SlideShare a Scribd company logo
PROTOZOA
FK UHKBPN
DEFENISI
 Jasad renik hewani yg terdiri dari satu sel
berukuran 70-80 µ
 Siklus hidup terdiri atas 2 stadium
1. Stadium trophozoit : aktif makan &
berkembang biak
2. Stadium kista : istirahat dan mempertaankan
diri
Cara reproduksi
1. Aseksual : membelah pasang atau banyak
(schizogoni)
2. Seksual : pembentukan zygot atau
conjugatio
3. Seksual dan aseksual silih berganti
Cara penularan :
1. Langsung ( tanpa tuan rumah perantara )
2. Tidak langsung ( melalui perantara )
Protozoa terdiri dari 4
kelas
1. Kelas Rhizopoda ( amoeba ), mempunyai
pseudopod
2. Kelas Mastigophora ( flagellata ),
mempunyai flagellum
3. Kelas Ciliophora ( Cilliata ), mempunyai cillia
4. Kelas Sporozoa, membentuk sejenis spora
KELAS SPOROZOA
Sub-klas Haemosporidia
HOSPES
Plasmodium mempunyai 2 hospes:
- Anopheles betina: Hospes defenitif
Karena menularkan parasit--- vektor
- Manusia: Hospes perantara
Transmisi: Injeksi sporozoit oleh Anopheles dari
kelenjar ludah ke dalam darah manusia.
 Spesies Plasmodium pada manusia
1. Plasmodium vivax
2. Plasmodium falciparum
3. Plasmodium malariae
4. Plasmodium ovale
DISTRIBUSI GEOGRAFIS
 P. vivax, P. falciparum dan P. malariae
terdapat hampir di seluruh dunia, terutama di
daerah tropik dan sub-tropik.
 Plasmodium ovale sangat jarang dijumpai,
terdapat di bagian2 dunia yg sangat
berjauhan terpisah, Afrika Barat, Amerika
Selatan, Russia, Palestina dan Irian
EPIDEMIOLOGI
Faktor Nyamuk:
 Kepadatan vektor dekat pemukiman manusia.
 Antropofilik
 Frekwensi mengisap darah
 Lamanya sporogoni
 Lamanya hidup nyamuk untuk sporogoni ke-
mudian menginfeksi jumlah yang berbeda me-
nurut spesies.
Faktor Lingkungan :
 Lingkungan fisik : suhu, kelembaban, curah hujan,
ketinggian, angin, sinar matahari, arus air dan
kadar garam.
 Lingkungan Biologik :
 Tanaman bakau, lumut, ganggang dll.
 Adanya predator : ikan kepala timah (Panchax spp.),
gambusia, nila, mujair, dll.
 Hewan ternak yang dikandangkan dekat rumah.
Lingkungan sosial budaya
 Kebiasaan berada di luar rumah sampai larut
malam
 Tingkat kesadaran masyarakat
 Kegiatan-kegiatan manusia yang mengakibatkan
perubahan lingkungan yang menguntungkan
penularan malaria.
 Peperangan.
 Pariwisata/mobilisasi manusia.
SIKLUS HIDUP
 Dalam tubuh nyamuk parasit berkembang biak
secara sexual (sporogoni)
 Sedangkan dalam tubuh manusia berkembang
biak secara aseksual ( schizogoni )
 Pada manusia daur hidup terjadi 2 fase
1. Di hati (fase jaringan/eksoeritrositik):
(i) Pre-eritrositik(ekso-eritrositik primer)
(ii) Skizogoni eksoeritrositik Sekunder
2. Eritrosit :
(i) Skizogoni eritrositik
(ii) Gametogoni :
Siklus Hidup
Skema fase jaringan
 Pada P. vivax dan P. ovale:
sporozoit  skizogoni P.E.  skizogoni E.E.
skizogoni E. Skizogoni E.
Malaria Primer R e l a p s
 Pada P. falciparum dan P. malariae :
sporozoit  skizogoni P.E.
skizogoni E.
Demam Primer dan
rekrudesensi (kambuh < 8mggu)
SKIZOGONI JARINGAN PADA
MALARIA
SpesiesSpesies Fase pra-Fase pra-
eritrositeritrosit
BesarBesar
skizonskizon
JumlahJumlah
merozoitmerozoit
P. vivaxP. vivax 6-8 hari6-8 hari 45 mikron45 mikron 10.00010.000
P.P.
falciparumfalciparum
5,5-7 hari5,5-7 hari 60 mikron60 mikron 40.00040.000
P. MalariaeP. Malariae 12-16 hari12-16 hari 45 mikron45 mikron 2.0002.000
P. OvaleP. Ovale 9 hari9 hari 70 mikron70 mikron 15.00015.000
Cara infeksi
- Melalui gigitan nyamuk vektor (Anopheles
betina yang mengandung sporozoit)
- Infeksi intra uterin (malaria kongenital)
