SlideShare a Scribd company logo
INFEKSI DAN IMUNITAS
ANAMNESIS
 Keluhan utama
 Riwayat berkunjung atau bermalam
 Riwayat tinggal didaerah endemik
 Riwayat sakit malaria
 Riwayat minum obat
 Riwayat mendapatkan transfusi darah
EPIDEMIOLOGI
 64 LU : Rusia
 32 LS : Argentina
 400 m dibawah permukaan laut : Laut Mati
 2600m diatas permukaan laut : Kenya
 2800 m diatas permukaan laut : Bolivia
 Indonesia : seluruh kepulauan
DAUR HIDUP MALARIA
CARA INFEKSI
 Secara alami melalui vektor
sporozoit masuk dengan tusukan nyamuk
 Secara induksi
stadium aseksual dalam eritrosit secara tidak
sengaja masuk melalui darah
ETIOLOGI
 4 spesies parasit malaria
- Plasmodium vivax
- Plasmodium ovale
- Plasmodium falciparum
- Plasmodium malariae
PEMERIKSAAN
 Pemeriksaan fisik
- Malaria tanpa komplikasi : demam,
konjungtiva/telapak tangan pucat, splenomegali,
hepatomegali
- Malaria dengan komplikasi : gangguan kesadaran,
lemah, kejang, panas tinggi, mata/tubuh kuning
 Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan tetes darah untuk malaria
untuk menemukan parasit malaria
- Tetesan preparat darah tebal
Cara terbaik menemukan parasit malaria
dengan menghitung jumlah parasit per
200 leukosit
- Tetesan preparat darah tipis
Digunakan untuk identifikasi jenis
plasmodium
2. Tes Antigen : P-F Test
mendeteksi antigen dari Plasmodium
falciparum (Histidine Rich Protein II)
3. Tes Serologi
mendeteksi adanya antibody specific
terhadap malaria
4. Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction)
hanya utk sarana penelitian bukan utk
pemeriksaan rutin
DIAGNOSA
 Malaria Cerebral
infeksi Plasmodium falciparum , demam, kejang,
hemiplegi, sampai kematian
 Demam tifoid
oleh Salmonella typhi (S. typhi), basil gram negatif,
berflagel, dan tidak berspora, Keluhan : anoreksia,
malas,sakit kepala bagian depan, nyeri otot, lidah
kotor, gangguan perut
 Demam Berdarah Dengue
Infeksi virus dengue; keluhan demam, nyeri otot
atau nyeri sendi yang disertai leukopenia ruam,
limfadenopati, trombositopenia dan diabetes
haemorragik
 Meningitis Bakterialis
Infeksi pada meningen oleh bakteri
PATOFISIOLOGI
 Daur hidup spesies :
- Fase aseksual dalam tubuh manusia
sporosat masuk ke darah  hati  siklus
pre-eritrositer (trofosoit-schizont-merozoit)
 merozoit masuk ke hati (siklus
eksoeritrositer) + sisanya (siklus eritrositer
(merozoit- tropozoit muda-tropozoit tua-
“Schizont”-“schizont” pecah merozoit yang
memasuki eritrosit baru)  mulai
gametogoni  mikro + makrogametosit
- Fase seksual dalam tubuh nyamuk
makro + mikrogametosit  makro + mikrogamet
 zigot (ookinet)  ookista  sporozoit lepas 
masuk dalam kelenjar ludah nyamuk
PENATALAKSANAAN
 Penanganan umum
 Terapi malaria
 Penanganan pasien tidak sadar
 Monitoring
PENCEGAHAN
 Menggunakan semprotan pembasmi serangga di
dalam dan di luar rumah
 Memasang tirai di pintu dan jendela
 Memasang kawat nyamuk
 Mengoleskan obat anti nyamuk di kulit
 Mengenakan pakaian yang menutupi tubuh
PENGOBATAN
 Pengobatan malaria tergantung kepada jenis
parasit dan resistensi parasit terhadap
klorokuin.Untuk suatu serangan malaria falciparum
akut dengan parasit yang resisten terhadap
klorokuin, bisa diberikan kuinin atau kuinidin secara
intravena. Pada malaria lainnya jarang terjadi
resistensi terhadap klorokuin, karena itu biasanya
diberikan klorokuin dan primakuin.
Infeksi dan Imunitas

