SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
PEMBAHARUAN USHUL
FIQH
DENGAN TA’LIL AL-AHKAM
Dr. Muh. Nashirudin, MA. M. Ag
Disampaikan dalam Kuliah Umum
Fakultas Syari’ah IAIN Surakarta
2015
PEMBAHARUAN USHUL
FIQH
DENGAN TA’LIL AL-AHKAM
Keberlangsungan hukum Islam (baca: fikih
Islam) paling tidak tergantung pada dua
faktor utama. Pertama, bagaimana
melakukan pembaruan terhadap fikih Kedua,
pembaruan dan pengembangan metodologi
hukum Islam yang tidak lain adalah
pembaruan dan pengembangan ushul fiqh
DUA ALIRAN DALAM
PEMBAHARUAN USHUL FIQH
Dalam sejarah ushul fikih, pernah ada
dua kutub besar dalam teori ushul fikih,
yaitu;
1. teori yang menjadikan qiyas dan
proses ta’li>l al-ah}ka>m sebagai
poros dan dasarnya, dan
2. teori yang menjadikan maqa>s}id asy-
syari>’ah sebagai pondasinya
QIYAS
Adalah: Menyamakan hukum suatu kejadian yang
belum ada ketentuan hukumnya dengan kejadian lain
yang sudah ada ketentuan hukumnya karena adanya
kesamaan ‘illat.
No Peristiwa Yang
ada Nash nya
Dalil dan
Hukumnya
Peristiwa Yang
Belum Ada Nash
nya
‘Illat
1 Khamr Al-Ma’idah: 90;
Haram
Wiski, Vodka,
Ganja, dll
Iskar
2 Jual Beli Saat
Adzan Jum’at
Al-Jumu’ah: 9
Makruh
Sewa Menyewa,
Gadai, dll
Sibuk
dari
Shalat
QIYAS
Proses qiyas dengan ta’li>l al-ah}ka>m memang
sangat terbatas, sehingga Qiyas dianggap akan
sulit memecahkan persoalan baru yang tidak
dapat dicarikan kesamaannya dengan
persoalan lama yang mans}u>s dan mencari
kesamaan ‘illatnya.
Oleh karena itulah, banyak kalangan yang
menyuarakan untuk meninggalkan metode
qiyas melalui proses ta’li>l al-ah}ka>m menuju
metode maqa>s}id asy-syari>’ah yang bisa lebih
fleksibel sehingga dapat lebih menjawab
persoalan kontemporer yang semakin
MAQASHID ASY-SYARI’AH
Maqashid asy-Syari’ah atau tujuan utama
ditetapkannya syari’at merupakan salah
satu kajian dalam ushul fiqh yang dibahas
sebagai pembahasan mandiri oleh Imam
asy-Syathibi (w. 790 H) dalam karyanya al-
Muwafaqat.
asy-Sya>t}ibi> menjadikan pengetahuan
atas maqa>s}id asy-syari>’ah sebagai salah
satu pra syarat seseorang layak melakukan
ijtihad.
Tokoh Sebelum asy-Syathibi
• Ima>m al-H}aramain berupaya
mensistematisasikan konsep maqashid asy-
syari’ah dengan membaginya menjadi tiga
strata: adh-dharu>riya>t (primer),
h}a>jiyya>t (skunder), dan tah}si>niyya>t
(tersier).
• Abu> H{a>mid al-Ghaza>li membagi
maqa>s}id asy-syari’ah dalam lima kategori,
yakni menjaga agama, jiwa, harta,
keturunan dan akal
Pasca asy-Syathibi
•Ath-Thahir bin ‘Asyur; menambahkan tiga
poin baru maqa>s}id asy-syari>’ah selain
lima poin yang sudah disampaikan oleh al-
Ghazali, yakni al-musa>wa>h (persamaan),
at-tasa>muh (toleransi)} dan al-h}urriyyah
(kebebasan/kemerdekaan).
• Ia juga membagi Maqa>s}id asy-syari’ah
dalam tiga tingkatan; ‘a>mmah, kha>s}s}ah,
dan juz’iyyah
Ta’lil al-Ahkam
Dalam perkembangan saat ini, ada indikasi
maqa>s}id asy-syari>’ah dipahami dan
digunakan secara salah sehingga keluar dari
apa yang ada dalam nash-nash syar’i dan
terlepas dari kaidah-kaidah yang ditetapkan
oleh para penggagasnya.
Oleh karena itu muncul gagasan untuk tetap
menjadikan proses ta’li>l al-ah}ka>m
sebagai sarana untuk mengembangkan
ushul fikih dan juga menjaga fikih tetap
