SlideShare a Scribd company logo
1
PENJELASAN UMUM PENGEMBANGAN
PARAGRAF
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Perkuliahan Bahasa Indonesia
yang Dibina ole Haerudin, M.Pd.
Disusun oleh :
DEBY RATULIA (1584202165 )
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TANGERANG
2015
2
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah dalam bidang mata kuliah Bahasa Indonesia
‘Penjelasan Umum Pengembanggan paragrap’
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik itu dari penulisan, isi, dan lain sebagainya yang memang
karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran guna membangun pembuatan makalah untuk
hari yang akan datang.
Demikian sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga
tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi pembaca.
Tangerang, 11 Desember 2015
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………. 1
1.3 Tujuan ……………………………………………... 1
1.4 Metode …………………………………………….. 2
1.5 Manfaat ……………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paragraf………………………….....
2.2 Fungsi-fungsi Paragraf……….............................. 5
2.3 Unsur-unsur Paragraf..………………..……………..
2.4 Syarat Pembentukan Paragraf yang Baik .......................
2.5 Macam-macam Paragraf..................................................
2.6 Pengembangan Paragraf...................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………….... 10
3.2 Saran ………………………………………………...... 10
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam manulis sebuah karangan atau cerita tentunya selalu dijumpai susunan
dari banyak kata yang membentuk kalimat. Kalimat-kalimat tersebut harus
dihubungkan lagi sehingga terbentuk sebuah paragraf. Menyusun paragraf berarti
menyampaikan suatu gagasan atau pendapat tertentu yang harus disertai alasan
ataupun bukti tertentu.
Menyusun suatu paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa aspek.
Aspek-aspek tersebut antara lain adalah ide pokok yang akan dikemukakan harus
jelas, semua kalimat yang mendukung paragraf itu secara bersama-sama
mendukung satu ide, terdapat kekompakan hubungan antara satu kalimat dengan
kalimat lain yang membentuk alinea, dan kalimat harus tersusun secara efektif
(kalimat disusun dengan menggunakan kalimat efektif sesuai ide bisa
disampaikan dengan tepat).
Oleh karena itu, untuk lebih memahami bagaimana menyusun sebuah
paragraf yang benar dan mengetahui berbagai macam jenis paragraf, maka
makalah ini disusun agar bisa menambah pengetahuan para pembaca tentang
penggunaan paragraf yang baik
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana fungsi organ tubuh sebagai alat bicara, penghasil bunyi-bunyi
bahasa ?
b. Bagaimana proses terjadinya bunyi
1.3 Tujuan
a. Untuk dapat mengetahui proses terjadinya bunyi bahasa.
b. Untuk mengetahui organ-organ tubuh yang menghasilkan bunyi bahasa.
1.4 Metode
5
Dalam pembuatan makalah ini, metode yang digunakan adalah metode
diskusi atau kelompok.
1.5 Manfaat
Dalam pembuatan makalah ini, diharapkan memberikan manfaat sebagai
berikut :
a. Kelompok kami mendapat pengalaman dalam pembuatan makalah
tentang mata kuliah fonologi.
b. Mengetahui tentang bagaimana terjadinya bunyi bahasa.
c. Agar dapat mengetahui organ-organ tubuh yang menghasilkan bunyi
bahasa.
d. Diharapkan dalam pembuatan makalah ini dapat memperoleh
pengetahuan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan
kemampuan dalam membuat makalah selanjutnya.
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paragraf
Paragraf disebut juga alinea. Kata paragraf diserap dari bahasa Inggris yaitu
paragraph, sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dari kata lain alinea yang
berarti ‘’mulai dari garis baru’’. Kata paragraf terbentuk dari kata Yunani (para)
yang berarti ‘’ sebelum’’, dan (grafein) yang berarti ‘’ menulis atau menggores’’.
Berkenaan dengan paragraph, Margaret J.Miller mengatakan ”
sebagaimana halnya suatu kalimat harus memiliki kesatuan pikiran, begitu juga
paragraf harus mempunyai kesatuan topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf harus
menyusul satu sama lain dengan urutan yang logis. Gagasan dalam setiap kalimat
harus timbul secara wajar dari pikiran yang telah diisyaratkan oleh karena kalimat
yang muncul sebelumnya ”.
Paragraf adalah sebuah penggabungan beberapa kalimat, artinya setiap
unsur pada karangan panjang ada pada paragraf. Paragraf juga merupakan bagian
karangan atau tulisan yang membentuk satu kesatuan pikiran atau gagasan. Setiap
paragraf dikendalikan oleh satu ide pokok, dan setiap Ide pokok paragraf harus
dikemas dalam sebuah kalimat yang disebut kalimat utama.
Paragraf yang baik memiliki satu kalimat utama yang berisi tentang pokok
pikiran paragraf atau gagasan dan beberapa kalimat penjelas yang berfungsi
menjelaskan pokok pikiran. Pengecualian dalam hal ini adalah paragraf dalam
karangan fiksi yang seluruh kalimatnya sering merupakan kalimat topik sehingga
setiap kalimat mengandung ide pokok tersendiri.
Ukuran panjang pendek paragraf tidak dapat dipatok secara mutlak. Hal
itu bergantung pada bobot atau kadar informasi yang akan diungkapkan. Sebagai
pegangan, dapat diketahui bahwa alinea atau paragraf yang ideal panjangnya
7
berkisar antara 4-8 kalimat. Namun, dapat juga hinga 10 kalimat jika kalimat
didalamnya pendek-pendek, atau kurang dari 4 jika kalimatnya panjang-panjang.
2.2 Fungsi Paragraf
Fungsi dari paragraf antara lain, yaitu :
1. Bagi penulis. Sebuah paragraf sangat membantu pengungkapan ide atau
gagasan. Dengan adanya paragraf ide atau gagasan sang penulis akan dapat
dipecah secara lebih terperinci sehinga memudahkan pembaca nantinya untuk
lebih mudah memahami alur ide atau tulisan sang penulis. Sebagaimana sebuah
pohon, Begitu pulalah tulisan. Pohon sebagai keseluruhan tulisan, sedangkan
paragraf adalah ranting-ranting yang menjadi penyangga daun kata-kata.
Namun walaupun berbeda setiap ranting-ranting ini saling bertautan untuk bisa
menyangga pohon tersebut.
2. Bagi pembaca. Paragraf adalah sebuah piranti untuk memahami keseluruhan