More Related Content

Similar to Infeksi dan Imunitas

14 Pemeriksaan Penyakit Infeksi dan Menular.ppt
14 Pemeriksaan Penyakit Infeksi dan Menular.ppt14 Pemeriksaan Penyakit Infeksi dan Menular.ppt
14 Pemeriksaan Penyakit Infeksi dan Menular.ppt
fenny636098
 
Macam macam Infeksi menular seksual (IMS)
Macam macam Infeksi menular seksual (IMS)Macam macam Infeksi menular seksual (IMS)
Macam macam Infeksi menular seksual (IMS)
ekaoktavia14
 
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Hendrawan Satria Gagah
 
Malaria presentation
Malaria presentationMalaria presentation
Malaria presentationZilla Liani
 
Staphilococcus
StaphilococcusStaphilococcus
Staphilococcus
fikri asyura
 
JANGKITAN VIRUS SIMPLEX, ZOSTER dan WART
JANGKITAN VIRUS SIMPLEX, ZOSTER dan WARTJANGKITAN VIRUS SIMPLEX, ZOSTER dan WART
JANGKITAN VIRUS SIMPLEX, ZOSTER dan WART
Muhammad Nasrullah
 
Amoebiasis
AmoebiasisAmoebiasis
Amoebiasis
ariasmi
 
Orkitis+&+epididimitis+(sist.urogenetalia)
Orkitis+&+epididimitis+(sist.urogenetalia)Orkitis+&+epididimitis+(sist.urogenetalia)
Orkitis+&+epididimitis+(sist.urogenetalia)
fikri asyura
 
HERPES SIMPLEX
HERPES SIMPLEXHERPES SIMPLEX
HERPES SIMPLEX
Muhammad Nasrullah
 
MALARIA - Copy.ppt
MALARIA - Copy.pptMALARIA - Copy.ppt
MALARIA - Copy.ppt
Herman276792
 
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptxKuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
HeppySetyaprima3
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
fikri asyura
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
Warnet Raha
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
Warnet Raha
 
Sistem Organ.pdf
Sistem Organ.pdfSistem Organ.pdf
Sistem Organ.pdf
RaisaPutri14
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
Hammamnurkholis
 

Similar to Infeksi dan Imunitas (20)

14 Pemeriksaan Penyakit Infeksi dan Menular.ppt
14 Pemeriksaan Penyakit Infeksi dan Menular.ppt14 Pemeriksaan Penyakit Infeksi dan Menular.ppt
14 Pemeriksaan Penyakit Infeksi dan Menular.ppt
 
Macam macam Infeksi menular seksual (IMS)
Macam macam Infeksi menular seksual (IMS)Macam macam Infeksi menular seksual (IMS)
Macam macam Infeksi menular seksual (IMS)
 
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
 
Malaria presentation
Malaria presentationMalaria presentation
Malaria presentation
 
Demam Malaria
Demam MalariaDemam Malaria
Demam Malaria
 
Staphilococcus
StaphilococcusStaphilococcus
Staphilococcus
 
JANGKITAN VIRUS SIMPLEX, ZOSTER dan WART
JANGKITAN VIRUS SIMPLEX, ZOSTER dan WARTJANGKITAN VIRUS SIMPLEX, ZOSTER dan WART
JANGKITAN VIRUS SIMPLEX, ZOSTER dan WART
 
Amoebiasis
AmoebiasisAmoebiasis
Amoebiasis
 
Orkitis+&+epididimitis+(sist.urogenetalia)
Orkitis+&+epididimitis+(sist.urogenetalia)Orkitis+&+epididimitis+(sist.urogenetalia)
Orkitis+&+epididimitis+(sist.urogenetalia)
 
