SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
ushul fiqih
ushul fiqih
kelompok 1
kelompok 1
pengertian taqlid
pengertian taqlid
menggantungkan sesuatu pada sesuatu yang lain
selalu bersama
memberikan beban.
Secara bahasa, Taklid merupakan mashdar dari kata: qallada-yuqallidu-taqliidan.
Kata taklid ini secara bahasa memiliki tiga makna, yaitu:
Mengenai pengertian Taklid secara istilah, sebenarnya ada masalah yang sangat mendasar. Yaitu:
‫ال؟‬ ‫أو‬ ‫تقليًدا‬ – ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صىل‬ ‫كالنبي‬ – ‫نفسه‬ ‫في‬ ‫ًة‬‫حج‬ ‫كان‬ ‫ن‬‫َم‬ ‫اتباع‬ ‫يسمى‬ ‫هل‬
“Apakah ittiba’ kepada seseorang yang dirinya merupakan hujjah (dalil), seperti Nabi Muhammad Saw., itu
termasuk taklid atau tidak?”
Nah, ternyata para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. Ada yang menjawab: Ya. Dan ada yang
menjawab: Tidak.
Jadi sebagian ulama berpendapat, bahwa ittiba’ kepada seseorang yang dirinya merupakan hujjah (dalil)
seperti Nabi Muhammad Saw. adalah termasuk taklid.
Dan sebagian ulama berpendapat, bahwa ittiba’ kepada seseorang yang dirinya merupakan hujjah (dalil)
seperti Nabi Muhammad Saw. adalah bukan termasuk taklid
Taqlid ialah suatu ungkapan yang mencerminkan sikap seseorang yang mengikuti orang lain baik itu
pendapat dan perbuatannya. Atau sikap seseorang yg mengikuti pendapat orang lain belum tentu tahu
dalil-dalilnya. Misalnya seperti kita mengikuti madzhab imam Safi'i.Taklid ialah mengamalkan pendapat
orang lain tanpa mengetahui dalil- nya, sedangkan ittiba' adalah beramal atau mengamalkan pendapat
orang lain dengan mengetahui dalilnya.Taqlid ialah suatu ungkapan yang mencerminkan sikap seseorang
yang mengikuti orang lain baik itu pendapat dan perbuatannya. Atau sikap seseorang yg mengikuti
pendapat orang lain belum tentu tahu dalil-dalilnya. Misalnya seperti kita mengikuti madzhab imam Safi'i.
Yang dibolehkan bertaklid adalah orang awam (orang biasa)
yang tidak mengerti cara-cara mencari hukum syari'at. Ia boleh
mengikuti pendapat orang yang mengerti dan
mengamalkannya. Adapun orang yang mengerti dan sanggup
mencari sendiri hukum-hukum syari'at, maka harus berijtihad
sendiri. Tetapi bila waktunya sudah sempit dan dikhawatirkan
akan ketinggalan waktu untuk mengerjakan yang lain (dalam
persoalan ibadah) maka menurut suatu pendapat boleh
mengikuti pendapat orang lainTaqlid diperbolehkan apabila
orang tersebut benar-benar awam. Bertaqlid secara berlebih
dapat mengawali perpecahan ke intelektualan para pemuka
ahli ilmu terdahulu yang menjadikan kebuntuan
perkembangan intelektual..
Taklid kepada orang lain tanpa mempedulikan Al-Qur'an
dan hadits
Taklid kepada orang yang tidak diketahui keahliannya
untuk diikuti
Ustadz mengajarkan kepada santri2-nya tetang sesatu hal,
namun iya tidak mengetahui dalil-dalil tetang tersebut
Seorang penuntut ilmu yang menyebarkan dakwah namun
tidak megetahui dalil yang kuat
Fulani mengetakan se-enaknya sendiri tanpa mengetahui
dalil-nya
Taklid yang diharamkan adalah:
1.
2.
contoh taklid:
1.
2.
3.
Talfiq, yaitu mendatangkan suatu cara (dalam ibadah atau mu’amalah) yang tidak pernah dinyatakan oleh ulama
mujtahid. Maksudnya, bertaklid kepada madzhab-madzhab serta mengambil (menggabungkan) dua pendapat
atau lebih dalam satu masalah, yang memiliki rukun-rukun dan cabang-cabang, sehingga memunculkan suatu
