SlideShare a Scribd company logo
TUGAS REKAYASA IDE
PEMBUKTIAN INTEGRAL DENGAN PENDEKATAN JUMLAH
RIEMANN DENGAN MENGGUNAKAN KERTAS KARTON
Tugas ini DiajukanUntuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kalkulus Integral
Dosen pengampu : Glori Indira Diana Br Purba, S.Pd, M.Pd.
DISUSUN
OLEH:
NAMA KELOMPOK :
1. ESRA JULIANA HARIANJA (4172131015)
2. FEBE KAREN REHULINA Br GINTING (4173131014)
3. FRANS HARDI SAMOSIR (4172131016)
4. LINDA ROSITA (4173131020)
5. PELITA ANANDA SIANTURI (4173331038)
KELOMPOK : IV
KELAS : KIMIA DIK B 2017
JURUSAN : KIMIA
PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang masalah............................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah..................................................................................... 1
1.3.Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II ALTERNATIF METODE YANG SUDAH ADA
2.1.Metode Pemecahan Masalah..................................................................... 3
2.2.Kelebihan Metode.....................................................................................
2.3.Kekurangan Metode..................................................................................
BAB III IDE BARU / IDE KREATIF
4.1................................................................................................................... 3
4.2.Pembahasan...............................................................................................
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan .............................................................................................. 3
5.2.Saran ........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 15
LAMPIRAN .........................................................................................................
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah
dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas Rekayasa Ide (RI) ini, tak lupa pula
shalawat bertangkaikan salam kami hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah
Nabi besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan
semoga kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari
peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam
kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-
dalamnyakepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah
ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Kalkulus Integral Ibu Glori
Indira Diana Br Purba, S.Pd, M.Pd.yang telah membimbing kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini, dengan selesainya makalah ini kami berharap agar makalah ini
nantinya bisa menjadi bukti bahwa kami telah melaksanakan tugas makalah yang dilakukan
pada 08 Mei 2018. Semoga makalah ini bermanfaat. Amin.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini bermanfaat. Amin
Medan, 08 Mei 2018
TIM PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang
dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah
mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang
tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga
sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan
internet. Salah satu bidang yang mendapat dampak yang cukup berarti dengan adanya
teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan
suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi
informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber
informasi.
Kemampuan setiap individu untuk memahami dan mengerti memang berbeda-
beda, jadi metode dan media yang digunakan juga berbeda. Untuk mengatasi
perbedaan tersebut, perlu adanya media pembelajaran. Media pembelajaran
merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting
dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pemanfaatan media seharusnya merupakan
bagian yang harus mendapat perhatian guru atau fasilitator dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Karena semakin banyak media yang digunakan, akan
semakin banyak juga siswa memperoleh pemahaman. Media yang digunakan yaitu
media yang sesuai dengan materi. Oleh karena itu guru atau fasilitator perlu
mempelajari bagaimana memilih media pembelajaran yang tepat agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengaja.
Kalkulus Integral merupakan pelajaran yang dianggap cukup sulit dimengerti
bagi kebanyakan mahasiswa sehingga mereka merasa tidak tertarik dan cepat bosan.
Salah satu materi yang cukup sulit adalah integral tentu : jumlah Riemann. Maka
media memiliki peranan penting dalam membuat pembelajaran integral tentu menjadi
menarik.
Banyak mahasiswa yang kurang mengerti mengenai grafik partisi yang ada pada
materi jumlah Riemann. Mereka merasa kesulitan dalam memahami konsep dan
grafik yang ada. Untuk itu, kami berusaha membuat media dengan menggunakan
alat-alat yang mudah ditemukan untuk mengembangkan kreativitas, dan tidak
tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan zaman. Penulis berusaha mengunakan alat yang murah dan efisien yang
meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya
mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Dalam hal ini penulis menggunakan
media sederhana berupa kertas karton dan beberapa kertas origami yang nantinya
kertas ini akan diisi dengan materi jumlah Riemann.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi media pembelejaran ?
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan media pembelajaran dari kertas karton ?
3. Bagaimana ide kreatif dari media pembelajaran kertas karton ?
1.3 Tujuan
1. Memahami definisi media pembelejaran ?
2. Mengetahui media pembelajaran dari kertas karton ?
3. Menjelaskan ide kreatif dari media pembelajaran kertas karton ?
BAB II
ALTERNATIF METODE YANG SUDAH ADA
2.1. Metode pemecahan masalah
Adapun metode yang yang dapat kita gunakan dalam materi jumlah rieman adalah
sebagai berikut :
Pendekatan dengan membagi daerah arsiran tersebut menjadi beberapa persegi
panjang, lalu semua luas persegi panjang tersebut dijumlahkan seperti nampak seperti
gambar berikut ini.
Dengan notasi sigma, maka bisa kita hitung jumlah seluruh persegi panjangnya.
Persegi panjang 1 memiliki luas A1 dengan panjang Δx1 dan lebar f(x1)
dengan A1=p×l=f(x1)Δx1A1=p×l=f(x1)Δx1
Persegi panjang 2 memiliki luas A2 dengan panjang Δx2 dan lebar f(x2) .
dengan A2=p×l=f(x2)Δx2A2=p×l=f(x2)Δx2
Persegi panjang 3 memiliki luas A3 dengan panjang Δx3 dan lebar f(x3)
dengan A3=p×l=f(x3)Δx3A3=p×l=f(x3)Δx3 danseterusnya
Persegi panjang 8 memiliki luas A8 dengan panjang Δx8 dan lebar f(x8).
dengan A8=p×l=f(x8)Δx8A8=p×l=f(x8)Δx8
Sehingga luas total persegi panjangnya dinyatakan dalam notasi sigma :
A1+A2+A3+...+A8=f(x1)Δx1+f(x2)Δx2+f(x3)Δx3+...+f(x8)Δx8 = ∑ f(xi)Δxi8
𝑖=1
Definisi Jumlah Riemann
Nilai ∑ f(xi)Δxi8
𝑖=1 disebut sebagai Jumlah Riemann fungsi f(x)f(x) dengan xixi
adalah titik wakil pada sebagai JumlahRiemann adalah titik wakil pada interval ke-
ii dan Δxi lebar interval ke-ii dan nnbanyak subinterval (banyaknya persegi panjang
yang terbentuk) dari interval [a,b]. Titik wakil (xi) kita peroleh dengan tiga cara yaitu
titik ujung kiri subinterval, titik tengah subinterval, dan titik ujung kanan subinterval,
dimana setiap jenis titik wakil memberikan hasil yang berbeda.
Contoh soal jumlah riemann :
