SlideShare a Scribd company logo
MANAJEMEN KEUANGAN
YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT
(YPIA)
BAB I
MANAJEMEN KEUANGAN
1. Pengertian Manajemen Keuangan
Pertimbangan bagi perolehan dan pelepasan aset
dan dana untuk meningkatkan nilai perusahaan
Value of the
company
Price of the share
Shareholder wealth
Invest
Business
improvement/deve
lopment
Employee
Income of the
people
Demand
Supply
Sales
Profit
Value of
the
company
Price of the
share
Shareholder
wealth
Invest
Business
improvement
/development
Employee
Income of
the
people
Demand
Supply
Sales
Economic
Profit
a. Bahasan manajemen keuangan
1. Struktur Modal (Capital structure)
2. Penganggaran Modal (Capital budgeting)
3. Manajemen Modal Kerja (Working capital
management)
Keputusan pendanaan adalah salah satu
pokok bahasan manajemen keuangan yang
disebut Manajemen Struktur Modal.
PT ABC
BALANCE SHEET
Per 31 Dec 200x
ASSETS LIABILITIES & EQUITIES
- CURRENT LIAB
- LONG-TERM LIABILITIES
- EQUITIES
STRUKTUR
MODAL
STRUKTUR
KEUANGAN
- CURRENT ASSETS
- FIXED ASSETS
Hal yang pertama dibutuhkan dalam usaha adalah pendanaan. Dalam rangka
pendanaan, manajer keuangan harus memutuskan bagaimana kebutuhan
pendanaan perusahaan dapat dipenuhi. Jumlah dan bauran instrumen
pendanaan serta atributnya harus dirancang sedemikian agar diperoleh
pendanaan dengan biaya serendah-rendahnya.
Utang membawa konsekuensi keterikatan pada saat dan besaran pembayaran
kembali yang terjadwal. Modal sendiri tidak menetapkan jadwal dan besaran
pembayaran kembali, tetapi membawa konsekuensi dalam penetapan arah
kebijakan secara langsung. Sifat-sifat yang melekat pada utang dan modal
sendiri tersebut, akan berpengaruh besar pada pola aliran kas.
Agar biaya pendanaan diperoleh serendah-rendahnya, maka manajer
keuangan perlu membandingkan antara taksiran arus kas yang masuk dengan
arus kas yang akan keluar dalam rangka pendanaan perusahaan dan
pengembaliannya. Keputusan pendanaan adalah salah satu pokok bahasan
manajemen keuangan yang disebut Manajemen Struktur Modal.
7
CASH &
EQUIVALENT
CASH
SALES/REVENUE
ADM&MKT EXP
RAW MATERIAL
FINISHED GOODS
GOODS IN PROCESS
WAGES
OVERHEAD
FIXED ASSETS
A/P
OTHER
PAYABLE
CREDIT
A/R
INVESTMENT
B
U
Y
S
E
L
L
BUY
DEBT/LOAN
EQUITY
PAYMENT
DIV
CASH FLOW
Keputusan perolehan aktiva tetap merupakan sisi
lain dari manajemen keuangan yang disebut
Penganggaran Modal
PT ABC
BALANCE SHEET
Per 31 Dec 200x
ASSETS LIABILITIES & EQUITIES
- CURRENT LIAB
- LONG-TERM LIABILITIES
- EQUITIES
- CURRENT ASSETS
- FIXED ASSETS
Manajemen
penganggaran
modal
Penataan operasi perolehan bahan dan penjualan produk
atau jasa yang dihasilkan dibahas dalam manajemen
modal kerja (working capital management)
PT ABC
BALANCE SHEET
Per 31 Dec 200x
ASSETS LIABILITIES & EQUITIES
- CURRENT LIAB
- LONG-TERM LIABILITIES
- EQUITIES
- CURRENT ASSETS
- FIXED ASSETS
Manajemen
modal kerja
b. Bauran Permasalahan Manajemen Keuangan
• Transaksi-transaksi gabungan yang mengkaitkan
perolehan aset, utang dan operasi.
•Transaksi-transaksi eksternal dengan cara merger dan
akuisisi untuk membesar dan sell-out atau divestasi
untuk mengecilkan operasi.
•Transaksi-transaksi yang hakekatnya tidak sama dengan
bentuk hukumya
2. Pengukuran dalam Manajemen Keuangan
Laba bukanlah ukuran keberhasilan manajemen
keuangan perusahaan
Laba tidak menjelaskan hubungan suatu
keputusan dengan reaksi masyarakat
Kenaikan harga saham dan obligasi adalah kas
yang segera dapat dinikmati
Kriteria keberhasilan manajemen keuangan
adalah bertambahnya kesejahteraan stakeholder
perusahaan
3. Uang/Kas
1.Sebagai media pertukaran/transaksi
2.Sebagai media berjaga-jaga
3.Sebagai media spekulasi
 Sebagai media pertukaran, uang telah mampu
menyederhanakan transaksi yang terukur diantara
pelaku ekonomi.
 Sebagai penyimpan nilai sehingga dapat digunakan
untuk berjaga-jaga
 Sebagai media berspekulasi yang akan membuat
kekayaan /kesejahteraannya bertambah.
4. Pasar Keuangan (Financial Market)
• Dalam prakteknya kondisi keuangan ideal sangat sulit
dicapai.
• Pendapatan vs pengeluaran yg selalu bervariasi
• Menciptakan cadangan dana yang siap saat dibutuhkan
• Hakekat dari investasi dan kredit
• Menjaga likuiditas sangat penting dalam dunia usaha
• Tempat berinvestasi antara pihak yang kelebihan dana dan
pihak yang membutuhkan dana
Bab II
PENILAIAN
1. Pengertian
 Nilai mencerminkan manfaat yang akan diterima dari suatu
kepemilikan atau penguasaan.
 Penilaian terdiri atas usaha penetapan besaran dan saat aliran
kas serta faktor diskonto.
 Uang hari ini lebih baik dari pada uang besok
Karena penilaian biasanya berujung pada nilai pasar, manajemen
keuangan lebih condong pada menggunakan nilai sekarang atas
arus manfaat yang akan diterima. Penggunaan nilai sekarang
umumnya akan lebih obyektif karena faktor-faktor yang mungkin
berpengaruh pada nilai dapat diakses oleh para pihak yang
berkepentingan.
Dengan menggunakan nilai sekarang, mekanisme penilaian akan
terdiri atas usaha-usaha penetapan besaran dan saat aliran kas
dari suatu aset atau utang serta faktor diskonto yang digunakan.
Menurut pemahaman manajemen keuangan, nilai dari suatu aset
atau utang adalah nilai sekarang (present value = PV) dari
seluruh aliran kas dimasa mendatang, yang dapat dirumuskan
sebagai:
2. Mekanisme Penilaian

 

n
i
n
r
CFi
PV
1 )
1
(
Nilai waktu dari uang (Time value of money)
PV = Present Value (Nilai Sekarang)
Cfi = Cash Flow dari suatu investasi I
R = Discount Factor (tingkat diskonto)
N = jangka waktu (1 , 2 ,3….)
1. Present Value
Contoh Perhitungan:
Berapakah nilai sekarang dari uang Rp. 100,- yang akan diterima pada
akhir periode 10. Diketahui bahwa tingkat bunga yang secara tepat
digunakan untuk mendiskonto aliran kas tersebut adalah12%.
Karena kita hanya punya 1 (satu) aliran kas, maka nilai sekarang uang
Rp. 100,- yang baru akan diterima 10 periode lagi dari sekarang dapat
dihitung dengan rumusan nilai sekarang yang lebih sederhana, yaitu:
= = 32,20
10
)
12
,
0
1
(
100

n
i
FV
PV
)
1
( 





n
i
n
i r
CF
FV
1
)
1
(
Contoh Perhitungan:
Menjadi berapakah nilai uang sekarang Rp. 100,- yang
dibungakan dan akan diterimakan setelah 5 periode jika
diketahui bunga wajar untuk pembungaannya adalah 6%.
2. Future Value
n
r
PV
FV )
1
( 

5
)
06
,
0
1
(
100 
=
= 100 x 1,33823
= 133,823
3. Persepsi Pelepas Uang
Misalkan seseorang datang kepada kita hendak meminjam uang. Kita relatif mengenal dia sehingga kita dapat
menganalisa kemampuan keuangannya. Dari analisa penghasilan dan pengeluarannya, kita perhitungkan bahwa
dia akan dapat mengembalikan kepada kita setiap tahun selama lima tahun berturut-turut masing-masing Rp.
1.000,-. Sejumlah berapakah kita bersedia meminjamkan kepada dia?
Analisis paling mudah adalah menempatkan aliran kas tersebut dalam suatu garis waktu, sebagai berikut:
Jika kita percaya bahwa ‘tingkat bunga pasar’ adalah 10% setahun, maka nilai sekarang dari uang yang akan kita
terima adalah:
Atau sama dengan:
= 3.790,78
Sehingga pertukaran yang mungkin terjadi adalah:
Kita akan memberi dia pinjaman sebesar Rp. 3.790,78 dan akan mendapatkan pengembalian selama lima tahun
berturut-turut, masing-masing Rp. 1.000,-. Konsep ini menjelaskan nilai waktu uang, dimana: Uang hari ini lebih
baik dari pada uang besok.
0 1 2 3 4 5
+1.000 +1.000 +1.000 +1.000 +1.000
0 1 2 3 4 5
+ 1
)
1
,
0
1
(
000
.
1

+ 2
)
1
,
0
1
(
000
.
1

+ 3
)
1
,
0
1
(
000
.
1

+ 3
)
1
,
0
1
(
000
.
1

+ 4
)
1
,
0
1
(
000
.
1

0 1 2 3 4 5
+909,09 +826,45 +751,31 +683,01 +620,92
0 1 2 3 4 5
-3.790,78 = +909,09 +826,45 +751,31 +683,01 +620,92
Misalkan seseorang datang kepada kita hendak meminjam uang. Kita relatif
mengenal dia sehingga kita dapat menganalisa kemampuan keuangannya. Dari
analisa penghasilan dan pengeluarannya, kita perhitungkan bahwa dia akan
dapat mengembalikan kepada kita setiap tahun selama lima tahun berturut-turut
masing-masing Rp. 1.000,-. Sejumlah berapakah kita bersedia meminjamkan
kepada dia?
Analisis paling mudah adalah menempatkan aliran kas tersebut dalam suatu garis
waktu, sebagai berikut:
0 1 2 3 4 5
+1.000 +1.000 +1.000 +1.000 +1.000
Jika kita percaya bahwa ‘tingkat bunga pasar’ adalah 10% setahun, maka
nilai sekarang dari uang yang akan kita terima adalah:
0 1 2 3 4 5
+ 1
)
1
,
0
1
(
000
.
1

+ 2
)
1
,
0
1
(
000
.
1

+ 3
)
1
,
0
1
(
000
.
1

+ 3
)
1
,
0
1
(
000
.
1

+ 4
)
1
,
0
1
(
000
.
1

Atau sama dengan:
0 1 2 3 4 5
+909,09 +826,45 +751,31 +683,01 +620,92
Sehingga pertukaran yang mungkin terjadi adalah
= 3.790,78
Kita akan memberi dia pinjaman sebesar Rp. 3.790,78 dan akan mendapatkan
pengembalian selama lima tahun berturut-turut, masing-masing Rp. 1.000,-.
Konsep ini menjelaskan nilai waktu uang, dimana: Uang hari ini lebih baik dari
pada uang besok.
4. Menghitung Bunga
(1+r) = (1+i)(1+f),
dimana:
r = bunga nominal,
i = bunga riil, dan
f = angka inflasi.
Instrumen A 0 1 2 3 4
11% 13% 9%
1.000 1.110 1.254,3 1.367,19
Oleh karena itu jika kita memiliki uang sekarang senilai Rp. 1.000,- dan kita
bungakan selama 3 periode dimana bunga pada periode pertama hingga ketiga
adalah 11%, 13% dan 9%. Pada akhir periode ketiga, uang kita akan menjadi Rp.
1.367,19 seperti pada perhitungan di bawah ini.
Instrumen C 0 1 2 3 4
-8.000 12.144
Misalkan seseorang membutuhkan uang Rp. 8.000,-. Saat mendatangi
sebuah bank, kepadanya disodorkan tiga pilihan pinjaman dengan satu kali
pelunasan, yang dari sisi bank arus kasnya terlihat sebagai berikut ini:
Dari nilai-nilai di atas dapat dijelaskan tiga konsep mengenai bunga yang
biasa digunakan oleh pelepas uang sebagai alat analisa, yaitu
Instrumen A 0 1 2 3 4
-8.000 9.200
Instrumen B 0 1 2 3 4
-8.000 10.120
%
15
15
,
0
1
000
.
8
200
.
9




A
r %
5
,
26
265
,
0
1
000
.
8
120
.
10




B
r
%
8
,
51
518
,
0
1
000
.
8
144
.
12




C
r
a. N-periods Spot Rate
b. Annualized Spot Rate
%
15
15
,
0
1
000
.
8
200
.
9 1
1










A
r %
47
,
12
1247
,
0
1
000
.
8
120
.
10 2
1










B
r %
93
,
14
1493
,
0
1
000
.
8
144
.
12 3
1










C
r
%
15
15
,
0
1
000
.
8
200
.
9 1
1










A
r %
47
,
12
1247
,
0
1
000
.
8
120
.
10 2
1










B
r
%
93
,
14
1493
,
0
1
000
.
8
144
.
12 3
1










C
r
4. Sensitivitas Nilai Terhadap Tingkat Bunga
Semakin panjang umur aset, semakin senstif terhadap
perubahan tingkat bunga
Rumusan durasi adalah sebagai berikut:
V
r
T
C
n
T
T
T
:
)
1
(
*
1











D=
5. Nilai Dalam Portofolio
E(R)= 

n
i
i R
k
1
*
i
n
i
i k
R
E
R *
]
)
(
[
1





BAB III
PASAR KEUANGAN
Pasar adalah pertemuan antara penawaran dan permintaan.
Pasar uang mentransaksikan dana-dana jangka pendek.
BI merupakan lembaga negara yang independen, yakni
independen, bebas dari campur tangan pemerintah atau
pihak lainnya.
Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah
FINANCIAL MARKET
CAPITALMARKET MONEY MARKET
EQUITY FIXED INCOME
STOCK
BANK
BOND
OPTION
WARRANTS/
RIGHTS
CONVERTIBLE
BOND
EXCHANGEABLE
BOND
OTHERS
OTHERS
Fixed income
D
E
R
I
V
A
T
I
F
D
E
R
I
V
A
T
I
F
Struktur Pasar Modal Indonesia
MENTERI KEUANGAN R.I
Badan Pengawas Pasar Modal
BAPEPAM
Bursa Efek LKP LPP
Perusahaan
Efek:
 Penjamin
Emisi
 Perantara
Pedagang
Efek
 Manajer
Investasi
Lembaga
Penunjang:
 Biro Adm.
Efek
 Bank
Kostudian
 Wali Amanat
 Penasihat
Investasi
 Pemeringkat
Efek
Profesi
Penunjang:
 Akuntan
Publik
 Konsultan
Hukum
 Penilai
 Notaris
Pemodal:
 Domestik
 Asing
 Individu
 Institusi
 Emiten
Perusahaan
Publik, dan
 Reksa Dana
SUPPORTING INST.
ADMINISTRATION
•CUSTODIAN
•BONDHOLDER TRUSTEE
•INVESTMENT ADVISOR
•RATING COMPANY
ISSUER/EMITEN
• COMPANY
• MUTUAL FUND
MINISTRY OF FINANCE
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
DAN LEMBAGA KEUANGAN
BURSA EFEK
(BEJ&BES)
LEMBAGA KLIRING
& PENJAMINAN (LKP)
LEMBAGA PENYIMPANAN
& PENYELESAIAN (LPP)
SECURITIES COMPANY
• UNDERWRITER
• BROKER/DEALER
• INVESTMENT MGR
SUPPORTING PROFESSION
•PUBLIC ACCOUNTANT
•LAWYER
•APPRAISAL
•NOTARY
=
SURVEILLANCE
LINE
=
COMMAND LINE
BAB IV
STRUKTUR DAN BIAYA MODAL
PT ABC
BALANCE SHEET
Per 31 Dec 200x
ASSETS LIABILITIES & EQUITIES
- CURRENT LIAB
- LONG-TERM LIABILITIES
- EQUITIES
STRUKTUR
MODAL
STRUKTUR
KEUANGAN
- CURRENT ASSETS
- FIXED ASSETS
Degree of financial leverage/DFL
I
-
EBIT
EBIT
Operasi
Laba
Perubahan
%
Bersih
Laba
Perubahan
%


DFL
Degree of operating leverage/DOL
Penjualan
Perubahan
%
Operasi
Laba
Perubahan
%

DOL
Tetap
Biaya
-
Kontribusi
Marjin
Kontribusi
Marjin

DOL
Degree of total leverage/DTL
Penjualan
Perubahan
%
Bersih
Laba
Perubahan
%

 DFLxDOL
DTL
Biaya Modal
• Biaya pendanaan berlaku untuk perolehan baru pendanaan
jangka panjang.
• Biaya pendanaan adalah rata-rata tertimbang dari unsur
utang dan modal sendiri
• Unsur-unsur Biaya modal :
• Biaya Hutang  Rd
• Biaya Laba Ditahan 
• Biaya modal sendiri yang baru 
G
P
D
R 

