Allah telah memberikan kasih karunia kepada manusia yang sebenarnya tidak layak untuk menerimanya, tetapi karena inisiatif Allah yang ingin menyelamatkan manusia dari perbudakan dosa, Ia dengan kasih-Nya yang begitu besar merelakan Anak-Nya harus datang kedunia untuk menderita, berkorban, bahkan darah-Nya tercurah dikayu salib. kasih karunia Tuhan harus dipahami oelh setiap manusia yang percaya kepada Tuhan.
3. 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan atas pertolongan dan penyertaannya
penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini “KASIH KARUNIA.” Penulis
sangat bersyukur atas hikmat yang diberikan oleh Tuhan. Dalam penulisan karya
ilmiah ini penulis bersyukur atas semua pihak yang sudah membantu, dan dalam
hal ini, karya ilmiah ini sangat membantu untuk memberikan pemahaman yang
benar kepada semua orang sehingga akan mengerti apa arti dan makna dari Kasih
Karunia. Penulis juga memiliki tujuan untuk memberikan pengertian kepada
setiap orang dalam memahami kasih karunia yang sudah diberikan oleh Tuhan.
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis berharap kritik dan saran sehingga
kedepannya penulis akan lebih memacu diri dalam memberikan
pemahaman-pemahaman baru yang bisa membantu semua orang untuk mengenal
setiap anugerah Tuhan. Kasih karunia yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada
manusia tidak menuntut bayaran tetapi Ia memberikan dengan cuma-cuma kepada
manusia, tetapi terkadang manusia tidak menghargai Kasih Karunia itu.
5. 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Telah ada banyak kekeliruan yang terjadi di zaman sekarang tentang Injil
kasih karunia yang sejati, dimana ada banyak pengajaran yang mengatakan Injil
tidak ada berurusan dengan dosa. Ajaran seperti ini sangat keliru dan sudah tidak
memiliki dasar yang benar. Injil itu adalah cara Allah untuk menyelesaikan
masalah dosa yang tidak bisa diselesaikan oleh manusia. Begitu banyak
pengajaran yang tidak lagi menghargai kasih karunia yang diberikan oleh Tuhan,
dimana banyak yang memanfaatkan kasih karunia Allah untuk terus melakukan
perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari firman Tuhan, hal inilah yang akan
membawa banyak umat kristen pada suatu pemahaman yang keliru tentang kasih
karunia Tuhan. Kasih karunia Tuhan itu diberikan dengan cuma-cuma kepada
setiap manusia, kasih karunia Tuhan menunjukan kasih yang begitu besar
terhadap manusia karena telah kehilangan natur Allah di dalam dirinya, hal ini
Allah ingin menyatukan kembali hubungan Allah dengan manusia lewat kasih
karuniaNya yaitu dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menebus
manusia dari perhambaan dosa.
B. Tujuan
Dalam hal ini, dengan banyaknya kekeliruan dalam memahami arti dari kasih
karunia itu maka penulis ingin memberikan pemahaman yang benar dengan tujuan
untuk memahami apa makna dari kasih karunia, untuk memahami bahwa kasih
karunia itu adalah keselamatan dalam Tuhan Yesus yang di berikan oleh Allah
kepada manusia, artinya memberikan pengertian bahwa manusia telah berdosa
dan telah hilang kemuliaan Allah, menjadi manusia yang tidak lagi sesuai dengan
rancangan Allah. Dalam hal inilah Allah yang penuh dengan kasih karunia-Nya
memberikan keselamatan kepada manusia untuk mengembalikan manusia pada
rancangan Allah yang semula dan bisa bersekutu kembali dengan Allah.
6. 4
BAB II
KASIH KARUNIA
A. Kasih
Kasih adalah Allah itu sendiri yang dengan cara-Nya sendiri memberikan
Kasih Karunia kepada manusia lewat Anak-Nya Yesus Kristus. Kasih Allah
begitu besar kepada manusia yang sudah hidup dalam perhambaan dosa, Allah
tidak ingin seorangpun dari manusia untuk hidup dalam dosa, Allah ingin
menjadikan manusia yang sudah rusak oleh dosa untuk kembali kepada natur
Allah, kembali seperti rupa Allah, gambar Allah. Kasih itu tidak pernah terbatas
oleh ruang dan waktu, kasih itu sempurna dan tak pernah bercacat dan bercela. “1
Yoh. 3:1 Lihatlah betapa besarnya kasih karunia yang diberikan Allah kepada
kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak
Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia”.
Kasih karunia adalah suautu pemberian dari pihak yang lebih tinggi derajat
atau statusnya kepada pihak yang lebih rendah, kasih karunia adalah suatu
pemberian yang sangat bernilai dan sangat di butuhkan, kasih karunia adalah
pemberian yang tidak memandang kelayakan manusia sebagai penerima dalam
arti manusia tidak memiliki jasa sama sekali dalam menerima dan mengalami
kasih karunia yang di dalamnya tedapat keselamatan bagi manusia, kasih karunia
adalah suatu pemberian tanpa harus membayar atau memnuhi syarat tertentu
dalam arti kasih karunia ini adalah suatu pemberian yang cuma-cuma tanpa syarat
oleh karena itu manusia tidak boleh membanggakan diri karena memperoleh kasih
karunia. Efesus. 2:8-9 “sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman;
itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hsail pekerjaamu:
jangan ada orang yang memegahkan diri”.