HERPES SIMPLEX
HERPES SIMPLEXHERPES SIMPLEX
HERPES SIMPLEX
 
MALARIA - Copy.ppt
MALARIA - Copy.pptMALARIA - Copy.ppt
MALARIA - Copy.ppt
 
1838.pdf
1838.pdf1838.pdf
1838.pdf
 
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptxKuliah 2 Parasitologi.pptx
Kuliah 2 Parasitologi.pptx
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
2. protozoa
2. protozoa2. protozoa
2. protozoa
 
Ppt parasit iv
Ppt parasit ivPpt parasit iv
Ppt parasit iv
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Sistem Organ.pdf
Sistem Organ.pdfSistem Organ.pdf
Sistem Organ.pdf
 
Infeksi Parasit
Infeksi ParasitInfeksi Parasit
Infeksi Parasit
 

More from Fredy Samosir

Health Talk 24 December 2022 - Pterygium.ppt
Health Talk 24 December 2022 - Pterygium.pptHealth Talk 24 December 2022 - Pterygium.ppt
Health Talk 24 December 2022 - Pterygium.ppt
Fredy Samosir
 
Manajemen Anestesi
Manajemen AnestesiManajemen Anestesi
Manajemen Anestesi
Fredy Samosir
 
hypertension final.ppt
hypertension final.ppthypertension final.ppt
hypertension final.ppt
Fredy Samosir
 
BELL’S PALSY.ppt.pptx
BELL’S PALSY.ppt.pptxBELL’S PALSY.ppt.pptx
BELL’S PALSY.ppt.pptx
Fredy Samosir
 
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptxBlok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Fredy Samosir
 
Tata Ibadah Minggu 26 September 2021.docx
Tata Ibadah Minggu 26 September 2021.docxTata Ibadah Minggu 26 September 2021.docx
Tata Ibadah Minggu 26 September 2021.docx
Fredy Samosir
 
Campak
CampakCampak
Emergency escharotomy
Emergency escharotomyEmergency escharotomy
Emergency escharotomy
Fredy Samosir
 
Upload01
Upload01Upload01
Upload01
Fredy Samosir
 
Pbl blok-7-by-freyjsam
Pbl blok-7-by-freyjsamPbl blok-7-by-freyjsam
Pbl blok-7-by-freyjsamFredy Samosir
 

More from Fredy Samosir (12)

Health Talk 24 December 2022 - Pterygium.ppt
Health Talk 24 December 2022 - Pterygium.pptHealth Talk 24 December 2022 - Pterygium.ppt
Health Talk 24 December 2022 - Pterygium.ppt
 
Manajemen Anestesi
Manajemen AnestesiManajemen Anestesi
Manajemen Anestesi
 
hypertension final.ppt
hypertension final.ppthypertension final.ppt
hypertension final.ppt
 
BELL’S PALSY.ppt.pptx
BELL’S PALSY.ppt.pptxBELL’S PALSY.ppt.pptx
BELL’S PALSY.ppt.pptx
 
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptxBlok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
Blok 12 IMUNITAS DAN INFEKSI.pptx
 
Tata Ibadah Minggu 26 September 2021.docx
Tata Ibadah Minggu 26 September 2021.docxTata Ibadah Minggu 26 September 2021.docx
Tata Ibadah Minggu 26 September 2021.docx
 
Campak
CampakCampak
Campak
 
Emergency escharotomy
Emergency escharotomyEmergency escharotomy
Emergency escharotomy
 
Upload01
Upload01Upload01
Upload01
 
Samosir17
Samosir17Samosir17
Samosir17
 
Pbl blok-7-by-freyjsam
Pbl blok-7-by-freyjsamPbl blok-7-by-freyjsam
Pbl blok-7-by-freyjsam
 
Ppt blok 7
Ppt blok 7Ppt blok 7
Ppt blok 7
 

Recently uploaded

Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
Kelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan gizi
Kelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan giziKelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan gizi
Kelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan gizi
Syartiwidya Syariful
 
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptxperan desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
DionFranata2
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MeiLia12
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdfImplan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
uncinbatuu
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 

Recently uploaded (9)

Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
Kelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan gizi
Kelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan giziKelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan gizi
Kelompok rentan gizi dsn penyakit terkait kekurangan gizi
 
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptxperan desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
 
