Latihan Konstruksi Tes Essay dilengkapi dengan Rubrik (Asesmen dan Evaluasi)Ary Darma
Â
Asesmen dan Evaluasi. Ini merupakan dokumen saya yang dibuat dalam pemenuhan tugas yang sekaligus sebagai bahan latihan untuk memantapkan diri dalam penyusunan atau konstruksi tes. Silahkan didownload untuk kepentingan pembelajaran. :)
Sistem kontrol kecepatan motor DC dapat diterapkan dengan menggunakan kontrol PID. Kontrol ini terdiri dari tiga jenis kontrol yaitu control Proportional, control Integral dan control Derivative. Kontrol PID dapat dibangun dengan memanfaatkan komponen rangkaian elektronika seperti op-amp dsb. Sistem ini dikenal dengan sistem control analog. Pada prinsipnya untuk mengatur kecepatan motor DC menggunakan prinsip dari Pulse Width Modulation yang sering dikenal dengan istilah PWM.
Pada control close loop terdapat mekanisme feedback untuk mengetahui besaran dari variabel keluaran dari sistem secara real time.
Ini adalah hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai topik yaitu Common Collector.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Modul teknik pemrograman mikrokontroler dan mikroprosesorBeny Abd
Â
Modul 1 teknik pemrograman mikrokontroler dan mikroprosesor membahas mengenai pemecahan masalah bersifat sistematis menggunakan algoritma dan diagram alir
Latihan Konstruksi Tes Essay dilengkapi dengan Rubrik (Asesmen dan Evaluasi)Ary Darma
Â
Asesmen dan Evaluasi. Ini merupakan dokumen saya yang dibuat dalam pemenuhan tugas yang sekaligus sebagai bahan latihan untuk memantapkan diri dalam penyusunan atau konstruksi tes. Silahkan didownload untuk kepentingan pembelajaran. :)
Sistem kontrol kecepatan motor DC dapat diterapkan dengan menggunakan kontrol PID. Kontrol ini terdiri dari tiga jenis kontrol yaitu control Proportional, control Integral dan control Derivative. Kontrol PID dapat dibangun dengan memanfaatkan komponen rangkaian elektronika seperti op-amp dsb. Sistem ini dikenal dengan sistem control analog. Pada prinsipnya untuk mengatur kecepatan motor DC menggunakan prinsip dari Pulse Width Modulation yang sering dikenal dengan istilah PWM.
Pada control close loop terdapat mekanisme feedback untuk mengetahui besaran dari variabel keluaran dari sistem secara real time.
Ini adalah hasil percobaan yang telah kami lakukan mengenai topik yaitu Common Collector.Semoga ini bisa bermanfaat bagi pembaca semua.Terima kasih sudah mampir...
Modul teknik pemrograman mikrokontroler dan mikroprosesorBeny Abd
Â
Modul 1 teknik pemrograman mikrokontroler dan mikroprosesor membahas mengenai pemecahan masalah bersifat sistematis menggunakan algoritma dan diagram alir
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
5. OLEH
Kelompok 10 :
Bernat Fernando S (5103341001)
Budi Sanjaya Saragih (5103341002)
Dwi Surya Ningsih (5103341011)
Eris Elfrida (5103341013)
Putra P Nainggolan (5103341030)
Kartika Sari Harefa (508142005 )
6. 1. PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf adalah miniatur sebuah tulisan; kesatuan pikiran yang
lebih tinggi dan lebih luas ketimbang kalimat.
Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri atas beberapa
kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan
ide yang tersusun secara lengkap, utuh, dan padu.
Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri
sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi
dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran
penjelas sebagai pendukungnya.
Paragraf adalah rangkaian dari beberapa kalimat yang saling
berhubungan dan terkait dalam satu kesatuan serta hanya
mempunyai satu pokok pikiran atau gagasan.
7. 2. TUJUAN PEMBENTUKAN PARAGRAF
Tujuan Pembentukan Paragraf
1. 2.
Memudahkan pengertian dan Memisahkan dan menegaskan
pemahaman terhadap satu perhentian secara wajar dan
tema normal
8. 3. FUNGSI PARAGRAF
Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk
suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat
yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi
karangan yang terdiri atas beberapa paragraf, ganti
paragraf berarti ganti gagasan.
Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan
memudahkan pemahaman bagi pembaca.
Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam
satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
Memudahkan pengendalian variabel, terutama karangan
yang terdiri atas beberapa variabel.
9. 4. SRTUKTUR PARAGRAF
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide
pokok alinea.
Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk
menjelaskan atau mendukung ide utama.
a.Ciri kalimat topik :
1.Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut
2.Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
3.Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
4.Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi
b.Ciri kalimat pendukung :
1.Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
2.Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu
alinea
3.Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung
atau kalimat transisi
4.Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung
kalimat topik
10. Contoh :
Di Indonesia plagiator tidak berat hukumannya, baik secara
sosial dan hukum.
Secara social,seorang plagiator tetap dihormati dan
dipertimbangkan pemecatannya dalam struktur akademik.
Hal ini terlihat pada sanksi seorang professor yang ketahuan
plagiat dalam tulisannya di The Jakarta Post di
Bandung, beberapa waktu lalu.
Di Negara maju seperti Amerika Serikat, ketika seseorang
memplagiasi, menyontek, menjiplak, menyalin tanpa
menyebutkan nama sumbernya, atau bahkan menyalin
secara keseluruhan dapat berakibat fatal, yaitu pencopotan
gelar dan pekerjaannya.
12. 1.Eksposisi
Pengertian
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu
topik dengan tujuan memberi informasi.
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional
mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor
Contoh:
daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir
mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.
Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan
telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
13. 2.Argumentasi
Pengertian
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu
pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta
konsep sebagai alasan/ bukti.
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa
kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang
pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak kecil di
bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari Contoh:
nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak
kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau
mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada
orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak
negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua
mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin
terlihat di mana-mana.
14. 3.Deskripsi
Pengertian
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau
keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin
gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya.
Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Contoh:
Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang.
Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar
mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang
bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia
sungguh tampak sempurna.
15. 4. Persuasi
Pengertian
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi
pembaca agar berbuat sesuatu.
Dalam diri setiap penduduk bangsa Indonesia harus tertanam
nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa
kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya
Contoh:
adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa
dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota
masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-
menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan
bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling
mencintai.
16. 5. Narasi
Pengertian
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang
susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita.
Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan
imajinasi.
Jam istirahat ,Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda
sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya Contoh:
menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitkan
kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan
diruang perpustakaan hanya ada dia.
17. 6. JENIS-JENIS PARAGRAF BERDASARKAN TUJUAN
1. Paragraf
pembuka
2. Paragraf
penghubung
3. Paragraf
penutup
18. 1. Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas
menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Dalam karangan ilmiah, paragraf pembuka dapat berupa:
•garis besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dipandang penting;
•pemaparan isi dan maksud judul karangan;
•kutipan pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan;
• sitiran dari suatu pendapat;
• pembatasan objek dan subjeknya;
•pemaparan arti penting masalah yang akan dibicarakan;
•gabungan dari beberapa cara di atas.
Contoh :
Jacques Cousteau lahir pada tanggal 11 Juni 1910 di St. Andre de Cubzac,
Prancis. Sejak usia 4-5 tahun, ia sudah jatuh cinta pada air. Cousteau pandai
berenang dan menyelam gara-gar waktu berusia 10 tahun dikirim kesekolah
musim panas di Danau harvey, AS. Oarng tuanya ketika itu tinggal di sana.
Seorang gurunya agak sentimaen kepadanya. Boetz sering menghukumnya
membersihkan dasar danau yang penuh ranting dan pohon kering. Kalau tidak
dibersihkan, anak-anak yang terjun bisa celaka. Inilah asal mulanya ia semakin
pandai berenang dan menyelam.
19. 2. Paragraf penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada
pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.
Ada beberapa pola penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah
paragraf isi yang dapat dijadikan pedoman, yaitu :
Pola Urutan Waktu Pola Runtutan Tingkat
1 2
Pola Urutan Apresiatif Pola Urutan Tempat
3 4
Pola Urutan Klimaks Pola Urutan Antikimaks
5 6
Pola Urutan Khusus Umum Pola Urutan Sebab – Akibat
7 8
Pola Urutan Tanya – Jawab
9
20. Pola Urutan Waktu
Dalam pola urutan waktu, penulis
mengungkapkan gagasan-
gagasannya secara kronologis.
Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan
guru atau teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah
kondisi tanah di sekitar jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai
peserta lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja 1982. dan siswa kelas II IPA
SMA Regina Pacis (Bogor) itu tercatat sebagai pemanang harapan.
21. Pola Runtutan Tingkat
Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan
gagasan mulai dari tingkat terendah sampai dengan
yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang
besar, dan sebagainya.
Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa lainnya, dari
satu negara ke negara lainnya, akan tetapi ada suatu persamaan umum yang dapat diterima.
Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi harapan semua penduduk ...
kedua, pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dan
pendapatan penduduk desa. Ketiga, dengan pembangunan desa diharapkan pendapatan
penduduk dapat menjadi kekuatan penggerak utama di dalam berbagai bentuk yang
positif, ... keempat, pembangunan desa diharapkan pula dapat menjamin keselamatan atau
jaminan dimasa mendatang. Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka kesempatn
memajukan karir masing-masing warga desa.
22. Pola Urutan Apresiatif
Pernyataan bahwa business adalah unsur dari peternakan sering ditentang oleh banyak
orang. Mereka bependapat bahwa dalam pertanian yang subsistence ataupun yang primitif
beternak bukanlah suatu business tetapi, suatu cara hidup, suatu way of life. Pandangan ini
bukan sering dikemukakan dengan tandas oleh banyak pejabat yang bertanggung jawab
atasa produksi pertanian. Mungkin benar bahwa fungsi farming is way of life, sebab
produksi dicampur aduk dengan konsumsi.sebab usaha pertaniannya dipaterikan dengan
kepuasan hidup dalam masyarakat laninya. Tetapi haruslah disadari pula pula selama
tersangkut soal produksi, dan itulah business. Untuk menerangkan hal ini baiklah diteliti
keadaan petani-peternak yang telah maju yang telah mengubah cara ‘primitif’ dengan cara
‘modern’. Petani-peternak terlibat dan makin lama makin terlibat dalam usaha jual dan
beli. Menjual hasilnya yang berlebihan dan membeli alat-alat, serta bahan- bahan yang
diperlukan untuk produksi. Bahkan dalam keadaan subsistence, petani yang maju tadi
berpikir seperti pengusaha, sebagai businessmen, dan selalu bertindak secara itu.
23. Pola Urutan Tempat
Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan
gagasannya mulai dari suatu tempat ketempat
lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke
luar, dari kiri ke kanan, dan sebagainya. Urutan
demikian dapat dikombinasikan dengan urutan
berdasarkan tingkat pentingnya suatu tempat, dari
tempat yang terpenting ke tempat yang penting sampai
tempat yang kurang penting.
Sebelum perahu bertolak ketengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas membenahi semua
perlengkapan. Kalau tempat yang dituju sudah dicapai, dan jaring telah ditebarkan, anak
laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air bersama sepotong bambu sepanjang tiga meter
sebagai pelampung. Dia harus mencebur ke air waktu malam hari sekali pun. Tugasnya
saat ini adalah membetulkan payang (jaring), atau menjaganya jangan tersangkut didalam
air. Untuk itu, dia mengapung di laut selama satu setengah atau dua jam. Dan kembali ke
perahu berbarengan dengan naiknya jaring.
24. Pola Urutan Klimaks
Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola
urutan tingkat. Hanya saja, dalam pola urutan
klimaks ini terkandung adanya intensitas yang
semakin menaik, sedangkan dalam pola urutan
tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola
urutan klimaks, penulis mengungkapkan
gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin
meningkat intensitasnya, dan berakhir pada gagasan
yang paling intens.
Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan buta setelah
dicekoki obat tidur, 6 butir setiap hari selama 2 minggu. Hadirin menarik nafas. Tetapi
suasana menekan perasaan justru tambah menjadi-jadi setelah film berakhir, dan lampu
dinyalakan diruang Press Club.
25. Pola Urutan Antikimaks
Pola urutan antiklimaks ini merupakan kebalikan dari
pola urutan klimaks.
Jadi, pola urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu
yang paling intens menuju ke yang intens sampai ke yang
kurang intens.