Kasih itu adalah suatu tindakan yang mempraktekan sikap yang selalu
memberikan pertolongan, memberikan perhatian, peduli, saling membangun
seorang terhadap yang lain tanpa mengaharapkan suatu balasan. Kasih adalah
suatu pemberian yang baik, yang tulus, sepenuhnya, kepada setiap orang. (Mark.
12:30-31) “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan
7. 5
segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu, dan hukum yang kedua
ialah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain
yang lebih utama dari pada kedua hukum itu”.
a. Kasih Tuhan
Di dalam kasih karunia Tuhan, Allah menuntun manusia merespon kembali
anugerah-Nya untuk dapat kembali kepada rancangan Allah yang semula yaitu
serupa dan segambar dengan Allah. Kej. 1:26 “Berfirmanlah Allah: Baiklah kita
menjdaikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi”. Dengan
dikembalikan manusia serupa dan segambar-Nya, maka manusia berdamai dengan
Allah, manusia dipersatukan kembali dengan Allah. Berdamai dengan Allah
bukan saja hanya secara status saja tetapi benar-benar nyata artinya manusia harus
bersekutu dengan Allah, oleh karena itu manusia perlu untuk meninggalkan
kodrat dosanya dan mengenakan kodrat ilahi yang diberikan oleh Allah, menjadi
anak-anak Allah. Untuk menjadi anak-anak Allah bukan hanya status tetapi
benar-benar berada dalam diri Tuhan dan mau bersekutu dengan-Nya dengan cara
yang benar.
Tuhan memberikan kasih karunia oleh karena kepenuhan-Nya kepada
manusia dan kasih karunia itu datang oleh Yesus Kristus yang dikerjakan oleh
Allah sendiri. Kasih karunia Allah memberikan keselamatan kepada semua
manusia dan keselamatan itu memulihkan hubungan manusia dengan Allah. Oleh
sebab itu setiap orang yang percaya kepada Tuhan harus benar-benar hidup dalam
tuntunan Roh Kudus. Rom. 8:14 “semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah
anak Allah. Manusia perlu untuk belajar mengenal Allah secara pribadi melalui
firman Tuhan, pengalaman hidup setiap hari. Orang yang percaya kepada Tuhan
juga perlu untuk mempehatikan setiap pembentukan Tuhan lewat setiap peristiwa
yang terjadi dalam hidup karena di dalam segala perkara Allah turut bekerja.
Hubungan antara kasih karunia, Iman, dan pertobatan keselamatan adalah
kasih karunia oleh iman, timbul dari pendengaran aka firman Tuhan. Roma.10:17
“Jadi iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.”
8. 6
Menurut J. Stephen Lang mengatakan bahwa:
Kristus telah menjadi manusia dan hidup di dunia ini di antara kita, Ia
penuh dengan kasih karunia dan kebenaran dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya kemuliaan Anak Tunggal dari Bapa surgawi. Yoh. 1:14.
karena Allah sangat mengasihi dunia ini, sehingga diberikan-Nya Anak-Nya
yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal. Allah mengutus Anak-Nya kedalam
dunia ini bukan untuk menghukum dunia melainkan untuk menyelamatkan.
Yoh. 3:1-, 17. 1
Penulis setuju dengan pandangan ini dimana kasih Allah itu sangat besar
terhadap dunia ini, kasih karunia dan kebenaran-Nya telah membuktikan betapa Ia
sangat mengasihi manusia, Allah tidak menginginkan hubungan Allah dengan
manusia itu terputus, sekalipun manusia telah rusak hidupnya dengan
perbuatan-perbuatan yang seharusnya tak layak lagi bagi Tuhan. Allah dengan
kasih karunia-Nya yang begitu besar tidak melihat akan perbuatan-perbuatan
manusia tetapi Ia dengan cara-Nya mau mempersatukan kembali hubungan
manusia dengan-Nya, Allah mau manusia bersekutu kembali dengan Allah, Allah
ingin mengembalikan natur Allah dalam diri manusia.
Sekarang kita bersukacita dalam hubungan kita yang baru dengan Allah, ini
semua karena karya atau kasih karunia yang di lakukan Tuhan Yesus bagi kita.
Dalam hal inilah kita harus dengan yakin dan percaya kepada Tuhan Yesus yang
telah mati terhadap hidup lama yang dahulu kita jalani. Allah telah menunjukkan
betapa Ia mengasihi kita dengan mengutus Anak-Nya untuk memberikan kita
hidup yang kekal. Tindakan itu menyatakan kepada kita kasih Allah yang sejati
dan sempurna, oleh sebab itu sudah sepatutnya kita saling mengasihi sekalipun
kita belum pernah melihat Allah, karena dengan kita saling mengasihi maka Allah
hidup di dalam kita dan kasih-Nya di dalam kita akan tumbuh semakin kuat.
Menurut J. Stephen Lang mengatakan bahwa:
Tetapi Allah menunjukan kasih-Nya besar kepada kita dengan mengutus
Krisus supaya mati bagi kita pada waktu kita hidup dalam dosa. Semua ini
dilakukan-Nya untuk kita dengan darh-Nya ketika kita masih dalam dosa.
