1. KASIH KARUNIA
Ditujukan Kepada Sekolah Tinggi Teologi Mawar Saron Lampung
Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam mata Kuliah
Teologi Perjanjian Baru II
Disusun Oleh: Aprianto
Nim: 20178604
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG TAHUN
2020
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
KASIH KARUNIA
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kasih Karunia dapat diartikan sebagai perasan sayang
merasa cinta dan suka. Sebagai orang Kristen kita perlu menyadari apa yang menjadi makna kasih
karunia Allah dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Kasih karunia adalah kasih Allah
kepada manusia melalui anak-Nya Tuhan Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia yang
sudah rusak dan jatuh dalam dosa.
Hingga kini kita melihat dunia semakin suram kuasa dosa dan kejahatan sebagai pemicu
penderitaan. Kalau kita memandang dosa-dosa kita dalam terang kasih Allah, maka kita manusia
telah melakukan kesalahn yang luar biasa besar. Kasih karunia Allah membuktikan bagaimana
Allah sangat memahami dan mengasihi manusia bahwa tidak ada seorang pun yang dapat
mendamaikan manusia dengan Allah tanpa ada pengorbanan.
Disinilah kita melihat bahwa Allah sangat mengasihi manusia yang sudah jatuh dalam dosa. Ia
telah mengorbankan anak-Nya yang tunggal di atas kayu salib sehingga manusia dapat
diselamatkan melalui pengorbanan-Nya. Disinilah kita perlu melihat begitu kasih Allah terhadap
manusia sebab Alkitab berkata “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu
bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah. Jadi dapat dikatakan bahwa Allah yang bertindak
dan berinisiatif untuk mencari dan memberikan kepada manusia kehidupan yang layak melalui
pengorbanan Kristus.
Kenapa Allah sangat mengasihi manusia sedangkan manusia adalah orang yang berdosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah. Bisa dikatakan bahwa manusia tidak mampu untuk datang kepada
Allah sebab manusia sudah menyimpang dan tersesat sehingga terpisah jauh dengan Allah. Tetapi
melalui kematian Kristus di kayu salib kasih karunia Allah itu membuat manusia bisa berhubungan
lagi dengan Allah yaitu melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Kristus telah menyelesaikan
misi Allah dalam diri-Nya yaitu mengadakan pendamaian melalui kematian-Nya di kayu salib dan
maut tidak berkuasa lagi atas hidup manusia.
3. Setiap orang percaya yang benar-benar mengerti bahwa kehidupan orang Kristen hanyalah kasih
karunia Allah oleh sebab itu kita sebagai orang percaya harus sungguh-sungguh dan membawa
transformasi hidup sebagai orang percaya yang sudah di dalam Kristus.
Jadi bagaimana kita sebagai manusia yang berdosa ini harus bersyukur kepada Allah bagaimana
kasih Allah yang begitu besar kepada kita sebagai manusia. Dengan cara apakah yang harus kita
lakukan sebagai orang yang sudah menerima kasih karunia Allah. Tidak ada cara lain bagaimana
kita harus melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan Yesus Kristus sebagai teladan hidup yang
memberikan suatu dorongan iman bagaimana kita sebagai orang percaya tetap selalu mengasihi
Tuhan, mencintai Tuhan dan melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam kehidupan kita
sebagai orang yang percaya Kristus.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Kasih Karunia itu ?
2. Apakah Dampak Kasih Karunia dalam kehidupan orang percaya sekarang ini ?
3. Bagaimana Manusia Merespon Terhadap Kasih Karunia Allah?
C. TUJUAN
Sebagai seorang yang sudah di tebus di dalam Kristus bagaimana kita harus melakukan setiap
kehendak Tuhan dalam kehidupan sekarang ini. Kita tidak tinggal dalam dosa masa lalu kita, tetapi
kita sudah menjadi pribadi yang baru di dalam Kristus dan kita bisa bersekutu lagi dengan Allah
melalui Kristus. Kita harus menjadi orang Kristen yang membawa kasih Allah untuk sesama kita
dan kehidupan kita ketika sudah mengenal Kristus bisa berdampak dan hidup melakukan apa yang
menjadi kehendak Tuhan.
