SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
DESENTRALISASI DAN PEMDA
Oleh
Dr.Ratna Ani lestari,SE.MM.
Tahun 2022
M I P FISIP UWKS
Perkembangan Desentralisasi
Pemberdayaan lokal hingga pada entitas terkecil di dalam negara akhirnya
diamini oleh pemerintah pusat dengan menerbitkan UU No. 6 tahun 2014
tentang Desa. ditinjau dari aspek regulasi pasca orde, baru ,UU No. 22 Tahun
1999, UU No. 32 Tahun 2004, UU No. 23 Tahun 2014 dan amandemen revisi
pertamanya dalam UU No. 2 Tahun 2015 dan revisi kedua dalam UU No. 9
Tahun 2015 (tugas kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta
tugas DPRD provinsi serta DPRD Kabupaten/Kota)
UU No.23 Tahun 2014
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terdiri atas kepala daerah dan DPRD dibantu
perangkat daerah( sama UU no 32 Tahun 2004)
Pertambangan, pendidikan menengah, dan kehutanan sekarang menjadi urusan Pemerintah
Provinsi.
Perencanaan disusun secara sistematis, dalam RPJPD, RPJMD, RKPD. ,khususnya RPJMD
harus merupakan penjabaran visi, misi, dan kepentingan program kepala daerah dan
seringkali tidak kesinambungan ((kepentingan publik yang pluralistic)
Adanya Partisipasi publik dan Informasi Publik ,memberi ruang mengontrol dan
mengevaluasi kebijakan, serta pemerintah dituntut untuk terbuka, sehingga informasi harus
bisa diakses oleh publik.
Penguatan Gubernur sebagai wakil Pusat harus diterjemahkan sebagai bentuk intervensi
positif yaitu memberi jaminan untuk kepentingan (a) terlaksananya urusan pemerintahan
umum (b) memfasilitasi dan mendistribusi sumberdaya secara adil bagi kepetingan
kabupaten/kota; (c) berperan aktif dan terlibat dalam proses pemecahan masalah yang
dihadapi kabupaten/kota.
Pemerintahan yang Efektif dan Efisien
Penyerahan kewenangan tidak lagi berprinsip UU no32 Tahun 20004 "luas, nyata,
dan bertanggung jawab", tetapi efektif dan efisien.
Pendapat Prof. Dr. Ryas Rasyid, bahwa penarikan kewenangan dari pemerintah yang
lebih rendah ke pemerintah yang lebih tinggi dalam pemerintahan modern adalah
hal yang tidak lazim. Hal tersebut menunjukan simbol ketidakpercayaan dari
pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten/kota.
Membesarkan peran provinsi, seharusnya provinsi mendapat pelimpahan
kewenangan dari negara, dan bukan mengambil kewenangan kabupaten/kotap
Pendapat Jurgen Habermas, bahwa negara dan masyarakat berada dalam ruang
publik yang mengedepankan komunikasi dua arah / dialogis. Setiap kebijakan yang
diambil negara seharusnya melibatkan peran dan aspirasi masyarakat di daerah
secara luas.
Pengawasan dengan melibatkan masyarakat atau aktor-aktor di luar negara
uu no 32 tahun 2004 ,Kepemimpinan Lokal
• Walikota dan Bupati dipilih langsung oleh rakyat. Sehingga Gubernur bukanlah
atasan mereka,seolah kehilangan kekuasaan mereka terhadap Bupati dan Walikota
• Beban anggaran pemda kabupaten/kota bertambah dengan alasan belanja
pegawai , serta pembangunan yang tidak tepat sasaran.
• Pembagian kue yang lebih adil juga dibutuhkan pengawasan yang melekat
sehingga pemimpin lokal tidak menjadi raja kecil yang cenderung
menyelewengkan dana pemerintah pusat
• Daerah kabupaten/kota harus tunduk dan patuh pada kebijakan yang seragam
walaupun maksudnya itu baik UU 23 tahun 2014
Dinamika hubungan pusat dan daerah
Pemerintah pusat adalah fokus pada pengambil-alihan wewenang ketimbang
peningkatan pengawasan
Lemahnya fungsi gubernur dan pemerintah pusat dalam mengontrol pemerintah
kabupaten dan kota.
Banyak kasus Bupati/walikota tidak bisa berkoordinasi dengan gubernur yang
biasannya dikarenakan perbedaan latar belakang politik.
otonomi daerah yang berimbas pada naiknya anggaran kepagawaian
Masih terkungkungnya paradigma hierarkis ketimbang network atau jaringan,
seharusnya pemerintahan itu harus meninggalkan paradigma hierarkis dan beralih
ke hubungan yang horizontal
Penguatan networks seperti masyarakat sipil agar mereka lebih berdaya dalam
mengawasi pemerintahan justru yang harus lebih ditingkatkan dan difokuskan.
Tantangan dan hambatan pelaksanaan UU No. 23
tahun 2014.
Terjadi kesenjangan yang mencolok di daerah-daerah yang kaya sumber daya
alamnya, tetapi penduduknya tetap miskin
mengurangi dominasi atau peran yang terlampau jauh oleh Bupati/Walikota dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan di daerah
masyarakat dapat memberikan feedback atau outcomes terhadap kebijakan yang
telah diambil oleh pemerintah
pelibatan rakyat merupakan suatu proses kesadaran untuk pembangunan dan dapat
membantu penyelesaian masalah-masalah pembangunan