Karena itu, betapa banyak yang dilakukan-Nya untuk kita, sesudah kita
dinyatakan tidak bersalah, sekarang Ia akan menyelamatkan kita dari segala
1 J. Stephen Lang, Janji-Janji Alkitab (Bandung: Kalam Hidup, 2012) 145
9. 7
murka Allah yang akan datang. Selagi kita masih menjadi musuh-musuh-Nya,
kita dikembalikan kepada Allah oleh kematian Anak-Nya. Betapa besar
berkat-berkat yang disediakan-Nya bagi kita sekarang sesudah kita menjadi
sahabat-Nya, dan Ia hidup di dalam kita.2
Tuhan memberikan kasih karunia-Nya yang begitu besar, mengajarkan kita
agar memiliki kesadaran akan perbuatan Tuhan, kiat tidak lagi hidup dalam
perhambaan dosa, kita harus menjalani hidup dengan penuh rasa taku akan Tuhan,
kita harus hidup seturut dengan firman-Nya. Kasih karunia Tuhan itu membawa
kita kepada suatu tempat yang kudus, penuh sukacita, kedamaian. Kasih karunia
yang diberikan oleh Tuhan memberikan kesempatan kepada kita untuk hidup
dalam kebenaran, mau berbalik kepada jalan yang benar atau hidup dalam
kemuliaan Tuhan. Jadi apapun ynag kita lakukan di dunia ini bukan untuk
mencari kesenangan sendiri melainkan iitu semua hanya untuk menyenangkan
hati Tuhan.
Kasih karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada kita bukan menjadi suatu
kesempatan untuk hidup kembali dalam perbuatan-perbuatan dosa, dan apabila
kita menggunakan kasih karunia itu sebagai kesempatan untuk berbuat dosa maka
akan banyak kesedihan yang akan menimpa setiap orang yang berbuat jahat. Hal
penting yang harus kita ingat adalah kasih Allah akan selalu mengelilingi orang
yang mempercayakan dirinya kepada Allah, Ia akan setia kepada setiap orang
yang mau bersukacita, bersorak-sorai, dan taat kepada-Nya. Maz. 32:10,11
“Banyak kesedihan diderita orang fasik, tetapi orang percaya dikelilingi-Nya
dengan kasih setia. Bersukacitalah dalam Tuhan dan bersorak-soraklah, hai
orang-orang benar; bersorak-sorailah hai orang-orang jujur”.
Kasih karunia yang diberikan Allah adalah Dia akan selalu menopang kita
artinya bahwa Ia akan mengontrol setiap orang yang hidup dalam Tuhan. Tangan
Tuhan tidak kurang panjang untuk melindungi kita dari segala hal apapun. Ada
banyak persoalan yang sering di hadapi oleh manusia bahkan untuk menjalaninya
sangat sulit dan tak mampu akan tetapi Tuhan yang adalah Pencipta itu akan
memberikan kekuatan, Dia mengangkat, dan terus menopang setiap kita untuk
2 Ibid,146
10. 8
bisa keluar dari masalah. Tuhan tidak pernah meninggalkan setiap orang yang
mau mengakui-Nya sebagai Tuhan, janji-Nya. Maz. 54:6 “sesungguhnya, Allah
adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku”. Kasih karunia Tuhan
sungguh tidak bisa dibatasi ruang dan waktu bahkan tak ada seorangpun yang bisa
membatasinya.
Kesadaran yang dilakukan oleh setiap orang percaya yang memiliki kasih
karunia Allah adalah memiliki tindakan untuk mau bersekutu dengan Allah,
beribadah kepada sang Pencipta, memuliakan Allah. Tuhan yang akan selalu
menopang, akan memberikan kehidupan, nafas, bahkan segala sesuatu yang
dibutuhkan. Oleh karena itu jika Allah yang memberikan kehidupan bagi semua
manusia maka tidak ada ssatupun yang kita miliki bukan pemberian dari Allah. I
Kor. 4:7 “sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah
yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang
menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak
menerimanya?”.
Allah menyatakan diri-Nya sebagai pekrjaan ilahi atas inisitif Allah sendiri.
Perbuatan ilahi yang kerjakan lewat penyataan diri-Nya menunjukan kasih yang
begitu besar terhadap manusia yang sudah rusak hidupnya oleh
perbuatan-perbuatan dosa yang menentang Tuhan, Allah menjadikan manusia
begitu berarti dan mengembalikan natur Allah dalam diri manusia agar serupa dan
segambar dengan Allah. Sejak awal Allah menciptakan manusia menghendaki
agar beranak cucu, bertmbah banyak, dan penuhilah bumi sehingga manusia dapat
menaklukan bumi dan segala isinya. Hal inilah yang menjadi janji Allah kepada
manusia sehingga dengan kasih-Nya lewat Anak-Nya menebus manusia dari
perbudakan dosa.
b. Kasih terhadap sesama
Kasih karunia yang diberikan Tuhan bukanlah karena suatu paksaan ataupun
bayaran, tetapi itu tulus dan diberikan dengan cuma-cuma, oleh karena itu kita
perlu untuk memiliki kasih karunia itu sebagai dasar bahwa Allah telah
memberikan kasih-Nya kepada kita untuk menjalankan kasih terhadap semua
orang. Seringkali kita tidak mempraktekan kasih itu untuk mengasihi orang lain,
11. 9
kita melupakan akan kebaikan Tuhan, dan juga terkadang sebagian besar orang
mengasihi sesama itu hanya dilihat dari harta yang banyak, bukan karena
benar-benar mengasihi dengan tulus, kasih yang seperti ini adalah kasih sangat
keliru dan bertentangan dengan kasih Tuhan Mengasihi sesama bukan saja hanya
sekedar mengasihi sebagai sesama tetapi mengasihi seperti saudara sendiri, bukan
karena dia kaya atau miskin tetapi kasih itu seragam kepada siapapun.
