SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat adalah sebuah benda kecil yang mampu menyembuhkan sekaligus
dapat menjadi bumerang bagi penderitanya. Benda kecil yang awalnya dijauhi
ini kemudian berkembang menjadi salah satu kebutuhan utama dalam
kehidupan manusia.
Obat merupakan komponen vital dan esensial dari suatu pelayanan
kesehatan. Dengan pemberian obat maka diharapkan penyakit yang diderita
oleh pasien dapat disembuhkan. Menurut kebijakan obat nasional bahwa biaya
obat merupakan bagian yang cukup besar dari seluruh biaya kesehatan.
Disamping itu karena obat merupakan kebutuhan pokok masyarakat maka
persepsi masyarakat tentang output dari suatu pelayanan kesehatan adalah
apabila mereka telah menerima obat ketika dalam perawatan di suatu sarana
dan tempat pelayanan kesehatan (DepKes RI, 2002).
Obat mempunyai peranan penting dalam system pelayanan kesehatan.
Diantara berbagai alternatif yang ada, intervensi dengan obat merupakan
intervensi yang paling banyak digunakan dan merupakan teknologi yang
paling tepat dan murah (Triyanto & Sanusi, 2003).
Namun banyaknya obat bebas yang dijual di pasaran terkadang memang
sering kali membuat konsumen bingung memilihnya. Mana obat bebas yang
baik dan aman untuk dikonsumsi. Biasanya orang mengonsumsi obat bebas
karena iklan ataupun pengaruh orang lain yang telah mengonsumsi obat
tersebut.
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas tanpa menggunakan resep
dokter. Ada dua jenis obat bebas, yakni obat bebas dan obat bebas terbatas.
Obat bebas ditandai dengan lingkaran hitam dengan warna hijau di dalamnya,
sedangkan obat bebas terbatas berwarna biru. Obat bebas adalah obat yang
dapat kita beli di apotik tanpa harus menggunakan resep dari dokter.
Biasanya, jenis obat bebas yang sering dibeli adalah vitamin. Untuk
mengetahuinya dengan melihat lingkaran berwarna hijau. Obat bebas terbatas
adalah jenis obat keras dengan batasan jumlah dan kadar isi tertentu yang
harus mempunyai tanda peringatan (P), namun dapat dijual bebas. Contohnya
adalah obat asma, obat anti muntah atau obat flu. Tandanya adalah lingkaran
berwarna biru (Irene, 2005).
Obat bebas sebenarnya termasuk obat generik karena dia hanya
mengandung satu macam bahan kimia, sesuai dengan fungsinya. Sedangkan
obat bermerek mengandung bahan kimia lebih dari satu macam, membuat
harganya lebih mahal dibanding obat generik. Sehingga dalam penggunaan
obat bebas sebaiknya konsumen memperhatikan dulu beberapa hal yang
tercantum pada kemasan atau selebaran yang ada dalam kemasan, yakni nama
produk, bahan yang terkandung, kategori obat (apakah termasuk obat batuk,
antipiretik, anihistamin, kegunaan, aturan pemakaian, peringatan dan bahan
tambahan lain). Selain itu perlu juga diperhatikan tanggal kedaluwarsanya.
Semua barang yang ditelan manusia pasti memuat tanggal kedaluwarsa.
2
Semua jenis obat yang bukan ditebus dengan resep dokter (obat bebas,
dan obat bebas terbatas) bukan untuk dipakai berkepanjangan, melainkan
hanya untuk pertolongan pertama belaka. Bila dengan obat bebas tersebut,
gejala, dan tanda penyakitnya ternyata masih tidak mereda, terlebih bila
bertambah parah, saatnya segera minta pertolongan dokter (Nadesul, 2007).
Namun terkadang dijumpai di masyarakat kita bahwa seringkali mereka
menggunakan atau mengkonsumsi obat dengan cara yang tidak rasional.
Maksudnya mereka mencoba berbagai macam obat, tanpa berkonsultasi
dengan petugas kesehatan. Perilaku masyarakat seperti ini dimungkinkan
karena kurangnya pengetahuan mereka mengenai obat dan kesehatan.
Sebenarnya wajar sebagai perilaku orang yang terkena sakit
sebagaimana dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003) yaitu mengambil
tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri (self treatment atau self
medication). Pengobatan sendiri ini terbagi menjadi dua macam yaitu cara
tradisional (kerokan, minum jamu, obat gosok dan sebagainya), dan cara
modern, misalnya minum obat yang dibeli dari warung, toko atau apotek.
Sedangkan yang menjadi permasalahan adalah seberapa jauh
masyarakat mengetahui mengenai obat yang mereka beli di pasaran dan
sekaligus efek samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut. Selain itu
rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai tata cara meminum obat juga
ditunjukkan melalui perilaku masyarakat dalam meminum obat yang tidak
sesuai dengan takaran atau dosis yang berlaku. Ada kalanya untuk
mempercepat penyembuhan masyarakat meminum obat dengan
3
