5. POIN
PEMBAHASAN
Memahami Pengertian Syariah Islamiyah ( Hukum
Islam )
Memahami Kerangka Dasar Agama Islam
Me`mahami ciri-ciri, ruang lingkup hukum Islam
dan perbedaannya dengan hukum pada umumnya;
Memahami sendi – sendi syariah islamiyah;
Memahami prinsip – prinsip Syariah Islamiyah.
6. PENDAHULUAN
Syariat Islam atau Hukum Islam bagi Anda mungkin dianggap sama dengan agama
Islam. Bahkan, Anda bertanya-tanya, mengapa hukum Islam dijadikan sebagai mata
kuliah wajib dalam kurikulum Fakultas Hukum. Bukannya Indonesia sudah memiliki
hukum nasional, bukannya Indonesia bukan negara Islam. Lalu, materi apa saja yang
harus penulis kuasai ketika penulis dihadapkan pada mata kuliah ini.
Pada bagian awal ini, Anda akan diminta mempelajari perihal prinsip dasar dalam hukum
Islam, antara lain pengertian Islam dan hukum Islam, kerangka dasar agama Islam,
serta ciri-ciri, ruang lingkup hukum Islam, dan perbedaannya dengan hukum umum.
Dengan demikian, Anda diharapkan akan memahami beberapa hal mendasar yang ada
pada hukum Islam untuk kemudian dapat dilanjutkan ke materi spesifik hukum Islam
yang tertuang dalam kegiatan belajar- kegiatan belajar berikutnya.
Kemudian, dua kunci dalam hukum Islam adalah syariah dan fiqih. Anda perlu
mengetahui lebih lanjut syariah dan fiqih, antara lain pengertian, perbedaan antara
keduanya, serta contoh syariah dan aplikasinya dalam fikih. Pemahaman Anda
mengenai syariah dan fikih menjadi sangat penting karena tanpa pemahaman
mengenai keduanya, sering kali akan menyamakan antara syariah dan fikih. Bahkan,
ketidakpahaman mengenai syariah dan fikih berpotensi menimbulkan konflik, misalnya
terkait dengan gerakan shalat, penentuan hari raya, dan sebagainya.
Syariah Islamiyah 6
Latar Belakang
7. PEMBAHASAN
Syariat berasal dari
kata dasar
Syariah Islamiyah 7
Pengertian Syariat Islam
Sya-ra-‘a ( َع َرَش
–
رعْشَي
) Artinya
Memulai, mengawali, memasuki, me
mahami. Atau diartikan
juga dengan membuat peraturan,
undang-undang
Memiliki arti:
Ajaran, undang-
undang, hukum, piagam.
Syar’un (ع ْرَ)ش dan
syir’atun (ةَعْرِ)ش
Masih dalam tinjauan etimologi, syariat juga diartikan dengan mazhab atau
ath-Thariqah al-Mustaqimah: metode yang lurus.
APA ITU SYARIAH ?
8. PEMBAHASAN
Kata syariat juga terdapat dalam Al-Quran. Dalam
Al-Quran, kata syariat baik berbentuk kata kerja
(verb), kata benda, ataupun kata sifat terdapat
dalam beberapa ayat.