Ketika Tuhan Yesus di tanya,” siapakah sesamaku manusia itu? Tuhan Yesus
menjawabnya, seperti seorang Samaria yang baik hati, yang memberikan belas
kasihan kepada orang yang lemah. Kasih terhadap sesama itu perlu tindakan yang
memberikan belas kasihan kepada orang lain dalam keadaan sperti apapun. Kasih
karunia yang diberikan Tuhan adalah suatu anugerah ilahi yang sempurna tanpa
memandang manusia itu kaya atau miskin, kuat atau lemah, sakit atau sehat, tetapi
untuk semua manusia, inilah alasan atau dasar iman orang kristen untuk
mempraktekan kasih terhadap sesama manusia tanpa pamrih, dan kasih itu tidak
boleh di batasi oleh artinya ksih itu sampai selama-lamanya.
Seringkali banyak hal yang menjdai kendala atau halangan dalam hidup kita
dengan memntingkan diri sendiri, sangat sulit untuk memberikan diri kita untuk
orang lain. Hal seperti ini kita perlu untuk mengubahnya sebab kalau tidak maka
tidak akan pernah bisa merubah diri kita dan kasih karunia Tuhan kita sedang
tidak menghargainya.
Juan Carlos Ortiz mengatakan bahwa:
Inilah kasih yang kekal. Inilah kasih bagi bagi orang yang dewasa rohani.
Tingkat kasih ini memberikan keyakinan bahwa didalamnya tidak akan
pernah ada pertentangan. Dalam PL kita membaca bagaimana Bapa
mengadakan mijizat-mujizat dan keajaiban-keajaiban, menghidupkan orang
mati, dan menyembuhkan orang mati, selanjutnya sang Anak datang ke dunia
dan melakukan perkara-perkara yang sama. Bapak tidak merasa iri terhadap
semua itu; Ia berkata bahwa “Ia berkenan”. (Mat. 7:5)3
Inilah yang menjadi contoh bagi setiap orang kristen dalam menjalankan
hidupnya di dunia ini, jangan ada pertentangan, jangan ada iri tetapi hidup
berdamai dengan semua orang. Mempraktekan kasih adalah kita sedang sedang
memberikan kasih ilahi yang Allah karuniakan kepada semua orang. Hal yang
3 Juan Carlos Ortiz, Murid Sejati (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1993). 69
12. 10
menjadi sorotan di zaman sekarang adalah seorang hamba Tuhan atau Pendeta
tidak lagi memperkatekan kasih itu dalam hidup mereka, tetapi lebih kepada
menjatuhkan, menjelek-jelekan, menganggap yang seorang lebih hebat dan
menganggap yang lain tidak mengerti, mereka sudah lupa akan kasih Allah itu
seperti pertama kali mereka menerimanya, tidak lagi mau menghargai dan saling
mendukung untuk membangun pelayanan atau misi Tuhan untuk menjangkau
jiwa-jiwa yang belum menerima firman Tuhan.
Setiap orang yang hidup dalam terang akan membuktikan hal itu dengan
mengasihi saudar-saudaranya, menjalankan hubungan baik dengan orang-orang
percaya maupun dengan sesama manusia. Orang Kristen saling mengasihi sebab
mereka sudah di lahirkan dari Allah yang menyebabkan semua bersaudara dalam
Kristus. Ketaan dan kasih keduanya adalah bukti dari kedudukan kita sebagai
anak, kita telah di peringatkan bahwa anak Allah yang sejati melakukan
kebenaran (Yoh 3:1-10).
Warren W. Wiersbe mengatakan bahwa:
Kasih Kristen yang sejati berarti mengasihi dengan perbuatan dan dengan
kebenaran. Lawan dari “dengan perbuatan” adalah “dengan perkataan” dan
lawan dari “dengan kebenaran” adalah “dengan ucapan”. berikut ini ada satu
contoh mengenai kasih dengan perkataan: Yak. 2:15, 16 “ jika seorang
saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan
sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata, selamat jalan,
kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang, tetapi ia tidak
memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya apakah gunanya itu?”.
mengasihi dengan perkataan berarti hanya berbicara tentang suatu kebutuhan
tetapi mengasihi dengan perbuatan berarti melakukan sesauatu untuk
memnuhinya. Anda mungkin berpikir, karena telah ada mendiskusikan suatu
kebutuhan, atau bahkan mendoakannya, bahwa anda telah melakukan tugas
anda, namun kasih memerlukan lebih dari sekedar kata-kata, kasih menuntut
pengobanan.4
Kasih karunia yang Allah berikan kepada manusia dengan cuma-cuma adalah
lewat karya Allah sendiri dengan mengorbankan Anak-Nya yang Tunggal kepada
manusia, Allah berkorban menunjukkan kasih yang begitu besar kepada manusia.