0
1
G
F
P
D
R 


)
1
(
0
1
Pengembalian bagi modal sendiri dapat ditaksir dengan menggunakan premi
risiko pasar.
Ri = Rf +b(Rm – Rf)
BAB V
MANAJEMEN KAS
1. Fungsi Kas
• Laksana darah bagi manusia, yang
memungkinkan perusahaan melakukan
aktivitasnya dengan lancar.
• Memiliki tingkat pengembalian yang lebih
kecil dari rata-rata tingkat pengembalian
perusahaan, maka umumnya tidak dipelihara
dalam jumlah yang berlebihan.
• Idle kas yang banyak akan mengurangi
kesempatan perusahaan untuk memperoleh
rentabilitas aset yang tinggi.
2. Motif Pemegang Kas
• Motif transaksi, diperlukan sebagai alat
pertukaran yang memungkinkan perusahaan
melakukan transasi untuk kegiatan usahanya.
• Motif berjaga-jaga, karena ada ketidakpastian
arus kas operasional.
• Motif spekulasi, untuk mendapatkan
keuntungan luar biasa (windfall profit)
• Sebagai saldo kompensasi, harus tersedia
setidaknya sejumlah satu kali angsuran di
dalam rekening gironya
3. Metode Pengelolaan Kas
• Manajemen kas adalah perimbangan antara
risiko dan tingkat pengembalian atas aktiva
likuid yang dimiliki.
• Ketidak mampuan menyediakan kas bagi
pembayaran kewajiban yang segera jatuh
tempo, akan membawa perusahaan pada
kesulitan yang lebih besar yang dapat
mengarah pada terhentinya operasi.
• Akan tetapi, terlalu banyaknya proporsi kas
dalam susunan aset perusahaan
mengakibatkan rentabilitas aset yang rendah.
a. Anggaran Kas
• Penganggaran kas sangat penting sebagai alat
pengendalian keuangan yaitu mengetahui
kapan, dimana dan bagaimana kebutuhan kas
perusahaan akan terjadi.
• Penganggaran kas pada dasarnya adalah
akumulasi dari aktivitas yang berjalan yang
bertujuan untuk meramalkan aliran kas
masuk, keluar dan saldo akhir kas.
a. Anggaran Kas (lanjutan)
a. Anggaran Kas (lanjutan)
a. Anggaran Kas (lanjutan)
b. Percepatan Penagihan Kas
• Sebelum penjualan dilakukan, Uang muka
• Setelah penjualan terjadi, Potongan Tunai
tunai 2/20,n/30, Jumlah 2% untuk masa 20
hari adalah jumlah yang besar, karena sama
dengan:
• Percepatan penagihan kas setelah piutang
terjadi, sistem Lockbox, wire transfer,
Electronic data interchange (EDI)
c. Memperlambat Pengeluaran Kas
• Pertimbangan
1. Dilakukan dengan hati-hati, azas
kepercayaan
2. Biaya modal dan diskon, diskon harus lebih
besar dari biaya modal
3. Denda keterlambatan harus lebih kecil dari
biaya modal
• Membayar pada hari Jum’at.
• Pembayaran dengan draft (giro/cek)
4. Menghitung Saldo Kas Minimum
• Model EOQ . Syarat, Kebutuhan kas diketahui,
biaya bunga atau memegang uang telah
ditentukan, dan jumlah biaya untuk
mengkonversi aset ke kas adalah tetap (flat)
• Model Baumol, menganggap bahwa saldo kas
adalah mengikuti pola tertentu yang teratur
(deterministic)
• Model Miller-Orr, mengansumsikan arus kas
yang tidak pasti, yang sangat random dalam
jumlah dan arah.
d. Metode Lain dalam Manajemen Kas
• Zero balancing account, Saldo rekening
dikelola sampai dengan nol sampai cek masuk.
Overdraft yang diakibatkan ditutupi dengan
transfer dari rekening utama pendapatan
bunga.
• Contingency fund dari saldo kompensasi,
Saldo kompensasi yang flexible dapat
digunakan sebagai penyangga pada hari-hari
dimana kebutuhan kas tinggi dan deposit
tidak cukup material.
5. Investasi Kas Menganggur (Idle Cash)
• Treasury bill dapat dipadankan dengan Sertifikat
Bank Indonesia, yang merupakan salah satu Surat
Utang Negara (SUN)
• Sertifikat deposito, bentuk setoran tabungan yang
tidak bisa ditarik sebelum masa jatuh tempo tanpa
penalti yang tinggi,
• Instrumen Pasar Uang, tagihan-tagihan jangka
pendek yang aktif diperjual belikan, umumnya
berwujud commercial paper/promissory notes.
memberikan hasil (yield) lebih tinggi daripada
sertifikat deposito karena lebih berisiko.
6. Manajemen Surat Berharga
• Merupakan komplemen terpenting dari
manajemen kas.
• Surat berharga jangka pendek (seperti T-Bills
dan CDs) terkadang dipegang sebagai ganti kas
• Biasanya mendapatkannya sebagai investasi
sementara.
• Pertimbangan: Surat berharga jangka pendek
biasanya tidak dipilih untuk alasan
memberikan hasil yang tinggi. Resiko gagal
bayar rendah, aman dan mudah dijual
7. Manajemen Piutang
• Piutang adalah investasi wajib untuk memperlancar
penjualan.
• Anggaran piutang umumnya dipertimbangkan dari
proporsinya terhadap total aset.
• Manajemen mengatur anggaran piutang dengan
menetapkan .
• kebijakan kredit ketat: kredit macet rendah,
penjualan rendah,
• Kebijakan kredit longgar, kredit macet tinggi,
penjualan tinggi
7. Manajemen Piutang (lanjutan)
• Baik buruknya manajemen piutang akan dapat
dianalisa dari saldo piutang, umur rata-rata
dan tingkat perputaran piutang.
• Perusahaan harus memperpanjang kredit
sampai keuntungan marginal adalah nol.
Berapa saldo piutang ideal?
• Merencanakan investasi dalam saldo piutang
melalui penetapan syarat kredit, kebijakan
penagihan, dsb sering kali tidak dapat
ditentukan mandiri.
8. Manajemen Persediaan
• Persediaan adalah penyangga untuk
memperlancar operasi perusahaan.
• Persediaan telah membantu manajemen
perusahaan untuk memperoleh operasi yang
stabil. batasan persediaan yang minimum
(EOQ)
8. Manajemen Persediaan (lanjutan)
• Misal kebutuhan persediaan sebuah
perusahaan setiap tahun adalah 720.000
produk. Biaya pemesanan untuk setiap order
adalah Rp. 500.000,-, sementara biaya
penyimpanan setiap unit produk selama 1
tahun adalah Rp. 900,-. Maka EOQ dapat
dihitung sebagai:
BAB VI
INSTRUMEN DERIVATIF
PASAR KEUANGAN
1. STRUKTUR PASAR
Karakteristik:
• Memiliki satu atau lebih underlying assets dan satu
atau dua nilai notasi atau pembayaran provisi atau
keduanya.
• Tidak memerlukan investasi bersih awal secara
penuh.
• Syaratnya memerlukan atau mengijinkan
penyelesaian netto, hal itu dapat diselesaikan secara
netto dengan instrumen lain diluar kontrak.
Instrumen derivatif adalah aset yang nilainya
diturunkan dari aset dasarnya (underlying assets).
Contoh Instrument Derivatif
• Kontrak forward (forward contracts),
• Swap suku bunga dan mata uang (interest rate
and currency swap),
• Kontrak berjangka (future contracts),
• Kontrak opsi (option contracts)..
2. Kontrak Forward ( Forward Contract)
• Adalah perjanjian antara satu pihak
dengan pihak lainnya, misalnya bank
atau lembaga keuangan lainnya,
untuk memperjual belikan sekuritas
dimasa mendatang dengan harga
dan kuantitas yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Contoh Forward Contract
• PT Indonesia perlu dana untuk bayar Belanja Barang
dari USA senilai USD 1,000,000 jangka waktu 120
hari. Spot rate jual pada tanggal 9 Agustus 2009 Rp
9.200,- per dollar. Karena fluktuasi kurs, diperkirakan
USD akan apresiasi menjadi Rp 9.300 per USD. Maka
pimpinan PT Indonesia melakukan forward contract
dengan bank atau forex dealer dengan kurs forward
untuk 120 hari. Saat jatuh tempo 8 Desember 2009
(setelah 120 hari), pimpinan PT akan mendapat
kepastian memperoleh dana sebesar USD 1,000,000
dengan membayar $ 1,000,000 x Rp 9.300 = Rp
9.300.000.000,-
Contoh Forward Contract (lanjutan)
• Pembayaran ini dilakukan dengan forward
premium sebesar :
• ((9.300 – 9.200)/9.200) x (360/120)) x 100%
= 3,26%
• Jika FR > SR maka Forward Premium
• Jika FR < SR maka Forward Discount
• FR = Forward Rate; SR = Sport Rate
3. Kontrak Swap
• Swap adalah suatu pertukaran arus kas
periodik
antara dua pihak.
• Swap dilakukan untuk mengoptimalisasi
keuntungan komperatif (comparative
advantages) pada tingkat mikro perusahaan
atas pasar keuangan
• Dengan melihat pada komponen biaya
pinjaman yang berasal dari premi risiko atas
perubahan potensial dari premi kredit
3. Kontrak Swap (Lanjutan 1 of 4)
Pada konsep ini, biaya peminjaman dana jangka
panjang
dapat dipisahkan menjadi empat komponen yaitu :
• tingkat bunga tanpa risiko –risk free rate.
• premi risiko yang berkaitan dengan ketidakpastian
bunga tanpa risiko –the future uncertainty risk free
rate.
• premi kredit pinjaman yang diterbitkan oleh entitas
tertentu –credit premium on debt.
• premi risiko atas perubahan potensial premi kredit
pinjaman –risk premium of potential change in the
credit premium of the borrower
3. Kontrak Swap (Lanjutan 2 of 4)
Swap adalah suatu pertukaran arus kas periodik
antara dua pihak, yang dapat dibedakan
menjadi:
• Swap suku bunga (interest rate swap)
• Swap mata uang (currency swap)
• Swap suku bunga dan mata uang dan disebut
currency interest rate swap.
Contoh Swap Suku Bunga
Contoh Swap Suku Bunga (lanjutan)
• Perusahaan A menerbitkan obligasi dengan bunga tetap 9%
(fixed interest rate) dan perusahaan mempunyai portfolio
asset (piutang) dengan bunga mengambang. Di satu sisi,
perusahaan B menerbitkan obligasi dengan bunga
mengambang LIBOR +1% dan mempunyai portofolio asset
(piutang) dengan bunga tetap. Tiap perusahaan dihadapkan
pada interest risk karena adanya ketidaksesuaian (mismatch)
antara penerimaan bunga dan pembayaran bunga. Untuk
mengantisipasi interest risk ini, kedua perusahaan
mengadakan interest rate swap. Dengan interest rate swap,
perusahaan A menukarkan penerimaan bunga variablenya
dan mendapatkan pembayaran bunga tetap 91/2% dari
perusahaan B. Sementara itu perusahaan B menukarkan
penerimaan bunga tetap dan mendapatkan pembayaran
bunga mengambang pada LIBOR +1/2% dari perusahaan A.
Pada tanggal 1 Feb 1999, PT Zaki menerima
pinjaman dari luar negeri sebesar USD 10,000,
dengan jangka waktu 1 tahun, bunga 9 % per
tahun. Spot rate USD 1 adalah Rp 8.000,00.
Selanjutnya, PT Zaki membuka kontrak SWAP
dengan bank devisa jangka waktu 12 bulan
dengan premi 10% atau sebesar = (Rp
8.000,00 x 360 x 10)/(360 x 100) = Rp 800,00.
Apabila pada tanggal 1 Feb 2000 terjadi
realisasi, maka kerugian selisih kurs yang
terjadi adalah :
Penjualan devisa tanggal 1 Feb 1999 = 10,000 x Rp 8.000= Rp
80.000.000,-
Pembelian deivisa tanggal 1 Feb 2000 = 10,000 x Rp 8.800= Rp
88.000.000,-
Contoh Swap Mata Uang
3. Kontrak Swap (Lanjutan 3 of 4)
Pentingnya swap
• Dapat mengubah struktur kewajibannya tanpa
refinancing yang mahal.
Alasan Swap Suku Bunga
• Alasan risiko manajemen, risk management: swap
suku bunga dapat digunakan untuk melindungi
perubahan suku bunga yang tidak menguntungkan.
• Hedging: bank komersial yang menyalurkan kredit
jangka panjang dengan bunga tetap, sementara
tabungannya berjangka pendek dengan tingkat
bunga jangka pendek yang mengambang.
• Speculation: restrukturisasi kewajiban perusahaan
bergantung pada prakiraan pergerakan suku bunga.
3. Kontrak Swap (Lanjutan 4 of 4)
Bentuk Awal Swap Mata Uang
• Back to back loans adalah pinjaman antara
dua perusahaan dari negara yang berbeda,
dan setiap perusahaan meminjam untuk
kepentingan perusahaan yang lain dalam mata
uang lokalnya.
• Parallel loans melibatkan dua perusahaan dari
negara yang berbeda yang mempunyai anak
perusahaan di negara lainnya. Setiap
perusahaan membuat perjanjian pinjaman
guna kepentingan anak perusahaan lain
4. Kontrak Berjangka (Future Contract)
• Future contract yaitu perjanjian kontrak untuk
memperjual-belikan sekuritas dimasa
mendatang dengan harga dan kuantitas yang
telah ditetapkan sebelumnya.
• Dengan kata lain, future contract merupakan
perintah yang dilakukan didepan untuk
membeli atau menjual aset atau komoditi, dan
harga kontrak adalah tetap dan ditentukan
pada saat kontrak ditutup.
5. Kontrak Opsi (Option Contracts)
• Option adalah kontrak yang memberikan kepada
pemiliknya hak (bukan kewajiban) untuk membeli
atau menjual suatu aset dengan harga yang tetap
pada suatu waktu tertentu atau sebelum waktu
tersebut.
• Jenis option:
- Call Option, hak untuk membeli suatu assets
- Put Option, hak untuk menjual suatu assets
- European Option, beli/jual pada waktu
tertenu
- American Option, beli/jual sblm jatuh tempo
Istilah dalam Option
• Market price dari saham (MP)
• Strike price/Exercise price dari option (SP/EP)
• Nilai intrinsik option (NI)
• In the money (call, MP >EP; put, MP<EP)
• Out the money (call, MP<EP; put. MP>EP)
Tipe KOS Call Option Dan Put Option
Satuan Perdagangan 1 Kontrak = 10.000 opsi saham
Masa Berlaku 1,2 dan 3 bulan
Pelaksanaan Hak
(exercise)
Metode Amerika (Setiap saat dalam jam tertentu di hari bursa, selama masa
berlaku KOS)
Penyelesaian
Pelaksanaan Hak
Secara tunai pada T+ 1, dengan pedoman:
• call option = WMA – strike price
• put option = strike price – WMA
Margin Awal Rp 3.000.000,- per kontrak
WMA (weighted
moving average)
adalah rata-rata tertimbang dari saham acuan opsi selama 30 menit dan akan
muncul setelah 15 menit berikutnya
Strike Price
adalah harga tebus (exercise price) untuk setiap seri KOS yang ditetapkan 7 seri
untuk call option dan 7 seri untuk put option berdasarkan closing price saham
acuan opsi saham
Automatic exercise
diberlakukan apabila:
110% dari strike³• call option, jika WMA price
90% dari strike price£• put option, jika WMA
Jam Perdagangan
KOS
• Senin –
Kamis
: Sesi 1: 09.30 – 12.00 WIB
Sesi 2: 13.30 – 16.00 WIB
• Jum’at : Sesi 1: 09.30 – 11.30 WIB
Sesi 2: 14.00 – 16.00 WIB
Jam Pelaksanaan
Hak
• Senin – Kamis : 10.01 – 12.15 dan 13.45 – 16.15 WIB
• Jum’at : 10.01 – 11.45 dan 14.15 – 16.15 WIB
Premium
diperdagangkan secara lelang berkelanjutan
(continuous auction market)
71
UNIT II. MENGENAL LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan
 L/K adalah titik pusat proses pelaporan
keuangan
 L/K adalah alat komunikasi informasi akuntansi
bagi external perusahaan
 Saat ini, laporan keuangan terdiri dari :
 Neraca atau Laporan Posisi Keuangan
 Laporan Rugi Laba
 Laporan Arus Kas dan
 Catatan atas Laporan Keuangan
72
 Laporan keuangan mungkin mengandung informasi dari
sumber selain catatan akunatnsi, tetapi sistem akuntansi
perusahaan biasa disusun berdsarakan unsur laporan
keuangan :
 Asse
 Utang
 Pendapatan
 Biaya dan seterusnya
 Pelaporan keuangan memuat tidak hanya laporan
keuangan tetapi juga;
 Alat lain untuk mengkomunikasikan informasi yang terkait
baik langsung ataupun tidak langsung dengan informasi yang
disajkan oleh sistem akuntansi
 Mungkin digharuskan oleh peraturan atau sukarela
 Bentuk yang biasa dipakai misalnya:
 Laporan tahunan
 Prospektus
 Formulir-formulir pemenuhan kewajiban terhadap Kantor
Ppajak, bea cukai, Bank Indonesia dan Badan Pengawasan
Pasar Modal
73
2. Tujuan Laporan Keuangan
 Memberikan informasi kuantitatif yang bermakna
keuangan tentang suatu entitas agar dapat
dipergunakan oleh mereka yang menggunakannya untuk
dasar pengambilan keputusan
 Pengambilan Keputusan Ekonomi :
 Perorangan
 Perusahaan
 Pasar
 Pemerintah
 Efektifitas keputusan akan meningkat jika keputusan
tersebut dibuat berdasrkan pemahaman mengenai
posisi dan kinerja obyek pengambilan keputusan
 Oeh karena itu, laporan keuangan bukanlah tujuan akhir
dari proses pelaporan keuangan
74
Ciri dan Keterbatasan Laporan Keuangan :
1. Informasi yang disajikan hanya relevan terhadap
