1. CILIAPHORA dan SPOROZOA
Kelompok 3:
Andika Dwi Saputra (4213141055)
Dewi Portuna (4211141024)
Mardhiyah Riswan Hsb (4213341001)
Dosen Pengampu : Salwa Rezeqi,S.Pd, M.Pd
2. CILIAPHORA
Ciliata adalah Protozoa yang bergerak dengan menggunakan silia (rambut
getar). Ciliata disebut juga dengan infusoria (latin, infundere = menuang),
karena umumnya hidup dalam air buangan yang mengandung banyak zat
organik.Istilah Ciliata dalam bahasa latin adalah cilia yang berarti rambut
kecil atau Ciliophara (Yunani, Phora = gerakan). Dalam melakukan seluruh
kegiatan dan hidupnya, cilliata menggunakan organel-organel sel berupa
membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
3. CIRI-CIRI CILIAPHORA
• Bergerak dengan silia atau rambut getar
• Bersifat heterotrof
• Pembelahan biner
• Umumnya berukuran mikroskopis, namun ada juga spesies yang berukuran 3
mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang
• Terdapat pada seluruh bagian sel atau pada bagian tertentu.
• Membantu pergerakan makanan ke sistoma
• Bentuk tubuh oval dan tidak berubah-ubah atau tetap
• Memiliki dua inti sel yaitu makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus
sebagai fungsi vegetatif, dan mikronukleus sebagai fungsi reproduksi yaitu
konjugasi
• Hidup bebas pada lingkungan berair baik itu air laut maupun air tawar yang
banyak mengandung zat organik
• Hidup secara parasit, simbiosis dan ada juga yang hidup bebas di alam
4. KLASIFIKASI CILIAPHORA
Paramecium : jenis ciliata yang bagian ujung depannya
tumpul, sedangkan pada bagian belakang meruncing
sehingga tampak berbentuk sandal atau sepatu.
https://www.sciencephoto.com/media/4
51653/view/paramecium-protozoa-light-
micrograph
5. Vorticella : jenis ciliata yang bentuknya seperti lonceng dan bertangkai panjang
dengan bentuk lurus atau spiral yang terdapat silia disekitar mulutnya. Hidup
berada di air tawar, menempel dengan tangkai batang yang sifatnya kontraktil dan
substrak. Makanannya berupa bakteri atau sisa-sisa bahan organik yang masuk
bersama aliran air melalui celah mulutnya.
https://kingdomoflifeblog.wordpre
ss.com/2016/12/03/kingdom-
protista-2/vorticella/
6. Didinium : jenis ciliata yang merupakan predator pada ekosistem perairan yaitu
pemangsa pramecium.
Stentor : jenis ciliata yang berbentuk seperti terompet dan menetap di air tawar yang
bergenang atau mengalir. Makanan hewan ini adalah ciliata yang berukuran lebih kecil.
https://alchetron.
com/Didinium
https://owlcation.com/stem/Stentor-A-Trumpet-
Shaped-Organism-With-Interesting-Behaviour
7. Balantidium coli : jenis ciliata yang terbesar dalam usus
terbesar dan satu-satunya golongan ciliata manusia yang
patogen dengan menimbulkan balantidiasis atau ciliata
dysentri. Ciliata jenisi ini dapat dijumpai di daerah
tropis dan sub-tropis.
https://en.wikipedia.org/wiki/Balantidium
_coli
8. HABITAT CILIAPHORA
Ciliata ditemukan di berbagai habitat dan banyak yang hidup di
dalam atau di dalam berbagai hewan, misalnya, rumen ciliate
komensal dan spesies khusus yang menjajah permukaan
krustasea dan kumbang air; beberapa bahkan parasit sejati,
karenamisalnya, Balantidium, yang menginfeksi manusia, dan
Ichtyophthirius, yang menyebabkan penyakit parahpenyakit
pada ikan. Jadi, tidak mengherankan bahwa ciliate memiliki
banyak morfologi yang sangat spesifik, membuat spesies sangat
berbeda, terutama karena kami memiliki metode untuk
mengungkapkan silia.dan badan basalnya sangat selektif dengan
memindai mikroskop elektron dan berbagaimetode impregnasi
perak
9. PERANAN CILIAPHORA
Ciliata memiliki peranan yang menguntungkan dan merugikan antara lain sebagai
berikut:
Peranan Ciliata yang Menguntungkan :
Didinium, mirip dengan ceret bertangkai yang memiliki peranan sebagai predator
di air tawar.
Peranan Ciliata yang Merugikan :
Balantidium coli, hidup parasit dalam usus manusia yang dapat menyebabkan
gangguan perut dan dapat menyebabkan diare berdarah.