perkara gabungan (rakitan) yang tidak pernah dinyatakan oleh seorang pun (dari para imam mujtahid)[2], tidak
oleh imam yang dulu dia ikuti madzhabnya maupun imam ‘barunya’. Justru masing-masing imam tersebut
menetapkan batilnya penggabungan dalam ibadah tersebut.
Contoh, seseorang mentalak tiga terhadap isterinya. Kemudian mantan isterinya menikah dengan anak laki-laki
berusia 9 tahun untuk tujuan tahlil (menghalalkan kembali pernikahan dengan suaminya yang pertama, pent.).
Dalam hal ini, suami keduanya bertaklid kepada madzhab Asy Syafi’i yang mengesahkan pernikahan seperti itu,
kemudian ia menggauli wanita tersebut dan lalu menceraikannya dengan bertaklid kepada madzhab Imam
Ahmad yang mengesahkan jenis talak seperti itu dan tanpa melalui masa ‘iddah, sehingga suaminya yang
pertama boleh menikahinya kembali.[3]
Syaikh Ali Ajhuri Asy Syafi’i memberi komentar, bahwa (contoh) seperti itu dilarang pada masa kami, dan hal itu
tidak boleh serta tidak sah untuk diamalkan. Karena menurut madzhab Asy Syafi’i, disyaratkan yang menikahkan
anak kecil harus ayah atau kakeknya, dan harus seorang yang adil, serta mesti ada kemaslahatan bagi anak
tersebut dalam pernikahannya. Kemudian yang menikahkan si wanita harus walinya yang adil dengan dua saksi
yang adil pula. Jika ada satu syarat tak terpenuhi, maka tidak sah tahlil tersebut, karena pernikahannya tidak sah.
Pengertian Talfiq
Pengertian Talfiq
Kebolehan melakukan talfiq ini tidak bersifat mutlak, tetapi terbatas dalam ruang lingkup
tertentu. Karena ada bentuk talfiq yang serta merta batil menurut bentuknya, seperti bila talfiq
tersebut menjurus kepada penghalalan perkara-perkara yang diharamkan (secara qath’i atau
pasti) seperti khamr (miras), zina dan dll. Dan ada yang dilarang bukan menurut dzatnya, tetapi
karena ada sesuatu yang mencampurinya (sehingga yang asalnya boleh, menjadi terlarang,
Pent.). Jenis kedua ini ada tiga macam.[16]
Menyengaja hanya mencari-cari yang paling ringan (tatabbu’ ar rukhash).
Yaitu seseorang mengambil apa yang paling ringan dari setiap madzhab, tanpa ada unsur
keterpaksaan dan udzur kuat. Hal ini terlarang demi menutup jalan-jalan kerusakan berupa
usaha pembebasan diri dari beban-beban syari’at.
Al Ghazali berkata,”Tidak boleh seseorang mengambil madzhab lain dengan seenaknya, dan
seorang awam –juga- tidak boleh memilih yang menurutnya paling enak dari setiap madzhab
dalam setiap masalah, lalu dia memperlebarnya (ke semua masalah dengan tanpa ada
keterpaksaan, Pent.) …… ”[17]. Dan tentunya masuk ke dalam macam ini, yaitu mencari-cari
hukum yang paling ringan dengan seenaknya dan mengambil pendapat yang lemah dari
setiap madzhab demi mengikuti syahwat dan hawa nafsunya.
Talfiq yang mengakibatkan penolakan hukum (ketetapan atau keputusan) hakim
(pemerintah), karena ketetapannya dapat menghilangkan perselisihan untuk mengantisipasi
terjadinya kekacauan.
Talfiq yang mengakibatkan seseorang meninggalkan apa yang telah diamalkannya secara
taklid, atau meninggalkan perkara yang telah disepakati disebabkan oleh adanya perkara yang
ditaklidinya.
Contoh keadaan pertama. Kalau ada seorang yang faqih (paham tentang agama) berkata
kepada isterinya “Saya mentalakmu selamanya” dan ia berpendapat bahwa -dengan lafadz
seperti itu- telah jatuh talak tiga, maka ia melaksanakan pendapatnya berkaitan antara dirinya
