SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 10 :
- Jonathan Messakh (151611014)
- Nur Fita Widiastuti (151611018)
- Tito Riyanto (151611030)
 Persediaan diadakan untuk menghindari gangguan, waktu dan biaya lain-lain
pengisian konstan. Namun, untuk mengisi persediaan hanya jarang akan
mengharuskan diadakannya persediaan sangat besar. Oleh karena itu jelas bahwa
beberapa keseimbangan atau trade-off atau kompromi diperlukan dalam memutuskan
berapa banyak persediaan untuk memegang, dan karena itu berapa banyak
persediaan untuk memesan. Ada biaya memegang persediaan dan ada biaya re-
memesan persediaan dan dua biaya ini perlu seimbang. Tujuan dari model EOQ
adalah untuk meminimalkan total biaya persediaan.
 Biaya penting adalah biaya pemesanan, biaya menempatkan pesanan, dan biaya
membawa atau memegang unit persediaan dalam persediaan. Semua biaya lain
seperti, misalnya, biaya pembelian persediaan itu sendiri, adalah konstan dan karena
itu tidak relevan dengan model.
 Economic Order Quantity (juga dikenal sebagai Wilson EOQ Model atau hanya Model
EOQ) adalah model yang mendefinisikan kuantitas optimal untuk memesan yang
meminimalkan total biaya variabel diperlukan untuk memesan dan terus persediaan.
 Model ini awalnya dikembangkan oleh F. W. Harris pada tahun 1915, meskipun R. H.
Wilson dikreditkan untuk analisis awal mendalam tentang model.
 1. permintaan bulanan untuk item diketahui, deterministik dan konstan
 2. lead time adalah nol, yaitu, pengiriman segera
 3. diterimanya pesanan terjadi dalam sekejap dan segera setelah memesan
 4. diskon kuantitas tidak dihitung sebagai bagian dari model
 5. biaya setup konstan
Catatan deterministik yang tidak berarti keteguhan dari permintaan. Misalnya, fungsi
sinus adalah deterministik, tetapi tidak konstan.
 Biaya pengadaan barang (termasuk biaya administrasi, pengangkutan, inspeksi, dan
biaya-biaya lain yang tak terduga).
 Biaya inventarisasi barang (termasuk biaya pengelolaan penyimpanan di gudang,
asuransi, keusangan, penyusutan dan lainnya). Besarnya biaya ini sekitar 10 sampai
20 % dari harga rata-rata barang yang disimpan.
 Jumlah pesanan ekonomis dapat diperoleh apabila besarnya biaya pengadaan
barang sama dengan besarnya biaya inventarisasi.
1. Kekurangan atau stockouts tidak terjadi, seperti pengiriman order segera.
 Dinyatakan dalam satuan ini umumnya bagian termudah dari persamaan. Anda hanya
masukan diperkirakan penggunaan tahunan Anda.
 Cost Order
Juga dikenal sebagai biaya pembelian atau biaya set up, ini adalah jumlah dari biaya
tetap yang dikeluarkan setiap kali item memerintahkan. Biaya tersebut tidak terkait
dengan kuantitas memerintahkan tetapi terutama dengan kegiatan fisik yang diperlukan
untuk memproses pesanan.
 Carrying cost (Inventory Holding Costs):
Terkadang disebut Holding Costs, carrying cost adalah biaya yang terkait dengan
memiliki persediaan di tangan. Hal ini terutama terdiri dari biaya yang berkaitan dengan
investasi persediaan dan biaya penyimpanan. Untuk tujuan perhitungan EOQ, jika biaya
tidak berubah berdasarkan pada kuantitas persediaan di tangan seharusnya tidak
dimasukkan dalam biaya tercatat. Dalam rumus EOQ, biaya tercatat direpresentasikan
sebagai biaya tahunan per rata-rata pada unit persediaan tangan. Di bawah ini adalah
komponen utama dari biaya tercatat.
 Apabila :
A = Jumlah barang yang dibutuhkan per tahun
P = Biaya pengadaan barang per pesanan
C = biaya inventarisasi per barang per tahun
 EOQ = Jumlah pesanan ekonomis
Maka,
 Biaya inventarisasi per tahun = Harga rata-rata barang yang disimpan
dalam setahun x biaya inventarisasi setiap barang per tahun.
 Ada banyak variasi pada model EOQ dasar. Saya telah terdaftar yang paling berguna di
bawah ini.
 • Jumlah diskon logika dapat diprogram untuk bekerja bersama dengan rumus EOQ untuk
menentukan jumlah pesanan yang optimal. Kebanyakan sistem akan membutuhkan