1. Tentukan jumlah Riemann dari fungsi yang diperlihatkan oleh gambar berikut.
Penyelesaian :
 Menentukan luas persegi panjang masing-masing :
Persegi panjang 1 : panjang = 0,7 , titik wakil x1=0,5x1=0,5
sehingga lebar =f(x1)=f(0,5)=(0,5)2−4(0,5)+3=1,25
Luas : L1=p×l=0,7×1,25=0,875L1=p×l=0,7×1,25=0,875
Persegi panjang 2 : panjang = 1,7 - 0,7 = 1 , titik wakil x2=1,5x2=1,5 sehingga
lebar =f(x2)=f(1,5)=(1,5)2−4(1,5)+3=−0,75.
Luas : L2=p×l=1×0,75=0,75L2=p×l=1×0,75=0,75
Persegi panjang 3 : panjang = 2,7 - 1,7 = 1 , titik wakil x3=2x3=2
sehingga lebar =f(x3)=f(2)=(2)2−4(2)+3=−1
Luas : L3=p×l=1×1=1L3=p×l=1×1=1
Persegi panjang 4 : panjang = 4 - 2,7 = 1,3 , titik wakil x4=3,5x4=3,5
sehingga lebar =f(x4)=f(3,5)=(3,5)2−4(3,5)+3=1,25
Luas : L4=p×l=1,3×1,25=1,625L4=p×l=1,3×1,25=1,625
 Menentukan jumlah riemannya :
Jumlah riemann =L1+L2+L3+L4=0,875+0,75+1+1,625=4,25
Jadi, jumlah riemann pada gambar adalah 4,25.
2.2. Tinjauan Pustaka
A. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”,
“perantara” atau , “pengantar”. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan (Arsyad 2000 :3).
Gerlach & Ely (dalam Arsyad 2011:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Association of
Education and Communication Technology (AECT) membatasi media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi
(Nurseto, 2011).
Sementara itu Gagne dan Brigs secara implisit mengungkapkan bahawa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, vidio
kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan
komputer. Jadi media pembelajaran sacara garis besar dapat diartikan sebagai alat
atau wahana fisik yang mengandung matrei pendidikan di dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Menurut Arsyad, ciri-ciri media
pembelajaran adalah:
1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai
2. hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau
dirabadengan panca indera.
3. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal dengan software
(perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras
yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
4. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
5. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di
dalam maupun di luar kelas.
6. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi
7. guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
8. Media pembelajaran dapat digunakan secara masal (misalnya radio dan televisi),
kelompok besar, dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video dan OHP ), atau
perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape, kaset, video recorder).
9. Sikap perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan
penerapan suatu ilmu. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka media pembelajaran
dapat diartikan sebagai suatu alat atau sarana yang dapat dijadikan sebagai
perantara penyerapan informasi baik berbentuk audio, visual, maupun audio
visual, baik dari hardware, maupun software baik berasal dari buku maupun
sikap dan kehidupan sehari hari, yang semua itu dapat dijadikan sebuah
rangsangan bagi siswa untuk mau belajar. Selain itu media juga berfungsi sebagai
alat panyampai pesan dari pendidik ke siswa/pesetra didik. Sedangkan jika dilihat
dari fungsi lainnya media pembelajaran pun sangat berguna bagi guru untuk
menarik perhatian siswa. Oleh karena proses pembelajaran mereupakan proses
komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem maka media pembelajaran
menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara
optimal. “Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem
pembelajaran”
B. Jenis-jenis media pembelajaran
a. Media audio antara lain: radio, alat perekam pita magnetic dan laboratorium
bahasa.
b. Media proyeksi antara lain: film bingkai, proyektor transparasi dan proyektor tak
tembus pandang.
c. Media tiga dimensi (3D).
d. Media berbasis manusia.
e. Media visual.
f. Media audio-visual.
g. Media komputer.
h. Media cetak.
Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan
mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media
yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan
karakteristik pembelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan
hasil pembelajaran.
C. Manfaat media pembelajaran
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara
guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar
siswa, yaitu:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar;
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran;
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengalami,
melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lainlain
Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan beberapa
manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar.
Manfaat tersebut antara lain media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan
dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar. Selain itu media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan memungkinan siswa untuk belajar
sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
D. Media Pembelajaran audio visual
Media Pembelajaran Audio-Visual merupakan media yang menyampaikan materi
dengan menggunakan mesin–mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-
pesan audio dan visual. Contohnya proyektor film, televisi,video, dan sebagainya.
Salah satu jenis media pembelajaran audio-visual adalah video. Jadi, pengajaran
melalui audiovisual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya
melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada
pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Ciri-ciri utama media audiovisual
adalah sebagai berikut:
a. Biasanya bersifat linear.
b. Menyajikan visual yang dinamis.
c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang/pembuatnya.
d. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak.
e. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.
f. Umumnya berorientasi kepada guru dengan tingkat keterlibatan interaktif murid
yang rendah.
2.3. Kelebihan dan Kekurangan Metode
A. Kelebihan:
 Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi
pelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan
siswa baik yang cepat maupun yang lamban membaca dan memahami. Namun
pada akhirnya semua siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran itu.
 Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetakan siswa akan
mengikuti urutan pikiran secara logis.
 Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak dapat menambah daya tarik
serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua
format verbal dan visual.
 Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai
dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu materi
tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan
mudah.
B. Kekurangan:
 Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
 Biaya pencetakan akan mahal jika ingin menampilkan ilustrasi gambar atau
foto yang berwarna-warni.
 Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari bahkan
berbulan-bulan tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan
informasi pada halaman cetakan (Zaki, 2012)
BAB III
IDE BARU / IDE KRAETIF
Jumlah Riemann merupakan salah satu bagian penting yang perlu di pelajari dalam
