Dokumen tersebut membahas tentang manajemen piutang dan persediaan. Terdapat penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi piutang, kebijakan piutang, pengendalian piutang melalui perhitungan rata-rata periode pengumpulan piutang, aging schedule, dan pendekatan pola pembayaran. Dibahas pula cara mengukur perputaran piutang dan contoh perhitungannya.
Modul ini membahas pengertian dan konsep dasar manajemen keuangan, termasuk ruang lingkup dan tujuan manajemen keuangan serta keputusan-keputusan keuangan yang harus diambil oleh manajer keuangan perusahaan."
Bab ini membahas dua teknik perencanaan keuangan yaitu anggaran kas dan metode persentase penjualan. Anggaran kas melibatkan peramalan aliran kas masuk dan keluar untuk melihat surplus atau defisit kas pada periode tertentu, sedangkan metode persentase penjualan memperkirakan item laba rugi dan neraca sebagai persentase dari penjualan yang diestimasi."
Modul ini membahas pengertian dan konsep dasar manajemen keuangan, termasuk ruang lingkup dan tujuan manajemen keuangan serta keputusan-keputusan keuangan yang harus diambil oleh manajer keuangan perusahaan."
Bab ini membahas dua teknik perencanaan keuangan yaitu anggaran kas dan metode persentase penjualan. Anggaran kas melibatkan peramalan aliran kas masuk dan keluar untuk melihat surplus atau defisit kas pada periode tertentu, sedangkan metode persentase penjualan memperkirakan item laba rugi dan neraca sebagai persentase dari penjualan yang diestimasi."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen piutang perusahaan, termasuk pengendalian jumlah piutang, evaluasi kebijakan kredit, dan teknik-teknik untuk mengukur dan mengendalikan perputaran piutang seperti perhitungan rata-rata pengumpulan piutang, pembuatan skedul umur piutang, serta kebijakan penagihan kredit.
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiLia Ivvana
Dokumen tersebut membahas tentang merjer dan akuisisi perusahaan. Secara garis besar dibahas mengenai definisi dan bentuk-bentuk akuisisi, analisis keputusan merjer dan akuisisi, implementasi dan manajemen merjer yang baik, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu merjer dan akuisisi.
Ada tiga jenis laporan keuangan utama yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Neraca menunjukkan aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada suatu titik waktu. Laporan laba rugi menunjukkan pendapatan, beban, dan laba perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu. Laporan-laporan ini digunakan
Modul ini membahas konsep dasar ekonomi manajerial, termasuk tujuan perusahaan untuk memaksimumkan nilai perusahaan dengan mengoptimalisasi keuntungan setiap periode, serta teknik pengoptimalan produksi dengan membandingkan biaya dan pendapatan marjinal.
sistem dan prosedure penggunaan dana perusahaanayudya fitri
Sumber dan penggunaan dana perusahaan harus dikelola dengan baik agar arus kas tetap terjaga. Laporan sumber dan penggunaan dana perlu disusun untuk mengetahui sumber dana perusahaan, penggunaannya untuk kegiatan operasi dan investasi, serta saldo kas akhir periode. Manajemen keuangan yang efektif diperlukan untuk mengontrol arus kas masuk dan keluar sehingga likuiditas perusahaan terjaga.
1. Manajemen kas adalah pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva dengan tujuan menjaga likuiditas dan mendapatkan keuntungan.
2. Perencanaan kas meliputi perkiraan penerimaan dan pengeluaran kas serta saldo kas untuk memastikan ketersediaan dana.
3. Saldo kas optimal ditentukan dengan meminimalkan total biaya simpan dan transaksi berdasarkan model Baumol.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan modal kerja perusahaan, termasuk pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi, dan pengukuran modal kerja. Secara khusus membahas tentang pengertian modal kerja kotor dan bersih, faktor yang mempengaruhi aktiva lancar dan hutang lancar, strategi untuk aktiva lancar dan pendanaan, pengukuran modal kerja dengan menggunakan perputaran aset dan keterikatan dana, s
Modul ini membahas manajemen kas dan surat berharga. Manajemen modal kerja penting karena melibatkan proporsi besar aset perusahaan dan hubungan erat dengan pertumbuhan penjualan. Manajemen kas bertujuan mempertahankan kas untuk transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi dengan mempertimbangkan trade off antara risiko dan profitabilitas. Perusahaan dapat menggunakan surat berharga sebagai substitusi kas atau untuk men
berikut ini merupakan teori - teori dan konsep dasar mengenai keuangan atau finansial beserta penjelasan - penjelasan mengenai keuangan sebagai sumber daya moneter.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen piutang perusahaan, termasuk pengendalian jumlah piutang, evaluasi kebijakan kredit, dan teknik-teknik untuk mengukur dan mengendalikan perputaran piutang seperti perhitungan rata-rata pengumpulan piutang, pembuatan skedul umur piutang, serta kebijakan penagihan kredit.