dinamis tanpa harus meninggalkan nash
Ta’lil al-Ahkam
Diantaranya adalah dengan memperbarui
proses ta’li>l al-ah}ka>m, tidak sekedar
membatasinya pada ‘illat, akan tetapi
mencoba untuk menjadikan hikmah dan
juga maslahah dan mafsadah sebagai
faktor penentu dalam proses ta’li>l al-
ah}ka>m
Ini memang sebuah perdebatan yang lama
tentang bisa dan tidaknya hikmah sebagai
bagian dari ta’lil al-ahkam
Ta’lil al-Ahkam
Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah mengatakan:
‫والقرآن‬
‫وسنة‬
‫رسول‬
‫هللا‬
‫صلى‬
‫هللا‬
‫عليه‬
‫و‬
‫سلم‬
‫مملوآن‬
‫م‬
‫ن‬
‫تعليل‬
‫األحكام‬
‫بالحكم‬
‫والمصالح‬
‫وتعليل‬
‫الخلق‬
‫بهما‬
‫و‬
‫التنبيه‬
‫على‬
‫وجوه‬
‫الحكم‬
‫التي‬
‫ألجلها‬
‫شرع‬
‫تلك‬
‫األحكام‬
……
Ungkapan Ibn al-Qayyim tersebut paling
tidak menggambarkan bahwa hikmah dan
juga maslahah bisa dijadikan sebagai
alasan penetapan hukum, bukan sekedar
dengan ‘illat fikih yang sudah didefinisikan
dengan sangat terbatas oleh sebagian
besar ulama ushul fikih
Ta’lil al-Ahkam
Imam ar-Razi mengatakan:
yang memiliki pengaruh terhadap hukum
(al-muassir) pada hakikatnya adalah
hikmah, dan bukan sifat (‘illat). Sifat atau
‘illat dapat dijadikan sebagai al-muassir
karena adanya hikmah di dalamnya.
Bahkan, selama hukum dapat disandarkan
pada hikmah, maka hukum tidak boleh
disandarkan pada ‘illat. Kebolehan ta’li>l
dengan‘illat hanyalah jika tidak mampu
melakukan proses ta’li>l dengan hikmah.
Ta’lil al-Ahkam
Dan yang dimaksud dengan hikmah oleh ar-
Ra>zi> dalam hal ini jalb an-naf’ aw daf’
madharrah, menarik manfaat atau menolak
kerusakan. Artinya, pada dasarnya ar-Ra>zi
menjadikan terwujudnya maslahat dan
hilangnya madharat sebagai faktor utama
dalam menentukan mana yang memiliki
pengaruh terhadap ada dan tidak adanya
hukum. Dan hal itu dapat tercapai jika
hikmahlah yang pertama kali dijadikan
faktor penentunya
Ta’lil al-Ahkam
misalnya adanya larangan dari
Rasulullah bagi seorang hakim untuk
memutuskan hukum dalam keadaan
marah karena ada sebuah hikmah yang
terkandung di dalamnya, yaitu tidak
jernihnya pemikiran saat marah. Atas
dasar hikmah itu, hakim yang dalam
keadaan sangat lapar dan haus juga
dilarang membuat keputusan hukum
karena adanya kesamaan hikmah.
Ta’lil al-Ahkam
Anak kecil harus berada dalam
perwalian karena hikmah yang
terkandung di dalamnya, yaitu
ketidakmampuannya dalam mengurus
diri sendiri. Orang yang gila dapat
diqiyaskan dalam masalah ini karena
alasan hikmah yang sama.
Ta’lil al-Ahkam dengan maslahah
Selain dengan hikmah, sebagian ulama juga
mengemukakan kebolehan melakukan ta’lil al-
ahkam dengan maslahah.
Selama tujuan akhir dari proses ta’li>l al-
ah}ka>m adalah mewujudkan kemaslahatan
atau menghilangkan mafsadah dan kerusakan,
maka proses tersebut sangat layak untuk tetap
dipertahankan
Ta’lil al-Ahkam
Proses ta’li>l al-ah}ka>m dengan mas}lah}ah
atau mafsadah mengharuskan pengetahuan
bahwa maslahat yang dikehendaki atau
mafsadah yang hendak dihindari, selain ada
pada as}l juga harus ada pada far’.
Jika selama ini dikenal istilah “al-h}ukmu
yadu>ru ma’a ‘illatihi wuju>dan wa’
adaman”, maka saat ini perlu dilakukan
pembaruan dengan mengatakan “al-h}ukmu
yadu>ru ma’a h}ikmatihi/mas}lah}atihi
wuju>dan wa ‘adaman”.