memperbanyak dosis. Hal tersebut tidak akan menyembuhkan penyakit yang
mereka derita tapi justru akan memperberat kerja ginjal.
Demikian halnya dengan apa yang terjadi pada masyarakat di
Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak dalam mengkonsumsi obat-obat
bebas dalam usaha untuk menyembuhkan penyakit yang mereka derita. Dalam
penelusuran peneliti melalui pendekatan dan wawancara kepada beberapa
masyarakat didapatkan bahwa seringkali masyarakat menggunakan obat-obat
yang ada di pasaran tersebut untuk mengatasi masalah kesehatan yang mereka
derita. Mereka beranggapan bahwa untuk pergi ke dokter akan memerlukan
biaya yang cukup mahal, sementara hanya dengan meminum obat-obat yang
dijual bebas pun mereka sudah dapat sembuh dari penyakit yang diderita,
bahkan bila perlu mereka akan meminum beberapa tablet sekali minum
sehingga dapat mempercepat kesembuhannya. Kebiasaan masyarakat dalam
mengkonsumsi obat-obat bebas yang dijual di pasaran atau apotik tanpa
memgunakan resep dari dokter ini diindikaskan telah berlangsung sejak lama.
Ketidaktahuan masyarakat ini dimungkinkan karena rendahnya
pendidikan masyarakat Karanganyar dan kurangnya sosialisasi dari Dinas
Kesehatan terkait ditambah lagi maraknya penyebaran iklan obat-obatan yang
didapat oleh masyarakat melalui berbagai media seperti televisi dan koran.
Penyebaran iklan obat-obatan melalui media televisi dan media-media lain
dimungkinkan mempunyai peran yang cukup besar bagi masyarakat untuk
memilih obat-obat pasar tanpa resep dokter.
4
Penggunaan iklan untuk promosi obat ini sebenarnya telah ditetapkan
berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan nomor
hk.00.05.3.02706 tahun 2002 pasal 1 ayat 2 yang menyebutkan bahwa
Promosi Obat adalah semua kegiatan pemberian informasi dan himbauan
mengenai obat jadi yang memiliki izin edar yang dilakukan oleh Industri
Farmasi dan Pedagang Besar Farmasi, dengan tujuan meningkatkan
peresepan, distribusi, penjualan dan atau penggunaan obat
Berdasarkan promosi melalui iklan oleh industri farmasai dan pedagang
besar farmasi menyebabkan kecenderungan masyarakat untuk menggunakan
obat-obatan yang bersangkutan untuk penyembuhan penyakit pada tahap
awal. Kecenderungan masyarakat untuk menggunakan obat-obat pasaran
tersebut disebabkan karena penggunaan obat-obat bebas tanpa resep dokter
dirasa lebih murah dan tidak terlalu sulit dalam menjangkaunya.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti bermaksud melakukan
penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan masyarakat
terhadap perilaku mengkonsumsi obat-obat pasar tanpa resep di Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Demak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka
permasalahan yang dapat dirumuskan:”Apakah ada hubungan tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap perilaku mengkonsumsi obat-obat pasar
tanpa resep di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak?”.
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat terhadap
perilaku mengkonsumsi obat-obat pasar tanpa resep di Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Demak
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan tingkat pengetahuan masyarakat Kecamatan
Karanganyar yang mengkonsumsi obat-obat pasaran tanpa resep
b. Mendeskripsikan perilaku masyarakat Kecamatan Karanganyar dalam
mengkonsumsi obat-obat pasar tanpa resep
c. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat
dengan perilaku mengkonsumsi obat-obat pasar tanpa resep di
Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak.
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan pustaka untuk menambah wawasan
dan pengetahuan masyarakat dalam mengkonsumsi obat-obat bebas yang
ada di pasaran.
2. Bagi Profesi Keperawatan
Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai bahaya dari
penggunaan obat-obat bebas yang diperjualbelikan dipasaran tanpa
memperhatikan takaran atau dosis yang sesuai.
6
3. Bagi Program Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran
khususnya dalam menjalankan program dan strategi serta evaluasi dalam
keperawatan khususnya dalam hal penggunaan obat-obat bebas tanpa
resep.
E. Ruang Lingkup Ilmu
Bidang keperawatan komunitas khususnya yang berhubungan dengan
pengetahuan dan ilmu perilaku. Dalam hal ini penulis ingin meneliti adakah
hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat dengan perilaku
mengkonsumsi obat-obat bebas di pasaran pada masyarakat Karanganyar
Kabupaten Demak
7