- Tranfusi
- Menggunakan jarum suntik yang
terkontaminasi dengan Plasmodium
Plasmodium pada nyamuk
Sebagian merozoit dari siklus erirosit
membentuk stadium gametosit.
Anopheles: gametosit  gamet jantan dan
betina  fertilisasi zigot  ookinet  sporozoit
Tidak semua anopheles betina
berperan sebagai vektor
Pembentukan sporozoit (Sporogoni)
berlangsung + 10 hari, tergantung
spesies
P.f P.v P.o P.m
Waktu
sporogoni
(hari)
10 8-9 8-10 8
Patologi dan gejala klinis
 Proses patologi malaria terjadi pada siklus
eritrositik.
 Gejala klinis :
 Demam periodik,
 Splenomegali, dan
 Anemia.
Demam :
 Berhubungan dengan pecahnya eritrosit yg
mengandung skizon dan keluarnya merozoit
yang masuk ke aliran darah (sporulasi)
 Tergantung kepada jumlah parasit (pyroge-nic
level, fever treshold)
 Sifat demam intermiten, remiten atau kon-tinua.
 Dimulai dengan gejala prodromal berupa lesu,
sakit kepala, anoreksia, mual dan muntah.
Trias Malaria
 Khas t.d. 3 stadium (trias malaria) :
(1) Menggigil (15 menit – 1 jam)
(2) Puncak demam (2-6 jam)
(3) Berkeringat (2-4 jam).
Anemia dan Splenomegali
 Anemia dapat terjadi akibat penghancuran
sejumlah eritrosit pd saat sporulasi, dan
adanya peningkatan phagositosis sel sel
retikuloendotel dalam limpa dan organ2 lain
di bawah kulit.
 Sel sel retikuloendotel dalam limpa
mengalami hipertropi dan hiperplasi
sehingga terjadi splenomegali.
Diagnosis
 Pemeriksaan darah tepi, 6-8 jam sesudah
demam, kadang kadang perlu berulang-
ulang
 Pemeriksaan autopsi, terutama menemukan
pigmen malaria dalam jaringan tubuh
PENGOBATAN & PENCEGAHAN
(1) Skizontosida jaringan :
(1) Skizontosida jaringan primer :
# Membasmi parasit pra-eritrositik, sehingga
mencegah masuknya parasit ke dalam eritrosit
# Sebagai profilaksis kausal.
(1) Skizontosida jaringan sekunder :
# Membasmi parasit daur ekso-eritrositik sekunder.
# Untuk pengobatan radikal sebagai anti relaps.
(2) Skizontosida Darah
# membasmi stadium eritrositik yang ber-
hubungan dengan penyakit akut disertai
gejala klinis.
# membunuh bentuk seksual eritrositik P.
vivax, P. ovale dan P. malariae
(gametosida).
(3) Gametosida
# menhancurkan bentuk seksual,
termasuk gametosit P. falciparum.
# mempengaruhi perkembangan parasit
malaria dalam nyamuk.
# juga bersifat sporontosida.
(4) SPORONTOSIDA
# Mencegah / menghambat gametosit dalam darah
tumbuh membentuk ookista dan sporozoit
dalam nyamuk Anopheles.
# Mencegah transmisi penyakit malaria.
# Anti sporogonik.
OBAT ANTI MALARIA
 9 golongan obat anti malaria :
(1) alkaloid Cinchona (kina)
(2) 8-aminokuinolin (primakuin)
(3) 9-aminoakridin (mepakrin)
(4) 4-aminokuinolin (klorokuin, amodia-
kuin)
(5) biguanid (proguanil, klorproguanil)
(6) Diamino pirimidin (pirimetamin, trimeto-
prim).
(7) Sulfon & sulfonamid (sulfadoksin)
(8) Antibiotika (tetrasiklin, doksisiklin, mino-
siklin, klindamisin)
(9) Kuinolin metanol dan fenantren metanol
(meflokuin).
 KEGUNAAN OBAT ANTI MALARIA :
1. Profilaksis : profilaksis kausal, profilaksis
klinis (supresif).
2. Kuratif (terapeutik)  skizontosida.
3. Pencegahan transmisi gametosida.
KLASIFIKASI BIOLOGI OBAT
ANTI MALARIA
SKIZONTOSIDASKIZONTOSIDA GAMETOGAMETO
SIDASIDA
SPORONSPORON
TOSIDATOSIDA
JARINGANJARINGAN DARAHDARAH
PRIMEPRIME
RR
SEKUNSEKUN
DERDER
ProguanilProguanil
Pirimeta-Pirimeta-
minmin
PrimakuinPrimakuin KinaKina
KlorokuinKlorokuin
Amodia-Amodia-
kunkun
PrimakuinPrimakuin
KinaKina
KlorokuinKlorokuin
Amodia-Amodia-
kuinkuin
PrimakuinPrimakuin
ProguanilProguanil