More Related Content

Similar to pelaksanaan UU 23 tahun 2014.pptx

Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaKebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaSyaifOer
 
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Frans Dione
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerahGaluh Musa
 
PARDIMAN - OTODA 5 MARET.pptx
PARDIMAN - OTODA 5 MARET.pptxPARDIMAN - OTODA 5 MARET.pptx
PARDIMAN - OTODA 5 MARET.pptxalfianwibowo2
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesiadwifebri10
 
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan Praktek
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan PraktekOtonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan Praktek
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan PraktekDadang Solihin
 
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kotaKesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kotaArdiyanto Maksimilianus
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Isu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerahIsu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerahAfiif Anshori
 
PKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptxPKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptxFuriWigita3
 
Fungsi camat sebagai koordinator dalam bidang pemerintahan menurut uu 32 2004
Fungsi camat sebagai koordinator dalam bidang pemerintahan menurut uu 32 2004Fungsi camat sebagai koordinator dalam bidang pemerintahan menurut uu 32 2004
Fungsi camat sebagai koordinator dalam bidang pemerintahan menurut uu 32 2004Amri Muliadi
 
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IXMs.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IXFrancisca Paramitha
 
Power_Point_Otonomi_Daerah.pptx
Power_Point_Otonomi_Daerah.pptxPower_Point_Otonomi_Daerah.pptx
Power_Point_Otonomi_Daerah.pptxsdnjelambar
 
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahKel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahIndriati Dewi
 
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptxBinaPotensi
 
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptxBangkit Mahanantiyo
 

Similar to pelaksanaan UU 23 tahun 2014.pptx (20)

Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesiaKebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
Kebijakan dan perkembangan otonomi daerah di indonesia
 
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
Otonomi Daerah (Perekonomian Indonesia BAB 7)
 
Materi.ppt
Materi.pptMateri.ppt
Materi.ppt
 
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 
PARDIMAN - OTODA 5 MARET.pptx
PARDIMAN - OTODA 5 MARET.pptxPARDIMAN - OTODA 5 MARET.pptx
PARDIMAN - OTODA 5 MARET.pptx
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Perekonomian Indonesia
Perekonomian IndonesiaPerekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia
 
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan Praktek
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan PraktekOtonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan Praktek
Otonomi Daerah dalam Perspektif Teori, Kebijakan, dan Praktek
 
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kotaKesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
Kesiapan maumere menjadi kota otonom jurnal tata kota
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Isu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerahIsu dan Kebijakan otonomi daerah
Isu dan Kebijakan otonomi daerah
 
PKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptxPKN KELOMPOK 7.pptx
PKN KELOMPOK 7.pptx
 
Fungsi camat sebagai koordinator dalam bidang pemerintahan menurut uu 32 2004
Fungsi camat sebagai koordinator dalam bidang pemerintahan menurut uu 32 2004Fungsi camat sebagai koordinator dalam bidang pemerintahan menurut uu 32 2004
Fungsi camat sebagai koordinator dalam bidang pemerintahan menurut uu 32 2004
 
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IXMs.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
Ms.PowerPoint Pkn - Otonomi Daerah kls IX
 
Power_Point_Otonomi_Daerah.pptx
Power_Point_Otonomi_Daerah.pptxPower_Point_Otonomi_Daerah.pptx
Power_Point_Otonomi_Daerah.pptx
 
Makalah otonomo daerah
Makalah otonomo daerahMakalah otonomo daerah
Makalah otonomo daerah
 
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerahKel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
Kel 7 pengembangan potensi lokal di era otonomi daerah
 