Kitapun perlu ada pengorbanan untuk mempraktekan kasih itu sendiri, bukan
hanya sekedar kata-kata manis yang tidak disertai dengan tindakan, kasih
4 Warren W.Wiersbe, Nyata Di Dalam Kristus (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2003). 124
13. 11
menuntut kerelaan hati uantuk melakukan sesuatu yang mendatangkan kebaikan
buat orang lain. Tuntutan kasih yang sejati harus dimiliki oleh setiap umat Kristen
untuk mencapai kehendak Tuhan. Mengasihi dengan ucapan adalah kasih yang
tidak jujur. Kasih karunia Allah bukan saja hanya dengan ucapan-Nya tetapi di
sertai perbuatan ilahi Allah yang sejati.
Jalan penting atau yang terutama dalam hidup manusia untuk dapat bersatu
dengan Allah adalah melalui penyelamatan yang semata-mata hanya karena kasih
karunia-Nya. Hal tersebut diikuti dengan suatu periode dimana jiwaa yang sudah
di selamatkan belajar mengenai Allah melalui sejumlah pengalaman dan sebagian
dari pengalaman itu membawa jiwa kita lebih akrab dengan Dia dan sebagian lagi
justru menjauhkan jiwa kita dari Dia. Jiwa kita belajar membedakan perbuatan
mana yang membawanya semakin dekat dengan Allah, jiwa kita dapat tetap
tinggal di dalam hadirat-Nya dengan melakukan tindakan-tindakan yang benar.
Persatuan jiwa kita dengan Allah adalah perbuatan yang sangat sempurna karena
kehadiran Allah nyata dalam hidup kita. Hubungan Allah membuat kita harus
lebih bersemangat, berkobar-kobar dan lebih cemerlang dengan penuh lemah
lembut da taat, hubungan ini bukan saja hanya sekedar ungkapan hati dengan
mengatakan “Tuhan aku mengasihi Engkau dengan sepenuh hati atau
ungkapan-ungkapan lain yang serupa tetapi sebalikya hubungan ini merupakan
keadaan jiwa kita yang tidak terlukiskan, penuh kedamaian, lemah lembut, penuh
rasa saling menghormati, rendah hati, penuh kasih, yang mendorong kita untuk
mengasihi Allah, menyembah Allah dan memeluk-Nya dengan lembut dan
dengan sukacita
Setiap kita orang yang percaya kepada Tuhan harus terus berusaha untuk
mengalami persatuan dengan Allah dan harus juga disadari bahwa segala sesautu
yang ada dalam hidup kita yang menurut kita menyenangkan sesaui dengan
kehendak kita itu tidak berarti agar bisa membuat hidup kita lebih dekat dengan
Allah. Hal yang akan menghambat manusia berada dalam kasih karunia Allah
atau dekat dengan Allah adalah yang bersifat duniawi, perbuatan yang tidak
menyenangkan Tuhan. Kasih karunia Tuhan sempurna dalam setiap orang percaya,
14. 12
maka dari itu harus ada sikap atau tindakan manusia untuk tetap berada dalam
kasih karunia Tuhan dengan cara kita mau tetap tinggal di dalam hadiratnya.
Kasih karunia Allah itu kekal dan tidak pernah gagal, kasih itu sabar, murah
hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak melakukan
yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan sendiri, tidak pemarah, tidak
menyimpan kesalahan orang lain, tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi
karena kebenaran, Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu, dan tidadk
berkesudahan (I Kor.13:4-8a). allah itu kekal oleh karena itu kasih yang sejati itu
kekal dan kasih Allah tidak pernah gagal, walaupun manusia melakukan banyak
dosa sejak Adam melakukan pelanggaran di Taman Eden, kasih Allah kepada kita
tidak pernah berhenti dan Allah melakuakn itu atas dasar kasih-Nya yang begitu
besar kepada kita tanpa syarat dan tidak mementingkan diri sendiri tetapi
mementingkan orang lain. Tuhan tidak menginginkan kita mengasihi bukan
dengan kekuatan kasih kita sendiri tetapi Dia mau kita mengasihi dengan
kasih-Nya yang tidak bersyarat, contohnya kasih agape artinya saat kita mengasihi
pasangan atau anak kita, kita mengasihi mereka danpa melihat kekurangan
ataupun kesalahan mereka.
Setiap orang Kristen harus mengenal kasih itu lebih dalam artinya mengenal
Allah itu lebih lagi karena Allah itu kasih. Disaat kita memiliki hubungan dengan
Tuhan, kita pasti akan mengerti arti kasih yang sesungguhnya dan biarlah kita
mengalami kasih itu sendiri dalam hidup kita melalui pengajaran tentang kasih.
Kebaikan Allah tanpa bersyarat kepada semua orang di perlihatkan dalam
pemeliharaan-Nya dengan memiliki tindakan Ia peduli, menyediakan segala
sesautu yang di perlukan untuk kelangsungan hidup manusia serta alam semseta
secara teratur.
