SlideShare a Scribd company logo
INTERAKSI OBAT & RESEPTOR
Disusun oleh:
Fatmawati Nurhaliza
Masrifatul Hidayah
Reseptor ?
Reseptor adalah suatu makromolekul seluler
yang secara spesifik dan langsung berikatan
dengan ligan (obat, hormon,
neutrotransmiter) untuk memicu signaling
kimia antara dan dalam sel
menimbulkan efek.
Fungsi reseptor?
1. Mengenal dan mengikat suatu ligan atau obat
dengan spesifisitas yang tinggi.
2. Meneruskan signal ke dalam sel melalui :
• Perubahan permeabilitas membran
• Pembentukan second messenger
• Mempengaruhi transkripsi gen
Jenis-jenis reseptor
Pengertian & terminologi interaksi
obat
• Kejadian di mana suatu zat mempengaruhi aktivitas
obat.
• Modifikasi efek suatu obat lain yang diberikan
bersamaan.
• Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat
akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau
oleh makanan, obat tradisional dan senyawa kimia
lain.
Macam-macam mekanisme interaksi
obat
1. Interaksi farmaseutik atau inkompatibilitas.
Inkompatibilitas ini terjadi di luar tubuh (sebelum obat
diberikan) antara obat yang tidak dapat dicampur
(inkompatibel). Contoh: endapan, perubahan warna.
2. Interaksi farmakodinamik
interaksi antara obat yang bekerja pada system
reseptor, tempat kerja atau system fisiologik yang sama
sehingga terjadi efek yang aditif, sinergistik atau
antagonistik, tanpa terjadi perubahan kadar obat dalam
plasma.
3. Interaksi farmakokinetik.
Interaksi farmakokinetik terjadi jika salah satu obat
mempengaruhi absorbsi, distribusi, metabolisme
atau ekskresi obat kedua, sehingga kadar plasma
kedua obat meningkat atau menurun akibatnya,
terjadi peningkatan toksisitas atau penurunan
efektifitas obat tersebut.
Interaksi Farmakokinetik
Interaksi dalam
saluran absorpsi
di saluran cerna
Interaksi dalam
distribusi
Interaksi dalam
metabolisme
Interaksi dalam
ekskresi ginjal
• Interaksi
Langsung
•Perubahan pH
cairan
•Perubahan waktu
pengosongan
lambung
•Efek toksis
•Ikatan protein
plasma
•Kompetisi
untuk
transporter
membran di
sawar darah
•Hambatan
metabolisme
obat
•Gangguan
ekskresi empedu
dan sirkulasi
enterohepatik
•Gangguan
ekskresi ginjal
•Kompetisi
untuk ekskresi
aktif
•Perubahan pH
urin
•Perubahan
kesetimbangan
natrium
Interaksi obat dan reseptor
Hubungan obat dengan reseptor sama seperti kunci dan
gembok yaitu :
• Suatu reseptor dapat berikatan dengan sekelompok
senyawa kimia yang sejenis (a family of chemicals or
hormones)
• Setiap senyawa tadi akan menunjukkan afinitas yang
berbeda terhadap reseptor (ikatan kuat atau lemah)
• Setiap senyawa akan menghasilkan efikasi yang berbeda
Kurva dosis respon
Hubungan antara interaksi obat-reseptor dengan respon
obat dinyatakan dengan persamaan
interaksi obat–reseptor analog dengan interaksi subtrat-
enzim, maka disini berlaku persamaan Michaelis-Menten
:
Emax [D]
E =
KD + [D]
Afinitas
Afinitas adalah ukuran kemampuan obat untuk
berikatan pada reseptor. Ikatan kovalen menghasilkan
afinitas kuat, interaksi stabil dan ireversibel. Ikatan
elektrostatik bisa menghasilkan afinitas kuat atau
lemah, biasanya bersifat reversibel.
Efikasi
Efikasi (atau aktivitas intrinsik) merupakan
kemampuan obat terikat untuk mengubah
reseptor sehingga memberikan efek; beberapa
obat bisa mempunyai afinitas tapi tidak
menunjukkan efikasi.
Skala dosis aritmetik versus skala log dosis
