanita hamil.
• Penggunaan seftriakson cukup efektif dengan dosis
  250 mg i.m dan sefoperazon dengan dosis 0,5 sam
  1 gram secara i.m. (intra muskular)
• Dari golongan kuinolon obat yang menjadi pilihan
  adalah ofloksazin 400 mg, siprofloksazin 250-500
  mg dan norfloksasin 800 mg secara oral.
Pencegahan
 Hindari bergonta –
 ganti pasangan
 Hindari seks bebas
 Penggunaan kondom
 dapat mencegah
 penularan

More Related Content

What's hot

Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
Fa Fa
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringan
Iqbal Agung
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
Riskymessyana99
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
pdspatologikliniksby
 
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
Eka Selvina
 
Ppt urine persentaion
Ppt urine persentaionPpt urine persentaion
Ppt urine persentaion
Santos Tos
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6progsus6
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
hersu12345
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
Valentina Frebianti
 
Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faeses
Amat Rajasa
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
PatriciaGitaNaully
 
Definisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermatoDefinisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermato
Brenda Panjaitan
 
Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
SisTi NurRahmah
 
MAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDALMAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDAL
Winniey Tillich Wahyuni
 
Pewarnaan parasit dan jamur
Pewarnaan parasit dan jamurPewarnaan parasit dan jamur
Pewarnaan parasit dan jamur
AhmadPurnawarmanFais
 

What's hot (20)

Amoeba
AmoebaAmoeba
Amoeba
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringan
 
Tremotoda
TremotodaTremotoda
Tremotoda
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
 
Trematoda pbl8
Trematoda pbl8Trematoda pbl8
Trematoda pbl8
 
Ppt urine persentaion
Ppt urine persentaionPpt urine persentaion
Ppt urine persentaion
 
Konsep dasar virologi
Konsep dasar virologiKonsep dasar virologi
Konsep dasar virologi
 
Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan KehamilanPemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan Kehamilan
 
Penanganan sputum
Penanganan sputumPenanganan sputum
Penanganan sputum
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
Trichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalisTrichomonas vaginalis
Trichomonas vaginalis
 
Pemeriksaan faeses
Pemeriksaan faesesPemeriksaan faeses
Pemeriksaan faeses
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
Definisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermatoDefinisi etiologi non dermato dan dermato
Definisi etiologi non dermato dan dermato
 
Urinalisis
UrinalisisUrinalisis
Urinalisis
 
MAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDALMAKALAH UJI WIDAL
MAKALAH UJI WIDAL
 
Pewarnaan parasit dan jamur
Pewarnaan parasit dan jamurPewarnaan parasit dan jamur
Pewarnaan parasit dan jamur
 

Viewers also liked

neisseria gonorrhoea
neisseria gonorrhoeaneisseria gonorrhoea
neisseria gonorrhoea
tbilisi state medical university
 
Gonore
GonoreGonore
Gonore
Faunjani
 
Neisseria deepa
Neisseria deepaNeisseria deepa
Powerpoint gonorea
Powerpoint gonoreaPowerpoint gonorea
Powerpoint gonoreaoshinizumi
 
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiFina Fe
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakterikikikamila
 
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual  (IMS)Infeksi Menular Seksual  (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)
mbanarti
 
Neisseria gonorrhoeae (Gonorrhea)
Neisseria gonorrhoeae (Gonorrhea)Neisseria gonorrhoeae (Gonorrhea)
Neisseria gonorrhoeae (Gonorrhea)
mfzzz
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea

Viewers also liked (9)

neisseria gonorrhoea
neisseria gonorrhoeaneisseria gonorrhoea
neisseria gonorrhoea
 
Gonore
GonoreGonore
Gonore
 
Neisseria deepa
Neisseria deepaNeisseria deepa
Neisseria deepa
 
Powerpoint gonorea
Powerpoint gonoreaPowerpoint gonorea
Powerpoint gonorea
 
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakteri
 
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual  (IMS)Infeksi Menular Seksual  (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)
 
Neisseria gonorrhoeae (Gonorrhea)
Neisseria gonorrhoeae (Gonorrhea)Neisseria gonorrhoeae (Gonorrhea)
Neisseria gonorrhoeae (Gonorrhea)
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea
Gonorrhea
 