Dalam cerita rekaan (novel, cerpen, drama), klimaks dan
antiklimaks, dan setelah sampai pada puncaknya menuju
ke antiklimaksnya yang berupa penyelesaian.
26. Pola Urutan Khusus Umum
Dalam pola urutan khusus ke umum ini, penulis
mula-mula mengungkapkankan gagasan-gagasan
suatu hal yang khusus, kemudian diungkapkan
keumuman atau rampatan generalisasinya.
Manusia adalah makhluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda juga
sedikit empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya yang serupa
itu. Jadi, semua makhluk yang sedikit empedunya berumur panjang.
27. Pola Urutan Sebab – Akibat
Dalam pola urutan ini, penulis mengungkapkan
gagasannya bertolak dari suatu akibat atau efek
terdekat dari pernyataan itu.
Kalau kemarau tengah berlangsung, sinar matahari terasa menyengat di Pulau Kambing.
Selama empat bulan semua tumbuh-tumbuhan di pulau itu merangas. Angin meniup daun-
daunnya yang kering hingga rontok ke bumi. Dari kejauhan yang kelihatan hanya rumah
penduduk. Pada saat itu, orang berpunya yang mampu membuat bak mandi dari semen
mungkin masih menyimpan persediaan air hujan. Beberapa penduduk datang ke sana
sebagai pembeli. Lima ratus empat puluh tiga sumur yang ada disana mengeluarkan air
yang asinnya persis seperti air laut. Air itu tak dapat diminum, ataupun digunakan untuk
menanak nasi.
28. Pola Urutan Tanya – Jawab
Dalam pola urutan tanya- jawab ini, penulis mula-
mula mengemukakan gagasannya dalam bentuk
pertanyaan, kemudian diikuti dengan jawaban
pertanyaan itu.
Apa saja yang penting untuk diperhatikan oleh seorang pemimpin diskusi agar diskusinya
dapat mencapai sasaran? Sesorang pemimpin diskusi hendaknya tidak mendominasi
jalannya diskusi. Dia bertanggung jawab mengatur agar diskusi berjalan lancar menurut
arah yang dikenhendakai pokok persoalan bersama, dan harus menstimulir anggota diskusi
untuk berpartisipasi, serta menjuruskan kearah pemikiran. Dia pun harus mencegahadanya
monopoli pembicaraan oleh seorang peserta saja, dan kalau ada salah paham atau
perbedaan pendapat harus mengusahakan penyelesaiannya. Pada akhir diskusi, pemimpin
diskusi harus membuat ringkasan, kesimpulan atau hasil diskusi.
29. 3. Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk
argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai
hal-hal yang dianggap penting.
Contoh alinea penutup yang berupa kesimpulan :
Media cetak tergolong tertua kehadirannya di Indonesia dibandingkan
dengan jenis media lainya (radio, film, dan tv), seorang pembaca surat
biasanya adalah pendengar radio,dan penonton tv.
Dengan demikian, media cetak mempunyai peranan yang yang khas dalam
penyampaian informasi.
Bukan saja untuk menghidupkan tradisi menulis, dan minat baca
masyarakat, tetapi ia metupakan bagian terpenting dalam penciptaan suasana
kemasyarakatan yang dinamis, dan harmonis dari keseluruhan sistem media
komunikasi modern, baik diaderah pedesaan, dan terlebih-lebih lagi di daerah
perkotaan.
30. 7. SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF
Sekurang-kurangnya ada tiga syarat paragraf yang baik. Ketiga syarat
ini adalah kesatuan , Kepaduan, dan keruntunan.
Paragraf dapat dikatakan baik apabila ketiga ciri itu secara keseluruhan
terdapat di dalamnya.
3
2 Perincian dan
urutan fikiran
Kepaduan (Keruntutan)
( koherensi )
1
Kesatuan
(kohesi )
31. 1) Kesatuan (kohesi )
Paragraf yang baik haruslah memiliki satu gagasan utama.
Artinya, dalam paragraf mungkin terdapat beberapa gagasan
tambahan,
tetapi gagasan-gagasan itu harus terfokus pada satu gagasan utama
sebagai pengendali. Jika prinsip ini dipenuhi, paragraf itu telah
memenuhi ciri kasatuan.
Kesatuan dalam sebuah paragraf hanya akan terbentuk apabila
informasi-informasi dalam paragraf itu tetap dikendalikan oleh
gagasan utama.