ide pada karya tulis ilmiah. Bila sebuah tulisan tidak memiliki paragraf, maka
pembaca akan sangat sulit menangkap maksud dan inti dari ide-ide penulis.
Maka paragraf dibutuhkan sebagai alat pemetakan ide- ide yang saling
berkesinambungan satu sama lain, sehingga memudahkan pembaca untuk
menarik inti dari setiap paragraf dan mulai merajutnya menjadi suatu ide yang
dimaksudkan oleh sang penulis.
3. Menandai pembukaan topik baru atau pengembangan lebih lanjut mengenai
topik sebelumnya . Coba perhatikan contoh berikut ini.
4. Kegunaan lain dari paragraf ialah untuk menambah hal-hal yang penting atau
untuk memperinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya.
Coba perhatikan contoh dibawah ini.
2.3 Unsur-unsur Paragraf
Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat
kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan
menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut
8
dapat diterima dengan jelas oleh pembaca maka paragraf harus tersusun secara
logis-sistematis. Alat Bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu ialah
unsur-unsur paragraf seperti :
1. Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide
pokok bisaanya berupa kata, frase atau klausa.
2. Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang
masih abstrak.
3. Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang
kongkret. Ide pengembang berupa kata, frase, atau klausa.
4. Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam
bentuk kongkret.
5. Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara
mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
6. Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai
penunjang koherensi atau kepaduan antarkalimat, antarparagraf dalam suatu
karangan.
2.4 Syarat Pembentukan Paragraf yang Baik
Suatu paragraf akan menjadi ideal dan efektif bila dibentuk berdasarkan dua
syarat pembentukannya. Kedua syarat yang diperlukan dalam pembentukan
paragraf yaitu adanya unsur kesatuan dan unsur koherensi atau kepaduan atau
penyatuan.
1. Kesatuan (Kohesi)
Syarat pertama, adanya kesatuan. Maksudnya, paragraf tersebut
memperlihatkan satu kesatuan yang utuh. Untuk itu, diperlukan adanya gagasan
pokok yang merupakan pengikat paragraf. Tanpa gagasan pokok, paragraf
kehilangan perekat, kehilangan pemersatu. Paragraf cenderung menjadi tidak
menentu ujung pangkalnya, kesatuan tak berwujud.
9
Biasanya di antara kalimat-kalimat dalam paragraf itu ada sebuah kalimat
yang sangat penting, yang disebut kalimat inti atau kalimat utama atau kalimat
topik. Kalimat itulah yang menjadi tumpuan kalimat-kalimat lainnya Di situlah
pula sesungguhnya terletak kunci untuk memahami sebuah paragraf.
2. Kepaduan (Koherensi)
Yang dimaksudkan dengan koherensi di sini adalah adanya hubungan
harmonis yang memperlihatkan kesatuan dan kebersamaan antara satu kalimat
dengan kalimat lainnya dalam sebuah paragraf. Dengan demikian, semakin
jelaslah arah paragrafnya dan semakin jelas pula gagasan pokok yang hendak
dikatakannya. Tetapi, hubungan harmonis tidak akan tercipta apabila tiap-tiap
kalimat tidak selalu berorientasi pada gagasan pokok yang ditentukan.
Paragraf yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca
mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Pembaca tidak dihadapkan pada
lompatan-lompatan pikiran yang dapat membingungkan. Ketiadaan koheresi
dalam paragraf akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat
dengan kalimat lainnya. Pada gilirannya, pembaca menemui kesukaran untuk
memperoleh gagasan pokok paragraf. Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan
urutan gagasan. Gagasan dituturkan secara teratur dari satu detail ke detail
berikutnya dari fakta yang satu ke fakta yang lain, dari satu soal ke soal
berikutnya. Sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang
disajikan dengan seksama.
3. Hanya Memiliki Satu Pikiran Utama
Paragraf yang baik harus hanya memiliki satu pikiran utama atau gagasan
pokok. Jika dalam satu paragraf terdapat dua atau lebih pikiran utama, paragraf
tersebut tidak efektif. Paragraf tersebut harus dipecah agar tetap memiliki hanya
satu pikiran utama. Satu pikiran utama itu didukung oleh pikiran-pikran penjelas.
Pikiran-pikiran penjelas ini lazimnya terwujud dalam bentuk kalimat-kalimat
penjelas yang tentu harus selalu mengacu pada pikiran utama.
2.5 Macam-macam Paragraf
10
1. Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah
pengetahuan atau informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau
informasi yang jelas.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir
mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap
daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan
berbagai keterangan dan alasan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca
dan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta
konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa
kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi
pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun
sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini
dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di
perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya
diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-
lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua
mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di
mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
11
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar
memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis
didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis
pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar
mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang
menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Contoh:
Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium
yang sangat berguna untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga
memiliki banyak protein yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak kita.
Oleh karena itu, marilah kita perbanyak meminum susu.
5. Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian. Ciri-cirinya ada kejadian, tokoh, dan waktu kejadian
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil
menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit
perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik
sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
2.6 Pengembangan Paragraf
Paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai macam cara-cara atau teknik
yang digunakan pada umumnya bergantung pada luasnya pengalaman penulis
dan materi yang ingin ditulis. Melalui jenis pembagian ini, paragraf dapat
dikategorikan sebagai jenis paragraf berdasarkan struktur informasinya. Secara
garis besar teknik yang dimaksud dapat dilihat di bawah ini:
1. Paragraf Deduktif
12
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal
paragaraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya. Paragraf
ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul dengan penjelasan umum.
Contoh:
Pada tahun 2008 kualitas masyarakat Indonesia semakin rendah. Hal ini
dapat dilihat dari semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Pada
tahun sebelumnya hanya 30%, presentase angka pengangguran dan tahun ini
bertambah menjadi 40%. Angka kriminalitas di Indonesia juga semakin
membeludak dan yang paling parah banyak masyarakat Indonesia yang tidak
mengikuti program pemerintah 9 tahun. Dilihat dari dua realita ini kita sudah bisa
mengukur SDM masyarakat Indonesia.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir
paragraf. Mula-mula dikemukakan fakta-fakta ataupun uraian-uraian. Berdasarkan
fakta-fakta itu penulis menggenerealisasikan ke dalam sebuah kalimat.
Pararagraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir
kalimat dan kalimat penjelasnya terletak di awal paragraf. Paragraf ini diawali
dengan urutan pernyataan khusus dan disusul dengan pernyataan umum.
Contoh:
Setiap hari Abo selalu pulang malam. Sekitar jam 20.00 WIB. Sangat tidak
masuk akal jika seorang pelajar pulang malam. Dia pun tak pernah belajar.
Hidupnya selalu dipenuhi dengan gemerlapnya dunia. Tak ada kata susah di
dalam pikirannya. Oleh karena itu, sangat wajar jika Abo tidak naik kelas.
3. Pengembangan dengan Klasifikasi
Pengembangan dengan klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui
pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata ungkapan yang lazim
digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan
mengklasifikasikan.
13
Contoh :
Ada paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang, menjelaskan
sebuah proses, melukiskan keadaan dengan kata-kata, bahkan ada paragraf yang
isinya mempengaruhi cara berpikir orang lain. Ditinjau dari sifat isi paragraf tadi
maka paragraf dapat digolongkan menjadi paragraf deskriptif, paragraf naratif,
paragraf persuatif, dan paragraf argumentatif.
4. Pengembangan dengan Contoh
Kata, seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-
ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.
Contoh:
Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang
halal, tapi didunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus
kerja keras, kerja cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan
pernah membuahkan kebahagiaan. Contohnya : Bapak A memimpin sebuah
lembaga negara, yang asalnya biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak
istana, setiap anak punya mobil dan apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-
lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua
cucunya mengalami keterbelakangan mental.
5. Pengembangan dengan Fakta
Pengembangan dengan fakta merupakan suatu jenis pengembangan
paragraf yang dilakukan dengan cara menyertakan sejumlah fakta atau bukti untuk
memperkuat pendapat yang dikemukakan.
Contoh:
Para petani di kampong sangat rajin. Sebelum matahari terbit mereka
berangkat menggarap sawahnya. Tidk mengenal lelah dan capek. Waktu istirahat
hanya untuk makan dan shalat saja. Kemabali ke rumah nanti menjelang magrib.
Meskipun begitu, tidak pernah mengeluh kepada siapa pun.
6. Pengembangan Sebab Akibat
Dilakukan jika menerangkan suatu kejadian. Ungkapan yang digunakan
yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
14
Contoh :
Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia
masuk Smk mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan
langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini
rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja,
sekolah sering bolos, akibatnya raport jelek, badan kurus dan sekarang mulai
berani enjual barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.
7. Pengembangan Definisi
Adalah, yaitu, ialah, merupakan kata-kata yang digunakan dalam
mengembangkan paragraf secara definisi.
Contoh :
Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas
beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu
kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya
terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang
biasa kita kenal dengan kalimat utama.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pada pembahasan di atas, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Ilmu fonologi adalah subdisiplin linguistik yang menetapkan kajiannya yaitu
unsur bahasa yang terkecil atau bunyi bahasa.
2. Sebagai suatu ilmu, fonologi mendasarkan kegiatannya pada pikiran-pikiran
tentang bunyi bahasa.
3. Bahwa dalam ilmu fonologi terdapat dua aspek, yaitu fonetik dan fonemik.
3.2 Saran
1. Diharapkan dalam penulisan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan
saran guna untuk memperbaiki penulisan makalah selanjutnya.
2. Agar lebih ditingkatkan lagi pemahaman dalam pembelajaran fonologi.
16
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah MK,S, dkk. 1986. PINA 4436: Materi Pokok Menulis.
Jakarta:Karunia,UT
Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis
Ilmiah. Graha Media.
Suparno, dkk. 2007. Materi pokok keterampilan dasar menulis. Jakarta: UT.
Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis Paragraf. Grasindo.

