OPTIMALISASI KONSULTASI APIP

1. 2
LEADERSHIP PRESENTATION
VISI & MISI
Terwujudnya Inspektorat Jenderal Sebagai Strategik Patner dan Trusted
Advisor dalam mengawal Akuntabilitas Kementerian Perhubungan
terhadap Visi Kementerian Perhubungan dalam Mewujudkan Konektivitas
yang Handal, berdaya saing dan memberikan nilai tambah guna
mendukung terwujudnya Visi dan Misi Wakil Presiden
Strategik Patner, peran ini sangat
dibutuhkan organisasi saat ini, dimana
perubahan kebijakan sangat dinamis,
Inspektorat Jenderal sebagai APIP
diharapkan harus lebih cepat merespon
keadaan dan memahami misi strategisnya
organisasi, agar tujuan organisasi dapat
dicapai. Peran stratagis tersebut meliputi
identifikasi risiko strategis organisasi,
bagaimana resiko dikelola dan mengusulkan
solusi yang dapat dikembangkan
Trusted Advisor, Peran penting Inspektorat
Jenderal terus berkembang dari fungsi quality
assurance (fungsi penjaminan) menjadi fungsi
trusted advisor, dimana melalui peran ini
pengawasan intern harus memberikan
rekomendasi yang bernilai tambah dan saran
strategis serta berdampak nyata terhadap
perbaikan kinerja organisasi yang didukung
dengan Sumber Daya Pengawasan yang
kompeten dan proaktif.
Akuntabilitas, peran ini dimana
Inspektorat Jenderal menjadi mata
dan telinga dari manajemen
ataupun pimpinan instansi
pemerintah dan dapat memberikan
early warning system terhadap
peyelenggaraan APBN di
Lingkungan Kementerian
Perhubungan
01 02 03
A. Profil Instansi

2. 3
LEADERSHIP PRESENTATION
Inspektorat Jenderal Kementerian
Perhubungan terdiri dari 11
(sebelas) pejabat struktural
dimana jabatan tertinggi
dipimpin oleh Inspektur Jenderal
yang dibantu oleh 6 (enam) eselon
II dan 4 (empat) eselon III.
Inspektorat Jenderal memiliki
dua kerangka utama kegiatan
meliputi dukungan
manajemen dan teknis serta
pelaksanaan pengawasan.
STRUKTUR ORGANISASI
Lanjutan….

3. Inspektorat Jenderal
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
SUMBER DAYA DAN LINGKUP PENGAWASAN ITJEN KEMENHUB
4
SDM KOMPETENSI DUKUNGAN TIK
LINGKUP PENGAWASAN ITJEN
Proyek Strategis Nasional
Anggaran yg diawasi
593
Objek Pengawasan
Sabang 🡪 Merauke
± 2.650
Kegiatan Strategis
30,2 ribu
Pegawai Kemenhub
Rp38 Triliun
Kegiatan Prioritas Nasional
36
Rp9,5 Triliun
Potensi PNBP
254
48% Pegawai Itjen
Berpendidikan
Minimal D-IV/S1
47% Auditor
memiliki sertifikasi
keahlian tambahan
365
219
Auditor
27
PPNPN
119
Non Auditor
(Struktural, JFU, dan
JF Tertentu)
SIAU
(Sistem Informasi Audit)
(Modul Audit, Reviu, TL, PKPT,
Profil Risiko, dan Keuangan)
SIMADU
(Sistem Informasi Manajemen
Pengaduan)
SISILA
(Sistem Informasi Prestasi dan
Cela)
(Sistem Informasi Tanya dan
Konsultasi)
SIMPEL
(Sistem Informasi pemantauan
Pengawasan Eksternal)
SILUKI
(Sistem Informasi Layanan
Unit Kepatuhan Internal)
SIMPANAN BERHARGA
(Sistem Informasi Monitoring
Pelaporan Harta Kekayaan)
SIMARKO
(Sistem Informasi Manajemen
Risiko)
SIMPANAS
(Sistem Informasi Manajemen
Pengetahuan Pengawasan)
Lanjutan….

4. TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN INSPEKTORAT JENDERAL
(LATAR BELAKANG)
Tugas Pokok Umum
Tugas Pokok pengawasan intern /
AKTIVITAS UTAMA
Sesuai dengan PM Nomor 17 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan
Lanjutan….