More Related Content

What's hot

Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilanImunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Ima Septia
 
siklus hidup plasmodium
siklus hidup plasmodiumsiklus hidup plasmodium
siklus hidup plasmodium
Nurul Iqra
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
ninanovia11
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
Vivi Yunisa
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
yuliartiramli
 

What's hot (19)

Buku x bab 3 (Virus)
Buku x bab 3 (Virus)Buku x bab 3 (Virus)
Buku x bab 3 (Virus)
 
TENTANG SPOROZOA
TENTANG SPOROZOA TENTANG SPOROZOA
TENTANG SPOROZOA
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Toxoplasmosis
ToxoplasmosisToxoplasmosis
Toxoplasmosis
 
Xmia4 sporozoa
Xmia4 sporozoaXmia4 sporozoa
Xmia4 sporozoa
 
Sporozoa
SporozoaSporozoa
Sporozoa
 
Toxoplasma Gondii
Toxoplasma GondiiToxoplasma Gondii
Toxoplasma Gondii
 
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilanImunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
Imunopatogenesis dan pemeriksaan laboratorium toxoplasmosis dalam kehamilan
 
siklus hidup plasmodium
siklus hidup plasmodiumsiklus hidup plasmodium
siklus hidup plasmodium
 
Siklus hidup dan jenis plasmodium penyebab penyakit malaria
Siklus hidup dan jenis plasmodium penyebab penyakit malariaSiklus hidup dan jenis plasmodium penyebab penyakit malaria
Siklus hidup dan jenis plasmodium penyebab penyakit malaria
 
Xmia2 sporozoa
Xmia2 sporozoaXmia2 sporozoa
Xmia2 sporozoa
 
Pengenalan parasitologi
Pengenalan parasitologiPengenalan parasitologi
Pengenalan parasitologi
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
 