dan isterinya tersebut, dan ia berketetapan bahwa isterinya telah haram baginya. Kemudian
setelah itu dia berpendapat bahwa talaknya tersebut adalah talak raj’i, namun ia tetap
melaksanakan pendapatnya yang pertama yang telah ditetapkan sebelumnya dan tidak mau
mengembalikan isterinya (yang telah ditalaknya) sebagai isterinya lagi dengan pendapat
terbarunya itu. Hal ini terlarang, karena dia masih menyisakan pendapat pertama, sementara
itu dia sudah mengambil pendapat kedua dalam masalah yang sama.
talfiq yang dilarang
Di atas telah dijelaskan bahwa ruang lingkup talfiq hanyalah dalam perkara-perkara furu’
(cabang) yang bersifat zhanni yang dibolehkan terjadi ijtihad, yaitu dalam perkara-perkara
yang memungkinkan terjadi perbedaan pendapat di dalamnya. Adapun berkaitan dengan
urusan aqidah, keimanan dan akhlak serta perkara-perkara yang prinsip agama ini, maka
tidak dapat dimasuki oleh talfiq. Karena tidak boleh ada taklid padanya menurut
kesepakatan ulama, juga bukan termasuk wilayah ijtihad yang akan mengakibatkan
terjadinya perbedaan pendapat –yang menjadi dasar bagi taklid dan talfiq-.
Lantaran talfiq ini sangat mungkin terjadi dalam masalah-masalah furu’, maka harus ada
perincian mengenai hukum masalah-masalah furu’ tersebut. Perkara-perkara furu’ dalam
syari’at terbagi menjadi tiga jenis.[21]
Perkara-perkara furu’ yang dibangun di atas prinsip kemudahan dan kelapangan dengan
berbagai ragamnya yang disebabkan beragamnya keadaan para mukallaf (orang yang
dibebani syari’at).
Perkara-perkara furu’ yang dibangun di atas prinsip kehati-hatian dan mencari yang paling
selamat.
Perkara-perkara furu’ yang berorientasi kemaslahatan dan kebahagiaan para hamba.
Jenis yang pertama, adalah ibadah-ibadah mahdhah. Dibolehkan melakukan talfiq di
dalamnya jika diperlukan, karena dasarnya adalah melaksanakan perintah Allah Azza wa
Jalla dan tunduk kepadaNya dengan tanpa ada unsur kesempitan. Maka tidak boleh terjadi
sikap berlebihan dalam hal ini. Karena sikap berlebihan (melampaui batas) akan
menjerumuskan kepada kebinasaan.
Hukum Talfiq Dalam
Hukum Talfiq Dalam
Bebanbeban Sya’riat
Bebanbeban Sya’riat
– Dalam Mazhab Syafi’i, wudhu laki-laki itu batal. Karena dia bersentuhan dengan wanita yang bukan
mahramnya.
– Dalam Mazhab Hanafi, wudhu laki-laki itu batal juga. Namun dengan alasan yang lain, yaitu karena ada
darah yang keluar dari tubuhnya.
Talfiq dalam masalah ini yaitu:
menggabungkan pendapat Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi dengan logika tertentu, sehingga wudhu
orang itu tidak batal.
Logika tersebut adalah:
– Dalam Mazhab Hanafi, wudhu tidak batal gara-gara orang bersentuhan dengan wanita yang bukan
mahram.
– Dalam Mazhab Syafi’i, wudhu tidak batal gara-gara orang keluar darah.
Sehingga kesimpulannya adalah: wudhu orang itu tidak batal.
Catatan Penting:
Sikap tersebut merupakan talfiq, apabila pilihannya itu berdasarkan argumen seperti di atas. Di mana
dia menggabungkan dua mazhab tersebut untuk dia cari sela-selanya, demi menuruti hawa nafsunya.
Namun sikap itu bukan merupakan talfiq, apabila dia sudah mengecek dalil masing-masing pendapat
dalam Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi. Yang ternyata kemudian dia mengambil pendapat itu
berdasarkan dalil, bukan taqlid kepada mazhab.
contoh
contoh
terima kasih
terima kasih
ABDUL FATAH MAHRUS DAN
RIZKI VAJAR
FAIZAL ANAS
Thank
Thank
you
you