D. MANFAAT
Sebagai orang percaya kita harus benar-benar menyerahkan hidup kita ini kepada Kristus. Karena
tanpa Kristus tinggal dalam kehidupan orang percaya atau tanpa kemurahan Allah manusia tidak
bisa berbuat apa-apa. Oleh sebab itu sangat penting bagaimana kita sebagai orang percaya harus
hidup sungguh-sungguh di dalam Kristus supaya kasih karunia Allah itu semakin melimpah dalam
kehidupan iman rohani kita sebagai orang Kristen.
4. BAB II
PEMBAHASAN
1. APAKAH KASIH KARUNIA ITU
Kasih karunia Allah adalah kasih Allah yang bekerja di dalam hati manusia. Kasih karunia Allah
mempersiapkan kita dan membawa kita kepada pertobatan. Kasih karunia Allah sangat
memengaruhi kehidupan kita untuk menarik kita kepada Allah melalui Kristus. Kalau kita bisa
membandingkan bagaimana kasih manusia terhadap pasangannya sangat indah sekali apalagi
kasih karunia Allah kepada kita sebagai umat kepunyaan-Nya. Kasih karunia Allah itu disediakan
bagi tiap-tiap orang di dunia ini. Kadang-kadang Tuhan harus berusaha dalam diri seseorang lebih
dari pada yang lain untuk membawa nya kepada pertobatan.
Melalui Roh Kudus Tuhan Allah menarik dan mengajak orang kepada Yesus Kristus serta
pertobatan. Selanjutnya, Tuhan Allah membawa orang itu pada pilihan untuk memutuskan
kehendaknya, apakah ia mau bertobat dan menyambut Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya. Akan
tetapi, keputusan terakhir harus dari kehendak manusia. Demikian pula pilihan terakhir untuk
menolak Kristus, itu pun berasal dari manusia itu sendiri. untuk kesalahan dalam memilih itu,
manusia bertanggung jawab di hadapan Allah. Jika hak itu menenntukan pilihan terakhir itu
diambil dari manusia, kesalahan dan tanggung jawab juga di ambil dari orang yang menolak
Kristus.
Dalam buku J. Wesley Brill yang berjudul “Dasar Yang Teguh” dia mengatakan sebagai berikut:
Roh kuduslah yang mengerjakan dan menyatakan kasih karunia Allah. Kerap kali Roh Kudus lama bekerja di dalam
hati kita sebelumkita di lahirkan kembali. Ia mempersiapkan kita untukpertobatan,dan itulah pekerjaan kasih karunia1
Saya setuju dengan pendapat J. Wesley Brill bahwa Roh Kuduslah yang menuntun seseorang itu
untuk membawa dia kepada pertobatan dan menginsyafkan nya dari dosa sehingga ia boleh
menanggalkan manusia lama dan boleh menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juselamatnya.
1 J. Wesley Brill, Dasar yang Teguh (Bandung:Kalam Hidup, 2017.) Halaman 321.
5. Bagaimana kita tahu bahwa kita adalah orang pilihan yang menerima kasih karunia itu. Alkitab
menyatakan pemilihan Allah itu dengan sukacita. Jika memang keputusan Allah tetap untuk
selama-lamanya, hal itu mempunyai pegangan yang kuat. Oleh sebab itu sebagai jawaban bagi kita
sebagai orang percaya yang dapat menjadi tolak ukur yang tepat yaitu keyakinan itu kita terima
melalui Kristus. Dia luar Kristus tidak seorang pun yang bisa dan boleh berbicara tentang
pemilihan itu. Tanpa Kristus pemilihan Allah atas hidup kita menjadi hal yang sewenang-wenang,
seperti menarik undian beruntung atau tidak. Tetapi di dalam Dia, kasih Allah yang memilih
datang kepada kita. Jadi kita tidak memulai dalam kekekalan pada keputusan Allah, tetapi dimana
Dia mencapai hasil ketika mengarahkan firman-Nya kepada kita. Kenapa kita harus memilih
Kristus, karena sebelum dunia dijadikan Dia telah menawarkan diri untuk menyelamatkan
manusia. Pada saat itu Dia telah menyatakan kesediannya untuk menyerahkan diri-Nya bagi semua
anak manusia sehingga kita bisa menerima kasih karunia Allah itu.