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
 
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
2.-Peran-Tugas-dan-Fungsi-DPRD-Fraksi-PKS.pptx
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

pelaksanaan UU 23 tahun 2014.pptx

  • 1. DESENTRALISASI DAN PEMDA Oleh Dr.Ratna Ani lestari,SE.MM. Tahun 2022 M I P FISIP UWKS
  • 2. Perkembangan Desentralisasi Pemberdayaan lokal hingga pada entitas terkecil di dalam negara akhirnya diamini oleh pemerintah pusat dengan menerbitkan UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa. ditinjau dari aspek regulasi pasca orde, baru ,UU No. 22 Tahun 1999, UU No. 32 Tahun 2004, UU No. 23 Tahun 2014 dan amandemen revisi pertamanya dalam UU No. 2 Tahun 2015 dan revisi kedua dalam UU No. 9 Tahun 2015 (tugas kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta tugas DPRD provinsi serta DPRD Kabupaten/Kota)
  • 3. UU No.23 Tahun 2014 Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terdiri atas kepala daerah dan DPRD dibantu perangkat daerah( sama UU no 32 Tahun 2004) Pertambangan, pendidikan menengah, dan kehutanan sekarang menjadi urusan Pemerintah Provinsi. Perencanaan disusun secara sistematis, dalam RPJPD, RPJMD, RKPD. ,khususnya RPJMD harus merupakan penjabaran visi, misi, dan kepentingan program kepala daerah dan seringkali tidak kesinambungan ((kepentingan publik yang pluralistic) Adanya Partisipasi publik dan Informasi Publik ,memberi ruang mengontrol dan mengevaluasi kebijakan, serta pemerintah dituntut untuk terbuka, sehingga informasi harus bisa diakses oleh publik. Penguatan Gubernur sebagai wakil Pusat harus diterjemahkan sebagai bentuk intervensi positif yaitu memberi jaminan untuk kepentingan (a) terlaksananya urusan pemerintahan umum (b) memfasilitasi dan mendistribusi sumberdaya secara adil bagi kepetingan kabupaten/kota; (c) berperan aktif dan terlibat dalam proses pemecahan masalah yang dihadapi kabupaten/kota.
  • 4. Pemerintahan yang Efektif dan Efisien Penyerahan kewenangan tidak lagi berprinsip UU no32 Tahun 20004 "luas, nyata, dan bertanggung jawab", tetapi efektif dan efisien. Pendapat Prof. Dr. Ryas Rasyid, bahwa penarikan kewenangan dari pemerintah yang lebih rendah ke pemerintah yang lebih tinggi dalam pemerintahan modern adalah hal yang tidak lazim. Hal tersebut menunjukan simbol ketidakpercayaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten/kota. Membesarkan peran provinsi, seharusnya provinsi mendapat pelimpahan kewenangan dari negara, dan bukan mengambil kewenangan kabupaten/kotap Pendapat Jurgen Habermas, bahwa negara dan masyarakat berada dalam ruang publik yang mengedepankan komunikasi dua arah / dialogis. Setiap kebijakan yang diambil negara seharusnya melibatkan peran dan aspirasi masyarakat di daerah secara luas. Pengawasan dengan melibatkan masyarakat atau aktor-aktor di luar negara
  • 5. uu no 32 tahun 2004 ,Kepemimpinan Lokal • Walikota dan Bupati dipilih langsung oleh rakyat. Sehingga Gubernur bukanlah atasan mereka,seolah kehilangan kekuasaan mereka terhadap Bupati dan Walikota • Beban anggaran pemda kabupaten/kota bertambah dengan alasan belanja pegawai , serta pembangunan yang tidak tepat sasaran. • Pembagian kue yang lebih adil juga dibutuhkan pengawasan yang melekat sehingga pemimpin lokal tidak menjadi raja kecil yang cenderung menyelewengkan dana pemerintah pusat • Daerah kabupaten/kota harus tunduk dan patuh pada kebijakan yang seragam walaupun maksudnya itu baik UU 23 tahun 2014
  • 6. Dinamika hubungan pusat dan daerah Pemerintah pusat adalah fokus pada pengambil-alihan wewenang ketimbang peningkatan pengawasan Lemahnya fungsi gubernur dan pemerintah pusat dalam mengontrol pemerintah kabupaten dan kota. Banyak kasus Bupati/walikota tidak bisa berkoordinasi dengan gubernur yang biasannya dikarenakan perbedaan latar belakang politik. otonomi daerah yang berimbas pada naiknya anggaran kepagawaian Masih terkungkungnya paradigma hierarkis ketimbang network atau jaringan, seharusnya pemerintahan itu harus meninggalkan paradigma hierarkis dan beralih ke hubungan yang horizontal Penguatan networks seperti masyarakat sipil agar mereka lebih berdaya dalam mengawasi pemerintahan justru yang harus lebih ditingkatkan dan difokuskan.
  • 7. Tantangan dan hambatan pelaksanaan UU No. 23 tahun 2014. Terjadi kesenjangan yang mencolok di daerah-daerah yang kaya sumber daya alamnya, tetapi penduduknya tetap miskin mengurangi dominasi atau peran yang terlampau jauh oleh Bupati/Walikota dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di daerah masyarakat dapat memberikan feedback atau outcomes terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah pelibatan rakyat merupakan suatu proses kesadaran untuk pembangunan dan dapat membantu penyelesaian masalah-masalah pembangunan