perusahaan dan bukan pada industri atau
perekonomian secara keseluruhan
2. Informasi yang disajikan sering merupakan hasil dari
taksiran dan bukan pengukuran yang pasti
3. Informasi yang disajikan mencerminkandampak
keuangan transaksi dan kejadian terutama yang sudah
terjadi
4. Laporan keuangan bukanlah sumber informasi tunggal
bagi merka yang ingin membuat keputusan ekonomi
tentang suatu perusahaan
75
Tujuan yang hendak dicapai :
1. Menyajikan informasi bagi pengambilan keputusan
investasi, kredit dan keputusan sejenis, Informasi yang
dapatdimengerti oleh mereka yang mempunyai
pengetahuan dan kesungguhan belajar yang wajar
tentang usaha dan aktivitas ekonomi
2. Menyediakan informasi untuk menilai junlah, saat dan
kepastian penerimaan kas dimasa yang akan datang dari
dividen atau bunga serta hasil penjualan, harga tebusan
atau jatuh tempinya surat berharga atau piutang.
3. Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi
perusahaan, hak atas sumber daya tersebut, dan
dampak dari transaksi, kejadian dan kondisi yang
menyebabkan terdapatnya perubahan atas sumber daya
perusahaan serta hak atas sumber daya tersebut
76
3. Neraca :
 Menyajikan infromasi tentang sumber daya
ekonomi,kewajiban dan hak kepemilkan suatu
perusahaan
 Membantu investor, kreditor dan pemakai lain
untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
keuangan serta likuiditas dan solvabilitas suatu
perusahaan
 Menilai kinerja perusahaan pada suatu periode
 Indikasi aliran kas yangdapat diperoleh dari
beberpa sumber daya ekonomi dan kas yang
akan keluar bagi pelunsan beberapa kewajiban
77
NERACA UNTUK MASA XXX
Aktiva Lancar
Kas dan Setara Kas
Surat Berharga Yang Mudah Dijual
Piutang
Persediaan
Pembayaran Dimuka
Total Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap
Total Aktiva Tetap
Aktiva Lainnya
Proyek Dalam Penyelesaian
Aktiva Lainnya
Total Aktiva Jangka Panjang
TOTAL AKTIVA
Utang Lancar
Utang Usaha
Pemotongan PPh Harus Disetor
Utang Jangka Panjang Yang Harus dilunasi
Total Utang Lancar
Utang Jangka Panjang da Modal
Obligasi
Agio dan Disagio Saham
Modal
Agio Saham
Sisa Laba(Rugi) Tahun Lalu
Laba(Rugi) Tahun Berjalan
Total Utang Jk. Pj. dan Modal
TOTAL AKTIVA
78
4. Laporan Laba Rugi :
 Dimaksudkan untuk memebrikan informasi tentang kinerja
keuangan perusahaan selama suatu periode
 Sebagi alat bantu utnuk menaksir prospek dari suatu perusahaan
 Fokus diletakkan pada pengukuran laba dan komponennya
 Rangkaian informasi yang mencakup waktu yang panjang lebih
disukai
 Angka laba dan komponenya digunakan untuk :
1. Mengevaluasi kinerja manajemen
2. Memperkirkan daya laba atau jumlah lain yang diyakini sebagai
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dalam jangka
panjang
3. Menaksir laba untuk suatu masa mendatang
4. Menaksir risiko kredt dan risiko investasi
 Akuntani keuangan mengukur laba dan komponen laba
menggunakan akuntansi akrual
79
DAFTAR LABA (RUGI) UNTUK MASA XXX
Pendapatan Operasional
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor Penjualan
Biaya Operasional
Biaya Pegawai
Biaya Peralatan dan Perlengkapan
Biaya Umum dan Administrasi
Biaya Transportasi dan Komunikasi
Biaya Penyusutan Aktiva Tetap
Biaya Promosi dan Humas
Biaya Barang dan Jasa Pihak III
Biaya Rapat dan penugasan
Biaya-biaya Pajak
Laba(Rugi) Operasional
Pendapatan Non Operasioanal
Pendapatan Bunga
Biaya Bunga
Pajak
Laba(Rugi) Non Operasional
LABA (RUGI) BERSIH
80
5. Laporan Arus Kas :
 Dimaksudkan untuk memebrikan informasi tentang
bagimana perusahaan memeperoleh dan mengunakan
kas.
 Informasi ini terkait dengan pinjaman dan
pembayaranya, transaksi permodalan termasuk
pembayaran dividen dan transfer sumber daya lain dari
perushaan kepada pemilik, serta faktor lain yang
berpengaruh pada likuiditas dan solvabilitas perushaan.
 Informasi aliran kas akan dapat dipergunakan untuk
memahami operaasi perusahaan, mengevaluasi
transaksi investasi, menaksir likuiditas dan solvabilitas
dan menginterpretasi informasi laba yang disajikan
81
ARUS KAS UNTUK MASA XXX
Kas dari Operasi
Laba Bersih
Penyustan
Perubahan Modal Kerja
Total Kas dari Operasi
Kas dari Investasi
Tanah Lokasi Pabrik
Enginering dan Supervsisi
Mesin da perlatan
Alat Pengangkut
Budidaya Tanaman
Bunga dalam Konstruksi
Hasil Bersih Penjualan Aktiva tetap
Total Kas dari Investasi
Kas dari Pendanaan
Setoran Modal
Pengambilan Pinajaman
Pengakuan Bunga
Pembayaran Kembali Pinjaman
Total Kas dari Pendanaan
Total Aliran Kas
82
6. Analisa Laporan Keuangan :
 Analisa laporan keuangan
 Membaca laporan keuanagn dan
 Menggali informasi yang ada di balik angka – angka laporan
keuangan
 Dimungkinkan karena dirancang sebagai bentuk laporan
yang saling terkait
 Disamping angka laporan keuangan terkait dengan
informasi non keunagan.
 Praktek bisnis yang baku
 Rata – rata industri
83
6.1. Prosedur Audit Analitis :
 Diatur dalam SIAS # 8, Analytical Auditing Procedures
 Tanpa ada kondidi yang menyebabkan hal yang berlawanan,
keterhubungan antar informasi dapt diharapkan ada dan tetap
berkesinambungan
 Menggunakan Prosedur ini dapat ditemukan :
 Kemungkinan kesalahan
 Ketidak-wajaran atau
 Penyimpangan
 Jika prosedur audit analitis menemukan hasil yang tidak diinginkan :
 Internal auditor harus menieliti dan mengevaluasi sehingga hasil
dan keterhubungan tersebut dapat dijelaskan.
 Hasil da keterhubungan yang tidak dapat dijelaskan mungkin
merupakan indikasi terdapatnya kondisi yang mengandung
kesalahan, ketidak wajaran atau penyimpangan
84
6.1.1. Kegunaan Prosedur Audit Analitis :
 Mengidentitifikasi hal-hal yang diharapkan atau tidak
diharapkan
 Melalui pengujian konsistensi internal antar informasi
 Prosedur audit analitis digunakan untuk mendapatkan :
1. Perbedaan yang tidak diharapkan
2. Tidak adanya perbedaan yang diharpkan
3. Kemungkinan kesalahn
4. Kemungkinan ketidak-wajaran dan penyimpangan
5. Transaksi atau kejadian yang tidak biasa atau tidak berulang
85
6.1.2.Tehnik Prosedur Audit Analitis
 Teknik yang biasa menggunakan dasar :
 Jumlah uang
 Kuantitas fisik
 Rasio atau
 Persentasi
 Analitis khusu dapat dilakukan dengan :
 Rasio
 Trend
 Pengujian kewajaran
 Regresi
 Perbandingan :
 Antar periode
 Dengan anggran
 Dengan informasi ekonomi eksternal
86
 Beberapa teknik yang lazim dalam prosedur audit
analitis adalah :
1. Pembandingan informasi periode sekarang dengan periode
sebelumnya
2. Perbandingan informasi perode sekarang dengan anggaran
atau ramalan
3. Memepelajari keterhubungan informasi keuangan dengan
non-keuangan
4. Mempelajari keterhubungan antar elemn informasi
5. Membandingkan informasi suatu uit dengan informasi unit
lain
6. Membandingkan informasi dengan informasi perusahaan
lain dalam industri
87
6.2. Analisa Rasio:
6.2.1. Rasio Kelancaran (Current Ratio)
Rasio Lancar =
Aktiva Lancar
Pasiva Lancar
Rasio Cepat =
Aktiva Lancar - Persediaan
Pasiva Lancar
6.2.2. Rasio Aktivitas
Rasio Perputaran Aktiva AAA =
Penjualan
Saldo (rata-rata) Aktiva AAA
88
UNIT III. MENGELOLA ASSET LANCAR
 Asset lancar bersama-sama dengan kewajiban
lancar mencerminkan pengelolaan operasi
perusahaan
 Bersama-sama merka mendapatkan sebutan
modal kerja
 Modal kerja adalah pos-pos yang menampung
dampak kegiatan operasi
89
1. Perencanaan Laba
 Perencanaan laba dibuat perusahaan dalam rangka untuk
memperkirakan kebutuhan pendanan di masa mendatang
 Manajemen menggunakan media angaran untuk menuangkan rencana
ini dalam format kuantitatif
 Karena muatanya, peran anggaran dapat diperluas menjadi alat
perencanan, alat memotivasi pegawai, alat pengendali kegiatan
organisasi dan alat evaluasi kinerja
 Demikain luasnya pengunaan anggran, sehingga dikenal berbagai
macam anggaran dengan berbagai tujuan pula
 Untuk mengendalikan operasi perusahaan misalnya anggaran fisik,
anggaran penjualan, anggaran biaya, anggaran laba dan angaran kas.
 Dalam anggaran keuangan dikenal adalah pengangguran modal,
proforma laba rugi, proforma neraca dan proforma arus kas
90
PROFORMA LAPORAN KEUANGAN
Tahun 2000 2001 2002 2003
Proforma Laba Rugi
Pendapatan
Harga Produksi dan Biaya Operasi
Biaya Penyusutan
0
0
0
0
0
0
71.131.200.000
47.000.000.000
11.632.000.000
91.454.400.000
47.000.000.000
11.632.000.000
Total Harga Pokok Prod. Dan Biaya Ops. 0 0 58.632.000.000 58.632.000.000
Laba Operasi 0 0 12.499.200.000 32.822.400.000
Biaya Bunga 16 % setahun
Pajak 30 %
0
0
0
0
12.320.000.000
53.760.000
14.291.200.000
5.559.360.000
Laba Bersih 125.440.000 12.971.840.000
Neraca
Aktiva Lancar
Kas
Piutang
Persediaan
0
0
0
3.180.000.000
0
0
3.889.040.000
23.710.400.000
14.658.000.000
9.398.480.000
30.484.800.000
14.658.000.000
Total Aktiva Lanvcar 0 3.180.000.000 42.257.440.000 54.541.280.000
Aktiva Tetap
Total Aktiva Tetap
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Aktiva
0
0
0
116.320.000.000
0
116.320.000.000
116.320.000.000
-11.632.000.000
104.688.000.000
116.320.000.000
-23.264.000.000
93.056.000.000
Total Aktiva 119.500.000.000 146.945.440.000 147.597.280.000
1
91
Utang dan Modal
Pinjaman
Modal
Laba ditahan
0
0
0
77.000.000.000
42.500.000.000
0
89.320.000.000
57.500.000.000
125.440.00
77.000.000.000
57.500.000.000
13.097.280.000
Total Utang dan Modal 0 119.500.000.000 146.945.440.000 147.597.280.000
Arus Kas
Kas dari Operasi
Laba Bersih
Penyusutan
Perubahan Modal Kerja
0
0
0
0
0
0
125.440.000
11.632.000.000
-38.368.400.000
12.971.840.000
11.632.000.000
-6.774.400.000
Total Kas dari Operasi 0 0 -26.610.960.000 17.829.440.000
Kas dari Inventaris
Tanah lokasi pabrik
Enginering dan Supervisi
Mesin dan Perlatan
Alat Pengangkut
Budidaya Tanaman
Bunga dalam Konstruksi
0
0
0
0
0
0
-14.000.000.000
-15.000.000.000
-60.000.000.000
-5.000.000.000
-10.000.000.000
-12.320.000.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Total Kas dari Investasi 0 -116.320.000.000 0 0
Kas dari Pendanaan
Setoran Modal
Pengambilan Pinjaman
Pengakuan Bunga
Pembayaran Kembali Pinjaman
0
0
0
0
42.500.000.000
77.000.000.000
0
0
15.000.000.000
0
12.320.000.000
0
0
0
14.291.200.000
-26.611.200.000
Total Kas dari Pendanaan 0 119.500.000.000 27.320.000.000 -12.320.000.000
Total Aliran Kas 0 3.180.000.000 709.040.000 5.509.440.000
2
92
2. Manajemen Kas
 Kas adalah media utama bagi perusahaan untuk mengelola likuiditsnya
 Demikian pentingnya likuiditas, kas disebut sebagai darah perusahaan
 Ketekoran kas sekescil apapun kadang bisa membuat perusahaan
berhenti beroperasi
 Menyediakan kas yang cukup adalah prasyarat hak hidup perusahaan
 Walaupun penting kas adlah asset perusahaan yang paling tidak
produkstif
 Pedoman peneglolaan kas adalah tersedianya kas yang cukup, tetapi
tidak berlebihan
93
2.1. Motif Memegang Kas
1. Sebagai media pertukaran
2. Sebagai media berjaga-jaga
3. Sebagai media spekulasi
2.2. Mengelola Arus Kas
1. Menunda Pembayaran
2. Mempercepat Penerimaan
3. Anggaran Kas
94
Anggaran Kas
Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni
Penjualan
penagihan
5.000.000 5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 10.000.000
Dlm bln. Penjualan
1 bln setelah penj.
2 bln setelah penj.
1.000.000
0
0
1.000.000
3.500.000
0
2.000.000
3.500.000
500.000
3.000.000
7.000.000
500.000
4.000.000
10.500.000
1.000.000
2.000.000
14.000.000
1.500.000
Total Penagihan 1.000.0000 4.500.000 6.000.000 10.500.000 15.500.0000 17.500.000
Pembelian 3.500.000 7.000.000 10.500.000 14.000.000 7.000.000 7.000.000
Pembayaran 0 3.500.000 7.000.000 10.500.000 14.000.000 7.000.000
Surplus (Defisit) Kas 1.000.000 1.000.000 (1.000.000) 0 1.500.000 10.000.0000
95
3. Manajemen Surat Berharga Yang Mudah Dijual
 Pembahasan diberikan dalam Pendanan Jangka Pendek pada modul
Manajemen Keuangan berikutnya
4. Manajemen Piutang
 Proporsi Penjualan Kredit
 Tingkat Penjualan
 Kebijakan Kredit
96
5. Manajemen Persediaan
 Keputusan terhadap besaran jumlah pesediaan yang akan dipelihara
sangat tergantung pada hasil analisa imbal hasil dan risiko akibat stock
out dan biaya pemeliharaan persediaan
 Persediaan telah banyak membantu pekerjaan manajemen keuangan
dalam suatu periode yang panjang, sebelum dipergunakanya tatanan
operasi yang memungkinkan perusahaan beroperasi tanpa
persediaan.
 Kemajuan teknologi dan penataan kembali hubungan pemasok
dengan konsumen pada beberapa industri telah memungkinkan
perusahaan melaksanakan meotde operasi just in time
97
5.1. Jenis Persediaan
 Persediaan barang untuk dijual
 Persediaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu
 Persediaan barang dalam proses dan
 Persediaan barang jadi
 Persediaan perlatan dan suku cadang
98
5.2. Teknik Pengelolaan Persediaan
Total Biaya Persediaan = Biaya Penyimpanan + Biaya Pesanan
Kuantitas ekonomis adalah :
1. Kuantitas Pesanan Ekonomis (Economic Order Quantity
Q =
2 SO
C
, dimana :
.
S adalah total kebutuhan persediaan periode yang yang dihitung
O adalah biaya penempatan order, dan
C adalah baiya penyimpanan per unit
Q =
2 x 12.500 x 3.600
1.0000
= 300 unit,
.
99
2. Model Pengendalian Persediaan dengan sistem ABC
a. Kelompok A meliputi barang-barang persediaan dengan nilai uang
yang tinggi,
b. Kelompok B meliputi barang-barang persediaan dengan nilai uang
yang sedang,
c. Kelompok C meliputi barang-barang persediaan dengan nilai uang
yang rendah.
100
3. Sistem Just in Time
a. Menekankan pada tarikan permntaan (demand pull)
b. Target JIT adalah zero defect
c. Fasilitas produksi disusun tanpa persediaan
d. Elemen utama JIT adalah pengurangan terhadap adanya bahan sisa, tenaga,
ruang dan fasilitas menganggur.
e. Pengurangan persediaan berarti tidak lagi dibutuhkan model pengendalian
persedian yang rumit.
f. Kebanyakan bahan akan diterima langsung oleh para pemakainya.
g. Keandalan pemasok merupakan persyaratan yang penting dalam JIT
101
UNIT IV. IMBAL HASIL DAN RISIKO
 Imbal hasil dan risiko adalah pertimbangan utama dalam pengambilan
keputusan keuangan.
 Dalam pasar efesien, imbal hasil biasanya sebanding dengan risikonya
 Semakin tinggi risiko suatu investasi akan semakin besar pula premium
risiko yang diperhitungkan dalam analisanya.
 Karena setiap orang mempunyai aversi terhadap risiko yang berbeda-
beda, maka apakah suatu investasi akan diambil atau tidak, tidak akan
dapat disamakan untuk setiap orang.
 Secara umum pasar memberikan pedoman mengenai imbangan imbal
hasil dan risiko dan dicerminkan dari terbentuknya harga pasar asset
102
Bagaimana persepsi seseorang mengenai nilai relatif terhadap waktu ?
Misalkan seseorang datang kepada kita untuk meminjam uang. Dari analisa
penghasilan dan pengeluaranya, kita perhitungan bahwa dia kan dapat
mengembalikan kepada kita setiap tahun selama lima tahun berturut-turut
masing-masing Rp. 1.000,- Sejumlah berapakah uang akan kita pinjamkan
kepada dia ?
Analisa paling mudah adalah menempatkan aliran kas tersebut dalam suatu
garis waktu, sebagai berikut :