• ُث
ُم
َُكاَنْلَعَج
ُىَلَع
ُةَيع ِرَش
َُنِم
ُِرْمَ ْ
اْل
ُاتَف
هْعِب
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu
syariat (peraturan) dari urusan (agama itu)…”
(QS. Al-Jatsiyah: 18)
• ُ
ِل
ٍُُّك
اَنْلَعَج
ُ
ْمُكْنِم
ُةَع ْرِش
ُاج َهْنِم َو
“Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan
aturan dan jalan yang terang.” (QS. Al-Maidah: 48)
• ُ
َع َرَش
ُ
ْمُكَل
َُنِم
ُِني ِلدا
ا َم
ُىص َو
ُ
ِهِب
ا وح ن
ُال َو
ي ِذ
اَْنيَح ْوَأ
َُكْيَلِإ
“Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama
apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan
apa yang telah Kami wahyukan kepadamu…
” (QS. Asy-Syura: 13)
Syariah Islamiyah 8
9. PEMBAHASAN
Imam Al-Qurthubi mendefinisikan syariat Islam sebagai agama yang Allah syariatkan
kepada hamba-hamba-Nya.” (Al-Jami’ li-Ahkamil Qur’an, 19/154)
Ibnu Taimiyah mendefinisikan syariat Islam sebagai menaati Allah, menaati Rasul-Nya,
dan para pemimpin dari kalangan kita (orang-orang beriman). Pada hakekatnya syariat
adalah menaati para rasul dan berada di bawah ketaatan kepada mereka. (Majmu’
Fatawa, Ibnu Taimiyah, 19/309)
Imam Ibnu Atsir Al-Jazari menitikberatkan definisi Syara’ dan syariat kepada agama
yang Allah syariatkan atas hamba-hamba-Nya, yaitu agama yang Allah tetapkan bagi
mereka dan Allah wajibkan atas diri mereka. (An-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar,
2/460)
Dr. Umar bin Sulaiman Al-Asyqar mengungkapkan definisi yang lebih rinci bahwa
syariat adalah hukum-hukum yang Allah tetapkan di dalam kitab-Nya atau datang
kepada kita melalui jalan rasul-Nya di dalam sunnah beliau, tidak ada bedanya apakah
hukum-hukum tersebut dalam bidang akidah, amal, ataupun akhlak.” (Al-Madkhal ila
Asy-Syari’ah wa Al-Fiqh Al-Islami, 14)
Syariah Islamiyah 9
Dalam khazanah ilmiah Islam, para
Ulama mendefinisikan istilah syariat Islam
10. PEMBAHASAN Agama Islam Meliputi
Tiga Sendi Utama
AQIDAH
( IMAN )
SYARIAH
( ISLAM )
AKHLAK
( IHSAN )
11. PEMBAHASAN
Syariah
Islamiyah
11
Sejarah Berlakunya Hukum Islam Di Indonesia
1. Hukum Islam yang telah
berlaku dari zaman VOC oleh
Hindia Belanda diberi dasar
hukum dalam
Regeeringsreglement (RR)
tahun 1855 yang antara lain
dalam Pasal 75, disebutkan
bahwa oleh hakim Indonesia
hendaklah diberlakukan
undang-undang agama
2. Penerimaan hukum Islam oleh
hukum adat yang disebut juga teori
receptie menyatakan bahwa hukum
Islam baru berlaku apabila
dikehendaki atau diterima oleh
hukum adat. Pendapat ini
dikeluarkan oleh Van Vollenhoven
(1874-1933) dan Snouck Hurgronje
(1874-1936) (Anshori & Yulkarnain
Harahab,
3. Ahli hukum pertama yang mengkritik teori receptie ala Snouck Hurgronje,
yakni Hazairin.
Menurut Hazairin, memperlakukan atau melanjutkan teori receptie bertentangan
dengan niat membentuk negara Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 dan juga bertentangan dengan Bab XI UUD 1945.
12. PEMBAHASAN
Syariah Islamiyah 12
Setelah mengenal apa itu
hukum Islam, kerangka dasar
ajaran Islam, dan teori
berlakunya hukum Islam di
Indonesia. Kini tiba saatnya
kita mempelajari ciri-ciri dan
ruang lingkup hukum Islam
serta perbedaannya dengan
hukum pada umumnya.
• Merupakan bagian dan bersumber dari agama Islam.
• Mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dari
iman atau akidah dan kesusilaan atau akhlak Islam.
• Mempunyai dua istilah kunci, yakni syariat dan fikih.
• Terdiri atas dua bidang utama, yakni ibadah dan muamalah dalam
arti luas.