menghitung luas suatu kurva. Untuk mendapat luasan dibawah kurva, maka digunakan cara
partisi yang di perkenalkan oleh Riemann, atau disebut juga integral Riemann. Nilai limit dari
jumlah Riemann sama dengan integral Riemann. Jumlah Riemann yang nantinya lebih
dikenal dengan integral tentu, masih sulit diamati perubahan jumlah luasnya bila kita
mengerjakan dengan manual. Untuk membuktikan bahwa jumlah luasan yang di partisi
luasnya mendekati dengan cara integral, harus dibuktikan dengan gambar yang nantinya
ketika jumlah partisinya diperbesar dari yang kecil sampai tak terhingga. Dengan
menggunakan Mapel 13 diharapkan siswa dapat dengan mudah melihat perubahan nilai luas
ketika dipartisi dengan berbagai macam nilai.
Jadi, dengan menggunakan pembuktian jumlah Riemann dengan media karton sebagai
media pembelajaran akan memudahkan siswa dalam mengamati dan memahami materi ajar
integral tentu yang didasarkan dengan jumlah Riemann dan dapat memahami perbandingan
nilainya ketika dipartisi. Adapun langkah-langkah dalam membuat media tersebut adalah
sebagai berikut:
3.1. Alat
No Nama Alat Gambar No Nama Alat Gambar
1 Gunting 4 Penggaris
2 Selotip 5 Cat warna
3
Pisau
Cutter
6 spidol
3.2. Bahan
No
Nama
Bahan
Gambar No
Nama
Bahan
Gambar
1
Kertas
Karton
2
Kertas
Origami
3.3. Prosedur kerja
No Nama Alat Gambar
1
Bagi kertas karton menjadi 4 bagian sama besar
dengan menngunakan spidol
2
Gambarkan 3 buah kurva yang sama pada
bagian-bagian karton
3
Pada kurva pertama, masukkan partisi berupa
persegi panjang menggunakan kertas origami
4
Pada kurva kedua, masukkan partisi berupa
persegi panjang dengan ukuran yang lebih kecil
dari partisi pada kurva pertama, dan dengan
warna kertas yang berbeda dari partisi pertama
5
Pada kurva ketiga, masukkan partisi berupa
persegi panjang dengan ukuran yang lebih kecil
dari partisi pada kurva ketiga, dan dengan
warna kertas yang berbeda dari partisi kedua
6
Bandingkan kurva 1, 2, dan 3. Semakin banyak
partisi yang digunakan, maka luas kurva akan
mendekati luas yang sebenarnya
3.4. Argumen yang mendukung
Faktor – faktor yang mempengaruhi minat belajar:
Salah satu faktor untuk membangkitkan minat belajar siswa melalui peran guru
menurut (Yuniati, 2011),yaitu:
1. Guru sebagai mediator dan fasilitator, yaitu (a) memiliki pengetahuan dan
pemahaman tentang media pendidikan, (b) memiliki keterampilan memilih dan
menggunakan serta mengusahakan media dengan baik, (c) terampil
mempergunakan pengetahuan berinteraksi dan berkomunikasi, dan (d) mampu
mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian
tujuan dan proses belajar mengajar
Faktor – faktor yang membuat siswa berminat belajar yaitu (1) cara mengajar guru,
(2) karakter guru, (3) suasana kelas tenang dan nyaman, dan (4) fasilitas belajar yang
digunakan. Untuk membangkitkan minat belajar siswa, upaya yang harus dilakukan
oleh guru yaitu:
1. Faktor fasilitas belajar, yaitu belajar yang efektif harus dimulai dengan
pengalaman langsung dan menuju ke pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan
lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga pengajaran daripada siswa belajar
tanpa dibantu dengan alat pengajaran. Fasilitas belajar misalnya menggunakan
kaset, televisi, papan tulis, OHP, dan projektor.
Untuk mengetahui berapa besar minat belajar siswa, dapat diukur melalui:
1. Kesukaan, pada umumnya individu yang suka pada sesuatu disebabkan karena
adanya minat. biasanya apa yang paling disukai mudah sekali untuk diingat. Sama
halnya dengan siswa yang berminat pada suatu mata pelajaran tertentu akan
menyukai pelajaran itu. Kesukaan ini tampak dari kegairahan dan inisiatifnya
dalam mengikuti pelajaran tersebut. Kegairahan dan inisiatif ini dapat diwujudkan
dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang
terdapat dalam mata pelajaran tersebut dan tidak merasa lelah dan putus asa dalam
mengembangkan pengetahuan dan selalu bersemangat, serta bergembira dalam
mengerjakan tugas ataupun soal yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan
guru di sekolah.
2. Ketertarikan, seringkali dijumpai beberapa siswa yang merespon dan memberikan
reaksi terhadap apa yang disampaikan guru pada saat proses belajar mengajar di
kelas. Tanggapan yang diberikan menunjukkan apa yang disampaikan guru
tersebut menarik perhatiannya, sehingga timbul rasa ingin tahu yang besar.
3. Perhatian, semua siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu akan
cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap pelajaran itu. Melalui
perhatiannya yang besar ini, seorang siswa akan mudah memahami inti dari
pelajaran tersebut.
4. Keterlibatan yakni keterlibatan, keuletan, dan kerja keras yang tampak melalui diri
siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut ada keterlibatannya dalam belajar di
mana siswa selalu belajar lebih giat, berusaha menemukan hal-hal yang baru yang
berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Dengan demikian,
siswa akan memiliki keinginan untuk memperluas pengetahuan, mengembangkan
diri, memperoleh kepercayaan diri, dan memiliki rasa ingin tahu.
Berdasarkan argumen – argument ilmiah diatas, ide baru yang kami paparkan sangat
mendukung proses pembelajaran, dengan adanya media pembelajaran dapat
membangkitkan minat siswa belajar. Jika siswa sudah minat belajar maka timbul
kesukaan dalam pembelajaran, sehingga timbul lah ketertarikan untuk mengetahui
materi pembelajaran sehingga oerhatian peserta didik semakin fokus pada
pembelajaran dan sehingga timbul lah keterlibatan aktif siswa dalam pembalajaran
khususnya pada rekayasa ide yang telah kami buat adalah pendekatan jumlah
Riemann dengan media karton, disbanding dengan membaca buku yang kadang tidak
menarik sehingga tidak ada minat untuk mengulas materi, sehingga kami membuat
media pembelajaran dengan media karton untuk mempermudah pembelajaran.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan argument-argument yang telah kami muat di atas kami dapat
menarik kesimpulan bahwa kebanyakan mahasiswa sulit memahami materi kalkulus
yang terlalu monoton karena tidak semua mahasiswa memiliki tingkat pemahaman
yang sama. Namun apabila menggunakan media menurut kami dapat lebih
meningkatkan kemauan dan rasa ingin tahu mahasiswa akan mata kuliah kalkulus
tersebut.
4.2 Saran
Saran yang dapat kelompok kami sampaikan adalah kita sebagai calon pendidik
nanti kiranya juga memperhatikan berbagai aspek yang dapat meningkatkan minat
belajar peserta didik kita nantinya.Dan salah atunya dalah dengan menggunakan
beberapa media semenarik mungkin yang dapat meningkatkan rasa ingin belajar dari
setiap peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Nurseto, T, 2011, Membuat Media Pembelajaran yang Menarik, Jurnal Ekonomi &
Pendidikan, Vol.8, No.1, Hal.19-35.
Yuniati,N, 2011, Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu Pengetahuan Alam pada
Sekolah Dasar Negeri Kroyo 1 Sragen, Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan
Edukasi, Vol.3, No.4, Hal.41-55.
Zaki, A, 2012, Pembuatan Media Kalkulus Integral , Journal Seni Rupa, Vol.1, No.2,
Hal.112-130.
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
DIANTO IRAWAN
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
Acika Karunila
 