More Related Content

Similar to ushul fiqih.pdf

Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahTerminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahMarhamah Saleh
 
Pendidikan agama islam
Pendidikan agama islamPendidikan agama islam
Pendidikan agama islamtaufiq_zhaen
 
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh Jingga Matahari
 
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Marhamah Saleh
 
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islamModul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islammanispajaran
 
Agama taklifi
Agama taklifiAgama taklifi
Agama taklififarezzz
 
Memilih pendapat agama
Memilih pendapat agamaMemilih pendapat agama
Memilih pendapat agamaardisyam
 
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Ra Hardianto
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahrisky13
 
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 

Similar to ushul fiqih.pdf (20)

Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan RukhshahTerminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
Terminologi Hukum Sah, Batal, 'Azimah dan Rukhshah
 
Fiqh ana
Fiqh anaFiqh ana
Fiqh ana
 
Apa itu mazhab
Apa itu mazhabApa itu mazhab
Apa itu mazhab
 
Pendidikan agama islam
Pendidikan agama islamPendidikan agama islam
Pendidikan agama islam
 
Qiyas
QiyasQiyas
Qiyas
 
Kritik salafp.10
Kritik salafp.10Kritik salafp.10
Kritik salafp.10
 
Hukum makan katak
Hukum makan katakHukum makan katak
Hukum makan katak
 
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
Syari’at, fiqh, dan ushul fiqh
 
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
Presentasi Ushul Fiqh 4 (Hakim Mahkum)
 
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islamModul 5 kb 3   ijmak sebagai sumber hukum islam
Modul 5 kb 3 ijmak sebagai sumber hukum islam
 
Ijtihad
IjtihadIjtihad
Ijtihad
 
Agama taklifi
Agama taklifiAgama taklifi
Agama taklifi
 
Memilih pendapat agama
Memilih pendapat agamaMemilih pendapat agama
Memilih pendapat agama
 
6 istilah dalam fiqih
6 istilah dalam fiqih6 istilah dalam fiqih
6 istilah dalam fiqih
 
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
 
Al Qawaid Al Fiqhiyah
Al Qawaid Al FiqhiyahAl Qawaid Al Fiqhiyah
Al Qawaid Al Fiqhiyah
 
01 02 pendahuluan
01 02 pendahuluan01 02 pendahuluan
01 02 pendahuluan
 
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalahIstihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
Istihsan, urf, istishab, marsalah mursalah
 
ijma dan qiyas
ijma dan qiyas ijma dan qiyas
ijma dan qiyas
 
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
Ijtihad-Ushul Fiqh (Miftah'll Everafter)
 

Recently uploaded

WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.KennayaWjaya
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxArdianAlaziz
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHRobert Siby
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Adam Hiola
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDAprihatiningrum Hidayati
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfsrengseng1c
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURANBudiSetiawan246494
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Ustadz Habib
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaRobert Siby
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxWahyudinHioda
 

Recently uploaded (14)

WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
Teks Doa Untuk Rosario Peristiwa Terang.
 
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptxPendidikan agama islam syirik modern.pptx
Pendidikan agama islam syirik modern.pptx
 
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAHWJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
WJIHS #44 Khotbah 120521 HCI Makna BIRU MERAH
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 6
 
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SDKISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
KISAH NABI MUSA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK SD
 
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdfBuku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
Buku Panduan Baca Tulis Al-Quran dan Praktik Ibadah.pdf
 
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURANAYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT -  STUDI QURAN
AYAT MUHKAMAT DAN AYAT MUTASYABIHAT - STUDI QURAN
 
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
Asmak Sunge Rajeh WA +62 819 3171 8989 .
 