1. Pengukuran Nilai Berdasarkan Nilai Waktu Uang
0 1 2 3 4 5
+1.000 +1.000 +1.000 +1.000 +1.000
103
Jika kita percaya bahwa “tingkat bunga pasar” adalah 10% setahun, maka nilai
sekarang dari uang yang akan kita terima adalah
0 1 2 3 4 5
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
(1+0,1) (1+0,1) (1+0,1) (1+0,1) (1+0,1)
+ +
+
+ +
1 2 3 4 5
Atau sama dengan :
0 1 2 3 4 5
+909.09 +826.45 +751.31 +683.01 +620.92
= 3.790.78
Sehingga pertukaran yang mungkin terjadi adalah :
0 1 2 3 4 5
-3.790.78 +909.09 +826.45 +751.31 +683.01 +620.92
104
Kita akan memberi dia pinjaman sebasar Rp. 3.790.78 dan akan menapatkan
pengembalian selama lima tahun berturut-turut, masing-masing Rp. 1.000,-
Konsep ini menjelaskan niai waktu uang, dimana : Uang hari ini lebih baik dari
pada uang besok.
Jika kemudian ditambahkan informasi yang lain, misalnya :
a. Istri karyawan yang hendak meminjam uang tersebut akan segera
melahirkan anak bungsunya.
b. Anak tertua karyawan tersebut segera akan bekerja.
Manajemen keuangan mempunyai metode untuk menganlisa haltersebut,
yaiutu :
a. Dengan mengoreksi taksiran kas yang akan kita terim, atau
b. Dengan mengubah nlai kepastian bahwa uang cicilan yang Rp. 1.000,- akan
kita terima. (Konsep premium risiko)
105
Contoh Penerapan
Contoh keputusan yang dapat dilihat sebagai model penerapan premium
risiko :
1. Pembayaran langganan koran/majalah 3 bulan dimuka lebih murah
daripada pembayaran bulanan
2. Diskon tunai
3. Model-model pengelolaan float
4. Pemberian kupon undian bagi pembayaran awal.
106
Jika kita memiliki uang lebih pada hari ini Rp. 1.000,- kita mempunyai
beberapa pilihan akan kita kemanakan uang kita. Alternatif yang tersedia dan
hasilnya setelah 1 tahun misalnya adalah sebagai berikut
a. Kita gunakan untuk berdagang dengan peluang hasil seperti berikut :
a. 1. Kemungkinan rugi sehingga uang kita tinggal Rp. 800,-
b. 2. Kemungkinan untung sehingga uang kita menjadi Rp. 1.400,-
b. Kita masukkan sebagai deposito di Bank dengan hasil 11 %
Sementara itu, peluang untuk untung kemungkinannya adalah 80 % da
peluang untuk rugi adalah 20 %.
2.1. Penyertaan Risiko Berdasarkan Kepastian Aliran Kas
1.00
0
Dagang
Deposito
800
1.40
0
1.00
0
0.4 320
0.6 840
atau
1.60
0
11%
16%
5%
Premium Resiko
107
– Adalah tambahan hasil yang mungkin diperoleh karena seseorang mau
menangung risiko tambahan
– Premium risiko membuat arus kas yang tidak sama kepastianya menjadi
seolah-olah menjadi sama nilainya
– Secara sederhana contoh di atas menjelaskan konsep manajemen keuangan
bahwa : Uang yang pasti lebih baik dari pada uang yang tidak pasti.
Kita kan sama indifferent terhadap :
a. Terjun di trading dengan hasil 16 % dan
b. Menaruh deposito dengan hasil 11%
Mengapa ?
Karena pertambahan kekayaan yang mungkin diperoleh dari kedua keputusan
tersebut persis sama
Premium Risiko :
108
Contoh Penerapan
Contoh keputusan yang dapat dilihat sebagai model penerapan premium
risiko :
• Bunga/jasa yang ditawarkan bank untuk giro lebih rendah dari
tabungan
• Bunga tabungan lebih rendah dari bunga deposito
• Bunga di bank asing lebih tinggi dari pada bunga di bank pemerintah
• Bunga di bank pemerintah lebih tinggi dari pada bunga di bank umum
swasta
• Bunga di bank di bank umum swasta lebih tinggi dari pada bunga di
BPR
109
Sejumlah uang yang dibungakan selama serangakaian waktu pada suatu
tingkat bunga yang bervariasi akan dihitung sebagai berikut :
3. Bunga
15% 10% 20%
1.000 1.150 1.265 1.518
Nilai seteLah masa pertama = 1.000 X 1.15 = 1.150
Nilai setelah masa Kedua = 1.000 X 1.15 x 1.1 = 1.265
Nilai seteLah masa ketiga = 1.000 X 1.15 x 1.1 x 1.2 = 1.158
110
Misalkan seseorang membutuhkan uang Rp. 8.000,-. Saat mendatangi sebuah
bank, kepadanya disodorkan tiga pilihan pinjaman yang dari sisi bank arus
kasnya terlihat sebagai berikut :
4. Bagaimana pelepas uang memperhitungkan bunga
0 1
-8.0000 = +9.200
Bagaimana mencari tahu tingkat bunga yang diperhitungkan bank ?
0 1 2
-8.0000 = +0 +10.120
0 1 2 3
-8.0000 = +0 +0 +12.144
111
Implied n-period spot rate menyatakan bunga yang diperhitungkan untuk suatu
periode yang awal dan akhirnya bisa kapan saja. Implied n-period bisa diterapkan
pada periode dengan hitungan hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya.
4. 1. Implied n-period spot rate
9.200
8.000
r1 = - 1 = 1.15 – 1 = 0.15 = 15%
10.120
8.000
r2 = - 1 = 1.265 – 1 = 0.265 =
26.5%
12.14
4
8.000
r3 = - 1 = 1.518 – 1 = 0.518 =
51.8%
112
Bunga dapat pula dinyatakan dalam nilai yang disetahunkan. Model bunga
ini disebut sebagai Annualized Spot Rate atau sering disebut sebagai spot
rate aja.
4. 2. Annualized spot rate
9.200
8.000
r1 = - 1 = 1.15 – 1 = 0.15 = 15%
10.120
8.000
r2 = - 1 = 1.247 – 1 = 0.1247 =
12.47%
12.14
4
8.000
r3 = - 1 = 1.493 – 1 = 0.1493 =
14.93%
1
2
1
3
1
1
113
Bunga dapat pula dinyatakan secara individual untuk setiap satuan waktu dari suatu
masa yang panjang. Model bunga ini disebut sebagai Forward Rate. Dengan
diketahuinya bunga pada suatu periode bunga, maka dengan berpedoman pada nilai
yang terjadi setelah suatu periode, forward implisit untuk suatu periode dapat
dihitung.
4. 3. Forward rate
9.200
8.000
r1 = - 1 = 1.15 – 1 = 0.15 = 15%
10.120
8.000
r2 = - 1 = 1.1 – 1 = 0.11 = 11%
12.14
4
8.000
r3 = - 1 = 1.2 – 1 = 0.20 = 20%
1
2
1
3
1
1
114
UNIT V PENILAIAN
• Penilaian digunakan untuk menyebut usaha mencari nilai suatu
perusahaan
• Penilaian asset biasanya difokuskan pada penilaian saham dan obligasi
• Manajer perusahaan merespon kebutuhan investor dan kreditor dengan
usaha pengelolaan perusahan yang dapat memaksimalkan nilai.
• Biaya modal (cost of capital) adalah konsep terpadu yang harus diingat
dalam usaha penilaian perusahaan melalui penilaian sekuritasnya
• Oleh karena itu, terdapat setidaknya dua alasan mengapa penilaian asset
keuangan harus dipelajari, yaiutu :
1. Untuk memahami bagimana usaha penilaian asset
2. Biaya modal bersumber pada imbal hasil yang diharapkan para investor
perusahaan.
115
1. Definisi Nilai
1. Nilai Buku
2. Nilai Likuidasi
3. Nilai Pasar
4. Nilai Instrinsik
116
2. Proses Dasar Penilaian
 Proses pemberian nilai pada suatu asset dengan menghitung nilai
sekarang :
o Taksiran aliran kas dimasa mendatang
o Menggunakan tingkat imbal hasil yang fdiharapkan invistor
 Tingkat imbal hasil yang diinginkan oleh investor
o Tingkat imbal hasil bebas risiko
o Disesuaikan dengan premium risiko yang mampu mengkompensasi
risiko investasi
C1
1+ R
V = 1
+
C2
1+ R
2 +
C3
1+ R
3 +…
Cn
1+ R
n
+
117
3. Sensitivitas Bunga terhadap harga sebuah asset
Misalkan kepada seorang investor ditawarkan tiga buah asset, masing-
masing asset A,B dan C dengan pola aliran kas bersih sebagai berikut :
Asset A
0 1 2
+160 +1.160
Asset B
0 1 2 3
+160 +160 +1.160
Asset C
0 1 2 3 4
+160 +160 +160 +1.160
Dengan harga berapakah investor ini bersedia membeli asset tersebut ?
118
Pada faktor Diskonto 16 %
Jika kita percaya bahwa orang lain yang memelihara asset sejenis mendapatkan pengembalian
hasil 16 % maka kita harus percaya bahwa investor mau memebeli ketiga asset tersebut dengan
harga maksimum Rp. 1.000,- karena nilai sekarang kas bersih yang akan diterima dari ketiga
asset tersebut adalah Rp. 1.000,-.
Asset A
0 1 2 3 4
16
0
1+
0.16
1
+ + +
16
0
1+
0.16
2
16
0
1+
0.16
3
16
0
1+
0.16
4
+
-1.000 = + 137.93 + 118.91 + 102.51 + 640.65
119
Asset B
0 1 2 3 4
16
0
1+
0.16
1
+ + +
16
0
1+
0.16
2
16
0
1+
0.16
3
-1.000 = + 137.93 + 118.91 + 743.16
Asset C
0 1 2
16
0
1+
0.16
1
+ +
16
0
1+
0.16
2
-1.000 = + 137.93 + 862.07
120
Pada faktor Diskonto 17 %
Jika kita percaya bahwa orang lain yang memelihara asset sejenis mendapatkan pengembalian
hasil 17 % maka kita harus percaya bahwa investor mau membeli ketiga asset tersebut dengan
harga maksimum masing-masing :
Asset A
0 1 2 3 4
16
0
1+
0.17
1
+ + +
16
0
1+
0.17
2
16
0
1+
0.17
3
16
0
1+
0.17
4
+
-972.55 = + 136.75 + 116.88 + 99.89 + 619.03
121
Asset B
0 1 2 3 4
16
0
1+
0.17
1
+ + +
16
0
1+
0.17
2
1.160
1+
0.17
3
-980.90 = + 136.75 + 116.88 + 724.27
Asset C
0 1 2
16
0
1+
0.17
1
+ +
1.160
1+
0.17
2
-984.15 = + 136.75 + 847.40
122
Pada faktor Diskonto 15 %
Jika kita percaya bahwa orang lain yang memelihara asset sejenis mendapatkan pengembalian
hasil 15 % maka kita harus percaya bahwa investor mau membeli ketiga asset tersebut dengan
harga maksimum masing-masing :
Asset A
0 1 2 3 4
16
0
1+
0.15
1
+ + +
16
0
1+
0.15
2
16
0
1+
0.15
3
16
0
1+
0.15
4
+
-1.028.54 = + 139.13 + 120.98 + 105.20 + 663.23
123
Asset B
0 1 2 3 4
16
0
1+
0.15
1
+ + +
16
0
1+
0.15
2
1.160
1+
0.15
3
Asset C
0 1 2
16
0
1+
0.17
1
+ +
1.160
1+
0.17
2
-1.028.54 = + 139.13 + 120.98 + 762.72
-1.028.54 = + 139.13 + 877.13
124
Sensitivitas Harga Asset Terhadap Tingkat Bunga
Hasil lengkap dari perbandinga terhadap perubahan harga asset relatif
terhadap perubahan tingkat bunga adalah :
Pada 16%
Pada 17% Pada 15%
ðNominal ð% ðNominal ð%
Asset A 1.000 972.55 -2.74 1.028.54 +2.85
Asset B 1.000 980.90 -1.91 1.022.83 +2.28
Asset C 1.000 984.15 -1.59 1.016.26 +1.63
Semakin panjang umur asset, semakin sensitif asset tersebut
terhadp perubahan tingkat bunga.
125
Sensitivitas Harga Asset Terhadap Tingkat Bunga
Berikut ini disajikan suatu gambaran jika asset dengan hasil tunggal dihadapkan
pada perubahan tingkat bunga. Misalkan terhadap suatu zeros degan nominal Rp.
1.000,- dengan jatuh waktu yang berbeda-beda. A berumur 3 tahun, B berumur 2
tahun, C berumur 1 tahun, maka :
Pada 16%
Pada 17% Pada 15%
ðNominal ð% ðNominal ð%
Asset A 640.66 624.34 -2.55 657.52 +2.63
Asset B 743.16 730.51 -1.70 756.14 +1.75
Asset C 862.07 854.70 -0.84 869.56 +0.69
Semakin panjang umur asset, semakin sensitif asset tersebut terhadap
tingkat bunga.
126
Sensitivitas Harga Asset Terhadap Tingkat Bunga
1. Harapan hasil suatu asset hanya dapat diperbandingkan jika mereka
mempunyai tingkat risiko yang setara.
2. Terhadap gerakan tingkat bunga, haraga asset akan naik atau turun untuk
mempertahankan hasil
3. Semakin panjang umurnya, asset akan semakin sensitif terhadap tingkat bunga
4. Semakin pembayaran tertumpuk kebelakang akan semakin sensitif aset
tersebut terhadap perubahan tingkat bunga.
Beberapa hal mengenai nilai asset terhadap tingkat bunga :
Mengapa ?
Umur efektif yang berbeda menyebabkan sensitivitas mereka terhadap
tingkat bunga menjadi berbeda.
127
UNIT VI. PENGANGGARAN MODAL
Dampak keputusan ini mencakup jangka waktu yang panjang
Jumlah uang yang terkait dengan keputusan ini biasanya meliputi jumlah
yang mahal
Pada beberpa jenis asset, liuiditasnya sangat kurang, sehingga kesalahan
dalam keputusan pengangguran modal sama sekali tidak dapat dikoreksi
Penganggaran modal memerlukan kehati-hatian
128
1. Gunakan angka alian kas dan bukan laba akunatnsi
2. Pertimbangkan hanya pertambahan kas yang sebenarnya terjadi
(incremental)
3. Perhatian perubahan kas yang barangkali mengurangi aliran kas proyek
yang sudah ada
4. Perhitungkan damapk sinergis yang mungkin ada
5. Setiap proyek membutuhka modal kerja
6. Setiap proyek menambah jumlah biaya
7. Penegluaran untuk keputusan yang lampau adalah sunk-cost
8. Perhitungan kemungkinan terdapatnya kesempatan yang hilang
(oportunity cost)
9. Perhitungkan apakah biaya-biaya overhead adalah biaya incremental
1. Mengidentifikasi Dampak Keuangan Operasi
129
2. Kriteria Penilaian Manajemen Keuangan
a.Non discounted cash-flow
1. Payback Period
2. Accounting Rate of Return
b.Discounted cash-flows :
1. Net Present Value
2. Profitability Index
3. Internal rate of Return
Misalkan terdapat sebuah proyek, sebut proyek A dengan nilai investasi dan
aliran kas masuk bersih setelah pajak seperti berikut :
Proyek A
0 1 2 3 4
-40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000
130
2.1.Payback Period
Payback period adalah kriteria pengukuran non-discounted. Payback period
mengukur seberapa cepat suatu investasi dapat kembali. Semakin cepat
investasi kembali, semakin menarik dari sisi penilian payback perod :
Proyek A
0 1 2 3 4
-40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000
-40.000 -22.000 -7.000 +4.000 +12.000
Kas Komulatif
Payback Period = 2 + 7/13 tahun = 2 tahun 7 bulan
131
2.2.Acounting Rate of Return
Accounting Rate of Return termasuk kriteria penilian non-discounted.
Accounting Rate of Return mengukur model laba akuntansi :
Proyek A
0 1 2 3 4
-40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000
+18.000 +33.000 +45.000 +53.000
Kas Komulatif
Accounting Rate of Return
=
53.0000 – 40.000
40.000
= 32.50 %
132
2.3.Net Present Value
Net Present Value menyajika pertammbahan kekayaan yang diperoleh engan
diambilnya suatu keputusan. Konsep ini dianggap onsep yang paling baik untuk
dipakai dalam analisis keputusan manajemen keuanagn. Misal untuk proyek A ini
dianggap tingkat risikonya 15% maka :
Proyek A
0 1 2 3 4
-40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000
Discounted Cash -40.000 +18.000 +15.000 160 1.160
1+ 0.15
1 + +
1+ 0.15
2
1+ 0.15
3
1+ 0.15
4
+
Discounted Cash -40.000 +15.652 +11.342 +7.890 +4.574
Net Present Value
=
-
40.000+15.652+11.342+7.890+4.574
= -542
Net Present Value (NPV) negativ adalah indikasi penurunan nilai kekayaan
akibat diambilnya suatu keputusan. Semakin positif NPV proyek semakin
disukai
133
2.4.Internal Rate of Return
Internal Rate of Return (IRR) mengukur discount factor yang menyetrakan cash inflows
dengan cash outflows. Oleh karena itu, perhitungan IRR merupakan perhitungan yang
rumit yang hanya dapat dilakukan dengan :
Dengan cara 1 IRR proyek A dapat dihitung sebagai :
1. Manual dengan meotode coba-coba yang berakhir dengan interpolasi
diantara dua hasil
2. Dengan program komputer
3. Dengan kalkulator berprogram atau kalkulator financial
-40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000
-40.000 +15.652 +11.342 +7.890 +4.574 = -542
NPV pada 15%
Dapat diyakini bahwa discount factor 15% kebesaran, sehingga IRR proyek A
harus lebih kecil dari 15%.
NPV pada
14%
-40.000 +15.652 +11.342 +7.890 +4.574 = -167
134
IRR proyek A adalah (14 + 0,XX)% atau (15-YY)%
Jarak perubahan nilai kekayaan antara 14 dengan 15% adalah = +167 – (-542)
= 709
IRR proyek A = 14% + (167/709 x 1 )%
14% + 0.23%
14.23%
=
=
IRR proyek A = 15% + (542/709 x 1 )%
15% + 0.77%
15.23%
=
=
atau
135
2.5.Profitability Index
Profitability Indeks mengukur rasio kas masuk terhadap kas keluar pada masa
investasi. Berbeda denagn accounting rate of return, PI mengunakan discounted cash
flows. Misalkan pada proyek A kita anggap discount faktor yang tepat adalah 14%,
maka :
Semakin besar PI di atas angka 1 proyek semakin disukai. Proyek akan ditolak
jika PI nya kurang dari 1
Proyek A
0 1 2 3 4
-40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000
Disc. Cash
inflows
+15.789 +11.542+8.100 +4.736
Profitability Index =
40.16
7
atau 40.167
40.00
0
=
1.004