More Related Content

Similar to Pembaharuan_Ushul_Fiqh_Melalui_Talil_al.pptx

Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
risky13
 
Fiqh Awlawiyyat
Fiqh AwlawiyyatFiqh Awlawiyyat
Fiqh Awlawiyyat
dr2200s
 
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
Anggita854299
 
Khilafah menaungi semua mazhab
Khilafah menaungi semua mazhabKhilafah menaungi semua mazhab
Khilafah menaungi semua mazhab
FlamencoRizky
 
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihadMakalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Internet Explorer
 
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujurSaatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
Ra Hardianto
 

Similar to Pembaharuan_Ushul_Fiqh_Melalui_Talil_al.pptx (20)

Kuliah usul fiqh sb
Kuliah usul fiqh sbKuliah usul fiqh sb
Kuliah usul fiqh sb
 
Kaedah Fiqh dalam Keusahawanan Sosial Islam (KSI)
Kaedah Fiqh dalam Keusahawanan Sosial Islam (KSI)Kaedah Fiqh dalam Keusahawanan Sosial Islam (KSI)
Kaedah Fiqh dalam Keusahawanan Sosial Islam (KSI)
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
 
Fiqh Awlawiyyat
Fiqh AwlawiyyatFiqh Awlawiyyat
Fiqh Awlawiyyat
 
MAQASID SYARAK UNTUK PEMULA
MAQASID SYARAK UNTUK PEMULAMAQASID SYARAK UNTUK PEMULA
MAQASID SYARAK UNTUK PEMULA
 
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
 
Khilafah menaungi semua mazhab
Khilafah menaungi semua mazhabKhilafah menaungi semua mazhab
Khilafah menaungi semua mazhab
 
KAEDAH FIQH DALAM SAINS TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN
KAEDAH FIQH DALAM SAINS TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN KAEDAH FIQH DALAM SAINS TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN
KAEDAH FIQH DALAM SAINS TEKNOLOGI DAN KEJURUTERAAN
 
ushul fiqih.pdf
ushul fiqih.pdfushul fiqih.pdf
ushul fiqih.pdf
 
Makalah shi
Makalah shiMakalah shi
Makalah shi
 
Makalah shi
Makalah shiMakalah shi
Makalah shi
 
Wasiat beda agama dalam hukum Islam
Wasiat beda agama dalam hukum IslamWasiat beda agama dalam hukum Islam
Wasiat beda agama dalam hukum Islam
 
1. FIQH AWLAWIYYAT DAN FIQH MUWAZZANAH
1. FIQH AWLAWIYYAT DAN FIQH MUWAZZANAH1. FIQH AWLAWIYYAT DAN FIQH MUWAZZANAH
1. FIQH AWLAWIYYAT DAN FIQH MUWAZZANAH
 
Maqasid syarak
Maqasid syarakMaqasid syarak
Maqasid syarak
 
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihadMakalah  metode ijtihad dan macam macam ijtihad
Makalah metode ijtihad dan macam macam ijtihad
 
HUKUM, HAM, Dem dalam ISLAM new.ppt
HUKUM, HAM, Dem dalam ISLAM new.pptHUKUM, HAM, Dem dalam ISLAM new.ppt
HUKUM, HAM, Dem dalam ISLAM new.ppt
 
Fiqh al ma'aal فقه الماّل
Fiqh al ma'aal             فقه الماّل Fiqh al ma'aal             فقه الماّل
Fiqh al ma'aal فقه الماّل
 
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujurSaatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
 
Metode ijtihad mui
Metode ijtihad muiMetode ijtihad mui
Metode ijtihad mui
 
Pendidikan mu'tazilah
Pendidikan mu'tazilahPendidikan mu'tazilah
Pendidikan mu'tazilah
 