Patofisioanatomi (Penyakit Menular pada Manusia yang disebabkan oleh Agent)
Patofisioanatomi (Penyakit Menular pada Manusia yang disebabkan oleh Agent)Patofisioanatomi (Penyakit Menular pada Manusia yang disebabkan oleh Agent)
Patofisioanatomi (Penyakit Menular pada Manusia yang disebabkan oleh Agent)
 
Apicoplas toxoplasmosis
Apicoplas toxoplasmosisApicoplas toxoplasmosis
Apicoplas toxoplasmosis
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Jaringan 1 converted
Jaringan 1 convertedJaringan 1 converted
Jaringan 1 converted
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
 

Similar to Parasit malaria fk (20)

1838.pdf
1838.pdf1838.pdf
1838.pdf
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Protista
Protista Protista
Protista
 
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptxDASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
DASAR PARASITOLOGI REG 3.pptx
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Materi Protista
Materi ProtistaMateri Protista
Materi Protista
 
Plasmodium falciparum
Plasmodium falciparumPlasmodium falciparum
Plasmodium falciparum
 
Protista kelas x
Protista kelas xProtista kelas x
Protista kelas x
 
CILIOPHORA dan SPOROZOA.pptx
CILIOPHORA dan SPOROZOA.pptxCILIOPHORA dan SPOROZOA.pptx
CILIOPHORA dan SPOROZOA.pptx
 
Artikel Schistosoma japonicum
Artikel Schistosoma japonicumArtikel Schistosoma japonicum
Artikel Schistosoma japonicum
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pengenalan protozoa
Pengenalan protozoaPengenalan protozoa
Pengenalan protozoa
 
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdfPPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
PPT-UEU-Mikrobiologi-dan-Parasitologi-Pertemuan-13.pdf
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 
Infeksi dan Imunitas
Infeksi dan ImunitasInfeksi dan Imunitas
Infeksi dan Imunitas
 
Antiprotozoa
AntiprotozoaAntiprotozoa
Antiprotozoa
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
PPT PROTISTA
PPT PROTISTAPPT PROTISTA
PPT PROTISTA
 