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
NorsyifaZakiah
 
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan Multinomial
Heni Widayani
 
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
AtiqAlghasiaHemalia
 
Soal soal non rutin
Soal soal non rutinSoal soal non rutin
Soal soal non rutinJoe Zidane
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
restu sri rahayu
 
FUNGSI KOMPLEKS - TURUNAN DAN ATURAN RANTAI
FUNGSI KOMPLEKS - TURUNAN DAN ATURAN RANTAI FUNGSI KOMPLEKS - TURUNAN DAN ATURAN RANTAI
FUNGSI KOMPLEKS - TURUNAN DAN ATURAN RANTAI
endahnurfebriyanti
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Arvina Frida Karela
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Arvina Frida Karela
 
Teori pappus
Teori pappusTeori pappus
Teori pappus
radar radius
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
Ruth Dian
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
Dia Cahyawati
 
Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)
Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)
Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)
Irma Retna
 
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikLimit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Nida Shafiyanti
 
INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEDyas Arientiyya
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleks
Nurmini RuddiaNa
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Nia Matus
 
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
dwiprananto
 

What's hot (20)

Kompros scilab
Kompros scilabKompros scilab
Kompros scilab
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
Garis lurus dalam ruang ( 3 dimensi)
 
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan Multinomial
 
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
 
Soal soal non rutin
Soal soal non rutinSoal soal non rutin
Soal soal non rutin
 
Perkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematikaPerkembangan sejarah matematika
Perkembangan sejarah matematika
 
FUNGSI KOMPLEKS - TURUNAN DAN ATURAN RANTAI
FUNGSI KOMPLEKS - TURUNAN DAN ATURAN RANTAI FUNGSI KOMPLEKS - TURUNAN DAN ATURAN RANTAI
FUNGSI KOMPLEKS - TURUNAN DAN ATURAN RANTAI
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Teori pappus
Teori pappusTeori pappus
Teori pappus
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)
Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)
Tower of Hanoi (Media Pembelajaran)
 
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang MetrikLimit Fungsi di Ruang Metrik
Limit Fungsi di Ruang Metrik
 
INTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLEINTEGRAL menggunakan MAPLE
INTEGRAL menggunakan MAPLE
 
barisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleksbarisan dan deret bilangan kompleks
barisan dan deret bilangan kompleks
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
 

Similar to Pembuktian integral dengan pendekatan jumlah riemann dengan menggunakan kertas karton

Penggunaan alat peraga dalam matematika
Penggunaan alat peraga dalam matematikaPenggunaan alat peraga dalam matematika
Penggunaan alat peraga dalam matematika
octaviana shinta dewi
 
Bab 1, 2, 3
Bab 1, 2, 3Bab 1, 2, 3
Bab 1, 2, 3
Univ. Palangkaraya
 
Makalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaMakalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaLakidende University
 
RPP Program Linier (Persentasi ICT)
RPP Program Linier (Persentasi ICT)RPP Program Linier (Persentasi ICT)
RPP Program Linier (Persentasi ICT)
agnesuntari
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
khoir riyah
 
Lilis sri jayanti manullang (12010110059) rika itho manalu (12010110092)
Lilis sri jayanti manullang (12010110059) rika itho manalu (12010110092)Lilis sri jayanti manullang (12010110059) rika itho manalu (12010110092)
Lilis sri jayanti manullang (12010110059) rika itho manalu (12010110092)
lilis manullang
 
Mini skripsi Mata Kuliah Media pembelajaran Matematika
Mini skripsi Mata Kuliah Media pembelajaran MatematikaMini skripsi Mata Kuliah Media pembelajaran Matematika
Mini skripsi Mata Kuliah Media pembelajaran Matematika
nuramalia07
 
Mini skripsi Media Pembelajaran Matematika
Mini skripsi Media Pembelajaran MatematikaMini skripsi Media Pembelajaran Matematika
Mini skripsi Media Pembelajaran Matematika
AYU Hardiyanti
 
Alat peraga kelompok 3
Alat peraga kelompok 3Alat peraga kelompok 3
Alat peraga kelompok 3
devi kumala sari
 
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SDContoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Dchuex AJie
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposalmumukholisah
 
Aplikom kelompok 1 (belum fix)
Aplikom kelompok 1 (belum fix)Aplikom kelompok 1 (belum fix)
Aplikom kelompok 1 (belum fix)
Ana P. Lestari
 
RPP ProgramLinear media Geogebra
RPP ProgramLinear  media GeogebraRPP ProgramLinear  media Geogebra
RPP ProgramLinear media Geogebra
Gold Dayona
 