Skala dosis aritmetik :
Laju perubahan efek cepat pada
awal dan melambat pada
peningkatan dosis. Saat
peningkatan dosis tidak lagi
mengubah efek, dicapai efek
maksimal. Sulit untuk dianalisis
secara matematis pada kurva dosis
aritmetik
Skala Log Dosis :
Kurva logaritmik mengubah kurva
hiperbolik menjadi sigmoid
(mendekati garis lurus). Hal ini
lebih menguntungkan dibanding
skala dosis, karena proporsi dosis
setara dengan efek sehingga
mudah dianalisis secara matematis
Potensi
Potensi merupakan posisi relatif kurva dosis-efek pada sumbu
dosis. Namun signifikansi secara klinis kecil, karena obat yang
lebih poten belum tentu lebih baik secara klinis. Obat berpotensi
rendah tidak menguntungkan hanya jika menyebabkan dosis
terlalu besar sehingga sukar diberikan
Contoh : potensi relatif antara berbagai analgesik. Jika hanya
dibutuhkan respon analgesik rendah, pemberian aspirin dengan
dosis 500 mg masih bisa menjadi pilihan dari pada golongan
narkotik. Namun jika dibutuhkan efek analgesik kuat, dipilih
golongan narkotik
Agonisme
Agonis :
obat yang berinteraksi dengan dan mengaktifkan reseptor,
mempunyai afinitas dan efikasi (aktivitas intrinsik). Dan bila
berinteraksi dapat menghasilkan efek (efek maksimum)
Agonisme dalam menghasilkan respon fisiologi (seluler) melalui
dua cara :
• Agonisme langsung
• Agonisme tak langsung
Agonisme langsung
• Respon berasal dari interaksi agonis dengan reseptornya
menyebabkan perubahan konformasi reseptor reseptor
aktif menginisiasi proses biokimiawi sel.
• Interaksi bisa berupa stimulasi atau penghambatan respon
seluler.
• Proses agonisme langsung merupakan hasil aktivasi reseptor
oleh obat yang mempunyai efikasi (aktivitas intrinsik)
Contoh : aktivasi adrenalin thd reseptor adrenergik
menyebabkan kontraksi otot polos vaskuler
Agonisme tak langsung
• Senyawa obat mempengaruhi senyawa endogen
dalam menjalankan fungsinya.
• Melibatkan proses modulasi atau potensiasi efek
senyawa endogen.
• umumnya bersifat Alosterik
Contoh : Benzodiazepin dan barbiturat pada reseptor
GABA A memperkuat aksi GABA pada reseptor
tersebut.
Ada 2 tipe agonis :
• Agonis penuh, adalah agonis dengan efikasi maksimal
• Agonis Parsial, adalah agonis dengan efikasi kurang
maksimal
Antagonisme
Antagonis:
Peristiwa manakala suatu senyawa menurunkan aksi
suatu agonis atau ligan dalam menghasilkan efek
Berdasarkan mekanisme thd makromolekul reseptor agonis :
1. Antagonisme tanpa melibatkan makromolekul reseptorn agonis
2. Antagonisme melibatkan makromolekul reseptor agonis
Isomerisasi Reseptor
Isomerisasi adalah proses untuk menguatkan sinyal yang terbentuk sehingga
dapat menghasilkan respon fisiologi yang nyata.
Kurva pendudukan (interaksi obat dengan reseptor) akan bergeser ke kiri
setelah reseptor mengalami isomerisasi.
Dengan konsentrasi yang tetap, respon yang dihasilkan akan meningkat jika
reseptor mengalami isomerisasi
Stimulus
Stimulus :
proses-proses biokimia dalam sel.
• Karena dalam transduksi sinyal terdapat beberapa proses biokimia
terjadi lebih dari 1 mekanisme response stimulus
Mekanisme respon stimulus :
mekanisme penguatan respon akibat adanya stimulus dari proses
(biokimia) sebelumnya.
• Respon fisiologi merupakan hasil dari berbagai mekanisme
rangsangan dalam sel akibat interaksi ligan (agonis) dengan reseptor.
Interaksi obat & reseptor