program tambahan ini.
 • logika tambahan dapat diprogram untuk menentukan jumlah max untuk item tunduk
pembusukan atau untuk mencegah keusangan pada item mencapai akhir siklus hidup
produk mereka.
 • Ketika digunakan dalam pembuatan untuk menentukan ukuran lot di mana produksi
berjalan sangat panjang (minggu atau bulan) dan produk akhir yang sedang dirilis ke
saham dan dikonsumsi / dijual di seluruh menjalankan produksi Anda mungkin perlu
mempertimbangkan rasio produksi untuk konsumsi lebih akurat mewakili tingkat
persediaan rata-rata.
 • perhitungan safety stock Anda dapat mempertimbangkan urutan waktu siklus yang
didorong oleh EOQ. Jika demikian, Anda mungkin perlu untuk mengikat biaya perubahan
tingkat stok pengaman ke dalam rumus.
 Jika kita meminimalkan jumlah pemesanan dan membawa biaya, kami juga
meminimalkan total biaya. Untuk membantu memvisualisasikan ini kita bisa membuat
grafik biaya pemesanan dan biaya penyimpanan seperti yang ditunjukkan pada grafik
di bawah ini:
PT. Maju Jaya pada tahun yang akan datang membutuhkan bahan baku sebanyak 240.000 Unit.
Harga bahan baku per unit Rp2.000. biaya pesan untuk setiap kali melakukan pemesanan sebesar
Rp150.000, sedangkan biaya penyimpanan sebesar 25% dari nilai rata - rata persediaan.
Diminta :
a. berapa jumlah pemesanan yang paling ekonomis ( EOQ ) ?
b. berapa kali pemesanan yang harus dilakukan dalam setahun ?
c. berapa hari sekali perusahaan melakukan pemesanan ( 1 tahun = 360 hari ) ?
d. apabila waktu yang dibutuhkan dari saat memesan sampai bahan baku tiba di perusahaan
adalah 2 minggu, kapan perusahaan harus melakukan pemesanan kembali (Reorder Point).
Jika diasumsikan 1 tahun = 50 Minggu.
a. 𝐸𝑂𝑄 =
2 𝑥 𝐴𝑃
𝐶
=
2 𝑥 240.000 𝑥 𝑅𝑝.150.000
𝑅𝑝.2000 𝑥 25%
= 144.000.000 = 12.000 Unit
b. Pemesanan yang dilakukan dalam setahun =
240.000
12000
= 20 kali Pemesanan
c. Jika 1 Tahun 360 hari maka pemesanan dilakukan =
360
20
= 18 Hari Sekali
d. Reorder Point =
𝐿 𝑥 𝐴
𝐻𝑎𝑟𝑖 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
=
14 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 240.000
50 𝑀𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑥 7 ℎ𝑎𝑟𝑖
= 9.600
Sebuah toko pusat oleh-oleh khas Banyumas yang bernama “Pusat Kripik Trisoda”
yang berada di lokawisata Baturaden mampu menjual kripik pisang rata-rata 50
bungkus perharinya. Besar permintaan tersebut diperkirakan konstan setiap harinya.
Pihak manajemen toko menetapkan melakukan pemesanan ke bagian produksi
sebesar 3000 bungkus setiap kali pemesanan dengan waktu tunggu 6 hari dengan
biaya Rp200.000,- dalam sekali pemesanan. Biaya penyimpanan per bungkus keripik
pisang adalah sebesar Rp5.000,-. Jika toko tersebut menerapkan sistem 30 hari kerja
per bulan, tentukan biaya minimum tahunan yang harus dikeluarkan dan siklus
pemesanan kembali yang harus diterapkan oleh toko tersebut!
1) Jumlah Permintaan Per tahun = 𝐴 = 50 x 30 x 12 = 18.000 Bungkus
2) Biaya Pemeseanan = 𝑃 = 𝑅𝑝. 200.000
3) Biaya Penyimpanan Per Tahun = 𝑅𝑝. 5.000
4) ROP = Penjualan rata-rata per hari x Lead Time = 50 x 6 hari = 300 Bungkus
1. 𝐸𝑂𝑄 =
2 𝑥 𝐴 𝑃
𝐶
=
2 𝑥 18.000 𝑥 𝑅𝑝.200.000
5000
= 1.200 Bungkus
2. Total Biaya Pemesanan Per Tahun (TOC) =
𝐴 𝑥 𝑃
𝐸𝑂𝑄
=
18.000 𝑅𝑝.200.000
1.200
= Rp. 3.000.000
3. Total Biaya Penyimpanan Per Tahun (TCC) =
𝐸𝑂𝑄 𝑥 𝐶
2
= =
1.200 𝑥 5000
2
= Rp. 3.000.000
4. Total Biaya Mininum (TAC) = TOC + TCC = 3 Juta + 3 Juta = Rp. 6.000.000
5. Pemesanan yang dilakukan dalam setahun =
18.000
1.200
= 15 kali Pemesanan
6. Jika 1 Tahun 360 hari maka pemesanan dilakukan =
360
15
= 24 Hari Sekali
 Jadi, untuk memperoleh hasil yang optimum pihak manajemen toko “Pusat Kripik
Trisoda” harus mengeluarkan biaya tahunan minimum sebesar Rp 6.000.000,- dan
melakukan pemesanan keripik pisang ke bagian produksi sebanyak 1.200 bungkus
setiap 24 hari kerja, yaitu pada saat persediaan tinggal 300 bungkus.