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga BahagiaSEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
SEMINAR - Marriage and Family - Tips Rumah Tangga Bahagia
 
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptxBUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT ORANG ARAB.pptx
 

ushul fiqih.pdf

  • 2. pengertian taqlid pengertian taqlid menggantungkan sesuatu pada sesuatu yang lain selalu bersama memberikan beban. Secara bahasa, Taklid merupakan mashdar dari kata: qallada-yuqallidu-taqliidan. Kata taklid ini secara bahasa memiliki tiga makna, yaitu: Mengenai pengertian Taklid secara istilah, sebenarnya ada masalah yang sangat mendasar. Yaitu: ‫ال؟‬ ‫أو‬ ‫تقليًدا‬ – ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صىل‬ ‫كالنبي‬ – ‫نفسه‬ ‫في‬ ‫ًة‬‫حج‬ ‫كان‬ ‫ن‬‫َم‬ ‫اتباع‬ ‫يسمى‬ ‫هل‬ “Apakah ittiba’ kepada seseorang yang dirinya merupakan hujjah (dalil), seperti Nabi Muhammad Saw., itu termasuk taklid atau tidak?” Nah, ternyata para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. Ada yang menjawab: Ya. Dan ada yang menjawab: Tidak. Jadi sebagian ulama berpendapat, bahwa ittiba’ kepada seseorang yang dirinya merupakan hujjah (dalil) seperti Nabi Muhammad Saw. adalah termasuk taklid. Dan sebagian ulama berpendapat, bahwa ittiba’ kepada seseorang yang dirinya merupakan hujjah (dalil) seperti Nabi Muhammad Saw. adalah bukan termasuk taklid Taqlid ialah suatu ungkapan yang mencerminkan sikap seseorang yang mengikuti orang lain baik itu pendapat dan perbuatannya. Atau sikap seseorang yg mengikuti pendapat orang lain belum tentu tahu dalil-dalilnya. Misalnya seperti kita mengikuti madzhab imam Safi'i.Taklid ialah mengamalkan pendapat orang lain tanpa mengetahui dalil- nya, sedangkan ittiba' adalah beramal atau mengamalkan pendapat orang lain dengan mengetahui dalilnya.Taqlid ialah suatu ungkapan yang mencerminkan sikap seseorang yang mengikuti orang lain baik itu pendapat dan perbuatannya. Atau sikap seseorang yg mengikuti pendapat orang lain belum tentu tahu dalil-dalilnya. Misalnya seperti kita mengikuti madzhab imam Safi'i.
  • 3. Yang dibolehkan bertaklid adalah orang awam (orang biasa) yang tidak mengerti cara-cara mencari hukum syari'at. Ia boleh mengikuti pendapat orang yang mengerti dan mengamalkannya. Adapun orang yang mengerti dan sanggup mencari sendiri hukum-hukum syari'at, maka harus berijtihad sendiri. Tetapi bila waktunya sudah sempit dan dikhawatirkan akan ketinggalan waktu untuk mengerjakan yang lain (dalam persoalan ibadah) maka menurut suatu pendapat boleh mengikuti pendapat orang lainTaqlid diperbolehkan apabila orang tersebut benar-benar awam. Bertaqlid secara berlebih dapat mengawali perpecahan ke intelektualan para pemuka ahli ilmu terdahulu yang menjadikan kebuntuan perkembangan intelektual.. Taklid kepada orang lain tanpa mempedulikan Al-Qur'an dan hadits Taklid kepada orang yang tidak diketahui keahliannya untuk diikuti Ustadz mengajarkan kepada santri2-nya tetang sesatu hal, namun iya tidak mengetahui dalil-dalil tetang tersebut Seorang penuntut ilmu yang menyebarkan dakwah namun tidak megetahui dalil yang kuat Fulani mengetakan se-enaknya sendiri tanpa mengetahui dalil-nya Taklid yang diharamkan adalah: 1. 2. contoh taklid: 1. 2. 3.