More Related Content

What's hot

BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau AlineaBAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
Diana Amelia Bagti
 
Paragraf makalah
Paragraf makalahParagraf makalah
Paragraf makalahAhmad S
 
Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragraf
Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragrafPola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf
Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragraf
switwulwul
 
Bahasa indonesia-paragraf
Bahasa indonesia-paragrafBahasa indonesia-paragraf
Bahasa indonesia-paragraf
tefani mahatiningrum
 
Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Christian Lokas
 
Kelompok puput cover
Kelompok puput coverKelompok puput cover
Kelompok puput cover
taufiq99
 
paragraf dalam bahasa indonesia
paragraf dalam bahasa indonesiaparagraf dalam bahasa indonesia
paragraf dalam bahasa indonesia
Ariani Ghomaisha
 
Paragraf dan pengembangannya
Paragraf dan pengembangannyaParagraf dan pengembangannya
Paragraf dan pengembangannya
Lia Destiani
 
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Muhammad Zona Gufiralla
 
Rangkuman menulis karya ilmiah2
Rangkuman menulis karya ilmiah2Rangkuman menulis karya ilmiah2
Rangkuman menulis karya ilmiah2
yuyunnimatululfa
 
Paragraf dan wacana
Paragraf dan wacanaParagraf dan wacana
Paragraf dan wacanaAntis Art's
 
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
taufiq99
 
Tinpus ppt
Tinpus pptTinpus ppt
Tinpus ppt
Liya Permatasari
 
7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannyabusitisahara
 
Pengembangan paragraf
Pengembangan paragrafPengembangan paragraf
Pengembangan paragraf
adityaaad
 
Bab v wacana
Bab v wacanaBab v wacana
Bab v wacana
uniihusni
 
Paragraf Bahasa Indonesia
Paragraf Bahasa IndonesiaParagraf Bahasa Indonesia
Paragraf Bahasa Indonesia
Primiputri Soerjaatmadja,CH.t
 
Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bialdyzilverz
 
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 26. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
Dwimaghfiro
 

What's hot (20)

BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau AlineaBAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
BAHASA INDONESIA - Paragraf atau Alinea
 
Paragraf makalah
Paragraf makalahParagraf makalah
Paragraf makalah
 
Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragraf
Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragrafPola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf
Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragraf
 
Bahasa indonesia-paragraf
Bahasa indonesia-paragrafBahasa indonesia-paragraf
Bahasa indonesia-paragraf
 
Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)
 
Kelompok puput cover
Kelompok puput coverKelompok puput cover
Kelompok puput cover
 
paragraf dalam bahasa indonesia
paragraf dalam bahasa indonesiaparagraf dalam bahasa indonesia
paragraf dalam bahasa indonesia
 
Paragraf dan pengembangannya
Paragraf dan pengembangannyaParagraf dan pengembangannya
Paragraf dan pengembangannya
 
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
 
Rangkuman menulis karya ilmiah2
Rangkuman menulis karya ilmiah2Rangkuman menulis karya ilmiah2
Rangkuman menulis karya ilmiah2
 
Paragraf dan wacana
Paragraf dan wacanaParagraf dan wacana
Paragraf dan wacana
 
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
Cover,pengantar,daftar isi (wiwin 142)
 
Tinpus ppt
Tinpus pptTinpus ppt
Tinpus ppt
 
7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya7. paragraf dan pengembangannya
7. paragraf dan pengembangannya
 
Pengembangan paragraf
Pengembangan paragrafPengembangan paragraf
Pengembangan paragraf
 
Bab v wacana
Bab v wacanaBab v wacana
Bab v wacana
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
Paragraf Bahasa Indonesia
Paragraf Bahasa IndonesiaParagraf Bahasa Indonesia
Paragraf Bahasa Indonesia
 
Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bi
 
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 26. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
6. rangkuman buku menulis karya ilmiah 2
 

Viewers also liked

5 Pilar Kelayakan Green Property
5 Pilar Kelayakan Green Property5 Pilar Kelayakan Green Property
5 Pilar Kelayakan Green Property
Green Warrior
 
Integration of Child Protection in DRR
Integration of Child Protection in DRRIntegration of Child Protection in DRR
Integration of Child Protection in DRRAshish Damle
 
Kullanılabilirlik Testi - Usability Testing
Kullanılabilirlik Testi - Usability TestingKullanılabilirlik Testi - Usability Testing
Kullanılabilirlik Testi - Usability Testing
Bilge Adam Kurumsal
 
Mid termpresent
Mid termpresentMid termpresent
Mid termpresentRobin Reid
 
Capítulo 6- Part 1 reflexiveverbs
Capítulo 6- Part 1 reflexiveverbsCapítulo 6- Part 1 reflexiveverbs
Capítulo 6- Part 1 reflexiveverbs
deborahRlemon, drlemon, Ohlone
 
Ganesh nayak finals 09
Ganesh nayak finals 09Ganesh nayak finals 09
Ganesh nayak finals 09sidshanker
 
JUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and Groovy
JUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and GroovyJUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and Groovy
JUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and Groovy
CloudBees
 
JUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and Maintenance
JUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and MaintenanceJUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and Maintenance
JUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and Maintenance
CloudBees
 
Pricing_Seminar_5_11_05
Pricing_Seminar_5_11_05Pricing_Seminar_5_11_05
Pricing_Seminar_5_11_05Avantika Daing
 
JUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with Docker
JUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with DockerJUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with Docker
JUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with Docker
CloudBees
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
pjj_kemenkes
 
Hubungan korea selatan dan amerika serikat
Hubungan korea selatan dan amerika serikatHubungan korea selatan dan amerika serikat
Hubungan korea selatan dan amerika serikatdemeiati_n_kusumaningrum
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
pjj_kemenkes
 
Endüstri Mühendisliği
Endüstri MühendisliğiEndüstri Mühendisliği
Endüstri Mühendisliğiuludagmmf
 
Adab al isti'dzan
Adab al isti'dzanAdab al isti'dzan
Adab al isti'dzan
Apotek F DuaSatu
 
Mekatronika
MekatronikaMekatronika
Mekatronika
dwi nur asmianto
 

Viewers also liked (20)