More from nimalfaiz1

Akhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptx
Akhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptxAkhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptx
Akhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptx
nimalfaiz1
 
kharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptx
kharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptxkharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptx
kharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptx
nimalfaiz1
 
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptxjizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
nimalfaiz1
 
ekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptx
ekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptxekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptx
ekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptx
nimalfaiz1
 
konsep-nasakh-mansukh.ppt
konsep-nasakh-mansukh.pptkonsep-nasakh-mansukh.ppt
konsep-nasakh-mansukh.ppt
nimalfaiz1
 
MUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptx
MUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptxMUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptx
MUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptx
nimalfaiz1
 

More from nimalfaiz1 (20)

PPT_Metode_Dakwah_1.pptx
PPT_Metode_Dakwah_1.pptxPPT_Metode_Dakwah_1.pptx
PPT_Metode_Dakwah_1.pptx
 
Akhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptx
Akhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptxAkhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptx
Akhlak_dan_Ruang_Lingkupnya.pptx
 
materi 7, sukses dawah rosul.pptx
materi 7, sukses dawah rosul.pptxmateri 7, sukses dawah rosul.pptx
materi 7, sukses dawah rosul.pptx
 
BAB_3_AKHLAK.ppt
BAB_3_AKHLAK.pptBAB_3_AKHLAK.ppt
BAB_3_AKHLAK.ppt
 
sttrategi dawah.pptx
sttrategi dawah.pptxsttrategi dawah.pptx
sttrategi dawah.pptx
 
4. GHANIMAH KHARAJ.pptx
4. GHANIMAH KHARAJ.pptx4. GHANIMAH KHARAJ.pptx
4. GHANIMAH KHARAJ.pptx
 
kharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptx
kharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptxkharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptx
kharajpptfix-141206095818-conversion-gate02.pptx
 
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptxjizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
jizyahghanimahdanfai-141118005516-conversion-gate02.pptx
 
ekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptx
ekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptxekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptx
ekonomi-islam-mia-meliana-151218033135.pptx
 
Ekonomi dan islam.pptx
Ekonomi dan islam.pptxEkonomi dan islam.pptx
Ekonomi dan islam.pptx
 
Akhlaq_Dalam_Islam.pptx
Akhlaq_Dalam_Islam.pptxAkhlaq_Dalam_Islam.pptx
Akhlaq_Dalam_Islam.pptx
 
PPT-ekonomi islam.pptx
PPT-ekonomi islam.pptxPPT-ekonomi islam.pptx
PPT-ekonomi islam.pptx
 
Akidah_Akhlak.pptx
Akidah_Akhlak.pptxAkidah_Akhlak.pptx
Akidah_Akhlak.pptx
 
taarud al adilah.pptx
taarud al adilah.pptxtaarud al adilah.pptx
taarud al adilah.pptx
 
konsep-nasakh-mansukh.ppt
konsep-nasakh-mansukh.pptkonsep-nasakh-mansukh.ppt
konsep-nasakh-mansukh.ppt
 
2_hiwalah.ppt
2_hiwalah.ppt2_hiwalah.ppt
2_hiwalah.ppt
 
1_Wadiah.ppt
1_Wadiah.ppt1_Wadiah.ppt
1_Wadiah.ppt
 
Bab9-AKAD IJARAH.ppt
Bab9-AKAD IJARAH.pptBab9-AKAD IJARAH.ppt
Bab9-AKAD IJARAH.ppt
 
USHUL FIQH KEL.5(1).pptx
USHUL FIQH KEL.5(1).pptxUSHUL FIQH KEL.5(1).pptx
USHUL FIQH KEL.5(1).pptx
 
MUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptx
MUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptxMUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptx
MUTLAQ_DAN_MUQAYAD_MUJMALMDAN_MUBAYAN.pptx
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 