Dalam hubungan hidup dengan Kristus, keyakinan mengenai pemilihan kita semakin besar. Lepas
dari Dia kita tidak akan pernah bisa berbicara tentang kasih karunia dengan yakin kita akan tetap
bingung dan putus asa. Tetapi kalau kita sungguh-sungguh percaya kepada-Nya, maka kita
menemukan bukti pilihan Allah, karena iman yang hidup tidak kita miliki dari diri sendiri. Siapa
yang berpegang kepada Kristus dalam iman, telah disentuh oleh kasih Allah.
Dalam buku DR. EGBERT BRINGK dengna judul semata-mata oleh firman mengatakan sebagai
berikut:
Tuhan yang memperkenalkan diri dan Dia juga yang memprakarsai hubungan dengan manusia. Dia yang
memperlihatkan kasih-Nya lewat apa yang dikerjakan-Nya2
Penulis setuju dengan pendapat Egbert bahwa Tuhan yang berinisiatif untuk menyatakan diri kepada manusia melalui
pengorbanan Kristus sehingga manusia bisa diselamatkan dan bisa kembali bersekutu dan hidup dalam kehendak
Allah.
2 Egbert Brill, Semata-mata oleh firman (Jakarta:Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2016,) Halaman 135
6. Apa yang membuat seorang Kristen menjadi Kristen jawaban yang kita berikan ialah jika kita
hidup dari pengampunan. Bukankah tiap-tiap hari kita meminta pengampunan yang telah Kristus
kerjakan untuk kita. Kita adalah Kristen ketika kita menyambut Kristus melalui iman. Rohlah yang
membuat tiap-tiap kita mengatakan Kristus untuk kita. Akan tetapi, itu belum semuanya seorang
Kristen lebih dari pada hidup dari pengampunan. Kristen juga mencakup pembaharuan dalam
karakter kita sehingga kita menjadi pribadi Kristen yang baru yang ada di dalam Kristus 2 Korintus
5:17-18. Perlu sekali kita mengakui bahwa Kristus mengerjakan bukan hanya pengampunan kita,
melainkan juga pembaharuan hidup kita. Dia tidak hanya datang ke bumi untuk menghapus dosa-
dosa kita, tetapi membuat kita menjadi manusia baru oleh Roh-Nya.
Alkitab menampilkan dengan jelas bahwa anak Allah yang mengumpulkan manusia. Dia yang
memanggil tiap-tiap pribadi, kemudian mempersatukannya dengan yang lain digabungkan dengan
yang lain setelah Kristus menemukan kita. Dialah Kristus, yang bekerja mempersatukan kita
sehingga kita menjadi kawanan anak-anak Allah yang menerima kasih karunia Allah.
Dalam buku Egbert Brill yang berjudul semata-mata oleh firman mengatakan sebagai berikut:
Iman itu mendapat kekuatan dalam janji Kristus, Dialah yang memperkanlkan diri-Nya kepada kita mengundang kita
dan meminta pergaulan yang hidup dengan Dia3
Penulis setuju dengan pendapat Egbert bahwa Allah yang memberikan pengampunan kepada manusia melalui Kristus
sehingga ketika orang percaya beriman kepada Tuhan ia mendapat kebaikan Allah sehingga hidupnya harus menjadi
seturut dengan fiman-Nya.