More Related Content

Similar to Manajemen Keuangan.ppt

Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Ayulestari1234
 
Siti efa hudaefa
Siti efa hudaefaSiti efa hudaefa
Siti efa hudaefa
efahudaefa
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan uts
Yustikapuri99
 
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
grcln
 
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
Muhammad Ilham Aprianto
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
NinaMaqfirah1
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
MariaUlfa646706
 
Uts mnjmen saripah 11011700241
Uts mnjmen saripah 11011700241Uts mnjmen saripah 11011700241
Uts mnjmen saripah 11011700241
iput saripah
 
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuanganEk4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Thubby's Hubbyy
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
Yoyo Sudaryo
 
Manajemen Kas
Manajemen KasManajemen Kas
Manajemen Kas
Zombie Black
 
BAB 2 - Time Value of Money
BAB 2 - Time Value of MoneyBAB 2 - Time Value of Money
BAB 2 - Time Value of Money
Supriyanto, S.E., M.M. Dosen
 
5 manajemen piutang
5 manajemen piutang5 manajemen piutang
5 manajemen piutang
Abdul Razak
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
Mang Engkus
 
ASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptxASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptx
FirmanNursafaat
 
TVM 2.ppt
TVM 2.pptTVM 2.ppt
TVM 2.ppt
ArryAnanda
 
Measurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesMeasurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and Liabilities
Deady Rizky Yunanto
 
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
TrianaMariana
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
furkon choerul
 

Similar to Manajemen Keuangan.ppt (20)

Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Siti efa hudaefa
Siti efa hudaefaSiti efa hudaefa
Siti efa hudaefa
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan uts
 
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
Working Capital Management/Abshor.marantika/Gracelina Pusparani/3-04
 
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
Working-Capital Management/abshor.marantika/Teuku M. Ilham Aprianto/3-03
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
Uts mnjmen saripah 11011700241
Uts mnjmen saripah 11011700241Uts mnjmen saripah 11011700241
Uts mnjmen saripah 11011700241
 
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuanganEk4245 bab 4_perencanaan_keuangan
Ek4245 bab 4_perencanaan_keuangan
 
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
CAPITAL BUDGETING-AIBK-SESI 4
 
Manajemen Kas
Manajemen KasManajemen Kas
Manajemen Kas
 
BAB 2 - Time Value of Money
BAB 2 - Time Value of MoneyBAB 2 - Time Value of Money
BAB 2 - Time Value of Money
 
5 manajemen piutang
5 manajemen piutang5 manajemen piutang
5 manajemen piutang
 
Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
 
ASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptxASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptx
 
TVM 2.ppt
TVM 2.pptTVM 2.ppt
TVM 2.ppt
 
Measurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and LiabilitiesMeasurement of Asset and Liabilities
Measurement of Asset and Liabilities
 
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
Working capital management/abshor.marantika/triana mariana/3-04
 
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
Jawaban uas manajemen keuangan i furkon choerul a. 11011700748
 

Recently uploaded

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 

Recently uploaded (13)