5 Pilar Kelayakan Green Property
5 Pilar Kelayakan Green Property5 Pilar Kelayakan Green Property
5 Pilar Kelayakan Green Property
 
Integration of Child Protection in DRR
Integration of Child Protection in DRRIntegration of Child Protection in DRR
Integration of Child Protection in DRR
 
Kullanılabilirlik Testi - Usability Testing
Kullanılabilirlik Testi - Usability TestingKullanılabilirlik Testi - Usability Testing
Kullanılabilirlik Testi - Usability Testing
 
Mid termpresent
Mid termpresentMid termpresent
Mid termpresent
 
Capítulo 6- Part 1 reflexiveverbs
Capítulo 6- Part 1 reflexiveverbsCapítulo 6- Part 1 reflexiveverbs
Capítulo 6- Part 1 reflexiveverbs
 
Green IT
Green ITGreen IT
Green IT
 
Ganesh nayak finals 09
Ganesh nayak finals 09Ganesh nayak finals 09
Ganesh nayak finals 09
 
JUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and Groovy
JUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and GroovyJUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and Groovy
JUC Europe 2015: Plugin Development with Gradle and Groovy
 
Sf perf
Sf perfSf perf
Sf perf
 
JUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and Maintenance
JUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and MaintenanceJUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and Maintenance
JUC Europe 2015: Scaling of Jenkins Pipeline Creation and Maintenance
 
Pricing_Seminar_5_11_05
Pricing_Seminar_5_11_05Pricing_Seminar_5_11_05
Pricing_Seminar_5_11_05
 
JUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with Docker
JUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with DockerJUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with Docker
JUC Europe 2015: Scaling Your Jenkins Master with Docker
 
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agamaPedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
Pedoman menciptakan keluarga berdasarkan agama
 
Hubungan korea selatan dan amerika serikat
Hubungan korea selatan dan amerika serikatHubungan korea selatan dan amerika serikat
Hubungan korea selatan dan amerika serikat
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
 
Bab 12
Bab 12Bab 12
Bab 12
 
Endüstri Mühendisliği
Endüstri MühendisliğiEndüstri Mühendisliği
Endüstri Mühendisliği
 
Adab al isti'dzan
Adab al isti'dzanAdab al isti'dzan
Adab al isti'dzan
 
Mekatronika
MekatronikaMekatronika
Mekatronika
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 

Similar to Deby r

MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxMAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
Nadila Utami
 
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docxMakalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Rara80056
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
FAJAR MENTARI
 
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdfMAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
RusdhyCharles
 
bahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragrafbahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragraf
Universitas Negeri Yogyakarta
 
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Mutiara Anggraini
 
Kelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdfKelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdf
CiciParamida4
 
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAFB. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
EuisKomaracilvi
 
Pembentukan paragraf
Pembentukan paragrafPembentukan paragraf
Pembentukan paragraf
State Polytecnic Of Ujung Pandang
 
12. rangkuman karya ilmiah 2
12. rangkuman karya ilmiah 212. rangkuman karya ilmiah 2
12. rangkuman karya ilmiah 2
Sifaun Nadiro
 
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptxMODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
indro14
 
Rangkuman Menulis Karya Ilmiah
Rangkuman Menulis Karya Ilmiah Rangkuman Menulis Karya Ilmiah
Rangkuman Menulis Karya Ilmiah
Fitri Wakhida Yusro
 
Bab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanBab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafan
mudanp.com
 
Tugas makalah paragraf.docx
Tugas makalah paragraf.docxTugas makalah paragraf.docx
Tugas makalah paragraf.docx
akubi1
 

Similar to Deby r (20)

MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docxMAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
MAKALAH PENGEMBANGAN PARAGRAF.docx
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docxMakalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
Makalah Bahasa Indonesia Paragraf - Kelompok 5 (1).docx
 
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis AlineaMakalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
Makalah Bahasa Indonesia Menulis Alinea
 
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdfMAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_Tentang_PARAGRA.pdf
 
Kelompok Paragraf
Kelompok ParagrafKelompok Paragraf
Kelompok Paragraf
 
Tugas kelompok 6 paragraf
Tugas kelompok 6 paragrafTugas kelompok 6 paragraf
Tugas kelompok 6 paragraf
 
Tugas bahasa indonesia pragraf
Tugas bahasa indonesia pragrafTugas bahasa indonesia pragraf
Tugas bahasa indonesia pragraf
 
bahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragrafbahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragraf
 
Alinea
AlineaAlinea
Alinea
 
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
 
wiwin
wiwin wiwin
wiwin
 
Kelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdfKelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdf
 
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAFB. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
 
Pembentukan paragraf
Pembentukan paragrafPembentukan paragraf
Pembentukan paragraf
 
12. rangkuman karya ilmiah 2
12. rangkuman karya ilmiah 212. rangkuman karya ilmiah 2
12. rangkuman karya ilmiah 2
 
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptxMODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
 
Rangkuman Menulis Karya Ilmiah
Rangkuman Menulis Karya Ilmiah Rangkuman Menulis Karya Ilmiah
Rangkuman Menulis Karya Ilmiah
 
Bab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafanBab vi pemaragrafan
Bab vi pemaragrafan
 
Tugas makalah paragraf.docx
Tugas makalah paragraf.docxTugas makalah paragraf.docx
Tugas makalah paragraf.docx
 

More from taufiq99

Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindo
taufiq99
 
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
taufiq99
 
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
taufiq99
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
taufiq99
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
taufiq99
 
B.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokkB.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokk
taufiq99
 
Nurul j
Nurul jNurul j
Nurul j
taufiq99
 
S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
taufiq99
 
Roseta
RosetaRoseta
Roseta
taufiq99
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman
taufiq99
 