3 Ibid halaman 126-127
7. 2. Dampak Kasih Karunia
a. Pembenaran
Ketika kita sudah menerima Kristus dan menyambut Ia dalam kehidupan kita berarti Allah
menyatakan diri kita benar. Betapa pun banyaknya hal-hal yang bisa membuktikan ketidakbenaran
kita, tetapi berkat Kristus kita menerima pembebasan yang total. Sekalipun kita tidak bebas dari
dosa, tetapi Allah memandang kita seolah-olah belum berbuat dosa dengan demikian Allah
memandang kita di dalam Kristus sungguh sempurna. Pembenaran bukanlah peristiwa yang terjadi
hanya satu kali saja. Sebagai orang Kristen, kita meminta kebenaran kita dari Allah tiap-tiap hari
tanpa tanda jasa apapun dari pihak kita. Itu yang memberikan kedalaman kepada kehidupan kita.
Semakin kita menyadari dosa kita semakin kuat kita menginginkan pembebasan semuanya
berpusat pada pembebasan itu.
b. Pengudusan
Muncul setelah kita dibenarkan yang dimaksudkan adalah proses dari Roh Kudus menjadikan atau
membentuk kita kembali menurut gambar Kristus. Sebagaimana Allah memandang kita kudus kita
pun harus menjadi demikian mengalami pengudusan. Ia tidak membiarkan kita berjalan sendiri,
tetapi Dia ingin melanjutkan rencana-Nya dengan kita dan mempengaruhi kita. Berkaitan dengan
Tuhan artinya dengan siapa kita bergaul kita dikuduskan. Dalam berlansungnya hidup kita kita
masih banyak yang harus diubahkan semuanya berpusat pada pengudusan kita.
Dalam buku Egbert Brink yang berjudul semata-mata oleh firman yang mengatakan adalah sebagai
berikut:
Olehnya semua orang yang hatinya yang menjadi tempat bagi Allah bekerja dengan cara yang menakjubkan sehingga
hatinya digerakkan dan di dorong Allah, tetapi setelah digerakkan Allah maka kehendak itu sendiri bergerak dan
dengan tepat dikatakan oleh karunia yang telah di terimanya manusia sendiri percaya dan bertobat4
Penulis setuju dengan pendapat Egbert bahwa ketika manusia menempatkan hatinya kepada Allah maka Allah sendiri
yang mengambil alih semua kehidupan orang itu sehingga dia benar-benar merasakan kasih Allah dan percaya kepada-
Nya dengan sungguh
4 Ibid halaman 163
8. c. Pertobatan
Ketika seseorang sudah menerima Kristus maka kehidupannya sudah beralih dari segala pikiran
yang jahat, hawa nafsu dan melakukan pekerjaan yang baik untuk menghasilkan dampak yang
baik yaitu pertobatan. Paulus mengatakan bahwa kita diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik. Kita diselamatkan bukan karena pekerjaan kita, melainkan karena
Kristus sangat mengasih kita. Salah satu hal yang menguatkan kita dalam menjalani hidup yang
baru di dalam Kristus adalah mengetahui bahwa Allah telah mepersiapkan pekerjaan-pekerjaan
baik yang Dia mau kita hidupi.
Tidak mudah memahami apa yang Allah mau secara spesifik. Kalau kita melihat di Alkitab
rancangan dan tindakan Allah memperlihatkan kepeduliannya baik kepada individu maupun
kelompok. Kehidupan pribadi dan berjemaat perlu berjalan selaras. Oleh karena itu, ketika kita
sudah menerima Kristus maka salah satu bagian kita adalah melakukan pekerjaan baik yang sudah
di persiapkan oleh Allah bagi setiap kita. Itu berarti ketika kita sudah di dalam Kristus pekerjaan
baik kita pun adalah pemberian Allah. Dia tidak sekadar menyelamatkan kita oleh kasih-Nya, lalu
meninggalkan kita hidup dengan kekuatan sendiri. Kita diselamatkan oleh kasih karunia, dan kita
juga hidup oleh kasih karunia. Allah mempersiapkan pekerjaan baik yang Dia mau kita hidupi dan
memampukan kita melakukannya.