Similar to Infeksi neisseria gonorrhoeae

PTT HIV, varisela dll.pdf
PTT HIV, varisela dll.pdfPTT HIV, varisela dll.pdf
PTT HIV, varisela dll.pdf
ekaNetisusanti
 
Gonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptx
Gonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptxGonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptx
Gonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptx
icha582186
 
Uretritis Non Gonore
Uretritis Non GonoreUretritis Non Gonore
Uretritis Non Gonore
Hanifa Rahmadilla
 
Penyakit Kelamin (Bakteri)
Penyakit Kelamin (Bakteri)Penyakit Kelamin (Bakteri)
Penyakit Kelamin (Bakteri)
Shaman Zixx
 
Ppt ims
Ppt imsPpt ims
Klinikkelaminku.com hati- hati gonore penyakit menular seksual si penyebab ke...
Klinikkelaminku.com hati- hati gonore penyakit menular seksual si penyebab ke...Klinikkelaminku.com hati- hati gonore penyakit menular seksual si penyebab ke...
Klinikkelaminku.com hati- hati gonore penyakit menular seksual si penyebab ke...
klinik Raphael Cikarang Bekasi
 
Gonorea
GonoreaGonorea
Gonorea
MILA PILOMONU
 
Uretritis Non Gonore
Uretritis Non GonoreUretritis Non Gonore
Uretritis Non Gonore
klinikraphael
 
GABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duh
GABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duhGABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duh
GABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duh
Gabriella Cereira Angelina
 
Gonorrhoeae
GonorrhoeaeGonorrhoeae
Gonorrhoeae
heri damanik
 
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skenePradasary
 
5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitisPradasary
 
cara mengobati kencing nanah dengan de nature
cara mengobati kencing nanah dengan de naturecara mengobati kencing nanah dengan de nature
cara mengobati kencing nanah dengan de nature
HerbalDenature1
 
Vaginitis
VaginitisVaginitis
Vaginitis
Pradasary
 
Rijki elviana
Rijki elvianaRijki elviana
Power point pk
Power point pkPower point pk
Power point pk
Mohd Zainudin
 

Similar to Infeksi neisseria gonorrhoeae (20)

PTT HIV, varisela dll.pdf
PTT HIV, varisela dll.pdfPTT HIV, varisela dll.pdf
PTT HIV, varisela dll.pdf
 
Gonorrhea
GonorrheaGonorrhea
Gonorrhea
 
Gonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptx
Gonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptxGonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptx
Gonorrhea Penyakit Menular Seksual...pptx
 
Uretritis Non Gonore
Uretritis Non GonoreUretritis Non Gonore
Uretritis Non Gonore
 
G O N O R R E H E A
G O N O R R E H E AG O N O R R E H E A
G O N O R R E H E A
 
Penyakit Kelamin (Bakteri)
Penyakit Kelamin (Bakteri)Penyakit Kelamin (Bakteri)
Penyakit Kelamin (Bakteri)
 
Ppt ims
Ppt imsPpt ims
Ppt ims
 
Klinikkelaminku.com hati- hati gonore penyakit menular seksual si penyebab ke...
Klinikkelaminku.com hati- hati gonore penyakit menular seksual si penyebab ke...Klinikkelaminku.com hati- hati gonore penyakit menular seksual si penyebab ke...
Klinikkelaminku.com hati- hati gonore penyakit menular seksual si penyebab ke...
 
Gonorea
GonoreaGonorea
Gonorea
 
Uretritis Non Gonore
Uretritis Non GonoreUretritis Non Gonore
Uretritis Non Gonore
 
GABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duh
GABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duhGABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duh
GABRIELLA C A - reproduksi - sindrom duh
 
Gonorrhoeae
GonorrhoeaeGonorrhoeae
Gonorrhoeae
 
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
3. bartolinitis & infeksi kelenjar skene
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis5. parametritis & pelviksitis
5. parametritis & pelviksitis
 
cara mengobati kencing nanah dengan de nature
cara mengobati kencing nanah dengan de naturecara mengobati kencing nanah dengan de nature
cara mengobati kencing nanah dengan de nature
 