RPP PROLIN BERBASIS ICT
RPP PROLIN BERBASIS ICTRPP PROLIN BERBASIS ICT
RPP PROLIN BERBASIS ICT
Ezy Rachma
 
RPP PROLIN BERBASIS ICT
RPP PROLIN BERBASIS ICTRPP PROLIN BERBASIS ICT
RPP PROLIN BERBASIS ICT
Ezy Rachma
 
RPP - Statistika (Jangkauan)
RPP - Statistika (Jangkauan)RPP - Statistika (Jangkauan)
RPP - Statistika (Jangkauan)
matematikauntirta
 
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Adz Adzan
 
Nota matematik
Nota matematikNota matematik
Nota matematikIsmail Hud
 
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICTMiniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Destia Eka Putri
 
KELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptx
KELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptxKELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptx
KELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptx
LesmariaHutagalung1
 

Similar to Pembuktian integral dengan pendekatan jumlah riemann dengan menggunakan kertas karton (20)

Penggunaan alat peraga dalam matematika
Penggunaan alat peraga dalam matematikaPenggunaan alat peraga dalam matematika
Penggunaan alat peraga dalam matematika
 
Bab 1, 2, 3
Bab 1, 2, 3Bab 1, 2, 3
Bab 1, 2, 3
 
Makalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematikaMakalah media pembelajaran matematika
Makalah media pembelajaran matematika
 
RPP Program Linier (Persentasi ICT)
RPP Program Linier (Persentasi ICT)RPP Program Linier (Persentasi ICT)
RPP Program Linier (Persentasi ICT)
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Lilis sri jayanti manullang (12010110059) rika itho manalu (12010110092)
Lilis sri jayanti manullang (12010110059) rika itho manalu (12010110092)Lilis sri jayanti manullang (12010110059) rika itho manalu (12010110092)
Lilis sri jayanti manullang (12010110059) rika itho manalu (12010110092)
 
Mini skripsi Mata Kuliah Media pembelajaran Matematika
Mini skripsi Mata Kuliah Media pembelajaran MatematikaMini skripsi Mata Kuliah Media pembelajaran Matematika
Mini skripsi Mata Kuliah Media pembelajaran Matematika
 
Mini skripsi Media Pembelajaran Matematika
Mini skripsi Media Pembelajaran MatematikaMini skripsi Media Pembelajaran Matematika
Mini skripsi Media Pembelajaran Matematika
 
Alat peraga kelompok 3
Alat peraga kelompok 3Alat peraga kelompok 3
Alat peraga kelompok 3
 
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SDContoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
 
Bab I, II, III Poposal
Bab I, II, III PoposalBab I, II, III Poposal
Bab I, II, III Poposal
 
Aplikom kelompok 1 (belum fix)
Aplikom kelompok 1 (belum fix)Aplikom kelompok 1 (belum fix)
Aplikom kelompok 1 (belum fix)
 
RPP ProgramLinear media Geogebra
RPP ProgramLinear  media GeogebraRPP ProgramLinear  media Geogebra
RPP ProgramLinear media Geogebra
 
RPP PROLIN BERBASIS ICT
RPP PROLIN BERBASIS ICTRPP PROLIN BERBASIS ICT
RPP PROLIN BERBASIS ICT
 
RPP PROLIN BERBASIS ICT
RPP PROLIN BERBASIS ICTRPP PROLIN BERBASIS ICT
RPP PROLIN BERBASIS ICT
 
RPP - Statistika (Jangkauan)
RPP - Statistika (Jangkauan)RPP - Statistika (Jangkauan)
RPP - Statistika (Jangkauan)
 
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
 
Nota matematik
Nota matematikNota matematik
Nota matematik
 
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICTMiniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
Miniskripsi Media Pembelajaran dan ICT
 
KELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptx
KELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptxKELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptx
KELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptx
 

More from Linda Rosita

CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWCJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
Linda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TES
Linda Rosita
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
Linda Rosita
 
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENPPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
Linda Rosita
 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
Linda Rosita
 
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYACBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
Linda Rosita
 
CBR BORON
CBR BORONCBR BORON
CBR BORON
Linda Rosita
 
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMPROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
Linda Rosita
 
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANPENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
Linda Rosita
 
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASIKONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
Linda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
Linda Rosita
 
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIAANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
Linda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
Linda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
Linda Rosita
 
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPREKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
Linda Rosita
 
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALTERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
Linda Rosita
 
Kromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairKromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cair
Linda Rosita
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
Linda Rosita
 
PEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGPEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTING
Linda Rosita
 
CBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTINGCBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTING
Linda Rosita
 

More from Linda Rosita (20)

CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWCJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
 
ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TES
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
 
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGENPPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
PPT POWER POINT UNSUR NITROGEN
 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
 
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYACBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
CBR STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN UNSUR BORON DAN SENYAWANYA
 
CBR BORON
CBR BORONCBR BORON
CBR BORON
 
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUMPROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
PROJEK PEMBUATAN GAS HIDROGEN DENGAN VIXAL DAN ALUMINIUM
 
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIANPENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
PENENTUAN SKOR DAN MENGOLAH DATA HASIL PENGUKURAN DAN PENILAIAN
 
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASIKONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
KONSEP PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI
 
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN ASAM BASA
 
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIAANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR KIMIA
 
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN TES DAN NON TES POKOK BAHASAN ASAM BASA
 
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASAANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
ANALISIS INSTRUMEN SOAL ASAM BASA
 
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROPREKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
REKAYASA IDE DESTILASI AZEOTROP
 
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERALTERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
TERMODINAMIKA DALAM MEMAHAMI PROSES PENGOLAHAN MINERAL
 
Kromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cairKromatografi vakum cair
Kromatografi vakum cair
 
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPISPEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
PEMISAHAN ZAT HIJAU DAUN DENGAN KROMAOGRAFI LAPIS TIPIS
 
PEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTINGPEMISAHAN ZONE MELTING
PEMISAHAN ZONE MELTING
 
CBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTINGCBR ZONE MELTING
CBR ZONE MELTING
 

Pembuktian integral dengan pendekatan jumlah riemann dengan menggunakan kertas karton

