Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini mahasiswa dapat:
1. Memahami definisi manajemen operasional
2. Memahami alasan mempelajari manajemen operasional.
3. Memahami asal-usul manajemen operasional.
4. Memahami kegiatan operasi dalam sektor jasa
5. Memahami produktivitas
Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategik mengenai Manajemen Rantai Pasok yang membahas pengertian rantai pasok, elemen rantai pasok, proses bisnis rantai pasok, kinerja manajemen rantai pasok, dan latihan latihan soal berkaitan dengan manajemen rantai pasok.
Tap on a clip to paste it in the text box.Tap on a clip to paste it in the text box.Tap on a clip to paste it in the text box.Tap on a clip to paste it in the text box.Tap on a clip to paste it in the text box.Tap on a clip to paste it in the text box.Tap on a clip to paste it in the text box.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Pasokan dan Persediaan Bahan di Perusahaan Metric Design
1. PASOKAN DAN PERSEDIAAN
BAHAN DI PERUSAHAAN
Metric Design
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Kelas B
Fathya Zahirah N 1306570
Widiana Rahayu 1300674
JURUSAN PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2. Latar Belakang
PT. Metric Design Bandung sebagai salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang Kitchen Set unutk memenuhi
permintaan dari project-project dan customer tetap.
Bagian purchasing terkadang mengalami kesulitan memperoleh
supplier yang dapat memenuhi permintaan bahan baku
berkualitas baik dengan cara efektif dan efisien.
Begitu juga dengan inventory, bahan baku harus mendukung
kebutuhan-kebutuhan dalam kegiatan produksi dan dapat
mengatasi masalah yang ada.
AL Haryono Jusup mengungkapkan bahwa, “Manajemen
persediaan yang efektif seringkali merupakan kunci
keberhasilan operasi perusahaan (2005:100).
3. Konsep Pasokan (Supply)
Chow et.al. (2006) mengartikan Supply Chain
Management (Manajemen Rantai Pasokan) sebagai
pendekatan yang holistik dan strategis dalam hal
permintaan, operasional, pembelian, dan manajemen
proses logistik.
Heizer & Rander (2004), mendefinisikan Supply
Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan) sebagai
kegiatan pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam rangka
memperoleh bahan mentah menjadi barang dalam proses
atau barang setengah jadi dan barang jadi kemudian
mengirimkan produk tersebut ke konsumen melalui sistem
distribusi.
4. Lanjutan…
Dalam pasokan bahan di perusahaan, telah
diatur dalam manajemen rantai pasokan (SCM)
yang merupakan kegiatan menetapkan keputusan
dalam memperoleh bahan baku dari pemasok
yang efisien dan efektif dengan kualitas bahan
yang diharapkan perusahaan.
5. Struktur Supply Chain
Dalam sebuah SC terdapat tiga aliran, yaitu:
• Material, informasi, dan uang / dana.
6. Peran Informasi Dalam
Manajemen Rantai Pasokan
Peran Internet:
Pihak-pihak pada supply chain bisa membagi
informasi, melakukan transaksi dengan lebih cepat,
murah dan akurat.
Aplikasi internet dalam konteks supply chain
management:
– Electronic procurement (e-procurement) /pengadaan
– Electronic fulfilment (e-fulfilment) /pemenuhan
7. Tantangan Mengelola
Manajemen Rantai Pasokan
1) Kompleksitas Struktur Supply Chain :
Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda
(bertentangan?).
Perbedaan bahasa, zona waktu dan budaya antar perusahaan.
2) Ketidakpastian :
Ketidakpastian permintaan.
Ketidakpastian pasokan: lead time pengiriman, harga dan kualitas
bahan baku, dan lain-lain.
Ketidakpastian internal: kerusakan mesin, kinerja mesin yang
tidak sempurna, ketidakpastian kualitas produksi dan lain-lain.
Ketidakpastian menimbulkan persediaan pengaman.