More Related Content

What's hot

KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaanAnisa Muvit
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Labanazilah_ laila
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan ForecastingINDAHMAWARNI1
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingAni Andiyani
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barangYusron Blacklist
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 

What's hot (20)

KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
4. metode transportasi
4. metode transportasi4. metode transportasi
4. metode transportasi
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOODAnalisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOOD
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
 
Ppt standart costing
Ppt standart costingPpt standart costing
Ppt standart costing
 
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12   keseimbangan pasar uang dan barangBab 12   keseimbangan pasar uang dan barang
Bab 12 keseimbangan pasar uang dan barang
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 

Similar to Economic order quantity

Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptMetode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptAwaludin Siking
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).pptMANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).pptAnnisaRohima1
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
Manajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanManajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanQuraeni Wardhany
 
materi materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
materi materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.pptmateri materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
materi materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.pptDenzbaguseNugroho
 
Bab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaanBab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaanDodi Suryadi
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptridwaneffendi18
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasionalIstiqomah II
 
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxPengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxBeritaDunia3
 
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.pptPertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.pptEmillioJosephine1
 
Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanInal Ypyn
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptapriliadwis
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaanSimon Patabang
 
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptxOperation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptxEdizonJambormias2
 
Resume 1 psak 14 persediaan
Resume 1  psak 14 persediaanResume 1  psak 14 persediaan
Resume 1 psak 14 persediaangresyestepina
 
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian PersediaanMercu Buana University
 

Similar to Economic order quantity (20)

Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.pptMetode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).pptMANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN (2).ppt
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen Persediaan.ppt
Manajemen Persediaan.pptManajemen Persediaan.ppt
Manajemen Persediaan.ppt
 
Manajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanManajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: Persediaan
 
MO II Inventory
MO II InventoryMO II Inventory
MO II Inventory
 
materi materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
materi materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.pptmateri materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
materi materi 11MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
 
Bab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaanBab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaan
 
Pertemuan 9 mana. pers.perm independen
Pertemuan 9 mana. pers.perm independenPertemuan 9 mana. pers.perm independen
Pertemuan 9 mana. pers.perm independen
 
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.pptBab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
Bab-2-Manajemen-Persediaan-Bisnis-Ritel.ppt
 
manajemen operasional
manajemen operasionalmanajemen operasional
manajemen operasional
 
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptxPengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
Pengelolaan persediaan - Pert. 5.pptx
 
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.pptPertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
 
Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaan
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
 
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptxOperation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
 
Resume 1 psak 14 persediaan
Resume 1  psak 14 persediaanResume 1  psak 14 persediaan
Resume 1 psak 14 persediaan
 
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
08. Konsep Pengendalian Produksi, dan Pengendalian Persediaan
 

More from Tito Riyanto

Tutorial merancang kapasitas pendinginan pada chiller room
Tutorial merancang kapasitas pendinginan pada chiller roomTutorial merancang kapasitas pendinginan pada chiller room
Tutorial merancang kapasitas pendinginan pada chiller roomTito Riyanto
 
How to calculate negative pressure in isolation room
How to calculate negative pressure in isolation roomHow to calculate negative pressure in isolation room
How to calculate negative pressure in isolation roomTito Riyanto
 
Pemilihan CHILLER DAIKIN MC QUAY
Pemilihan CHILLER DAIKIN MC QUAYPemilihan CHILLER DAIKIN MC QUAY
Pemilihan CHILLER DAIKIN MC QUAYTito Riyanto
 
ROOM HEATER SIMULATION
ROOM HEATER SIMULATIONROOM HEATER SIMULATION
ROOM HEATER SIMULATIONTito Riyanto
 
Programmable Logic Controller
Programmable Logic ControllerProgrammable Logic Controller
Programmable Logic ControllerTito Riyanto
 
Makalah pernikahan
Makalah pernikahanMakalah pernikahan
Makalah pernikahanTito Riyanto
 
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaDasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaTito Riyanto
 
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...Tito Riyanto
 
Automatic Plant Fertilization, Base On Soil Humidity Utilising YL-69 Sensor
Automatic Plant Fertilization, Base On Soil Humidity Utilising YL-69 SensorAutomatic Plant Fertilization, Base On Soil Humidity Utilising YL-69 Sensor
Automatic Plant Fertilization, Base On Soil Humidity Utilising YL-69 SensorTito Riyanto
 
Aktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and PumpAktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and PumpTito Riyanto
 
Instrumentation project Automatic plant fertilization
Instrumentation project Automatic plant fertilizationInstrumentation project Automatic plant fertilization
Instrumentation project Automatic plant fertilizationTito Riyanto
 

More from Tito Riyanto (15)

Tutorial merancang kapasitas pendinginan pada chiller room
Tutorial merancang kapasitas pendinginan pada chiller roomTutorial merancang kapasitas pendinginan pada chiller room
Tutorial merancang kapasitas pendinginan pada chiller room
 
How to calculate negative pressure in isolation room
How to calculate negative pressure in isolation roomHow to calculate negative pressure in isolation room
How to calculate negative pressure in isolation room
 
Clean spaces
Clean spacesClean spaces
Clean spaces
 
Pemilihan CHILLER DAIKIN MC QUAY
Pemilihan CHILLER DAIKIN MC QUAYPemilihan CHILLER DAIKIN MC QUAY
Pemilihan CHILLER DAIKIN MC QUAY
 
Chest Type
Chest TypeChest Type
Chest Type
 
ROOM HEATER SIMULATION
ROOM HEATER SIMULATIONROOM HEATER SIMULATION
ROOM HEATER SIMULATION
 
Programmable Logic Controller
Programmable Logic ControllerProgrammable Logic Controller
Programmable Logic Controller
 
Makalah pernikahan
Makalah pernikahanMakalah pernikahan
Makalah pernikahan
 
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaDasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja
 
Makalah Ice Cream
Makalah Ice CreamMakalah Ice Cream
Makalah Ice Cream
 
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...
Pemupukan Tanaman Otomatis Berbasis Arduino Uno menggunakan Sensor Kelembaban...
 