Agar hal ini dapat dicapai, penulis harus senantiasa
mengevaluasi apakah kalimat-kalimat yang ditulisnya itu erat
hubungannya, apakah kalimat-kalimat itu harus dihilangkan atau
disajikan secara khusus,
misalnya menjadi sisipan dalam kalimat lain.
32. 2) Kepaduan ( koherensi )
Paragraf dapat dikatakan baik tidak saja karena gagasan utamanya tunggal, tetapi
juga karena kalimat-kalimat di dalam paragraf itu terjalin secara logis dan
gramatikal. Dengan demikian, kalimat-kalimat di dalam sebuah paragraf itu
terpadu, berkaitan satu sama lain, untuk mendukung gagasan utama. Dengan kaitan
seperti itu, pembaca akan dapat mengikuti maksud penulis setapak demi setapak
dengan perpindahan dari satu kalimat ke kalimat berikutnya secara enak tanpa ada
lompatan-lompatan pikiran. Boleh jadi sebuah paragraf sudah memenuhi syarat
kesatuan, tetapi belum dapat disebut sebagai paragraf yang baik apabila belum
memenuhi syarat kepaduan ini.
Untuk membangun kepaduan paragraf, dapat digunakan :
penambahan repetisi pronominal sinonimi totalitas-bagian
komparasi penekanan lokasi-anggota kontras
simpul contoh paralelisme waktu
33. Terdapat
konjungsi
penambahan.
Contoh :
Andi dan Anto bermain bulu tangkis.
Sedangkan adiknya bermain lompat
tali, dan orang tua mereka
membersihkan rumah, kegiatan seperti
itu dilakukan ketika hari libur atau pada
saat mereka sedang tidak ada
kegiatan. Selain itu, keluarga mereka
sangat harmonis dan bahagia.
34. Terdapat kata
yang diulang-ulang
dalam sebuah
paragraf.
Contoh :
Dinda, memang engkau yang membuat
hidup menjadi indah Dinda, dan hanya Dinda lah
yang selalu aku sayangi. Dinda lah yang aku
dambakan, Dindalah yang aku impikan,
dan Dinda lah yang selamanya di hatiku, yang
akan aku jaga selalu. Dinda aku cinta
kamu. Dinda aku akan setia padamu. Dinda,
engkaulah yang sempurna untuk diriku
selamanyaDinda.
35. Terdapat kataganti
untuk menyebutkan
sesuatu hal atau orang.
Contoh :
Aku adalah seorang mahasiswa IKI
PGRI Semarang.
Di sanalah setiap hari aku menuntut
ilmu.
Begitu pula Vita.
Dia adalah teman baikku.
Kami selalu bersama
36. Terdapat kata-kata
yang berbeda, tetapi
memiliki satu
makna/persamaan
Contoh :
makna.
Malam itu, Dina datang ke rumahku.
Diamemintaku untuk menemaninya
pergi. Dia merengek-
rengek dan mengiba padaku. Aku tidak
tega melihatnya mengemis seperti itu.
Akhirnya aku menurutinya setelah
dia memohon dengan berkaca-kaca.
37. Terdiri atas kalimat
umum, kemudian
diteruskan dengan
kalimat-kalimat
khusus.
Contoh :
Paman membeli
sebuah rumah baru. Rumah itu
terdiri dari 5 ruangan. Setiap
ruangan terdapat perabot rumah
tangga. Setiap perabot rumah
tangga terdiri dari: kursi, meja, dan
vas bunga.
38. Terdapat
kata-kata yang
membandingkan
antara sesuatu hal
dengan hal lain. Contoh :
Ayahku membuat sebuah meja.
Sama halnya dengan Pak Abdul,
Ayahpun harus bisa membuat sebuah
meja yang bagus.
Meja pak Abdul sebentar lagi
akan jadi. Mengapa kita tidak
membantu ayah membuat hal yang
serupa?
39. Terdapat kata-kata
yang ditekankan dalam
kalimat untuk mendukung
maksud yang ingin Contoh :
disampaikan.
Andi adalah anak dari seorang
saudagar kaya.Jelaslah semua
keinginannya terpenuhi dengan
cepat.Sudah tentu hidupnya selalu
terjamin.