  • 4. Talfiq, yaitu mendatangkan suatu cara (dalam ibadah atau mu’amalah) yang tidak pernah dinyatakan oleh ulama mujtahid. Maksudnya, bertaklid kepada madzhab-madzhab serta mengambil (menggabungkan) dua pendapat atau lebih dalam satu masalah, yang memiliki rukun-rukun dan cabang-cabang, sehingga memunculkan suatu perkara gabungan (rakitan) yang tidak pernah dinyatakan oleh seorang pun (dari para imam mujtahid)[2], tidak oleh imam yang dulu dia ikuti madzhabnya maupun imam ‘barunya’. Justru masing-masing imam tersebut menetapkan batilnya penggabungan dalam ibadah tersebut. Contoh, seseorang mentalak tiga terhadap isterinya. Kemudian mantan isterinya menikah dengan anak laki-laki berusia 9 tahun untuk tujuan tahlil (menghalalkan kembali pernikahan dengan suaminya yang pertama, pent.). Dalam hal ini, suami keduanya bertaklid kepada madzhab Asy Syafi’i yang mengesahkan pernikahan seperti itu, kemudian ia menggauli wanita tersebut dan lalu menceraikannya dengan bertaklid kepada madzhab Imam Ahmad yang mengesahkan jenis talak seperti itu dan tanpa melalui masa ‘iddah, sehingga suaminya yang pertama boleh menikahinya kembali.[3] Syaikh Ali Ajhuri Asy Syafi’i memberi komentar, bahwa (contoh) seperti itu dilarang pada masa kami, dan hal itu tidak boleh serta tidak sah untuk diamalkan. Karena menurut madzhab Asy Syafi’i, disyaratkan yang menikahkan anak kecil harus ayah atau kakeknya, dan harus seorang yang adil, serta mesti ada kemaslahatan bagi anak tersebut dalam pernikahannya. Kemudian yang menikahkan si wanita harus walinya yang adil dengan dua saksi yang adil pula. Jika ada satu syarat tak terpenuhi, maka tidak sah tahlil tersebut, karena pernikahannya tidak sah. Pengertian Talfiq Pengertian Talfiq
  • 5. Kebolehan melakukan talfiq ini tidak bersifat mutlak, tetapi terbatas dalam ruang lingkup tertentu. Karena ada bentuk talfiq yang serta merta batil menurut bentuknya, seperti bila talfiq tersebut menjurus kepada penghalalan perkara-perkara yang diharamkan (secara qath’i atau pasti) seperti khamr (miras), zina dan dll. Dan ada yang dilarang bukan menurut dzatnya, tetapi karena ada sesuatu yang mencampurinya (sehingga yang asalnya boleh, menjadi terlarang, Pent.). Jenis kedua ini ada tiga macam.[16] Menyengaja hanya mencari-cari yang paling ringan (tatabbu’ ar rukhash). Yaitu seseorang mengambil apa yang paling ringan dari setiap madzhab, tanpa ada unsur keterpaksaan dan udzur kuat. Hal ini terlarang demi menutup jalan-jalan kerusakan berupa usaha pembebasan diri dari beban-beban syari’at. Al Ghazali berkata,”Tidak boleh seseorang mengambil madzhab lain dengan seenaknya, dan seorang awam –juga- tidak boleh memilih yang menurutnya paling enak dari setiap madzhab dalam setiap masalah, lalu dia memperlebarnya (ke semua masalah dengan tanpa ada keterpaksaan, Pent.) …… ”[17]. Dan tentunya masuk ke dalam macam ini, yaitu mencari-cari hukum yang paling ringan dengan seenaknya dan mengambil pendapat yang lemah dari setiap madzhab demi mengikuti syahwat dan hawa nafsunya. Talfiq yang mengakibatkan penolakan hukum (ketetapan atau keputusan) hakim (pemerintah), karena ketetapannya dapat menghilangkan perselisihan untuk mengantisipasi terjadinya kekacauan. Talfiq yang mengakibatkan seseorang meninggalkan apa yang telah diamalkannya secara taklid, atau meninggalkan perkara yang telah disepakati disebabkan oleh adanya perkara yang ditaklidinya. Contoh keadaan pertama. Kalau ada seorang yang faqih (paham tentang agama) berkata kepada isterinya “Saya mentalakmu selamanya” dan ia berpendapat bahwa -dengan lafadz seperti itu- telah jatuh talak tiga, maka ia melaksanakan