Dala bukunya Erastus Sabdono yang berjudul mencapai kesucian yang mengatakan adalah sebagai
berikut:
Pertobatan yang sejati akan mengubah bukan saja perilaku seseorang,tetapi juga seluruh filosofi hidupnya sehingga
seluruh gaya hidupnya pun akan berubah dan semakin radikal5
Saya setuju dengan pendapat Erastus bahwa ketika kita sudah mengalami yang namanya
pertobatan maka dampak yang harus kita keluarkan adalah perubahan yang mampu memotivasi
dan membangun seseorang untuk semakin menjadi serupa dengan Kristus Yesus.
d. Bertumbuh
Ketika kita sudah menerima Kristus maka kehidupan kita semakin hari semakin berbuah dan
berdampak. Oleh sebab itu Kristus memakai gambaran lain, yaitu dengan menggambarkan diri-
Nya sebagai pokok anggur dan orang percaya sebagai ranting-rantingnya. Kita baru bisa
bertumbuh, jika berhubungan dengan Dia dan pertumbuhannya tidak akan terjadi kalau ranting-
5 Erastus Sabdono Mencapai Kesucian (Jakarta Rehobot Literature 2016). Halaman 114
9. rantingnya tidak dipangkas dibersihkan. Tujuannya membersihkan ranting-ranting itu, bukan
hanya menghindari pertumbuhan yang liar, tetapi juga untuk memperoleh buah yang lebih banyak.
e. Kelahiran kembali
Seluruh manusia sudah mati di dalam dosa dan kejahatannya. Dalam keaadan demikian, manusia
tidak dapat bergaul atau bersekutu dengan Allah. Dosa telah memisahkan dirinya dari Allah, dan
hanya jika ia dilahirkan kembali, barulah ia dapat bersekutu lagi dengan Allah. Disamping itu,
kesucian Allah menuntut seseorang untuk dilahirkan kembali. Manusia perlu mendapat hidup yang
baru dalam perubahan yang terjadi melalui kehidupan yang baru itu. Di dalam alkitab kelahiran
kembali maksudnya ialah Allah mengaruniakan hidup baru di dalam Kristus oleh pekerjaan Roh
Kudus dengan perantaraan firman Allah kepada jiwa yang mati dalam dosa dan kejahatan.
Kelahiran kembali ialah suatu ciptaan yang baru orang yang sudah berpindah dari dalam mau ke
dalam hidup yang baru yaitu di dalam Kristus. Kita sudah mengetahui bahwa pertobatan dan iman
berhubungan erat sekali. Jadi jelas, juga bahwa pertobatan dan iman itu berhubungan erat dengan
kelahiran kembali. Pertobatan dan iman adalah pekerjaan manusia yang tidak dapat dipisahkan,
dan kelahiran kembali adalah bagian Allah melalui Roh Kudus di dalam hati manusia. Jika ketiga
hal itu terus menerus terjadi dalam kehidupan ia diselamatkan dan mendapat hidup yang kekal jika
ia menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatnya.
Dalam buku Constantine R. Campbell yang berjudul kasih karunia yang mengatakan adalah
sebagai berikut:
Setiap orang yang sudah diselamatkan seharusnya berupaya menyenangkan hati Allah dengan cara hidup kita. Kita
harus berusaha melayani Allah dan memperhatikan sikap kita dalam hidup ini6
Saya setuju dengan pendapat Constantine bahwa jika kita menyadari kehidupan kita sebagai orang
percaya harusnya ambisi yang terbesar dalam hidup ini adalah menyenangkan hati Allah.
6 Constantine R. Campbell kasih karunia (PT. Duta Harapan Dunia, 2017). Halaman 28
10. 3. Bagaiman Respon Manusia Terhadap Kasih Karunia Allah
a. Kristus Sebagai Pusat Hidup Baru
Kehidupan kita sebagai orang percaya yang sudah mengenal dan menerima jalan dan jaminan
keselamatan adalah kehidupan yang berbalik arah, yang berpindah dari maut kepada hidup. Namun
bagaimana laju kehidupan kita bisa berubah ke arah pola hidup baru, jika selama ini hidup kita
sudah di program, sudah terbiasa dengan berkecimpung dengan pola hidup yang lama. Cara yang
paling tepat lagi kita harus kembali ke titik awal. Kita perlu memprogram ulang arah laju
kehidupan kita dengan kembali menyetel dan mengubah fokus kita.