Vaginitis
VaginitisVaginitis
Vaginitis
 
Rijki elviana
Rijki elvianaRijki elviana
Rijki elviana
 
obgyn prp
obgyn prpobgyn prp
obgyn prp
 
Power point pk
Power point pkPower point pk
Power point pk
 

Recently uploaded

farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 

Recently uploaded (20)

farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 

Infeksi neisseria gonorrhoeae

  • 1. Pengertian Gonorrhoeae Penyakit kelamin yang bersifat akut yang pada permulaan keluar nanah dari orifisium uretra eksternum, sesudah melakukan hubungan kelamin
  • 2. KLASIFIKASI • (Dunia : Bakteria) • (Filum : Proteobakteria) • (Kelas : Beta Proteobakteria) • (Ordo : Neisseriales) • (Famili : Neisseriaceae) • (Genus : Neisseria) • (Spesies : N. gonorrhoeae)
  • 3. Sifat Bakteri Neisseria gonorrhoeae Fastidious Pertumbuhannya perlu media yang lengkap dan baik Rentan terhadap panas dan kekeringan
  • 4. Penyebab gonorrhoeae Kuman gonococcus yang ditemukan oleh Neisser pada tahun 1879 dan baru diumumkan pada tahun 1882
  • 5. Kelompok Neisseria yang dikenal ada 4 spesies: Ne i s s e r i a Pathogen g o n o r r h o e a e Ne i s s e r i a me n i n g i t i d e s Komensalisme Ne i s s e r i a p h a r y n g i s Ne i s s e r i a
  • 6. Ciri – ciri Neisseria Bakteri gram negatif (-) Diplococcus non motil Berdiameter mendekati 0,8 μm Biasanya ditemukan bergabung atau di dalam sel polimorfonuklear Pada gonococci memiliki 70 % DNA homolog Tidak memiliki kapsul polosakarida Memiliki plasmid
  • 7. Gonorrhoeae - gram of urethral discharge
  • 8. Patogenesis Gonococci menyerang membrane selaput lendir dari saluran genitourinaria, mata, rektum dan tenggorokan, menghasilkan nanah akut yang mengarah ke invasi jaringan; hal yang diikuti dengan inflamasi kronis dan fibrosis. Pada pria, biasanya terjadi peradangan uretra, nanah berwarna kuning dan kental, disertai rasa sakit ketika kencing. Infeksi urethral pada pria dapat menjadi penyakit tanpa gejala. Pada wanita, infeksi primer terjadi di endoserviks dan menyebar ke urethra dan vagina, meningkatkan sekresi cairan mukopurulen. Ini dapat berkembang ke tuba uterina, menyebabkan salpingitis, fibrosis dan obliterasi tuba
  • 9. Gejala Klinis secara umum Keluarnya cairan hijau kekuningan dari vagina Demam Muntah – muntah Rasa gatal dan sakit pada anus serta sakit ketika buang air besar, umunya terjadi pada wanita dan homoseksual yang melakukan anal seks dengan pasangan yang terinfeksi Rasa sakit pada sendi Munculnya ruam pada telapak tangan Sakit pada tenggorokan (pada orang yang melakukan oral seks dengan pasangan yang terinfeksi)
  • 10.
  • 11.
  • 12. Diagnosis  Sediaan Langsung  Kultur  Tes Desinitif  Tes Beta Laktamase  Tes Thomson
  • 13. Pengobatan • Menggunakan Penicilin G • Jika terjadi resistensi pada penggunaan tetracycline dan spectinomycin maka pengobatan pada infeksi genital dengan tanpa kombinasi menggunakan ceftriaxone 125mg secara intramuskular dengan dosis sekali pakai. • Terapi tambahan dengan doxycycline 100mg 2 kali sehari selama 7 hari(per oral) direkomendasikan untuk infeksi concomitant chlamydia; erythromycin 500mg 4x sehari selama 7 hari (per oral) sebagai pengganti doxycycline bagi wanita hamil.
  • 14. • Penggunaan seftriakson cukup efektif dengan dosis 250 mg i.m dan sefoperazon dengan dosis 0,5 sam 1 gram secara i.m. (intra muskular) • Dari golongan kuinolon obat yang menjadi pilihan adalah ofloksazin 400 mg, siprofloksazin 250-500 mg dan norfloksasin 800 mg secara oral.
  • 15. Pencegahan  Hindari bergonta – ganti pasangan  Hindari seks bebas  Penggunaan kondom dapat mencegah penularan