Automatic Plant Fertilization, Base On Soil Humidity Utilising YL-69 Sensor
Automatic Plant Fertilization, Base On Soil Humidity Utilising YL-69 SensorAutomatic Plant Fertilization, Base On Soil Humidity Utilising YL-69 Sensor
Automatic Plant Fertilization, Base On Soil Humidity Utilising YL-69 Sensor
 
Aktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and PumpAktuator, Motor and Pump
Aktuator, Motor and Pump
 
Tawazun
TawazunTawazun
Tawazun
 
Instrumentation project Automatic plant fertilization
Instrumentation project Automatic plant fertilizationInstrumentation project Automatic plant fertilization
Instrumentation project Automatic plant fertilization
 

Recently uploaded

Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...MichaelBluer
 
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdfStudi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdfnovia73231
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfnimrodnapitu
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfTsabitpattipeilohy
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.aldreyuda
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptwartonowartono11
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptAzrilAld
 
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)hendriko8
 

Recently uploaded (8)

Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
 
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdfStudi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
 

Economic order quantity

  • 1. Kelompok 10 : - Jonathan Messakh (151611014) - Nur Fita Widiastuti (151611018) - Tito Riyanto (151611030)
  • 2.  Persediaan diadakan untuk menghindari gangguan, waktu dan biaya lain-lain pengisian konstan. Namun, untuk mengisi persediaan hanya jarang akan mengharuskan diadakannya persediaan sangat besar. Oleh karena itu jelas bahwa beberapa keseimbangan atau trade-off atau kompromi diperlukan dalam memutuskan berapa banyak persediaan untuk memegang, dan karena itu berapa banyak persediaan untuk memesan. Ada biaya memegang persediaan dan ada biaya re- memesan persediaan dan dua biaya ini perlu seimbang. Tujuan dari model EOQ adalah untuk meminimalkan total biaya persediaan.  Biaya penting adalah biaya pemesanan, biaya menempatkan pesanan, dan biaya membawa atau memegang unit persediaan dalam persediaan. Semua biaya lain seperti, misalnya, biaya pembelian persediaan itu sendiri, adalah konstan dan karena itu tidak relevan dengan model.
  • 3.  Economic Order Quantity (juga dikenal sebagai Wilson EOQ Model atau hanya Model EOQ) adalah model yang mendefinisikan kuantitas optimal untuk memesan yang meminimalkan total biaya variabel diperlukan untuk memesan dan terus persediaan.  Model ini awalnya dikembangkan oleh F. W. Harris pada tahun 1915, meskipun R. H. Wilson dikreditkan untuk analisis awal mendalam tentang model.
  • 4.  1. permintaan bulanan untuk item diketahui, deterministik dan konstan  2. lead time adalah nol, yaitu, pengiriman segera  3. diterimanya pesanan terjadi dalam sekejap dan segera setelah memesan  4. diskon kuantitas tidak dihitung sebagai bagian dari model  5. biaya setup konstan Catatan deterministik yang tidak berarti keteguhan dari permintaan. Misalnya, fungsi sinus adalah deterministik, tetapi tidak konstan.