5. Lanjutan……
Kerangka Pikir Utama (Big Picture)
➢ Dalam penyusunan Aksi Perubahan ditetapkan fokus atau judul yaitu “Peningkatan layanan pengawasan
Inspektorat Jenderal sebagai Strategic Partner melalui optimalisasi fungsi konsultasi di lingkungan
Kementerian Perhubungan”.
➢ Secara umum inovasi Aksi Perubahan ini memiliki gagasan utama dengan mambangun suatu program kerja
berupa layanan pengawasan yaitu “Auditor Mitra UPT” program ini dirancang untuk meningkatkan atau
menyediakan layanan pengawasan Inspektorat Jenderal melalui fungsi konsultasi, dengan mekanisme seseorang
atau tim auditor mitra UPT menjadi liaison officer atau person in charge kepada UPT di lingkungan
Kementerian perhubungan yang telah ditentukan, jenis-jenis layanan konsultasi yang diberikan adalah
pendampingan, bimtek dan tanya jawab terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi UPT dalam pelaksanaan
tugas.
➢ Selanjutnya gagasan inovasi ini akan lebih membatasi ruang lingkup dan fokus pada implementasi jangka
pendek yaitu penyusunan pedoman / peraturan tentang layanan konsultasi Inspektorat Jenderal serta sosialisasi
pedoman. pembagian implementasi gagasan inovasi aksi perubahan sebagai berikut:

6. Timeline Kegiatan SPIP ITJEN 2022
B. TUJUAN DAN TAHAPAN KEGIATAN
2. Tujuan Jangka Menengah (01 Desember 2023
s.d. 31 Desember 2024)
Inovasi Aksi Perubahan Program Kerja Auditor
Mitra UPT dijabarkan ke dalam Rencana
Strategis Inpektorat Jenderal → Penyusunan
Juknis → Skema Penganggaran → PKS
1. Tujuan Jangka Pendek (11 September s.d. 17
November 2023)
Penyusunan pedoman layanan konsultasi
Inspektorat Jenderal di lingkungan
Kementerian Perhubungan → Sosialisasi.
3. Tujuan Jangka Panjang (01 Januari s.d 31 Desember 2025)
Inovasi aksi perubahan dijabarkan ke dalam Kebijakan Pengawasan (Jakwas)
Inspektorat Jenderal terkait dengan Program Kerja Auditor Mitra UPT → Sosialisasi
→ Piloting → Pengembangan aplikasi berbasis TIK dalam pelaksanaan konsultasi
→ Evaluasi terhadap implementasi Program Kerja Auditor Mitra UPT.

7. Timeline Kegiatan SPIP ITJEN 2022
2. Bagi Organisasi
Terwujudnya peran Inspektorat Jenderal sebagai Strategic Partner yang dapat memberikan nilai
tambah → Kejelasan batasan atau mekanisme layanan pengawasan → Mewujudkan pemerintahan
yang efektif, efisien dan akuntabel di bidang transportasi → Penyelenggaraan pemerintahan yang
baik dan bersih (good and clean government)
1. Bagi Individu
Tersedianya data dan dokumen terkait dengan penyusunan pedoman pelaksanaan konsultasi
Inspektorat Jenderal serta rekapitulasi data hasil konsultasi Inspektorat Jenderal yang telah
dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan pengawasa saat ini.
3. Bagi Pemangku Kepentingan
Unit Kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan mendapatkan layanan pengawasan konsultasi
yang cepat, tepat dan memberikan nilai tambah.
C. MANFAAT