Kalau biasanya kita cenderung berpusat pada kehidupan yang lama sekarang fokusnya di ubah dan
di arahka kepada Kristus. Gaya dan pola hidup manusia lama harus kita tanggalkan, dan diganti
dengan gaya dan pola hidup baru. Namun sekali lagi, perubahan ini tidak dilakukan dengan paksa
atau karena terpaksa, tetapi merupakan pancaran hidup baru yang keluar dengan sendirinya, dari
hati yang rela, yang sudah terlebih dahulu diubahkan. Apapun yang sebetulnya tidak kita sukai,
tetapi kalau Tuhan menghendakinya, kita akan melakukannya dengan sukacita karena terutama
bagi kita adalah menyenangkan dan memuliakan Tuhan yang telah mengasihi kita. Sesungguhnya,
kehidupan manusia baru yang berpusatkan pada Kristus adalah kehidupan cinta kasih yang sangat
indah dan penuh sukacita.
b. Kristus Sebagai Tuhan Atas Seluruh Hidup
Manusia baru yang mengenakan Kristus, orang percaya yang menempatkan Kristus sebagai pusat
hidupnya akan makin sungguh-sungguh menempatkan Kristus menjadi Tuhan atas seluruh
hidupnya. Mengakui Tuhan berarti Dia sebagai pemilik kehidupan kita seluruhnya yang berkuasa
dan berdaulat atas hidup kita yang patus kita sembah dan kita tinggikan sampai selama-lamanya.
Setiap saat dalam seluruh hidup kita adalah persembahan yang hidup bagi Tuhan. Saat kita bekerja,
bermain, bergaul, apakah kita lebih mencari kehendak Tuhan dari pada kehendak dan keuntungan
diri kita sendiri. Jika Kristus adalah Tuhan atas seluruh hidup kita, tidak ada aspek kecil dan
sederhana apapun yang tidak menjadi hal rohani dan bernilai kecil di mata-Nya. Sebaliknya segala
aspek yang rohani pun jika kita tidak melakukannya untuh Tuhan semuanya akan menjadi hal
duniawi yang tidak menjadi Dia sebagai Tuhan.
11. c. Kristus Sebagai Teladan Dalam Seluruh Hidup
Ketika kita menempatkan Kristus sebagai teladan hidup artinya kita menjadi Tuhan sebagai
panutan, standar yang patut kita tiru dan ingin kita ikuti. Pernahkah kita bangga ketika kita tahu
bahwa setiap kita orang percaya, selalu di proyeksikan dan terus di proses untuk menjadi semakin
serupa dengan Kristus. Bukan secara fisik, melainkan menjadi pribadi Kristus yang memancarkan
karakter ilahi dan selama hidupnya sebagai manusia yang bertumbuh dalam Kristus. Tuhan sangat
merindukan, bahkan melibatkan diri turut bekerja dalam segala sesuatu agar kita terus bertumbuh
makin menyerupai Kristus.
d. Kristus Sebagai Tujuan Dari Seluruh Hidup
Sebagai orang percaya hidup kita perlu tujuan seperti halnya ketika kita hendak melakukan suatu
perjalanan, kita tentu harus tahu ke mana arah tujuan kita. Dengan mengetahui tujuannya,
perjalanan kita akan menjadi jelas dan terarah. Banyak orang tersesat dalam kehidupannya karena
tidak memiliki tujuan hidup yang jelas dan tepat. Sebenarnya apa sih tujuan hidup kita di dunia ini
firman Tuhan berkata dalam Mat. 22:37-40 dan 1 Kor. 10:31 meringkaskan dengan jelas bahwa
tujuan hidup kita adalah mengasihi dan memuliakan Kristus. Dalam segala hal, di setiap bidang
kehidupan kita.