Allah itu memiliki hubungan erat dengan kasih dengan kata lain Allah adalah
Allah anugerah. Allah di pandan sebagai pribadi yang melimpahkan kemurahan
kepada orang-orang yang menjadi objek kasih-Nya, dan kemurahan itu bukan
karena hasil usaha mereka. Anugerah Allah melebihi tindakan-tindakan-Nya yang
begitu murah hati, anugerah Allah menyangkut hakikat diri-Nya. Kasih Allah
15. 13
memiliki sifat memberi dengan tidak habis-habisnya. Jadi perlu di perhatikan
bahwa anugerah itu di tunjukkan kepada Yesus Kristus yang telah melakukan
perbuatan yang begitu besar sebagai penyataan tertinggi dari Allah yang penuh
dengar anugerah. Anuhgerah atau kasih karunia ini menunjukkan kemurahan
Allah kepada manusia yang sebenarnya tidak layak untuk menerima
kemurahan-Nya, karena itu kasih karunia atau anugerah ini di gunakan bagi karya
penyelamatan Allah dalam Yesus.
B. Karunia
Karunia adalah kasih atau belas kasih dalam arti bahwa karunia adalah suatu
pemberian yang di berikan oleh Allah kepada manusia yang merupakan ungkapan
hati Allah sendiri. Jadi karunia itu sendiri adalah pemberian yang murah hati, oleh
karena itu karunia yang di terima dari Tuhan sepatutnya kita gunakan untuk
kepentingan sesama manusia dan demi kemuliaan Allah, karunia ini bukan untuk
kepentingan diri sendiri artinya bahawa kita sudah menerima dengan cuma-suma
dari Allah dan perlu juga kita berikan kepada sesama manusia dengan cuma-cuma
tanpa mendapat imbalan. Karunia yang diberikan oleh Tuhan bukan saja kita telah
mendapat keselamatan itu tetapi termasuk juga soal makanan dan minuman untuk
di nikmati oleh manusia.
Karunia Allah adalah suatu pekerjaan mulia melalui korban Yesus, korban
tebusan adalah karunia yang tak ternilai harganya dan melaluinya setiap manuisa
yang menjalankan iman akan pengiorbanan Yesus Kristus dapat memperoleh
karunia berupa kehidupan abadi. Roma. 6:23; Yoh 3:16. kita di selamatkan dari
dosa dan kehancuran hanya oleh kasih karunia, oleh karena kebaikan Tuhan,
bukan karena usaha atau kelayakan kita dalam mendapatkannya. Kasih karunia
Allah begitu dalam dan tak berujung seoerti kasih-Nya, Dia yang kaya dengan
rahmat yang memberikan kita jalan keluar melalui Yesus Kristus sehingga kita
dapat mengerti arti keselamatan, dan apa misi Yesus datang kedunia dan yang
lebih lagi kita bisa hidup bersama dengan Tuhan Yesus.
Allah menunjukkan kasih setia-Nya lewat kasih karunia yang tak bisa di ukur
sejauh mana Ia melimpahkan kasih karunia kepada manusia. Kasih karunia Allah
itu berjalan dengan keadilan dan kebenaran artinya melakukan
16. 14
perbuatan-perbuatan yang benar. Tuhan tidak akan mengabaikan dosa-dosa kita
karena Dia adalah Tuhan yang adalah hakim dan kebenaran dan Dia adalah Tuhan
akan penghakiman. Jadi kasih karunia itu dibangun dari apa yang sudah Yesus
kerjakan bagi semua manusia, Yesus telah memenuhi hukum Tuhan itu dengan
melakukan yang benar dan adil untuk kita dengan hidup tanpa berbuat dosa dan
mati bagi dosa-dosa kita, Ia membuka jalan bagi kita untuk dibebaskan dan di
ubahkan menjadi seperti Yesus. Ibrani. 4:16 “sebab itu marilah kita dengan
penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia untuk mendapatkan
pertolongan kita pada waktunya”.
Kasih karunia yang dikerjakan oleh Allah sempurna bagi manusia dan dengan
kasih-Nya telah memperdamaikan manusia dengan Allah. Olleh karena itu kasih
karunia yang sudah Tuhan berikan tidak boleh disia-siakan artinya Tuhan
menginginkan kita untuk melakukan apa yang benar di mata-Nya. Allah
menginginkan manusia agar tidak lagi hdup dalam perbuatan-perbuatan dosa yang
mendatangkan murka Allah, Allah tidak menginginkan manusia membuat suatu
jurang pemisah atau menolak Allah kembali. Jadi tugas manusia adalah
mengagungkan nama-Nya, mengerjakan firman Tuhan, mengaishi Allah dengan
sepenuh hati, dan manu tinggan didalam Tuhan. Kasih karunia yang diberikan
oleh Tuhan tidak boleh dijadikan suatu kesempatan untuk melakukan apapun
sesuai menurut kehendak daging, melakukan perbuatan-peruatan yang
menyimpang dari kebenaran firman Tuhan, mementingkan apa yang kita inginkan,
melainkan kasih karunia itu diberikan untuk kita sebagai kesempatan yang besar
untuk bisa mengenal Allah dan lebih mendekatkan diri pada-Nya. Ef 6:24 Kasih
karunia menyertai semua orang, yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan
kasih yang tidak binasa. Tuhan menginginkan kita untuk mengasihi-Nya dengan
sepenuh hati bahkan seluruh hidup, Tuhan sedang menuntut kita agar tidak lagi
hidup terpengaruh oleh perhambaan dunia ini yang akan mendatangkan maut bagi
dirinya sendiri tetapi kita haru memiliki iman dan percaya bahwa hanya ada satu
jaminan kehidupan kekal yang di dalam Yesus Kristus.