8. Timeline Kegiatan SPIP ITJEN 2022
D. TAHAPAN KEGIATAN JK. PENDEK / MILESTONE
No Tahapan Kegiatan
Sept Okt Nov
Output Bukti Pelaksanaan
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1. Rapat Koordinasi bersama Tim
Efektif
a. Melakukan rapat koordinasi dengan tim efektif
b. Penjelasan tentang Aksi Perubahan
c. Pengaturan/pembagian tugas kepada tim efektif
Surat Dukungan
Tim Efektif
a. Surat undangan rapat tim efektif
b. Dokumentasi rapat
c. Notulensi rapat
2. Konsinyering Penyusunan
Pedoman Layanan
Pengawasan Konsultasi
a. Melakukan konsinyering koordinasi dengan tim efektif
b. Penyusunan draft pedoman
c. Finalisasi pedoman
Draft Pedoman
Konsultasi
a. Surat undangan konsinyering
tim efektif
a. Dokumentasi konsinyering
b. Notulensi
c. Dokumen proses penyusunan
pedoman
a. Dokumentasi kegiatan
3. Pengesahan pedoman layanan
pengawasan konsultasi
Kordinasi dengan TU Sesitjen dan TU Irjen. Perirjen Pedoman
Konsultasi
a. Surat pengantar draf pedoman
b. Lembar catatan koreksi atau disposisi
4. Sosialisasi pedoman layanan
pengawasan konsultasi
Melakukan sosialisasi dengan rapat dan menggunakan
media elektronik atau sosial media
Laporan Hasil
Sosialisasi
a. Surat pengantar penyampaian
pedoman
a. SS sosialisasi media elektronik atau
sosial media.
5. Evaluasi hasil sosialisasi
pedoman layanan pengawasan
konsultasi
a. Melakukan rapat evaluasi dengan tim efektif
b. Pengumpulan data-data untuk aksi perubahan
c. Validasi dan perumusan semua data yang ada sampai
penyelesaian aksi perubahan
Laporan evaluasi
sosialiasai
a. Surat undangan rapat tim efektif
b. Dokumentasi rapat
c. Notulensi rapat

9. Timeline Kegiatan SPIP ITJEN 2022
E. STAKEHOLDER
Stakeholder Internal
1. Inspetur Jenderal
2. Sekretaris Inspektorat Jenderal
3. Inspektur I s.d. Investigasi
4. Komite Audit
5. Kepala Bagian Perencanaan dan
Evaluasi
6. Kepala Bagian PHPHH
7. Analis Hukum Ahli Muda
8. Auditor
9. Tim Efektif
Stakehorlder Eksternal
1. BPKP
2. ITJEN Kementerian Lain

10. F. TIM EFEKTIF
No Jabatan Peran
1. Mentor Memberikan dukungan, motivasi, saran dan masukan pada seluruh tahapan
pelaksanaan Aksi Perubahan Optimalisasi Layanan Pengawasan Inspektorat Jenderal
sebagai Strategic Partner melalui peningkatan fungsi konsultasi di lingkungan
Kementerian Perhubungan.
2. Coach 1. Memberikan ide/pemikiran terkait penyusunan rancangan aksi perubahan;
2. Membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh project leader dan tim efektif;
3. Memberi motivasi pada project leader dan tim efektif;
4. Menjadi mediator antara project leader dan mentor apabila terjadi deadlock.
3. Project Leader 1. Berkoordinasi dengan seluruh stakeholders terkait;
2. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terkait kegiatan yang dilaksanakan
oleh Tim Efektif;
3. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan aksi perubahan Optimalisasi Layanan
Pengawasan Inspektorat Jenderal sebagai Strategic Partner melalui peningkatan
fungsi konsultasi di lingkungan Kementerian Perhubungan.
4. Tim Efektif Bidang
Perencanaan dan
Evaluasi
1. Menyusun program kerja atau milestone Tim Efektif;
2. Aktif terlibat dalam setiap kegiatan Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Konsultasi
Inspektorat Jenderal;
1. Melakukan dokumentasi kegiatan Tim Efektif;
2. Menyusun laporan dan evaluasi kegiatan Tim Efektif.
6. Tim Efektif Bidang
Hukum
1. Menyusun draft Pedoman Pelaksanaan Konsultasi Inspektorat Jenderal;
2. Aktif terlibat dalam setiap kegiatan Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Konsultasi
Inspektorat Jenderal;
3. Finaliasi legal drafting sampai dengan penetapan Peraturan Inspektur Jenderal
tentang Pedoman Pelaksanaan Konsultasi Inspektorat Jenderal di lingkungan
Kementerian Perhubungan.

