Dokumen tersebut membahas perkembangan pelayanan kefarmasian di Indonesia sejak tahun 1870 hingga 1990. Pelayanan kefarmasian telah mengalami beberapa perubahan sejak tahun 1960-an, meliputi perkembangan dari dispensing dan compounding menuju pelayanan farmasi klinik dan pharmaceutical care yang berorientasi pada pasien. Perubahan ini terjadi dalam empat periode yaitu periode tradisional, transisional, farmasi klinik, dan pharmaceutical care.
2. 1952 1960
1870 1990
1952 1960
Dispensing
Consulting and
Dispensing
Compounding
Pharmaceutical care
Manufacturing
Distribution Clinical Pharmacy and
Distribution
EVOLUSI PELAYANAN KEFARMASIAN
4. PERKEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Profesi kefarmasian telah mengalami
berbagai perubahan,
khususnya ……………
dalam kurun waktu kira-kira 40 tahun terakhir, yaitu
sejak tahun 1960-an
Di Indonesia ???
5. PERKEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Secara historis, perubahan-perubahan dalam
profesi kefarmasian dapat dibagi Dalam 4 :
Periode Tradisional
Periode Transisional
Periode Farmasi Klinis
Pharmaceutical CarePeriode
6. PERKEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Periode Tradisional
Menyediakan, membuat, dan mendistribusikan
produk yang berkhasiat obat.
Melibatkan seni dan ilmu pembuatan bahan obat
(alam/sintetik) menjadi sediaan atau produk
yang sesuai.
Industri farmasi mulai tumbuh pesat, sehingga
peranan farmasis makin menyempit & mengecil.
7. PERKEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Periode Transisional
Ilmu kedokteran cenderung makin spesialistis.
Obat-obat baru berkembang pesat sekali.
Meningkatnya biaya kesehatan sektor publik karena tekonologi
dan jumlah penduduk
8. PERKEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Periode Transisional
Tuntutan masyarakat untuk pelayanan
bermutu tinggi.
Medis dan farmasi yang
Peran farmasis yang overtrained & underutilised.
Berkembangnya ward pharmacy atau clinical
pharmacy. .
9. PERKEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Periode Farmasi Klinis
Praktek kefarmasiaan yang berorientasi kepada pasien lebih
dari orientasi produk.
Ada interaksi antara farmasis, pasien dan tenaga kesehatan
lain.
Tujuan farmasi klinis adalah memaksimalkan efek terapeutik,
meminimalkan resiko dan biaya serta menghormati pilihan
pasien.
10. PERKEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Periode Pharmaceutical Care
Ada tiga tahap proses :
Penilaian (Assessment), yaitu menjamin bahwa semua terapi obat
terindikasi, efektif dan aman ; & mengidentifikasi masalah
terapi obat.
Pengembangan perencanaan perawatan
(Development of a care plan),yaitu pemecahan masalah terapi obat,
pencapaian sasaran terapi dan pencegahan masalah .
11. PERKEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Periode Pharmaceutical Care
Evaluasi, yaitu pencatatan hasil terapi yang sebenarnya,
evaluasi kemajuan untuk memenuhi sasaran terapi dan
memperkirakan kembali munculnya masalah baru.
12. FARMASI KLINIK
Definisi
Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung
yang diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka
meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan risiko
terjadinya efek samping karena Obat, untuk tujuan
keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas hidup
pasien (quality of life) terjamin.
13. FARMASI KLINIK
Landasan Hukum
Menurut Permenkes 72 tahun 2016
jangkauan pelayanan farmasi klinis Meliputi :
1. pengkajian dan pelayanan Resep;
2. penelusuran riwayat penggunaan Obat;
3. rekonsiliasi Obat;
4. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
5. konseling;
14. FARMASI KLINIK
Landasan Hukum
6. visite;
7. Pemantauan Terapi Obat (PTO);
8. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
9. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO);
10. dispensing sediaan steril; dan
11. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD);
16. FARMASI KLINIK
Tujuan
Memaksimalkan efek terapeutik
Ketepatan indikasi
Ketepatan pemilihan obat
Ketepatan pengaturan dosisi sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi pasien
Evaluasi terapi.
19. FARMASI KLINIK
Tujuan
Menghormati pilihan pasien
Keterlibatan pasien dalam proses pengobatan akan
menentukan keberhasilan terapi.
Hak pasien harus diakui dan diterima semua pihak.
20. PENGETAHUAN
TERAPI OBATPENGETAHUAN
TES LAB &
DIAGNOSIS
PENGETAHUAN
TERAPI NON OBAT
KETRAMPILAN
PENILAIAN FISIK PENGETAHUAN
PENYAKITORIENTASI
PASIEN
KETRAMPILAN
PERENCANAAN
TERAPETIK KETRAMPILAN
KOMUNIKASI
KETRAMPILAN
MONITORING
PASIEN
KETRAMPILAN
INFORMASI OBAT
HK 2002
PELAYANAN FARMASI BERORIENTASI PASIEN
21. INFORMASI OBATSELEKSI OBAT
THERAPEUTIC
DRUG MONITORINGWAWANCARA
RIWAYAT
PENGOBATAN
PELAYANAN
FARMASI
KLINIK
KONSELING
MONITORING
TERAPI
KUNJUNGAN BANGSAL
PENANGANAN
SITOSTATIK
NUTRISI
PARENTERAL IV ADMIXTURE
PELAYANAN FARMASI BERORIENTASI PASIEN
29. INTRODUCTION
FARMASI KLINIK
Karakteristik
Berorientasi kepada pasien
Terlibat langsung di ruang perawatan dirumah sakit (bangsal)
Bersifat pasif, dengan melakukan intervensi setelah pengobatan
dimulai atau memberikan informasi kalau diperlukan
30. FARMASI KLINIK
Karakteristik
Bersifat aktif, dengan memberikan masukan kepada dokter
sebelum pengobatan dimulai atau menerbitkan buletin-buletin
informasi obat atau pengobatan
Bertanggungjawab terhadap setiap saran atau tindakan yang
dilakukan.
Menjadi mitra dan pendamping dokter.
31. FARMASI KLINIK
Dampak
Relasi yang baik antar tim kesehatan (dokter, perawat dan
farmasis).
Menjamin penerapan pengobatan berbasis bukti (evidence
based medicine)
Perbaikan perawatan pasien dengan pelayanan yang standart
dan konsisten.
32. FARMASI KLINIK
Dampak
Mempromosikan praktek dengan biaya yang efektif
Memperluas kualitas peresepan
Menjamin keamanan pemberian obat
Memperbaiki khasiat dan meminimalkan toksisitas
terapi obat
Meningkatkan kepuasan kerja