17. 15
BAB III
PENTINGNYA KASIH KARUNIA
Kasih karunia adalah satu-satunya yang dapat mengubah hidup kita, Rasul Paulus
menyadari bahwa oleh kuasa kasih karunia Tuhanlah hidupnya di ubahkan dari
orang yang berdosa menjadi seorang rasul yang besar yang mengubah hidup
banyak orang untuk percaya dan banyak orang mendapat hidup yang kekal di
dalam Yesus Kristus. 1 Kor. 15:9-10 “Karena aku adalah yang paling hina dari
semua rasul, bahkan tidak layak di sebut rasul, sebab aku telah menganiaya
Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku
ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.
Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi
bukannya akau, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku”.
Kita telah diselamatkan oleh pengorbanan Yesus yang dalam ari kita sudah
mendapat kasih karunia yang di berikan oleh dengan cuma-cuma kepada kita,
maka kita harus memiliki iman percaya kepada Yesus yang telah mati bagi kita, Ia
sudah mengerjakan suatu mujizat yang begitu besar yang dahulunya kita hidup
dalam perbuadakan dosa yang akan membawa kita ke[ada kematian yang kekal,
namun sekarang kita telah bebas dan di benarkan dengan cuma-cuma karena
penebusan Kristus Yesus yang membawa hidup yang kekal.
Kasih karunia yang di berikan oleh Tuhan bukan lagi memberi kesempatan
kepada kita untuk hidup dalam dosa tetapi kita harus hidup berkenan kepada
Tuhan dengan mau menjadi sekutu dengan Allah, memuji, mempermuliakan
nama Tuhan. Kita perlu untuk menyadari bahwa hidup kita ini bukan lagi miliki
kita sendiri tetapi hidup kita adalah milik Tuhan oleh karena itu kasih karunia itu
telah membuat kita menjadi sekutu dengan Allah, kita telah di perdamaikan
dengan Allah yang dulunya hidup kita sudah jauh dan telah hilang kemuliaan
Allah, kasih karunia Tuhan itu membawa kita untuk lebih dekat dan mengenal
Allag lebih dalam.
Namun belakangan ini banyak orang percaya yang menyalahgunaka kasih
karunia Allah, mereka menjalani hidup dengan iman percaya kepada Tuhan dan
mereka tidak merasa bersalah ketika kedapan berbuat dosa, perbuatan zinah,
18. 16
mencuri, menipu, betrindak licik menjatuhkan orang lain. Yang perlu untuk di
perhatikan adalah kita di selamatkan bukan untuk melakukan perbuatan-perbuatan
dosa lagi tetapi yang menjadi tujuan hidup kita adalah memuliakan Tuhan dalam
setiap keadaan melalui seluruh tindakan sikap, perkataan dan perbuatan kita.
Rasul Paulus menegur dengan keras jemaat di Galatia karena mereka masih
menjalani hidup yang tidak sepatutnya dilakuakan oleh orang-orang yang sudah
menerima kasih karuia Allah, mereka kembali pada cara hidup yang lama dengan
menuruti keinginan daging dan ini tidak bedanya dengan orang berdosa. Galatia.
5;24“mereka yang menjadi milik Yesus Kristus telah menyalibkan nafsu
kedagingan serta segala nafsu dan keingiannya”. sudah seharusnya kita hidup
bukan seperti orang dunia lagi, sudah selayaknya kita yang telah dibebaskan dari
dosa untuk tidak kembali kepada perbuatan-perbuatan yang jahat, sudah
seharusnya kita belajar untuk berpikir seperti pemikiran Kristus dan berperasaan
sseperti yang Kristus rasakan yaitu rindu untuk melakukan kehendak Bapa yang
mulia sehingga dengan demikian kasih karunia yang kita terima tidak menjadi
sia-sia. Bukti penting kita sebagai orang Kristen adalah kita mau hidup sama
seperti Yesus, selalu taat melakukan kehendak Bapa di surga dan kita selalu ingat
akan karya penebusan Yesus sehingga kelak kita akan mendapat upah yang besar
di surga.
Cara hidup orang yang percaya adalah dengan menjaga kasih karunia yang
sudah di berikan oleh Tuhan, jangan menjauhkan diri dari kasih karunia Allah,
tetapi mau menghargai kasih karunia Allah. Kekristenan harus terus maju dan
tidak menjadi mundur artinya mau menanggalkan kehidupan lama (dosa) dan
semakin hari semakin terfokus akan Tuhan, mau masuk dalam area disiplin Tuhan
dan menikmati kasih karunia Tuhan.
Kasih karunia yang diberikan oleh Tuhan adalah memberikan kekuatan
artinya memampukan kita untuk hidup dengan Allah, hidup oleh iman dalam
Anak yang telah mengasihi kita menyerahkan diri-Nya. Tidak ada alasan bagi kita
untuk menolak kasih karunia Tuhan lewat pekerjaan ilahi-Nya. Galatian 2:18-21
“Karena, jikalau aku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku
menyatakan diriku sebagai pelanggar hukum Taurat. Sebab aku telah mati oleh
19. 17
hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah
disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang
hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi
sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah
mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Aku tidak menolak kasih
karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka
sia-sialah kematian Kristus.
