Bab 1 membahas tentang manajemen operasi dan produktivitas. Topik utama yang dibahas meliputi definisi manajemen, strategi operasi untuk barang dan jasa, tujuan mempelajari manajemen operasi, dan tugas manajer operasi. Kegiatan operasi dalam sektor jasa juga dijelaskan.
2. Judul :
Bab1. Operasi dan Produktivitas
1. Definisi Manajemen
2. Strategi Operasi untuk barang dan jasa
3. Tujuan mempelajari manajemen operasi
4. Tugas Manajer operasi
5. Kegiatan Operasi dalam Sektor Jasa
3. 1.
Definisi Manajemen
Robert L. Trewathn dan Gene Newport dalam buku
mereka yang berjudul “ Management” menyatakan
bahwa : manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, menggerakan serta mengawasi
aktivitas-aktivitas sesuatu organisasi dalam upaya
mencapai suatu koordinasi sumber-sumber daya
manusia dan alam dalam hal pencapaian sasaran
secara efektif serta efisien.
4.
G.R Terry yang menyatakan bahwa proses manajemen
terdiri dari apa yang disingkatnya menjadi P.O.A.C :
. Planning ( Perencanaan )
. Organizing ( Pengorganisasian )
. Actuating ( Menggerakan )
. Controlling ( Pengawasan )
Tujuan POAC adalah, secara optimal penggunaan
sumber daya / faktor-faktor produksi (man, material,
machine, methode, Manajemen Operasi, money, market
) dalam proses transformasi bahan mentah menjadi
produk barang atau produk jasa.
5. 2. Strategi Operasi untuk barang dan jasa
Bagian produksi dan operasi dalam suatu perusahaan
memegang peranan penting dalam usaha
mempengaruhi perusahaan. Bagian produksi dan
operasi sering dilihat sebagai fungsi manajemen yang
menentukan, sebagai pencipta produk maupun jasa
serta turut mempengaruhi peningkatan dan penurunan
penjualan. Artinya produk/jasa yang diproduksi
/dihasilkan harus selalu mengikuti standar pasar yang
diinginkan, bukan diproduksi atas dasar mengejar
target semata.
6.
7. Pengertian Strategi Operasi Roger B.Scholder,
mengemukakan bahwa strategi operasi adalah suatu fungsi
yang menentukan arahan/dorongan secara keseluruhan
untuk pengambilan keputusan.Schroeder, Anderson, dan
Cleveland (1986) mendefinisikan bahwa strategi operasi
terdiri dari empat komponen: mission, objectives,
distinctive competence, dan policies.Menurut pendapat
Skinner (1996), operasi harus berhubungan penuh dengan
strategi bisnis. Strategi operasi dan keputusan harus diisi
secara penuh kebutuhan dari bisnis dan harus menambah
keunggulan bersaing bagi perusahaan.
8. Strategi Operasi dalam Lingkungan Global Untuk
menetapkan strategi bisnis dalam rangka mencapai keunggulan
kompetitif yang tepat maka biasanya ada tiga langkah utama
yang dilakukan perusahaan yaitu:
-Analisis Lingkungan Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dan memahami lingkungan, pelanggan,
industri dan pesaing.
-Menetapkan Misi Perusahaan Menetapkan alasan keberadaan
perusahaan dan mengidentifikasi nilai produk yang akan
diciptakan oleh perusahaan.
-Membentuk Strategi Membangun keunggulan bersaing seperti
harga yang murah, fleksibilitas rancangan atau isi, mutu,
penghantaran yang cepat, ketergantungan, jasa purna jual, atau
lini produk yang luas.
9. Jenis Strategi BersaingBersaing pada perbedaan
(Differentiation), keunikan dapat melalui karakteristik fisik
maupun atribut jasa yang ditawarkan kepada konsumen
sehingga konsumen mempersepsikannya sebagai nilai.
Bersaing pada biaya (Cost Leadership), nuntuk mencapai
nilai maksimum yang diinginkan pelanggan tetapi dengan
kualitas yang memadai. Bersaing pada respon cepat (rapid
response), melalui keseluruhan nilai yang terkait dengan
pengembangan dan penghantaran barang yang tepat waktu,
penjadwalan yang dapat diandalkan serta kinerja yang
fleksibel.
10. Aspek-aspek Unik dari Jasa yang Harus
Dipertimbangkan dalam Suatu Strategi Ada lebih sedikit
penghalang jalan masuk, seperti peralatan modal yang
mahal untuk jasa.Tidak ada inventarisasi untuk menimbun
stok.Personel yang terampil merupakan bagian utama
proses pelayanan. Kualitas jasa sering didasarkan pada
persepsi pelanggan.Kebijakan harga berada pada variance
yang ekstrim dari harga yang menyulitkan pelanggan dalam
membuat perbandingan.Jasa sering padat tenaga
kerja.Lokasi adalah faktor strategis yang penting.