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiLia Ivvana
Dokumen tersebut membahas tentang merjer dan akuisisi perusahaan. Secara garis besar dibahas mengenai definisi dan bentuk-bentuk akuisisi, analisis keputusan merjer dan akuisisi, implementasi dan manajemen merjer yang baik, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu merjer dan akuisisi.
Ada tiga jenis laporan keuangan utama yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Neraca menunjukkan aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada suatu titik waktu. Laporan laba rugi menunjukkan pendapatan, beban, dan laba perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan selama periode tertentu. Laporan-laporan ini digunakan
Modul ini membahas konsep dasar ekonomi manajerial, termasuk tujuan perusahaan untuk memaksimumkan nilai perusahaan dengan mengoptimalisasi keuntungan setiap periode, serta teknik pengoptimalan produksi dengan membandingkan biaya dan pendapatan marjinal.
sistem dan prosedure penggunaan dana perusahaanayudya fitri
Sumber dan penggunaan dana perusahaan harus dikelola dengan baik agar arus kas tetap terjaga. Laporan sumber dan penggunaan dana perlu disusun untuk mengetahui sumber dana perusahaan, penggunaannya untuk kegiatan operasi dan investasi, serta saldo kas akhir periode. Manajemen keuangan yang efektif diperlukan untuk mengontrol arus kas masuk dan keluar sehingga likuiditas perusahaan terjaga.
1. Manajemen kas adalah pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva dengan tujuan menjaga likuiditas dan mendapatkan keuntungan.
2. Perencanaan kas meliputi perkiraan penerimaan dan pengeluaran kas serta saldo kas untuk memastikan ketersediaan dana.
3. Saldo kas optimal ditentukan dengan meminimalkan total biaya simpan dan transaksi berdasarkan model Baumol.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan modal kerja perusahaan, termasuk pengertian, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi, dan pengukuran modal kerja. Secara khusus membahas tentang pengertian modal kerja kotor dan bersih, faktor yang mempengaruhi aktiva lancar dan hutang lancar, strategi untuk aktiva lancar dan pendanaan, pengukuran modal kerja dengan menggunakan perputaran aset dan keterikatan dana, s
Modul ini membahas manajemen kas dan surat berharga. Manajemen modal kerja penting karena melibatkan proporsi besar aset perusahaan dan hubungan erat dengan pertumbuhan penjualan. Manajemen kas bertujuan mempertahankan kas untuk transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi dengan mempertimbangkan trade off antara risiko dan profitabilitas. Perusahaan dapat menggunakan surat berharga sebagai substitusi kas atau untuk men
berikut ini merupakan teori - teori dan konsep dasar mengenai keuangan atau finansial beserta penjelasan - penjelasan mengenai keuangan sebagai sumber daya moneter.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan keuangan perusahaan, termasuk meramalkan laporan keuangan, penjualan, dan kebutuhan modal. Metode persentase penjualan digunakan untuk memproyeksikan laporan keuangan dengan mengasumsikan biaya sebagai persentase dari penjualan, sedangkan kebutuhan modal diperkirakan berdasarkan pertumbuhan proyeksi neraca dan dana yang dihasilkan secara internal.
Teks tersebut membahas tentang manajemen piutang dagang, termasuk pengertian piutang dagang, penjualan tunai dan kredit, bad debt, komponen kebijakan kredit seperti syarat penjualan, analisis kredit, dan kebijakan penagihan piutang. Juga dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kredit perusahaan.