Rafika
RafikaRafika
Rafika
taufiq99
 
Nila
NilaNila
Nila
taufiq99
 
Winda d
Winda dWinda d
Winda d
taufiq99
 
Tyara s r
Tyara s rTyara s r
Tyara s r
taufiq99
 
Sufitri
SufitriSufitri
Sufitri
taufiq99
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yuliana
taufiq99
 
Sindy zulfa m
Sindy zulfa mSindy zulfa m
Sindy zulfa m
taufiq99
 
Ricki k
Ricki kRicki k
Ricki k
taufiq99
 
Puput h
Puput hPuput h
Puput h
taufiq99
 

More from taufiq99 (20)

Makalah bindo
Makalah bindoMakalah bindo
Makalah bindo
 
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 4 (TURUNAAN FUNGSI)
 
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
Pengantar dasar matematika 3 (LIMIT FUNGSI)
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Tugas individu
Tugas individuTugas individu
Tugas individu
 
B.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokkB.indonesia kelompokk
B.indonesia kelompokk
 
Nurul j
Nurul jNurul j
Nurul j
 
S yuliani
S yulianiS yuliani
S yuliani
 
Roseta
RosetaRoseta
Roseta
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman
 
Rafika
RafikaRafika
Rafika
 
Nila
NilaNila
Nila
 
Winda d
Winda dWinda d
Winda d
 
Tyara s r
Tyara s rTyara s r
Tyara s r
 
Sufitri
SufitriSufitri
Sufitri
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yuliana
 
Sindy zulfa m
Sindy zulfa mSindy zulfa m
Sindy zulfa m
 
Ricki k
Ricki kRicki k
Ricki k
 
Puput h
Puput hPuput h
Puput h
 

Recently uploaded

Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
KotogadangKependuduk
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 

Recently uploaded (20)

Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptxPOKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
POKJA 1 Kelompok Kerja 1 TPP PKK 11.pptx
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 