Jika kita mengasihi Kristus dan ingin memuliakan Dia dalam segala sesuatu, mulai dari cara kita
berpikir, bertutur, dan bertindak akan menunjukkan hal itu. Segala yang kita lakukan, pikirkan,
katakan akan digerakan oleh kasih kepada Tuhan dan kerinduan agar nama-Nya di kenal dan di
puji dan dimuliakan. Saat kita melakukan apapun yang lain, dalam keadaan apapun fokus kita
selalu terarah kepada-Nya bukan diri sendiri. Menjadikan Kristus sebagai tujuan atas seluruh hidup
kita berarti menginjikan Dia menjadi satu-satunya alasan dan tujuan kita dalam menjalani hidup
ini. Dengan demikian tidak ada situasi apapun yang dapat membuat kita tidak memiliki tujuan
hidup. Kita dapat memuliakan dan mengungkapkan kasih kita kepada Tuhan dalam segala hal dan
segala keadaan.
12. Dalam kebahagiaan, keberhasilan, kebaikan, kita dapat memuji dan memuliakan Dia. Dalam
kesusahan, kegagalan, kesakitan, dan keburukan, kita pun dapat menunjukkan kesetiaan,
keteguhan, dan ketekunan iman di dalam Tuhan. Diselamatkan dari sesuatu sangat berbeda dengan
diselamatkan untuk sesuatu. Keselamatan bukan hanya tentang kita terhindar dari pengkuman
kekal, melainkan juga tentang hidup untuk memancarkan kemuliaan Allah.
Mari kita isi dan hargai kehidupan ini dengan rasa yang hormat dan tunduk pada kehendak Tuhan
karena kita sudah diselamatkan dari kematian kekal ini dengan kehidupan untuk mengasihi dan
memuliakan Allah.
e. Doa Sebagai Pusat Relasi Dengan Tuhan
Hanya persekutuan dengan Tuhan yang dapat memuaskan kehampaan hidup kita, karena memang
demikianlah rancangan Tuhan atas hidup kita. Kita ditebus untuk kembali memilik persekutuan
dengan Tuhan. Ketika kita berdosa, kita kehilangan persekutuan dengan Tuhan namun melalui
penebusan Kristus, kita memilik kembali hubungan itu. Kita kembali ada dalam relasi yang tak
terpisahkan dengan Allah. Doa menjadi salah satu sarana utama Tuhan untuk mengubah kita.
Richard Foster berkata makin kita dekat menghampiri Tuhan, makin kita merasakan kebutuhan
dan kerinduan untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus. Melalui doa kita dapat bersekutu
dengan Tuhan mengalami proses pembaruan pikiran yang menghasilkan kehidupan yang mengerti
kehendak Allah apa yang baik yang berkenan kepada-Nya.
Dalam bukunya Okdriati S. Handoyo yang berjudul berakar dalam Kristus yang mengatakan
adalah sebagai berikut:
Persekutuan dengan rekan seiman dipengaruhi oleh persekutuan pribadi kita dengan Tuhan. Perkataan maupun
perbuatan kita akan makin selaras dengan kehendak Tuhan jika kita bergaul karib dengannya7
Saya setuju dengan pendapat Okdriati bahwa cara kita bersekutu dengan orang lain adalah
membuktikan bagaimana kita memiliki hubungan yang dekat juga dengan Tuhan. Oleh sebab itu
sangat penting bagi orang Kristen untuk memilki persekutuan dengan rekan seiman dan terlebih
Tuhan sehingga menciptakan kedisiplinan rohani.
7 Okdriati S, Handoyo Berakar Dalam Kristus ( Yogyakarta. Yayasan Gloria 2011). Halaman 86
13. f. Menjadikan Tuhan Sebagai Pengharapan
Pengharapan dalam Tuhan memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam kehidupan orang percaya.
Paulus berkata dalam Alkitab dalam pembelaannya di depan para pembesar zamannya
menyaksikan bahwa dirinya rela mengalami dan menanggung banyak penderitaan demi
pengharapan yang ada padanya. Pengharapan memberi optimis yang tidak terbatas dan sangat luar
biasa. Tidak ada optimisme hidup dalam kehidupan ini menatap hari esok, selain pengharapan
kemuliaan bersama dengan Tuhan setelah kebangkitan.