  • 1. TUGAS REKAYASA IDE PEMBUKTIAN INTEGRAL DENGAN PENDEKATAN JUMLAH RIEMANN DENGAN MENGGUNAKAN KERTAS KARTON Tugas ini DiajukanUntuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kalkulus Integral Dosen pengampu : Glori Indira Diana Br Purba, S.Pd, M.Pd. DISUSUN OLEH: NAMA KELOMPOK : 1. ESRA JULIANA HARIANJA (4172131015) 2. FEBE KAREN REHULINA Br GINTING (4173131014) 3. FRANS HARDI SAMOSIR (4172131016) 4. LINDA ROSITA (4173131020) 5. PELITA ANANDA SIANTURI (4173331038) KELOMPOK : IV KELAS : KIMIA DIK B 2017 JURUSAN : KIMIA PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018 DAFTAR ISI Kata Pengantar
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang masalah............................................................................. 1 1.2.Rumusan Masalah..................................................................................... 1 1.3.Tujuan........................................................................................................ 2 BAB II ALTERNATIF METODE YANG SUDAH ADA 2.1.Metode Pemecahan Masalah..................................................................... 3 2.2.Kelebihan Metode..................................................................................... 2.3.Kekurangan Metode.................................................................................. BAB III IDE BARU / IDE KREATIF 4.1................................................................................................................... 3 4.2.Pembahasan............................................................................................... BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan .............................................................................................. 3 5.2.Saran ........................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 15 LAMPIRAN .........................................................................................................
  • 3. KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas Rekayasa Ide (RI) ini, tak lupa pula shalawat bertangkaikan salam kami hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah Nabi besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan semoga kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin. Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini, kami ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam- dalamnyakepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen mata kuliah Kalkulus Integral Ibu Glori Indira Diana Br Purba, S.Pd, M.Pd.yang telah membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini, dengan selesainya makalah ini kami berharap agar makalah ini nantinya bisa menjadi bukti bahwa kami telah melaksanakan tugas makalah yang dilakukan pada 08 Mei 2018. Semoga makalah ini bermanfaat. Amin. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat. Amin Medan, 08 Mei 2018 TIM PENYUSUN
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan internet. Salah satu bidang yang mendapat dampak yang cukup berarti dengan adanya teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi. Kemampuan setiap individu untuk memahami dan mengerti memang berbeda- beda, jadi metode dan media yang digunakan juga berbeda. Untuk mengatasi perbedaan tersebut, perlu adanya media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru atau fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Karena semakin banyak media yang digunakan, akan semakin banyak juga siswa memperoleh pemahaman. Media yang digunakan yaitu media yang sesuai dengan materi. Oleh karena itu guru atau fasilitator perlu mempelajari bagaimana memilih media pembelajaran yang tepat agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengaja. Kalkulus Integral merupakan pelajaran yang dianggap cukup sulit dimengerti bagi kebanyakan mahasiswa sehingga mereka merasa tidak tertarik dan cepat bosan. Salah satu materi yang cukup sulit adalah integral tentu : jumlah Riemann. Maka media memiliki peranan penting dalam membuat pembelajaran integral tentu menjadi menarik. Banyak mahasiswa yang kurang mengerti mengenai grafik partisi yang ada pada materi jumlah Riemann. Mereka merasa kesulitan dalam memahami konsep dan grafik yang ada. Untuk itu, kami berusaha membuat media dengan menggunakan alat-alat yang mudah ditemukan untuk mengembangkan kreativitas, dan tidak
  • 5. tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Penulis berusaha mengunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Dalam hal ini penulis menggunakan media sederhana berupa kertas karton dan beberapa kertas origami yang nantinya kertas ini akan diisi dengan materi jumlah Riemann. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi media pembelejaran ? 2. Apa saja kelebihan dan kekurangan media pembelajaran dari kertas karton ? 3. Bagaimana ide kreatif dari media pembelajaran kertas karton ? 1.3 Tujuan 1. Memahami definisi media pembelejaran ? 2. Mengetahui media pembelajaran dari kertas karton ? 3. Menjelaskan ide kreatif dari media pembelajaran kertas karton ?
  • 6. BAB II ALTERNATIF METODE YANG SUDAH ADA 2.1. Metode pemecahan masalah Adapun metode yang yang dapat kita gunakan dalam materi jumlah rieman adalah sebagai berikut : Pendekatan dengan membagi daerah arsiran tersebut menjadi beberapa persegi panjang, lalu semua luas persegi panjang tersebut dijumlahkan seperti nampak seperti gambar berikut ini. Dengan notasi sigma, maka bisa kita hitung jumlah seluruh persegi panjangnya. Persegi panjang 1 memiliki luas A1 dengan panjang Δx1 dan lebar f(x1) dengan A1=p×l=f(x1)Δx1A1=p×l=f(x1)Δx1 Persegi panjang 2 memiliki luas A2 dengan panjang Δx2 dan lebar f(x2) . dengan A2=p×l=f(x2)Δx2A2=p×l=f(x2)Δx2 Persegi panjang 3 memiliki luas A3 dengan panjang Δx3 dan lebar f(x3) dengan A3=p×l=f(x3)Δx3A3=p×l=f(x3)Δx3 danseterusnya Persegi panjang 8 memiliki luas A8 dengan panjang Δx8 dan lebar f(x8). dengan A8=p×l=f(x8)Δx8A8=p×l=f(x8)Δx8 Sehingga luas total persegi panjangnya dinyatakan dalam notasi sigma : A1+A2+A3+...+A8=f(x1)Δx1+f(x2)Δx2+f(x3)Δx3+...+f(x8)Δx8 = ∑ f(xi)Δxi8 𝑖=1 Definisi Jumlah Riemann Nilai ∑ f(xi)Δxi8 𝑖=1 disebut sebagai Jumlah Riemann fungsi f(x)f(x) dengan xixi adalah titik wakil pada sebagai JumlahRiemann adalah titik wakil pada interval ke- ii dan Δxi lebar interval ke-ii dan nnbanyak subinterval (banyaknya persegi panjang