- Dokumen tersebut membahas manajemen piutang dagang dan persediaan
- Pembahasan mencakup faktor yang mempengaruhi piutang dan persediaan, kebijakan piutang, pengendalian piutang, serta penentuan saldo persediaan optimal menggunakan model EOQ
- Secara khusus dibahas mengenai pengertian, manfaat, dan biaya dari piutang dan persediaan bagi perusahaan
Forecasting and planning_abshor marantika_sonia m.v.situmorang_kelas 3-04SoniaSitumorang
Dokumen tersebut membahas mengenai perencanaan keuangan jangka pendek dan panjang perusahaan. Terdapat tiga langkah utama dalam perencanaan keuangan jangka panjang yaitu memprakirakan penjualan, menyiapkan laporan keuangan proforma, dan mengestimasi kebutuhan keuangan. Sedangkan perencanaan keuangan jangka pendek biasanya disajikan dalam bentuk cash budget yang berisi penerimaan dan pengeluaran kas serta perubahan saldo kas
Dokumen tersebut merangkum tentang pengelolaan piutang perusahaan. Ia menjelaskan bahwa pengelolaan piutang yang efektif dapat meningkatkan rasio perputaran piutang dan profitabilitas perusahaan. Dokumen ini juga membahas berbagai metode pengelolaan piutang seperti penetapan kebijakan kredit, pemantauan aging schedule, dan pendekatan analisis perubahan kebijakan kredit untuk menilai keuntungan dan kerugian dari
Buku panduan ini membahasikan sistem perakaunan perniagaan dan cara mencatat transaksi secara sistematis untuk memudahkan penyediaan penyata kewangan. Ia menjelaskan lima kumpulan akaun utama yaitu aset, liabiliti, modal, hasil, dan belanja beserta contoh-contohnya. Termasuk cara mencatat transaksi tunai, bank, penghutang, pemiutang, dan lejar am untuk mengawal hutang dan piutang serta
Dokumen tersebut membahas tentang keuangan perusahaan dan kebutuhan finansial perusahaan. Terdapat penjelasan mengenai fungsi keuangan perusahaan, kebutuhan operasional dan sumber dana, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, leverage, dan kredit modal kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi bisnis melalui analisis laporan keuangan. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pentingnya evaluasi bisnis untuk mengetahui pencapaian tujuan keuangan dan rencana, serta analisis laporan laba rugi, neraca, arus kas, dan perubahan modal untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.
Financial Forecasting and Planning / Abshor.Marantika/ Muhammad Hafiz Hibatul...Muhammad Hafiz
Dalam rangka memenuhi tugas Manajemen Keuangan telah dibuat resume dari chapter 17 Mata Kuliah Manajemen Keuangan mengenai Financial Forecasting and Planning.
• Tata kelola perusahaan
• Pendekatan tata kelola perusahaan di Perancis
• Pendekatan tata kelola perusahaa di Eropa
• Tata kelola perusahaan dan pengawasan internal
Modal kerja adalah investasi dalam harta jangka pendek atau investasi dalam harta lancar (current assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu modal kerja kotor (gross working capital) dan modal kerja bersih (net working capital
Jenis dividen dan cara pembayarannya
Isu penting disekitar kebijakan pembayaran dividen
Perbedaan “cash dividends” dan “stock dividends”
“Stock repurchases” sebagai alternatif terhadap pembayaran dividen
• Mengonsepkan pembiayaan modal jangka pendek dan kinerja permodelan
• Mendiskusikan permodalan jangka panjang
• Menguraikan lima metode penilaian kinerja struktur modal
Dokumen tersebut membahas manajemen risiko proyek pada berbagai tingkatan organisasi. Risiko diidentifikasi pada setiap tingkat dan dikonsolidasikan oleh satu departemen untuk menganalisis manajemen risiko secara keseluruhan. Contoh proyek pembangunan Bendungan Beringin Sila di Sumbawa digunakan untuk mengoptimalkan irigasi dan air baku dengan biaya Rp1,721 miliar dan kapasitas tampungan 27,46 juta
Dokumen tersebut membahas pengelolaan risiko pada tingkat perusahaan dan unit bisnis. Ia menjelaskan struktur organisasi perusahaan beserta fungsi-fungsinya, dan bagaimana risiko diidentifikasi dan dikelola baik pada tingkat korporasi maupun unit bisnis. Dokumen tersebut juga membahas strategi bisnis unit dan bagaimana manajemen risiko diterapkan di tingkat unit bisnis.
Mampu Menjelaskan, menghitung dan memahami tentang :
Jenis dan fitur obligasi
Harga/nilai obligasi dan mengapa berfluktuasi
Rating obligasi dan maknanya
Dampak inflasi terhadap tingkat bunga
“Term structure” tingkat bunga dan yang mempengaruhibesaran “yield” obligasi
Bagaimana harga saham dipengaruhi oleh pembayaran dividen dan tingkat pertumbuhan dividen
Menghitung harga saham menggunakan Model Pertumbuhan Dividen
Mahasiswa mampu menilai tentang Risiko dan Model Risiko Proyek Keuangan (C2, C4, A2) (CPMK2)
Ketepatan menjelaskan risiko proyek keuangan dan proyek keuangan
Dokumen tersebut membahas tentang nilai waktu uang, termasuk konsep dasar nilai masa depan dan nilai sekarang, rumus-rumus untuk menghitung nilai masa depan dan nilai sekarang tunggal dan majemuk, serta cara menghitung tingkat pengembalian investasi dan cicilan hutang."