More Related Content

What's hot

Basic pharmacokinetics
Basic pharmacokineticsBasic pharmacokinetics
Basic pharmacokinetics
Taofik Rusdiana
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Surya Amal
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
Kopertis Wilayah I
 
Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosisDwi Ramdhini
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Surya Amal
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
Nur Fadillah
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
Dokter Tekno
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CNovi Fachrunnisa
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
'ekka' Siie Ceweggh Cancerr
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
Indra Gunawan
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
Eka Selvina
 
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comEkskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Cholid Maradanger
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
Dedi Kun
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
Abulkhair Abdullah
 

What's hot (20)

Basic pharmacokinetics
Basic pharmacokineticsBasic pharmacokinetics
Basic pharmacokinetics
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
High Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid ChromatographyHigh Performance Liquid Chromatography
High Performance Liquid Chromatography
 
Farmakokinetika pengaturan dosis
Farmakokinetika   pengaturan dosisFarmakokinetika   pengaturan dosis
Farmakokinetika pengaturan dosis
 
Evaluasi sediaan
Evaluasi sediaanEvaluasi sediaan
Evaluasi sediaan
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui RektumBiofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
Biofarmasi Sediaan yang Diberikan Melalui Rektum
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-CLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Vitamin-C
 
Ekskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjalEkskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjal
 
Laporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokalLaporan anestesi lokal
Laporan anestesi lokal
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
79188922 cara-perhitungan-waktu-daluarsa
 
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.comEkskresi obat - Anak-farmasi.com
Ekskresi obat - Anak-farmasi.com
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 

Similar to Interaksi obat & reseptor

1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
fiah0289
 
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.pptfdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
FitriAyuWahyuni1
 
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
heryantipusparisa1
 
3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx
3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx
3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx
sarirahmadhani4
 
Farmakodinamika
FarmakodinamikaFarmakodinamika
Farmakodinamika
Fina Ratih Wiraputri
 
materi 5.pptx
materi 5.pptxmateri 5.pptx
materi 5.pptx
dQw4w9WgXcQ
 
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptxFARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
WahyuRaizHo
 
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitas
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitasHubungan kualitatif-struktur-aktivitas
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitas
vivin marscella
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
RadiatulIndatil
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
Yuyun Yagami
 
Farmakaodinamik
FarmakaodinamikFarmakaodinamik
Farmakaodinamik
ahmadfauazan
 
MEKANISME KERJA OBAT.ppt
MEKANISME KERJA OBAT.pptMEKANISME KERJA OBAT.ppt
MEKANISME KERJA OBAT.ppt
marwatiiechuby
 
Farmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetikaFarmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetika
Pratiwi Rukmana Nasution
 
Pengerian kamokinetik
Pengerian kamokinetikPengerian kamokinetik
Pengerian kamokinetik
Yadis Nurlaura
 
9._Interaksi_Pemberian_Obat HUAUBSUJUQbsuywdb.pptx
9._Interaksi_Pemberian_Obat HUAUBSUJUQbsuywdb.pptx9._Interaksi_Pemberian_Obat HUAUBSUJUQbsuywdb.pptx
9._Interaksi_Pemberian_Obat HUAUBSUJUQbsuywdb.pptx
falah221
 
C21 Mekanisme Kerja Obat
C21 Mekanisme Kerja ObatC21 Mekanisme Kerja Obat
C21 Mekanisme Kerja Obat
Catatan Medis
 
Dasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.pptDasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.ppt
ApotekLoka
 

Similar to Interaksi obat & reseptor (20)

1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
1.IO PADA TAHAP FARMAKODINAMIK.pptx
 
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.pptfdokumen.com_farmakodinamika.ppt
fdokumen.com_farmakodinamika.ppt
 
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
267176289-Teori-Interaksi-Obat-reseptor.docx
 
3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx
3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx
3. FARMAKODINAMIKA12345678123456789.pptx
 
Ppt farmanestika
Ppt farmanestikaPpt farmanestika
Ppt farmanestika
 
Farmakodinamika
FarmakodinamikaFarmakodinamika
Farmakodinamika
 
materi 5.pptx
materi 5.pptxmateri 5.pptx
materi 5.pptx
 
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptxFARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
FARMAKOLOGI 1 - kuliah 1,2 ok.pptx
 
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitas
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitasHubungan kualitatif-struktur-aktivitas
Hubungan kualitatif-struktur-aktivitas
 
Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar Farmakologi Dasar
Farmakologi Dasar
 
3. enzim
3. enzim3. enzim
3. enzim
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
 
Farmakaodinamik
FarmakaodinamikFarmakaodinamik
Farmakaodinamik
 
MEKANISME KERJA OBAT.ppt
MEKANISME KERJA OBAT.pptMEKANISME KERJA OBAT.ppt
MEKANISME KERJA OBAT.ppt
 
Farmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetikaFarmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetika
 