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

Manajemen Keuangan.ppt

  • 2. BAB I MANAJEMEN KEUANGAN 1. Pengertian Manajemen Keuangan Pertimbangan bagi perolehan dan pelepasan aset dan dana untuk meningkatkan nilai perusahaan Value of the company Price of the share Shareholder wealth Invest Business improvement/deve lopment Employee Income of the people Demand Supply Sales Profit
  • 3. Value of the company Price of the share Shareholder wealth Invest Business improvement /development Employee Income of the people Demand Supply Sales Economic Profit
  • 4. a. Bahasan manajemen keuangan 1. Struktur Modal (Capital structure) 2. Penganggaran Modal (Capital budgeting) 3. Manajemen Modal Kerja (Working capital management)
  • 5. Keputusan pendanaan adalah salah satu pokok bahasan manajemen keuangan yang disebut Manajemen Struktur Modal. PT ABC BALANCE SHEET Per 31 Dec 200x ASSETS LIABILITIES & EQUITIES - CURRENT LIAB - LONG-TERM LIABILITIES - EQUITIES STRUKTUR MODAL STRUKTUR KEUANGAN - CURRENT ASSETS - FIXED ASSETS
  • 6. Hal yang pertama dibutuhkan dalam usaha adalah pendanaan. Dalam rangka pendanaan, manajer keuangan harus memutuskan bagaimana kebutuhan pendanaan perusahaan dapat dipenuhi. Jumlah dan bauran instrumen pendanaan serta atributnya harus dirancang sedemikian agar diperoleh pendanaan dengan biaya serendah-rendahnya. Utang membawa konsekuensi keterikatan pada saat dan besaran pembayaran kembali yang terjadwal. Modal sendiri tidak menetapkan jadwal dan besaran pembayaran kembali, tetapi membawa konsekuensi dalam penetapan arah kebijakan secara langsung. Sifat-sifat yang melekat pada utang dan modal sendiri tersebut, akan berpengaruh besar pada pola aliran kas. Agar biaya pendanaan diperoleh serendah-rendahnya, maka manajer keuangan perlu membandingkan antara taksiran arus kas yang masuk dengan arus kas yang akan keluar dalam rangka pendanaan perusahaan dan pengembaliannya. Keputusan pendanaan adalah salah satu pokok bahasan manajemen keuangan yang disebut Manajemen Struktur Modal.
  • 7. 7 CASH & EQUIVALENT CASH SALES/REVENUE ADM&MKT EXP RAW MATERIAL FINISHED GOODS GOODS IN PROCESS WAGES OVERHEAD FIXED ASSETS A/P OTHER PAYABLE CREDIT A/R INVESTMENT B U Y S E L L BUY DEBT/LOAN EQUITY PAYMENT DIV CASH FLOW
  • 8. Keputusan perolehan aktiva tetap merupakan sisi lain dari manajemen keuangan yang disebut Penganggaran Modal PT ABC BALANCE SHEET Per 31 Dec 200x ASSETS LIABILITIES & EQUITIES - CURRENT LIAB - LONG-TERM LIABILITIES - EQUITIES - CURRENT ASSETS - FIXED ASSETS Manajemen penganggaran modal
  • 9. Penataan operasi perolehan bahan dan penjualan produk atau jasa yang dihasilkan dibahas dalam manajemen modal kerja (working capital management) PT ABC BALANCE SHEET Per 31 Dec 200x ASSETS LIABILITIES & EQUITIES - CURRENT LIAB - LONG-TERM LIABILITIES - EQUITIES - CURRENT ASSETS - FIXED ASSETS Manajemen modal kerja
  • 10. b. Bauran Permasalahan Manajemen Keuangan • Transaksi-transaksi gabungan yang mengkaitkan perolehan aset, utang dan operasi. •Transaksi-transaksi eksternal dengan cara merger dan akuisisi untuk membesar dan sell-out atau divestasi untuk mengecilkan operasi. •Transaksi-transaksi yang hakekatnya tidak sama dengan bentuk hukumya
  • 11. 2. Pengukuran dalam Manajemen Keuangan Laba bukanlah ukuran keberhasilan manajemen keuangan perusahaan Laba tidak menjelaskan hubungan suatu keputusan dengan reaksi masyarakat Kenaikan harga saham dan obligasi adalah kas yang segera dapat dinikmati Kriteria keberhasilan manajemen keuangan adalah bertambahnya kesejahteraan stakeholder perusahaan
  • 12. 3. Uang/Kas 1.Sebagai media pertukaran/transaksi 2.Sebagai media berjaga-jaga 3.Sebagai media spekulasi  Sebagai media pertukaran, uang telah mampu menyederhanakan transaksi yang terukur diantara pelaku ekonomi.  Sebagai penyimpan nilai sehingga dapat digunakan untuk berjaga-jaga  Sebagai media berspekulasi yang akan membuat kekayaan /kesejahteraannya bertambah.
  • 13. 4. Pasar Keuangan (Financial Market) • Dalam prakteknya kondisi keuangan ideal sangat sulit dicapai. • Pendapatan vs pengeluaran yg selalu bervariasi • Menciptakan cadangan dana yang siap saat dibutuhkan • Hakekat dari investasi dan kredit • Menjaga likuiditas sangat penting dalam dunia usaha • Tempat berinvestasi antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana
  • 14. Bab II PENILAIAN 1. Pengertian  Nilai mencerminkan manfaat yang akan diterima dari suatu kepemilikan atau penguasaan.  Penilaian terdiri atas usaha penetapan besaran dan saat aliran kas serta faktor diskonto.  Uang hari ini lebih baik dari pada uang besok
  • 15. Karena penilaian biasanya berujung pada nilai pasar, manajemen keuangan lebih condong pada menggunakan nilai sekarang atas arus manfaat yang akan diterima. Penggunaan nilai sekarang umumnya akan lebih obyektif karena faktor-faktor yang mungkin berpengaruh pada nilai dapat diakses oleh para pihak yang berkepentingan. Dengan menggunakan nilai sekarang, mekanisme penilaian akan terdiri atas usaha-usaha penetapan besaran dan saat aliran kas dari suatu aset atau utang serta faktor diskonto yang digunakan. Menurut pemahaman manajemen keuangan, nilai dari suatu aset atau utang adalah nilai sekarang (present value = PV) dari seluruh aliran kas dimasa mendatang, yang dapat dirumuskan sebagai: 2. Mekanisme Penilaian
  • 16.     n i n r CFi PV 1 ) 1 ( Nilai waktu dari uang (Time value of money) PV = Present Value (Nilai Sekarang) Cfi = Cash Flow dari suatu investasi I R = Discount Factor (tingkat diskonto) N = jangka waktu (1 , 2 ,3….) 1. Present Value
  • 17. Contoh Perhitungan: Berapakah nilai sekarang dari uang Rp. 100,- yang akan diterima pada akhir periode 10. Diketahui bahwa tingkat bunga yang secara tepat digunakan untuk mendiskonto aliran kas tersebut adalah12%. Karena kita hanya punya 1 (satu) aliran kas, maka nilai sekarang uang Rp. 100,- yang baru akan diterima 10 periode lagi dari sekarang dapat dihitung dengan rumusan nilai sekarang yang lebih sederhana, yaitu: = = 32,20 10 ) 12 , 0 1 ( 100  n i FV PV ) 1 (  
  • 18.     n i n i r CF FV 1 ) 1 ( Contoh Perhitungan: Menjadi berapakah nilai uang sekarang Rp. 100,- yang dibungakan dan akan diterimakan setelah 5 periode jika diketahui bunga wajar untuk pembungaannya adalah 6%. 2. Future Value n r PV FV ) 1 (   5 ) 06 , 0 1 ( 100  = = 100 x 1,33823 = 133,823
  • 19. 3. Persepsi Pelepas Uang Misalkan seseorang datang kepada kita hendak meminjam uang. Kita relatif mengenal dia sehingga kita dapat menganalisa kemampuan keuangannya. Dari analisa penghasilan dan pengeluarannya, kita perhitungkan bahwa dia akan dapat mengembalikan kepada kita setiap tahun selama lima tahun berturut-turut masing-masing Rp. 1.000,-. Sejumlah berapakah kita bersedia meminjamkan kepada dia? Analisis paling mudah adalah menempatkan aliran kas tersebut dalam suatu garis waktu, sebagai berikut: Jika kita percaya bahwa ‘tingkat bunga pasar’ adalah 10% setahun, maka nilai sekarang dari uang yang akan kita terima adalah: Atau sama dengan: = 3.790,78 Sehingga pertukaran yang mungkin terjadi adalah: Kita akan memberi dia pinjaman sebesar Rp. 3.790,78 dan akan mendapatkan pengembalian selama lima tahun berturut-turut, masing-masing Rp. 1.000,-. Konsep ini menjelaskan nilai waktu uang, dimana: Uang hari ini lebih baik dari pada uang besok. 0 1 2 3 4 5 +1.000 +1.000 +1.000 +1.000 +1.000 0 1 2 3 4 5 + 1 ) 1 , 0 1 ( 000 . 1  + 2 ) 1 , 0 1 ( 000 . 1  + 3 ) 1 , 0 1 ( 000 . 1  + 3 ) 1 , 0 1 ( 000 . 1  + 4 ) 1 , 0 1 ( 000 . 1  0 1 2 3 4 5 +909,09 +826,45 +751,31 +683,01 +620,92 0 1 2 3 4 5 -3.790,78 = +909,09 +826,45 +751,31 +683,01 +620,92
  • 20. Misalkan seseorang datang kepada kita hendak meminjam uang. Kita relatif mengenal dia sehingga kita dapat menganalisa kemampuan keuangannya. Dari analisa penghasilan dan pengeluarannya, kita perhitungkan bahwa dia akan dapat mengembalikan kepada kita setiap tahun selama lima tahun berturut-turut masing-masing Rp. 1.000,-. Sejumlah berapakah kita bersedia meminjamkan kepada dia? Analisis paling mudah adalah menempatkan aliran kas tersebut dalam suatu garis waktu, sebagai berikut: 0 1 2 3 4 5 +1.000 +1.000 +1.000 +1.000 +1.000
  • 21. Jika kita percaya bahwa ‘tingkat bunga pasar’ adalah 10% setahun, maka nilai sekarang dari uang yang akan kita terima adalah: 0 1 2 3 4 5 + 1 ) 1 , 0 1 ( 000 . 1  + 2 ) 1 , 0 1 ( 000 . 1  + 3 ) 1 , 0 1 ( 000 . 1  + 3 ) 1 , 0 1 ( 000 . 1  + 4 ) 1 , 0 1 ( 000 . 1  Atau sama dengan: 0 1 2 3 4 5 +909,09 +826,45 +751,31 +683,01 +620,92 Sehingga pertukaran yang mungkin terjadi adalah = 3.790,78 Kita akan memberi dia pinjaman sebesar Rp. 3.790,78 dan akan mendapatkan pengembalian selama lima tahun berturut-turut, masing-masing Rp. 1.000,-. Konsep ini menjelaskan nilai waktu uang, dimana: Uang hari ini lebih baik dari pada uang besok.
  • 22. 4. Menghitung Bunga (1+r) = (1+i)(1+f), dimana: r = bunga nominal, i = bunga riil, dan f = angka inflasi. Instrumen A 0 1 2 3 4 11% 13% 9% 1.000 1.110 1.254,3 1.367,19 Oleh karena itu jika kita memiliki uang sekarang senilai Rp. 1.000,- dan kita bungakan selama 3 periode dimana bunga pada periode pertama hingga ketiga adalah 11%, 13% dan 9%. Pada akhir periode ketiga, uang kita akan menjadi Rp. 1.367,19 seperti pada perhitungan di bawah ini.
  • 23. Instrumen C 0 1 2 3 4 -8.000 12.144 Misalkan seseorang membutuhkan uang Rp. 8.000,-. Saat mendatangi sebuah bank, kepadanya disodorkan tiga pilihan pinjaman dengan satu kali pelunasan, yang dari sisi bank arus kasnya terlihat sebagai berikut ini: Dari nilai-nilai di atas dapat dijelaskan tiga konsep mengenai bunga yang biasa digunakan oleh pelepas uang sebagai alat analisa, yaitu Instrumen A 0 1 2 3 4 -8.000 9.200 Instrumen B 0 1 2 3 4 -8.000 10.120
  • 24. % 15 15 , 0 1 000 . 8 200 . 9     A r % 5 , 26 265 , 0 1 000 . 8 120 . 10     B r % 8 , 51 518 , 0 1 000 . 8 144 . 12     C r a. N-periods Spot Rate b. Annualized Spot Rate % 15 15 , 0 1 000 . 8 200 . 9 1 1           A r % 47 , 12 1247 , 0 1 000 . 8 120 . 10 2 1           B r % 93 , 14 1493 , 0 1 000 . 8 144 . 12 3 1           C r % 15 15 , 0 1 000 . 8 200 . 9 1 1           A r % 47 , 12 1247 , 0 1 000 . 8 120 . 10 2 1           B r % 93 , 14 1493 , 0 1 000 . 8 144 . 12 3 1           C r
  • 25. 4. Sensitivitas Nilai Terhadap Tingkat Bunga Semakin panjang umur aset, semakin senstif terhadap perubahan tingkat bunga Rumusan durasi adalah sebagai berikut: V r T C n T T T : ) 1 ( * 1            D= 5. Nilai Dalam Portofolio E(R)=   n i i R k 1 * i n i i k R E R * ] ) ( [ 1     
  • 26. BAB III PASAR KEUANGAN Pasar adalah pertemuan antara penawaran dan permintaan. Pasar uang mentransaksikan dana-dana jangka pendek. BI merupakan lembaga negara yang independen, yakni independen, bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lainnya. Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah
  • 27. FINANCIAL MARKET CAPITALMARKET MONEY MARKET EQUITY FIXED INCOME STOCK BANK BOND OPTION WARRANTS/ RIGHTS CONVERTIBLE BOND EXCHANGEABLE BOND OTHERS OTHERS Fixed income D E R I V A T I F D E R I V A T I F
  • 28. Struktur Pasar Modal Indonesia MENTERI KEUANGAN R.I Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM Bursa Efek LKP LPP Perusahaan Efek:  Penjamin Emisi  Perantara Pedagang Efek  Manajer Investasi Lembaga Penunjang:  Biro Adm. Efek  Bank Kostudian  Wali Amanat  Penasihat Investasi  Pemeringkat Efek Profesi Penunjang:  Akuntan Publik  Konsultan Hukum  Penilai  Notaris Pemodal:  Domestik  Asing  Individu  Institusi  Emiten Perusahaan Publik, dan  Reksa Dana
  • 29. SUPPORTING INST. ADMINISTRATION •CUSTODIAN •BONDHOLDER TRUSTEE •INVESTMENT ADVISOR •RATING COMPANY ISSUER/EMITEN • COMPANY • MUTUAL FUND MINISTRY OF FINANCE BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN BURSA EFEK (BEJ&BES) LEMBAGA KLIRING & PENJAMINAN (LKP) LEMBAGA PENYIMPANAN & PENYELESAIAN (LPP) SECURITIES COMPANY • UNDERWRITER • BROKER/DEALER • INVESTMENT MGR SUPPORTING PROFESSION •PUBLIC ACCOUNTANT •LAWYER •APPRAISAL •NOTARY = SURVEILLANCE LINE = COMMAND LINE
  • 30. BAB IV STRUKTUR DAN BIAYA MODAL PT ABC BALANCE SHEET Per 31 Dec 200x ASSETS LIABILITIES & EQUITIES - CURRENT LIAB - LONG-TERM LIABILITIES - EQUITIES STRUKTUR MODAL STRUKTUR KEUANGAN - CURRENT ASSETS - FIXED ASSETS
  • 31. Degree of financial leverage/DFL I - EBIT EBIT Operasi Laba Perubahan % Bersih Laba Perubahan %   DFL Degree of operating leverage/DOL Penjualan Perubahan % Operasi Laba Perubahan %  DOL Tetap Biaya - Kontribusi Marjin Kontribusi Marjin  DOL Degree of total leverage/DTL Penjualan Perubahan % Bersih Laba Perubahan %   DFLxDOL DTL
  • 32. Biaya Modal • Biaya pendanaan berlaku untuk perolehan baru pendanaan jangka panjang. • Biaya pendanaan adalah rata-rata tertimbang dari unsur utang dan modal sendiri • Unsur-unsur Biaya modal : • Biaya Hutang  Rd • Biaya Laba Ditahan  • Biaya modal sendiri yang baru  G P D R   0 1 G F P D R    ) 1 ( 0 1
  • 33. Pengembalian bagi modal sendiri dapat ditaksir dengan menggunakan premi risiko pasar. Ri = Rf +b(Rm – Rf)
  • 35. 1. Fungsi Kas • Laksana darah bagi manusia, yang memungkinkan perusahaan melakukan aktivitasnya dengan lancar. • Memiliki tingkat pengembalian yang lebih kecil dari rata-rata tingkat pengembalian perusahaan, maka umumnya tidak dipelihara dalam jumlah yang berlebihan. • Idle kas yang banyak akan mengurangi kesempatan perusahaan untuk memperoleh rentabilitas aset yang tinggi.
  • 36. 2. Motif Pemegang Kas • Motif transaksi, diperlukan sebagai alat pertukaran yang memungkinkan perusahaan melakukan transasi untuk kegiatan usahanya. • Motif berjaga-jaga, karena ada ketidakpastian arus kas operasional. • Motif spekulasi, untuk mendapatkan keuntungan luar biasa (windfall profit) • Sebagai saldo kompensasi, harus tersedia setidaknya sejumlah satu kali angsuran di dalam rekening gironya
  • 37. 3. Metode Pengelolaan Kas • Manajemen kas adalah perimbangan antara risiko dan tingkat pengembalian atas aktiva likuid yang dimiliki. • Ketidak mampuan menyediakan kas bagi pembayaran kewajiban yang segera jatuh tempo, akan membawa perusahaan pada kesulitan yang lebih besar yang dapat mengarah pada terhentinya operasi. • Akan tetapi, terlalu banyaknya proporsi kas dalam susunan aset perusahaan mengakibatkan rentabilitas aset yang rendah.
  • 38. a. Anggaran Kas • Penganggaran kas sangat penting sebagai alat pengendalian keuangan yaitu mengetahui kapan, dimana dan bagaimana kebutuhan kas perusahaan akan terjadi. • Penganggaran kas pada dasarnya adalah akumulasi dari aktivitas yang berjalan yang bertujuan untuk meramalkan aliran kas masuk, keluar dan saldo akhir kas.
  • 39. a. Anggaran Kas (lanjutan)
  • 40. a. Anggaran Kas (lanjutan)
  • 41. a. Anggaran Kas (lanjutan)
  • 42. b. Percepatan Penagihan Kas • Sebelum penjualan dilakukan, Uang muka • Setelah penjualan terjadi, Potongan Tunai tunai 2/20,n/30, Jumlah 2% untuk masa 20 hari adalah jumlah yang besar, karena sama dengan: • Percepatan penagihan kas setelah piutang terjadi, sistem Lockbox, wire transfer, Electronic data interchange (EDI)
  • 43. c. Memperlambat Pengeluaran Kas • Pertimbangan 1. Dilakukan dengan hati-hati, azas kepercayaan 2. Biaya modal dan diskon, diskon harus lebih besar dari biaya modal 3. Denda keterlambatan harus lebih kecil dari biaya modal • Membayar pada hari Jum’at. • Pembayaran dengan draft (giro/cek)
  • 44. 4. Menghitung Saldo Kas Minimum • Model EOQ . Syarat, Kebutuhan kas diketahui, biaya bunga atau memegang uang telah ditentukan, dan jumlah biaya untuk mengkonversi aset ke kas adalah tetap (flat) • Model Baumol, menganggap bahwa saldo kas adalah mengikuti pola tertentu yang teratur (deterministic) • Model Miller-Orr, mengansumsikan arus kas yang tidak pasti, yang sangat random dalam jumlah dan arah.
  • 45. d. Metode Lain dalam Manajemen Kas • Zero balancing account, Saldo rekening dikelola sampai dengan nol sampai cek masuk. Overdraft yang diakibatkan ditutupi dengan transfer dari rekening utama pendapatan bunga. • Contingency fund dari saldo kompensasi, Saldo kompensasi yang flexible dapat digunakan sebagai penyangga pada hari-hari dimana kebutuhan kas tinggi dan deposit tidak cukup material.
  • 46. 5. Investasi Kas Menganggur (Idle Cash) • Treasury bill dapat dipadankan dengan Sertifikat Bank Indonesia, yang merupakan salah satu Surat Utang Negara (SUN) • Sertifikat deposito, bentuk setoran tabungan yang tidak bisa ditarik sebelum masa jatuh tempo tanpa penalti yang tinggi, • Instrumen Pasar Uang, tagihan-tagihan jangka pendek yang aktif diperjual belikan, umumnya berwujud commercial paper/promissory notes. memberikan hasil (yield) lebih tinggi daripada sertifikat deposito karena lebih berisiko.
  • 47. 6. Manajemen Surat Berharga • Merupakan komplemen terpenting dari manajemen kas. • Surat berharga jangka pendek (seperti T-Bills dan CDs) terkadang dipegang sebagai ganti kas • Biasanya mendapatkannya sebagai investasi sementara. • Pertimbangan: Surat berharga jangka pendek biasanya tidak dipilih untuk alasan memberikan hasil yang tinggi. Resiko gagal bayar rendah, aman dan mudah dijual
  • 48. 7. Manajemen Piutang • Piutang adalah investasi wajib untuk memperlancar penjualan. • Anggaran piutang umumnya dipertimbangkan dari proporsinya terhadap total aset. • Manajemen mengatur anggaran piutang dengan menetapkan . • kebijakan kredit ketat: kredit macet rendah, penjualan rendah, • Kebijakan kredit longgar, kredit macet tinggi, penjualan tinggi
  • 49. 7. Manajemen Piutang (lanjutan) • Baik buruknya manajemen piutang akan dapat dianalisa dari saldo piutang, umur rata-rata dan tingkat perputaran piutang. • Perusahaan harus memperpanjang kredit sampai keuntungan marginal adalah nol. Berapa saldo piutang ideal? • Merencanakan investasi dalam saldo piutang melalui penetapan syarat kredit, kebijakan penagihan, dsb sering kali tidak dapat ditentukan mandiri.
  • 50. 8. Manajemen Persediaan • Persediaan adalah penyangga untuk memperlancar operasi perusahaan. • Persediaan telah membantu manajemen perusahaan untuk memperoleh operasi yang stabil. batasan persediaan yang minimum (EOQ)
  • 51. 8. Manajemen Persediaan (lanjutan) • Misal kebutuhan persediaan sebuah perusahaan setiap tahun adalah 720.000 produk. Biaya pemesanan untuk setiap order adalah Rp. 500.000,-, sementara biaya penyimpanan setiap unit produk selama 1 tahun adalah Rp. 900,-. Maka EOQ dapat dihitung sebagai:
  • 53. 1. STRUKTUR PASAR Karakteristik: • Memiliki satu atau lebih underlying assets dan satu atau dua nilai notasi atau pembayaran provisi atau keduanya. • Tidak memerlukan investasi bersih awal secara penuh. • Syaratnya memerlukan atau mengijinkan penyelesaian netto, hal itu dapat diselesaikan secara netto dengan instrumen lain diluar kontrak. Instrumen derivatif adalah aset yang nilainya diturunkan dari aset dasarnya (underlying assets).
  • 54. Contoh Instrument Derivatif • Kontrak forward (forward contracts), • Swap suku bunga dan mata uang (interest rate and currency swap), • Kontrak berjangka (future contracts), • Kontrak opsi (option contracts)..