pendapatnya berkaitan antara dirinya dan isterinya tersebut, dan ia berketetapan bahwa isterinya telah haram baginya. Kemudian setelah itu dia berpendapat bahwa talaknya tersebut adalah talak raj’i, namun ia tetap melaksanakan pendapatnya yang pertama yang telah ditetapkan sebelumnya dan tidak mau mengembalikan isterinya (yang telah ditalaknya) sebagai isterinya lagi dengan pendapat terbarunya itu. Hal ini terlarang, karena dia masih menyisakan pendapat pertama, sementara itu dia sudah mengambil pendapat kedua dalam masalah yang sama. talfiq yang dilarang
  • 6. Di atas telah dijelaskan bahwa ruang lingkup talfiq hanyalah dalam perkara-perkara furu’ (cabang) yang bersifat zhanni yang dibolehkan terjadi ijtihad, yaitu dalam perkara-perkara yang memungkinkan terjadi perbedaan pendapat di dalamnya. Adapun berkaitan dengan urusan aqidah, keimanan dan akhlak serta perkara-perkara yang prinsip agama ini, maka tidak dapat dimasuki oleh talfiq. Karena tidak boleh ada taklid padanya menurut kesepakatan ulama, juga bukan termasuk wilayah ijtihad yang akan mengakibatkan terjadinya perbedaan pendapat –yang menjadi dasar bagi taklid dan talfiq-. Lantaran talfiq ini sangat mungkin terjadi dalam masalah-masalah furu’, maka harus ada perincian mengenai hukum masalah-masalah furu’ tersebut. Perkara-perkara furu’ dalam syari’at terbagi menjadi tiga jenis.[21] Perkara-perkara furu’ yang dibangun di atas prinsip kemudahan dan kelapangan dengan berbagai ragamnya yang disebabkan beragamnya keadaan para mukallaf (orang yang dibebani syari’at). Perkara-perkara furu’ yang dibangun di atas prinsip kehati-hatian dan mencari yang paling selamat. Perkara-perkara furu’ yang berorientasi kemaslahatan dan kebahagiaan para hamba. Jenis yang pertama, adalah ibadah-ibadah mahdhah. Dibolehkan melakukan talfiq di dalamnya jika diperlukan, karena dasarnya adalah melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla dan tunduk kepadaNya dengan tanpa ada unsur kesempitan. Maka tidak boleh terjadi sikap berlebihan dalam hal ini. Karena sikap berlebihan (melampaui batas) akan menjerumuskan kepada kebinasaan. Hukum Talfiq Dalam Hukum Talfiq Dalam Bebanbeban Sya’riat Bebanbeban Sya’riat
  • 7. – Dalam Mazhab Syafi’i, wudhu laki-laki itu batal. Karena dia bersentuhan dengan wanita yang bukan mahramnya. – Dalam Mazhab Hanafi, wudhu laki-laki itu batal juga. Namun dengan alasan yang lain, yaitu karena ada darah yang keluar dari tubuhnya. Talfiq dalam masalah ini yaitu: menggabungkan pendapat Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi dengan logika tertentu, sehingga wudhu orang itu tidak batal. Logika tersebut adalah: – Dalam Mazhab Hanafi, wudhu tidak batal gara-gara orang bersentuhan dengan wanita yang bukan mahram. – Dalam Mazhab Syafi’i, wudhu tidak batal gara-gara orang keluar darah. Sehingga kesimpulannya adalah: wudhu orang itu tidak batal. Catatan Penting: Sikap tersebut merupakan talfiq, apabila pilihannya itu berdasarkan argumen seperti di atas. Di mana dia menggabungkan dua mazhab tersebut untuk dia cari sela-selanya, demi menuruti hawa nafsunya. Namun sikap itu bukan merupakan talfiq, apabila dia sudah mengecek dalil masing-masing pendapat dalam Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hanafi. Yang ternyata kemudian dia mengambil pendapat itu berdasarkan dalil, bukan taqlid kepada mazhab. contoh contoh
  • 8. terima kasih terima kasih ABDUL FATAH MAHRUS DAN RIZKI VAJAR FAIZAL ANAS