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdfImplan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 

Infeksi dan Imunitas

  • 2. ANAMNESIS  Keluhan utama  Riwayat berkunjung atau bermalam  Riwayat tinggal didaerah endemik  Riwayat sakit malaria  Riwayat minum obat  Riwayat mendapatkan transfusi darah
  • 3. EPIDEMIOLOGI  64 LU : Rusia  32 LS : Argentina  400 m dibawah permukaan laut : Laut Mati  2600m diatas permukaan laut : Kenya  2800 m diatas permukaan laut : Bolivia  Indonesia : seluruh kepulauan
  • 5.
  • 6. CARA INFEKSI  Secara alami melalui vektor sporozoit masuk dengan tusukan nyamuk  Secara induksi stadium aseksual dalam eritrosit secara tidak sengaja masuk melalui darah
  • 7. ETIOLOGI  4 spesies parasit malaria - Plasmodium vivax - Plasmodium ovale - Plasmodium falciparum - Plasmodium malariae
  • 8. PEMERIKSAAN  Pemeriksaan fisik - Malaria tanpa komplikasi : demam, konjungtiva/telapak tangan pucat, splenomegali, hepatomegali - Malaria dengan komplikasi : gangguan kesadaran, lemah, kejang, panas tinggi, mata/tubuh kuning
  • 9.  Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan tetes darah untuk malaria untuk menemukan parasit malaria - Tetesan preparat darah tebal Cara terbaik menemukan parasit malaria dengan menghitung jumlah parasit per 200 leukosit - Tetesan preparat darah tipis Digunakan untuk identifikasi jenis plasmodium
  • 10. 2. Tes Antigen : P-F Test mendeteksi antigen dari Plasmodium falciparum (Histidine Rich Protein II) 3. Tes Serologi mendeteksi adanya antibody specific terhadap malaria 4. Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) hanya utk sarana penelitian bukan utk pemeriksaan rutin
  • 11. DIAGNOSA  Malaria Cerebral infeksi Plasmodium falciparum , demam, kejang, hemiplegi, sampai kematian  Demam tifoid oleh Salmonella typhi (S. typhi), basil gram negatif, berflagel, dan tidak berspora, Keluhan : anoreksia, malas,sakit kepala bagian depan, nyeri otot, lidah kotor, gangguan perut
  • 12.  Demam Berdarah Dengue Infeksi virus dengue; keluhan demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai leukopenia ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diabetes haemorragik  Meningitis Bakterialis Infeksi pada meningen oleh bakteri
  • 13. PATOFISIOLOGI  Daur hidup spesies : - Fase aseksual dalam tubuh manusia sporosat masuk ke darah  hati  siklus pre-eritrositer (trofosoit-schizont-merozoit)  merozoit masuk ke hati (siklus eksoeritrositer) + sisanya (siklus eritrositer (merozoit- tropozoit muda-tropozoit tua- “Schizont”-“schizont” pecah merozoit yang memasuki eritrosit baru)  mulai gametogoni  mikro + makrogametosit
  • 14. - Fase seksual dalam tubuh nyamuk makro + mikrogametosit  makro + mikrogamet  zigot (ookinet)  ookista  sporozoit lepas  masuk dalam kelenjar ludah nyamuk
  • 15. PENATALAKSANAAN  Penanganan umum  Terapi malaria  Penanganan pasien tidak sadar  Monitoring
  • 16. PENCEGAHAN  Menggunakan semprotan pembasmi serangga di dalam dan di luar rumah  Memasang tirai di pintu dan jendela  Memasang kawat nyamuk  Mengoleskan obat anti nyamuk di kulit  Mengenakan pakaian yang menutupi tubuh
  • 17. PENGOBATAN  Pengobatan malaria tergantung kepada jenis parasit dan resistensi parasit terhadap klorokuin.Untuk suatu serangan malaria falciparum akut dengan parasit yang resisten terhadap klorokuin, bisa diberikan kuinin atau kuinidin secara intravena. Pada malaria lainnya jarang terjadi resistensi terhadap klorokuin, karena itu biasanya diberikan klorokuin dan primakuin.