Recently uploaded

813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 

Parasit malaria fk

  • 2. DEFENISI  Jasad renik hewani yg terdiri dari satu sel berukuran 70-80 µ  Siklus hidup terdiri atas 2 stadium 1. Stadium trophozoit : aktif makan & berkembang biak 2. Stadium kista : istirahat dan mempertaankan diri
  • 3. Cara reproduksi 1. Aseksual : membelah pasang atau banyak (schizogoni) 2. Seksual : pembentukan zygot atau conjugatio 3. Seksual dan aseksual silih berganti Cara penularan : 1. Langsung ( tanpa tuan rumah perantara ) 2. Tidak langsung ( melalui perantara )
  • 4. Protozoa terdiri dari 4 kelas 1. Kelas Rhizopoda ( amoeba ), mempunyai pseudopod 2. Kelas Mastigophora ( flagellata ), mempunyai flagellum 3. Kelas Ciliophora ( Cilliata ), mempunyai cillia 4. Kelas Sporozoa, membentuk sejenis spora
  • 6. HOSPES Plasmodium mempunyai 2 hospes: - Anopheles betina: Hospes defenitif Karena menularkan parasit--- vektor - Manusia: Hospes perantara Transmisi: Injeksi sporozoit oleh Anopheles dari kelenjar ludah ke dalam darah manusia.  Spesies Plasmodium pada manusia 1. Plasmodium vivax 2. Plasmodium falciparum 3. Plasmodium malariae 4. Plasmodium ovale
  • 7. DISTRIBUSI GEOGRAFIS  P. vivax, P. falciparum dan P. malariae terdapat hampir di seluruh dunia, terutama di daerah tropik dan sub-tropik.  Plasmodium ovale sangat jarang dijumpai, terdapat di bagian2 dunia yg sangat berjauhan terpisah, Afrika Barat, Amerika Selatan, Russia, Palestina dan Irian
  • 8. EPIDEMIOLOGI Faktor Nyamuk:  Kepadatan vektor dekat pemukiman manusia.  Antropofilik  Frekwensi mengisap darah  Lamanya sporogoni  Lamanya hidup nyamuk untuk sporogoni ke- mudian menginfeksi jumlah yang berbeda me- nurut spesies.
  • 9. Faktor Lingkungan :  Lingkungan fisik : suhu, kelembaban, curah hujan, ketinggian, angin, sinar matahari, arus air dan kadar garam.  Lingkungan Biologik :  Tanaman bakau, lumut, ganggang dll.  Adanya predator : ikan kepala timah (Panchax spp.), gambusia, nila, mujair, dll.  Hewan ternak yang dikandangkan dekat rumah.
  • 10. Lingkungan sosial budaya  Kebiasaan berada di luar rumah sampai larut malam  Tingkat kesadaran masyarakat  Kegiatan-kegiatan manusia yang mengakibatkan perubahan lingkungan yang menguntungkan penularan malaria.  Peperangan.  Pariwisata/mobilisasi manusia.
  • 11. SIKLUS HIDUP  Dalam tubuh nyamuk parasit berkembang biak secara sexual (sporogoni)  Sedangkan dalam tubuh manusia berkembang biak secara aseksual ( schizogoni )  Pada manusia daur hidup terjadi 2 fase 1. Di hati (fase jaringan/eksoeritrositik): (i) Pre-eritrositik(ekso-eritrositik primer) (ii) Skizogoni eksoeritrositik Sekunder 2. Eritrosit : (i) Skizogoni eritrositik (ii) Gametogoni :
  • 13. Skema fase jaringan  Pada P. vivax dan P. ovale: sporozoit  skizogoni P.E.  skizogoni E.E. skizogoni E. Skizogoni E. Malaria Primer R e l a p s
  • 14.  Pada P. falciparum dan P. malariae : sporozoit  skizogoni P.E. skizogoni E. Demam Primer dan rekrudesensi (kambuh < 8mggu)
  • 15. SKIZOGONI JARINGAN PADA MALARIA SpesiesSpesies Fase pra-Fase pra- eritrositeritrosit BesarBesar skizonskizon JumlahJumlah merozoitmerozoit P. vivaxP. vivax 6-8 hari6-8 hari 45 mikron45 mikron 10.00010.000 P.P. falciparumfalciparum 5,5-7 hari5,5-7 hari 60 mikron60 mikron 40.00040.000 P. MalariaeP. Malariae 12-16 hari12-16 hari 45 mikron45 mikron 2.0002.000 P. OvaleP. Ovale 9 hari9 hari 70 mikron70 mikron 15.00015.000
  • 16.
  • 17. Cara infeksi - Melalui gigitan nyamuk vektor (Anopheles betina yang mengandung sporozoit) - Infeksi intra uterin (malaria kongenital) - Tranfusi - Menggunakan jarum suntik yang terkontaminasi dengan Plasmodium