Proses perencanaan keuangan dan keterkaitan diantara berbagai keputusan keuangan
Menyusun rencana keuangan menggunakan metode “percent of sales”
Empat jenis keputusan penting terkait dengan perencanaankeuangan jangka panjang
Dampak kebijakan struktur permodalan dan kebijakan dividen terhadap daya tumbuh perusahaan
Dokumen tersebut membahas tentang evolusi pengelolaan risiko bisnis dan proses pengelolaan risiko, dimulai dari zaman kerajaan Hammurabi pada 2000 SM hingga era modern. Proses pengelolaan risiko meliputi identifikasi, analisis, perencanaan, dan monitoring risiko secara berkelanjutan. Pada era 1970-an, risiko mulai diakui sebagai bagian penting dalam manajemen proyek dan bisnis. Metode analisis risiko secara kuantitatif berkembang pada
Sumber dan penggunaan kas versus Laporan Arus Kas, LAPORAN KEUANGAN, PERHITUNGAN Pajak, Menyeragamkan laporan keuangan agar dapat dibandingkan satu sama lain, Menghitung dan menginterpretasikan rasio‐rasio keuangan, Menghitung dan menginterpretasikan hasil analisis Dupont Chart, Kekurangan dalam Analisis Laporan Keuangan
More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT) (20)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
Produksi dalam pandangan islam dapat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk
menghasilkkan barang dan jasa yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan masyarakat
secara umum, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan melalui usaha
yang halal dan berkah. Dalam pandangan islam, tujuan produksi tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan materi manusia, tetapi juga untuk mencapai tujuan spiritual yang
lebih tinggi. Produksi yang dijalankan oleh umat islam harus mengarah pada kemaslahatan
bersama dan memperkuat tali persaudaraan antar sesama muslim.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Islam menekankan prinsip-prinsip berikut :
Keadilan
1.
Kemaslahatan Bersama
2.
Etika dan Moralitas
3.
Keterkaitan antara Produksi dan Ibadah
4.
2. KONSEP KONSUMSI DALAM ISLAM
Konsumsi dalam pandangan islam adalah suatu aktivitas mengeluarkan harta yang
dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Konsumsi dapat
dilakukan dengan cara yang halal maupun yang haram, oleh karena itu penting
bagi umat islam agar dapat memenuhi kebutuhannyha dengan cara yang halal
dan membawa berkah.
Konsumsi dalam Islam memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan
manusia. Dalam islam, konsumsi yang dilakukan dengan cara yang halal dan baik
akan membawa keberkahan dan mendatangkan rizki yang halal. Sebaliknya
konsumsi yang dilakukan dengan cara yang haram dan tidak baik akan membawa
malapetaka dan kehancuran. IInvestasi dalam pandangan Islam adalah upaya memanfaatkan harta dengan cara
menanamkan modal pada bidang-bidang usaha tertentu dengan harapan memperoleh
keuntungan dan berkembangnya usaha tersebut, sekaligus memberikan manfaat bagi
masyarakat.
Tujuan utama investasi dalam Islam adalah untuk memperoleh keuntungan yang halal
dan bermanfaat secara ekonomi serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Investasi dalam Islam juga diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
dan mengurangi kemiskinan serta ketimpangan sosial. Selain itu, investasi juga dianggap
sebagai cara untuk menghargai dan memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh Allah
SWT.
PERAN INVESTASI DALAM
MEININGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Investasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Berikut adalah beberapa kontribusi investasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat:
a. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat melalui Investasi
b. Kontribusi Investasi dalam Menurunkan Tingkat Kemiskinan
c. Peningkatan Kesejahteraan Umum melalui Investasi
4. POTENSI INDUSTRI HALAL
Industri halal memiliki potensi pasar yang besar, terutama di negara-negara mayoritas
Muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Timur Tengah. Selain itu, produk halal juga diminati
oleh konsumen non-Muslim yang mencari produk yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
diproduksi dengan standar yang ketat. Beberapa faktor yang mempengaruhi potensi pasar
industri halal antara lain:
a. Ukuran Pasar Global Industri Halal.
b. Pertumbuhan Pasar Industri Halal.
c. permintaan Masyarakat akan Produk Halal.
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
P 15 manajemen piutang dan persedian barang
1. Pertemuan 15
1
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa/I Mampu Menjelaskan dan memahami
tentang :
1. Mengevaluasi usulan kebijakan pemberian
kredit
2. Komponen Analisis Kredit
3. Komponen penting Pengelolaan Persediaan
4. Menggunakan Model EOQ untuk menghitung
level persediaanyang optimal
2
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
3. TIMBULNYA PIUTANG
Pada umumnya perusahaan menjual hasil produksinya secara kredit, kemudian
melahirkan piutang dagang; penagihan piutang melahirkan kas. Hubungan
antara piutang dengan kas adalah sebagai berikut:
Kas
Pembelian Bahan Baku Persediaan barang jadi
PenjualanPiutang
3
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
4. Kenapa Perusahaan Mempunyai Piutang
Secara umum, perusahaan akan lebih suka untuk menjual
dengan tunai, karena akan menerima kas lebih cepat dan
memperpendek siklus kas.