Pengerian kamokinetik
Pengerian kamokinetikPengerian kamokinetik
Pengerian kamokinetik
 
9._Interaksi_Pemberian_Obat HUAUBSUJUQbsuywdb.pptx
9._Interaksi_Pemberian_Obat HUAUBSUJUQbsuywdb.pptx9._Interaksi_Pemberian_Obat HUAUBSUJUQbsuywdb.pptx
9._Interaksi_Pemberian_Obat HUAUBSUJUQbsuywdb.pptx
 
C21 Mekanisme Kerja Obat
C21 Mekanisme Kerja ObatC21 Mekanisme Kerja Obat
C21 Mekanisme Kerja Obat
 
Dasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.pptDasar-dasar.ppt
Dasar-dasar.ppt
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 

Recently uploaded

Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 

Recently uploaded (20)

Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 

Interaksi obat & reseptor

  • 1. INTERAKSI OBAT & RESEPTOR Disusun oleh: Fatmawati Nurhaliza Masrifatul Hidayah
  • 2. Reseptor ? Reseptor adalah suatu makromolekul seluler yang secara spesifik dan langsung berikatan dengan ligan (obat, hormon, neutrotransmiter) untuk memicu signaling kimia antara dan dalam sel menimbulkan efek.
  • 3. Fungsi reseptor? 1. Mengenal dan mengikat suatu ligan atau obat dengan spesifisitas yang tinggi. 2. Meneruskan signal ke dalam sel melalui : • Perubahan permeabilitas membran • Pembentukan second messenger • Mempengaruhi transkripsi gen
  • 5. Pengertian & terminologi interaksi obat • Kejadian di mana suatu zat mempengaruhi aktivitas obat. • Modifikasi efek suatu obat lain yang diberikan bersamaan. • Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa kimia lain.
  • 6. Macam-macam mekanisme interaksi obat 1. Interaksi farmaseutik atau inkompatibilitas. Inkompatibilitas ini terjadi di luar tubuh (sebelum obat diberikan) antara obat yang tidak dapat dicampur (inkompatibel). Contoh: endapan, perubahan warna. 2. Interaksi farmakodinamik interaksi antara obat yang bekerja pada system reseptor, tempat kerja atau system fisiologik yang sama sehingga terjadi efek yang aditif, sinergistik atau antagonistik, tanpa terjadi perubahan kadar obat dalam plasma.
  • 7. 3. Interaksi farmakokinetik. Interaksi farmakokinetik terjadi jika salah satu obat mempengaruhi absorbsi, distribusi, metabolisme atau ekskresi obat kedua, sehingga kadar plasma kedua obat meningkat atau menurun akibatnya, terjadi peningkatan toksisitas atau penurunan efektifitas obat tersebut.
  • 8. Interaksi Farmakokinetik Interaksi dalam saluran absorpsi di saluran cerna Interaksi dalam distribusi Interaksi dalam metabolisme Interaksi dalam ekskresi ginjal • Interaksi Langsung •Perubahan pH cairan •Perubahan waktu pengosongan lambung •Efek toksis •Ikatan protein plasma •Kompetisi untuk transporter membran di sawar darah •Hambatan metabolisme obat •Gangguan ekskresi empedu dan sirkulasi enterohepatik •Gangguan ekskresi ginjal •Kompetisi untuk ekskresi aktif •Perubahan pH urin •Perubahan kesetimbangan natrium
  • 9. Interaksi obat dan reseptor Hubungan obat dengan reseptor sama seperti kunci dan gembok yaitu : • Suatu reseptor dapat berikatan dengan sekelompok senyawa kimia yang sejenis (a family of chemicals or hormones) • Setiap senyawa tadi akan menunjukkan afinitas yang berbeda terhadap reseptor (ikatan kuat atau lemah) • Setiap senyawa akan menghasilkan efikasi yang berbeda
  • 10. Kurva dosis respon Hubungan antara interaksi obat-reseptor dengan respon obat dinyatakan dengan persamaan interaksi obat–reseptor analog dengan interaksi subtrat- enzim, maka disini berlaku persamaan Michaelis-Menten : Emax [D] E = KD + [D]
  • 11. Afinitas Afinitas adalah ukuran kemampuan obat untuk berikatan pada reseptor. Ikatan kovalen menghasilkan afinitas kuat, interaksi stabil dan ireversibel. Ikatan elektrostatik bisa menghasilkan afinitas kuat atau lemah, biasanya bersifat reversibel.