10. SPOROZOA
Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok
protista uniseluler atau bersel satu yang pada salah satu
tahapan dalam siklus hidupnya dapat membentuk sejenis
spora. Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan
manusia. Siklus hidup sporozoa agak kompleks karena
melibatkan lebih dari satu inang.
11. MORFOLOGI SPOROZOA
1. Sporozoa tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga gerakannya
dilakukan dengan mengubah-ubah kedudukan tubuhnya.
2. Mempunyai spora berbentuk lonjong.
3. Ukuran spora : 8 – 11 mikron pada dinding kitin.
4. Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan bentuk
labu, berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal
dengan ujung posterior.
5. Dari depan ujung anterior sama dengan lebar posterior.
6. Dinding katub tidak jelas.
12. KLASIFIKASI SPOROZOA
Ada sejumlah spesies yang dicirikan dengan baik parasit malaria pada
mamalia, 4 pada tikus murine (Cox, 1993), 25 pada primata non-manusia (Collins &
Aikawa, 1993) dan 4 pada manusia (Bruce Chwatt, 1985) ditambah sejumlah kecil
spesies yang kurang dipelajari dengan baik.
Adapun klasifikasi sporozoa yaitu:
1. Plasmodium
Plasmodium menyebabkan penyakit malaria. Penularannya terjadi melalui gigitan
nyamuk Anopheles betina. Setelah digigit, Plasmodium langsung menyebar di
dalam darah dan berkembang biak di dalam hati dan akan menginfeksinya
sehingga menyebabkan kematian.
https://id.wikipedia.org/wiki/
Plasmodium_falciparum
13. Ada empat jenis species Plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Masing-
masing jenis Plasmodium menimbulkan gejala-gejala tersendiri pada tubuh penderitanya
•Plasmodium vivax, merupakan penyebab malaria tersiana yang bersifat tidak ganas,
gejalanya adalah suhu badan panas dingin berganti-ganti setiap 2 hari sekali (48 jam).
•Plasmodium ovale, merupakan penyebab malaria tersiana yang ganas, gejalanya sama
dengan pada malaria tersiana.
•Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana yang bersifat tak ganas, gejalanya suhu
badan panas dingin setiap 3 hari sekali (72 jam).
•Plasmodium falciparum, penyebab malaria kuartana yang bersifat ganas, gejalanya suhu
badan panas dingin tak beraturan.
14. 2. Suctoria
Suctoria yang sudah dewasa tidak mampunyai tetapi mempunyai tentukel (sungut)
dan protoplasma, dengan teratur tetapi atau cytostoma. Suctoria yang masih muda
dalam kehidupannya mempunyai persamaan dengan Ciliata, dan juga mempunyai
silia, hidup bebas berenang. Suctoria muda ini berenang-renang beberapa waktu
untuk kemudian melepaskan silia-silianya dan selanjutnya berubah ke tingkat
dewasa.
https://en.wikipedia.org/wiki/Suctoria
15. 3. Eimeria
Eimeria merupakan parasit pada hewan. Hidup di dalam jaringan epitel usus, saluran empedu, ginjal, testes,
pembuluh darah, dan coelom. Beberapa spesies dari Eimeria banyak merugikan usaha pe ternakan karena
menimbulkan penyakit. Misalnya :
1. stiedaedan E. perforans hidup dalam jaringan epitel usus kelinci.
2. clupearumhidup dalam hti ikan haring.
3. sardinaehidup dalam hati ikan sardin.
https://www.parasitol.kr/journal/Figure.php?
xn=kjp-52-435.xml&id=
16. 4. Isospora
Parasit ini hidup dalam jaringan epitel usus manusia, dan menimbulkan isosporiasis. Contoh : I. belli dan I.
hominis.Habitat sporozoa adalah pada tanah yang lembab. Ada juga yang hidup di tubuh manusia atau
makhluk hidup melalui perantara nyamuk Anopheles betina, yaitu Plasmodium.
• Respirasi dan ekskresi sporozoa dilakukan dengan cara difusi.
• Sebagian besar sporozo adalah parasit karena merugikan.
• Sporozoa mendapatkan makanan dengan cara menyerap zat makanan dari tubuh hopesnya.
https://journals.asm.org/doi/pdf/1
0.1128/CMR.10.1.19
18. DAFTAR PUSTAKA
F. E. G. COX.(1994).The Evolutionary Expansion The Sporozoa .the International Journal for
Parasitology.24(8):1301-1316
Foissner, W., Chao, A., & Katz, L. A. (2007). Diversity and geographic distribution of ciliates
(Protista: Ciliophora). In Protist diversity and geographical distribution (pp. 111-129).
Springer, Dordrecht.
Ka’bah & Alydrus,N.( 2021).Pedoman Pasitologi.Yogyakarta:Penerbit KBM Indonesia.
Lynn, D. H. (2001). Ciliophora. e LS.