  • 5.  Biaya pengadaan barang (termasuk biaya administrasi, pengangkutan, inspeksi, dan biaya-biaya lain yang tak terduga).  Biaya inventarisasi barang (termasuk biaya pengelolaan penyimpanan di gudang, asuransi, keusangan, penyusutan dan lainnya). Besarnya biaya ini sekitar 10 sampai 20 % dari harga rata-rata barang yang disimpan.  Jumlah pesanan ekonomis dapat diperoleh apabila besarnya biaya pengadaan barang sama dengan besarnya biaya inventarisasi.
  • 6. 1. Kekurangan atau stockouts tidak terjadi, seperti pengiriman order segera.
  • 7.  Dinyatakan dalam satuan ini umumnya bagian termudah dari persamaan. Anda hanya masukan diperkirakan penggunaan tahunan Anda.
  • 8.  Cost Order Juga dikenal sebagai biaya pembelian atau biaya set up, ini adalah jumlah dari biaya tetap yang dikeluarkan setiap kali item memerintahkan. Biaya tersebut tidak terkait dengan kuantitas memerintahkan tetapi terutama dengan kegiatan fisik yang diperlukan untuk memproses pesanan.
  • 9.  Carrying cost (Inventory Holding Costs): Terkadang disebut Holding Costs, carrying cost adalah biaya yang terkait dengan memiliki persediaan di tangan. Hal ini terutama terdiri dari biaya yang berkaitan dengan investasi persediaan dan biaya penyimpanan. Untuk tujuan perhitungan EOQ, jika biaya tidak berubah berdasarkan pada kuantitas persediaan di tangan seharusnya tidak dimasukkan dalam biaya tercatat. Dalam rumus EOQ, biaya tercatat direpresentasikan sebagai biaya tahunan per rata-rata pada unit persediaan tangan. Di bawah ini adalah komponen utama dari biaya tercatat.
  • 10.  Apabila : A = Jumlah barang yang dibutuhkan per tahun P = Biaya pengadaan barang per pesanan C = biaya inventarisasi per barang per tahun  EOQ = Jumlah pesanan ekonomis Maka,
  • 11.  Biaya inventarisasi per tahun = Harga rata-rata barang yang disimpan dalam setahun x biaya inventarisasi setiap barang per tahun.
  • 12.
  • 13.  Ada banyak variasi pada model EOQ dasar. Saya telah terdaftar yang paling berguna di bawah ini.  • Jumlah diskon logika dapat diprogram untuk bekerja bersama dengan rumus EOQ untuk menentukan jumlah pesanan yang optimal. Kebanyakan sistem akan membutuhkan program tambahan ini.  • logika tambahan dapat diprogram untuk menentukan jumlah max untuk item tunduk pembusukan atau untuk mencegah keusangan pada item mencapai akhir siklus hidup produk mereka.  • Ketika digunakan dalam pembuatan untuk menentukan ukuran lot di mana produksi berjalan sangat panjang (minggu atau bulan) dan produk akhir yang sedang dirilis ke saham dan dikonsumsi / dijual di seluruh menjalankan produksi Anda mungkin perlu mempertimbangkan rasio produksi untuk konsumsi lebih akurat mewakili tingkat persediaan rata-rata.  • perhitungan safety stock Anda dapat mempertimbangkan urutan waktu siklus yang didorong oleh EOQ. Jika demikian, Anda mungkin perlu untuk mengikat biaya perubahan tingkat stok pengaman ke dalam rumus.