Tetapi tekanan persaingan membuat perusahaan memberi
kelonggaran dalam pembayaran dengan menjual secara
kredit.
Dengan demikian penggunaan piutang diharapkan bisa
meningkatkan penjualan dan keuntungan.
Di sisi lain, piutang menyebabkan peningkatan biaya
yang berkaitan sumberdana yang digunakan untuk
membiayai piutang tersebut.
MANAJEMEN PIUTANG DAGANG
4
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
5. Tingkat piutang suatu perusahaan dalam suatu periode bisa
dipecah ke dalam dua hal:
(1) Besarnya piutang rata-rata, dan
(2) lamanya periode pengumpulan piutang.
contoh:
jika suatu perusahaan mempunyai penjualan kredit rata-
rata harian Rp.10 juta, kemudian lamanya periode
pengumpulan piutang adalah 30 hari, maka piutang
perusahaan, pada saat operasi perusahaan sudah mulai
stabil, adalah:
Piutang = Periode pengumpulan x Penjualan rata-rata
Piutang = 30 hari Rp10 juta = Rp300 juta
SIKLUS PIUTANG DAGANG
5
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
6. Faktor bisa dikelompokkan ke dalam dua
bagian:
1. Eksternal: - Permintaan terhadap Produk,
- Karakteristik Industri.
2. Internal : -Kebijakan Promosi dan Iklan,
-Kebijakan Piutang.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PIUTANG
6
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
7. Faktor Eksternal
Industri merupakan salah satu determinan
penting tingkat piutang dan persediaan
perusahaan. Faktor kompetisi juga
mempengaruhi tingkat piutang dan persediaan.
Faktor musiman juga bisa berpengaruh terhadap
piutang.
contoh, jika penjualan suatu produk bersifat
musiman.
Faktor Internal
Sebagai contoh, manajer keuangan mempunyai
pilihan apakah akan melaksanakan kebijakan
kredit yang longgar (yang berarti akan
meningkatkan piutang) atau yang ketat (yang
berarti akan meminimumkan piutang). Kebijakan
7
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
8. KEBIJAKAN PIUTANG
Kebijakan kredit bisa dilihat sebagai trade-off antara
peningkatan keuntungan dan peningkatan biaya yang
berkaitan dengan piutang dagang.
Piutang Meningkatkan laba
--> Meningkatkan Biaya modal
Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya
- Tambahan biaya investasi pada piutang.
Kontribusi Laba ,
[ (harga – biaya variable) / harga ] × 100%
8
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
9. Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih
subyektif seperti yang disebut sebagai 5C.
1. Character. Karakter berarti sejauh mana kemauan calon
penerima membayar hutang-hutangnya. Karakter tidak
memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik.
2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan
keuangan perusahaan atau individu. Kapasitas melihat
kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan.
FAKTOR YANG PERLUDIPERTIMBANGKAN DALAM
ENJUALAN KREDIT
9
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
10. 3.Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki
oleh seseorang atau perusahaan. Pihak dengan modal
yang baik mempunyai kemampuan melunasi hutang yang
lebih baik, cateris paribus.
4.Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan
jaminan dengan aset tertentu, akan berisiko semakin
kecil.
5.Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan
kemampuan perusahaan melunasi hutangnya.
10
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
11. Besarnya investasi dalam piutang ditentukan oleh:
(1) volume penjualan kredit,
(2) syarat pembayaran kredit, makin longgar atau
makin lunak syarat kredit makin besar piutang
dagang,
(3) kemampuan mengumpulkan atau menagih piutang,
(4) karakter pengutang atau debitur.
11
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
12. Pertimbangan pemberian kredit didasarkan pada:
(1) character, yaitu karakter para manajemen
perusahaan pengutang,
(2) capacity, yaitu kemampuannya atau kesanggupan
membayar perusahaan pengutang,
(3) capital, yaitu kondisi posisi keuangan perusahaan
pengutang,
(4) collateral, yaitu harta perusahaan pengutang yang
dijadikan jaminan,
(5) condition, yaitu kondisi ekonomi, sosial, politik, dan
bisnis.
Tetapi sebenarnya pemberian kredit dalam dunia bisnis
adalah kepercayaan. Jika perusahaan kehilangan
kepercayaan dari partner bisnisnya, ia kehilangan
kesempatan berbisnis.
12
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
13. PERPUTARAN PIUTANG (RECEIVABLE
TURNOVER)
Piutang sebagai unsur modal kerja dalam kondisi berputar, yaitu
dari kas, persediaan, penjualan, piutang, kembali ke kas. Makin
cepat perputaran piutang makin baik kondisi keuangan
perusahaan.
Perputaran piutang (receivable turnover) dapat disajikan dengan
perhitungan: penjualan bersih secara kredit dibagi rata-rata
piutang. Kemudian 360 hari dibagi perputaran piutang
menghasilkan hari rata-rata pengumpulan piutang (average
collection period of accounts receivable).