• Strukturnya berlapis yang terdiri atas : Al-Qur’an - Sunah Nabi
Muhammad,- Hasil ijtihad manusia yang memenuhi syarat dari
masa ke masa
• Mendahulukan kewajiban dari hak
• Dapat dibagi menjadi hukum taklifi, yakni al-ahkam al-khamsah
berupa lima kaidah, lima jenis hukum,
Lima kategori hukum, lima penggolongan hukum (jaiz, sunnat,
makruh, wajib, dan haram), dan hukum wadh’i yang mengandung
sebab, syarat, halangan terjadi, atau terwujudnya hubungan
hukum
Ciri-ciri Hukum Islam Dipaparkan Secara Detail Oleh Mohammad
Daud Ali Sebagai Berikut.
13. Syariah Islamiyah 13
No. Faktor Pembeda Hukum Islam Hukum Umum
1. Pembuat hukum Allah selaku pembuat hukum disampaikan
melalui rasulnya sebagaimana tertuang
dalam Al-Qur’an
Lembaga legislatif
2. Sumber hukum Al-Qur’an, sunah, ra’yu Undang-undang, kebiasaan,
yurisprudensi, doktrin
3. Daya ikat Internal power External power
4. Sanksi Dunia dan akhirat Dunia melalui
kekuasaan kehakiman
5. Objek yang diatur Hubungan manusia dengan Tuhan,
sesama, dan alam sekitar
Hubungan sesama manusia selaku
anggota masyarakat dan hubungan
warga
negara dengan negara
PERBEDAAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM UMUM
14. PEMBAHASAN
asas adalah
landasan berpikir yang sangat mendasar.
PEMBAHASAN
ASAS – ASAS HUKUM ISLAM
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
disebutkan, ada tiga pengertian kata asas:
(1) Hukum dasar,
(2) Dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir
dan berpendapat)
(3) Dasar cita-cita, atau cita-cita yang menjadi
dasar organisasi atau negara.Seperti halnya
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia.
15. PEMBAHASAN
Syariah Islamiyah 15
3.Asas atTadrij’ (Bertahap/Gradual)
Asas ini menunjukkan bahwa pada mulanya penerapan hukum Islam tidak dilakukan
secara sekaligus,melainkan secara bertahap.
Asas-Asas PenerapanHukum Islam
1. Asas Tidak Memberatkan
Dalam firmanNya Allah menyampa
ikan bahwa tidak akan memberatk
an seseorang di luar batas
kemampuannya, apalagi
dalam urusan agama.
Allah hanya menghendaki kemuda
han bukan suatu kesulitan. Surat
al-Baqarah: 185:
Artinya: “...Allah menghendaki
kemudahan bagimu dan tidak men
ghendaki kesukaran bagimu…”
2. Asas Tidak Memperbanyak Beban
Asas tidak memperbanyak beban (qillatutaklîf) adal
ah suatu asas yang tidak memberikan banyak
beban kepadahambaNya, sehingga adanya kewajib
an dan larangan tidak memberatkan, dan dalam m
enjalankannya tidak menimbulkan kepayahan dan
penderitaan. Asas ini berdasar pada firman Allah su
rat al Mâ’idah: 101:
16. Syariah Islamiyah 16
Asas-Asas Khusus Hukum Islam
ASAS PIDANA
ASAS PERDATA
ASAS HUKUM PERKAWINAN
ASAS HUKUM KEWARISAN.
PEMBAHASAN
17. PEMBAHASAN
17
2. al-ahkam as sulthaniyah, yakni membicarakan soal-
soal yang berhubungan dengan kepala negara, pemerintaha
n,
baik pemerintah pusat maupun daerah, dan sebagainya;
•3. siyar, yakni mengatur urusan perang dan damai,
tata hubungan dengan pemeluk agama dan negara lain;
•4. mukhasamat mengatur soal peradilan, kehakiman,
dan hukum acara.
Apabila dimasukkan dalam kategori publik dan
privat, bagian bagian hukum Islam
dapat dikategorikan sebagai berikut.
18. Syariah Islamiyah 18
c. Asas Praduga Tak bersalah
Seseorang yang dituduh melakukan kejahatan, harus dianggap
tidak bersalah sampai hakim dengan bukti-bukti meyakinkan
menyatakan dengan tegas kesalahan orang tersebut.