  • 12. Efikasi Efikasi (atau aktivitas intrinsik) merupakan kemampuan obat terikat untuk mengubah reseptor sehingga memberikan efek; beberapa obat bisa mempunyai afinitas tapi tidak menunjukkan efikasi.
  • 13. Skala dosis aritmetik versus skala log dosis Skala dosis aritmetik : Laju perubahan efek cepat pada awal dan melambat pada peningkatan dosis. Saat peningkatan dosis tidak lagi mengubah efek, dicapai efek maksimal. Sulit untuk dianalisis secara matematis pada kurva dosis aritmetik Skala Log Dosis : Kurva logaritmik mengubah kurva hiperbolik menjadi sigmoid (mendekati garis lurus). Hal ini lebih menguntungkan dibanding skala dosis, karena proporsi dosis setara dengan efek sehingga mudah dianalisis secara matematis
  • 14. Potensi Potensi merupakan posisi relatif kurva dosis-efek pada sumbu dosis. Namun signifikansi secara klinis kecil, karena obat yang lebih poten belum tentu lebih baik secara klinis. Obat berpotensi rendah tidak menguntungkan hanya jika menyebabkan dosis terlalu besar sehingga sukar diberikan Contoh : potensi relatif antara berbagai analgesik. Jika hanya dibutuhkan respon analgesik rendah, pemberian aspirin dengan dosis 500 mg masih bisa menjadi pilihan dari pada golongan narkotik. Namun jika dibutuhkan efek analgesik kuat, dipilih golongan narkotik
  • 15. Agonisme Agonis : obat yang berinteraksi dengan dan mengaktifkan reseptor, mempunyai afinitas dan efikasi (aktivitas intrinsik). Dan bila berinteraksi dapat menghasilkan efek (efek maksimum) Agonisme dalam menghasilkan respon fisiologi (seluler) melalui dua cara : • Agonisme langsung • Agonisme tak langsung
  • 16. Agonisme langsung • Respon berasal dari interaksi agonis dengan reseptornya menyebabkan perubahan konformasi reseptor reseptor aktif menginisiasi proses biokimiawi sel. • Interaksi bisa berupa stimulasi atau penghambatan respon seluler. • Proses agonisme langsung merupakan hasil aktivasi reseptor oleh obat yang mempunyai efikasi (aktivitas intrinsik) Contoh : aktivasi adrenalin thd reseptor adrenergik menyebabkan kontraksi otot polos vaskuler
  • 17. Agonisme tak langsung • Senyawa obat mempengaruhi senyawa endogen dalam menjalankan fungsinya. • Melibatkan proses modulasi atau potensiasi efek senyawa endogen. • umumnya bersifat Alosterik Contoh : Benzodiazepin dan barbiturat pada reseptor GABA A memperkuat aksi GABA pada reseptor tersebut.
  • 18. Ada 2 tipe agonis : • Agonis penuh, adalah agonis dengan efikasi maksimal • Agonis Parsial, adalah agonis dengan efikasi kurang maksimal
  • 19. Antagonisme Antagonis: Peristiwa manakala suatu senyawa menurunkan aksi suatu agonis atau ligan dalam menghasilkan efek Berdasarkan mekanisme thd makromolekul reseptor agonis : 1. Antagonisme tanpa melibatkan makromolekul reseptorn agonis 2. Antagonisme melibatkan makromolekul reseptor agonis
  • 20.
  • 21. Isomerisasi Reseptor Isomerisasi adalah proses untuk menguatkan sinyal yang terbentuk sehingga dapat menghasilkan respon fisiologi yang nyata. Kurva pendudukan (interaksi obat dengan reseptor) akan bergeser ke kiri setelah reseptor mengalami isomerisasi. Dengan konsentrasi yang tetap, respon yang dihasilkan akan meningkat jika reseptor mengalami isomerisasi
  • 22. Stimulus Stimulus : proses-proses biokimia dalam sel. • Karena dalam transduksi sinyal terdapat beberapa proses biokimia terjadi lebih dari 1 mekanisme response stimulus Mekanisme respon stimulus : mekanisme penguatan respon akibat adanya stimulus dari proses (biokimia) sebelumnya. • Respon fisiologi merupakan hasil dari berbagai mekanisme rangsangan dalam sel akibat interaksi ligan (agonis) dengan reseptor.