  • 18. Plasmodium pada nyamuk Sebagian merozoit dari siklus erirosit membentuk stadium gametosit. Anopheles: gametosit  gamet jantan dan betina  fertilisasi zigot  ookinet  sporozoit Tidak semua anopheles betina berperan sebagai vektor
  • 19. Pembentukan sporozoit (Sporogoni) berlangsung + 10 hari, tergantung spesies P.f P.v P.o P.m Waktu sporogoni (hari) 10 8-9 8-10 8
  • 20. Patologi dan gejala klinis  Proses patologi malaria terjadi pada siklus eritrositik.  Gejala klinis :  Demam periodik,  Splenomegali, dan  Anemia.
  • 21. Demam :  Berhubungan dengan pecahnya eritrosit yg mengandung skizon dan keluarnya merozoit yang masuk ke aliran darah (sporulasi)  Tergantung kepada jumlah parasit (pyroge-nic level, fever treshold)  Sifat demam intermiten, remiten atau kon-tinua.  Dimulai dengan gejala prodromal berupa lesu, sakit kepala, anoreksia, mual dan muntah.
  • 22. Trias Malaria  Khas t.d. 3 stadium (trias malaria) : (1) Menggigil (15 menit – 1 jam) (2) Puncak demam (2-6 jam) (3) Berkeringat (2-4 jam).
  • 23. Anemia dan Splenomegali  Anemia dapat terjadi akibat penghancuran sejumlah eritrosit pd saat sporulasi, dan adanya peningkatan phagositosis sel sel retikuloendotel dalam limpa dan organ2 lain di bawah kulit.  Sel sel retikuloendotel dalam limpa mengalami hipertropi dan hiperplasi sehingga terjadi splenomegali.
  • 24. Diagnosis  Pemeriksaan darah tepi, 6-8 jam sesudah demam, kadang kadang perlu berulang- ulang  Pemeriksaan autopsi, terutama menemukan pigmen malaria dalam jaringan tubuh
  • 25. PENGOBATAN & PENCEGAHAN (1) Skizontosida jaringan : (1) Skizontosida jaringan primer : # Membasmi parasit pra-eritrositik, sehingga mencegah masuknya parasit ke dalam eritrosit # Sebagai profilaksis kausal. (1) Skizontosida jaringan sekunder : # Membasmi parasit daur ekso-eritrositik sekunder. # Untuk pengobatan radikal sebagai anti relaps.
  • 26. (2) Skizontosida Darah # membasmi stadium eritrositik yang ber- hubungan dengan penyakit akut disertai gejala klinis. # membunuh bentuk seksual eritrositik P. vivax, P. ovale dan P. malariae (gametosida).
  • 27. (3) Gametosida # menhancurkan bentuk seksual, termasuk gametosit P. falciparum. # mempengaruhi perkembangan parasit malaria dalam nyamuk. # juga bersifat sporontosida.
  • 28. (4) SPORONTOSIDA # Mencegah / menghambat gametosit dalam darah tumbuh membentuk ookista dan sporozoit dalam nyamuk Anopheles. # Mencegah transmisi penyakit malaria. # Anti sporogonik.
  • 29. OBAT ANTI MALARIA  9 golongan obat anti malaria : (1) alkaloid Cinchona (kina) (2) 8-aminokuinolin (primakuin) (3) 9-aminoakridin (mepakrin) (4) 4-aminokuinolin (klorokuin, amodia- kuin) (5) biguanid (proguanil, klorproguanil)
  • 30. (6) Diamino pirimidin (pirimetamin, trimeto- prim). (7) Sulfon & sulfonamid (sulfadoksin) (8) Antibiotika (tetrasiklin, doksisiklin, mino- siklin, klindamisin) (9) Kuinolin metanol dan fenantren metanol (meflokuin).
  • 31.  KEGUNAAN OBAT ANTI MALARIA : 1. Profilaksis : profilaksis kausal, profilaksis klinis (supresif). 2. Kuratif (terapeutik)  skizontosida. 3. Pencegahan transmisi gametosida.
  • 32. KLASIFIKASI BIOLOGI OBAT ANTI MALARIA SKIZONTOSIDASKIZONTOSIDA GAMETOGAMETO SIDASIDA SPORONSPORON TOSIDATOSIDA JARINGANJARINGAN DARAHDARAH PRIMEPRIME RR SEKUNSEKUN DERDER ProguanilProguanil Pirimeta-Pirimeta- minmin PrimakuinPrimakuin KinaKina KlorokuinKlorokuin Amodia-Amodia- kunkun PrimakuinPrimakuin KinaKina KlorokuinKlorokuin Amodia-Amodia- kuinkuin PrimakuinPrimakuin ProguanilProguanil