Pernyataan itu dapat disajikan dalam bentuk rumus sebagai
berikut:
13
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
14. CONTOH
14
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
15. Hari Rata-rata pengumpulan piutang
adalah sangat penting, makin lama
makin buruk bagi kas perusahaan, dan
sebaliknya.
Perputaran piutang yang tinggi sangat baik
bagi perusahaan, karena investasi dalam
piutang rendah dan sebaliknya.
15
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
16. Cara lain untuk menentukan perputaran piutang dan rata-rata
pengumpulan piutang dapat disajikan dengan ilustrasi berikut
ini. PT ABC memiliki nilai penjualan per tahun Rp 180,
seluruhnya dijual kredit 30 hari, dengan ketentuan, jika
pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sejak tanggal
penjualan, diberikan potongan tunai 2 %, model ini lazim
disebut 2/10, net 30.
Dari jumlah tersebut, 60 % dibayar dalam waktu 10 hari, dan
sisanya dalam waktu 30 hari.
1) Jangka Waktu Penagihan (Day Sales Oustanding atau DSO)
atau Periode Penagihan Rata-rata (Average Collection Period
atau ACP) adalah: 0,60(10) + 0,40(30) = 18 hari.
2) Penjualan Harian Rata-rata (Average Daily Sales atau ADS),
dengan asumsi satu tahun 360 hari kerja: (Rp 180 / 360) = Rp
0,50
3) Piutang PT ABC sepanjang tahun setiap saat sebesar: (Jangka
Waktu Penagihan X Penjualan Harian Rata-rata) = (18 hari X Rp
0,50) = Rp 9.
4) Perputaran Piutang = (Penjualan/Piutang) = (Rp180/Rp9) = 20X
5) Periode Penagihan Rata-rata = (360 hari / Perputaran Piutang) =
(360 hari / 20) = 18 hari.
16
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
17. Manajer keuangan perlu melakukan
tindakan-tindakan yang diperlukan jika ada
indikasi kenaikan piutang yang berikabat
pada turunya profitabilitas.
Memperketat kebijakan kredit, Kenaikan
piutang yang tidak terkendali bisa
mengindikasikan kondisi bisnis yang
semakin buruk.
Monitoring, dilakukan dengan mengawasi
periode pengumpulan piutang (Lama
pembayaran piutang).
PENGENDALIAN PIUTANG
17
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
18. Ada beberapa cara untuk mengawasi piutang:
rata-rata periode piutang, aging schedule
(skedul umur), dan payment pattern approach
(pendekatan pola pembayaran).
Rata-rata Periode Pengumpulan Piutang `
(Days Sales Outstanding/DSO)
Adalahwaktu yng dibutuhkan dari penjualan
kredit terjadi sampai penjualan tersebut
dibayarkan.
Manajer keuangan bisa menghitung rata-rata
pengumpulan piutang dengan menggunakan
informasi laporan keuangan.
18
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
19. Perhitungan tersebut dilakukan dengan, pertama menghitung
penjualan harian rata-rata sebagai berikut.
Penjualan Total Penjualan
Rata-rata = -------------------------
365 hari
Kemudian periode pengumpulan piutang dihitung sebagai berikut ini.
Rata-rata Periode Total Piutang
Pengumpulan Piutang = ------------------------------------
Penjualan Harian Rata-rata
19
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
20. Atau dengan menggunakan formula yang langsung.
Rata-rata Periode Total Piutang
Pengumpulan Piutang = -------------------------------
Total Penjualan / 365
Aging Schedule (Skedul Umur)
Skedul umur, informasi piutang dagang berdasarkan umur
dari masing-masing rekening piutang dagang.
Informasi skedul umur diperoleh dari buku besar piutang
dagang, karena itu manajer keuangan bisa memfokuskan
pada 10% yang tidak membayar tepat waktu.
informasi mengenai 10% tersebut bisa digali lebih lanjut.
20
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
21. Payment Pattern Approach (Pendekatan Pola Pembayaran)
Periode pengumpulan piutang dihitung sebagai berikut
PPR = Piutang dagang / Perputaran Piutang
= Piutang dagang / (Penjualan / 360) ……… (2)
21
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
22. Sama dengan periode pengumpulan piutang,
aging schedule juga mempunyai potensi
memberikan informasi yang tidak tepat.
Untuk menghilangkan pengaruh musiman,
payment pattern approach (pendekatan pola
pembayaran) bisa digunakan.
.
22
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
23. Perputaran piutang harus dikendalikan dengan menyusun tabel umur
piutang (aging sehedule of receivables), di mana dalam tabel tersebut
dapat diketahui jumlah piutang yang segera dapat ditagih dan yang
lambat ditagih, dan dapat diketahui pengutang atau debitur yang baik
dan yang buruk.