8. Konsep Persediaan
(Inventory)
Menurut SAK (2002:14), ”Persediaan adalah aktiva
yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal,
digunakan dalam proses produksi atau dalam perjalanan dan
digunakan dalam bentuk bahan/perlengkapan untuk
digunakan dalam proses produksi.
Persediaan menurut Warren (2005:440), yang telah
diterjemahkan oleh Farahmita adalah:
”Barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual
dalam operasi bisnis perusahaan dan bahan yang digunakan
dalam proses produksi yang disimpan untuk tujuan itu”.
9. Lanjutan…
Jadi, persediaan adalah barang-barang yang
dimiliki untuk kemudian dijual atau digunakan
dalam proses produksi atau dipakai untuk
keperluan non produksi dalam siklus kegiatan yang
normal.
10. Fungsi Persediaan Bahan
1) Persediaan Lot Size (Lot Size Inventory)
2) Persediaan Cadangan (Fluctuation Stock)
3) Persediaan Antisipasi (Anticipation Stock)
4) Persediaan Pipeline (Pipeline Inventory)
11. Tujuan Persediaan
Berkaitan dengan manajemen operasi, maka tujuan
persediaan adalah ingin beroperasi secara efisien.
Hal ini mengimplikasikan order produksi yang tinggi akan
menghasilkan persediaan yang besar. Selain itu, supaya
proses produksi tidak terganggu karena kekurangan bahan.
13. Model-model Persediaan
Terdapat 2 keputusan kepentingan yang harus dilakukan
oleh manajer dalam pengelolaan persediaan, yaitu berapa
banyak jumlah bahan yang harus dipesan setiap kali
pengadaan persediaan dan kapan pemesanan barang harus
dilakukan. Tiga model yang digunakan di sini menurut
(Eddy,2001 dalam ”Manajemen Produksi dan Operasi”) yaitu :
a) Production Order Quantity (POQ)
POQ = √ 2DS
H[1-(d / p)]
Keterangan:
D= Permintaan /tahun
S= Biaya pemesanan
H= Biaya penyimpanan
d= Permintaan produksi/hari
p= Permintaan rata-rata /hari
14. Lanjutan…
b) Reorder Point (ROP)
Reorder point = (LT x AU) + SS
Keterangan :
LT = Lead Time
AU = Penggunaan bahan baku
SS = Safety Stock
c) Safety Stock
SS = (permintaan max perhari – permintaan rata-rata per hari) x lead time
15. Profil Usaha
PT Metric Design yang berlokasi di Bandung
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
produksi dan penjualan barang mebel serta
pelayanan jasa design interior yang berdiri pada
tahun 1994 hingga sekarang. Dengan produk
unggulan, yaitu lemari dapur (kitchen set).
Metric Design adalah perusahaan swasta
nasional yang dikelola dan dikuasai oleh seorang.