Deby r

  • 1. 1 PENJELASAN UMUM PENGEMBANGAN PARAGRAF MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Perkuliahan Bahasa Indonesia yang Dibina ole Haerudin, M.Pd. Disusun oleh : DEBY RATULIA (1584202165 ) PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG TANGERANG 2015
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dalam bidang mata kuliah Bahasa Indonesia ‘Penjelasan Umum Pengembanggan paragrap’ Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan baik itu dari penulisan, isi, dan lain sebagainya yang memang karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna membangun pembuatan makalah untuk hari yang akan datang. Demikian sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Tangerang, 11 Desember 2015 Penulis
  • 3. 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………. ii DAFTAR ISI …………………………………………………... iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang …………………………………….. 1 1.2 Rumusan Masalah …………………………………. 1 1.3 Tujuan ……………………………………………... 1 1.4 Metode …………………………………………….. 2 1.5 Manfaat ……………………………………………. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Paragraf…………………………..... 2.2 Fungsi-fungsi Paragraf……….............................. 5 2.3 Unsur-unsur Paragraf..………………..…………….. 2.4 Syarat Pembentukan Paragraf yang Baik ....................... 2.5 Macam-macam Paragraf.................................................. 2.6 Pengembangan Paragraf................................................... BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ………………………………………….... 10 3.2 Saran ………………………………………………...... 10 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam manulis sebuah karangan atau cerita tentunya selalu dijumpai susunan dari banyak kata yang membentuk kalimat. Kalimat-kalimat tersebut harus dihubungkan lagi sehingga terbentuk sebuah paragraf. Menyusun paragraf berarti menyampaikan suatu gagasan atau pendapat tertentu yang harus disertai alasan ataupun bukti tertentu. Menyusun suatu paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah ide pokok yang akan dikemukakan harus jelas, semua kalimat yang mendukung paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide, terdapat kekompakan hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain yang membentuk alinea, dan kalimat harus tersusun secara efektif (kalimat disusun dengan menggunakan kalimat efektif sesuai ide bisa disampaikan dengan tepat). Oleh karena itu, untuk lebih memahami bagaimana menyusun sebuah paragraf yang benar dan mengetahui berbagai macam jenis paragraf, maka makalah ini disusun agar bisa menambah pengetahuan para pembaca tentang penggunaan paragraf yang baik 1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana fungsi organ tubuh sebagai alat bicara, penghasil bunyi-bunyi bahasa ? b. Bagaimana proses terjadinya bunyi 1.3 Tujuan a. Untuk dapat mengetahui proses terjadinya bunyi bahasa. b. Untuk mengetahui organ-organ tubuh yang menghasilkan bunyi bahasa. 1.4 Metode
  • 5. 5 Dalam pembuatan makalah ini, metode yang digunakan adalah metode diskusi atau kelompok. 1.5 Manfaat Dalam pembuatan makalah ini, diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : a. Kelompok kami mendapat pengalaman dalam pembuatan makalah tentang mata kuliah fonologi. b. Mengetahui tentang bagaimana terjadinya bunyi bahasa. c. Agar dapat mengetahui organ-organ tubuh yang menghasilkan bunyi bahasa. d. Diharapkan dalam pembuatan makalah ini dapat memperoleh pengetahuan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan kemampuan dalam membuat makalah selanjutnya.
  • 6. 6 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Paragraf Paragraf disebut juga alinea. Kata paragraf diserap dari bahasa Inggris yaitu paragraph, sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dari kata lain alinea yang berarti ‘’mulai dari garis baru’’. Kata paragraf terbentuk dari kata Yunani (para) yang berarti ‘’ sebelum’’, dan (grafein) yang berarti ‘’ menulis atau menggores’’. Berkenaan dengan paragraph, Margaret J.Miller mengatakan ” sebagaimana halnya suatu kalimat harus memiliki kesatuan pikiran, begitu juga paragraf harus mempunyai kesatuan topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf harus menyusul satu sama lain dengan urutan yang logis. Gagasan dalam setiap kalimat harus timbul secara wajar dari pikiran yang telah diisyaratkan oleh karena kalimat yang muncul sebelumnya ”. Paragraf adalah sebuah penggabungan beberapa kalimat, artinya setiap unsur pada karangan panjang ada pada paragraf. Paragraf juga merupakan bagian karangan atau tulisan yang membentuk satu kesatuan pikiran atau gagasan. Setiap paragraf dikendalikan oleh satu ide pokok, dan setiap Ide pokok paragraf harus dikemas dalam sebuah kalimat yang disebut kalimat utama. Paragraf yang baik memiliki satu kalimat utama yang berisi tentang pokok pikiran paragraf atau gagasan dan beberapa kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan pokok pikiran. Pengecualian dalam hal ini adalah paragraf dalam karangan fiksi yang seluruh kalimatnya sering merupakan kalimat topik sehingga setiap kalimat mengandung ide pokok tersendiri. Ukuran panjang pendek paragraf tidak dapat dipatok secara mutlak. Hal itu bergantung pada bobot atau kadar informasi yang akan diungkapkan. Sebagai pegangan, dapat diketahui bahwa alinea atau paragraf yang ideal panjangnya
  • 7. 7 berkisar antara 4-8 kalimat. Namun, dapat juga hinga 10 kalimat jika kalimat didalamnya pendek-pendek, atau kurang dari 4 jika kalimatnya panjang-panjang. 2.2 Fungsi Paragraf Fungsi dari paragraf antara lain, yaitu : 1. Bagi penulis. Sebuah paragraf sangat membantu pengungkapan ide atau gagasan. Dengan adanya paragraf ide atau gagasan sang penulis akan dapat dipecah secara lebih terperinci sehinga memudahkan pembaca nantinya untuk lebih mudah memahami alur ide atau tulisan sang penulis. Sebagaimana sebuah pohon, Begitu pulalah tulisan. Pohon sebagai keseluruhan tulisan, sedangkan paragraf adalah ranting-ranting yang menjadi penyangga daun kata-kata. Namun walaupun berbeda setiap ranting-ranting ini saling bertautan untuk bisa menyangga pohon tersebut. 2. Bagi pembaca. Paragraf adalah sebuah piranti untuk memahami keseluruhan ide pada karya tulis ilmiah. Bila sebuah tulisan tidak memiliki paragraf, maka pembaca akan sangat sulit menangkap maksud dan inti dari ide-ide penulis. Maka paragraf dibutuhkan sebagai alat pemetakan ide- ide yang saling berkesinambungan satu sama lain, sehingga memudahkan pembaca untuk menarik inti dari setiap paragraf dan mulai merajutnya menjadi suatu ide yang dimaksudkan oleh sang penulis. 3. Menandai pembukaan topik baru atau pengembangan lebih lanjut mengenai topik sebelumnya . Coba perhatikan contoh berikut ini. 4. Kegunaan lain dari paragraf ialah untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memperinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya. Coba perhatikan contoh dibawah ini. 2.3 Unsur-unsur Paragraf Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut
  • 8. 8 dapat diterima dengan jelas oleh pembaca maka paragraf harus tersusun secara logis-sistematis. Alat Bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu ialah unsur-unsur paragraf seperti : 1. Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok bisaanya berupa kata, frase atau klausa. 2. Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih abstrak. 3. Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang kongkret. Ide pengembang berupa kata, frase, atau klausa. 4. Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk kongkret. 5. Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf. 6. Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi atau kepaduan antarkalimat, antarparagraf dalam suatu karangan. 2.4 Syarat Pembentukan Paragraf yang Baik Suatu paragraf akan menjadi ideal dan efektif bila dibentuk berdasarkan dua syarat pembentukannya. Kedua syarat yang diperlukan dalam pembentukan paragraf yaitu adanya unsur kesatuan dan unsur koherensi atau kepaduan atau penyatuan. 1. Kesatuan (Kohesi) Syarat pertama, adanya kesatuan. Maksudnya, paragraf tersebut memperlihatkan satu kesatuan yang utuh. Untuk itu, diperlukan adanya gagasan pokok yang merupakan pengikat paragraf. Tanpa gagasan pokok, paragraf kehilangan perekat, kehilangan pemersatu. Paragraf cenderung menjadi tidak menentu ujung pangkalnya, kesatuan tak berwujud.