11. 3. Tujuan mempelajari manajemen operasi
Ada beberapa alasan lainnya yang bisa menjadi dasar mengapa
kita perlu belajar manajemen operasi, diantaranya:
a. Manajemen Operasi memberikan cara pandang yang
sistematik dalam melihat proses-proses dalam organisasi. Jika hal
ini sudah menjadi isu biasa dalam industri manufaktur, tidak
demikian dalam industri jasa. Pemahaman tentang bagaimana
mengelola operasi dengan pendekatan modern ini akan
memudahkan kita menganalisis dan memperbaiki sistem dalam
perusahaan atau organisasi
12. b. Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada
dasarnya dapat dan banyak diterapkan pada fungsi
manajemen yang lain. mengapa demikian? karena
setiap fungsi manajemen juga melibatkan proses dalam
pekerjaannya.
c. Bidang manajemen operasi pun belakangan ini
menawarkan karir yang cukup menantang seperti
fungsi manajemen lainnya. Di banyak perusahaan
sudah biasa kita jumpai jabatan manajer operasi,
bahkan sampai direktur operasi.
13. d. Terakhir, dalam pendidikan bisnis, manajemen operasi
memang sudah menjadi 1 pilar yang wajib diajarkan kepada
mahasiswa. Terkait dengan poin c, maka banyak sekali para
recruiters mencari lulusan perguruan tinggi yang sudah memiliki
cukup pengetahuan seputar manajemen operasi.
Data menunjukkan bahwa bidang operasi memakan porsi
60-80% dari biaya langsung yang tentu saja akan membebani
profit [Chase et al.,2009]. Lagipula sejak lama salah seorang
manajemen guru, Juran, memperkenalkan konsep hidden factory
yang menyatakan bahwa lebih dari 30% aktivitas di banyak
pabrik pada dasarnya adalah pemborosan. Nah bukankah hal ini
merupakan peluang untuk melakukan perbaikan di perusahaan
atau organisasi kita?
14. 4. Tugas Manajer Operasi
Manajer operasi bertanggung jawab untuk menghasilakan
barang atau jasa dalam organisasi. Manajer operasi mengambil
keputusan yang berkenaan dengan suatu fungsi operasi dan
sistem transformasi yang digunakan. Manajemen operasi
adalah kajian pengmbilan keputusan dari fungsi operasi.
a. Fungsi
Didalam organisasi, manajer operasi bertangung jawab
untuk mengelola departemen atau fungsi organisasi yang
menghasilkan barang atau jasa. Pada beberapa industri,
departeman operasi memiliki sbutan yang berbeda-beda. Pada
perusahaan manufaktur, fungsi operasi dapat disebut
departemen manufkatur, produksi dan operasi. Pada organisasi
jasa, fungsi operasi bisa disebut departemen operasi. Pada
organisasi jasa, fungsi operasi bisa disebut departemen
operasi, atau mungkin nama lain yang lebih spesifik untuk
industri tsb.
15. Di sektor pemerintahan, ada manajer operasi pada kantor pos,
departemen sosial, perumahan dll. Di jasa swasta ada manajer operasi
yang bekerja di hotel, restoran, penerbangan, perbangkan dan toko
eceran.
b. Sistem.
Definisi ini mengacu pada sistem tranformasi yang menghasilkan
barang dan jasa. Ganbaran sistem tidak hanya menjadi pijakan untuk
definisi jasa dan manufaktur sebagai sistem tranformasi tetapi juga
dasar kuat untuk rancangan dan analisis operasi. Contoh jasa penjualan
pada fungsi pemasaran, dapat dipandang sebagai sistem yang produktif
dengan masukan, tranformasi dan keluaran.
c. Keputusan. Pengambilan keputusan merupakan elemen penting dari
manajemen operasi. Keputusan utama yang diambil dalam manajemen
operasi seperti : proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu.
16. 5. Kegiatan Operasi dalam Sektor Jasa
- Penghasil barang dan jasa
Perbedaan barang dan jasa: Barang adalah suatu entitas nyata. Oleh
karena itu barang bersifat fisikal, maka dapat disimpan,
ditranformasikan dan ditransportasikan. Sedangkan jasa tidak
berwujud. Jasa dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dihasilkan dan
dikonsumsi hampir secara bersamaan. Oleh karena itu jasa tidak
berwujud, jasa tidak dapat disimpan ataupun ditransportasikan.
Oleh karena jasa tidak berwujud, dalam pelaksanaannya penghasil
bartang dan jasa memiliki beberapa aspek penting yang berbeda.