Pembaharuan_Ushul_Fiqh_Melalui_Talil_al.pptx

  • 1. PEMBAHARUAN USHUL FIQH DENGAN TA’LIL AL-AHKAM Dr. Muh. Nashirudin, MA. M. Ag Disampaikan dalam Kuliah Umum Fakultas Syari’ah IAIN Surakarta 2015
  • 2. PEMBAHARUAN USHUL FIQH DENGAN TA’LIL AL-AHKAM Keberlangsungan hukum Islam (baca: fikih Islam) paling tidak tergantung pada dua faktor utama. Pertama, bagaimana melakukan pembaruan terhadap fikih Kedua, pembaruan dan pengembangan metodologi hukum Islam yang tidak lain adalah pembaruan dan pengembangan ushul fiqh
  • 3. DUA ALIRAN DALAM PEMBAHARUAN USHUL FIQH Dalam sejarah ushul fikih, pernah ada dua kutub besar dalam teori ushul fikih, yaitu; 1. teori yang menjadikan qiyas dan proses ta’li>l al-ah}ka>m sebagai poros dan dasarnya, dan 2. teori yang menjadikan maqa>s}id asy- syari>’ah sebagai pondasinya
  • 4. QIYAS Adalah: Menyamakan hukum suatu kejadian yang belum ada ketentuan hukumnya dengan kejadian lain yang sudah ada ketentuan hukumnya karena adanya kesamaan ‘illat. No Peristiwa Yang ada Nash nya Dalil dan Hukumnya Peristiwa Yang Belum Ada Nash nya ‘Illat 1 Khamr Al-Ma’idah: 90; Haram Wiski, Vodka, Ganja, dll Iskar 2 Jual Beli Saat Adzan Jum’at Al-Jumu’ah: 9 Makruh Sewa Menyewa, Gadai, dll Sibuk dari Shalat
  • 5. QIYAS Proses qiyas dengan ta’li>l al-ah}ka>m memang sangat terbatas, sehingga Qiyas dianggap akan sulit memecahkan persoalan baru yang tidak dapat dicarikan kesamaannya dengan persoalan lama yang mans}u>s dan mencari kesamaan ‘illatnya. Oleh karena itulah, banyak kalangan yang menyuarakan untuk meninggalkan metode qiyas melalui proses ta’li>l al-ah}ka>m menuju metode maqa>s}id asy-syari>’ah yang bisa lebih fleksibel sehingga dapat lebih menjawab persoalan kontemporer yang semakin
  • 6. MAQASHID ASY-SYARI’AH Maqashid asy-Syari’ah atau tujuan utama ditetapkannya syari’at merupakan salah satu kajian dalam ushul fiqh yang dibahas sebagai pembahasan mandiri oleh Imam asy-Syathibi (w. 790 H) dalam karyanya al- Muwafaqat. asy-Sya>t}ibi> menjadikan pengetahuan atas maqa>s}id asy-syari>’ah sebagai salah satu pra syarat seseorang layak melakukan ijtihad.
  • 7. Tokoh Sebelum asy-Syathibi • Ima>m al-H}aramain berupaya mensistematisasikan konsep maqashid asy- syari’ah dengan membaginya menjadi tiga strata: adh-dharu>riya>t (primer), h}a>jiyya>t (skunder), dan tah}si>niyya>t (tersier). • Abu> H{a>mid al-Ghaza>li membagi maqa>s}id asy-syari’ah dalam lima kategori, yakni menjaga agama, jiwa, harta, keturunan dan akal
  • 8. Pasca asy-Syathibi •Ath-Thahir bin ‘Asyur; menambahkan tiga poin baru maqa>s}id asy-syari>’ah selain lima poin yang sudah disampaikan oleh al- Ghazali, yakni al-musa>wa>h (persamaan), at-tasa>muh (toleransi)} dan al-h}urriyyah (kebebasan/kemerdekaan). • Ia juga membagi Maqa>s}id asy-syari’ah dalam tiga tingkatan; ‘a>mmah, kha>s}s}ah, dan juz’iyyah
  • 9. Ta’lil al-Ahkam Dalam perkembangan saat ini, ada indikasi maqa>s}id asy-syari>’ah dipahami dan digunakan secara salah sehingga keluar dari apa yang ada dalam nash-nash syar’i dan terlepas dari kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh para penggagasnya. Oleh karena itu muncul gagasan untuk tetap menjadikan proses ta’li>l al-ah}ka>m sebagai sarana untuk mengembangkan ushul fikih dan juga menjaga fikih tetap dinamis tanpa harus meninggalkan nash