  • 9. 9 Biasanya di antara kalimat-kalimat dalam paragraf itu ada sebuah kalimat yang sangat penting, yang disebut kalimat inti atau kalimat utama atau kalimat topik. Kalimat itulah yang menjadi tumpuan kalimat-kalimat lainnya Di situlah pula sesungguhnya terletak kunci untuk memahami sebuah paragraf. 2. Kepaduan (Koherensi) Yang dimaksudkan dengan koherensi di sini adalah adanya hubungan harmonis yang memperlihatkan kesatuan dan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam sebuah paragraf. Dengan demikian, semakin jelaslah arah paragrafnya dan semakin jelas pula gagasan pokok yang hendak dikatakannya. Tetapi, hubungan harmonis tidak akan tercipta apabila tiap-tiap kalimat tidak selalu berorientasi pada gagasan pokok yang ditentukan. Paragraf yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Pembaca tidak dihadapkan pada lompatan-lompatan pikiran yang dapat membingungkan. Ketiadaan koheresi dalam paragraf akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Pada gilirannya, pembaca menemui kesukaran untuk memperoleh gagasan pokok paragraf. Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan urutan gagasan. Gagasan dituturkan secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya dari fakta yang satu ke fakta yang lain, dari satu soal ke soal berikutnya. Sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama. 3. Hanya Memiliki Satu Pikiran Utama Paragraf yang baik harus hanya memiliki satu pikiran utama atau gagasan pokok. Jika dalam satu paragraf terdapat dua atau lebih pikiran utama, paragraf tersebut tidak efektif. Paragraf tersebut harus dipecah agar tetap memiliki hanya satu pikiran utama. Satu pikiran utama itu didukung oleh pikiran-pikran penjelas. Pikiran-pikiran penjelas ini lazimnya terwujud dalam bentuk kalimat-kalimat penjelas yang tentu harus selalu mengacu pada pikiran utama. 2.5 Macam-macam Paragraf
  • 10. 10 1. Eksposisi Paragraf eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang jelas. Contoh: Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat. 2. Argumentasi Paragraf argumentasi adalah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai keterangan dan alasan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca dan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti. Contoh: Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih- lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana. 3. Deskripsi Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut. Contoh:
  • 11. 11 Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna. 4. Persuasi Paragraf persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Contoh: Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat berguna untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak meminum susu. 5. Narasi Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian. Ciri-cirinya ada kejadian, tokoh, dan waktu kejadian Contoh: Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia. 2.6 Pengembangan Paragraf Paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai macam cara-cara atau teknik yang digunakan pada umumnya bergantung pada luasnya pengalaman penulis dan materi yang ingin ditulis. Melalui jenis pembagian ini, paragraf dapat dikategorikan sebagai jenis paragraf berdasarkan struktur informasinya. Secara garis besar teknik yang dimaksud dapat dilihat di bawah ini: 1. Paragraf Deduktif
  • 12. 12 Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragaraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya. Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul dengan penjelasan umum. Contoh: Pada tahun 2008 kualitas masyarakat Indonesia semakin rendah. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Pada tahun sebelumnya hanya 30%, presentase angka pengangguran dan tahun ini bertambah menjadi 40%. Angka kriminalitas di Indonesia juga semakin membeludak dan yang paling parah banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengikuti program pemerintah 9 tahun. Dilihat dari dua realita ini kita sudah bisa mengukur SDM masyarakat Indonesia. 2. Paragraf Induktif Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. Mula-mula dikemukakan fakta-fakta ataupun uraian-uraian. Berdasarkan fakta-fakta itu penulis menggenerealisasikan ke dalam sebuah kalimat. Pararagraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir kalimat dan kalimat penjelasnya terletak di awal paragraf. Paragraf ini diawali dengan urutan pernyataan khusus dan disusul dengan pernyataan umum. Contoh: Setiap hari Abo selalu pulang malam. Sekitar jam 20.00 WIB. Sangat tidak masuk akal jika seorang pelajar pulang malam. Dia pun tak pernah belajar. Hidupnya selalu dipenuhi dengan gemerlapnya dunia. Tak ada kata susah di dalam pikirannya. Oleh karena itu, sangat wajar jika Abo tidak naik kelas. 3. Pengembangan dengan Klasifikasi Pengembangan dengan klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
  • 13. 13 Contoh : Ada paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang, menjelaskan sebuah proses, melukiskan keadaan dengan kata-kata, bahkan ada paragraf yang isinya mempengaruhi cara berpikir orang lain. Ditinjau dari sifat isi paragraf tadi maka paragraf dapat digolongkan menjadi paragraf deskriptif, paragraf naratif, paragraf persuatif, dan paragraf argumentatif. 4. Pengembangan dengan Contoh Kata, seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan- ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh. Contoh: Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi didunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan. Contohnya : Bapak A memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya mobil dan apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki- lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami keterbelakangan mental. 5. Pengembangan dengan Fakta Pengembangan dengan fakta merupakan suatu jenis pengembangan paragraf yang dilakukan dengan cara menyertakan sejumlah fakta atau bukti untuk memperkuat pendapat yang dikemukakan. Contoh: Para petani di kampong sangat rajin. Sebelum matahari terbit mereka berangkat menggarap sawahnya. Tidk mengenal lelah dan capek. Waktu istirahat hanya untuk makan dan shalat saja. Kemabali ke rumah nanti menjelang magrib. Meskipun begitu, tidak pernah mengeluh kepada siapa pun. 6. Pengembangan Sebab Akibat Dilakukan jika menerangkan suatu kejadian. Ungkapan yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
  • 14. 14 Contoh : Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk Smk mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, sekolah sering bolos, akibatnya raport jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani enjual barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu. 7. Pengembangan Definisi Adalah, yaitu, ialah, merupakan kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi. Contoh : Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.
  • 15. 15 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Pada pembahasan di atas, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Ilmu fonologi adalah subdisiplin linguistik yang menetapkan kajiannya yaitu unsur bahasa yang terkecil atau bunyi bahasa. 2. Sebagai suatu ilmu, fonologi mendasarkan kegiatannya pada pikiran-pikiran tentang bunyi bahasa. 3. Bahwa dalam ilmu fonologi terdapat dua aspek, yaitu fonetik dan fonemik. 3.2 Saran 1. Diharapkan dalam penulisan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran guna untuk memperbaiki penulisan makalah selanjutnya. 2. Agar lebih ditingkatkan lagi pemahaman dalam pembelajaran fonologi.
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Akhadiah MK,S, dkk. 1986. PINA 4436: Materi Pokok Menulis. Jakarta:Karunia,UT Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah. Graha Media. Suparno, dkk. 2007. Materi pokok keterampilan dasar menulis. Jakarta: UT. Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis Paragraf. Grasindo.