  • 7. yang terbentuk) dari interval [a,b]. Titik wakil (xi) kita peroleh dengan tiga cara yaitu titik ujung kiri subinterval, titik tengah subinterval, dan titik ujung kanan subinterval, dimana setiap jenis titik wakil memberikan hasil yang berbeda. Contoh soal jumlah riemann : 1. Tentukan jumlah Riemann dari fungsi yang diperlihatkan oleh gambar berikut. Penyelesaian :  Menentukan luas persegi panjang masing-masing : Persegi panjang 1 : panjang = 0,7 , titik wakil x1=0,5x1=0,5 sehingga lebar =f(x1)=f(0,5)=(0,5)2−4(0,5)+3=1,25 Luas : L1=p×l=0,7×1,25=0,875L1=p×l=0,7×1,25=0,875 Persegi panjang 2 : panjang = 1,7 - 0,7 = 1 , titik wakil x2=1,5x2=1,5 sehingga lebar =f(x2)=f(1,5)=(1,5)2−4(1,5)+3=−0,75. Luas : L2=p×l=1×0,75=0,75L2=p×l=1×0,75=0,75 Persegi panjang 3 : panjang = 2,7 - 1,7 = 1 , titik wakil x3=2x3=2 sehingga lebar =f(x3)=f(2)=(2)2−4(2)+3=−1 Luas : L3=p×l=1×1=1L3=p×l=1×1=1 Persegi panjang 4 : panjang = 4 - 2,7 = 1,3 , titik wakil x4=3,5x4=3,5 sehingga lebar =f(x4)=f(3,5)=(3,5)2−4(3,5)+3=1,25 Luas : L4=p×l=1,3×1,25=1,625L4=p×l=1,3×1,25=1,625  Menentukan jumlah riemannya : Jumlah riemann =L1+L2+L3+L4=0,875+0,75+1+1,625=4,25 Jadi, jumlah riemann pada gambar adalah 4,25.
  • 8. 2.2. Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau , “pengantar”. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan (Arsyad 2000 :3). Gerlach & Ely (dalam Arsyad 2011:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Association of Education and Communication Technology (AECT) membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi (Nurseto, 2011). Sementara itu Gagne dan Brigs secara implisit mengungkapkan bahawa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, vidio kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Jadi media pembelajaran sacara garis besar dapat diartikan sebagai alat atau wahana fisik yang mengandung matrei pendidikan di dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Menurut Arsyad, ciri-ciri media pembelajaran adalah: 1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai 2. hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau dirabadengan panca indera. 3. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal dengan software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa. 4. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio. 5. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas. 6. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi
  • 9. 7. guru dan siswa dalam proses pembelajaran. 8. Media pembelajaran dapat digunakan secara masal (misalnya radio dan televisi), kelompok besar, dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video dan OHP ), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape, kaset, video recorder). 9. Sikap perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka media pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu alat atau sarana yang dapat dijadikan sebagai perantara penyerapan informasi baik berbentuk audio, visual, maupun audio visual, baik dari hardware, maupun software baik berasal dari buku maupun sikap dan kehidupan sehari hari, yang semua itu dapat dijadikan sebuah rangsangan bagi siswa untuk mau belajar. Selain itu media juga berfungsi sebagai alat panyampai pesan dari pendidik ke siswa/pesetra didik. Sedangkan jika dilihat dari fungsi lainnya media pembelajaran pun sangat berguna bagi guru untuk menarik perhatian siswa. Oleh karena proses pembelajaran mereupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. “Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran” B. Jenis-jenis media pembelajaran a. Media audio antara lain: radio, alat perekam pita magnetic dan laboratorium bahasa. b. Media proyeksi antara lain: film bingkai, proyektor transparasi dan proyektor tak tembus pandang. c. Media tiga dimensi (3D). d. Media berbasis manusia. e. Media visual. f. Media audio-visual. g. Media komputer. h. Media cetak. Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
  • 10. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pembelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran. C. Manfaat media pembelajaran Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sudjana dan Rivai mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran; c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran; d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengalami, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lainlain Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar. Manfaat tersebut antara lain media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Selain itu media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan memungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. D. Media Pembelajaran audio visual Media Pembelajaran Audio-Visual merupakan media yang menyampaikan materi dengan menggunakan mesin–mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan- pesan audio dan visual. Contohnya proyektor film, televisi,video, dan sebagainya. Salah satu jenis media pembelajaran audio-visual adalah video. Jadi, pengajaran melalui audiovisual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada
  • 11. pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa. Ciri-ciri utama media audiovisual adalah sebagai berikut: a. Biasanya bersifat linear. b. Menyajikan visual yang dinamis. c. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya. d. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak. e. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif. f. Umumnya berorientasi kepada guru dengan tingkat keterlibatan interaktif murid yang rendah. 2.3. Kelebihan dan Kekurangan Metode A. Kelebihan:  Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa baik yang cepat maupun yang lamban membaca dan memahami. Namun pada akhirnya semua siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran itu.  Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetakan siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis.  Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak dapat menambah daya tarik serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format verbal dan visual.  Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah. B. Kekurangan:  Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.  Biaya pencetakan akan mahal jika ingin menampilkan ilustrasi gambar atau foto yang berwarna-warni.  Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari bahkan berbulan-bulan tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan (Zaki, 2012)