More Related Content

What's hot

Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
nisha althaf
 
Tanaman herbal
Tanaman herbalTanaman herbal
Tanaman herbal
rullybandung
 
Perbandingan Metode CBIA dan FGD dalam Peningkatan Pengetahuan dan Ketepatan ...
Perbandingan Metode CBIA dan FGD dalam Peningkatan Pengetahuan dan Ketepatan ...Perbandingan Metode CBIA dan FGD dalam Peningkatan Pengetahuan dan Ketepatan ...
Perbandingan Metode CBIA dan FGD dalam Peningkatan Pengetahuan dan Ketepatan ...
Aji Wibowo
 
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
Aji Wibowo
 
Tugas isna 2
Tugas isna 2Tugas isna 2
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Ulfah Hanum
 
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
Aji Wibowo
 
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
Aji Wibowo
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
Maulana Sakti
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
081272381891
 
Obat tradisional
Obat tradisionalObat tradisional
Obat tradisional
Herlinasari Herlinasari
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
nisha althaf
 
yuni
yuniyuni
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...
Aji Wibowo
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obat
Nina Vianti
 
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Vina Widya Putri
 

What's hot (19)

Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat Rasionalitas penggunaan obat
Rasionalitas penggunaan obat
 
Tanaman herbal
Tanaman herbalTanaman herbal
Tanaman herbal
 
Perbandingan Metode CBIA dan FGD dalam Peningkatan Pengetahuan dan Ketepatan ...
Perbandingan Metode CBIA dan FGD dalam Peningkatan Pengetahuan dan Ketepatan ...Perbandingan Metode CBIA dan FGD dalam Peningkatan Pengetahuan dan Ketepatan ...
Perbandingan Metode CBIA dan FGD dalam Peningkatan Pengetahuan dan Ketepatan ...
 
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
PERAN HOMEPHARMACYCARE PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II PROLANIS TERHADA...
 
Tugas isna 2
Tugas isna 2Tugas isna 2
Tugas isna 2
 
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
Kebijakan obat tradisional nasional tahun 2007
 
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
STUDI PROSPEKTIF POTENSI INTERAKSI OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PEDIA...
 
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
Pengaruh Konseling dan Alat Bantu Pengingat Pengobatan terhadap Kepatuhan Min...
 
Makalah farma
Makalah farmaMakalah farma
Makalah farma
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Obat tradisional
Obat tradisionalObat tradisional
Obat tradisional
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
 
yuni
yuniyuni
yuni
 
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Beberapa Puskesma...
 
Artikel31
Artikel31Artikel31
Artikel31
 
Jurnal keperawatan soedirman
Jurnal keperawatan soedirmanJurnal keperawatan soedirman
Jurnal keperawatan soedirman
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obat
 
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
 

Similar to Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1

3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
AsepSaepudin211095
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical care
Dokter Tekno
 
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
Sainal Edi Kamal
 
Gema cermat yanti
Gema cermat yantiGema cermat yanti
Gema cermat yanti
RagilMalindaWulandar
 
Tugas isna 2
Tugas isna 2Tugas isna 2
Tugas isna 2
Septian Muna Barakati
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
NanaNurhasanah5
 
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxPenggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Yenny Tanjung
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
MFerdyYahyaRamadhan
 
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.pptPertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
ErinFarlina
 
Infodatin gema cermat.pdf
Infodatin gema cermat.pdfInfodatin gema cermat.pdf
Infodatin gema cermat.pdf
ArianiRiZka
 
Skripsi isi obat tradisional diabetes
Skripsi isi obat tradisional diabetesSkripsi isi obat tradisional diabetes
Skripsi isi obat tradisional diabetes
mataram indonesia
 