40. Terdapat suatu
kelas/kelompok-
kelompok tertentu yang
yang di dalamnya juga
Contoh :
mempunyai beberapa
anggota atau jenis-jenis
tertentu.
Suasana di jalan raya sangat ramai
oleh alat transportasi.
Ada angkutan umum yang sedang
menunggu penumpang sampai
penuh di pinggir jalan.
Ada becak yang ngetem.
41. Adanya
pertentangan dari
sesuatu yang
ada/kebalikan dari
sesuatu hal.
Contoh :
Dari mulai lahir Andi
sudah cacat, tidak bisa berjalan seperti
orang lain pada umumnya.
Dia seringdiejek dan dihina teman-
temannya.Tetapi dia memiliki bakat dalam
menulis.
Dia selalu meraih juara satu ketika
mengikuti lomba.
42. Adanya kata-kata
yang mengacu kepada
hasil dari sesuatu yang
telah
disampaikan/dibahas
sebelumnya. Contoh :
Berdasarkan objek yang kami teliti,
ternyata anak-anak yang tidak
melanjutkan pendidikannya itu
dikarenakan tidak sanggup membayar
biaya sekolah. Dan oleh karena itu dalam
mengatasi masalah ini perlu diadakan
dana pendidikan gratis untuk anak-anak
yang tidak mampu untuk pendidikan
mereka.
43. Adanya pemberian
sesuatu yang dapat
ditiru/sebagai
panutan/pemisalan
dari berbagai
macam hal.
Contoh :
Di Indonesia sekarang mendadak ramai dengan fenomena
bermunculannya boyband-boyband remaja. Sebut saja: Sm*sh, Max5,
Cool Colors, dan masih banyak lagi. Boyband-boyband tersebut begitu
digandrungi oleh para remaja, terutama remaja putri. Kemunculan
mereka seperti angin segar bagi perindustrian musik di negri ini yang
memang sedang didominasi oleh band-band baru beraliran
melayu,seperti: Wali, ST12, D’Bagindas, Kangen Band, dan band-band
lainnya yang membuat jenuh para penikmat musik.
44. Adanya
penggunaan
kesejajaran kata-kata
yang hampir mirip.
Contoh :
Hari itu aku menerima sebuah surat dari dia. Perlahan aku membuka
amplop berwarna putih itu.Ku ambil lipatan kertas yang terselip di
dalamnya. Dengan berdebar, aku membaca baris demi bariskalimat yang
ditorehkan. Emosi tiba-tiba menyeruak memenuhi dadaku. Sesak. Panas.
Dengan kalap aku menyobek kertas tersebut dan membuangnya kasar.
Air mataku seketika keluar. Nanar, ku tatap sobekan kertas yang
berserakan di depanku. Aku bergeming.
45. Mengand
ung rentetan
waktu
Contoh :
Pagi ini begitu cerah. Dengan cepat aku
mengambil handuk dan menuju kamar mandi untuk
mandi. Selesai mandi dan merapikan diri, aku menuju
ke dapur. Setelah mengambil sarapan, aku berlari
menuju ruang keluarga. Aku menghabiskan sarapanku
sembari menonton acara music kesukaanku di
televisi.Begitu acaranya selesai, aku disuruh ibu
menyapu lantai rumah. Setelah menyapu, aku kembali
menonton televisi. Yah begitulah kegiatanku jika hari
libur.
46. 3) Perincian dan urutan fikiran (Keruntutan)
Urutan penyajian informasi dalam paragraf yang baik
mengikurti tata urutan tertentu. Ada berapa model urutan
penyajian informasi dalam pargaraf dan tiap-tiap paragraf dan
tiap-tiap model mempunyai kelebihan masing-masing.
Model-model urutan itu adalah urutan waktu, urutan
tempat, urutan umum-khusus, urutan khusus-umum, urutan
pertanyaan-jawaban, dan urutan sebab-akibat.
Masing-masing model urutan akan dibicarakan secara rinci
dalam bagian yang membicarakan jenis-jenis dan
pengembangan paragraf.
Untuk menjelaskan keruntutan ini, pada bagian ini hanya
dicontohkan dua keruntutat saja, yaitu keruntutan atas urutan
tempat dan keruntutan atas urutan waktu.