1. BENSIN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
REMIDI UH 4 KELAS X-8
NISA’UL KAMILAH
OTNIEL VICTORY
PUTRI AYU PURWODEWI
REZA WAHYU PRATAMA
RENDI ARDIANSA
SAVIRA WINNY
SYAMSUL ARIFIN
TANTRI ROSANTI SEDAR
TAUFIQOTUL MASRUKHA T. N.
WARDA CAHYA
WIKANING TRI DADARI
YUNIAR KEN SARI
2. BENSIN
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang paling
dibutuhkan manusia saat ini. Komponen utama penyusun
bensin yaitu n-heptana dan iso-oktana
3. PROSES PEMBUATAN BENSIN
Proses diawali dengan pencarian minyak bumi, lalu
kalau sudah ketemu minyaknya dan isinya cukup
banyak, dilanjutkan dengan pemompaan. Tentunya
prosesnya tak hanya dipompa saja, setelah itu masih perlu
pemisahan dengan air dan kotoran lainnya. Untuk sumursumur yang sudah tua dan hasil minyak sudah
menurun, perlu ditambahkan teknologi untuk mengambil
sisa-sisa minyak yang masih terperangkap di batu-batuan.
Teknologinya disebut Enhanched Oil Recovery bisa
dengan penambahan uap panas, cairan surfaktan, gas
4. Kemudian minyak bumi diangkut ke pabrik pengolahan minyak bumi
(kilang), disana minyak akan dipisahkan dengan Penyulingan I
(Distilasi), yang akan menghasilkan 3 produk yaitu Fraksi LPG I, Fraksi
Sedang I, dan Fraksi Berat I.
Fraksi LPG dari penyulingan I sebagian masuk reaktor Isomerisasi
menjadi Bensin, sebagian lagi masuk ke reaktor Reforming menjadi
bensin dan kondensat.
Fraksi sedang I masuk reaktor hydroteating menjadi minyak
tanah, avtur dan minyak diesel/solar.
Lalu Fraksi berat I masuk Alat Penyulingan/Distilasi II menghasilkan
Fraksi LPG II, Fraksi Sedang II, dan Fraksi Berat II. Fraksi LPG II inilah
yang banyak kita pakai untuk masak di dapur sekarang ini.
Fraksi sedang 2 sebagian masuk reaktor Hidrocracking kemudian
menghasilkan minyak tanah, avtur dan minyak diesel/solar.
Fraksi Berat 2 kemudian masuk proses Coking yang menghasilkan dua
produk yaitu aspal dan petroleum Coke (petcoke/kokas). Kokas ini juga
bisa sebagai bahan bakar padat seperti batu bara.
5.
6. CARA MENGUKUR KUALITAS
BENSIN
Kualitas bensin ditentukan berdasarkan bilangan oktan, yaitu
angka yang menunjukkan persentase isooktana dalam bensin.
Bilangan oktan 100 berarti bensin tersebut setara dengan isooktana
murni dalam hal sifat pembakaran. Sedangkan bilangan oktan 0
berarti bensin tersebut setara dengan heptana murni. Bilangan oktan
75 berarti bensin tersebut terdiri dari 75% isooktana dan 25%
heptana. Semakin tinggi bilangan oktan, semakin baik kualitas bensin
tersebut. Bensin premium memiliki bilangan oktan 85, dan bensin
super memiliki bilangan oktan 98. Dimungkinkan diperoleh bilangan
oktan lebih dari 100 karena beberapa senyawa memiliki karakteristik
bakar lebih baik daripada isooktana.
7. JENIS BENSIN
Ada tiga jenis bensin produksi
Pertamina, yakni Premium, Pertamax, dan
Pertamax Plus.
Jumlah bilangan oktan ketinganya berbeda.
Beberapa keunggulan dari pertamax plus dan
pertamax dibanding premium adalah :
8. Mempunyai bilangan oktan yang tinggi.
Produsen mobil cenderung memproduksi kendaraan
yang menggunakan perbandingan kompresi mesin yang
tinggi. (Perbandingan kompresi mesin adalah
perbandingan volume silinder sebelum dan sesudah
kompresi). Hal ini dimaksudkan agar tenaga mesin
menjadi besar dan kendaraan dapat melaju dengan
kecepatan tinggi. Mesin demikian membutuhkan bensin
dengan bilangan oktan yang tinggi.
Meningkatkan kinerja mesin agar mesin makin
bertenaga
Pertamax dan Pertamax Plus memiliki stabilitas
oksidasi yang tinggi dan juga mengandung aditif generasi
terakhir. Pembakaran bensin menjadi semakin sempurna
sehingga kinerja mesin bertambah baik.
9.
Bersifat ramah lingkungan
Pertamax dan Pertamax Plus tidak mengandung Pb yang
bersifat racun. Pembakaran yang semakin sempurna juga dapat
mengurangi kadar emisi gas polutan seperti CO dan NOx.
Lebih ekonomis dari segi harga bahan bakar dan biaya
perawatan
Pertamax dan Pertamax Plus sudah mengandung aditif
sehingga praktis dan tepat takarannya. Aditif juga dapat
melindungi mesin sehingga dapat menekan biaya perawatan.
Dampak pembakaran bensin terhadap lingkungan
Pembakaran bensin dalam mesin kendaraan mengakibatkan
pelepasan berbagai zat yang dapat mengakibatkan pencemaran
udara.
10. MENINGKATKAN KUALITAS
BENSIN
Peningkatan kuantitas dan kualitas bensin dalam
pengolahan minyak bumi dilakukan melalui proses
kertakan (cracking) dan reformasi fraksi-fraksi bertitik
didih tinggi. Ada dua jenis kertakan yang biasanya
dilakukan pada fraksi bensin.
1. Kertakan katalitik, berupa proses memanaskan
bahan bakar bertitik didih tinggi di bawah tekanan
dengan penambahan katalis (tanah liat aluminium
silikat dicuci dengan asam dan dijadikan bubuk
11. 2. Kertakan kukus, merupakan suatu teknik mengubah alkana
menjadi alkena. Reformasi katalitik mengubah senyawa alifatik
menjadi senyawa aromatik. Alkena dan senyawa aromatik yang
terbentuk dimanfaatkan sebagai bahan baku plastik dan
senyawa sintetik organik. Proses kertakan akan menghasilkan
alkana bercabang dan senyawa aromatik yang mengurangi
suara ketukan (knocking).
Bahwa penyusun utama bensin yaitu alkana rantai lurus dan
isooktana. Alkana rantai lurus tersebut memiliki titik didih yang
lebih tinggi dari isooktana, sehingga di dalam mesin tidak
terbakar sempurna. Tidak sempurnanya proses pembakaran
tersebut menimbulkan suara ketukan pada mesin ketika mobil