Perlu kita pahami bahwa kasih karunia itu adalah berhubunga dengan pribadi
Yesus Kristus dan karya-Nya dikayu salib seperti yang ada dalam kitab Injil,
artinya tidak ada kasih karunia itu selain dari pada Yesus sendiri dan tidak ada
pengajaran kasih yang ada diluar Yesus Kristus. Jadi kasih karunia itu tidak bisa
dipisahkan dari Yesus, dan jika ada pengajaran kasih diluar atau terlepas dari
Yesus, yang tidak memuliakan Yesus dan karya-Nya itu bukan Injil kasih karunia.
Kasih karunia yang sudah mengubah manusia dari dosa menjadi benar di
mata Tuhan dengan cara membenarkan kita didalam Kristus dan memberikan
anugerah kepada semua orang yang percaya. Kita yang sudah menerima kasih
karunia itu di tuntut Tuhan untuk hidup kudus karena kita sudah dibenarkan
dengan kata lain kita harus menghasilkan buah-buah yang kudus dimata Tuhan.
Kita telah dibebaskan dari dosa sehingga kita tidak lagi dikuasai oleh dosa, hal ini
menjadikan perpindahan kehidupan lama menjadi kekuasaan hidup yang baru.
Kematian Yesus bukan saja sebagai sautu abstrak atau sekedar harapan melainkan
kenyataan karena Kristus telah mati bagi dosa kita dan kita diikutsertakan dalam
kematian-Nya. Jadi pembenaran itu akan terluhat dalam kehidupan yang kudus
yang menghasilkan buah. Iman yang tidak menghasilkan kehidupan yang kudus
dan yang baik bukanlah iman yang sejati Yak. 2:14-17. Oleh karena itu ajaran
tentang kasih karunia adalah berhubungan dengan kehidupan yang kudus.
Kasih karunia memampukan kehidupan orang Kristen artinya Tuhan
memberikan kemampuan bagi kita agar kita tidak menjauh dari kasih karunia itu
sendiri. Ibrani 12:15 “Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari
kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan
kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.”jadi kasih karunia itu tidak
20. 18
memberikan kesempatan kepada kita untuk berpaling dari kasih itu, tetapi apa bila
kita menjauh atau mengabaikan kasih karunia itu maka dengan sendirinya akan
menumbulakn akar pahit, kerusuhan, pemberontakan, bahkan mencemarkan
banyak orang. Kasih karunia itu diberikan bagi kita sebagai bukti bahwa Allah
sangat mengasihi kita dan yang Ia inginkan dari kita adalah melakukan tindakan
yang benar dimata-Nya.
KESIMPULAN
Kasih karunia Allah diberikan kepada manusia dengan cuma-cuma tanpa
melihat kelayakan manusia, kasih karunia dikerjakan melalui cara atau inisiatif
Allah sendiri lewat Anak-Nya Yesus Kristus yang datang untuk mempersatukan
manusia dengan Allah, memberikan penebusan kepada manusia yang sudah di
perhambakan oleh dosa. Kasih karunia yang ilahi di berikan melalui pekerjaan
Allah sendiri, membawa manusia untuk menjalin hubungan kembali dengan Allah,
bersekutu dengan Allah, memuliakan Allah, dan memberikan hidup sepenuhnya
hanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Keadaan manusia yang sudah rusak total
dikembalikan Allah kepada natur Allah yang semula, serupa dan segambar
dengan Allah, Allah menginginkan manusia agar tidak hidup dalam dosa lagi.
Oleh karena kasih karunia kita diselamatkan oleh iman itu bukan hasil usaha kita
melainkan pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaan kita, maka dari itu jangan
ada seorangpun yang memegahkan diri. Efesus 2:8-9.
Betapa besarnya kuasa kasih karunia Tuhan yang memberikan keselamatan
bagi kita artinya kita di benarkan di hadapan Allah, kita menjadi ciptaan baru, dan
kehidupan lama kita tinggalkan. Kita sudah di bangkitkan bersama dengan Tuhan
Yesus untuk memperoleh hidup yang kekal, diberikan kuasa untuk menjadi
anak-anak Allah. Kasih karunia Allah memberikan kita kekuatan untuk
menanggung beban berat dan berhasil menyelesaikan tugas panggilan hidup kita,
memberikan kuasa untuk menjauhkan diri dari kekecewaan dan kepahitan dan kita
memlihara sukacita dan damai sejahtera-Nya. Oleh sebab itu disaat kita
mengalami pencobaan dan kesulitan kita harus menjaga hidup kita gara tidak
menjauhkan diri dari kasih karunia Allah.
21. 19
Marilah kita penuh dengan keberanian menghampiri takhta kasih karunia
Allah supaya kita menerima dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan dari Allah tepat pada waktunya. Kita mau memprioritaskan kerajaan
Allah dan kebenaran-Nya, utamakan perdamaian dan persahabatan, kita mau
hidup memiliki Roh Kudus, dan mau mengasihi Tuhan dengan segenap hati kita.
Matius 22:37-38 “ Jawab Yesus kepadanya: Kasihilah Tuhan Allahmu.
22. 20
DAFTAR PUSTAKA
1. J. Stephen Lang, Janji-Janji Alkitab (Bandung: Kalam Hidup, 2012) 145
2. Juan Carlos Ortiz, Murid Sejati (Yogyakarta: Yayasan ANDI, 1993). 69
3. Warren W.Wiersbe, Nyata Di Dalam Kristus (Bandung: Yayasan Kalam
Hidup, 2003).124