Proposal Kristina.pdf
Proposal Kristina.pdfProposal Kristina.pdf
Proposal Kristina.pdf
WicaWelkiKobba
 
Kel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptx
Kel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptxKel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptx
Kel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptx
ssuser5bda64
 
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
TiaraChaerulZhanah
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
anditia3
 
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptx
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptxRational Use of Drug Medicines (POR).pptx
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptx
hanik mariana
 
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdfDRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
lydiaevangelist15
 
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.pptpelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
JimSiregar
 
SOSIALISASI GEMA CERMAT SOSIALISASI GEMA CERMAT
SOSIALISASI GEMA CERMAT SOSIALISASI GEMA CERMATSOSIALISASI GEMA CERMAT SOSIALISASI GEMA CERMAT
SOSIALISASI GEMA CERMAT SOSIALISASI GEMA CERMAT
AkhmadAsnuddin
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCPharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Sainal Edi Kamal
 

Similar to Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1 (20)

3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt3-6peran komunikasi farmasi..ppt
3-6peran komunikasi farmasi..ppt
 
pharmaceutical care
pharmaceutical carepharmaceutical care
pharmaceutical care
 
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MEMILIH OBAT BAGI T...
 
Gema cermat yanti
Gema cermat yantiGema cermat yanti
Gema cermat yanti
 
Tugas isna 2
Tugas isna 2Tugas isna 2
Tugas isna 2
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
 
Penggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptxPenggunaan Obat Rasional.pptx
Penggunaan Obat Rasional.pptx
 
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
412547410-Ppt-Penggunaan-Obat-Rasional.pptx
 
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.pptPertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
Pertemuan Ke 5 SWAMEDIKASI.ppt
 
Infodatin gema cermat.pdf
Infodatin gema cermat.pdfInfodatin gema cermat.pdf
Infodatin gema cermat.pdf
 
Skripsi isi obat tradisional diabetes
Skripsi isi obat tradisional diabetesSkripsi isi obat tradisional diabetes
Skripsi isi obat tradisional diabetes
 
Proposal Kristina.pdf
Proposal Kristina.pdfProposal Kristina.pdf
Proposal Kristina.pdf
 
Kel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptx
Kel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptxKel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptx
Kel.1_200070600011010_Rizcha Anastasia Widodo.pptx
 
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
(Pertemuan 2) Pengantar Swamedikasi.pptx
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
 
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptx
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptxRational Use of Drug Medicines (POR).pptx
Rational Use of Drug Medicines (POR).pptx
 
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdfDRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs))))))))..pdf
 
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.pptpelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
pelayanan-kefarmasian-di-apotek.ppt
 
SOSIALISASI GEMA CERMAT SOSIALISASI GEMA CERMAT
SOSIALISASI GEMA CERMAT SOSIALISASI GEMA CERMATSOSIALISASI GEMA CERMAT SOSIALISASI GEMA CERMAT
SOSIALISASI GEMA CERMAT SOSIALISASI GEMA CERMAT
 
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCPharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
 

Recently uploaded

428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
ImanChimonxNurjaman
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
zalfazulfa174
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
FredyMaringga1
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
Hamzi Hadi
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
pkmcinagara
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 

Recently uploaded (20)

428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
428375104-Ppt-Pemberian-Obat-Topikal.pptx
 
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docxASKEP pada pasien dengan diagnosa  CAD CICU.docx
ASKEP pada pasien dengan diagnosa CAD CICU.docx
 
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIFPENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN SKRINING KESEHATAN USIA PRODUKTIF
 
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptxPENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR  Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
PENJAGAAN PESAKIT DENGAN VENTILATOR Kursus Basic Resus Nursing HTJS.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptxketerampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
keterampilan kader dan teknis penilaian tingkat kecakapan kader posyandu.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 