Asas-Asas Hukum Pidana dalam Islam
a. Asas Legalitas
Asas legalitas yaitu asas yang menyatakan bahwa tidak
ada pelanggaran maupun hukuman sebelum
terdapat peraturan yang mengatur sebelumnya.
b. Asas Larangan Memindahkan Kesalahan pada Orang Lain
Asas larangan memindahkan kesalahan pada orang lain banyak
disebutkan dalam beberapa ayat al-Quran. Di antaranya dalam
surat al-Muddatssir: 38 dinyatakan bahwa setiap diri
bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri (Kullu nafsin
bimâ kasabat rahînah).
Hal ini memiliki arti bahwa masing-masing jiwa harus
bertanggung jawab atas dirinya dan tidak dapat dibebani oleh
beban orang lain.
PEMBAHASAN
19. Presentation title 19
PEMBAHASAN
Asas Kebolehan atau Mubah
Al-ashlu fi al-mu’âmalati al-ibâhah. Hukum asal suatu
hubungan perdata (muamalah) adalah boleh, selama tidak ada
dalil atau ketentuan yang melarang muamalah tersebut. Asas ini
memberikan kebebasan dan kesempatan luas bagi yang
berkepentingan untuk dapat melakukan hubungan muamalah
dan mengembangkan hubungan tersebut, selama tidak terdapat
larangan di dalam al- Quran dan as-Sunnah
Asas Menolak Mudarat dan Mengambil Manfaat
Asas Kebijakan (Kebaikan)
Asas Kekeluargaan atau Asas Kebersamaan yang Sederajat
Asas Adil dan Berimban
Asas mendahulukan kewajiban dari hak
Asas larangan merugikan diri sendiri dan orang lain
Asas kemampuan berbuat atau bertindak
Asas tertulis atau diucapkan di depan saksi
Asas-Asas
Hukum Perdata
20. 1. Hukum Islam mudah, jauh dari kesulitan dan kesempitan.
Al-Mâidah: 7:
2. Tujuan hukum Islam adalah untuk mewujudkan
kemashlahatan dunia akhirat. Menolak kemudharatan dan
kemumudharatan serta mewujudkan keadilan yang
mutlak.
3. Membolehkan memakan makanan yang baik sebagai
rizki dari Allah dan memakai pakaian serta berhias diri
selama tidak berlebihan dan tidak untuk membanggakan
diri. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-A’râf: 31-32:
Syariah Islamiyah 20
PEMBAHASAN
Estetika Hukum Islam
4. Keseimbangan hak rohani dan jasmani dalam diri manusia.
Islam mengajarkan kita dalam memenuhi kebutuhan tubuh
dan kebutuhan jiwa untuk menempuh jalan moderat
(wasathiyah).
5. Kaum wanita dilepaskan dari kezaliman yang membelenggu
hak-hak asasi mereka di zaman jahiliyah.
Hukum Islam juga memiliki nilai-nilai estetika. Keindahan dan
keistimewaan ini menyebabkan hukum Islam menjadi hukum
yang paling kaya dan dapat kuat memenuhi kebutuhan orang
banyak serta dapat menjamin ketenangan dan kebahagiaan
masyarakat.
21. Prinsip – Prinsip Hukum Islam
Syariah
Islamiyah
21
PEMBAHASAN
Kata prinsip secara
etimologi, adalah
dasar, permulaan,
atau aturan pokok.
Pengertian Prinsip - Prinsip Syariat Islam
Menurut Juhaya S. Praja
Prinsip adalah permulaan;
tempat pemberangkatan;
titik tolak; atau al-mabda.
Secara terminologi,
kata prinsip adalah kebenaran univ
ersal yang inheren di dalam hukum
Islam dan menjadi titik tolak pembi
naannya; prinsip yang membentuk
Prinsip hukum Islam meliputi prinsip-prinsip umum dan prinsip- prinsip khusus. Prinsip umum ialah prinsip keseluruhan
hukum Islam yang bersifat universal. Adapun prinsip khusus ialah prinsip-prinsip setiap cabang hukum Islam.