16. Prosedur Supply di Perusahaan
PT Metric Design memiliki pilihan suppiler untuk
satu item material. Pada sistem yang digunakan, kinerja
supplier akan dinilai berdasarkan tiga kriteria, yaitu :
On Ti me Delivery, Quality, dan Total Cost. Berdasarkan
data-data yang didapat dari masing-masing supplier, maka
perhitungan kinerja supplier akan dilakukan sebagai
berikut:
17. 1) On Time Delivery
Tabel 3.1 Tabel Data Sampel Penerimaan Material
No PO Promised date No MRF MRF Date Qty Status
PO0001 5 January MRF0001 10 January 800 On Time
PO0001 5 January MRF0002 12 January 200 late
PO0002 8 January MRF0003 10 January 500 On Time
PO0002 8 January MRF0004 13 January 300 On Time
PO0002 8 January MRF0005 15 January 50 Late
PO0003 10 January MRF0006 15 January 200 On Time
18. Perusahaan memberikan tenggang waktu hari 5 hari dari
tanggal yang dijanjikan. Jadi penerimaan barang untuk
masing-masing purchase order masing dianggap valid jika
diterima sebelum tanggal :
PO0001 : 10 January, total jumlah 1000 unit
PO0002 : 13 January, total jumlah 850 unit
PO0003 : 15 January, total jumlah 200 unit
19. PO0001 :
OTD PO0001 = Jumlah Barang Yang Diterima Tepat Waktu X 100%
Jumlah Barang Yang Dijanjikan
OTD PO0001 = 800 X 100%
1000
OTD PO0001 = 80%
Dst…
Rata-rata nilai supplier untuk kriteria On Time Delivery, adalah :
OTD = OTD PO0001 + OTD PO0002 + OTD PO0003
3
OTD = 80% + 35,30% + 100%
3
OTD = 71,8%
20. 2) Quality
Tabel 3.2 Tabel Data Sampel Penerimaan dan Retur
Meterial
No PO No MRF Received Qty No Purchase
Return
Return Qty
PO0001 MRF0001 800 PRT0001 20
PO0001 MRF0002 200 PRT0002 8
PO0002 MRF0003 500 PRT0003 12
PO0002 MRF0004 300 - -
PO0002 MRF0005 50 PRT0004 2
PO0003 MRF0006 200 - -
No PO No MRF Received Qty No Purchase
Return
Return Qty
21. Jumlah barang yang diterima oleh perusahaan tersebut
akan dibandingkan dengan jumlah barang yang diretur. Hasilnya
dilaporkan dalam bentuk part per million (PPM), yaitu nilai rata-rata
kerusakaan per unit material yang dikonveksikan ke dalam 1
juta. Perhitungannya dilakukan sebagai berikut :
PO0001 :
PPM PO0001 = 1.000.000 x Jumlah barang yang dikembalikan
Jumlah barang diterima
PPM PO0001 = 1.000.000 x (20+8)
(800+200)
PPM PO0001 = 1.000.000 x 28
1000
PPM PO0001 = 2800
Dst…
22. Berdasarkan dari data diatas, PO0001
dengan angka 2800 dan PO0002 dengan angka
16470. Sedangkan, dari PO0003 tidak ada retur,
hal ini menunjukan bahwa barang yang
diterima sesuai atau tidak ada barang cacat.
Dengan retur 0, berarti PO0003 tidak
mengalami kerugian.
23. 3) Total Cost
Tabel 3.3 Data Sampel Pembelian material
No. PO Materi
al ID
Negotiated Price Max Reasonable
Price
No. PO Materia
l ID
Negotiated Price Max Reasonable
Price
PO0001 BB0007 Rp. 367.000.000 Rp.400.000.000 PO0001 BB0007 Rp. 367.000.000 Rp.400.000.000
PO0001 BB00010 Rp. 770.000.000 Rp. 850.000.000 PO0001 BB00010 Rp. 770.000.000 Rp. 850.000.000
PO0002 BB0005 Rp. 520.000.000 Rp. 585.000.000 PO0002 BB0005 Rp. 520.000.000 Rp. 585.000.000
PO0002 BB00021 Rp. 967.000.000 Rp. 972.000.000 PO0002 BB00021 Rp. 967.000.000 Rp. 972.000.000
PO0002 BB00016 Rp. 1.220.000.000 Rp.1.250.000.000 PO0002 BB00016 Rp. 1.220.000.000 Rp.1.250.000.000
PO0003 BB0003 Rp. 820.000.000 Rp.880.000.000 PO0003 BB0003 Rp. 820.000.000 Rp.880.000.000
PO0003 BB00019 Rp. 1.100.000.000 Rp.1.110.000.000 PO0003 BB00019 Rp. 1.100.000.000 Rp.1.110.000.000
24. Penilaian dari segi biaya dilakukan dengan membandingkan tingkat
harga yang dapat diterima perusahaan dengan harga penawaran
supplier. Berdasarkan data pada tabel 3.3, perhitungannya adalah
sebagai berikut :
PO0001 :
TC PO0001 = 1 – Total Biaya Yang Dikeluarkan x 100%
Maximum Reasonable Price
TC PO0001 = 1- (367.000.000 +770.000.000) x 100%
(400.000.000 + 850.000.000)
TC PO0001 = 1 – 1.137.000.000 x 100%
1.250.000.000
TC PO0001 = 9,04%
Dst…
25. Dari data diatas menunjukan persenan
pengeluaran yang terjadi pada perusahaan
terhadap supplier dengan penawaran harga
yang terjadi pada tabel 3.3. Sehingga
pemasokan bahan baku yang diterima oleh
perusahaan dapat menghasilkan profit
terhadap penjualan yang akan terjadi oleh
costomer.