  • 55. 2. Kontrak Forward ( Forward Contract) • Adalah perjanjian antara satu pihak dengan pihak lainnya, misalnya bank atau lembaga keuangan lainnya, untuk memperjual belikan sekuritas dimasa mendatang dengan harga dan kuantitas yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • 56. Contoh Forward Contract • PT Indonesia perlu dana untuk bayar Belanja Barang dari USA senilai USD 1,000,000 jangka waktu 120 hari. Spot rate jual pada tanggal 9 Agustus 2009 Rp 9.200,- per dollar. Karena fluktuasi kurs, diperkirakan USD akan apresiasi menjadi Rp 9.300 per USD. Maka pimpinan PT Indonesia melakukan forward contract dengan bank atau forex dealer dengan kurs forward untuk 120 hari. Saat jatuh tempo 8 Desember 2009 (setelah 120 hari), pimpinan PT akan mendapat kepastian memperoleh dana sebesar USD 1,000,000 dengan membayar $ 1,000,000 x Rp 9.300 = Rp 9.300.000.000,-
  • 57. Contoh Forward Contract (lanjutan) • Pembayaran ini dilakukan dengan forward premium sebesar : • ((9.300 – 9.200)/9.200) x (360/120)) x 100% = 3,26% • Jika FR > SR maka Forward Premium • Jika FR < SR maka Forward Discount • FR = Forward Rate; SR = Sport Rate
  • 58. 3. Kontrak Swap • Swap adalah suatu pertukaran arus kas periodik antara dua pihak. • Swap dilakukan untuk mengoptimalisasi keuntungan komperatif (comparative advantages) pada tingkat mikro perusahaan atas pasar keuangan • Dengan melihat pada komponen biaya pinjaman yang berasal dari premi risiko atas perubahan potensial dari premi kredit
  • 59. 3. Kontrak Swap (Lanjutan 1 of 4) Pada konsep ini, biaya peminjaman dana jangka panjang dapat dipisahkan menjadi empat komponen yaitu : • tingkat bunga tanpa risiko –risk free rate. • premi risiko yang berkaitan dengan ketidakpastian bunga tanpa risiko –the future uncertainty risk free rate. • premi kredit pinjaman yang diterbitkan oleh entitas tertentu –credit premium on debt. • premi risiko atas perubahan potensial premi kredit pinjaman –risk premium of potential change in the credit premium of the borrower
  • 60. 3. Kontrak Swap (Lanjutan 2 of 4) Swap adalah suatu pertukaran arus kas periodik antara dua pihak, yang dapat dibedakan menjadi: • Swap suku bunga (interest rate swap) • Swap mata uang (currency swap) • Swap suku bunga dan mata uang dan disebut currency interest rate swap.
  • 62. Contoh Swap Suku Bunga (lanjutan) • Perusahaan A menerbitkan obligasi dengan bunga tetap 9% (fixed interest rate) dan perusahaan mempunyai portfolio asset (piutang) dengan bunga mengambang. Di satu sisi, perusahaan B menerbitkan obligasi dengan bunga mengambang LIBOR +1% dan mempunyai portofolio asset (piutang) dengan bunga tetap. Tiap perusahaan dihadapkan pada interest risk karena adanya ketidaksesuaian (mismatch) antara penerimaan bunga dan pembayaran bunga. Untuk mengantisipasi interest risk ini, kedua perusahaan mengadakan interest rate swap. Dengan interest rate swap, perusahaan A menukarkan penerimaan bunga variablenya dan mendapatkan pembayaran bunga tetap 91/2% dari perusahaan B. Sementara itu perusahaan B menukarkan penerimaan bunga tetap dan mendapatkan pembayaran bunga mengambang pada LIBOR +1/2% dari perusahaan A.
  • 63. Pada tanggal 1 Feb 1999, PT Zaki menerima pinjaman dari luar negeri sebesar USD 10,000, dengan jangka waktu 1 tahun, bunga 9 % per tahun. Spot rate USD 1 adalah Rp 8.000,00. Selanjutnya, PT Zaki membuka kontrak SWAP dengan bank devisa jangka waktu 12 bulan dengan premi 10% atau sebesar = (Rp 8.000,00 x 360 x 10)/(360 x 100) = Rp 800,00. Apabila pada tanggal 1 Feb 2000 terjadi realisasi, maka kerugian selisih kurs yang terjadi adalah : Penjualan devisa tanggal 1 Feb 1999 = 10,000 x Rp 8.000= Rp 80.000.000,- Pembelian deivisa tanggal 1 Feb 2000 = 10,000 x Rp 8.800= Rp 88.000.000,- Contoh Swap Mata Uang
  • 64. 3. Kontrak Swap (Lanjutan 3 of 4) Pentingnya swap • Dapat mengubah struktur kewajibannya tanpa refinancing yang mahal. Alasan Swap Suku Bunga • Alasan risiko manajemen, risk management: swap suku bunga dapat digunakan untuk melindungi perubahan suku bunga yang tidak menguntungkan. • Hedging: bank komersial yang menyalurkan kredit jangka panjang dengan bunga tetap, sementara tabungannya berjangka pendek dengan tingkat bunga jangka pendek yang mengambang. • Speculation: restrukturisasi kewajiban perusahaan bergantung pada prakiraan pergerakan suku bunga.
  • 65. 3. Kontrak Swap (Lanjutan 4 of 4) Bentuk Awal Swap Mata Uang • Back to back loans adalah pinjaman antara dua perusahaan dari negara yang berbeda, dan setiap perusahaan meminjam untuk kepentingan perusahaan yang lain dalam mata uang lokalnya. • Parallel loans melibatkan dua perusahaan dari negara yang berbeda yang mempunyai anak perusahaan di negara lainnya. Setiap perusahaan membuat perjanjian pinjaman guna kepentingan anak perusahaan lain
  • 66.
  • 67. 4. Kontrak Berjangka (Future Contract) • Future contract yaitu perjanjian kontrak untuk memperjual-belikan sekuritas dimasa mendatang dengan harga dan kuantitas yang telah ditetapkan sebelumnya. • Dengan kata lain, future contract merupakan perintah yang dilakukan didepan untuk membeli atau menjual aset atau komoditi, dan harga kontrak adalah tetap dan ditentukan pada saat kontrak ditutup.
  • 68. 5. Kontrak Opsi (Option Contracts) • Option adalah kontrak yang memberikan kepada pemiliknya hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual suatu aset dengan harga yang tetap pada suatu waktu tertentu atau sebelum waktu tersebut. • Jenis option: - Call Option, hak untuk membeli suatu assets - Put Option, hak untuk menjual suatu assets - European Option, beli/jual pada waktu tertenu - American Option, beli/jual sblm jatuh tempo
  • 69. Istilah dalam Option • Market price dari saham (MP) • Strike price/Exercise price dari option (SP/EP) • Nilai intrinsik option (NI) • In the money (call, MP >EP; put, MP<EP) • Out the money (call, MP<EP; put. MP>EP)
  • 70. Tipe KOS Call Option Dan Put Option Satuan Perdagangan 1 Kontrak = 10.000 opsi saham Masa Berlaku 1,2 dan 3 bulan Pelaksanaan Hak (exercise) Metode Amerika (Setiap saat dalam jam tertentu di hari bursa, selama masa berlaku KOS) Penyelesaian Pelaksanaan Hak Secara tunai pada T+ 1, dengan pedoman: • call option = WMA – strike price • put option = strike price – WMA Margin Awal Rp 3.000.000,- per kontrak WMA (weighted moving average) adalah rata-rata tertimbang dari saham acuan opsi selama 30 menit dan akan muncul setelah 15 menit berikutnya Strike Price adalah harga tebus (exercise price) untuk setiap seri KOS yang ditetapkan 7 seri untuk call option dan 7 seri untuk put option berdasarkan closing price saham acuan opsi saham Automatic exercise diberlakukan apabila: 110% dari strike³• call option, jika WMA price 90% dari strike price£• put option, jika WMA Jam Perdagangan KOS • Senin – Kamis : Sesi 1: 09.30 – 12.00 WIB Sesi 2: 13.30 – 16.00 WIB • Jum’at : Sesi 1: 09.30 – 11.30 WIB Sesi 2: 14.00 – 16.00 WIB Jam Pelaksanaan Hak • Senin – Kamis : 10.01 – 12.15 dan 13.45 – 16.15 WIB • Jum’at : 10.01 – 11.45 dan 14.15 – 16.15 WIB Premium diperdagangkan secara lelang berkelanjutan (continuous auction market)
  • 71. 71 UNIT II. MENGENAL LAPORAN KEUANGAN 1. Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan  L/K adalah titik pusat proses pelaporan keuangan  L/K adalah alat komunikasi informasi akuntansi bagi external perusahaan  Saat ini, laporan keuangan terdiri dari :  Neraca atau Laporan Posisi Keuangan  Laporan Rugi Laba  Laporan Arus Kas dan  Catatan atas Laporan Keuangan
  • 72. 72  Laporan keuangan mungkin mengandung informasi dari sumber selain catatan akunatnsi, tetapi sistem akuntansi perusahaan biasa disusun berdsarakan unsur laporan keuangan :  Asse  Utang  Pendapatan  Biaya dan seterusnya  Pelaporan keuangan memuat tidak hanya laporan keuangan tetapi juga;  Alat lain untuk mengkomunikasikan informasi yang terkait baik langsung ataupun tidak langsung dengan informasi yang disajkan oleh sistem akuntansi  Mungkin digharuskan oleh peraturan atau sukarela  Bentuk yang biasa dipakai misalnya:  Laporan tahunan  Prospektus  Formulir-formulir pemenuhan kewajiban terhadap Kantor Ppajak, bea cukai, Bank Indonesia dan Badan Pengawasan Pasar Modal
  • 73. 73 2. Tujuan Laporan Keuangan  Memberikan informasi kuantitatif yang bermakna keuangan tentang suatu entitas agar dapat dipergunakan oleh mereka yang menggunakannya untuk dasar pengambilan keputusan  Pengambilan Keputusan Ekonomi :  Perorangan  Perusahaan  Pasar  Pemerintah  Efektifitas keputusan akan meningkat jika keputusan tersebut dibuat berdasrkan pemahaman mengenai posisi dan kinerja obyek pengambilan keputusan  Oeh karena itu, laporan keuangan bukanlah tujuan akhir dari proses pelaporan keuangan
  • 74. 74 Ciri dan Keterbatasan Laporan Keuangan : 1. Informasi yang disajikan hanya relevan terhadap perusahaan dan bukan pada industri atau perekonomian secara keseluruhan 2. Informasi yang disajikan sering merupakan hasil dari taksiran dan bukan pengukuran yang pasti 3. Informasi yang disajikan mencerminkandampak keuangan transaksi dan kejadian terutama yang sudah terjadi 4. Laporan keuangan bukanlah sumber informasi tunggal bagi merka yang ingin membuat keputusan ekonomi tentang suatu perusahaan
  • 75. 75 Tujuan yang hendak dicapai : 1. Menyajikan informasi bagi pengambilan keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis, Informasi yang dapatdimengerti oleh mereka yang mempunyai pengetahuan dan kesungguhan belajar yang wajar tentang usaha dan aktivitas ekonomi 2. Menyediakan informasi untuk menilai junlah, saat dan kepastian penerimaan kas dimasa yang akan datang dari dividen atau bunga serta hasil penjualan, harga tebusan atau jatuh tempinya surat berharga atau piutang. 3. Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi perusahaan, hak atas sumber daya tersebut, dan dampak dari transaksi, kejadian dan kondisi yang menyebabkan terdapatnya perubahan atas sumber daya perusahaan serta hak atas sumber daya tersebut
  • 76. 76 3. Neraca :  Menyajikan infromasi tentang sumber daya ekonomi,kewajiban dan hak kepemilkan suatu perusahaan  Membantu investor, kreditor dan pemakai lain untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan serta likuiditas dan solvabilitas suatu perusahaan  Menilai kinerja perusahaan pada suatu periode  Indikasi aliran kas yangdapat diperoleh dari beberpa sumber daya ekonomi dan kas yang akan keluar bagi pelunsan beberapa kewajiban
  • 77. 77 NERACA UNTUK MASA XXX Aktiva Lancar Kas dan Setara Kas Surat Berharga Yang Mudah Dijual Piutang Persediaan Pembayaran Dimuka Total Aktiva Lancar Aktiva Tetap Aktiva Tetap Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Total Aktiva Tetap Aktiva Lainnya Proyek Dalam Penyelesaian Aktiva Lainnya Total Aktiva Jangka Panjang TOTAL AKTIVA Utang Lancar Utang Usaha Pemotongan PPh Harus Disetor Utang Jangka Panjang Yang Harus dilunasi Total Utang Lancar Utang Jangka Panjang da Modal Obligasi Agio dan Disagio Saham Modal Agio Saham Sisa Laba(Rugi) Tahun Lalu Laba(Rugi) Tahun Berjalan Total Utang Jk. Pj. dan Modal TOTAL AKTIVA
  • 78. 78 4. Laporan Laba Rugi :  Dimaksudkan untuk memebrikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan selama suatu periode  Sebagi alat bantu utnuk menaksir prospek dari suatu perusahaan  Fokus diletakkan pada pengukuran laba dan komponennya  Rangkaian informasi yang mencakup waktu yang panjang lebih disukai  Angka laba dan komponenya digunakan untuk : 1. Mengevaluasi kinerja manajemen 2. Memperkirkan daya laba atau jumlah lain yang diyakini sebagai kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dalam jangka panjang 3. Menaksir laba untuk suatu masa mendatang 4. Menaksir risiko kredt dan risiko investasi  Akuntani keuangan mengukur laba dan komponen laba menggunakan akuntansi akrual
  • 79. 79 DAFTAR LABA (RUGI) UNTUK MASA XXX Pendapatan Operasional Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Penjualan Biaya Operasional Biaya Pegawai Biaya Peralatan dan Perlengkapan Biaya Umum dan Administrasi Biaya Transportasi dan Komunikasi Biaya Penyusutan Aktiva Tetap Biaya Promosi dan Humas Biaya Barang dan Jasa Pihak III Biaya Rapat dan penugasan Biaya-biaya Pajak Laba(Rugi) Operasional Pendapatan Non Operasioanal Pendapatan Bunga Biaya Bunga Pajak Laba(Rugi) Non Operasional LABA (RUGI) BERSIH
  • 80. 80 5. Laporan Arus Kas :  Dimaksudkan untuk memebrikan informasi tentang bagimana perusahaan memeperoleh dan mengunakan kas.  Informasi ini terkait dengan pinjaman dan pembayaranya, transaksi permodalan termasuk pembayaran dividen dan transfer sumber daya lain dari perushaan kepada pemilik, serta faktor lain yang berpengaruh pada likuiditas dan solvabilitas perushaan.  Informasi aliran kas akan dapat dipergunakan untuk memahami operaasi perusahaan, mengevaluasi transaksi investasi, menaksir likuiditas dan solvabilitas dan menginterpretasi informasi laba yang disajikan
  • 81. 81 ARUS KAS UNTUK MASA XXX Kas dari Operasi Laba Bersih Penyustan Perubahan Modal Kerja Total Kas dari Operasi Kas dari Investasi Tanah Lokasi Pabrik Enginering dan Supervsisi Mesin da perlatan Alat Pengangkut Budidaya Tanaman Bunga dalam Konstruksi Hasil Bersih Penjualan Aktiva tetap Total Kas dari Investasi Kas dari Pendanaan Setoran Modal Pengambilan Pinajaman Pengakuan Bunga Pembayaran Kembali Pinjaman Total Kas dari Pendanaan Total Aliran Kas
  • 82. 82 6. Analisa Laporan Keuangan :  Analisa laporan keuangan  Membaca laporan keuanagn dan  Menggali informasi yang ada di balik angka – angka laporan keuangan  Dimungkinkan karena dirancang sebagai bentuk laporan yang saling terkait  Disamping angka laporan keuangan terkait dengan informasi non keunagan.  Praktek bisnis yang baku  Rata – rata industri
  • 83. 83 6.1. Prosedur Audit Analitis :  Diatur dalam SIAS # 8, Analytical Auditing Procedures  Tanpa ada kondidi yang menyebabkan hal yang berlawanan, keterhubungan antar informasi dapt diharapkan ada dan tetap berkesinambungan  Menggunakan Prosedur ini dapat ditemukan :  Kemungkinan kesalahan  Ketidak-wajaran atau  Penyimpangan  Jika prosedur audit analitis menemukan hasil yang tidak diinginkan :  Internal auditor harus menieliti dan mengevaluasi sehingga hasil dan keterhubungan tersebut dapat dijelaskan.  Hasil da keterhubungan yang tidak dapat dijelaskan mungkin merupakan indikasi terdapatnya kondisi yang mengandung kesalahan, ketidak wajaran atau penyimpangan
  • 84. 84 6.1.1. Kegunaan Prosedur Audit Analitis :  Mengidentitifikasi hal-hal yang diharapkan atau tidak diharapkan  Melalui pengujian konsistensi internal antar informasi  Prosedur audit analitis digunakan untuk mendapatkan : 1. Perbedaan yang tidak diharapkan 2. Tidak adanya perbedaan yang diharpkan 3. Kemungkinan kesalahn 4. Kemungkinan ketidak-wajaran dan penyimpangan 5. Transaksi atau kejadian yang tidak biasa atau tidak berulang
  • 85. 85 6.1.2.Tehnik Prosedur Audit Analitis  Teknik yang biasa menggunakan dasar :  Jumlah uang  Kuantitas fisik  Rasio atau  Persentasi  Analitis khusu dapat dilakukan dengan :  Rasio  Trend  Pengujian kewajaran  Regresi  Perbandingan :  Antar periode  Dengan anggran  Dengan informasi ekonomi eksternal
  • 86. 86  Beberapa teknik yang lazim dalam prosedur audit analitis adalah : 1. Pembandingan informasi periode sekarang dengan periode sebelumnya 2. Perbandingan informasi perode sekarang dengan anggaran atau ramalan 3. Memepelajari keterhubungan informasi keuangan dengan non-keuangan 4. Mempelajari keterhubungan antar elemn informasi 5. Membandingkan informasi suatu uit dengan informasi unit lain 6. Membandingkan informasi dengan informasi perusahaan lain dalam industri
  • 87. 87 6.2. Analisa Rasio: 6.2.1. Rasio Kelancaran (Current Ratio) Rasio Lancar = Aktiva Lancar Pasiva Lancar Rasio Cepat = Aktiva Lancar - Persediaan Pasiva Lancar 6.2.2. Rasio Aktivitas Rasio Perputaran Aktiva AAA = Penjualan Saldo (rata-rata) Aktiva AAA
  • 88. 88 UNIT III. MENGELOLA ASSET LANCAR  Asset lancar bersama-sama dengan kewajiban lancar mencerminkan pengelolaan operasi perusahaan  Bersama-sama merka mendapatkan sebutan modal kerja  Modal kerja adalah pos-pos yang menampung dampak kegiatan operasi
  • 89. 89 1. Perencanaan Laba  Perencanaan laba dibuat perusahaan dalam rangka untuk memperkirakan kebutuhan pendanan di masa mendatang  Manajemen menggunakan media angaran untuk menuangkan rencana ini dalam format kuantitatif  Karena muatanya, peran anggaran dapat diperluas menjadi alat perencanan, alat memotivasi pegawai, alat pengendali kegiatan organisasi dan alat evaluasi kinerja  Demikain luasnya pengunaan anggran, sehingga dikenal berbagai macam anggaran dengan berbagai tujuan pula  Untuk mengendalikan operasi perusahaan misalnya anggaran fisik, anggaran penjualan, anggaran biaya, anggaran laba dan angaran kas.  Dalam anggaran keuangan dikenal adalah pengangguran modal, proforma laba rugi, proforma neraca dan proforma arus kas
  • 90. 90 PROFORMA LAPORAN KEUANGAN Tahun 2000 2001 2002 2003 Proforma Laba Rugi Pendapatan Harga Produksi dan Biaya Operasi Biaya Penyusutan 0 0 0 0 0 0 71.131.200.000 47.000.000.000 11.632.000.000 91.454.400.000 47.000.000.000 11.632.000.000 Total Harga Pokok Prod. Dan Biaya Ops. 0 0 58.632.000.000 58.632.000.000 Laba Operasi 0 0 12.499.200.000 32.822.400.000 Biaya Bunga 16 % setahun Pajak 30 % 0 0 0 0 12.320.000.000 53.760.000 14.291.200.000 5.559.360.000 Laba Bersih 125.440.000 12.971.840.000 Neraca Aktiva Lancar Kas Piutang Persediaan 0 0 0 3.180.000.000 0 0 3.889.040.000 23.710.400.000 14.658.000.000 9.398.480.000 30.484.800.000 14.658.000.000 Total Aktiva Lanvcar 0 3.180.000.000 42.257.440.000 54.541.280.000 Aktiva Tetap Total Aktiva Tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aktiva 0 0 0 116.320.000.000 0 116.320.000.000 116.320.000.000 -11.632.000.000 104.688.000.000 116.320.000.000 -23.264.000.000 93.056.000.000 Total Aktiva 119.500.000.000 146.945.440.000 147.597.280.000 1
  • 91. 91 Utang dan Modal Pinjaman Modal Laba ditahan 0 0 0 77.000.000.000 42.500.000.000 0 89.320.000.000 57.500.000.000 125.440.00 77.000.000.000 57.500.000.000 13.097.280.000 Total Utang dan Modal 0 119.500.000.000 146.945.440.000 147.597.280.000 Arus Kas Kas dari Operasi Laba Bersih Penyusutan Perubahan Modal Kerja 0 0 0 0 0 0 125.440.000 11.632.000.000 -38.368.400.000 12.971.840.000 11.632.000.000 -6.774.400.000 Total Kas dari Operasi 0 0 -26.610.960.000 17.829.440.000 Kas dari Inventaris Tanah lokasi pabrik Enginering dan Supervisi Mesin dan Perlatan Alat Pengangkut Budidaya Tanaman Bunga dalam Konstruksi 0 0 0 0 0 0 -14.000.000.000 -15.000.000.000 -60.000.000.000 -5.000.000.000 -10.000.000.000 -12.320.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total Kas dari Investasi 0 -116.320.000.000 0 0 Kas dari Pendanaan Setoran Modal Pengambilan Pinjaman Pengakuan Bunga Pembayaran Kembali Pinjaman 0 0 0 0 42.500.000.000 77.000.000.000 0 0 15.000.000.000 0 12.320.000.000 0 0 0 14.291.200.000 -26.611.200.000 Total Kas dari Pendanaan 0 119.500.000.000 27.320.000.000 -12.320.000.000 Total Aliran Kas 0 3.180.000.000 709.040.000 5.509.440.000 2
  • 92. 92 2. Manajemen Kas  Kas adalah media utama bagi perusahaan untuk mengelola likuiditsnya  Demikian pentingnya likuiditas, kas disebut sebagai darah perusahaan  Ketekoran kas sekescil apapun kadang bisa membuat perusahaan berhenti beroperasi  Menyediakan kas yang cukup adalah prasyarat hak hidup perusahaan  Walaupun penting kas adlah asset perusahaan yang paling tidak produkstif  Pedoman peneglolaan kas adalah tersedianya kas yang cukup, tetapi tidak berlebihan