23. PEMBAHASAN
Dalam banyak ayat, Allah memerintahkan hamba
Nya untuk berbuat adil.
Di antaranya adalah Surat al-Maidah ayat 8, Al-
Hujarat ayat 9, Kata al-adalah dalam al-
Qur.an adalah sinonim al-
mizan (keseimbangan/moderasi) dan al-
qist yang berarti keadilan.
• Prinsip Amar Makruf Nahi Mungkar. Hukum
Islam digerakkan untuk merekayasa umat
manusia untuk menuju tujuan yang baik dan
benar yang diridhai Allah. Dalam filsafat hukum
Barat dikenal sebagai fungsi social engineering
atau rekayasa sosial.
Syariah Islamiyah 23
Tauhid adalah salah satu prinsip umum
hukum Islam yang merupakan fondasi ajaran Isla
m. Prinsip ini menyatakan bahwa semua manusia
ada di bawah satu ketetapan yang sama,
yaitu ketetapan tauhid yang dinyatakan
dalam kalimat La Ilaha Illa Allah (Tidak ada tuhan
selain Allah). Segala ciptaan Allah di muka bumi
memiliki tujuan yang merupakan bagian dari keb
ermaknaan wujud. Di antara tujuan tersebut
adalah ibadah.
Tercermin dari firman Allah dalam surat Adz-
Dzariyaat, ayat 56
• اَم َو
ُ
تْقَلَخ
ُ
ن ِجْٱل
َُ
نسِ ْ
ٱْل َو
ُ
ّلِإ
ودبْعَيِل
ُِن
Artinya: Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.
• Prinsip Tauhid. • Prinsip Keadilan.
24. PEMBAHASAN
Prinsip toleransi yang dikehendaki Islam adalah toleransi yang
menjamin tidak terlanggarnya hak-hak Islam dan ummatnya,
tegasnya toleransi hanya dapat diterima apabila tidak merugikan
agama Islam.
Syariah Islamiyah 24
• Prinsip Kemerdekaan atau kebebasan.
Prinsip kebebasan dalam hukum Islam
menghendaki agar agama/ hukum Islam disiarkan
tidak berdasarkan paksaan, tetapi berdasarkan
penjelasan, demonstrasi, argumentasi
• Prinsip Persamaan atau Egalite.
Prinsip persamaan yang paling nyata terdapat dalam Konstitusi
Madinah (al- Shahifah), yakni prinsip Islam menentang
perbudakan dan penghisapan darah manusia atas
manusia. Hukum Islam telah menerapkan apa yang disebut
equality before the law sejak empat belas abad yang lalu jauh
sebelum hukum modern.
• Prinsip At-Ta’awun
• Prinsip ini memiliki makna saling membantu antar sesama
manusia yang diarahkan sesuai prinsip tauhid, terutama dalam
peningkatan kebaikan dan ketaqwaan. Prinsip ini menghendaki
agar orang muslim saling tolong menolong dalam kebaikan dan
ketaqwaan.
• Prinsip Toleransi (Tasamuh)
25. Syariah
Islamiyah
1. Ijma yaitu menyesuaikan pendapat para ahli dalam mengenai
suatu masalah.
2.. Qiyas yaitu Menyamakan suatu hukumyang tidak ada di dua
sumber sebelumnya dengan hal lain karena persamaan
penyebabnya.
3. Al-marsilih al-mursalah
Menentukan suatu hukum yang tidak ada di Quran dan sunnah
berdasarkan kepentingan umum, hal ini memang sangat
berbahaya apabila dilakukan bukan dengan para ulama.
4. Istihsan
Menentukan hukum dengan cara menyimpang, demi
kepentingan sosial.
5. Istishab
Menetapkan hukum menurut keadaan sebelumnya, sampai ada
dalil yang mengubahnya.