Bebersapa perbedaan pokok mengenai keduanya tergambar pada
penjelasan berikut ini : a. Kapaitas dan sediaan, b. Mutu, c. Penyebaran
17. Kapasitas dan sediaan
Jasa dipandang sebagai suatu produk yang sangat tidak tahan
lama, yang tidak dapat disimpan sebagai suatu sediaan untuk
penggunaan dimsa yang akan datang. Jadi, pengiriman jasa
merupakan suatu permasalahan khusus dalam perencanaan
sediaan dan kapasitas. Penghasil jasa perlu mengembangkan
kapasitas terlebihdahulu dalam upaya memenuhi permintaan,
misalnya pengadaan kendaraan dan sopir ( tenaga kerja) untuk
transportasi. Apabila permintaan tersebut tidak terpenuhi, berarti
kapasitas tersia-sia sehingga menyebabkan biaya tinggi.
Sebaliknya penghasil barang dapat menggunakan kapasitas yang
ada untuk memproduksi sediaan barang dimasa yang akan datang
18. Mutu
Jasa adalah produk tak berwujud, sehingga kualitas tidak dapat secara
langsung siap dinilai oleh pelanggan potensial sebelum diterima.
Dalam perusahaan jasa, reputasi merupakan hal pokok, karena sebagian
besar citra dan kesan mengenai produk tersebar dari mulut. Pelanggan
berikutnya tidak dapat melihat atau mencobsa produk tersebut untuk
membentuk suatu citra mengenai produk yang bersangkutan.
Penyebaran
Jasa seringkali disebarkan berdasarkan geografis. Oleh karena itu jasa
tidak dapat disimpan dan dikapalkan, jasa harus dihasilkan pada saat
pelanggan mengkonsumsinya. Hal ini menyebabkan perlu adanya
penyebaran cabang atau tempat pelayanan jasa tersebut. Sebagai
contoh, toko-toko eceran,salon, rental mobil, bank dan rumah sakit.
Sebaliknya, penghasil jasa dapat memusatkan operasi, karena produk
mereka dapat dikirim ke tujuan.
19. Pemasaran dan Operasi
Dalam perusahaan jasa, fungsi operasi dan pemasaran
cenderung berkaitan erat. Hal ini karena jasa dipakai dan
dihasilkan pada saat dan tempat yang bersamaan.
Perusahaan-perusahaan jasa merupakan suatu kesatuan
antara kedua bidang tersebut, pemasaran dan operasi.
Dalam perusahaan penghasil barang, yang terjadi adalah
sebaliknya. Pemasaran dan opersi adalah fungsi terpisah.
Sehingga pengintegrasian bidang pemasaran dan operasi
menjadi permasalah yang sulit bagi perusahaan penghasil
barang.
20. Penghasil utama jasa
- Transportasi dan pelayanan masyarakat
Jalan raya, terminal, gudang, angkutan, pos dan giro, pelayaran,
penerbangan, jaringan pipa, kominikasi, listrik, gas, dan sanitasi.
- Pedagang besar
Barang-barang tahan lama dan tak tahan lama
- Pedagang eceran
Bahan bangunan, toko kelontong, toko makanan, pedagang dan bengkel
mobil, toko pakaian, perhiasan, perabotan, mebel, rumah makan.
- Keuangan, asuransi, dan perumahan
Perbankan, lembaga kredit, penjual
saham, asuransi dan perumahan
- Jasa-jasa
Hotel, layanan pribadi, layanan bisnis, bioskop, taman hiburan,
kesehatan, hukum, pendidikan, jasa-jasa sosial, museum, kebun binatang, dan
organisasi atau klup-klup tertentu.
- Administrasi umum
21.
22. Pertanyaan
1.
Bagaimana kaitan manajemen operasi dengan analisis
sistem komputer, ekonomi dan perilaku organisasi.
2.
Bandingkan antara perusahaan penghasil barang dan jasa.
Persamaan dan perbedaannya.
3.
Jelaskan sifat manajemen operasi dalam perusahaan
dibidang :
- Pabrik
- Hotel
- Kampus
23. Daftar Pustaka
1. Handoko, T. Hani. 1990, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan
Operasi, BPFE.
Yogyakarta
2.
Fahmi, Irham. 2012, Manajemen Operasi dan Produksi, Alfabeta,
Bandung
3. Roger G. Schroeder. 1992, Manajemen Operasi: Pengambilan
Keputusan dalam Fungsi Operasi.McGraw-Hill.1989. Alih bahasa.
Team penerjemah Erlangga. 1992. Jakarta
4. John. E. Biegel. 1992. Pengendalian Produksi: Suatu pendekatan
kuantitatif.
Disadur oleh: Ir. Cornel Naibaho. 1992. IKAPI. Jakarta
5. Ariyari, Agus. 2002, Manajemen Produksi
: Pengendalian
Produks. BPFE – Yogyakarta
6. Assauri, Sofyan, Manajemen Produksi