Jtptunimus gdl-arifusdika-5308-2-bab1

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat adalah sebuah benda kecil yang mampu menyembuhkan sekaligus dapat menjadi bumerang bagi penderitanya. Benda kecil yang awalnya dijauhi ini kemudian berkembang menjadi salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Obat merupakan komponen vital dan esensial dari suatu pelayanan kesehatan. Dengan pemberian obat maka diharapkan penyakit yang diderita oleh pasien dapat disembuhkan. Menurut kebijakan obat nasional bahwa biaya obat merupakan bagian yang cukup besar dari seluruh biaya kesehatan. Disamping itu karena obat merupakan kebutuhan pokok masyarakat maka persepsi masyarakat tentang output dari suatu pelayanan kesehatan adalah apabila mereka telah menerima obat ketika dalam perawatan di suatu sarana dan tempat pelayanan kesehatan (DepKes RI, 2002). Obat mempunyai peranan penting dalam system pelayanan kesehatan. Diantara berbagai alternatif yang ada, intervensi dengan obat merupakan intervensi yang paling banyak digunakan dan merupakan teknologi yang paling tepat dan murah (Triyanto & Sanusi, 2003). Namun banyaknya obat bebas yang dijual di pasaran terkadang memang sering kali membuat konsumen bingung memilihnya. Mana obat bebas yang baik dan aman untuk dikonsumsi. Biasanya orang mengonsumsi obat bebas
  • 2. karena iklan ataupun pengaruh orang lain yang telah mengonsumsi obat tersebut. Obat bebas adalah obat yang dijual bebas tanpa menggunakan resep dokter. Ada dua jenis obat bebas, yakni obat bebas dan obat bebas terbatas. Obat bebas ditandai dengan lingkaran hitam dengan warna hijau di dalamnya, sedangkan obat bebas terbatas berwarna biru. Obat bebas adalah obat yang dapat kita beli di apotik tanpa harus menggunakan resep dari dokter. Biasanya, jenis obat bebas yang sering dibeli adalah vitamin. Untuk mengetahuinya dengan melihat lingkaran berwarna hijau. Obat bebas terbatas adalah jenis obat keras dengan batasan jumlah dan kadar isi tertentu yang harus mempunyai tanda peringatan (P), namun dapat dijual bebas. Contohnya adalah obat asma, obat anti muntah atau obat flu. Tandanya adalah lingkaran berwarna biru (Irene, 2005). Obat bebas sebenarnya termasuk obat generik karena dia hanya mengandung satu macam bahan kimia, sesuai dengan fungsinya. Sedangkan obat bermerek mengandung bahan kimia lebih dari satu macam, membuat harganya lebih mahal dibanding obat generik. Sehingga dalam penggunaan obat bebas sebaiknya konsumen memperhatikan dulu beberapa hal yang tercantum pada kemasan atau selebaran yang ada dalam kemasan, yakni nama produk, bahan yang terkandung, kategori obat (apakah termasuk obat batuk, antipiretik, anihistamin, kegunaan, aturan pemakaian, peringatan dan bahan tambahan lain). Selain itu perlu juga diperhatikan tanggal kedaluwarsanya. Semua barang yang ditelan manusia pasti memuat tanggal kedaluwarsa. 2
  • 3. Semua jenis obat yang bukan ditebus dengan resep dokter (obat bebas, dan obat bebas terbatas) bukan untuk dipakai berkepanjangan, melainkan hanya untuk pertolongan pertama belaka. Bila dengan obat bebas tersebut, gejala, dan tanda penyakitnya ternyata masih tidak mereda, terlebih bila bertambah parah, saatnya segera minta pertolongan dokter (Nadesul, 2007). Namun terkadang dijumpai di masyarakat kita bahwa seringkali mereka menggunakan atau mengkonsumsi obat dengan cara yang tidak rasional. Maksudnya mereka mencoba berbagai macam obat, tanpa berkonsultasi dengan petugas kesehatan. Perilaku masyarakat seperti ini dimungkinkan karena kurangnya pengetahuan mereka mengenai obat dan kesehatan. Sebenarnya wajar sebagai perilaku orang yang terkena sakit sebagaimana dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003) yaitu mengambil tindakan dengan melakukan pengobatan sendiri (self treatment atau self medication). Pengobatan sendiri ini terbagi menjadi dua macam yaitu cara tradisional (kerokan, minum jamu, obat gosok dan sebagainya), dan cara modern, misalnya minum obat yang dibeli dari warung, toko atau apotek. Sedangkan yang menjadi permasalahan adalah seberapa jauh masyarakat mengetahui mengenai obat yang mereka beli di pasaran dan sekaligus efek samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut. Selain itu rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai tata cara meminum obat juga ditunjukkan melalui perilaku masyarakat dalam meminum obat yang tidak sesuai dengan takaran atau dosis yang berlaku. Ada kalanya untuk mempercepat penyembuhan masyarakat meminum obat dengan 3