  • 12. BAB III IDE BARU / IDE KRAETIF Jumlah Riemann merupakan salah satu bagian penting yang perlu di pelajari dalam menghitung luas suatu kurva. Untuk mendapat luasan dibawah kurva, maka digunakan cara partisi yang di perkenalkan oleh Riemann, atau disebut juga integral Riemann. Nilai limit dari jumlah Riemann sama dengan integral Riemann. Jumlah Riemann yang nantinya lebih dikenal dengan integral tentu, masih sulit diamati perubahan jumlah luasnya bila kita mengerjakan dengan manual. Untuk membuktikan bahwa jumlah luasan yang di partisi luasnya mendekati dengan cara integral, harus dibuktikan dengan gambar yang nantinya ketika jumlah partisinya diperbesar dari yang kecil sampai tak terhingga. Dengan menggunakan Mapel 13 diharapkan siswa dapat dengan mudah melihat perubahan nilai luas ketika dipartisi dengan berbagai macam nilai. Jadi, dengan menggunakan pembuktian jumlah Riemann dengan media karton sebagai media pembelajaran akan memudahkan siswa dalam mengamati dan memahami materi ajar integral tentu yang didasarkan dengan jumlah Riemann dan dapat memahami perbandingan nilainya ketika dipartisi. Adapun langkah-langkah dalam membuat media tersebut adalah sebagai berikut: 3.1. Alat No Nama Alat Gambar No Nama Alat Gambar 1 Gunting 4 Penggaris
  • 13. 2 Selotip 5 Cat warna 3 Pisau Cutter 6 spidol 3.2. Bahan No Nama Bahan Gambar No Nama Bahan Gambar 1 Kertas Karton 2 Kertas Origami 3.3. Prosedur kerja No Nama Alat Gambar 1 Bagi kertas karton menjadi 4 bagian sama besar dengan menngunakan spidol
  • 14. 2 Gambarkan 3 buah kurva yang sama pada bagian-bagian karton 3 Pada kurva pertama, masukkan partisi berupa persegi panjang menggunakan kertas origami 4 Pada kurva kedua, masukkan partisi berupa persegi panjang dengan ukuran yang lebih kecil dari partisi pada kurva pertama, dan dengan warna kertas yang berbeda dari partisi pertama 5 Pada kurva ketiga, masukkan partisi berupa persegi panjang dengan ukuran yang lebih kecil dari partisi pada kurva ketiga, dan dengan warna kertas yang berbeda dari partisi kedua 6 Bandingkan kurva 1, 2, dan 3. Semakin banyak partisi yang digunakan, maka luas kurva akan mendekati luas yang sebenarnya
  • 15. 3.4. Argumen yang mendukung Faktor – faktor yang mempengaruhi minat belajar: Salah satu faktor untuk membangkitkan minat belajar siswa melalui peran guru menurut (Yuniati, 2011),yaitu: 1. Guru sebagai mediator dan fasilitator, yaitu (a) memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang media pendidikan, (b) memiliki keterampilan memilih dan menggunakan serta mengusahakan media dengan baik, (c) terampil mempergunakan pengetahuan berinteraksi dan berkomunikasi, dan (d) mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar Faktor – faktor yang membuat siswa berminat belajar yaitu (1) cara mengajar guru, (2) karakter guru, (3) suasana kelas tenang dan nyaman, dan (4) fasilitas belajar yang digunakan. Untuk membangkitkan minat belajar siswa, upaya yang harus dilakukan oleh guru yaitu: 1. Faktor fasilitas belajar, yaitu belajar yang efektif harus dimulai dengan pengalaman langsung dan menuju ke pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga pengajaran daripada siswa belajar tanpa dibantu dengan alat pengajaran. Fasilitas belajar misalnya menggunakan kaset, televisi, papan tulis, OHP, dan projektor. Untuk mengetahui berapa besar minat belajar siswa, dapat diukur melalui: 1. Kesukaan, pada umumnya individu yang suka pada sesuatu disebabkan karena adanya minat. biasanya apa yang paling disukai mudah sekali untuk diingat. Sama halnya dengan siswa yang berminat pada suatu mata pelajaran tertentu akan menyukai pelajaran itu. Kesukaan ini tampak dari kegairahan dan inisiatifnya dalam mengikuti pelajaran tersebut. Kegairahan dan inisiatif ini dapat diwujudkan dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang terdapat dalam mata pelajaran tersebut dan tidak merasa lelah dan putus asa dalam mengembangkan pengetahuan dan selalu bersemangat, serta bergembira dalam mengerjakan tugas ataupun soal yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di sekolah. 2. Ketertarikan, seringkali dijumpai beberapa siswa yang merespon dan memberikan reaksi terhadap apa yang disampaikan guru pada saat proses belajar mengajar di
  • 16. kelas. Tanggapan yang diberikan menunjukkan apa yang disampaikan guru tersebut menarik perhatiannya, sehingga timbul rasa ingin tahu yang besar. 3. Perhatian, semua siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap pelajaran itu. Melalui perhatiannya yang besar ini, seorang siswa akan mudah memahami inti dari pelajaran tersebut. 4. Keterlibatan yakni keterlibatan, keuletan, dan kerja keras yang tampak melalui diri siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut ada keterlibatannya dalam belajar di mana siswa selalu belajar lebih giat, berusaha menemukan hal-hal yang baru yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Dengan demikian, siswa akan memiliki keinginan untuk memperluas pengetahuan, mengembangkan diri, memperoleh kepercayaan diri, dan memiliki rasa ingin tahu. Berdasarkan argumen – argument ilmiah diatas, ide baru yang kami paparkan sangat mendukung proses pembelajaran, dengan adanya media pembelajaran dapat membangkitkan minat siswa belajar. Jika siswa sudah minat belajar maka timbul kesukaan dalam pembelajaran, sehingga timbul lah ketertarikan untuk mengetahui materi pembelajaran sehingga oerhatian peserta didik semakin fokus pada pembelajaran dan sehingga timbul lah keterlibatan aktif siswa dalam pembalajaran khususnya pada rekayasa ide yang telah kami buat adalah pendekatan jumlah Riemann dengan media karton, disbanding dengan membaca buku yang kadang tidak menarik sehingga tidak ada minat untuk mengulas materi, sehingga kami membuat media pembelajaran dengan media karton untuk mempermudah pembelajaran.
  • 17. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan argument-argument yang telah kami muat di atas kami dapat menarik kesimpulan bahwa kebanyakan mahasiswa sulit memahami materi kalkulus yang terlalu monoton karena tidak semua mahasiswa memiliki tingkat pemahaman yang sama. Namun apabila menggunakan media menurut kami dapat lebih meningkatkan kemauan dan rasa ingin tahu mahasiswa akan mata kuliah kalkulus tersebut. 4.2 Saran Saran yang dapat kelompok kami sampaikan adalah kita sebagai calon pendidik nanti kiranya juga memperhatikan berbagai aspek yang dapat meningkatkan minat belajar peserta didik kita nantinya.Dan salah atunya dalah dengan menggunakan beberapa media semenarik mungkin yang dapat meningkatkan rasa ingin belajar dari setiap peserta didik.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Nurseto, T, 2011, Membuat Media Pembelajaran yang Menarik, Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Vol.8, No.1, Hal.19-35. Yuniati,N, 2011, Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Ilmu Pengetahuan Alam pada Sekolah Dasar Negeri Kroyo 1 Sragen, Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, Vol.3, No.4, Hal.41-55. Zaki, A, 2012, Pembuatan Media Kalkulus Integral , Journal Seni Rupa, Vol.1, No.2, Hal.112-130.