Kita yang bukan orang Israel sebelum zaman anugerah karena tanpa Kristus tidak termasuk
kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang di janjikan, tanpa
pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. Tetapi sekarang di dalam Kristus kita memiliki
pengharapan, sebab kita menjadi sewarga dengan umat pilihan untuk mewarisi tanah perjanjian
yaitu tanah kanaan sorgawi.
Pengharapan tersebut dengan sungguh-sungguh sangat membahagiakan orang percaya yang akan
dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Dengan demikian orang percaya sementara
melewati hari-hari hidup yang singkat ini dengan setia menantikan penggenapan pengharapan
yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus. Oleh sebab itu, kita harus
tetap mempertahankan pengharapan itu di dalam hidup kita.
Dalam bukunya Erastus Sabdono yang berjudul mencapai kesucian yang mengatakan adalah
sebagai berikut:
Orang-orang yang menaruh seluruh pengharapannya kepada Tuhan Yesus memiliki dorongan kuat untuk tidak
melakukan sesuatu yang mendukakan hati Allah8
Penulis setuju dengan pendapat Erastus Sabdono bahwa pengharapan orang Kristen adalah di
dalam Yesus Kristus. Tanpa menaruh pengharapan kepada Tuhan Yesus orang Kristen tidak
mampu untuk melakukan segala sesuatu dalam kehidupan ini. Artinya ketika kita menaruh
pengharapan di dalam Kristus kita tidak akan terikat dengan hasrat dan keinginan dunia, tetapi
yang kita pikirkan adalah menyenangkan hati Tuhan.
8 Ibid halaman 110
14. BAB III
KESIMPULAN
Jadi jika benar-benar di pahami kasih karunia Allah akan mengubah hidup kita. Namun pertama-
tama kita harus mengerti betapa kita berdosa dan mati total secara rohani sebelum menerima kasih
karunia Allah. Dengan demikian baru kita bisa benar-benar menghargai bahwa di hidupkan
bersama dengan Kristus sungguh merupakan kasih karunia. Bila Allah membangkitkan dan
memberikan kita hidup yang baru, itu semata-mata hadiah dari-Nya. Kita telah dijadikan baru tak
lagi diperbudak oleh dunia Iblis untuk hidup melawan Allah. Kini kita menjadi milik Allah
mendapat tempat bersama-sama dengan Kristus di surga.
Setelah dihidupkan bersama dengan Kristus, kini kita bisa hidup dengan cara yang menyenangkan
Allah. Kita telah diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik. Kta dapat melakukan pekerjaan baik
yang telah dipersiapkan Allah bukan untuk memperoleh keselamatan, tetapi karena kita telah
diselamatkan oleh kasih karunia. Jika kita benar-benar memahami kasih karunia, hidup kita takkan
pernah sama lagi.
Beban dosa dan rasa bersalah sudah di angkat, kita tahu diri kita tidak layak, tetapi kita bisa tenang
karena tahu bahwa Allah tidak menyelamatkan kita berdasarkan pekerjaan baik kita. Ada kelegaan
dalam kasih Allah yang luar biasa dan dalam rahmat-Nya yang berlimpah. Kasih karunia itu
memberi kita kemerdekaan sejati.
Jadi kasih karunia adalah sebuah hadiah cuma ketika Allah menyelamatkan kita oleh kasih karunia.
Dia menyelamatkan kita dari hukuman yang pantas kita terima, dan melakukannya secara cuma-
cuma.
15. DAFTAR PUSTAKA
Brill Wesley J. Dasar Yang Teguh Kalam Hidup, Bandung 2017
Brink Egbert Semata-Mata Oleh Firman Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jakarta 2016
Sabdono Erastus Mencapai Kesucian Rehobot Literature, Jakarta 2016
Campbell R Constantine Kasih Karunia, PT. Duta Harapan Dunia 2016
Handoyo S. Okdriati Berakar Dalam Kristus, Yogyakarta 2011