11. Timeline Kegiatan SPIP ITJEN 2022
G. PENGEMBANGAN KOMPETENSI DIRI
Nilai Peserta
Nilai
Mentor
Nilai
Rata-Rata
Kualifikasi
1 Tanggung Jawab 10 10 10 Sangat Baik
2 Komitmen 10 10 10 Sangat Baik
3 Kedisiplinan 10 10 10 Sangat Baik
4 Kejujuran 10 10 10 Sangat Baik
5 Konsistensi 10 10 10 Sangat Baik
6 Pengambilan Keputusan Dilematis 10 10 10 Sangat Baik
10,00 10,00 10,00 Sangat Baik
1 Kerjasama Internal 9 9 9 Sangat Baik
2 Kerjasama Eksternal 9 10 9,7 Sangat Baik
3 Komunikasi 10 8 8,6 Baik
4 Fleksibilitas 9 10 9,7 Sangat Baik
5 Komitmen dalam Tim 9 9 9 Sangat Baik
9,20 9,20 9,20 Sangat Baik
1 Orientasi Pelayanan 9 10 9,7 Sangat Baik
2 Adaptabilitas 9 10 9,7 Sangat Baik
3 Pengembangan Diri dan Orang Lain 9 9 9 Sangat Baik
4 Orientasi Pada Hasil 9 8 8,3 Baik
5 Inisiatif 9 9 9 Sangat Baik
9,00 9,20 9,14 Sangat Baik
Rata-Rata Nilai Sikap Perilaku : 9,40 9,47 9,45 Sangat Baik
Integritas
Kerjasama
Mengelola
Perubahan
Rata-Rata
Rata-Rata
Rata-Rata
Komponen Sub Komponen

12. Timeline Kegiatan SPIP ITJEN 2022
Lanjutan….
Pengembangan secara mandiri :
• Pembelajaran mengenai pentingnya
aspek kualitas dalam Total Quality
Management dalam memelihara kultur
standar kualitas organisasi dan tuntutan
pengembangannya mengikuti dinamika
eksternal organisasi;
• Pembelajaran mengenai perencanaan
kerja sistematis dengan
mengedepankan nilai akuntabilitas serta
penjaminan mutu keluaran dan
kemanfaatan (outcome);
• Pembelajaran mengenai monitoring dan
evaluasi kerja dalam rangka penjaminan
tahapan kerja sesuai target periodik
dalam rangka membangun konsistensi
orientasi.
Pengembangan melalui penugasan :
• Penugasan pada satu atau beberapa
tugas (disesuaikan dengan kapasitas
serta level kewenangan/jabatan) untuk
disertai dengan monitoring melekat
atas target progress periodik atas
kinerja pada tugas tersebut.
• Penugasan dalam mengawal
implementasi kebijakan atau produk
perubahan pada level tertentu (sesuai
kapasitas atau jabatan) dalam hal
efektivitas untuk mencapai kondisi
yang diharapkan (sesuai standar
pimpinan/kebijakan yang berlaku).
• Penugasan untuk memimpin sebuah
tim/unit dalam memastikan unsur-
unsur atau indikator keberhasilan
agenda kerja tim terdokumentasi
dengan jelas dan sistematis atas
program kerjanya.
Komponen
Mengelola
Perubahan
Sub
Komponen
Orientasi
pada Hasil

13. Timeline Kegiatan SPIP ITJEN 2022
H. KESIMPULAN
Penanganan layanan pengawasan dengan mekanisme blended antara fungsi asuransi dan konsultasi dalam satu
wadah kegiatan akan berdampak pada tidak optimalnya hasil pengawasan karena masing-masing fungsi
pengawasan tersebut memiliki penanganan yang berbeda, selain itu belum adanya pedoman konsultasi yang
tepadu akan menjadi tidak terstandarisasinya pada saat pelaksanaan sampai dengan pelaporan kegiatan
konsultasi.
Hal tersebut akan berdampak pada kualitas layanan pengawasan Inspektorat Jenderal sehingga peran Inspektorat
Jenderal sebagai Strategic Partner belum dirasakan atau kurang memberikan nilai tambah bagi stakeholders, oleh
karna itu diharapkan Inspektorat Jenderal harus mampu meningkatkan layanan pengawasan khususnya melalui
fungsi konsultasi.
Untuk merealisasikan arah kebijakan dan menjawab isu strategis atau permasalahan yang terjadi, dibutuhkan
suatu inovasi yang diawali dengan adanya pedoman konsultasi guna mengoptimalkan fungsi konsultasi dan
terobosan-terobosan yang berkelanjutan.