  • 4. memperbanyak dosis. Hal tersebut tidak akan menyembuhkan penyakit yang mereka derita tapi justru akan memperberat kerja ginjal. Demikian halnya dengan apa yang terjadi pada masyarakat di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak dalam mengkonsumsi obat-obat bebas dalam usaha untuk menyembuhkan penyakit yang mereka derita. Dalam penelusuran peneliti melalui pendekatan dan wawancara kepada beberapa masyarakat didapatkan bahwa seringkali masyarakat menggunakan obat-obat yang ada di pasaran tersebut untuk mengatasi masalah kesehatan yang mereka derita. Mereka beranggapan bahwa untuk pergi ke dokter akan memerlukan biaya yang cukup mahal, sementara hanya dengan meminum obat-obat yang dijual bebas pun mereka sudah dapat sembuh dari penyakit yang diderita, bahkan bila perlu mereka akan meminum beberapa tablet sekali minum sehingga dapat mempercepat kesembuhannya. Kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi obat-obat bebas yang dijual di pasaran atau apotik tanpa memgunakan resep dari dokter ini diindikaskan telah berlangsung sejak lama. Ketidaktahuan masyarakat ini dimungkinkan karena rendahnya pendidikan masyarakat Karanganyar dan kurangnya sosialisasi dari Dinas Kesehatan terkait ditambah lagi maraknya penyebaran iklan obat-obatan yang didapat oleh masyarakat melalui berbagai media seperti televisi dan koran. Penyebaran iklan obat-obatan melalui media televisi dan media-media lain dimungkinkan mempunyai peran yang cukup besar bagi masyarakat untuk memilih obat-obat pasar tanpa resep dokter. 4
  • 5. Penggunaan iklan untuk promosi obat ini sebenarnya telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan nomor hk.00.05.3.02706 tahun 2002 pasal 1 ayat 2 yang menyebutkan bahwa Promosi Obat adalah semua kegiatan pemberian informasi dan himbauan mengenai obat jadi yang memiliki izin edar yang dilakukan oleh Industri Farmasi dan Pedagang Besar Farmasi, dengan tujuan meningkatkan peresepan, distribusi, penjualan dan atau penggunaan obat Berdasarkan promosi melalui iklan oleh industri farmasai dan pedagang besar farmasi menyebabkan kecenderungan masyarakat untuk menggunakan obat-obatan yang bersangkutan untuk penyembuhan penyakit pada tahap awal. Kecenderungan masyarakat untuk menggunakan obat-obat pasaran tersebut disebabkan karena penggunaan obat-obat bebas tanpa resep dokter dirasa lebih murah dan tidak terlalu sulit dalam menjangkaunya. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap perilaku mengkonsumsi obat-obat pasar tanpa resep di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka permasalahan yang dapat dirumuskan:”Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap perilaku mengkonsumsi obat-obat pasar tanpa resep di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak?”. 5
  • 6. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat terhadap perilaku mengkonsumsi obat-obat pasar tanpa resep di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan tingkat pengetahuan masyarakat Kecamatan Karanganyar yang mengkonsumsi obat-obat pasaran tanpa resep b. Mendeskripsikan perilaku masyarakat Kecamatan Karanganyar dalam mengkonsumsi obat-obat pasar tanpa resep c. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat dengan perilaku mengkonsumsi obat-obat pasar tanpa resep di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak. D. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan pustaka untuk menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat dalam mengkonsumsi obat-obat bebas yang ada di pasaran. 2. Bagi Profesi Keperawatan Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai bahaya dari penggunaan obat-obat bebas yang diperjualbelikan dipasaran tanpa memperhatikan takaran atau dosis yang sesuai. 6
  • 7. 3. Bagi Program Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran khususnya dalam menjalankan program dan strategi serta evaluasi dalam keperawatan khususnya dalam hal penggunaan obat-obat bebas tanpa resep. E. Ruang Lingkup Ilmu Bidang keperawatan komunitas khususnya yang berhubungan dengan pengetahuan dan ilmu perilaku. Dalam hal ini penulis ingin meneliti adakah hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat dengan perilaku mengkonsumsi obat-obat bebas di pasaran pada masyarakat Karanganyar Kabupaten Demak 7