  • 10. Ta’lil al-Ahkam Diantaranya adalah dengan memperbarui proses ta’li>l al-ah}ka>m, tidak sekedar membatasinya pada ‘illat, akan tetapi mencoba untuk menjadikan hikmah dan juga maslahah dan mafsadah sebagai faktor penentu dalam proses ta’li>l al- ah}ka>m Ini memang sebuah perdebatan yang lama tentang bisa dan tidaknya hikmah sebagai bagian dari ta’lil al-ahkam
  • 11. Ta’lil al-Ahkam Ibn al-Qayyim al-Jauziyyah mengatakan: ‫والقرآن‬ ‫وسنة‬ ‫رسول‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫عليه‬ ‫و‬ ‫سلم‬ ‫مملوآن‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫تعليل‬ ‫األحكام‬ ‫بالحكم‬ ‫والمصالح‬ ‫وتعليل‬ ‫الخلق‬ ‫بهما‬ ‫و‬ ‫التنبيه‬ ‫على‬ ‫وجوه‬ ‫الحكم‬ ‫التي‬ ‫ألجلها‬ ‫شرع‬ ‫تلك‬ ‫األحكام‬ …… Ungkapan Ibn al-Qayyim tersebut paling tidak menggambarkan bahwa hikmah dan juga maslahah bisa dijadikan sebagai alasan penetapan hukum, bukan sekedar dengan ‘illat fikih yang sudah didefinisikan dengan sangat terbatas oleh sebagian besar ulama ushul fikih
  • 12. Ta’lil al-Ahkam Imam ar-Razi mengatakan: yang memiliki pengaruh terhadap hukum (al-muassir) pada hakikatnya adalah hikmah, dan bukan sifat (‘illat). Sifat atau ‘illat dapat dijadikan sebagai al-muassir karena adanya hikmah di dalamnya. Bahkan, selama hukum dapat disandarkan pada hikmah, maka hukum tidak boleh disandarkan pada ‘illat. Kebolehan ta’li>l dengan‘illat hanyalah jika tidak mampu melakukan proses ta’li>l dengan hikmah.
  • 13. Ta’lil al-Ahkam Dan yang dimaksud dengan hikmah oleh ar- Ra>zi> dalam hal ini jalb an-naf’ aw daf’ madharrah, menarik manfaat atau menolak kerusakan. Artinya, pada dasarnya ar-Ra>zi menjadikan terwujudnya maslahat dan hilangnya madharat sebagai faktor utama dalam menentukan mana yang memiliki pengaruh terhadap ada dan tidak adanya hukum. Dan hal itu dapat tercapai jika hikmahlah yang pertama kali dijadikan faktor penentunya
  • 14. Ta’lil al-Ahkam misalnya adanya larangan dari Rasulullah bagi seorang hakim untuk memutuskan hukum dalam keadaan marah karena ada sebuah hikmah yang terkandung di dalamnya, yaitu tidak jernihnya pemikiran saat marah. Atas dasar hikmah itu, hakim yang dalam keadaan sangat lapar dan haus juga dilarang membuat keputusan hukum karena adanya kesamaan hikmah.
  • 15. Ta’lil al-Ahkam Anak kecil harus berada dalam perwalian karena hikmah yang terkandung di dalamnya, yaitu ketidakmampuannya dalam mengurus diri sendiri. Orang yang gila dapat diqiyaskan dalam masalah ini karena alasan hikmah yang sama.
  • 16. Ta’lil al-Ahkam dengan maslahah Selain dengan hikmah, sebagian ulama juga mengemukakan kebolehan melakukan ta’lil al- ahkam dengan maslahah. Selama tujuan akhir dari proses ta’li>l al- ah}ka>m adalah mewujudkan kemaslahatan atau menghilangkan mafsadah dan kerusakan, maka proses tersebut sangat layak untuk tetap dipertahankan
  • 17. Ta’lil al-Ahkam Proses ta’li>l al-ah}ka>m dengan mas}lah}ah atau mafsadah mengharuskan pengetahuan bahwa maslahat yang dikehendaki atau mafsadah yang hendak dihindari, selain ada pada as}l juga harus ada pada far’. Jika selama ini dikenal istilah “al-h}ukmu yadu>ru ma’a ‘illatihi wuju>dan wa’ adaman”, maka saat ini perlu dilakukan pembaruan dengan mengatakan “al-h}ukmu yadu>ru ma’a h}ikmatihi/mas}lah}atihi wuju>dan wa ‘adaman”.