6. Istidal
Menarik kesimpulan dari dua hal yang berlainan.
25
PEMBAHASAN
Cara - Cara Ijtihad
26. PEMBAHASAN
Sila pertama pancasila, yang bertuliskan ketuhanan yang maha esa, adalah
salah satu bukti bahwa indonesia tidak bisa lepas dengan identitasnya yaitu
negara dengan berbagai agama, pada tahun1965 lahir sebuah undang-
undang nomor 1 PNPS tentang pencegahan penodaan agama atau
penistaan agama dengan diterbitkanya undang-undang tentang hal itu,
sudah jelas bahwa agama, mempunyai tempat khusus di Indonesia.
Tapi ada juga kalanya saat pemerintah membuat undang-undang baru, saat
sampai kemasyarakat menjadi kontroversial, dan masyarakat terbagi menjadi
dua kubu, ada yang pro dan ada yang kontra, salah satu contoh kasus paling
ramai diperbincangkan waktu itu adalah, omnibus law, tapi itu semua
merupakan keberagaman negara yang berdemokrasi. Lalu bagaimana
keadaan hukum islam di Indonesia sekarang.
Semua prinsip- prinsip hukum Islam baik prinsip umum ataupun prinsip
khusus merupakan kekuatan yang melingkupi hukum Islam menjadi hukum
yang up to date di tengah tengah masyarakat Islam dan akan mampu
dijabarkan dalam kehidupan yang profan, mencakup segala ruang dan
dimensi serta tidak akan ketinggalan zaman. Tidak ada alasan bagi ummat
Islam untuk tidak menerapkan hukum Islam dalam kehidupannya sehingga
tercipta kehidupan yang harmonis dan akan membawa kepada kemaslahatan
dan kebahagiaan dunia akhirat.
Syariah Islamiyah 26
Keadaan Hukum di Indonesia
27. • Pertama, hukum termasuk di dalamnya hukum Tuhan berupa syariah yang
mempunyai tujuan utamanya, yaitu menjadi pedoman hidup bagi manusia dalam
mencapai kemaslahatan hidup dunia dan akhirar.
• Kedua, tujuan dimaksud bisa diperinci secara lebih detail, yakni hukum Islam
diturunkan dalam rangka menjamin terpenuhinya kebutuhan primer (dharuriyah),
yakni menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta benda; menjamin
terpenuhinya kebutuhan sekunder (hajiyat), yakni dalam rangka memudahkan dan
menghilangkan segala bentuk rintangan untuk memenuhi kebutuhan dharuriyat
serta mewujudkan kebutuhan tersier (tahsiniyat).
Penetapan hukum dalam Islam tidak pernah meninggalkan aspek kemaslahatan
bagi manusia sesuai dengan prinsip maqasid syari’ah. Bukti-bukti tersebut
tercermin dalam prinsip-prinsip yang dituangkan dalam perumusan hukum Islam di
atas. Di antara keutamaan mendasar dalam hukum Islam terletak pada
kesempurnaan segala hal yang dibutuhkan berupa kaidah-kaidah dasar yang
umum dan semua itu meliputi kebutuhan manusia baik pada masa sekarang
maupun masa yang akan datang.
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut: Secara umum hukum Islam berorientasi pada perlindungan terhadap
agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Artinya hukum Islam bertujuan pada
pemeliharaan agama, menjamin, menjaga dan memelihara kehidupan dan jiwa,
memelihara kemurnian akal sehat dan menjaga ketertiban keturunan manusia serta
menjaga hak milik harta kekayaan untuk kemaslahatan hidup umat manusia
Syariah Islamiyah 27
KESIMPULAN
Poin-poin Penting Yang Merupakan Rangkuman Yang Harus
Selalu Diingat.
28. Rasulullah SAW Dalam Hadis Riwayat Bukhari Dan
Muslim Dari Abu Hurairah Bersabda Sebagai Berikut.
TERIMA KASIH
SEMOGA
BERMANFAAT
Syariah Islamiyah 28