  • 93. 93 2.1. Motif Memegang Kas 1. Sebagai media pertukaran 2. Sebagai media berjaga-jaga 3. Sebagai media spekulasi 2.2. Mengelola Arus Kas 1. Menunda Pembayaran 2. Mempercepat Penerimaan 3. Anggaran Kas
  • 94. 94 Anggaran Kas Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Penjualan penagihan 5.000.000 5.000.000 10.000.000 15.000.000 20.000.000 10.000.000 Dlm bln. Penjualan 1 bln setelah penj. 2 bln setelah penj. 1.000.000 0 0 1.000.000 3.500.000 0 2.000.000 3.500.000 500.000 3.000.000 7.000.000 500.000 4.000.000 10.500.000 1.000.000 2.000.000 14.000.000 1.500.000 Total Penagihan 1.000.0000 4.500.000 6.000.000 10.500.000 15.500.0000 17.500.000 Pembelian 3.500.000 7.000.000 10.500.000 14.000.000 7.000.000 7.000.000 Pembayaran 0 3.500.000 7.000.000 10.500.000 14.000.000 7.000.000 Surplus (Defisit) Kas 1.000.000 1.000.000 (1.000.000) 0 1.500.000 10.000.0000
  • 95. 95 3. Manajemen Surat Berharga Yang Mudah Dijual  Pembahasan diberikan dalam Pendanan Jangka Pendek pada modul Manajemen Keuangan berikutnya 4. Manajemen Piutang  Proporsi Penjualan Kredit  Tingkat Penjualan  Kebijakan Kredit
  • 96. 96 5. Manajemen Persediaan  Keputusan terhadap besaran jumlah pesediaan yang akan dipelihara sangat tergantung pada hasil analisa imbal hasil dan risiko akibat stock out dan biaya pemeliharaan persediaan  Persediaan telah banyak membantu pekerjaan manajemen keuangan dalam suatu periode yang panjang, sebelum dipergunakanya tatanan operasi yang memungkinkan perusahaan beroperasi tanpa persediaan.  Kemajuan teknologi dan penataan kembali hubungan pemasok dengan konsumen pada beberapa industri telah memungkinkan perusahaan melaksanakan meotde operasi just in time
  • 97. 97 5.1. Jenis Persediaan  Persediaan barang untuk dijual  Persediaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu  Persediaan barang dalam proses dan  Persediaan barang jadi  Persediaan perlatan dan suku cadang
  • 98. 98 5.2. Teknik Pengelolaan Persediaan Total Biaya Persediaan = Biaya Penyimpanan + Biaya Pesanan Kuantitas ekonomis adalah : 1. Kuantitas Pesanan Ekonomis (Economic Order Quantity Q = 2 SO C , dimana : . S adalah total kebutuhan persediaan periode yang yang dihitung O adalah biaya penempatan order, dan C adalah baiya penyimpanan per unit Q = 2 x 12.500 x 3.600 1.0000 = 300 unit, .
  • 99. 99 2. Model Pengendalian Persediaan dengan sistem ABC a. Kelompok A meliputi barang-barang persediaan dengan nilai uang yang tinggi, b. Kelompok B meliputi barang-barang persediaan dengan nilai uang yang sedang, c. Kelompok C meliputi barang-barang persediaan dengan nilai uang yang rendah.
  • 100. 100 3. Sistem Just in Time a. Menekankan pada tarikan permntaan (demand pull) b. Target JIT adalah zero defect c. Fasilitas produksi disusun tanpa persediaan d. Elemen utama JIT adalah pengurangan terhadap adanya bahan sisa, tenaga, ruang dan fasilitas menganggur. e. Pengurangan persediaan berarti tidak lagi dibutuhkan model pengendalian persedian yang rumit. f. Kebanyakan bahan akan diterima langsung oleh para pemakainya. g. Keandalan pemasok merupakan persyaratan yang penting dalam JIT
  • 101. 101 UNIT IV. IMBAL HASIL DAN RISIKO  Imbal hasil dan risiko adalah pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan keuangan.  Dalam pasar efesien, imbal hasil biasanya sebanding dengan risikonya  Semakin tinggi risiko suatu investasi akan semakin besar pula premium risiko yang diperhitungkan dalam analisanya.  Karena setiap orang mempunyai aversi terhadap risiko yang berbeda- beda, maka apakah suatu investasi akan diambil atau tidak, tidak akan dapat disamakan untuk setiap orang.  Secara umum pasar memberikan pedoman mengenai imbangan imbal hasil dan risiko dan dicerminkan dari terbentuknya harga pasar asset
  • 102. 102 Bagaimana persepsi seseorang mengenai nilai relatif terhadap waktu ? Misalkan seseorang datang kepada kita untuk meminjam uang. Dari analisa penghasilan dan pengeluaranya, kita perhitungan bahwa dia kan dapat mengembalikan kepada kita setiap tahun selama lima tahun berturut-turut masing-masing Rp. 1.000,- Sejumlah berapakah uang akan kita pinjamkan kepada dia ? Analisa paling mudah adalah menempatkan aliran kas tersebut dalam suatu garis waktu, sebagai berikut : 1. Pengukuran Nilai Berdasarkan Nilai Waktu Uang 0 1 2 3 4 5 +1.000 +1.000 +1.000 +1.000 +1.000
  • 103. 103 Jika kita percaya bahwa “tingkat bunga pasar” adalah 10% setahun, maka nilai sekarang dari uang yang akan kita terima adalah 0 1 2 3 4 5 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 (1+0,1) (1+0,1) (1+0,1) (1+0,1) (1+0,1) + + + + + 1 2 3 4 5 Atau sama dengan : 0 1 2 3 4 5 +909.09 +826.45 +751.31 +683.01 +620.92 = 3.790.78 Sehingga pertukaran yang mungkin terjadi adalah : 0 1 2 3 4 5 -3.790.78 +909.09 +826.45 +751.31 +683.01 +620.92
  • 104. 104 Kita akan memberi dia pinjaman sebasar Rp. 3.790.78 dan akan menapatkan pengembalian selama lima tahun berturut-turut, masing-masing Rp. 1.000,- Konsep ini menjelaskan niai waktu uang, dimana : Uang hari ini lebih baik dari pada uang besok. Jika kemudian ditambahkan informasi yang lain, misalnya : a. Istri karyawan yang hendak meminjam uang tersebut akan segera melahirkan anak bungsunya. b. Anak tertua karyawan tersebut segera akan bekerja. Manajemen keuangan mempunyai metode untuk menganlisa haltersebut, yaiutu : a. Dengan mengoreksi taksiran kas yang akan kita terim, atau b. Dengan mengubah nlai kepastian bahwa uang cicilan yang Rp. 1.000,- akan kita terima. (Konsep premium risiko)
  • 105. 105 Contoh Penerapan Contoh keputusan yang dapat dilihat sebagai model penerapan premium risiko : 1. Pembayaran langganan koran/majalah 3 bulan dimuka lebih murah daripada pembayaran bulanan 2. Diskon tunai 3. Model-model pengelolaan float 4. Pemberian kupon undian bagi pembayaran awal.
  • 106. 106 Jika kita memiliki uang lebih pada hari ini Rp. 1.000,- kita mempunyai beberapa pilihan akan kita kemanakan uang kita. Alternatif yang tersedia dan hasilnya setelah 1 tahun misalnya adalah sebagai berikut a. Kita gunakan untuk berdagang dengan peluang hasil seperti berikut : a. 1. Kemungkinan rugi sehingga uang kita tinggal Rp. 800,- b. 2. Kemungkinan untung sehingga uang kita menjadi Rp. 1.400,- b. Kita masukkan sebagai deposito di Bank dengan hasil 11 % Sementara itu, peluang untuk untung kemungkinannya adalah 80 % da peluang untuk rugi adalah 20 %. 2.1. Penyertaan Risiko Berdasarkan Kepastian Aliran Kas 1.00 0 Dagang Deposito 800 1.40 0 1.00 0 0.4 320 0.6 840 atau 1.60 0 11% 16% 5% Premium Resiko
  • 107. 107 – Adalah tambahan hasil yang mungkin diperoleh karena seseorang mau menangung risiko tambahan – Premium risiko membuat arus kas yang tidak sama kepastianya menjadi seolah-olah menjadi sama nilainya – Secara sederhana contoh di atas menjelaskan konsep manajemen keuangan bahwa : Uang yang pasti lebih baik dari pada uang yang tidak pasti. Kita kan sama indifferent terhadap : a. Terjun di trading dengan hasil 16 % dan b. Menaruh deposito dengan hasil 11% Mengapa ? Karena pertambahan kekayaan yang mungkin diperoleh dari kedua keputusan tersebut persis sama Premium Risiko :
  • 108. 108 Contoh Penerapan Contoh keputusan yang dapat dilihat sebagai model penerapan premium risiko : • Bunga/jasa yang ditawarkan bank untuk giro lebih rendah dari tabungan • Bunga tabungan lebih rendah dari bunga deposito • Bunga di bank asing lebih tinggi dari pada bunga di bank pemerintah • Bunga di bank pemerintah lebih tinggi dari pada bunga di bank umum swasta • Bunga di bank di bank umum swasta lebih tinggi dari pada bunga di BPR
  • 109. 109 Sejumlah uang yang dibungakan selama serangakaian waktu pada suatu tingkat bunga yang bervariasi akan dihitung sebagai berikut : 3. Bunga 15% 10% 20% 1.000 1.150 1.265 1.518 Nilai seteLah masa pertama = 1.000 X 1.15 = 1.150 Nilai setelah masa Kedua = 1.000 X 1.15 x 1.1 = 1.265 Nilai seteLah masa ketiga = 1.000 X 1.15 x 1.1 x 1.2 = 1.158
  • 110. 110 Misalkan seseorang membutuhkan uang Rp. 8.000,-. Saat mendatangi sebuah bank, kepadanya disodorkan tiga pilihan pinjaman yang dari sisi bank arus kasnya terlihat sebagai berikut : 4. Bagaimana pelepas uang memperhitungkan bunga 0 1 -8.0000 = +9.200 Bagaimana mencari tahu tingkat bunga yang diperhitungkan bank ? 0 1 2 -8.0000 = +0 +10.120 0 1 2 3 -8.0000 = +0 +0 +12.144
  • 111. 111 Implied n-period spot rate menyatakan bunga yang diperhitungkan untuk suatu periode yang awal dan akhirnya bisa kapan saja. Implied n-period bisa diterapkan pada periode dengan hitungan hari, minggu, bulan, tahun dan seterusnya. 4. 1. Implied n-period spot rate 9.200 8.000 r1 = - 1 = 1.15 – 1 = 0.15 = 15% 10.120 8.000 r2 = - 1 = 1.265 – 1 = 0.265 = 26.5% 12.14 4 8.000 r3 = - 1 = 1.518 – 1 = 0.518 = 51.8%
  • 112. 112 Bunga dapat pula dinyatakan dalam nilai yang disetahunkan. Model bunga ini disebut sebagai Annualized Spot Rate atau sering disebut sebagai spot rate aja. 4. 2. Annualized spot rate 9.200 8.000 r1 = - 1 = 1.15 – 1 = 0.15 = 15% 10.120 8.000 r2 = - 1 = 1.247 – 1 = 0.1247 = 12.47% 12.14 4 8.000 r3 = - 1 = 1.493 – 1 = 0.1493 = 14.93% 1 2 1 3 1 1
  • 113. 113 Bunga dapat pula dinyatakan secara individual untuk setiap satuan waktu dari suatu masa yang panjang. Model bunga ini disebut sebagai Forward Rate. Dengan diketahuinya bunga pada suatu periode bunga, maka dengan berpedoman pada nilai yang terjadi setelah suatu periode, forward implisit untuk suatu periode dapat dihitung. 4. 3. Forward rate 9.200 8.000 r1 = - 1 = 1.15 – 1 = 0.15 = 15% 10.120 8.000 r2 = - 1 = 1.1 – 1 = 0.11 = 11% 12.14 4 8.000 r3 = - 1 = 1.2 – 1 = 0.20 = 20% 1 2 1 3 1 1
  • 114. 114 UNIT V PENILAIAN • Penilaian digunakan untuk menyebut usaha mencari nilai suatu perusahaan • Penilaian asset biasanya difokuskan pada penilaian saham dan obligasi • Manajer perusahaan merespon kebutuhan investor dan kreditor dengan usaha pengelolaan perusahan yang dapat memaksimalkan nilai. • Biaya modal (cost of capital) adalah konsep terpadu yang harus diingat dalam usaha penilaian perusahaan melalui penilaian sekuritasnya • Oleh karena itu, terdapat setidaknya dua alasan mengapa penilaian asset keuangan harus dipelajari, yaiutu : 1. Untuk memahami bagimana usaha penilaian asset 2. Biaya modal bersumber pada imbal hasil yang diharapkan para investor perusahaan.
  • 115. 115 1. Definisi Nilai 1. Nilai Buku 2. Nilai Likuidasi 3. Nilai Pasar 4. Nilai Instrinsik
  • 116. 116 2. Proses Dasar Penilaian  Proses pemberian nilai pada suatu asset dengan menghitung nilai sekarang : o Taksiran aliran kas dimasa mendatang o Menggunakan tingkat imbal hasil yang fdiharapkan invistor  Tingkat imbal hasil yang diinginkan oleh investor o Tingkat imbal hasil bebas risiko o Disesuaikan dengan premium risiko yang mampu mengkompensasi risiko investasi C1 1+ R V = 1 + C2 1+ R 2 + C3 1+ R 3 +… Cn 1+ R n +
  • 117. 117 3. Sensitivitas Bunga terhadap harga sebuah asset Misalkan kepada seorang investor ditawarkan tiga buah asset, masing- masing asset A,B dan C dengan pola aliran kas bersih sebagai berikut : Asset A 0 1 2 +160 +1.160 Asset B 0 1 2 3 +160 +160 +1.160 Asset C 0 1 2 3 4 +160 +160 +160 +1.160 Dengan harga berapakah investor ini bersedia membeli asset tersebut ?
  • 118. 118 Pada faktor Diskonto 16 % Jika kita percaya bahwa orang lain yang memelihara asset sejenis mendapatkan pengembalian hasil 16 % maka kita harus percaya bahwa investor mau memebeli ketiga asset tersebut dengan harga maksimum Rp. 1.000,- karena nilai sekarang kas bersih yang akan diterima dari ketiga asset tersebut adalah Rp. 1.000,-. Asset A 0 1 2 3 4 16 0 1+ 0.16 1 + + + 16 0 1+ 0.16 2 16 0 1+ 0.16 3 16 0 1+ 0.16 4 + -1.000 = + 137.93 + 118.91 + 102.51 + 640.65
  • 119. 119 Asset B 0 1 2 3 4 16 0 1+ 0.16 1 + + + 16 0 1+ 0.16 2 16 0 1+ 0.16 3 -1.000 = + 137.93 + 118.91 + 743.16 Asset C 0 1 2 16 0 1+ 0.16 1 + + 16 0 1+ 0.16 2 -1.000 = + 137.93 + 862.07
  • 120. 120 Pada faktor Diskonto 17 % Jika kita percaya bahwa orang lain yang memelihara asset sejenis mendapatkan pengembalian hasil 17 % maka kita harus percaya bahwa investor mau membeli ketiga asset tersebut dengan harga maksimum masing-masing : Asset A 0 1 2 3 4 16 0 1+ 0.17 1 + + + 16 0 1+ 0.17 2 16 0 1+ 0.17 3 16 0 1+ 0.17 4 + -972.55 = + 136.75 + 116.88 + 99.89 + 619.03
  • 121. 121 Asset B 0 1 2 3 4 16 0 1+ 0.17 1 + + + 16 0 1+ 0.17 2 1.160 1+ 0.17 3 -980.90 = + 136.75 + 116.88 + 724.27 Asset C 0 1 2 16 0 1+ 0.17 1 + + 1.160 1+ 0.17 2 -984.15 = + 136.75 + 847.40
  • 122. 122 Pada faktor Diskonto 15 % Jika kita percaya bahwa orang lain yang memelihara asset sejenis mendapatkan pengembalian hasil 15 % maka kita harus percaya bahwa investor mau membeli ketiga asset tersebut dengan harga maksimum masing-masing : Asset A 0 1 2 3 4 16 0 1+ 0.15 1 + + + 16 0 1+ 0.15 2 16 0 1+ 0.15 3 16 0 1+ 0.15 4 + -1.028.54 = + 139.13 + 120.98 + 105.20 + 663.23
  • 123. 123 Asset B 0 1 2 3 4 16 0 1+ 0.15 1 + + + 16 0 1+ 0.15 2 1.160 1+ 0.15 3 Asset C 0 1 2 16 0 1+ 0.17 1 + + 1.160 1+ 0.17 2 -1.028.54 = + 139.13 + 120.98 + 762.72 -1.028.54 = + 139.13 + 877.13
  • 124. 124 Sensitivitas Harga Asset Terhadap Tingkat Bunga Hasil lengkap dari perbandinga terhadap perubahan harga asset relatif terhadap perubahan tingkat bunga adalah : Pada 16% Pada 17% Pada 15% ðNominal ð% ðNominal ð% Asset A 1.000 972.55 -2.74 1.028.54 +2.85 Asset B 1.000 980.90 -1.91 1.022.83 +2.28 Asset C 1.000 984.15 -1.59 1.016.26 +1.63 Semakin panjang umur asset, semakin sensitif asset tersebut terhadp perubahan tingkat bunga.
  • 125. 125 Sensitivitas Harga Asset Terhadap Tingkat Bunga Berikut ini disajikan suatu gambaran jika asset dengan hasil tunggal dihadapkan pada perubahan tingkat bunga. Misalkan terhadap suatu zeros degan nominal Rp. 1.000,- dengan jatuh waktu yang berbeda-beda. A berumur 3 tahun, B berumur 2 tahun, C berumur 1 tahun, maka : Pada 16% Pada 17% Pada 15% ðNominal ð% ðNominal ð% Asset A 640.66 624.34 -2.55 657.52 +2.63 Asset B 743.16 730.51 -1.70 756.14 +1.75 Asset C 862.07 854.70 -0.84 869.56 +0.69 Semakin panjang umur asset, semakin sensitif asset tersebut terhadap tingkat bunga.
  • 126. 126 Sensitivitas Harga Asset Terhadap Tingkat Bunga 1. Harapan hasil suatu asset hanya dapat diperbandingkan jika mereka mempunyai tingkat risiko yang setara. 2. Terhadap gerakan tingkat bunga, haraga asset akan naik atau turun untuk mempertahankan hasil 3. Semakin panjang umurnya, asset akan semakin sensitif terhadap tingkat bunga 4. Semakin pembayaran tertumpuk kebelakang akan semakin sensitif aset tersebut terhadap perubahan tingkat bunga. Beberapa hal mengenai nilai asset terhadap tingkat bunga : Mengapa ? Umur efektif yang berbeda menyebabkan sensitivitas mereka terhadap tingkat bunga menjadi berbeda.
  • 127. 127 UNIT VI. PENGANGGARAN MODAL Dampak keputusan ini mencakup jangka waktu yang panjang Jumlah uang yang terkait dengan keputusan ini biasanya meliputi jumlah yang mahal Pada beberpa jenis asset, liuiditasnya sangat kurang, sehingga kesalahan dalam keputusan pengangguran modal sama sekali tidak dapat dikoreksi Penganggaran modal memerlukan kehati-hatian
  • 128. 128 1. Gunakan angka alian kas dan bukan laba akunatnsi 2. Pertimbangkan hanya pertambahan kas yang sebenarnya terjadi (incremental) 3. Perhatian perubahan kas yang barangkali mengurangi aliran kas proyek yang sudah ada 4. Perhitungkan damapk sinergis yang mungkin ada 5. Setiap proyek membutuhka modal kerja 6. Setiap proyek menambah jumlah biaya 7. Penegluaran untuk keputusan yang lampau adalah sunk-cost 8. Perhitungan kemungkinan terdapatnya kesempatan yang hilang (oportunity cost) 9. Perhitungkan apakah biaya-biaya overhead adalah biaya incremental 1. Mengidentifikasi Dampak Keuangan Operasi
  • 129. 129 2. Kriteria Penilaian Manajemen Keuangan a.Non discounted cash-flow 1. Payback Period 2. Accounting Rate of Return b.Discounted cash-flows : 1. Net Present Value 2. Profitability Index 3. Internal rate of Return Misalkan terdapat sebuah proyek, sebut proyek A dengan nilai investasi dan aliran kas masuk bersih setelah pajak seperti berikut : Proyek A 0 1 2 3 4 -40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000
  • 130. 130 2.1.Payback Period Payback period adalah kriteria pengukuran non-discounted. Payback period mengukur seberapa cepat suatu investasi dapat kembali. Semakin cepat investasi kembali, semakin menarik dari sisi penilian payback perod : Proyek A 0 1 2 3 4 -40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000 -40.000 -22.000 -7.000 +4.000 +12.000 Kas Komulatif Payback Period = 2 + 7/13 tahun = 2 tahun 7 bulan
  • 131. 131 2.2.Acounting Rate of Return Accounting Rate of Return termasuk kriteria penilian non-discounted. Accounting Rate of Return mengukur model laba akuntansi : Proyek A 0 1 2 3 4 -40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000 +18.000 +33.000 +45.000 +53.000 Kas Komulatif Accounting Rate of Return = 53.0000 – 40.000 40.000 = 32.50 %
  • 132. 132 2.3.Net Present Value Net Present Value menyajika pertammbahan kekayaan yang diperoleh engan diambilnya suatu keputusan. Konsep ini dianggap onsep yang paling baik untuk dipakai dalam analisis keputusan manajemen keuanagn. Misal untuk proyek A ini dianggap tingkat risikonya 15% maka : Proyek A 0 1 2 3 4 -40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000 Discounted Cash -40.000 +18.000 +15.000 160 1.160 1+ 0.15 1 + + 1+ 0.15 2 1+ 0.15 3 1+ 0.15 4 + Discounted Cash -40.000 +15.652 +11.342 +7.890 +4.574 Net Present Value = - 40.000+15.652+11.342+7.890+4.574 = -542 Net Present Value (NPV) negativ adalah indikasi penurunan nilai kekayaan akibat diambilnya suatu keputusan. Semakin positif NPV proyek semakin disukai
  • 133. 133 2.4.Internal Rate of Return Internal Rate of Return (IRR) mengukur discount factor yang menyetrakan cash inflows dengan cash outflows. Oleh karena itu, perhitungan IRR merupakan perhitungan yang rumit yang hanya dapat dilakukan dengan : Dengan cara 1 IRR proyek A dapat dihitung sebagai : 1. Manual dengan meotode coba-coba yang berakhir dengan interpolasi diantara dua hasil 2. Dengan program komputer 3. Dengan kalkulator berprogram atau kalkulator financial -40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000 -40.000 +15.652 +11.342 +7.890 +4.574 = -542 NPV pada 15% Dapat diyakini bahwa discount factor 15% kebesaran, sehingga IRR proyek A harus lebih kecil dari 15%. NPV pada 14% -40.000 +15.652 +11.342 +7.890 +4.574 = -167
  • 134. 134 IRR proyek A adalah (14 + 0,XX)% atau (15-YY)% Jarak perubahan nilai kekayaan antara 14 dengan 15% adalah = +167 – (-542) = 709 IRR proyek A = 14% + (167/709 x 1 )% 14% + 0.23% 14.23% = = IRR proyek A = 15% + (542/709 x 1 )% 15% + 0.77% 15.23% = = atau
  • 135. 135 2.5.Profitability Index Profitability Indeks mengukur rasio kas masuk terhadap kas keluar pada masa investasi. Berbeda denagn accounting rate of return, PI mengunakan discounted cash flows. Misalkan pada proyek A kita anggap discount faktor yang tepat adalah 14%, maka : Semakin besar PI di atas angka 1 proyek semakin disukai. Proyek akan ditolak jika PI nya kurang dari 1 Proyek A 0 1 2 3 4 -40.000 +18.000 +15.000 +12.000 +8.000 Disc. Cash inflows +15.789 +11.542+8.100 +4.736 Profitability Index = 40.16 7 atau 40.167 40.00 0 = 1.004