26. Prosedur Persediaan Bahan
Perusahaan
Di perusahaan Metric Design dalam persediaan
bahan produksinya menggunakan model
-Production Order Quantity (POQ):
menentukan jumlah barang optimal dalam setiap
kali pemesanan.
-Reoder Point (ROP): untuk berjaga-jaga dari
kemungkinan kekurangan bahan baku
-Safety Stock: untuk menghindari keterlambatan
pemesanan kembali agar tidak terjadi kekurangan
persediaan.
27. Tabel 3.4 Tabel Data Sample
Material
Nama barang Particle Board 1.220 x 2.440 x 9 mm
Harga Barang Rp. 1.375.000
Permintaan Per Tahun 4300 unit
Biaya Pemesanan (1% dari harga) Rp. 13.750
Biaya Penyimpanan Per Unit Per Tahun (0.5% dari harga) Rp. 6.875
Permintaan Produksi Per Hari 50 unit
Permintaan Rata-Rata Per Hari 35 unit
Lead Time 4 hari
Jumlah Hari Kerja Per Tahun 300 hari
28. Berdasarkan data tabel 3.4, maka jumlah persediaan yang paling
ekonomis untuk material tersebut dapat dihitung sebagai berikut :
POQ = √ 2DS
H[1-(d / p)]
POQ = √ 2 (4.300) (13.750)
6.875 [1-(50/35)]
POQ = 343 unit
N = D
POQ
N = 4.300
343
N = 13 kali pertahun
*Hasil dari perhitungan diatas menunjukan bahwa perusahaan sebaiknya
melakukan 13 kali pesanan per tahun dengan jumlah 343 unit setiap kali
pesanan.
29. Safety Stock = (permintaan max perhari – permintaan rata-rata per hari)
x lead time
= (50 – 35) x 4
= 60 unit
Reader Point = (d x L) + Safety Stock
= (35 x 4) + 60
= 200 unit
*Perhitungan diatas menunjukkan bahwa pemesanan
kembali harus dilakukan pada saat persediaan di gedung
berjumlah 200 unit dengan jumlah stock pengaman 60 unit.
30. Tingkat Keberhasilan
Perusahaan
Dari hasil wawancara, perusahaan tersebut
membuat target 3 bulan sekali untuk penjualan
produknya seperti kitchen set biasanya target
yang disiapkan harus bisa menghasilkan kurang
lebih 1 milliar. Dalam target perusahaannya
yaitu bisa mencapai goal yang ditargetkan.
31. Kesimpulan
Dari data yang didapat di PT Metric Design,
pengelolaan pasokan (suplly) dan persediaan
(inventory) yang efektif dan efisien dapat
meningkatkan keberhasilan perusahaan itu sendiri.
Dengan menggunakan beberapa model matematis
untuk menghitung bahan yang dibutuhkan dalam
proses produksi selama satu periode, memberikan
gambaran pada perusahaan untuk mengatur
pemesanan dan cara penyimpanan bahan yang tidak
memboroskan pengeluaran kas perusahaan.