PT ABC lebih baik daripada PT ABK, karena semua pelanggan membayar tepat
waktu 80% pada hari ke 10, dan sisanya 20% membayar pada hari ke 30.
Sedangkan PT ABK pelanggannya tidak tepat membayar sesuai dengan
perjanjian kredit, 30% yaitu (15% + 10% + 5%) pelanggannya membayar lewat
30 hari dari jatuh tempo. Perusahaan yang baik seyogianya mengikuti
manajemen piutang PT ABC seperti ilustrasi di atas.
CONTOH PENGENDALIAN PIUTANG
23
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
24. Persediaan biasanya mencakup beberapa jenis, seperti
persediaan bahan mentan, persediaan bahan setengah-jadi, dan
persediaan barang jadi (barang dagangan).
Bahan mentah adalah bahan yang akan digunakan untuk
memproduksi barang dagangan.
Bahan setengah jadi adalah barang yang belum selesai
sepenuhnya menjadi barang dagangan.
Barang jadi adalah barang yang sudah selesai dikerjakan dan
siap untuk dijual.
MANAJEMEN PERSEDIAAN
24
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
25. PERSEDIAAN JUGA DISEBUT SEBAGAI :
Segala sesuatu yang disimpan untuk
kemudian digunakan atau ditawarkan
pada saat yang diperlukan.
Sumber dana yang menganggur yang
dimiliki perusahaan.
Asset yang memiliki tingkat kepentingan
yang tinggi yang harus dimiliki oleh
perusahaan.
25
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
26. SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Merupakan serangkaian kebijakan
pengendalian utk menentukan : tingkat
persediaan yg harus dijaga, kapan
pesanan untuk menambah persediaan
hrs dilakukan, & berapa besar pesanan
hrs diadakan.
Sistem ini ada untnk menentukan dan
menjamin tersedianya persediaan yg
tepat dalam kuantitas & waktu.
26
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
27. Kenapa perusahaan mempunyai persediaan?
Persediaan diperlukan untuk mengantisipasi
“ketidaksempurnaan pasar”. Persediaan bahan mentah
diperlukan agar proses produksi tidak akan terhambat
hanya karena bahan mentah belum datang.
Secara spesifik, berikut ini beberapa manfaat investasi pada
persediaan.
1. Memanfaatkan diskon kuantitas. Diskon kuantitas
diperoleh jika perusahaan membeli dalam kuantitas
yang besar.
2. Menghindari Kekurangan Bahan (Out of stock). Jika
pelanggan datang untuk membeli barang dagangan,
kemudian perusahaan tidak mempunyai barang
tersebut, maka perusahaan kehilangan kesempatan
untuk memperoleh keuntungan.
27
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
28. 3. Manfaat Pemasaran. Jika perusahaan mempunyai
persediaan barang dagangan yang lengkap, maka
pelanggan atau calon pelanggan akan terkesan dengan
kelengkapan barang dagangan yang kita tawarkan.
4. Spekulasi. Kadang-kadangan persediaan digunakan untuk
berspekulasi.
PERSEDIAAN JUGA MEMPUNYAI BIAYA-BIAYA
1. Biaya Investasi. Investasi pada persediaan, seperti
investasi pada piutang atau modal kerja lainnya,
memerlukan biaya investasi.
2. Biaya Penyimpanan. Biaya penyimpanan mencakup
biaya eksplisit, seperti biaya sewa gudang, asuransi,
pajak, dan biaya kerusakan persediaan.
3. Biaya Order. Untuk memperoleh persediaan, perusahaan
akan melakukan order persediaan tersebut.
28
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
29. METODE MANAJEMEN PERSEDIAAN
Metode EOQ (Economic Order
Quantity)
Reorder Point
Safety Stock
Sistem ABC
29
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
30. Model EOQ ini menghitung tingkat persediaan
yang optimal, dengan menhitung berapa jumlah
kuantitas dalam setiap kali pembelian bahan.
Model EOQ menghitung persediaan optimal
dengan secara eksplisit memasukkan biaya
pemesanan dan biaya penyimpanan.
Model EQO
Model EOQ akan mencari Q optimal, yaitu Q
yang bisa meminimalkan total biaya persediaan.
Total biaya persediaan diidentifikasi sebagai
biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
MODEL PERSEDIAAN OPTIMAL (EOQ)
30
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
31. 1. Biaya Pemesanan (Order). Biaya pemesanan
merupakan biaya yang terjadi karena aktivitas
pemesanan, dihutung atas dasar frekuensi
pemesanan
2. Total biaya simpan dihitung sebagai biaya
simpan per-unit dikalikan persediaan rata-rata,
atau prosentase dari nilai rata-rata persediaan.