  • 14.  Jika kita meminimalkan jumlah pemesanan dan membawa biaya, kami juga meminimalkan total biaya. Untuk membantu memvisualisasikan ini kita bisa membuat grafik biaya pemesanan dan biaya penyimpanan seperti yang ditunjukkan pada grafik di bawah ini:
  • 15. PT. Maju Jaya pada tahun yang akan datang membutuhkan bahan baku sebanyak 240.000 Unit. Harga bahan baku per unit Rp2.000. biaya pesan untuk setiap kali melakukan pemesanan sebesar Rp150.000, sedangkan biaya penyimpanan sebesar 25% dari nilai rata - rata persediaan. Diminta : a. berapa jumlah pemesanan yang paling ekonomis ( EOQ ) ? b. berapa kali pemesanan yang harus dilakukan dalam setahun ? c. berapa hari sekali perusahaan melakukan pemesanan ( 1 tahun = 360 hari ) ? d. apabila waktu yang dibutuhkan dari saat memesan sampai bahan baku tiba di perusahaan adalah 2 minggu, kapan perusahaan harus melakukan pemesanan kembali (Reorder Point). Jika diasumsikan 1 tahun = 50 Minggu.
  • 16. a. 𝐸𝑂𝑄 = 2 𝑥 𝐴𝑃 𝐶 = 2 𝑥 240.000 𝑥 𝑅𝑝.150.000 𝑅𝑝.2000 𝑥 25% = 144.000.000 = 12.000 Unit b. Pemesanan yang dilakukan dalam setahun = 240.000 12000 = 20 kali Pemesanan c. Jika 1 Tahun 360 hari maka pemesanan dilakukan = 360 20 = 18 Hari Sekali d. Reorder Point = 𝐿 𝑥 𝐴 𝐻𝑎𝑟𝑖 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 14 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 240.000 50 𝑀𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 𝑥 7 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 9.600
  • 17. Sebuah toko pusat oleh-oleh khas Banyumas yang bernama “Pusat Kripik Trisoda” yang berada di lokawisata Baturaden mampu menjual kripik pisang rata-rata 50 bungkus perharinya. Besar permintaan tersebut diperkirakan konstan setiap harinya. Pihak manajemen toko menetapkan melakukan pemesanan ke bagian produksi sebesar 3000 bungkus setiap kali pemesanan dengan waktu tunggu 6 hari dengan biaya Rp200.000,- dalam sekali pemesanan. Biaya penyimpanan per bungkus keripik pisang adalah sebesar Rp5.000,-. Jika toko tersebut menerapkan sistem 30 hari kerja per bulan, tentukan biaya minimum tahunan yang harus dikeluarkan dan siklus pemesanan kembali yang harus diterapkan oleh toko tersebut!
  • 18. 1) Jumlah Permintaan Per tahun = 𝐴 = 50 x 30 x 12 = 18.000 Bungkus 2) Biaya Pemeseanan = 𝑃 = 𝑅𝑝. 200.000 3) Biaya Penyimpanan Per Tahun = 𝑅𝑝. 5.000 4) ROP = Penjualan rata-rata per hari x Lead Time = 50 x 6 hari = 300 Bungkus
  • 19.
  • 20. 1. 𝐸𝑂𝑄 = 2 𝑥 𝐴 𝑃 𝐶 = 2 𝑥 18.000 𝑥 𝑅𝑝.200.000 5000 = 1.200 Bungkus 2. Total Biaya Pemesanan Per Tahun (TOC) = 𝐴 𝑥 𝑃 𝐸𝑂𝑄 = 18.000 𝑅𝑝.200.000 1.200 = Rp. 3.000.000 3. Total Biaya Penyimpanan Per Tahun (TCC) = 𝐸𝑂𝑄 𝑥 𝐶 2 = = 1.200 𝑥 5000 2 = Rp. 3.000.000 4. Total Biaya Mininum (TAC) = TOC + TCC = 3 Juta + 3 Juta = Rp. 6.000.000 5. Pemesanan yang dilakukan dalam setahun = 18.000 1.200 = 15 kali Pemesanan 6. Jika 1 Tahun 360 hari maka pemesanan dilakukan = 360 15 = 24 Hari Sekali
  • 21.
  • 22.  Jadi, untuk memperoleh hasil yang optimum pihak manajemen toko “Pusat Kripik Trisoda” harus mengeluarkan biaya tahunan minimum sebesar Rp 6.000.000,- dan melakukan pemesanan keripik pisang ke bagian produksi sebanyak 1.200 bungkus setiap 24 hari kerja, yaitu pada saat persediaan tinggal 300 bungkus.