3. Total biaya persediaan merupakan penjumlahan
dari total biaya pemesanan dan total biaya
penyimpanan
BIAYA PERSEDIAAN YANG DIPERHITUNGKAN DALAM
EOQ
31
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
32. RUMUS EOQ
32
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
33. Menentukan Titik Pemesanan Kembali
Misalkan dibutuhkan waktu selama 5 hari dari pesanan
dikirimkan sampai pesanan datang (lead time),
perusahaan bisa menentukan saat kapan perusahaan
harus melakukan pemesanan kembali (reorder point).
Jika segala sesuatu berjalan seperti yang digambarkan,
maka perusahaan bisa menentukan tingkat persediaan
dan titik order dengan kepastian 100%. Tetapi pada
situasi yang lebih realistis, faktor ketidakpastian akan
selalu meliputi keputusan manajer keuangan. Untuk
mengantisipasi ketidakpastian tersebut, perusahaan
bisa menetapkan persediaan besi.
33
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
34. Konsep Persediaan Besi (Safety Stock)
Persediaan besi ditujukan untuk mengantisipasi
perubahan-perubahan yang tidak diperhitungkan
sebelumnya. Berikut ini contoh perubahan yang
mungkin terjadi.
Perubahan lead time. Misalkan karena sesuatu hal, lead-
time bukannya lima hari, melainkan menjadi tujuh hari.
Jika perusahaan tidak mempunyai persediaan besi
(safety stock), perusahaan akan mengalami out of
stock. Perusahaan akan kehilangan kesempatan
memperoleh keuntungan karena tidak bisa melayani
pelanggan. Tetapi dengan persediaan besi, perusahaan
masih bisa memenuhi kebutuhan pelanggan.
34
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
35. Perubahan Tingkat Penjualan. Misalkan sesudah
melakukan pemesanan kembali, tingkat penjualan
melonjak. Jika lead time tidak berubah, persediaan akan
habis. Jika perusahaan mempunyai persediaan besi,
kebutuhan tersebut bisa diambilkan dari persediaan
besi tersebut.
Tetapi tentu saja biaya simpan akan meningkat, karena
persediaan besi meningkatkan tingkat persediaan yang
dipegang perusahaan.
35
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
36. LATIHAN EOQ
36
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
37. REORDER POINT
Reorder point atau titik pemesanan
kembali adalah saat persediaan
mencapai titik dimana perlu dilakukan
pemesanan kembali yang dinyatakan
dalam persamaan berikut.
titik pemesanan kembali = tenggang
waktu x pemakaian
37
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
38. SAFETY STOCK
Persediaan pengamanan adalah
persediaan tambahan yang diadakan
untuk melindungi atau menjaga
kemungkinan terjadinya kekurangan
bahan (stock out).
38
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
39. SISTEM ABC
Sistem ABC adalah teknik manajemen persediaan dengan
membagi persediaan ke dalam tiga golongan sesuai
dengan tingkat penurunan kepentingan yang didasarkan
pada nilai rupiah pada investasi masing-masing golongan
persediaan.
39
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
40. Sistem Pengendalian Persediaan
Metode ABC.
Metode ini menggolongkan persediaan
berdasarkan nilai dan kuantitas. Dengan bagan
semacam itu, manajer keuangan bisa
memfokuskan pada item yang paling
membutuhkan pengendalian persediaan
Just-In-Time
Sistem persediaan just-in-time bertujuan
meminimalkan tingkat persediaan, kalau bisa
tingkat persediaan ditekan menjadi nol. Sistem ini
dipopulerkan oleh perusahaan di Jepang. Di
Jepang, sistem ini dikenal sebagai sistem
Kamban. Dalam sistem ini, bahan yang
dibutuhkan datang hanya beberapa jam sebelum
masuk proses produksi. 40
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
41. Sistem Pengendalian dengan Komputer
Komputer sering digunakan sebagai alat pengendalian
persediaan. Dengan sistem tersebut, komputer akan
mencatat persediaan awal. Kemudian, jika barang
terjual, komputer akan secara otomatis mencatatnya
dan memperbaharui posisi persediaan. Jika persediaan
menyentuh batas tertentu, komputer akan secara
otomatis memesan barang dagangan ke supplier.
Sistem semacam itu bisa dikembangkan lebih lanjut
menjadi MRP (Material Requirement Planning). Dalam
sistem tersebut, sistem produksi dan persediaan
dikoordinasi dengan kebutuhan produksi. Komputer
akan mengkoordinasikan aktivitas produksi,
menghasilkan skedul produksi dan kapan kebutuhan
bahan produksi tertentu datang.
41
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N
42. 42
P E R T E M U A N 1 5 M A N A J E M E N P I U T A N G D A N
P E R S E D I A A N